PROFIL SWAMEDIKASI KONSUMEN APOTEK DI WILAYAH SURABAYA UTARA (Studi pada Pasien Dewasa) Repository - UNAIR REPOSITORY

  

SKRIPSI

PROFIL SWAMEDIKASI KONSUMEN APOTEK

DI WILAYAH SURABAYA UTARA

(Studi pada Pasien Dewasa)

  

PRISCILA PANIGORO

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

DEPARTEMEN FARMASI KOMUNITAS

SURABAYA

2012

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  

SKRIPSI

PROFIL SWAMEDIKASI KONSUMEN APOTEK

DI WILAYAH SURABAYA UTARA

(Studi pada Pasien Dewasa)

  

PRISCILA PANIGORO

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

DEPARTEMEN FARMASI KOMUNITAS

SURABAYA

2012

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

  Demi berkembangnya ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi/karya ilmiah saya, dengan judul:

  PROFIL SWAMEDIKASI KONSUMEN APOTEK DI WILAYAH SURABAYA UTARA (Studi pada Pasien Dewasa)

  Untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digital Library Perpustakaan Universitas Airlangga untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta.

  Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan sebenarnya.

  Surabaya, 23 Juli 2012

  Priscila Panigoro NIM. 050810151

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

SURAT PERNYATAAN

  Saya yang bertandatangan dibawah ini, Nama : Priscila Panigoro NIM : 050810151 Fakultas : Farmasi Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa hasil skripsi yang saya tulis dengan judul:

  

PROFIL SWAMEDIKASI KONSUMEN APOTEK

DI WILAYAH SURABAYA UTARA

(Studi pada Pasien Dewasa)

  Adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi ini merupakan hasil plagiarisme, maka saya bersedia menerima sangsi berupa pembatalan kelulusan dan atau pencabutan gelar yang saya peroleh. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

  Surabaya, 23 Juli 2012

  Priscila Panigoro NIM. 050810151

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Lembar Pengesahan

  

PROFIL SWAMEDIKASI KONSUMEN APOTEK

DI WILAYAH SURABAYA UTARA

(Studi pada Pasien Dewasa)

  

SKRIPSI

Dibuat untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi

pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

  

2012

Oleh:

PRISCILA PANIGORO

NIM.050810151

  

Skripsi ini telah disetujui

tanggal 23 Juli 2012 oleh:

Pembimbing Utama Pembimbing Serta

Dra. Ekarina Ratna Himawati, M.Kes., Apt. Dra. Soemiati, M.S., Apt.

NIP. 196101081987012001 NIP. 194812241980022001

  v

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Profil Swamedikasi Konsumen Apotek di Wilayah Surabaya

  

Utara (Studi pada Pasien Dewasa)”. Penulis menyampaikan terima kasih

  dan penghargaan atas semua keikhlasan bantuan yang telah diberikan, yaitu kepada:

  1. Dra. Ekarina Ratna Himawati, M.Kes., Apt. selaku dosen pembimbing utama yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, serta semangat sejak awal penyusunan hingga terselesainya skripsi ini.

  2. Dra. Soemiati, MS., Apt. selaku dosen pembimbing serta atas bimbingan dan arahannya, serta semangat sejak awal hingga terselesaikannya skripsi ini.

  3. Mufarrihah, S. Si., Apt. selaku dosen pembimbing ketiga atas arahan dan saran yang diberikan.

  4. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya, Dr. Umi Athijah, MS., Apt. atas kesempatan yang diberikan kepada penulis mengikuti pendidikan program sarjana.

  5. Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Fasichul Lisan, Apt., atas kesempatan yang diberikan kepada penulis mengikuti pendidikan program sarjana.

  6. Dr. Wahyu Utami, MS. selaku ketua Departemen Farmasi Komunitas dan dosen penguji atas kesempatan yang diberikan kepada penulis mengikuti skripsi di Departemen Farmasi Komunitas, saran dan masukan yang diberikan.

  7. Gusti Noorrizka Veronika A., S.Si., M.Sc. selaku dosen penguji atas saran dan masukan yang diberikan.

  6. Dra. Liza Pristianty, M. Si., M. M., Apt. selaku ketua project grand atas bimbingan, masukan, dan saran yang diberikan.

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

KATA PENGANTAR

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  7. Bapak dan Ibu Dosen Staf Pengajar Farmasi Komunitas yang telah memberikan bekal pendidikan dan wawasan serta staf administrasi yang telah membantu penulis.

  8. Pada dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menempuh pendidikan sarjana.

  9. Bambang Subakti Z., S. Si., M. Clin. Pharm, Apt. selaku dosen wali atas dukungannya selama menempuh pendidikan sarjana.

  10. Drs. I.I. Panigoro, Apt. dan Ely Eliza Bya Panigoro selaku orang tua saya, Rini, Riska, dan Alfian selaku kakak-kakak saya, Nadya dan Nabila selaku keponakan saya, dan teman-teman dalam satu project

  grand

  (Dian, Amel, Puspita, Andini, Beta, Evi, dan Krisna) yang telah memberi dukungan serta doa hingga terselesainya skripsi ini. Harapan penulis yakni agar penelitian ini memberikan manfaat. Saran dan kritik yang bersifat membangun akan sangat membantu. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

  Surabaya, 23 Juli 2012

  Penyusun

  vi

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

RINGKASAN

PROFIL SWAMEDIKASI KONSUMEN APOTEK

DI WILAYAH SURABAYA UTARA

  

(Studi pada Pasien Dewasa)

  Priscila Panigoro Berbagai macam perilaku akan muncul apabila masyarakat merasakan sakit. Menurut Green, perilaku manusia dari tingkat kesehatan terbentuk dari tiga faktor, yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor penguat. Selanjutnya Anderson menggambarkan model kepercayaan kesehatan yang didalamnya terdiri dari tiga kategori utama, yaitu karakteristik predisposisi, karakteristik pemungkin, dan karakteristik kebutuhan (Notoatmodjo, 2003). Salah satu upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri disebut swamedikasi. Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh individu, termasuk obat herbal dan obat tradisional untuk mengobati penyakit dan gejala yang dapat dikenali sendiri (WHO, 1998). Di Indonesia, tercatat bahwa ada 30% konsumen Indonesia yang pernah dan biasa melakukan swamedikasi. Yang lebih mencengangkan, 47% di antaranya adalah untuk jenis obat-obatan antibiotik (Kartajaya, 2011). Untuk mengetahui gambaran swamedikasi di masyarakat, maka dilakukan penelitian mengenai profil swamedikasi konsumen apotek, khususnya pasien dewasa di wilayah Surabaya Utara

  Penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan dengan memberikan kuesioner terhadap sampel sebanyak 104 responden secara purposive

  sampling

  , dengan kriteria apotek terpilih secara simple random sampling sebagai tempat pengambilan data yang mendapat ijin dari Pemilik Sarana Apotek (PSA) maupun Apoteker Penanggungjawab Apotek (APA). Kriteria sampel konsumen apotek yaitu konsumen berusia 15-60 tahun yang membeli obat tanpa resep untuk dirinya sendiri dan bersedia mengisi kuesioner. Sebelum digunakan untuk instrumen penelitian, terhadap kuesioner dilakukan uji validitas rupa dan isi dengan melakukan studi pendahuluan.

  Data dalam penelitian ini meliputi faktor pembentuk perilaku terdiri dari faktor predisposisi yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan keluarga tiap bulan, pengenalan keluhan sakit, sikap terhadap keluhan sakit, dan alasan melakukan swamedikasi; faktor pemungkin yang terdiri dari alasan memilih apotek dan keterjangkauan obat yang dinyatakan sebagai persepsi harga obat; faktor predisposisi yaitu sumber informasi obat; pemilihan obat terdiri dari alasan memilih obat dan vii

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  cara meminta obat ke petugas apotek; dan penggunaan obat yang terdiri dari nama obat yang dibeli, bentuk sediaan, jumlah obat, penggunaan obat sebelumnya, aturan pakai obat, golongan obat, lama pengobatan, dan perhatian terhadap informasi di kemasan obat yang dibeli. Data dianalisis dengan Microsoft Office Excel 2007.

  Banyak masyarakat yang melakukan swamedikasi dengan membeli obat ke apotek (45,2%) dan alasan terbanyak untuk meringankan keluhan sakitnya (63,5%), dimana keluhan sakit yang dirasakan responden terbanyak adalah batuk (13,5%). Alasan responden memilih apotek terbanyak adalah dekat dengan rumah (65,4%). Persepsi responden terhadap harga obat yang dibeli murah (54,8%). Sumber informasi obat yang diperoleh responden terbanyak dari dokter (26,0%). Usia terbanyak pelaku swamedikasi adalah 31-40 tahun (34,6%). Jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (53,8%). Sedangkan, tingkat pendidikan terbanyak adalah tamat SMA/sederajat (32,7%) dan kebanyakan responden bekerja sebagai pegawai swasta (45,2%). Adapun alasan responden memilih obat karena manjur (56,7%). Kebanyakan responden meminta obat ke petugas apotek dengan menyebutkan nama (merek) obatnya (91,3%). Mayoritas responden menyatakan bahwa mereka sudah pernah menggunakan obat yang mereka beli saat itu sebelumnya (81,7%) dan hanya sedikit responden yang belum tahu akan aturan pakai obat yang dibelinya (7,7%). Bentuk sediaan obat yang dibeli responden terbanyak adalah padat (91,3%) dengan kebanyakan jumlah obat yang dibeli adalah 10 biji (48,0%). Sedangkan, golongan obat yang dibeli terbanyak justru obat keras (33,6%) dan responden paling banyak menggunakan obat tersebut selama 1 hari (56,7%) dengan keluhan dan obat yang digunakan yang berbeda-beda. Umumnya responden hanya memperhatikan nama obat (91,3%) dan tanggal kadaluarsa obat (80,8%). Dengan demikian, pelaku swamedikasi di wilayah Surabaya Utara masih kurang paham tentang jenis-jenis obat yang diperbolehkan untuk swamedikasi dengan cara dan lama penggunaan obat yang benar. Untuk itu perlunya peran apoteker sebagai sumber informasi obat dan memberikan edukasi kepada konsumen yang membeli obat untuk swamedikasi.

  Berdasarkan data profil swamedikasi yang terdiri dari faktor pembentuk perilaku, pemilihan obat, dan penggunaan obat ini perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja farmasis dalam pelayanan kesehatan, khususnya swamedikasi. Lebih jauh lagi, perlu penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku swamedikasi. viii

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

ABSTRACT

SELF MEDICATION PROFILE OF PHARMACY CONSUMERS

  

IN NORTH SURABAYA

(Study on Adult Patients)

  Priscila Panigoro One action being taken when people feel sick is self-medication. Self-medication is the selection and use of medicines by individuals to treat self recognized illness and symptoms.

  The study was done to know the profile of self-medication in pharmacy consumers, especially adult patients in North Surabaya. A descriptive study was conducted by using purposive sampling to 104 pharmacy consumers at 26 randomly selected pharmacies in North Surabaya.

  Most respondents were female (53,8%). Majority of respondents were 31-40 years (34,6%). Their education level are mostly high school/equivalent (32,7%) and work as private employees (45,2%). Most symptom felt by consumers was cough (13,5%). They did self-medication to relieve symptom (63,5%). They bought medicine at a pharmacy (45,2%) due near to the house (65,4%). Most drug information obtained from doctors (26,0%). They chose the medicine because of its efficacy (56,7%). Their perception of the drug price was cheap (54,8%). Almost all respondents mentioned the name (brand) of medicine when they requested it (91,3%). About 81,7% respondents have used medicine they bought before and generally knew the use of the medicine (92,3%). Majority of drug dosage form was a solid (91.3%) with the highest number was 10 (48,0%). Most drugs purchased were prescription drugs (33,6%). Most respondents use medicine for 1 day (56,7%). Respondents only noticed medicine name (91,3%) and expiration date of the medicine (80,8%).

  It can be concluded that the role of the pharmacist at a pharmacy is needed on giving information and education related to medicine which consumers used for self-medication.

  Keywords: self-medication, adult, pharmacy consumers

  ix