PENERAPAN METODE READ, REPEAT DAN DISTRIBUTE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs SABILUL ULUM MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI - STAIN Kudus Repository

  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

  1. Gambaran Umum MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

  MTs Sabilul Ulum adalah suatu lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Sabilul Ulum. Yayasan ini tidak hanya tingkat MTs saja melainkan mendirikan Madrasah Ibtidaiyyah (MI) dan Madrasah Aliyah (MA). MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara berdiri pada tanggal 20 Desember 1965.

  1 Faktor yang mendorong berdirinya MTs Sabilul Ulum Mayong

  Jepara adalah sebagai berikut:

  2

  a. Adanya masukan dari para wali murid Desa Mayonglor khususnya para wali murid kelas VI MI Sabilul Ulum yang merasa keberatan untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke jenjang pendidikan selanjutnya karena terbentur masalah biaya, termasuk sarana transportasi bila sekolahnya jauh.

  b. Pada tahun 60-an dimana masyarakat Mayonglor belum mengenal Madrasah Tsanawiyah, bahkan saat itu Lanjutan Tingkat Pertama pun belum ada diwilayah Kecamatan Mayong seperti halnya SMP.

  c. Dukungan masyarakat sekitar Mayonglor, hal ini dibuktikan melalui Jam’iyyah Tahlil yang dipimpin oleh Bapak K. Ahmad Mustamir dimana para jama’ahnya diajak untuk memecahkan ide atau gagasan dan sekaligus mengenalkan tentang Madrasah Tsanawiyah dan hal tersebut direspon oleh Jam’iyyah Tahlil dengan tanggapan yang positif dan memberi dukungan sepenuhnya atas gagasan tersebut.

  Secara idealis, pendirian MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara merupakan suatu usaha membantu pemerintah dalam bidang pendidikan 1 Dokumentasi MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, dikutip tanggal 20 April 2016 2 dengan berusaha mempertinggi mutu pendidikan dan pengajaran serta kebudayaan.

  Sejak berdirinya MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang cukup baik, ini terbukti dengan semakin banyaknya murid pada tahun ajaran baru. Perkembangan kegiatan MTs tidak hanya dalam bentuk intra kurikuler saja tetapi ekstra kurikuler juga seperti Kepramukaan, Seni Baca Al-Qur’an, Olah Raga, Seni Bela Diri. Sedangkan kegiatan yang bersifat insidentil juga diprogramkan misalnya class meeting, kemah bakti, tahtiman Qur’an, santunan sosial dan sebagainya. Semua itu sudah tentu tidak lepas dari peranan Kepala Sekolah, kerja keras pengurus juga partisipasi seluruh masyarakat

  3

  disekitarnya

2. Visi, Misi dan Tujuan

  Adapun visi, misi dan tujuan dari MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

  4

  adalah sebagai berikut:

  a. Visi Terwujudnya Madrasah yang Islami, produktif, berkualitas dan berlandaskan akhlak yang mulia untuk menuju madrasahku tamanku dan tetap menjadi madrasah idamanku

  b. Misi 1) Mengupayakan terciptanya madrasah yang mampu membekali kemampuan kemandirian pada setiap kegiatan akademik 2) Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan pada masyarakat 3) Memelihara dan meningkatkan sebagai bagian masyarakat

  c. Tujuan Secara umum, tujuan pendidikan pada MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah ingin menyiapkan siswa-siswi yang berkualitas, 3 berakhlak mulia dan mampu bersaing di tingkat pendidikan yang lebih 4 Dokumentasi MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, dikutip tanggal 20 April 2016

  tinggi serta terampil dalam mengamalkan ilmunya. Bertolak dari tujuan umu diatas, maka secara khusus dapat disampaikan bahwa tujuan MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah sebagai berikut: 4) Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran aktif (PAKEM, CTL) 5) Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler 6) Membiasakan perilaku Islami di lingkungan Madrasah 7) Meningkatkan prestasi akademik siswa di bidang seni dan olah raga lewat kejuaraan dan kompetisi

  3. Letak Geografis

  MTs Sabilul Ulum sebagai lembaga pendidikan formal berlokasi di Desa Mayonglor Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Adapun letak geografisnya adalah sebagai berikut:

  5

  a. Sebelah timur berbatasan dengan Jalan Raya Mayong-Welahan

  b. Sebelah selatan berbatasan dengan Masjid Baitul Aminin

  c. Sebelah barat berbatasan dengan TK Tarbiyatul Athfal Mayonglor Mayong Jepara

  Apabila diperhatikan lokasi MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah sangat strategis karena dekat dengan pusat kota sehingga sangat mudah untuk dijangkau baik dengan transportasi ataupun jalan kaki dan situasi lingkungannya sangat kondusif sehingga cocok untuk proses belajar mengajar.

  4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

  a. Keadaan Guru dan Karyawan Mendidik merupakan tugas yang sangat berarti, tetapi sangat mulia. Pendidik memiliki tugas membimbing dan mengarahkan anak didik yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan. Faktor guru 5 sangat dominan terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Begitu pentingnya posisi dan peran guru dalam proses belajar mengajar, sehingga idealnya seseorang yang berprofesi sebagai guru harus menempuh pendidikan formal keguruan selama kurun waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan lembaga pendidikan di mana guru tersebut mengajar. Di bawah ini penulis akan sajikan data tentang guru MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara. Jumlah guru MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara sebanyak 28 orang. Adapun job description tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Daftar Guru MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2015

  9 Mukhtar Lutfi, M.Pd.I

  15 Ruminingsih, S.Sos

  IPS S.1

  14 Hj. Kastutik, S.Ag

  13 Dra. Zuaenah SKI S.1

  12 Kholidatun, SH PKN, Prakarya S.1

  11 W. Suparyanto, A.Md Matematika D.2

  B. Indonesia, Orkes SMA

  10 Tugiyono

  B. Indonesia S.2

  8 Umi Kustiyah, S.Ag Fiqih, KeNUan S.1

  6 No Nama Pengampu Mata Pelajaran Pendidikan

  7 Sumono, S.Ag Fiqih, Orkes S.1

  6 Abdul Hafid, S.Pd.I Qur’an Hadits, B. Inggris S.1

  IPA, Matematika S.1

  5 Riyatmi, SKM

  4 K. Asrori SKI, Fiqih Kitab MA

  B. Arab MA

  3 K. M. Shohib Noor

  2 Abdul Wakhid, S.Pd.I Aqidah A S.1

  1 Musta’in, S.Ud Aqidah A S.1

  IPS S.1 6

  16 Khusniyati, S.Ag

  23 Nailur Rohmah, S.Pd.I Seni Budaya, TIK, Prakarya S.1

  B. Jawa D.2 Jika dilihat dari tabel di atas, sebagian besar guru di MTs

  28 Nur Rohim, A.Md

  27 Beni Saputra TIK SMA

  IPA, Matematika S.1

  26 Nailal Muna, S.Pd

  B. Inggris S.1

  25 Dwi Apriliani, S.Pd

  B. Inggris S.1

  24 Sri Wahyuni, S.Pd

  22 K. Noor Ah. Chasan Ke-NU-an, Fiqih Kitab MA

  IPS S.1

  IPA S.1

  21 Anis Muawanah, S.ThI

  B. Inggris S.1

  20 Noor Wakhid, S.Pd.I

  B. Indonesia, PKN S.1

  19 Sofi’I, S.Pd

  B. Arab S.1

  18 Isti’anah, S.Ag

  17 Hamdun, S.Pd.I Qur’an Hadits, Aqidah A S.1

  Sabilul Ulum Mayong Jepara mengampu mata pelajaran sesuai dengan pendidikan masing-masing, tetapi ada juga yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Jumlah guru di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah 28 orang. Dilihat dari jumlah guru dan latar belakang pendidikannya maka proses mengajar di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara dikatakan sudah efektif. Adapun jumlah pegawai sebanyak 4 orang.

  

Tabel 4.2

  7 Daftar Pegawai MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2015

No Nama Jabatan Pendidikan

  1 M. Minan Nurir Rohman, S.Pd Ka. Perpustakaan S.1

  2 Sokib Sie. Kebersihan SMA

  3 Abdul Muin Sie. Keamanan SMA

  4 Sutikno Penjaga Malam SMA Masing-masing pegawai mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan penuh tanggung jawab, karena pembagian tugas disesuaikan dengan potensi yang ada pada diri mereka serta latar belakang pendidikan masing-masing.

  b. Keadaan Siswa MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara bisa dikatakan madrasah yang bermutu. Keberadaannya dari tahun ke tahun semakin maju dan mendapatkan nilai akreditasi A. Semakin meningkatknya madrasah ini, membuat jumlah siswa selalu bertambah dari tahun ke tahun.

  Ditambah lagi karena MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara membebaskan adanya uang seragam bagi siswa baru. Seragam dibagikan gratis dan tidak dipungut biaya membeli. Karena alasan itu, membuat jumlah peminat yang masuk lebih banyak. Disamping itu, keadaan siswa yang lebih sopan dan lingkungan yang serba religius akan membuat siswa mempunyai akhlak yang baik. Tercermin dalam cara berpakaian para siswa, dan cara bersikap dengan guru juga sopan.

  Adapun jumlah keseluruhan siswa MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara tahun ajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut:

  \

  7

Tabel 4.3 Data Jumlah Siswa MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2015

5. Keadaan Sarana dan Prasarana

  7 R. UKS

  1

  1

  5 R. Perpustakaan

  1

  1

  6 R. Lab

  2

  2

  1

  1

  1

  8 Toilet

  3

  3

  9 Koperasi

  1

  1

  9

  4 R. TU

  1

  8 Kelas Lokal Belajar Laki-laki Perempuan Jumlah

  75 87 162 Jumlah

  VII

  5

  91 90 181

  VIII

  4

  71 83 154

  IX

  4

  13 497

  3 R. Guru

  Adapun sarana dan prasarana di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah sebagai berikut: a. Ruang dan Gedung

Tabel 4.4 Ruang dan Gedung MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

  9 No Jenis Lokal Kondisi Baik Rusak

  1 Ruang Kelas

  13

  13

  2 R. Kepala

  1

  1

8 Dokumentasi MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, dikutip tanggal 20 April 2016

  b. Data Peralatan dan Inventaris Kantor Adapun data peralatan dan iventaris kantor di MTs Sabilul Ulum

  12 Sar. Kesenian

  4

  2

  1

  1

  11 Sar. Olahraga

  3

  2

  1

  2

  1

  2

  13 Peralatan UKS

  2

  2

  14 Peralatan Ketrmp

  1

  1

  15 Daya Listrik 1300 Dilihat dari tabel di atas, maka sarana dan prasarana yang ada di

  MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara memadai dalam menunjang proses belajar mengajar.

  10 Sound System

  1

  Mayong Jepara adalah sebagai berikut:

  1

Tabel 4.5 Peralatan dan Inventaris Kantor MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

  10 No Jenis Unit Kondisi (lkl) baik Sedang Rusak

  1 Meja dan kursi Meja: 245 Kursi: 500

  245 500

  2 Mesin ketik

  1

  1

  3 Telepon

  1

  4 Faximile

  2

  5 Sumb.Air/ PDAM

  1

  1

  6 Komputer

  14

  10

  4

  7 Kend. Roda-2

  8 Kend. Roda-4 9 Peralatan Lab.

10 Dokumentasi MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, dikutip tanggal 20 April 2016

6. Struktur Organisasi

  9. BK : Hamdun, Isti’anah

  11

  16. Penjaga Malam : Sutikno

  15. Sie Keamanan : Abdul Muin

  14. Sie Kebersihan : Sokib

  13. Perpustakaan : M. Minan Nurir Rohman

  12. Bendahara : Muhtar Lutfi

  11. Staf TU : Nur Rohim

  10. Ka TU : Benny Saputro

  Untuk mempermudah dan memperlancar administrasi madrasah MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara membuat susunan organisasi yang bertujuan agar dapat bertugas mengelola administrasi pendidikan secara baik dan konsisten sesuai dengan bidangnya masing-masing.

  Adapun struktur organisasi MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara adalah sebagai berikut:

  Abdul Khafid

  7. WaKa Sarpras :

  6. Pembina Pramuka : Tugiyono

  5. Pembina Osis : Sri Wahyuni

  4. WaKa Kesiswaan : Sumono

  3. WaKa Kurikulum : Riyatmi

  2. Kepala Madrasah : Abdul Wachid

  1. Ketua Yayasan : Musta’in

  11

  8. WaKa Humas : Umi Kustiyah

B. Data Penelitian

1. Data Penerapan Metode Read, Repeat dan Distribute dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Psikomotorik Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

  MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara sebagai lembaga pendidikan formal secara kolektif hendak menjadikan siswa menjadi pemimpin umat yang bermoral tinggi, pemimpin bangsa dan pemimpin Negara. Oleh karena itu lembaga sekolah bertugas mencetak figure yang benar-benar ahli dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan kemasyarakatan pada umunya. Untuk itu semua dalam penerapan perlu adanya strategi yang baik dan tepat. Sebagaimana wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah:

  “Penerapan Metode Read, Repeat dan Distribute dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Psikomotorik Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tidak lepas dari

  12

  langkah-langkah seperti persiapan, proses, metode, media dan evaluasi.”

  a. Persiapan Sebagaimana berdasarkan wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah mengatakan bahwa:

  “Sebelum mengajar guru pengampu mata pelajaran Fiqih yang ada di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, terlebih dahulu mempersiapkan materi Fiqih, namun sebelumnya guru pengampu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam mengajar dengan tujuan agar materi yang diajarkan nanti bisa memberikan pemahaman bagi siswa sehingga

  13

  dapat meningkatkan prestasi belajarnya.” Materi shalat sunnah pada kelas VII MTs Sabilul Ulum Mayong

  Jepara tentang shalat Dhuha. Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan seorang muslim ketika masuk waktu. Waktu dhuha adalah 12 waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya

  Wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah selaku Guru Fiqih MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 26 April 2016 13 Wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah selaku Guru Fiqih MTs Sabilul Ulum Mayong

  matahari hingga waktu dhuhur. Jumlah shalat Dhuha adalah minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.

  Tata cara shalat Dhuha adalah diawali dengan niat shalat Dhuha, dilanjutkan dengan membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah, pada rakaat pertama hendaknya membaca surat Asy- Syam (pada rakaat kedua hendaknya membaca surat Al-Lail), rukuk dan membaca tasbih 3 kali, duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya, sujud kedua dan membaca tasbih 3 kali, dan sampai selesai secara tertib.

  Pada tahap persiapan, hal yang dilakukan oleh guru Fiqih adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan metode, dan juga mempersiapkan materi yang akan diajarkan beserta media pendukung yang diperlukan dalam pembalajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara. Umi Kustiyah mengatakan:

  “Sebelum melaksanakan pembelajaran Fiqih, saya terlebih dahulu menyusun RPP, agar pembelajaran dapat tersusun dengan rapi dan berjalan dengan baik. Dalam menyusun RPP saya berpedoman pada kurikulum, agar standar kompetensi dan juga kompetensi dasarnya tidak melenceng. RPP yang saya buat terdiri dari tiga tahap dalam pembelajaran, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. RPP saya buat sendiri, dan pembuatannya jauh-jauh hari sebelum tanggal pelaksanaannya untuk mempermudah kerja saya. Sehingga pada malam menjelang pembelajaran, saya tinggal menyiapkan materi yang akan saya ajarkan dan juga media yang saya butuhkan

  14

  sesuai dengan metode yang saya gunakan.” RPP tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu:

  1) Standar kompetensi Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan

14 Wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah selaku Guru Fiqih MTs Sabilul Ulum Mayong

  keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. 2) Kompetensi dasar

  Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. 3) Indikator hasil belajar

  Indikator hasil belajar adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 4) Metode yang digunakan

  Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. 5) Langkah-langkah pembelajaran

  a) Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

  b) Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

  c) Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

  6) Media yang digunakan Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. 7) Penilaian

  Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian.

  b. Proses Sebagaimana berdasarkan wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah mengatakan bahwa: “Adapun mengenai sistem belajar mengajar yang diterapkan adalah sistem klasikal, artinya dalam penyampaian pelajaran sebagian besar dilakukan di dalam kelas dengan metode pembelajaran yang

  15

  bervariasi.” Dalam pengamatan peneliti pada proses penerapan metode read,

  repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan

  psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, peneliti menjumpai beberapa kegiatan yang dilakukan 15 oleh guru Fiqih dalam melaksanakan pembelajarannya, yaitu:

  Wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah selaku Guru Fiqih MTs Sabilul Ulum Mayong

  1) Pendahuluan Pada tahap pendahuluan, setelah salam, guru Fiqih terlebih dahulu mengoplos tempat duduk siswa untuk merefresh lingkungan belajar. Setelah kondusif, guru memulai pembelajaran dengan bacaan basmalah bersama-sama dengan siswa, selanjutnya guru Fiqih menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa untuk materi Fiqih. Setelah itu, guru Fiqih menunjuk salah satu siswa untuk membacakan materi Fiqih. Setelah dirasa cukup, lalu guru Fiqih melanjutkan pembelajaran ke tahap kegiatan inti. 2) Kegiatan Inti

  Pertama-tama, guru Fiqih menjelaskan/membacakan secara singkat mengenai materi Fiqih. Lalu, guru Fiqih mempraktekkan materi Fiqih sampai kurang lebih 3 kali. Setelah itu, guru Fiqih menerapkan metode Read, Repeat dan Distribute dalam pembelajaran materi Fiqih. 3) Penutup

  Pada kegiatan penutup, guru Fiqih mengajak kembali para siswa untuk bersama-sama membaca materi Fiqih. Setelah itu, guru Fiqih menunjuk salah satu murid untuk maju ke depan kelas untuk mempraktekkan materi Fiqih. Setelah selesai, lalu guru menyuruh siswa untuk menerangkan materi di depan kelas setelah mempraktekkan. Setelah dirasa cukup, lalu guru Fiqih mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk dinilai. Guru Fiqih mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah. Guru Fiqih mengucapkan salam lalu meninggalkan kelas.

  c. Metode Mengenai pembelajaran Fiqih MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara dalam metode Read, Repeat dan Distribute adalah sebagai berikut:

  Teknik pelaksanaan metode ini adalah seorang guru melakukan praktek untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung. Ide dasar belajar berdasarkan pengalaman mendorong siswa untuk merefleksi atau melihat kembali pengalaman- pengalaman yang mereka pernah alami, melalui read/membaca,

  repeat /pengulangan materi dan distribute/praktek isi materi yang diajarkan oleh guru.

  d. Media Sebagaimana berdasarkan wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah mengatakan bahwa: “Media dalam pembelajaran yang ada di MTs Sabilul Ulum

  Mayong Jepara adalah buku panduan masing-masing buku pelajaran Fiqih, LKS sesuai dengan materi buku pelajran Fiqih, whiteboard,

  16

  spidol, LCD, proyektor, alat peraga dan lain sebagainya.”

  e. Evaluasi Sebagaimana berdasarkan wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah mengatakan bahwa:

  “Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, guru pengampu melakukan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa

  17

  dalam memahami materi Fiqih yang diajarkan oleh guru.” Hal ini dilakukan oleh semua guru Fiqih sebagaimana hasil pengamatan penulis, dimana para guru Fiqih selalu memberikan evaluasi pada materi Fiqih.

  Berdasarkan observasi yang dilakukan bahwa dalam proses penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, cukup memadai baik buku maupun

  16 Wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah selaku Guru Fiqih MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 26 April 2016 17 Wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah selaku Guru Fiqih MTs Sabilul Ulum Mayong media yang digunakan, namun sebelumnya guru membuat rencana

  18 pelaksanaan pembelajaran terlebih dahulu yang sesuai dengan silabus.

  Sama halnya apa yang dikatakan oleh Bapak Hamdun mengatakan bahwa: “Sebelum pembelajaran tentu saya membuat rencana pelaksanaan pembelajaran terlebih dahulu, dimana ini merupakan kompetensi pedagogic guru yaitu dengan membuat RPP yang merupakan pengelolaan dalam proses pembelajaran di dalam kelas, dimana dalam RPP tersebut terdapat beberapa poin yang harus dilakukan saat melangsungkan pembelajaran dengan baik, salah satunya adalah pemanfaatan media, dalam media biasanya menggunakan VCD saat mengajarkan materi iman kepada Allah khususnya pada iman kepada qada dan qadar menggunakan media LCD dengan tujuan agar siswa selalu ingat akan azab Allah jika seorang hamba tidak mau melaksanakan apa yang diperintahkan oleh

19 Allah SWT.”

  Penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara tidak lepas dari aspek-aspek yang ada di dalam metode read, repeat dan distribute. Sebagaimana yang disampaikan Ibu Umi Kustiyah mengatakan bahwa:

  “Penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih yang saya lakukan adalah menyuruh siswa untuk membaca materi shalat sunnah dimana saya memberikan contoh-contoh dalam materi shalat sunnah, ini dilakukan saat materi masuk dalam kegiatan awal sebelumnya saya memberikan contoh-contoh materi sebelumnya. Setelah saya mengulang kembali materi shalat sunnah, dalam hal ini saya memberikan pengulangan isi materi shalat sunnah, dimana siswa akan mudah mengerti dan memahami isi materi. Untuk memberikan pemahaman pada siswa dalam mempraktekkan isi materi shalat sunnah, saya memberikan metode distribute, dimana saya lakukan dengan cara mempraktekkan shalat sunnah di depan kelas agar siswa memahami dan mampu mempraktekkan gerakan

  20 18 shalat sunnah sesuai dengan rukun dan shalat sunnah.” 19 Observasi di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 20 April 2016 Wawancara dengan Bapak Hamdun selaku Guru Aqidah Akhlak MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 28 April 2016 20 Wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah selaku Guru Fiqih MTs Sabilul Ulum Mayong

  Hal ini diperkuat dengan pernyataan oleh Bapak Abdul Wachid mengatakan bahwa: “Memang terdapat penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih yang saya lakukan adalah menyuruh, walaupun dalam pelaksanaannya tidak sempurna apa yang ada di dalam teori sebab saya menganjurkan untuk dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran sehingga paling tidak siswa mampu memiliki sikap takut untuk tidak melakukan hal-hal yang negatif, sehingga pelaksanaannya apa yang telah diterangakan oleh guru Fiqih. Jadi, saya melakukan pengawasan memang siswa memiliki rasa takut saat itu, tetapi saya berharap semoga siswa dapat memiliki sikap yang baik dalam kehidupan

  21

  sehari-hari.” Dengan adanya penggunaan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa akan membuat siswa menjadi mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.

  Sebagaimana wawancara yang dikatakan oleh Mayza Istiqlaliyah mengatakan bahwa: “Saya senang dengan metode read, repeat dan distribute yang dilakukan oleh guru Fiqih, karena biar kita dapat memiliki kemampuan

  22

  kognitif dan psikomotorik dengan baik.” Hal ini juga diperkuat oleh M. Farid Azhari mengatakan bahwa: “Saya senang sekali dengan adanya pembelajaran Fiqih yang menggunakan metode read, repeat dan distribute serta gurunya memberikan motivasi sehingga membuat saya menjadi semangat dalam

  23

  belajar.”

  21 Wawancara dengan Bapak Abdul Wachid selaku Kepala MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 28 April 2016 22 Wawancara dengan Mayza Istiqlaliyah selaku Siswa kelas VII MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 30 April 2016 23 Wawancara dengan M. Farid Azhari selaku Siswa kelas VII MTs Sabilul Ulum Mayong

2. Faktor Penghambat dan Pendukung Penerapan Metode Read, Repeat dan Distribute dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Psikomotorik Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

  Penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih memberikan kontribusi yang baik bagi pengembangan dan pencapaian tujuan pembelajaran. Meskipun demikian, dalam penerapannya tidak lepas dari beberapa faktor yang mendukung dan menghambat.

  a. Faktor pendukung Sebagaimana wawancara yang telah dilakukan dengan Ibu Umi

  Kustiyah yang mengatakan sebagai berikut: “Faktor yang mendukung penerapan metode read, repeat dan

  distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik

  siswa pada mata pelajaran Fiqih aspek dari siswa adalah adanya situasi yang menghadirkan kelengkapan serta keterbukaan dalam pembelajaran Fiqih, misalnya siswa diberikan kesempatan untuk bertanya pada guru tentang materi yang belum dipahami, situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak pertanyaan, situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu, situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian, artinya guru membuat pertanyaan dalam pembelajaran Fiqih, kemudian siswa disuruh untuk menjawab dari pertanyaan guru dan selain itu juga guru memberikan motivasi, arahan pada siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

24 Fiqih.”

  Selain itu juga dikuatkan oleh Bapak Abdul Wachid mengatakan bahwa: “Terdapat beberapa faktor yang mendukung penerapan metode

  read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif

  dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih aspek dari guru adalah guru memberikan perhatian penuh pada siswa, guru memberikan bimbingan pada siswa yang kurang maksimal dalam mengikuti

24 Wawancara dengan Ibu Umi Kustiyah selaku Guru Fiqih MTs Sabilul Ulum Mayong

  pembelajarannya sehingga membuat siswa senang dalam pembelajaran

  25 Fiqih yang disampaikan oleh guru Fiqih.”

  b. Faktor penghambat Faktor penghambat aspek siswa: 1) Ketidakberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru 2) Kurang seriusnya siswa dalam memahami isi materi Fiqih yang disampaikan oleh guru 3) Siswa masih kurang memperhatikan arahan dari guru Fiqih Faktor penghambat aspek guru:

  1) Sarana prasarana yang kurang memadai 2) Lingkungan dalam mengajar kurang kondusif karena lingkugan sekitar madrasah dekat dengan usaha pembuatan genteng

  Adanya faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan metode

  read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan

  psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara juga dirasakan oleh siswa saat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sebagaimana wawancara yang dikatakan oleh Mayza Istiqlaliyah:

   Faktor yang mendukung dalam penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik

  siswa pada mata pelajaran Fiqih, guru memberikan arahan dan bimbingan sehingga menjadikan saya termotivasi untuk mengikuti arahan dari guru serta senang melakukan kerjasama. Faktor penghambatnya, saya sendiri kurang begitu memperhatikan isi materi Fiqih yang disampaikan oleh

  26

  guru, kadang bermain sendiri.” Hal ini juga diperkuat oleh M. Farid Azhari mengatakan bahwa: “Yang saya rasakan faktor pendukungnya senang melakukan 25 kerjasama dengan guru, senang bertanya saat guru memberikan

  Wawancara dengan Bapak Abdul Wachid selaku Kepala MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tanggal 28 April 2016 26 Wawancara dengan Mayza Istiqlaliyah selaku Siswa kelas VII MTs Sabilul Ulum Mayong

  kesempatan bertanya, guru juga memberikan arahan jika ada siswa kurang memahami materi Fiqih. Namun faktor penghambatnya, kadang-kadang saya muncul malas untuk serius mengikuti arahan maupun bimbingan dari

  27

  guru.”

C. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis tentang Penerapan Metode Read, Repeat dan Distribute dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Psikomotorik Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

  Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen terpenting dalam kegiatan instruksional serta yang menentukan dalam proses pembelajaran. Dalam tahap pelaksanaan pemanfaatan model pembelajaran nantinya tidak akan terlepas dari beberapa komponen diatas yaitu tujuan pengajaran, guru yang mengajar siswanya serta sarana dan prasarana yang ada.

  Berdasarkan data dari beberapa informan diketahui bahwa penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara yaitu dengan menyuruh siswa untuk membaca materi shalat sunnah dimana guru memberikan contoh-contoh dalam materi shalat sunnah, ini dilakukan saat materi masuk dalam kegiatan awal sebelumnya guru memberikan contoh-contoh materi sebelumnya. Setelah guru mengulang kembali materi shalat sunnah, dalam hal ini guru memberikan pengulangan isi materi shalat sunnah, dimana siswa akan mudah mengerti dan memahami isi materi. Untuk memberikan pemahaman pada siswa dalam mempraktekkan isi materi shalat sunnah, guru memberikan metode distribute, dimana guru lakukan dengan cara mempraktekkan shalat sunnah di depan kelas agar siswa memahami dan mampu mempraktekkan gerakan shalat sunnah sesuai dengan rukun dan 27 shalat sunnah.

  Wawancara dengan M. Farid Azhari selaku Siswa kelas VII MTs Sabilul Ulum Mayong

  Melihat data tersebut, bahwa metode adalah cara atau siasat yang dipergunakan dalam pengajaran. Sebagai strategi, metode ikut memperlancar kearah pencapaian tujuan pembelajaran. Peranan metode ini akan nyata jika guru memilih metode yang sesuai dengan tingkat

  28

  kemampuan yang hendak dicapai oleh tujuan pembelajaran. Membaca

  29 adalah sebagai penafsiran yang bermakna terhadap bahasa tulis.

  Metode membaca yaitu menyajikan materi pelajaran dengan cara lebih dulu mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula membacakan topik-topik bacaan, kemudian diikuti oleh siswa. Tapi kadang-kadang guru dapat menunjuk langsung siswa untuk membacakan pelajaran tertentu

  30 lebih dulu, dan tentu siswa lain memperhatikan dan mengikutinya.

  Repetitive atau pengulangan memang sebuah metode yang dikenal

  dalam dunia pembelajaran. Seorang guru kerap meminta murid-muridnya untuk mengulang kembali pelajaran yang telah diberikan ketika belajar kembali di rumah. Tujuannya agar pelajaran yang telah diterima melekat

  31

  dalam ingatan. Dalam Al-Qur’an terdapat sebuah ayat yang menjelaskan pentingnya metode pengulangan. Sebagaimana firman Allah SWT:

                

  Artinya: “Dan Sesungguhnya dalam Al-Quran ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menyebabkan mereka tidak

  32

  suka (terhadap pelajaran yang diberikan).” (Qs. Al-Isra’:41)

28 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Rineka Cipta,

  Jakarta, 2000, hlm. 70 29 Rini Dwi Susanti, Strategi Pembelajaran Bahasa, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm. 47 30 Hafiz Muthoharoh, “Metode Membaca”, Artikel Pendidikan, diakses tanggal 19 September 2016 31 Artikel diambil melalui http://www.voa- islam.com/read/article/2012/03/28/18400/dahsyatnya-metode-repetitive-mengulang-untuk- mendidik-anak-shalih/ diakses tanggal 19 September 2016 32 Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 41, Yayasan Penyelenggara Penafsir dan Penerjemah Al-

  Berdasarkan dalil di atas, dapat dipahami bahwa metode repeat atau pengulangan adalah cara untuk memberikan pemahaman pada siswa dengan meminta siswanya untuk mengulang kembali pelajaran yang telah diberikan ketika belajar kembali dirumah. Pengulangan dan dukungan nantinya akan memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung. Sebagaimana firman Allah SWT:

          

  Artinya: “Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.” (QS.

33 Al-Hijr: 87)

  Metode distribute atau metode praktek merupakan metode pembelajaran dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan atau praktek agar memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari teori yang

  34

  telah dipelajari. Metode ini umumnya dilaksanakan dalam pendidikan kejuruan, pendidikan profesi, dan diklat.

  Praktek merupakan upaya untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung. Ide dasar belajar berdasarkan pengalaman mendorong siswa untuk merefleksi atau melihat kembali pengalaman-pengalaman yang mereka pernah alami.

  Dengan adanya metode tersebut akan memberikan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa. Menurut para ahli psikologi kognitif, pendayagunaan kapasitas ranah kognitif manusia sudah mulai berjalan sejak manusia itu mulai mendayagunakan kapsitas motor dan sensorinya. Hanya cara dan intensitas pendayagunaan ranah kognitif tersebut tentu 33 masih belum jelas benar. Psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot

  Al-Qur’an Surat Al-Hijr ayat 87, Yayasan Penyelenggara Penafsir dan Penerjemah Al- Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemah, Depag RI, Jakarta, 2010, hlm. 180 34 Ribut Purwo Juono, “Metode Pembelajaran”, Artikel Pendidikan, diakses tanggal 15 Agustus 2015 sehingga menyebabkan gerakannya tubuh atau bagian-bagianya. Yang dimaksud gerak disini mulai dari gerak yang paling sederhana, seperti gerakan dalam sunnah.

  Melihat uraian di atas, dapat dianalisis bahwa penerapan metode

  

read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan

  psikomotorik siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara bahwa proses pembelajaran guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu dalam menyajikan, menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan kepada siswa harus disusun dengan baik. Selain itu guru harus memiliki kemampuan dasar keguruan, yaitu kemampuan dasar personal-sosial dan kemampuan dasar profesional serta bertanggung jawab dalam tugasnya sebagai pengampu suatu mata pelajaran. Salah satu kemampuan dasar profesional yang seharusnya dimiliki dan dapat dilaksanakan secara bertanggung jawab oleh seorang guru adalah dapat menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam mata pelajaran Fiqih, salah satu metode pembelajaran itu adalah read, repeat dan distribute. Sebab metode ini dapat memberikan suatu teladan bagi siswa untuk dapat memiliki prilaku yang baik karena diberi bimbingan atau arahan dari guru saat pembelajaran berlangsung.

  Di MTs Sabilul Ulum Jepara penerapan metode read, repeat dan

  

distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik

  siswa pada materi pelajaran Fiqih, pada aspek kognitif guru memberikan metode read dan repeat, dimana siswa dapat membaca materi shalat sunnah dan guru memberikan contoh-contoh dalam materi shalat sunnah, ini dilakukan saaat materi masuk dalam kegiatan awal sebelumnya guru memberikan contoh-contoh materi sebelumya. Setelah guru mengulang kembali materi shalat sunnah, dalam hal ini guru memberikan pengulangan isi materi shalat sunnah, dimana siswa akan mudah mengerti dan memahami isi materi.

  Pada aspek psikomotorik, untuk memberikan pemahaman pada siswa dalam mempraktekkan isi materi shalat sunnah, guru memberikan metode , dimana guru lakukan dengan cara mempraktekkan shalat

  distribute

  sunnah di depan kelas agar siswa memahami dan mampu mempraktekkan gerakan shalat sunnah sesuai dengan rukun dan shalat sunnah.

  

2. Analisis tentang Faktor Penghambat dan Pendukung Penerapan

Metode Read, Repeat dan Distribute dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Psikomotorik Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

  Berdasarkan data yang diperoleh bahwa dalam penerapan metode

  read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan

  psikomotorik siswa pada materi pelajaran Fiqih di MTs Sabilul Ulum Jepara dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

  Faktor internal penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada materi pelajaran Fiqih, faktor penghambatnya adalah ketidakberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, kurang seriusnya siswa dalam memahami isi materi Fiqih yang disampaikan oleh guru, dan siswa masih kurang memperhatikan arahan dari guru Fiqih. Sedangkan faktor eksternal pelaksanaan penerapan metode read, repeat dan

  distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik

  siswa pada materi pelajaran Fiqih, faktor penghambatnya adalah sarana prasarana yang kurang memadai, lingkungan dalam mengajar kurang kondusif karena lingkungan sekitar madrasah dekat dengan usaha pembuatan genteng.

  Faktor internal penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada materi pelajaran Fiqih, faktor pendukungnya adalah adanya situasi yang menghadirkan kelengkapan serta keterbukaan dalam pelajaran Fiqih, misalnya siswa diberikan kesempatan untuk bertanya pada guru tentang materi yang belum dipahami, situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak pertanyaan, situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu, situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian, artinya guru membuat pertanyaan dalam pembelajaran Fiqih, kemudian siswa disuruh untuk menjawab dari pertanyaan guru dan selain itu juga guru memberikan motivasi, arahan pada siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Fiqih. Sedangkan faktor eksternal pelaksanaan penerapan metode read, repeat dan distribute dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa pada materi pelajaran Fiqih, faktor pendukungnya adalah guru memberikan perhatian penuh pada siswa, guru memberikan bimbingan pada siswa yang kurang maksimal dalam mengikuti pembelajarannya sehingga membuat siswa senang dalam pembelajaran Fiqih yang disampaikan oleh guru Fiqih.

  Melihat dari data tersebut, dapat dianalisis bahwa pengembangan pembelajaran dapat menggunakan metode-metode yang ada, atau memadukan atau mengembangkan suatu metode tersendiri. Untuk menghasilkan suatu produk pembelajaran yang berkualitas, dapat dipilih atau digunakan suatu metode untuk pengembangan pembelajaran, dengan diikuti langkah-langkah pengembangan secara konsisten sehingga dapat menghasilkan produk pembelajaran yang berkualitas.

  Sehingga guru berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak- banyaknya dan siswa giat untuk mengumpulkan atau menerimanya. Guru bertugas menyediakan bahan pelajaran, tetapi yang mengolah dan mencerna adalah para siswa sesuai dengan bakat dan kemampuan masing- masing. Belajar adalah berbuat dan sekaligus merupakan proses yang membuat siswa harus aktif. Salah satunya pada mata pelajaran Fiqih guru mengajak siswa untuk berkreatif dalam belajar, seprti kreatif dalam bertanya.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA METODE PROBLEM SOLVING DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs. SABILUL ULUM MAYONG LOR MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA METODE PROBLEM SOLVING DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs. SABILUL ULUM MAYONG LOR MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 26

PENGARUHMETODE TUGAS DAN METODE ESPOSITORI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VII DI MTS N 2 KUDUS TAHUN AJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 31

PENGARUHMETODE TUGAS DAN METODE ESPOSITORI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VII DI MTS N 2 KUDUS TAHUN AJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 21

IMPLEMENTASI TEKNIK CONSEQUENCE WHEEL DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS BERFIKIR MANDIRI SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS ISMAILIYYAH NALUMSARI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 3 10

IMPLEMENTASI MODEL DISKURSUS MULTY REPRECENTACY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTS SABILUL ULUM MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 1 24

IMPLEMENTASI MODEL DISKURSUS MULTY REPRECENTACY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTS SABILUL ULUM MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 3 42

ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI APLIKASI E-BOOK SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PROSES BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS SABILUL ULUM MAYONGLOR MAYONG JEPARA - STAIN Kudus Repository

0 0 18

PENERAPAN METODE READ, REPEAT DAN DISTRIBUTE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs SABILUL ULUM MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI - STAIN Kudus Repository

0 1 20

B. Pendekatan Penelitian - PENERAPAN METODE READ, REPEAT DAN DISTRIBUTE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs SABILUL ULUM MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI - STAIN Kudus Repository

0 1 10