BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Implementasi manajemen kepala Madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di Madrasah Aliyah Tri Bhakti At-Taqwa Rama Pujaraman Utara - Lampung Timur - Raden Intan Repository

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia telah muncul dan berkembang seiring dengan masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Madrasah tersebut telah mengalami perkembangan jenjang dan jenisnya seirama

  ‘dengan perkembangan dan tuntutan zaman sehingga telah mengubah pendidikan dari bentuk awal seperti pengajian di rumah-rumah, mushalla, dan masjid menjadi Iembaga pendidikan formal sekola seperti bentuk madrasah yang kita kenal saat ini.

  Madrasah sebagai sekolah umum berciri khas agama Islam mempunyai peran amat strategis dalam kerangka peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Peran strategis ini, menurut Hafid Abbas dikarenakan Indonesia sebagai negara keempat berpenduduk terbesar di dunia yang memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Mereka ini imemerlukan Iayanan pendidikan dan

  1 pengajaran yang berkualitas dan berciri khas IsIam.

  Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun I989 hinggasekarang telah disempurnakan Iagi menjadi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, keduanya mengakui eksistensi madrasah sebagai sub-sistem pendidikan nasional. Penerapan kedua undang- undang ini sebagai respon dan upaya pemerintah untuk menjadikan madrasah 1 Hafid Abbas, "Pengembangan IAIN dan STAIN dalam Memasuki Abad 21: Sebuah

  Pemikiran Konseptual ”,Lekmr, Seri VIII, I998. h. 31. " sebagai “center of excellence” atau pusat keunggulan dan memiliki nilai plus. Unggulan atau nilai plus di sini, bahwa madrasah memiliki keunggulan komperatif, yaitu penekanan yang signlfikan pada pendidikan agama dan akhlak (moralitas/imtaq) di satu sisi, dan penekanan yang signifikan pada pendidikan

  2 umum (iptek) di sisi lain.

  Madrasah merupakan salah satu sub~sistem pendidikan Nasioanl. Sebagai sub-sistem pendidikan Nasional, madrasah tidak luput dari permasalahan yang dihadapi oleh pendidikan Nasional secara umum. Isu-isu yang paling krusial yang menjadi permasalahan pendidikan Nasional, yaitu terkait dengan mutu pendidikan, relevansi pendidikan, akuntabilitas, profesionalisme, efisiensi, debirokrasi, dan perilaku pemimpin pendidikan.

  Secara lebih khusus, problematika yang dihadapi madrasah, yaitu pertama, rendahnya kualitas sara na fisik yang ditunjukkan déngan gedung-gedung madrasah yang rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, perpustakaan yang kurang lengkap, laboratorium yang tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai, dan masih banyak lagi; kedua, rendahnya prestasi siswa dalam hal dunia iptek apabila dibandingkan dengan siswa sekolah umum, apalagi dalam perhelatan sekolah skala asia dan internasional, tentunya amat menyedihkan; ketiga, kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan hal ini data Dirjen Pendis Depag tahun 2000 menunjukkan bahwa paling banyak angka partisipasinya di tinkgat SLTP yang masih rendah, yaitu 54,8%, sementara itu, layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas; keempat, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan yang dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang masih menganggur. Data statistik Pendidikan Agama dan Keagamaan Depag RI (2005-2006) menyatakan, dewasa ini terdapat 5,9 juta anak sedang belajar dibangku madrasah, 85,2% berasal dari keluarga miskin dan kurang beruntung, sehingga 10%-nya mengalami putus sekolah. Mereka ini jelas menambah angka pengangguran, yang seharusnya mereka di sekolah mendapatkan keterampilan hidup dan bekal lain untuk mengangkat mereka dari kemiskinan; kelima,

2 Dirjen Kelembagaan Agama lslam Direktorat Madrasah dan PAI di Sekolah Umum,

  

Sejamh Madrasah: Pertumbuhan, Dinamika, dan Perkembangannya di Indonesia,( Departemen Agama Rl, 2004) h. I65. rendahnya kualitas guru, hal ini ditunjukkan dengan data, sebanyak 303.000 guru

  3 Ml, MTs, dan MA se-Indonesia masuk dalam katagori tidak layak mengajar.

  Melihat kondisi mutu pendidikan madrasah pada umunya seprti di atas, pemerintah dalam ha! ini Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama membuat arah kebijakan sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan di madrasah. Peningkatan mutu, peningkatan relevansi pendidikan, dan peningkatan daya saing pendidikan madrasah meliputi lima aspek, yaitu: (1) peningkatan mutu kurikulum dan sistem pembelajaran; (2) peningkatan mutu lulusan; (3) peningkatan tenaga pendidik dan kependidikan; (4) peningkatan mutu sarana dan prasarana; dan (5)

  4 peningkatan mutu manajemen.

  Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di madrasah diperlukan sebuah system yang baik dan berkualitas. Sistem pendidikan di madrasah terdiri dari komponen-komponen yang saling terkait satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan madrasah. Semua komponen - guru, peserta didik, sarana/alat pendidikan, tujuan, lingkungan, kepala madrasah, dana, lingkungan, dan lainnya- sangat penting dan menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan

  5 madrasah.

  Dari komponen-komponen pendidikan dan pembelajaran di atas, dalam penyelenggaraan pembelajaran di madrasah terdapat tiga unsur utama yang

  6

  menjadi perhatian, yaitu siswa, guru, dan kurikuum. Siswa merupakan sentral 3 Laporan Tahunan 2008 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI tahun 2009,hal. 9-16. 4 5 Ibid, h. 17 Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru MI Dalam Rangka Manajemen

  Mutu Berbasis Madrasah ,( Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 3-4. 6 Cik Hasan Basri, Agenda Pengembangan Perguruan Tinggi Islam (Jakarta: Logos

  pengembangan pendidikan, bahkan sebagai satuan penyelenggaraan pendidikan di madrasah . Seluruh kelengkapan pendidikan disediakan untuk mempermudah pengembangan potensi siswa. Secara kuantitatif, jumlah guru, jumlah tenaga administrai, jumlah buku, jumlah biaya, jumlah dan luas ruang kelas, dan seterusnya, senantiasa dibandingkan dengan jumlah sjswa.

  Ukuran keberhasilan siswa terletak pada seberapajauh dapat menginternalisasikan pengetahuan, nilai, sikap, dan ketrampilan yang ada di sekitarnya. Sedangkan keberhasilan guru sebagai pengajar selain ditentukan oleh kualitas individualnya, juga sangat dipengaruhi oleh jumlah guru, yang ukurannya diadaptasikan denganjumlah siswa. Dalam proses pembelajaran, unsur yang paling strategis dan sistematik nampaknya adalah unsur guru, bila dibandingkan dengan unsur lainnya.

  Di sini guru memegang peran sentral dan menentukan bagi kualitas hasil pembelajarannya. Peran guru tidak saja hanya berfungsi sebagai komunikator perubahan pendidikan, melainkan sekaligus menjadi pelaksanan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah, maka salah satu inovasi pendidikan sebagai upaya peningkatan mutu guru, khususnya pada masalah kompetensi sebagaiimplementasi kinerjanya. Karenanya bagi guru diperlukan persyaratan khusus yang di antaranya kemampuan profesional yang dinyatakan dengan ijazah

  7 dan sertifikat khusus yang diperoleh dari lembaga pendidikan tenaga keguruan.

  Menurut Adler, bahwa guru merupakan unsur manusiawi yang sangat menentukan

7 Dakir, Perencanaan dan Pengembangcm Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.

  8

  keberhasilan pendidikan. Kinerja guru sebagai bentuk prestasi kerja atau unjuk kerja guru dalam proses pendidikan dan pembelajaran mutlak diperlukan untuk keberhasilan pendidikan dan pembelajaran di madrasah. Selanjutnya menurut Natawijaya, menekankan penting adanya kinerja terpadu oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Keterpaduan itu tercermin dari adanya integrasi antara penguasaan bahan, penguasaan dalam proses pembelajaran, penguasaan fondasi kependidikan, dan penguasaan menilai

  9 hasil pembelajaran.

  Kinerja guru yang optimal dan bertanggungjawab terhadap keseluruhan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan baik tidaklah mudah terjadi begitu saja.

  Karena sebenarnya pekerjaan guru tidaklah mudah, tapi cukup kompleks dan rumit. Maka dari itu menjadi seorang guru tldaklah dapat diemban sembarang orang tetapi harus memenuhi standar kualifikasi terntentu.

  Seorang guru -harus memiliki kemampuan dan motivasi yang balk dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai guru. Sebagaimana Allah SWT. Jelaskan dalam Al- Qur’an Surat Al-Hud ayat 93 :

  ٌبِذ َك َوُه ْنَمَو ِهيِزْ ُيُ ٌباَذَع ِهيِتْأَي نَم َنوُمَلْعَت َفْو َس ٌلِماَع ِِنِّا ْ ُكُِتَنَكََم َلََع ْاوُلَ ْعْا ِمْوَق َيََو

  .

  ِِنّ ٌبيِقَر ْ ُكَُعَم ا ْاوُبِقَتْراَو ِ

  

Artinya Dan (Dia berkata): "Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanrnu,

Sesungguhnya akupun berbual (pula). kelak kamu akan mengetahui siapa yang

  8 Adler, J. Mortimer, The Paedeia Proposal: An Educational Manifesto, (New York: Macmillan Publishing Co. lnc., l992), h. 52. 9 Syafrudin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesonal dan lmplementasi

  

akan ditimpa azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. dan

  10 lunggulah azab (Tuhan), Sesungguhnya akupun menunggu bersama kamu.

  Seorang guru adalah orang yang diberikan kepercayaan untuk melaksanakan amanah mengajar, mendidik, membimbing, dan melatih para siswa untuk menjadi manusia yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai yang dianut. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Anfal: 27 28:

  

اَمذنَأ ْاوُمَل ْعاَو َنوُمَلْعَت ْ ُتُنَأَو ْ ُكُ ِتَنَاَمَأ ْاوُنوُ َتََو َلو ُسذرلاَو َ ِللّا ْاوُنوُ َتَ َلا ْاوُنَم أ َنيِ ذلَّا اَ هيَُّأ َيَ

.

  ٌيم ِظَع ٌرْجَأ ُهَدنِع َ ِللّا ذنَأَو ٌةَنْتِف ْ ُكُُدَلا ْوَأَو ُكُلاَوْمَأ

Artinya: “Hai orang-orang yang berimanjanganlah kamu mengkhiantai Allah

dan Rosal- Nya (Muhammad) dan juga janganlah kamu mengkhianati arnanat-

  11 amanat yang dipercayakan kepadama, sedang kamu mengetahui.

  Guru sebagai tenaga profesional dan menduduki peran sentral dan strategis bagi mutu pendidikan di madrasah perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara guru dan tuntutan mutu pendidikan secara dan standar pendidikan nasional. Manajemen kepegawaian dalam hal ini manajemen terhadap guru sangat penting bagi pelaksanaan pendidikan di madrasah dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan guru sehingga dapat berkinerja secara baik untuk tercapainya tujuan pendidrikan di madrasah.

  Perhatian pemerintah terhadap guru, dapat dilihat dari kebijakan khusus, seperti: kenaikan pangkat otomatis; tunjungan fungsional guru dan adanya sertifikasi guru; dan memberi peluang bagi guru untuk naik pangkat hingga sampai pada golongan ruang IV/e. kebijakan ini diharapkan dapat memotivasi

10 Alqur’an dan Terjemah, Kementrian Agama RI, direktorat, Direktoran Jendral

  Bimbingan Masyarakat Islam ( Indonesia:PT Adhi Aksara Abadi ,2011), h. 6 guru untuk lebih meningkatkan kinerjasnya sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah.

  Menurut Soemantri, prestasi kerja guru sebagai bentuk kinerja guru memiliki standar tersendiri, yaitu: (1) memiliki ilmu yang diperlolah melalui pendidikan yang setaradengan S1 atau lebih; (2) kewenangan professional diakui oleh klien; (3) ada sankgi dam pengakuan akan keabsahan dan kewenangannya; (4) memiliki kode etik; dan (5) memilikibudaya profesi yang dinamis dan terus berkembang. Prestasi kerja merupakan perwujudan kinerja guru dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya ssbagai guru.

  Prestasi kerja guru juga merupakan hasil yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Prestasi kerja guru erat hubungannya dengan prestasi anak didik, karena dalam proses belajar mengajar yang memegang peran sentral keberhasilan proses adalah guru dan anak didik menjadi pusat pengembangan individu.

  Kepala madrasah sebagai manajer dalam tata kelola madrasah, tentunya sangat perlu untuk melakukan tindakan-tindakan manajemen untuk menciptakan guru-guru yang berprestasi dan berkinerja baik sehingga mutu madrasah terus meningkat. Peran dan fungsi kepala sekolah harus terus difungsikan‘ untuk membentuk guru-guru yang profesianl, berkinerja, dan berprestasi sesuai dengan bidang mata pelajaran masing-masing, sehingga pembentukan anak didik oleh guru dapat mencapai tujuan yang telah dicanangkan sesuai dengan visi misi madrasah.

  Sistem pendidikan di MA Tri Bhakti At-taqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur sebagai madrasah percontohan yang hingga saat ini terus berusaha mengembangkan sistem pendidikannya untuk menjadi madrasah nasional standar internasional di bidang agama maupun di bidang umum. Hal ini ses uai dengan visinya, yaitu “Menciptakan MA Tri Bhakti At-taqwa Rama Puja

  Raman Utara Lampung Timusebagai lembaga pendidikan Islam unggul yang

  12 berwawasan global berlandaskan iman dan taqwa”.

  Dari sisi manajemen kepala madrasah juga mendukung perkembangan MA Tri Bhakti At-taqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timu di mana beliau melakukan upaya peningkatan kualifikasi dan kinerja terhadap guru- gurunya. Misalnya dari sisi perencanaan terhadap kinerja guru. Kepala madrasah salah satunya membuat perencanaan dan pelaksanaan secara bersama-sama pengelola madrasah, bahwa guru diupayakan mengikuti pelatihan, seminar, lokakarya, dan upaya peningkatan mengenai teknologi informasi yang berkaitan dengan tugas guru dalam pembelajaran. Hasilnya cukup menggembirakan, bahwa guru-guru mulai mengenal dan menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam pelatihan tersebut, walaupun masih ada kekurangan di sana sini.

  Selain itu, secara kualifikasi pendidikan guru, guru-guru yang belum sarjana diberi kesempatan untuk dapat mengikuti pendidikan sarjana pendidikan sesuai keahliannya. Begitu juga yang telah sarjana, mereka diberi kesempatn untuk melanjutkan ke jenjang Iebih tinggi, yaitu jenjang magister (S2).

  Hal ini dapat dilihat dari perkembangan guru-guru yang ada di MA Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur cukup menggembirakan. Dari jumlah keseluruhan 25 guru; 22 guru memiliki ijazah sarjana, 1 memiliki ijazah magister, dan hanya 1 guru saja yang masih memiliki ijazah MA pesantren dan termasuk senior dan satu orang dalam tahap penyelesaian sarjananya. Hanya saja persebaran mata pelajaran bagi guru-guru pemegang mata pelajaran yang sesuai dengan bidang keahliannya/pendidikannya masih cukup menghadapai tantangan. Dari 12 kelas yang tersebar dari kelas X,

  XI, dan XII; guru mata pelajaran SKI hanya berjumlah 1 orang, , geografi 1 orang,

  . Dari jumlah guru yang ada yaitu 25 guru tersebar untuk mengajar mata pelajaran dengan jumlah seluruhnya 25 mata pelajaran pokok di tambah lagi kegiatan ekstrakurikulernya. Jumlah guru yang ada dengan berlatar belakang pendidikan masing-masing mengakibatkan guru mengajar sering miss match atau salah kamar, artinya guru mengajar mata pelajaran yang bukan keahliannya dan hanya berbekal kemampuan seadanya. Kondisi demikian tentunya dapat diprediksi mengakibatkan mutu pembelajaran yang kurang baik dan hasil akhir atau prestasi siswa akan tidak menggembirakan.

  Namun demikian, dilihat dari segi prestasi akademik MA Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur, baik di tingkat kabupaten/kota, Proyinsi, maupun tingkat nasional memang cukup 10 menggembirakan. Prestasi yang diraih meliputi prestasi akademik dan non akademik, misalnya lomba karya ilmiah, bahasa Inggirs, olimpiade, MTQ, dan lain sebagainya, MA Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung

  13 Timur selalu ikut meramaikan dan dapat memperoleh juara.

  Output siswa yang dilihat dari hasil ujian dan presentasi kelulusan MA Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur juga cukup menggembirakan, dari tiga tahun terakhif, rata-rata kelulusan mencapai 98,5% lulus dan hanya l,5% yang tidak lulus. Hal ini menggambarakan MA tersebut cukup bagus mutunya. Dapat dilihat juga rata-rata nilai murni ujian Negara (UN) untuk empat tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Pada tahun ajaran 2007/2008, rata-rata nilai mata pelajaran -matematika dari 6,12 , di tahun ajaran 2008/2009 rata- rata nilai mata pelajaran matematika menjadi naik signifikan, yaitu 8,56. Begitu juga nilai mata pelajaran bahasa Inggirs dari 7,91 naik menjadi 8,58. Dan dapaf dilihat juga nilai bahasa Asing dari 8,09 selanjutnya menjadi 8,18.

  Prestasi nilai rata-rata UN siswa MA Tri Bhakti At-taqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timuseperri demikian ini memang cukup membanggakan apabila dilihat kondisi rata-rata madrasah-madrasah di Indonesia pada umumnya.

  Walaupun prestasinya masih di bawah sekolah umum unggulan, tapi output siswa MA Tri Bhakti At-taqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timutidak kalah dengan prestasi sekolah umum yang ada di Bandar Lampung.

  Melihat fakta kondisi dan perkembangan Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur baik sisi kelemahan dan sisi keunggulan, sehingga menarik untuk diteliti. Satu sisi kondisi sarana fisik yang masih cukup memprihatinkan begitu juga kondisi guru belum mampu l00% memenuhi standar tuntutan mutu pendidikan.

  Keunggulan-keunggulan yang dimiliki Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur tentunya didukung oleh berbagai faktor, baik faktor interen madrasah maupun faktor eksteren madrasah.

  Faktor interen di antaranya yaitu sistem pendidikan yang ada di madrasah. Adapun faktor ekstern yaitu faktor kebijakan pemerintah dan faktor lingkungan rumah/masyarakat.

  Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur dalam melihat tingkat keberhasilan guru dan siswa diindikasikan dengan lulusan yang memiliki kualifikasi: menjadi manusia yang memiliki kemampuan berkompelltif baik sekala regional, nasional maupun internasional, dan terbentuk kecerdasan siswa yang sesuai dengan perkembangannya. Secara lebih khusus lagi indikator dari lulusan tersebut adalah, anak didik yang mampu membaca dan menulis al-

  Qur’an dengan benar dan kitab klasik, mampu membaca dan

  14

  memahami llteratur asing, dan memiliki clasar life skill. Kualifikasi tersebut dimungkinkan dapat tercapai jika Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur mampu mengkolaborasikan potensi-potensi yang dimiliki guru dan siswa, dan pada saat bersamaan guru selalu berupaya mengembangkan kualitas melalui berbagai macam kegiatan pengembangan dan pembinaan, baik secara formal maupun non formal.

  Kinerja guru di Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur secara keseluruhan memang cukup baik dengan ditandai berbagai perubahan proses pembelajaran yang lebih efektif. Berbagai prestasi akademik yang diraih para siswa Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur merupakan hasil proses pendidikan dan pembelajaran yang telah dilaksankan di Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur, baik dalam kegiatan intra kurikuler maupun ekstra kurikuler. Dilihat dari kualifikasi pendidikan para gurunya rata-rata telah sarjana, dan hanya tiga orang guru saja yang belum mendapatkan gelar sarjana. Walaupun masih ada guru yang tidak linier dalam mengajar atau bukan bidang keahliannya dalam melaksanakan pembelajaran, namun ternyata hasil prestasi siswa tidak begitu mengecewakan. Tentunya hal ini kinerja guru sangat dipengaruhi oleh kemampuannya untuk belajar mandiri dan motivasinya untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

  Pembinaan dan pengembangan kompetensi dan kinerja guru merupakan suatu keharusan ketika ingin mewujudkan guru yang profesional dan up to date terhadap tuntutan perkembangan zaman. Guru yang berkompetensi dan berkinerja adalah guru yang bertanggung jawab dan mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Kompetensi dan kinerja tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan professional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru, artinya guru bukan saja harus pintar, tetapi juga pandai mentransfer ilmunya

  15

  kepada peserta didik. Keberhasilan guru-guru Madrasah Aliyah Tri Bhakti 15 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Srandar Kompetensi

  Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur dalam menghasilkan output pendidikan yang cukup baik merupakan salah satu andil dari upaya kepala Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur dalam merencanakan peningkatan kinerja guru. Pengelolaan madrasah yang efektif menjadi kunci keberhasilan dan kelangsungan madrasah. Kepala madrasah dapat memberdayakan guru dengan berbagai upaya yang ditempuh, baik melalui inovasi peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan pembaharaun- pembaharuan yang digulirkan oleh pemerintah.

  Dinamika Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur sangat ditentukan oleh manajemen kelembagaan termasuk di dalamnya manajemen kepala madrasah. Keberhasilan manajemen pendidikan dapat diukur dari kemampuan manajerial kepala madrasah dalam mengembangkan aspek-aspek instrumental input dan raw input dalam proses pendidikan, terutama kinerja yang baik. Kelambanan kinerja guru dalam mengembangkan instrumen tersebut berimplikasi pada lambatnya dinamika perkembangan pendidikan di lembaga tersebut. Sebaliknya, kemampuan dalam mengembangkan instrumen dibarengi dengan profesionalitas kinerja guru yang efektif akan berdampak pada dinamika dan prestasi bagi lembaga yang bersangkutan. Berdasarkan orientasi pengembangan kualitas kinerja guru diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur.

  Maka dibutuhkan manajemen kepala madrasah dalam meningkatkan kineja pendidiknya/ guru di madrasah tersebut.

  Di antara kegiatan manajeman kepala madrasah di Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur terhadap guru yaitu melakukan perencanaan terhadap program-program yang berkaitan dengan guru sebagai upaya peningkatan kinerja guru. Program-program itu di antaranya adalah pembagian jam kerja guru, penyesuaian bidang studi, penentuan beban kerja guru, baik jumlah mata pelajaran maupun jumlah jam mengajar, mengikutkan program sertifikasi bagi guru-guru, dan lain sebagainya. Dalam pengimplementasian perencanaan program kerja terhadap guru secara umum berjalan dengan baik, waluapun ada beberapa hal yang masih belum optimal tercapai secara optimal. Dalam hal ini diperlukan bimbingan kepala madrasah terhadap guru untuk menjadi guru yang produlrtif. Dalam penggalakan penggunaan teknologi informasi dalam menunjang mutu pembelajaran, kepala madrasah juga masih belum maksimal menggiatkan guru-guru, khususnya guru yang senior. Namun demikian, semangat para guru dapat dimotivasi oleh kepala madrasah untuk terus meningkatkan semangat dan kinerjanya khususnya dalam proses pembelajaran.

B. I dentifikasi dan Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang, terdapat identifikasi dan batasan masalah yaitu:

1. Identifikasi Masalah

  Judul penelitian ini, yaitu: “Impelentasi manajeman kepala madrasah dalam upaya meningkatan kinerja guru Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur

  ”. Dilihat dari berbagai aspeknya memungkinkan munculnya berbagai permasalahan. Manajemen kepala madrasah terhadap guru merupakan keseluruhan proses kerja sama dalam memecahkan masalah- masalah yang berkaitan dengan guru, baik bagaimana memberdayakannya dan bagaimana meningkatkan kinerjanya sehingga mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur menjadi meningkat.

  Kinerja sebagai manifestasi/performance dalam mewujudkan pelayanan, baik yang bersifat kuantitatif dalam proses pembelajaran maupun yang bersifat kuantitatif dalam satuan waktu tenentu. Adapun dimensi kinerja menyangkut masukan yang merujuk pada pelaku, yakni guru; proses merujuk pada proses pencapaian tujuan; dan produk yang berkaitan dengan hasil yang ingin dicapai. Dalam tugas bidang pendidikan dan pembelajaran bagi guru akan disebut berkualitas dan berkinerja baik apabila melaksanakan tugas tanggung jawab pembelajaran, bimbingan, dan Iatihan ketrampilan bagi para siswanya. Ada 3 faktor yang mempengaruhi yang mempengaruhi keberhasilan fungsi guru, yaitu siswa, profesi, dan institusi/madrasah. Berdasarkan faktor-faktor tersebut tersebut, masalah mendasar yang dapat diidentifikasi terdiri dari permasalahan- permasalahan:

  1. Implementasi manajemen kepala madrasah dalam upaya meningkatkan kinerja guru telah dilaksanakan tetapi pelaksanaannya belum maksimal.

  2. Implementasi manajemen kepala madrasah dari sisi pelaksanaan belum dapat meningkatkan kinerja guru-gurunya secara baik dan menyeluruh tetapi guru-guru memiliki etos kerja cukup baik.

  3. Implementasi manajemen kepala madrasah dari sisi pengorganisasian telah

  4. Implementasi manajemen kepala madrasah dari sisi pengawasan telah dapat meningkatkan kinerja guru-gurunya.

2. Batasan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini dibatasi pada implementasi manajemen kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur. Penelitian ini akan memperlihatkan secara jelas bagaimana kepala madrasah dalam merancang guru, maksudnya adalah perencanaan peningkatan kinerja guru di madrasah tersebut . Dalam penelitian ini diungkap faktor-faktor yang mendukung dan menghambat peningkatan kinerja guru madrasah. Rekrutmen, pengembangan, dan monitoring, serta assesment terhadap guru sebagai upaya untuk menjaga iklim akademic madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur yang menjadi keharusan sebagai upaya peningkata kinerja guru dalam kehidupan madrasah sehari-hari.

C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, rumasan masalah atau pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimanakah implementasi manajemen kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur?

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

  Bertitik tolak dari permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah: a.

  Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja guru dalam pembelajaran di Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur

  b. Untuk mengetahui implementasi manajemen kepala Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur.dalam meningkatkan kinerja guru yang ditampilkannya sebagai jasa layanan guru terhadap pesena didik.

  2. Kegunaan Penelitian

  a. Sebagai umpan balik bagi manajer/pengelola di lingkungan Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur. karena dengan penelitian ini akan diperoleh temuan-temuan sekaligus permasalahan yang ada di lapangan berkaitan manajemen peningkatan profesonalisme guru.

  b. Memberikan masukan dan kontribusi praktis bagi pengambil kebijakan di lingkungan Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur maupun manajemen di atasnya, yakni sebagai bahan pertimbangan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia(SDM) di madrasah khususnya kualitas profesesionalisme dan kinerja guru sebagai tenaga pengajar yang bertanggung jawab di Madrasah

  Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur.

E. Kerangka Pikir

  Dalam penelitian ini diadakan analisis kegiatan manajeman sebagai upaya kepala madrasah meningkatkan kinerja guru madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur

  Implementasi manajeman lebih ditekankan pada upaya mempergunakan sumber daya seefisien dan seefektif mungkin, mengingat terbatasnya sumber daya yang kita miliki. Dengan kata lain manajemen membutuhkan standar alat ukur keberhasilan. Sementara itu Sondang P. Siagian mendefinisikan bahwa manajemen adalah: kemampuan atau keterampilan seseorang memeperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain. Seseorang yang melaksanakan fungsi manajemen disebut manajer, dan orang yang melaksanakan fungsi admnistrasi disebut administrator. Manajer adalah seorang yang berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

  Seorang manajer mempunyai tanggungjawab yang berat. Mengingat perannya yang sangat besar, keuletan serta kewibawaannya dalam membuat langkah-langkah baru sebagai jawaban dari kebutuhan masyarakat. Hal ini sebagaimana ditulis oleh Bernard Kutner, yang dikutip oleh Evendy M. Siregar tentang manajerial. Fungsi utama seorang manajer terletak pada jenis khusus dari perwakilan group representation. Seorang pemimpin harus mewakili kelompoknya sendiri.

  Dari uraian tersebut dapat diambil suatu pengertian, bahwa untuk mewujudkan program pelaksanaan pendidikan yang direncanakan, maka dalam pelaksanaanya diperlukan seseorang yang dapat mempengaruhi, mendorong serta menggerakkan komponen-komponen yang ada dalam lembaga pendidikan dapat mengarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan pada suatu lembaga pendidikan.

  Menjadi seorang manajer atau kepala dalam pendidikan, tidak saja dituntut untuk menguasai teori manajemen, akan tetapi la harus juga terampil dalam menerapkan situasi praktis di lapangan kerja dan etos kerja yang tinggi untuk membawa lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Manajer pendidikan dalam hal ini adalah Kepala Madrasah sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di lembaga pendidikan, harus memiliki kesiapan dan kemampuan untuk membangkitkan semangat kerja personal yang menjadi bawahannya atau guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Seorang pemimpin juga harus mampu menciptakan iklim dan suasana kondusif, aman, nyaman, tentram, menyenangkan, dan penuh semangat dalam bekerja bagi para pekerja dan para pelajar.

  Manajerial dalam pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubunganya dengan perkembangan ilmu pendidikan serta pengajaran supaya aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan lebih efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran.

  Kepala Madrasash, memiliki peran yang sangat penting sekali bagi peningkatan etos kerja guru sebagai unsur sentral dalam peningkatan kualitas pendidikan. Dalam kehidupan organisasi, fungsi manajer atau kepala adalah bagian dari tugas utama yang harus diperanakan.

  Secara umum, serangkaian tugas yang perlu dilaksanakan oleh seorang kepala madrasah adalah :

  1. Membangkitkan kepercayaan dan loyalitas dan etos kerja bawahannya.

  2. Mengkomonikasikan gagasan kepada guru.

  3. Dengan berbagai cara yang efektif mempengaruhi guru.

  4. Seorang kepala adalah orang besar yang dikagumi dan mempesona dan dibanggakan oleh para bawahan.

  Kepala Madrasah sebagai pejabat formal dalam lingkungan organisasi, yang dipilih melalui seleksi. Oleh sebab itu Kepala Madrasah pada hakekatnya adalah pejabat formal sebab pengangkatanya melalui proses dan suatu prosedur yang didasarkan atas peraturan yang berlaku. Dengan kemampuan profesional menajemen pendidikan, kepala madrasah diharapkan dapat menysusun program madrasah yang efektif, menciptkan iklim madrasah yang kondusif dan membangun kinerja guru menjadi lebih baik sesuai tujuan yang telah direncanakan dalam proses pebelajaran.

  Di Madrasah, seorang kepala madrsah senantiasa berinteraksi dengan guru sebagai bawahannya, memonitor dan menilai kegiatan mereka sehari-hari.

  Rendahnya kualitas kinerja guru akan berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas yang pada gilirannya akan berpengaruh pula terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Rendahnya kualitas kinerja guru harus diidentifikasi penyebabnya.

  Ada berbagai faktor yang mempengaruhi terhadap kualitas kerja guru.

  Pada kondisi semacam ini, kepala madrasah memegang peranan penting, karena dapat memberikan iklim yang memungkinkan bagi guru berkarya dengan penuh semangat. Dengan keterampilan manajerial yang dimiliki, kepada madrasah membangun dan mempertahankan etos kerja guru secara positif. Karena sumber daya yang ada pada madrasah tersebut tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak diikuti dengan suatu pengelolaan pendidikan yang lebih baik pula. Seorang kepala madrasah sebagai top manajer mempunyai peran sentral didalam mempengaruhi guru untuk dapat meningkatkan kualitas kinerja sehingga menumbuhkan budaya kerja yang berorientasi pada hasil dan pencapaian tujuan pendidikan.

  Dengan cara-cara yang strategis kepala mampu meningkatkan kualitas kinerja guru, karyawan menjadi lebih baik. Menciptakan suatu kerja yang kondusif perlu dilakukan, agar dengan suasana kerja yang menyenangkan, maka rencana benar-benar dapat terwujud. Mengubah pola pemikiran yang menyatakan bahwa pekerjaan bukan merupakan beban, akan tetapi merupakan kebutuhan adalah hal yang penting dan perlu dipertimbangkan.

  Dengan pola pemikiran di atas diharapkan kinerja dapat ditingkatkan oleh setiap guru sehingga pada akhirnya dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  Peningkatan kualitas kinerja guru dapat ditempuh dengan melaksanakan pembinaan secara berkesinambungan. Bagi seorang pembina dalam hal ini kepala madrasah diperlukan pola-pola manajerial maupun keterampilan-keterampilan teknis, keterampilan hubungan kemanusiaan, dan keterampilan konseptual sangat diperlukan. Dengan demikian, Kepala Madrasah sebagai manajer mampu menciptakan suasana yang kondusif.

  Sehingga para guru memiliki kualitas kerja seperti yang diharapkan oleh kepala sekolah. Hal ini merupakan permaslahan yang sangat penting untuk dipecahkan bila kepala madrasah menghendaki lembaga yang dipimpinya berhasil dengan baik.

  Beberapa hal yang selayaknya dilakukan oleh kepala madrasah sebagai pejabat yang memegang manajemen dalam upaya meningkatkan kualitas kinerja guru antara lain : 1. Membina para guru lebih memahami tujuan umum lembaga pendidikan.

  Dengan akan menghilangkan asumsi tentang adanya mata pelajaran penting dan tidak panting, sehingga setiap guru mata pelajaran dapat mengajar dan mencapai prestasi maksimal bagi siswa-siswanya.

  2. Membina para guru guna mengatasi problem-problem siswa demi kemajuan prestasi belajar.

  3. Membina para guru dalam meningkatkan kemampuan mengevaluasi dan mendiagnosa kesulitan-kesulitan belajar siswa.

  4. Membina para guru memperbesar kesadaran tentang kualitas kinerja dan memperbesar minat guru dalam meningkatkan mutu profesinya.

  5. Memperluas pengalaman guru dan memberikan fasilitas dan penilaian secara terus menerus.

  6. Melakukan supervisi secara berkesinambungan.

  7. Memberikan Reward terhadap setiap prestasi yang dicapai oleh guru.

  Kepala madrasah sebagai manajer pemegang kekuasaan dan tanggung jawab tertinggi pada lembaga pendidikan madrasah, bertanggung jawab penuh untuk berusaha semaksimal mungkin dalam upaya peningkatan kualitas kinerja guru pada pendidikan yang dinaunginya, sehingga mutu madrasahpun menjadi baik.

  Fungsi kepala madrasah harus terus dioptimalkan untuk meningkatkan kinerja guru dan berprestasi sesuai dengan bidang mata pelajaran masing- masing, sehingga dapat mencapai tujuan yang telah dicanangkan sesuai dengan visi, misi, dan madrasah. Kegiatan manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan usaha-usaha anggota organsisasi serta mendayagunakan seluruh guru dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai kepala madrasah yang bertugas dan benanggung jawab pada lembaga pendidikan di madrasah, kepala madrasah harus mengeluarkan berbagai kebijakan dan keputusan serta peraturan madrasah yang betujuan untuk meningkatkan prestasi guru yang secara tidak langsung akan meningkatkan prestasi peserta didiknya. Dalam kaitannya tugas dan tanggung jawab guru dalam proses perencanaan, pelaksanaan pendidikan dan evaluasi pengajaran di madrasah.

  Kinerja guru tercermin dalam kemampuan melaksanakan tugas, keberhasilan dalam melaksanakan tugas, memiliki kepribadian yang sesuai dengan profesi guru, dan memiliki pemahaman wawasan kependidikan sehingga secara nyata mampu meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran atau bimbingan sehingga dapat dijadikan panutan oleh siswa, rekan sejawat, maupun masyarakat sekitarnya. Adapun guru yang memiliki kinerja secara terpadu tercermin dari adanya integrasi antara penguasaan bahan ajar, , penyesuaian diri terhadap suasana kerja, dan kepribadian. Untuk mewujudkan kinerja guru yang ideal dan berprestasi tidaklah mudah, selain dari usaha guru itu sendiri, kepala madrasah sebagai manajer juga ikut bertanggung jawab dalam mewujudkan guru yang memiliki kinerja dan prestasi kerja yang baik. Kerangka pikir secara konseptual dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

  Implementasi Manajemen Kinerrja guru: Kepala Madrasah:

  1. Perencanaan

  1. Perencanaan

  2. Pembelajaran

  2. Pengorganisasian

  3. Evaluasi pembelajaran

  3. Pelaksanaan

  4. Pengawasan Bagan 1

  Kerangka pikir

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Impementasi pembelajaran berbasis media gambar dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Waylahu Kalianda Lampung Selatan - Raden Intan Repository

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Peran guru dan orang tua dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur'an peserta didik kelas IV di Madrasah Ibidaiyah Negeri:Min 9 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Implementasi Supervisi Kepala Madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Wali Songo Sukajadi Kec. Bumi Ratu Nuban Kab. Lampung Tengah - Raden Intan Repository

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Peranan kepala sekolah dan kompetensi guru dalam meningkatkan prestasi belajar pendidikan agama islam di Sma Negeri 1 Pekalongan Kabupaten Lampung Timur - Raden Intan Repository

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. - Upaya guru fiqih dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Madrasah ibtidaiyah Negri 1 Bandar Lampung Tahun pelajaran 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Peran kepemimpinan kepala madrasah:studi tentang kedisiplinan guru di Mts Negeri 1 Lampung Utara - Raden Intan Repository

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis kinerja guru pada Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Implementasi fungsi-fungsi manajemen dalam meningkatkan mutu pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah Darul Amanah Kalianda Lampung Selatan - Raden Intan Repository

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Implementasi fungsi fungsi manajemen dalam meningkatkan mutu pembelajaran di Madrasah Tsanawiah Darul Amanah Kalianda Lampung Selatan - Raden Intan Repository

0 0 22

Implementasi manajemen kepala Madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di Madrasah Aliyah Tri Bhakti At-Taqwa Rama Pujaraman Utara - Lampung Timur - Raden Intan Repository

0 1 13