PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH PADA MATERI GEOMETRI BERDASARKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE - Raden Intan Repository

  PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH PADA MATERI GEOMETRI BERDASARKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE Skripsi

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah

  Oleh: Rahma Kilba Anisya NPM. 1311050039 Jurusan: Pendidikan Matematika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG

  PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH PADA MATERI GEOMETRI BERDASARKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE Skripsi

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah

  Oleh: Rahma Kilba Anisya NPM. 1311050039 Jurusan : Pendidikan Matematika

Pembimbing I : Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd

Pembimbing II : Dona Dinda Pratiwi, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG

  

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH

PADA MATERI GEOMETRI BERDASARKAN

LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE

Oleh

Rahma Kilba Anisya

  Kemampuan memahami konsep dan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika merupakan suatu hal yang sangat diperlukan oleh setiap peserta didik. Namun, dalam proses pembelajaran sebagian peserta didik masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan keterampilan dalam pemecahan masalah geometri masih lemah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berbasis masalah pada materi geometri berdasarkan level berpikir geometri Van Hiele untuk SMP/MTs kelas VIII semester genap.

  Model penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan Borg and

  

Gall yang telah dimodifikasi oleh Sugiyono dan hanya dibatasi sampai tujuh langkah

  penelitian dan pengembangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu wawancara, observasi, dan kuesioner (angket). Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas bahan ajar adalah angket penilaian dari ahli materi, media, dan bahasa, serta angket respon peserta didik dan guru. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang memaparkan hasil pengembangan produk.

  Berdasarkan hasil analisis data

  diperoleh kualitas kevalidan bahan ajar dari aspek materi memperoleh nilai rata-rata 3,79 dengan kriteria “Sangat Baik” yang berarti valid, aspek media memperoleh nilai rata-rata 3,32 dengan kriteria “Sangat

  Baik ” yang berarti valid, dan aspek bahasa memperoleh nilai rata-rata 3,46 dengan kriteria

  “Sangat Baik” yang juga berarti valid. Sedangkan respon peserta didik terhadap bahan ajar memperoleh nilai rata-rata 3,62 dengan kriteria “Sangat Baik”, dan respon guru memperoleh nilai rata-rata 3,33 dengan kriteria

  “Sangat Baik”. Hal ini menunjukkan bahan ajar yang dikembangkan mempunyai kriteria sangat baik digunakan sebagai bahan ajar dalam kegiatan belajar mengajar pada materi geometri SMP/MTs kelas VIII semester genap.

  Kata kunci : Bahan Ajar, Berbasis Masalah, Geometri Van Hiele.

  

MOTTO

               

  

  

“Dan Allah tidak menjadikannya (pemberian bala bantuan itu) melainkan sebagai

kabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar hatimu tenang karenanya. Dan tidak

ada kemenangan itu, selain dari Allah yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana ”.

  1

(QS. Ali Imran:126)

  

اً ْسُْي ِ ْسُْعْلا َعَم َّن ِءاَف

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

  2

(QS. Al-Insyiroh:5)

1 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya (Special for Women), (Bandung:

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdulillah, pada akhirnya tugas akhir (skripsi) ini dapat terselesaikan dengan baik, dengan kerendahan hati yang tulus dan hanya mengharap ridho Allah SWT semata, penulis persembahkan skripsi ini kepada: 1.

  Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Misyaridi siarim dan Ibunda Rodiah yang telah memberi cinta, pengorbanan, kasih sayang, semangat, nasihat, dan do‟a yang tiada henti untuk kesuksesanku. Do‟a yang tulus selalu penulis persembahkan atas jasa beliau yang telah mendidikku serta membesarkanku sehingga mengantarkan penulis menyelesaikan Pendidikan S1 di UIN Raden Intan Lampung.

2. Kakak-kakakku tersayang Diana Kilba Yanti, Armias Kilba Yuda, S.Pi, Tria

  Kilbaskara, S.P, Anita Kilba Sasmita, dan adikku Alya Qilba Oktaviona terimakasih atas canda tawa, kasih sayang, persaudaraan, do‟a dan dukungan yang selama ini kalian berikan, semoga kita semua bisa membuat orang tua kita selalu tersenyum bahagia.

RIWAYAT HIDUP

  Rahma Kilba Anisya dilahirkan pada tanggal 27 November 1995 di Desa Kagungan Ratu, Kec. Tulang Bawang Udik, Kab. Tulang Bawang Barat, yaitu putri kelima dari enam bersaudara dari pasangan Bapak Misyaridi Siarim dan Ibu Rodiah.

  Setelah menamatkan Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Kagungan Ratu, Kec. Tulang Bawang Udik, Kab. Tulang Bawang Barat, Lampung, pada tahun 2007, ia melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Tulang Bawang Udik di alamat yang sama dan tamat tahun 2010. Setelah itu pendidikannyan dilanjutkan di SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah, Kec. Tulang Bawang Tengah, Kab. Tulang Bawang Barat, Lampung, dan tamat tahun 2013. Kemudian pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Pada bulan Juli 2016 penulis Kuliah Kerja Nyata di desa Gumuk Rejo, kecamatan Pagelaran, Pringsewu. Pada bulan Oktober 2016 penulis melaksanakan praktik pengalaman lapangan di SMA Negeri 10 Bandar Lampung.

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Alhamdulillah Segala puji hanya bagi Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Shalawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW. Berkat ridho dari Allah SWT akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat: 1.

  Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  2. Bapak Dr. Nanang Supriadi, M.Sc selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  3. Bapak Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Dona Dinda Pratiwi, M.Pd selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberi pengarahan demi keberhasilan penulis.

  4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya untuk Jurusan Pendidikan Matematika yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  5. Ibu Parlina, S.Pd selaku Kepala MTs Masyariqul Anwar yang telah membantu memberikan izin atas penelitian yang penulis lakukan.

  6. Ibu Winarni, S.Pd, dan Ibu Guru beserta Staf TU MTs Masyariqul Anwar yang banyak membantu dan membimbing penulis selama mengadakan penelitian.

  7. Sahabat-sahabatku tersayang Ani Mulyati, Yuni, Manda, Minarsih, Febrina, April, Saprullah, Karyanti, terimakasih atas kebersamaan, semangat dan motivasi yang telah diberikan.

  8. Teman-teman seperjuangan yang luar biasa di Jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2013, terkhusus kelas A dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas kebersamaan, semangat dan motivasi yang telah diberikan.

  9. Sahabat-sahabat kosanku yang luar biasa, mba Iin, mba Tatik, mba Tyas, mba Zulfa, mba Laila, mba Ulum, dan lainnya. Terima kasih untuk ukhuwah kita selama ini dan untuk momen-momen yang telah kita lalui bersama dalam suka maupun duka.

  10. Almamater UIN Raden Intan Lampung yang ku banggakan, yang telah mendidikku dengan iman dan ilmu.

  Alhamdulillaahiladzi bini’matihi tatimushalihat (segala puji bagi Allah yang

  dengan nikmatnya amal shaleh menjadi sempurna). Semoga semua bantuan, bimbingan dan kontribusi yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan ridho dan sekaligus sebagai catatan amal ibadah dari Allah SWT. Aamiin Ya Robbal „Alamin. Selanjutnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangatlah penulis harapkan untuk perbaikan dimasa mendatang.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Bandar Lampung, Juli 2017

  Rahma Kilba Anisya NPM. 1311050039

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i ABSTRAK ......................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv MOTTO ............................................................................................................. v PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL.............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 8 C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 8 D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9 F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 10 G. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bahan Ajar ................................................................................................ 12 1. Pengertian Bahan Ajar ........................................................................ 12 2. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar ..................................... 13

  B.

  Pembelajaran Berbasis Masalah ................................................................ 16 a.

  Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah........................................ 16 b. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ............................. 18 C. Level Berpikir Geometri Van Hiele .......................................................... 20 1.

  Level 0 (visualisasi) ............................................................................ 22 2. Level 1 (Analisis) ................................................................................ 23 3. Level 2 (Deduksi Informal) ................................................................ 23 4. Level 3 (Deduksi) ................................................................................ 25 5. Level 4 (Rigor) .................................................................................... 25 D. Materi Geometri ........................................................................................ 28 1.

  Lingkaran ............................................................................................ 28 2. Garis Singgung Lingkaran .................................................................. 29 3. Bangun Ruang Sisi Datar .................................................................... 30 E. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah Berdasarkan Level

  Berpikir Geometri Van Hiele .................................................................... 31 F. Penelitian yang Relavan ............................................................................ 33 G.

  Kerangka Berpikir ..................................................................................... 35

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 37 B. Prosedur Penelitian.................................................................................... 38 1. Potensi dan Masalah ............................................................................ 39 2. Pengumpulan Data .............................................................................. 40 3. Desain Produk ..................................................................................... 40 4. Validasi Desain ................................................................................... 40 5. Revisi Desain ...................................................................................... 41 6. Uji Coba Produk .................................................................................. 41 7. Revisi Produk ...................................................................................... 42

  D.

  Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 43 E. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 45 F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 47

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengembangan ......................................................... 51 1. Potensi dan Masalah ............................................................................ 51 2. Pengumpulan Data .............................................................................. 52 3. Desain Produk ..................................................................................... 52 4. Validasi Desain ................................................................................... 53

  1) Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................ 53

  2) Hasil Validasi Ahli Media ............................................................. 58

  3) Hasil Validasi Ahli Bahasa ........................................................... 61 5.

  Revisi Desain ...................................................................................... 63 6. Uji Coba Produk .................................................................................. 75 a.

  Uji coba kelompok kecil ............................................................... 76 b. Uji coba kelompok besar ............................................................... 77 c. Uji Coba guru ................................................................................ 77 7. Revisi Produk ...................................................................................... 78 B. Pembahasan ............................................................................................... 78 1.

  Langkah-Langkah Pembuatan Bahan Ajar ........................................ 79 1)

  Potensi dan Masalah .................................................................... 79 2)

  Pengumpulan Data ...................................................................... 81 3)

  Desain Produk ............................................................................. 81 4)

  Validasi Desain ........................................................................... 83 a.

  Hasil Validasi Ahli Materi ................................................... 84 b. Hasil Validasi Ahli Media.................................................... 86 c. Hasil Validasi Ahli Bahasa .................................................. 89

  6) Uji Coba Produk .......................................................................... 92

  7) Revisi Produk .............................................................................. 93 2.

  Kesesuaian Bahan Ajar Dengan Tujuan Pengembangan ................... 94 3. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar yang Dikembangkan........... 98

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 100 B. Saran .......................................................................................................... 101 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 102 LAMPIRAN ......................................................................................................... 105

  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Geometri ................................... 4Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ................................. 18Tabel 2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ................................. 19Tabel 3.1 Skor Penilaian Validasi Ahli (dimodifikasi) ............................................. 48Tabel 3.2 Kriteria Validasi (dimodifikasi) ................................................................ 49Tabel 3.3 Skor Penilaian Uji Coba (dimodifikasi) .................................................... 49Tabel 3.4 Kriteria untuk Uji Keefektifan (dimodifikasi) .......................................... 50Tabel 4.1 Hasil Validasi Tahap 1 Oleh Ahli Materi ................................................. 54Tabel 4.2 Hasil Validasi Tahap 2 Oleh Ahli Materi ................................................. 56Tabel 4.3 Hasil Validasi Tahap 1 Oleh Ahli Media ................................................... 58Tabel 4.4 Hasil Validasi Tahap 2 Oleh Ahli Media .................................................. 60Tabel 4.5 Hasil Validasi Tahap 1 Oleh Ahli Bahasa ................................................. 62

  Tabel: 4.6 Saran Perbaikan Validasi Ahli Materi ..................................................... 64 Tabel: 4.7 Saran Perbaikanvalidasi Ahli Media ........................................................ 70 Tabel: 4.8 Saran Perbaikan Validasi Ahli Bahasa .................................................... 73

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Metode Research and Development (R & D) ....... 38Gambar 4.1 Grafik Hasil Validasi Tahap 1 Oleh Ahli Materi ................................ 55Gambar 4.2 Grafik Hasil Validasi Tahap 2 Oleh Ahli Materi ................................ 57Gambar 4.3 Grafik Hasil Validasi Tahap 1 Oleh Ahli Media................................. 59Gambar 4.4 Grafik Hasil Validasi Tahap 2 Oleh Ahli Media................................. 61Gambar 4.5 Grafik Hasil Validasi Tahap 1 Oleh Ahli Bahasa ............................... 63Gambar 4.6 Perbaikan pada penambahan gambar dan ilustrasi .............................. 65Gambar 4.7 Perbaikan Pada Keterangan Gambar ................................................... 66Gambar 4.8 Penambahan glosarium dan indeks ..................................................... 67Gambar 4.9 Perbaikan Kata Pengantar ................................................................... 68Gambar 4.10 Penambahan Keterangan Level Berpikir Van Hiele ......................... 69Gambar 4.11 Perbaikan Sampul/Cover Bahan Ajar ............................................... 71Gambar 4.12 Perbaikan Penulisan Header .............................................................. 71Gambar 4.13 Perbaikan daftar isi ............................................................................. 72Gambar 4.14 Perbaikan Penulisan Kunci Jawaban ................................................. 73Gambar 4.15 Perbaikan penulisan tanda baca.......................................................... 74Gambar 4.16 Gambar 4.16 Perbaikan Penulisan Bahasa Asing .............................. 75Gambar 4.17 Grafik Perbandingan Hasil Validasi Oleh Ahli Materi ...................... 85

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  Lampiran 2 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Materi................................................ 106 Lampiran 3 Data Hasil Validasi Tahap 1 Oleh Ahli Materi ................................... 107 Lampiran 4 Data Hasil Validasi Tahap 2 Oleh Ahli Materi ................................... 109 Lampiran 5 Kisi-kisi Validasi Ahli Media .............................................................. 111 Lampiran 6 Data Hasil Validasi Tahap 1 Oleh Ahli Media .................................... 112 Lampiran 7 Data Hasil Validasi Tahap 2 Oleh Ahli Media .................................... 113 Lampiran 8 Kisi-kisi Validasi Ahli Bahasa ............................................................ 114 Lampiran 9 Data Hasil Validasi Oleh Ahli Bahasa ................................................ 115 Lampiran 10 Kisi-kisi Angket Uji Coba Peserta Didik .......................................... 116 Lampiran 11 Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ............................................... 117 Lampiran 12 Data Hasil Uji Coba Lapangan .......................................................... 118 Lampiran 13 Kisi-kisi Angket Uji Coba Guru ........................................................ 119 Lampiran 14 Data Hasil Uji Coba Guru ................................................................. 120 Lampiran 15 Dokumentasi ...................................................................................... 121 Lampiran 16 Surat Penelitian .................................................................................. 122 Lampiran17 Surat Balasan Sekolah ......................................................................... 123 Lampiran 18 Konsultasi Skripsi .............................................................................. 124

  

BAB I

PENDAHULUAN A.

   Latar Belakang Masalah

  Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam perkembangan zaman semakin canggih, untuk itu perlu adanya pembaharuan dalam pendidikan di Indonesia. Maka dalam Undang-undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2013 berbunyi sebagai berikut :

  “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

  3 keterampilan yang diperlakukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

  ” Berdasarkan paparan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan salah satu wadah atau lembaga untuk membentuk manusia yang mampu mengembangkan potensi diri. Oleh sebab itu, dengan mengembangkan potensi diri peserta didik mampu mengembangkan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, keterampilan maupun ahklak yang dimilikinya, sehingga peserta didik mampu bermasyarakat dan bernegara dengan baik.

  “Tujuan Pendidikan Nasional yang tertera dalam UU SISDIKNAS BAB II

  pasal 3 yang menyatakan bahwa “berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

  4 negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  ”

3 Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) dan Peraturan Pemerintah RI

  Berdasarkan tujuan Pendidikan Nasional tersebut dapat dipahami bahwa potensi diri individu sangat penting dalam kehidupan. Oleh karena itu, seorang peserta didik dituntut dapat memahami dan mengembangkan potensi diri secara maksimal, agar peserta didik tersebut dapat bertaqwa, beriman, berakhlak mulia, dan kreatif dalam berfikir.

  Keutamaan bagi orang yang mengembangkan potensi diri juga terkandung dalam surat Al Mujaadalah ayat 11 yang berbunyi:                 

                  Artinya:

  Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," Maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," Maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti

  5 apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al Mujaadalah: 11).

  Dari ayat di atas, dijelaskan bahwa sangat penting menuntut ilmu serta mengembangkan ilmu pengetahuan, agar bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.

  Karena Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan baik dihadapan Allah maupun sesama manusia serta Allah akan

  5 memberikan kemudahan setiap langkah manusia apabila ia patuh dengan perintah- Nya.

  Salah satu pendidikan yang dapat mengembangkan potensi diri adalah pendidikan matematika. Matematika adalah disiplin ilmu yang telah dipelajari semenjak pendidikan dasar dan membantu perkembangan disiplin ilmu lain seperti fisika, kimia, biologi, ekomomi dan lainya. Dalam perkembangannya, banyak konsep matematika diperlukan untuk membantu menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi, seperti halnya untuk membantu manusia dalam memahami

  6 dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.

  Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang cukup penting disamping beberapa cabang ilmu matematika lainnya. Geometri sebagai salah satu bidang kajian dalam materi matematika sekolah memperoleh porsi yang besar untuk dipelajari oleh peserta didik di sekolah. Dari distribusi penyebaran standar kompetensi untuk satuan pendidikan SMP atau sederajat, materi geometri mendapatkan porsi yang paling besar (41%) dibandingkan dengan materi lain seperti

  7 aljabar (29%), bilangan (18%), serta statistika dan peluang (12%).

  Dalam mempelajari geometri, peserta didik membutuhkan suatu konsep yang matang sehingga peserta didik mampu menerapkan keterampilan geometri yang dimiliki seperti menvisualisasikan, mengenal bermacam-macam bangun datar dan 6 Bambang Sri Anggoro, “Pengembangan Modul Matematika Dengan Strategi Problem

  Solving untuk Mengukur Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa” (On-line), tersedia di: https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/aljabar/article/view/1039, (25 Juni 2016) 7 Nanang Supriyadi , “Pembelajaran Geometri Berbasis Geogebra Sebagai Upaya ruang, mendeskripsikan gambar, mensketsa gambar bangun, melabel titik tertentu, dan kemampuan untuk mengenal perbedaan dan kesamaan antar bangun geometri.

  Selain itu, di dalam memecahkan masalah geometri dibutuhkan pola berpikir dalam menerapkan konsep dan keterampilan dalam memecahkan masalah tersebut. Namun penguasaan peserta didik dalam memahami konsep geometri masih rendah dan perlu ditingkatkan seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Geometri Peserta Didik Kelas VIII

  

MTs Masyariqul Anwar

No Nilai Siswa Jumlah Siswa Persentase

  1. < 72 21 63,6% 2. 12 36,4% ≥ 72

  Total 33 100%

  

Sumber: Daftar nilai hasil belajar matematika materi geometri kelas VIII MTs

Masyariqul Anwar.

  Berdasarkan Tabel 1.1 hasil belajar geometri masih rendah. Dari data di atas dapat dilihat nilai kriteria ketuntasan minimum MTs Masyariqul Anwar adalah ≥ 72.

  Dari 33 peserta didik kelas VIII MTs Masyariqul Anwar terdapat 12 peserta didik yang mencapai KKM dengan persentase 36,4% dan 21 peserta didik belum mencapai KKM dengan persentase 63,6% .

  Berdasarkan hasil wawancara dengan Winarni, S.Pd di MTs Masyariqul Anwar, beliau mengatakan bahwa masih rendahnya hasil belajar geometri dikarenakan peserta didik kurang fokus dalam kegiatan pembelajaran dan masih kesulitan dalam memahami konsep geometri, serta keterampilan geometri peserta didik dalam pemecahan masalah geometri masih lemah. Hal tersebut menjadi kendala

  8 sendiri bagi pendidik.

  Adapun penyebab lainnya yang diperoleh dari hasil observasi adalah bahan ajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran matematika dalam penyajiannya tidak berbasis masalah. Bahan ajar yang digunakan di sekolah tersebut belum menyajikan suatu masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik yang kemudian diikuti proses pencarian informasi yang bersifat student centered, yang berguna untuk melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pemecahan masalah. Selain itu, dalam materi geometri belum menerapkan level berpikir geometri Van Hiele, yang setiap levelnya menunjukkan karakteristik proses berpikir seseorang dalam memahami konsep geometri. Dengan demikian, bahan ajar yang digunakan belum merangsang semangat belajar peserta didik secara mendalam, dan tidak diketahui seberapa tinggi level berpikir peserta didik dalam belajar geometri, sehingga peserta didik masih kesulitan dalam memahami materi geometri yang diberikan baik secara konsep maupun perhitungan.

  Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dalam belajar geometri tersebut, perlu adanya pengembangan bahan ajar berbasis masalah yang memuat level berpikir geometri Van Hiele yang disusun secara sistematis sehingga tercipta suasana yang memungkinkan peserta didik untuk semangat belajar, dapat menarik perhatian dan memotivasi belajar peserta didik, serta dapat membantu peserta didik lebih mudah dalam memahami materi secara konsep maupun perhitungan.

  Pembelajaran berbasis masalah merupakan kegiatan pembelajaran yang menuntut aktivitas mental peserta didik untuk memahami suatu konsep pembelajaran melalui situasi dan masalah yang disajikan pada awal pembelajaran dengan tujuan untuk melatih peserta didik menyelesaikan masalah dengan menggunakan pendekatan

  9

  pemecahan masalah. Sehingga, dengan adanya pengembangan bahan ajar berbasis masalah diharapkan dapat melatih keterampilan geometri peserta didik dalam pemecahan masalah geometri.

  Dalam belajar geometri juga dapat menerapkan teori level berpikir geometri Van Hiele. Teori ini menunjukkan bahwa tingkat berpikir geometri peserta didik dapat digunakan sebagai predictor kemampuan peserta didik dalam memahami konsep geometri.

  Hal ini sependapat dengan penelitian dari M Ali Misri dan Achmad Iqbal Zhumni yang menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berpikir geometri peserta didik mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap kemampuan peserta didik mengerjakan soal-soal pada materi garis dan sudut, hal tersebut menunjukkan relevansi bahwa seseorang tidak dapat mengerjakan sesuatu yang berada di luar

  10 kemampuannya.

  9 Tomi Utomo dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa (Siswa Kelas VIII

Semester Gasal SMPN 1 Sumbermalang Kabupaten Situbondo Tahun Ajaran 2012/2013)”, Jurnal

Edukasi Unej (2014). 10 M Ali Misri dan Achmad Iqbal Zhumni, “Pengaruh Tingkat Berpikir Geometri (Teori Van

  Berdasarkan uraian tersebut, tingkat berpikir geometri peserta didik berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik dalam pemahaman konsep geometri dan pemecahan masalah geometri peserta didik. Pada teori level berpikir Van Hiele, teori ini menyediakan tingkatan dalam belajar geometri dimana setiap tingkat menunjukkan proses berpikir yang digunakan seseorang dalam belajar konsep geometri.

  Menurut teori Van Hiele, dalam belajar geometri perkembangan berfikir peserta didik terjadi melalui lima level, yaitu, level 0 (visualisasi), level 1 (analisis),

  11

  level 2 (abstraksi), level 3 (deduktif) dan level 4 (Rigor). Berdasarkan tahap pemahaman dalam geometri tersebut menjelaskan bahwa peserta didik tidak dapat mencapai suatu tahap berpikir tanpa melalui tahap sebelumnya. Tidak lupa melekat dalam teori Van Hiele bahwa dalam memahami geometri, seseorang harus melalui

  12

  level tersebut secara berurutan. Dengan melakukan setiap tahapan level tersebut di atas diharapkan kemampuan peserta didik dalam pemahaman konsep geometri dapat ditingkatkan.

  Dari penjelasan tersebut salah satu bahan ajar yang dipandang peneliti dapat memfasilitasi peserta didik dalam proses pembelajaran adalah bahan ajar berbasis masalah berdasarkan level berpikir geometri Van Hiele. Bahan ajar tersebut berisi 11 I Ketut Sutama,

  I Gusti Putu Suharta dan Gede Suweken, “Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Geometri SMA Berdasarkan Teori Van Hiele Berbantuan Wingeom Dalam Upaya

Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa”, Jurnal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha Program Studi Matematika Volume 3 (2014). 12 Nia cahya saputri, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Menerapkan Aktivitas

  materi geometri yang dirancang sedemikian rupa dengan memasukkan unsur level berpikir geometri Van Hiele, sehingga dapat membantu peserta didik lebih mudah dalam memahami konsep geometri.

  Berdasarkan uraian di atas tentang permasalahan dalam pembelajaran matematika, peneliti mengambil judul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah Pada Materi Geometri Berdasarkan Level Berpikir Geometri Van Hiele”.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut

  1. Sebagian peserta didik masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep geometri dan keterampilan geometri peserta didik dalam pemecahan masalah geometri masih lemah.

2. Belum ada bahan ajar yang dirancang secara khusus dengan menggunakan metode berbasis masalah.

  3. Pada materi geometri bahan ajar yang digunakan belum menerapkan level berpikir geometri Van Hiele, sehingga tidak diketahui seberapa tinggi level berpikir peserta didik dalam belajar geometri.

C. Pembatasan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan agar penelitian ini terarah maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti diantaranya:

  1. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah Pada Materi Geometri Berdasarkan Level Berpikir Geometri Van Hiele.

  2. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi geometri kelas VIII SMP/MTs semester genap.

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana pengembangan bahan ajar matematika berbasis masalah pada materi geometri berdasarkan level berpikir geometri Van Hiele untuk Mts kelas VIII? 2. Bagaimana kualitas, respon peserta didik dan guru terhadap bahan ajar berbasis masalah pada materi geometri berdasarkan level berpikir geometri

  Van Hiele yang dikembangkan? E.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pada penelitian ini adalah: 1.

  Mengembangkan bahan ajar berbasis masalah pada materi geometri berdasarkan level berpikir geometri Van Hiele di MTs.

  2. Mengetahui kualitas, respon peserta didik dan guru terhadap bahan ajar berbasis masalah pada materi geometri berdasarkan level berpikir geometri Van Hiele yang dikembangkan.

F. Manfaat Penelitian

  Dari hasil pengembangan bahan ajar ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1.

  Guru Bahan ajar berbasis masalah berdasarkan level berpikir geometri Van Hiele diharapkan dapat menambah media pembelajaran dan referensi dalam proses pembelajaran yang diharapkan dapat menunjang kegiatan pembelajaran.

  2. Peserta didik Bahan ajar berbasis masalah berdasarkan level berpikir geometri Van Hiele diharapkan dapat menambah minat belajar, dan mambantu peserta didik dalam memahami konsep geometri.

  3. Sekolah Sebagai saran atau masukan dan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan.

  4. Penelitian lain Sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan bahan ajar matematika MTs maupun tingkat satuan pendidikan lainnya.

G. Ruang Lingkup Penelitian

  Untuk menghindari kesalah pahaman maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Pengembangan adalah proses mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Dalam penelitian ini, produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran berupa bahan ajar berbasis masalah berdasarkan level berpikir geometri Van Hiele.

  2. Bahan ajar berbasis masalah berdasarkan level berpikir geometri Van Hiele adalah media pembelajaran yang didesain berdasarkan hakekat pembelajaran matematika 3. Materi yang dibahas dalam pengembangan bahan ajar berbasis masalah berdasarkan level berpikir geometri Van Hiele ini meliputi materi geometri kelas VIII SMP/MTs semester genap.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar 1. Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang bisa digunakan untuk

  membantu guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau

  13 subkompetensi dengan segala kompleksinya.

  Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidik atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

  Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar yang diterapkan dalam proses pembelajaran dengan baik dan menarik akan membantu peserta didik memperoleh pengetahuan dan peranan guru sebagai salah satu sumber pengetahuan. Bahan ajar tidak hanya memuat materi tentang pengetahuan saja, tetapi berisi keterampilan dan sikap yang dapat dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan. 13

  Pendidik juga harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum, karakteristik sasaran, maupun tuntutan pemecahan masalah belajar.

  14 Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

  bahan ajar adalah suatu alat bantu bagi pendidik untuk mengajarkan peserta didik agar mudah dalam memahami dan mengingat pelajaran yang diberikan sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar serta dapat membantu pendidik dan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran sehingga menentukan keberhasilan suatu pembelajaran.

2. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar

  Tujuan penyusunan bahan ajar adalah sebagai berikut: a. menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan.

  b.

  Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.

  c.

  Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

  Manfaat penyusunan bahan ajar dibagi menjadi dua yaitu manfaat bagi pendidik dan manfaat bagi peserta didik: a.

  Manfaat bahan ajar bagi pendidik: 14

  1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.

  2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.

  3. Memperkaya, karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.

  4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.

  5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.

  6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

  b.

  Manfaat bagi peserta didik: 1.

  Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik 2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.

  3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

  15 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan perlunya pengembangan bahan ajar, agar ketersediaan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan siswa, tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar.

3. Prinsip-Prinsip Penyusunan Bahan Ajar

  Penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran harus memerhatikan beberapa prinsip. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.

  a.

  Prinsip Relevansi Materi pembelajaran hendaknya relevan atau terdapat kaitan antara materi dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.

  Misalnya dalam menyajikan konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh, dan pelatihan harus berkaitan dengan kebutuhan materi pokok yang terkandung dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga peserta didik dapat dengan mudah mengidentifikasi dan mengenali gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep, dan memahami prosedur dalam mencapai suatu sasaran tertentu.

  b.

  Prinsip Konsistensi Sebuah bahan ajar harus mampu menjadi solusi dalam pencapaian kompetensi. Dalam penyusunan bahan ajar yang harus diperhatikan adalah indikator yang harus dicapai dalam kompetensi dasar. Apabila terdapat dua indikator maka bahan yang digunakan harus meliputi dua indikator tersebut. c.

  Prinsip Kecukupan Prinsip kecukupan artinya, materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasasi kompetensi yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak. Apabila materi yang diberikan terlalu sedikit, maka peserta didik akan kurang dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Apabila materi yang diberikan terlalu banyak, maka peserta didik akan merasa bosan dan pembelajaran membutuhkan waktu yang banyak. Padahal yang dibutuhkan dalam pembelajaran adalah materi yang sesuai dengan kompetensi dasar baik dalam

  

16

segi isi maupun banyaknya materi.

  Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam penyusunan bahan ajar yang utama harus disesuaikan dengan kurikulum, perangkat pembelajaran serta prinsip-prinsip dari bahan ajar itu sendiri, sehingga bahan ajar dapat digunakan secara optimal.