Critical Review Analisis Lokasi Analisis

Analisis Lokasi dan Keruangan |

Oleh :

DIAN FAJAR NOVITASARI
3613100036

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Critical Review : Analisis Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri Rotan di Kota Pekanbaru

2015

1

Analisis Lokasi dan Keruangan |

i


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
Latar Belakang ..................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 2
2.1.

Tinjauan Pustaka ..................................................................................................................... 2

2.2.

Review Jurnal ............................................................................................................................ 4

2.3.

Critical Review ........................................................................................................................ 5

BAB III PENUTUPAN................................................................................................................................ 8
Lesson Learned ................................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................... 9

Critical Review : Analisis Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri Rotan di Kota Pekanbaru

Analisis Lokasi dan Keruangan |

1

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kota Pekanbaru terkenal akan industri rotannya, terutama di Kecamatan
Rumbai Kota Pekanbaru. Keberadaan industri tersebut menjadi magnet bagi
pengusaha untuk mendirikan industri rotan di sekitarnya. Keberadaan permukiman di
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru yang merupakan pasar yang sangat potensial
serta lokasi yang merupakan akses menuju ke luar kota menjadikan industri rotan
sebagai lahan bisnis. Hal tersebut yang menyebabkan fenomena industri rotan berada
di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru.
Dalam kegiatan industri rotan tersebut perlu adanya analisis pemilihan lokasi
industri. Pemilihan lokasi usaha tersebut dipertimbangkan oleh pemilik usaha agar

mendapatkan tempat usaha yang strategis dengan biaya yang seekonomis mungkin.
Oleh karena itu perlu dilakukan analisa mengenai faktor-faktor penentu pemilihan
lokasi industri rotan di sekitar Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Faktor-faktor
penentu lokasi tersebut yang akan mengantarkan industri kepada kesuksesan.
Dalam menentukan lokasi industri perlu dilakukan kajian mengenai faktorfaktor penentu pemilihan lokasi industri. Dengan pemilihan lokasi yang tepat
diharapkan industri bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Oleh karena itu perlu
adanya kajian kritis terhadap isu faktor penentu pemilihan lokasi industri. Pada
penulisan makalah ini akan dilakukan kajian kritis atau critical review terhadap jurnal
berjudul “ Analisis Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri Rotan di Kota Pekanbaru,
oleh Nino Sutrisno dkk”. Hasil kajian kritis tersebut diharapkan dapat memberikan
informasi dan tambahan ilmu kepada penulis dan pembaca mengenai faktor penentu
lokasi industri, sehingga dapat diterapkan dalam kegiatan pemilihan lokasi industri di
kehidupan nyata.

Critical Review : Analisis Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri Rotan di Kota Pekanbaru

Analisis Lokasi dan Keruangan |

2


BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Tinjauan Pustaka
 Motivasi Produsen atau Perusahaan Industri
Motivasi utama setiap produsen atau perusahaan industri di dalam dunia
bisnis adalah mebcari keuntungan pasar yang sebesar-besarnya. Guna mencapai
tujuan tersebut para produsen berusaha mengarahkan setiap kegiatan bisnis yang
mereka jalankan dikaitkan dengan tujuan mencari keuntungan pasar. Salah
satunya pihak produsen akan mempertimbangkan letak lokasi perusahaannya
pada tempat-tempat yang dianggapnya menguntungkan sehingga memungkinkan
produsen

tersebut

dapat

bergerak


fleksibel

guna

berproduksi

dan

mendistribusikan barang-barang yang dihasilkannya kepada konsumen (Teguh,
2010;231-232).
Perusahaan-perusahaan industri tertarik memperoleh manfaat berupa
bertambah luasnya pasar akibat terciptanya pendapatan yang diperoleh oleh
penduduk yang bekerja pada perusahaan-perusahaan industri terkait. Di samping
itu, dengan adanya letak industri yang berdekatan satu dengan lainnya akan
menimbulkan efek eksternal berupa penghematan biaya transportasi. Keuntungan
eksternal ini selain dapat muncul dalam bentuk terjadinya penghematan biaya
produksi juga menciptakan perluasan pasar. Dengan kata lain, efek kumulatif
dapat terjadi baik sisi penawaran maupun dari sisi permintaan (Teguh, 2010;240).
 Kelompok Lingkungan Bisnis
Pearce dan Robinson (2007) mengelompokkan lingkungan bisnis menjadi

tiga kategori yang saling berkaitan , yaitu (Moelyono, 2010;8-14) :
1) Lingkungan operasional
Menghadapi perubahan lingkungan operasional yang amat kompetitif,
perusahaan perlu memodifikasi sistem dan prosedur operasionalnya. Untuk
itu terdapat beberapa komponen kritis yang perlu diidentifikasi dan dicermati,
yaitu ciri-ciri pesaing, pemberi kredit, pelanggan, pemasok, dan karakteristik
karyawan
2) Lingkungan industri
Dalam bukunya The Global Competitiveness report 2000, Porter
menyatakan , pada industri mana pun ,apakah industri domestik atau
internasional, apakah menghasilkan barang atau jasa, aturan persainngan

Critical Review : Analisis Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri Rotan di Kota Pekanbaru

Analisis Lokasi dan Keruangan |

3

tercakup dalam lima faktor, yaitu : 1) masuknya pendatang baru, 2) daya
tawar menawar pembeli, 3) ancaman

produk subsitusi, 4) daya tawar menawar pemasok, dan 5) persaingan di
antara para pesaing yang ada.
3) Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh adalah lingkungan di luar operasional perusahaan yang
meliputi :
1) faktor ekonomi, 2) sosial, 3) politik, 4) teknologi, 5) ekologi, dan 6) global


Unsur yang Perlu Dipertimbangkan dalam Penentuan Lokasi
Dalam perencanaan tempat kedudukan perusahaan, terutama untuk
perusahaanperusahaan yang membuat barang, terdapat berbagai unsur yang
harus dipertimbangkan yang seluruhnya dapat dikelompokkan atas (Pardede,
2007;155-158) :
1) Bahan-bahan (materials)
Bahan-bahan (materials) adalah berbagai jenis bahan berwujud yang
dibutuhkan untuk diolah atau diubah menjadi barang-barang jadi. Bahanbahan ini dibedakan menjadi bahan-bahan baku dan bahan-bahan pembantu.
Sebagai contoh, rotan adalah bahan utama, dan merupakan bagian utama,
sebuah perabot rotan. Sedangkan paku dan lem adalah bahan-bahan
pembantu yang diperlukan di dalam pembuatan sebuah perabot rotan.
2) Tenaga kerja (labor)

Dalam hal ini adalah tenaga kerja manusia yang dibutuhkan untuk mejalankan
berbagai jenis sarana atau peralatan operasi dan produksi.
3) Tenaga atau daya (power)
Tenaga atau daya (power) adalah sumber tenaga yang dibutuhkan di dalam
kegiatan operasi dan produksi. Sebagai contoh, tenaga listrik (electrical
power) adalah jenis tenaga yang selalu dibutuhkan. Untuk berbagai jenis
kegiatan pengolahan, tenaga listrik ini bahkan merupakan sumber tenaga
yang utama.
4) Pajak (tax)
Pajak (tax) adalah uang yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemerintah,
yang merupakan bagian dari biaya yang harus dikeluarkan di dalam
kegiatannya.
5) Lingkungan (environment)

Critical Review : Analisis Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri Rotan di Kota Pekanbaru

Analisis Lokasi dan Keruangan |

4


Lingkungan (environment) adalah hal-hal di luar perusahaan (external) yang
tidak dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan tetapi sangat
mempengaruhi jalannya perusahaan tersebut.
 Lokasi Perusahaan di Lapangan
Di dalam praktik banyak dijumpai lokasi sebuah perusahaan kurang
memperhatikan perencanaan tata ruang dan peruntukan lahan dari pemerintah.
Akibatnya, terdapat perusahaan yang terpaksa harus melakukan relokasi
pabriknya. Apabila yang demikian itu terjadi, maka perusahaan akan menderita
kerugian, baik kerugian finansial maupun kerugian waktu, reputasi, dan nama baik.
Dari sisi finansial, investasi dalam jumlah besar yang telah dikeluarkan untuk
pembelian tanah lokasi, pembangunan gedung pabrik dan gedung administrasi,
penataan alat, dan sebagainya harus dikorbankan, dan selanjutnya harus
mengadakan yang baru sebagai penggantinya.
Untuk menjaga keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka
panjang, perusahaan hendaknya menjaga hubungan baik dengan pemasoknya,
karena mereka dapat memberi dukungan berupa bahan baku, peralatan, layanan,
bahkan dukungan keuangan. Seringkali pemasok juga dapat membantu dengan
harga yang wajar, kualitas yang baik, penyerahan barang tepat waktu dan
mengurangi biaya persediaan, sehingga dapat meningkatkan keuntungan dalam
jangka panjang perusahaan (Moelyono, 2010;10).

Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami jika tidak melihat suatu
perusahaan sebagai suatu keseluruhan. Keunggulan bersaing bersumber dari
berbagai macam kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam merancang,
membuat, memasarkan, dan mendistribusikan produk. Pada setiap kegiatan
tersebut dapat mempengaruhi posisi biaya relatif perusahaan dan menciptakan
landasan diferensiasi. Strategi keunggulan biaya dan strategi diferensiasi mencari
keunggulan bersaing di arena industri yang beragam, sedangkan strategi fokus
mengejar keunggulan biaya atau diferensiasi dalam segmen yang sempit
(Moelyono, 2010;13-14).

2.2.

Review Jurnal
Terdapatnya pemukiman di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru yang
merupakan pasar yang sangat potensial serta lokasi yang merupakan akses menuju
ke luar kota menjadikan industri rotan sebagai lahan bisnis. Hal inilah yang
menyebabkan fenomena industri rotan berada di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru.

Critical Review : Analisis Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri Rotan di Kota Pekanbaru


Analisis Lokasi dan Keruangan |

5

Dan menjadi dasar dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan judul :
“Analisis Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri Rotan di Kota Pekanbaru”.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi usaha. Diantara faktorfaktor tersebut adalah adanya infrastruktur yang lengkap dan memadai di daerah yang
akan didirikan usaha, lingkungan bisnis yang mendukung bagi jalannya usaha tersebut,
serta biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh lokasi usaha tersebut. Faktorfaktor pemilihan lokasi usaha tersebut dipertimbangkan oleh pemilik usaha agar
mendapatkan tempat usaha yang strategis dengan biaya yang seekonomis mungkin
agar tidak membebani investasi awal usaha.
Oleh karena itu dalam jurnal tersebut dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor
penentu lokasi industri rotan di Kota Pekanbaru. Penelitian dilakukan menggunakan
metode deskriptif dengan melakukan observasi, penyebaran kuisioner, dan
wawancara terhadap responden terkait yaitu produsen industri rotan di Kecamatan
Rumbai Kota Pekanbaru. Variabel yang ditentukan dalam penelitian tersebut antara
lain Kesuksesan usaha, Kedekatan dengan infrastruktur, Lingkungan bisnis, dan Biaya
Lokasi. Setelah itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap hasil data yang telah
diperoleh.
Dari hasil penelitian faktor-faktor penentu lokasi industri rotan di Kota Pekanbaru
yang dilakukan diperoleh informasi antara lain sebagai berikut:
1) Berdasarkan hasil analisis uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan
pendekatan conbach alpha, dapat disimpulkan faktor ketersediaan listrik, air, akses
jalan beraspal, lahan parkir dan keamanan berpengaruh terhadap penentuan lokasi
industri rotan di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru dalam kesuksesan usaha.
2) Berdasarkan hasil analisis uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan
pendekatan conbach alpha, dapat disimpulkan faktor kedekatan dengan lingkungan
bisnis lain, konsumen, pesaing, supplier dan peralatan/perlengkapan produksi
berpengaruh terhadap penentuan lokasi industri rotan di Kecamatan Rumbai Kota
Pekanbaru dalam kesuksesan usaha.
3) Berdasarkan hasil analisis uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan
pendekatan conbach alpha, dapat disimpulkan faktor biaya lokasi berpengaruh
terhadap penentuan lokasi industri rotan di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru
dalam kesuksesan usaha.

2.3.

Critical Review
 Variabel yang digunakan dalam menentukan faktor-faktor penentu lokasi industri
rotan di Kota Pekanbaru

Critical Review : Analisis Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri Rotan di Kota Pekanbaru

Analisis Lokasi dan Keruangan |

6

Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan melakukan
observasi, penyebaran kuisioner, dan wawancara terhadap responden terkait
yaitu produsen industri rotan di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Variabel
yang ditentukan dalam penelitian tersebut antara lain
1) Kesuksesan usaha
2) Kedekatan dengan infrastruktur
Indikator pendekatan dengan infrastruktur antara lain ketersediaan listrik,
ketersediaan air, ada atau tidaknya akses jalan beraspal, ketersediaan lahan
parkir, dan tingkat keamanan.
3) Lingkungan bisnis
Indikator pedekatan dengan lingkunga bisnis antara lain kedekatan dengan
bisnis lain, kedekatan dengan konsumen, kedekatan dengan pesaing,
kedekatan dengan supplier, dan kedekatan dengan peralatan atau
perlengkapan produksi.
4) Biaya Lokasi
Indikator biaya lokasi antara lain harga sewa tempat usaha, ada atau tidaknya
biaya renovasi, ada atau tidaknya insentif yang diberikan oleh pemilik
bangunan, tingkat suku bunga, dan besarnya pajak.
Setelah dilakukan komparasi dengan jurnal berjudul “Pemilihan Lokasi
Usaha dengan Pendekatan Metode Tree Decission” oleh Harya Vina, dapat dilihat
beberapa perbedaan terhadap variabel yang digunakan. Dirasa variabel yang
digunakan oleh Harya Vina lebih bervariasi. Hal tersebut bisa menjadi
pertimbangan dalam penelitian analisis faktor-faktor penentu lokasi industri di
Kota Pekanbaru. Sehingga apabila dilakukan penelitian terkait topik tersebut
dapat diberikan perbaikan, sehingga penelitian yang dilakukan menghasilkan hasil
yang lebih baik dari penelitian sebelumnya.

Critical Review : Analisis Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri Rotan di Kota Pekanbaru

Analisis Lokasi dan Keruangan |

7

Gambar Indikator atau Variabel Penentu Pemilihan Lokasi Industri (Harya, 2007)
Dari gambar diatas dapat ditambahkan variabel mengenai tingkat kepadatan lalu
lintas. Tingkat kepadatan lalu lintas menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi.
Apabila tingkat kepadatan lalu lintas di lokasi tersebut terbilang padat, maka akan
berpengaruh terhadap biaya transportasi dalam distribusi barang. Kepadatan lalu
lintas yang padat akan membutuhkan biaya transportasi lebih disbanding lalu
lintas yang tangkat kepadatannya tidak terlalu padat atau terbilang lancar. Hal
tersebut akan berpengaruh terhadap penghitungan biaya industri. Motivasi utama
produsen adalah menekan biaya industri menjadi sekecil mungkin.

Critical Review : Analisis Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri Rotan di Kota Pekanbaru

Analisis Lokasi dan Keruangan |

8

BAB III
PENUTUPAN
Lesson Learned
 Dalam menggunakan metode deskriptif perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas
dengan menggunakan conbach alpha. Selain itu dalam pemilihan lokasi usaha dapat
dilakukan dengan metode tree decision.
 Variabel yang digunakan dalam menganalisa faktor-faktor penentu pemilihan lokasi
industri antara lain 1) Kesuksesan usaha; 2) Kedekatan dengan infrastruktur
(ketersediaan listrik, ketersediaan air, ada atau tidaknya akses jalan beraspal,
ketersediaan lahan parkir, dan tingkat keamanan) ; 3) Lingkungan bisnis (kedekatan
dengan bisnis lain, kedekatan dengan konsumen, kedekatan dengan pesaing,
kedekatan dengan supplier, dan kedekatan dengan peralatan atau perlengkapan
produksi) ; 4) Biaya Lokasi (harga sewa tempat usaha, ada atau tidaknya biaya
renovasi, ada atau tidaknya insentif yang diberikan oleh pemilik bangunan, tingkat
suku bunga, dan besarnya pajak).

Critical Review : Analisis Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri Rotan di Kota Pekanbaru

Analisis Lokasi dan Keruangan |

9

DAFTAR PUSTAKA
Teguh, Muhammad. 2010. Ekonomi Industri. Edisi 1 Cetakan 1. Jakarta : Rajawali Pers
Pardede, Pontas, 2007. Manajemen Operasi dan Produksi : Teori, Model, dan Kebijakan.
Edisi II. Yogyakarta : ANDI
Moelyono, Mauled. 2010. Menggerakkan Ekonomi Kreatif Antara Tuntutan dan Kebutuhan.
Edisi 1 Cetakan 1. Jakarta : Rajawali Pers
Iswara, Harya, dkk. 2007. Pemilihan Lokasi Usaha dengan Pendekatan Metode Tree
Decission. Jakarta
Rustiadi, Ernan. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta

Critical Review : Analisis Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri Rotan di Kota Pekanbaru

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63