LATENT PATH MODELING GUNA MEMPREDIKSI HU

ISSN : 2460-0423

ASIA - 12

LATENT-PATH MODELING GUNA MEMPREDIKSI HUBUNGAN KAUSAL
DARI KETERSEDIAAN SUMBERDAYA, PERILAKU TERENCANA,
DAN KESEDIAAN AKUNTAN PUBLIK MEMBERIKAN LAYANAN
CONTINUOUS ONLINE AUDITING
F.X. Kurniawan Tjakrawala1), Rika Mandasari2)
Prodi S1 Akuntansi, FE Universitas Tarumanagara, Jakarta
KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Afiliasi EY Indonesia), Jakarta

LA

E-mail: ktjakrawala@tarumanagara.ac.id

,C

2

A


1

W

A

Abstract

IA

W

A

N

T

JA


K

R

A

elationship that occur
elationships
The purpose of this study to obtain empirical evidence that can predict causal relationships
among constructs as follows: enabling resources, issues of planned behavior (perceived
behavior control,
erceived bbeh
subjective norm, behavioral attitude), issue of technology acceptance modell (perceive
(perceived usefulness), and
willingness of public accountant to provide continuous online auditing. Some 14
140 questionnaires were
released to the respondents consisted of supervisors, managers, and
nd partn
partner who work in public

accountant firms located at Jakarta as listed on the IAPI website. This stud
study implements a latent-path
modeling. Due to relatively few sample (N=70), this study’s only
nly allowed
allow to conduct the componentbased SEM in testing the hypotheses. The seven hypotheses tested by the technique of Partial Least
Squares (PLS) using SmartPLS v.2. The results of hypotheses
testing
proved able to predict that enabling
ess tes
ing pr
resources significantly influence the perceived behaviorr control
control; subjective norm; behavioral attitude,
respectively. The study also proved that perceived behavior
control; subjective norm; behavioral attitude;
avior con
and perceived usefulness, respectively is significantly
able to predict that the public accountant’s
cantly
antly aab
willingness to provide continuous online auditing.

g
g.

Abstrak

K

U

R

N

Keywords: continuous online auditing, enabling
nabling resources, planned behavior, perceived usefullness,
latent-pathmodeling,component-based6(0,partialleastsquare
ponent-bas
onent-bas

P


R

O

P

E

R

T

Y

O

F

Tujuan penelitian ini adalah

mendapatkan
bukti empiris guna memprediksi hubungan kausal yang terjadi
ah m
end
enda
antar konstruk seperti: enabling
enabli resources, issu planned behavior (perceived behavior control, subjective
norm, behavioral attitude),
technology acceptance model (perceived usefulness), dan willingness
titude),
itude) issu
i
akuntan publik untuk
layanan continuous online auditing. Sejumlah 140 kuesioner ditujukan
ntuk
tu memberikan
mem
pada responden
en yang terdiri dari supervisor, manajer, serta partner yang bernaung pada KAP yang
berlokasi di Jakarta sebagaimana terdaftar dalam laman IAPI. Penelitian ini menerapkan latent-path

modeling.
g. Relatif sedikitnya sampel (N=70), memungkinkan pengujian hipotesis hanya menggunakan
pendekatan
SEM. Adapun tujuh hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan teknik
ekatan
katan component-based
com
partial
rtial least
leas square (PLS), menggunakan program aplikasi SmartPLS v.2. Hasil uji hipotesis terbukti
mampu memprediksi
bahwa faktor enabling resources berpengaruh signifikan terhadap perceived
m
behavior
behavi control; subjective norm; behavioral attitude. Penelitian ini juga terbukti mampu memprediksi
bahwa
perceived behavior control; subjective norm; behavioral attitude; dan perceived usefulness,
bah
masing-masing
berpengaruh signifikan terhadap willingness akuntan publik untuk memberikan layanan

m
continuous online auditing.
KataKunci:continuousonlineauditing,ketersediaansumberdaya,perilakuterencana,perceived
usefullness,latent-pathmodeling,component-based6(0,partialleastsquare

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 346

ISSN : 2460-0423

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi telah sampai pada kondisi yang memungkinkan
suatu organisasi dapat membuat informasi keuangan yang terstandarisasi secara real-

,C

canggih serta dukungan staf yang trampil dalam menjalankan teknologi tersebut.

A


time dan pada basis online. Kegiatan real-time membutuhkan perangkat teknologi yang

atnya
Munculnya real-time accounting atau continuous accounting dipicu oleh meningkatnya

LA

shcroft &
kepentingan para pemegang saham akan informasi atas laporan keuangan (Ashcroft

A

Smith, 2010). Keberadaan real-time accounting mendesak akuntan publik/aud
publik/au
publik/auditor

W

ntuk mem

me
independen untuk ikut serta menyediakan jasa audit secara real-time untuk
memberikan

R

A

assurance yang berkelanjutan tentang kualitas dari informasi keuangan (Warren &

K

emakin meningkat
m
Smith, 2006). Tuntutan layanan continuous online auditing semakin
seiring

JA

ntan Pub

Publ
dengan persaingan ketat antar perusahaan. Kantor Akuntan
Publik (KAP) pun telah

T

alah satu
sat layanan assurance yang
menyediakan jasa continuous auditing ini sebagai salah

N

ai layanan
la
dapat diberikan, namun belum menjadikannya sebag
sebagai
inti (Omoteso, et al.,

A

2008).

IA

W

il penel
pene
Relatif sulitnya menemukan hasil
penelitian akuntansi di Indonesia yang
ublik terkait
ter
mengangkat isu perilaku akuntan publik
dengan kesediaan memberikan layanan

R

N

emotivas berlangsug penelitian ini guna memberikan
continuous online auditing, memotivasi

U

ada
da para akademisi akuntansi maupun praktisi (dalam hal ini
sumbangsih pemikiran kepada

K

esi akuntan
aku
akun
dimaksudkan bagi profesi
publik) melalui hasil penelitian ini. Penelitian ini

O

F

peneli
mengadaptasi hasill pene
penelitian Benford, et al. (2009) dan Omoteso, et al. (2008), yang
su issu planned behavior (perceived behavior control, subjective norm,
sumengangkat issu-issu

T

Y

vioral aat
serta behavioral
attitude) dan issu technology acceptance model (perceived usefulness)

R

n memp
dengan
mempertimbangkan dukungan enabling resources terhadap sikap willingness

P

R

O

P

E

kuntan ppu
akuntan
publik untuk menyediakan layanan continuous online auditing (COA).
Ru
R
Rumusan masalah penelitian ini adalah: a) seberapa besar causal-predictive dari

fa
faktor enabling resources mempengaruhi perceived behavior control, subjective norm,
serta behavioral attitude akuntan publik atas penerapan COA; b) seberapa besar causalpredictive dari perceived behavior control, subjective norm, behavioral attitude,
maupun perceived usefulness mempengaruhi sikap willingness akuntan publik untuk
menyediakan layanan continuous online auditing (COA). Tujuan penelitian ini yaitu: a)
mendapatkan bukti empiris untuk dapat memprediksi hubungan kausal yang terjadi dari

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 347

ISSN : 2460-0423

faktor enabling resources terhadap perceived behavior control, subjective norm, serta
behavioral attitude akuntan publik atas penerapan COA; b) mendapatkan bukti empiris
untuk dapat memprediksi hubungan kausal yang terjadi dari perceived behavior control,
subjective norm, behavioral attitude, maupun perceived usefulness terhadap sikap

A

willingness akuntan publik untuk menyediakan layanan continuous online auditing

LA

,C

(COA).

KAJIAN LITERATUR

W

A

Continuous Online Auditing. Dibidang auditing, Continuous online
auditing
nline aud
au

A

diartikan sebagai proses elektronik yang bersifat komprehensif yang
memungkinkan
ng memu
mem

R

auditor/akuntan publik untuk memberikan suatu derajat assurance
bersamaan
ance
nce secara
se
seca

JA

K

dengan/atau dalam waktu sangat singkat setelah pengungkapan
ungkapa informasi yang
ungkapan
berlangsung melalui sistem akuntansi real-time. Proses tersebut
ersebut jjuga mencakup ketiga

T

layanan yang umum diberikan oleh akuntan publik/auditor
yaitu: assurance,
uditor independen
ind
in

A

N

atestasi, dan audit (Rezaee et al., 2002). Unsur-unsur
ur-unsu pokok dari Continuous Online
ur-unsur

W

Auditing meliputi: pengauditan secara kontinyu
ontinyu pada aplikasi basis data; prosedur

IA

perolehan data; audit sistem, dan prosedur
analitis secara real-time (Kogan et al., 1996
edur
dur an
ana

N

dalam Omoteso, et al., 2008). Kendati
praktek, lebih dikenal dengan sebutan
endati dalam
dda

R

ma pen
pene
Continuous Auditing saja, nama
penelitian ini memakai sebutan Continuous Online

K

U

Auditing dengan mengacuu pada se
sebutan yang digunakan dalam penelitian Omoteso et

F

al. (2008).

O

Theory of Planned
(TPB). TPB dimaknai oleh Ajzen (1991) sebagai
anned Behavior
B

Y

teori yang didesa
didesain
dide
in untuk memprediksi dan menjelaskan perilaku manusia dalam

T

konteks yang spe
spesifik. Individu yang menunjukkan perilaku tertentu ditentukan oleh

E

R

tujuannya
dalam berperilaku. Tujuan perilaku ditentukan oleh tiga faktor yaitu attitude
annya da

P

toward
oward the behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control. TPB

P

R

O

dikembangkan untuk memprediksi perilaku-perilaku yang sepenuhnya tidak di bawah
dikem
dike
kendali individu.
Technology Acceptance Model (TAM). TAM menjadi salah satu model yang biasa
digunakan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaaan
penggunaan teknologi komputer. Davis (1989) menyatakan bahwa TAM merupakan
teori tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 348

ISSN : 2460-0423

terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Reaksi dan
persepsi pengguna Teknologi Informasi (TI) akan mempengaruhi sikapnya dalam
penerimaan terhadap teknologi tersebut. Tujuan model ini untuk menjelaskan faktorfaktor utama dari perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi, yaitu:

A

perceived ease of use, perceived usefulness, attitude toward using, behavioral intention

,C

to use, actual system use.

LA

Pengaruh Enabling Resources terhadap Perceived Behavioral Control.
ntrol.
ntrol
Berkenaan dengan continuous online auditing, Benford, et al. (2009) memaknai
memak
memakna

W

A

rupa tekn
tekno
Enabling Resources sebagai suatu kondisi ketersediaan sumberdaya (berupa
teknologi,

A

aksanaan aktivitas)
software audit, SDM yang trampil, panduan yang lugas mengenai pelaksanaan

R

m
yang dimiliki oleh akuntan publik yang memungkinkannya untuk mel
melakukan
suatu

JA

K

memanfa
memanfaat
tindakan secara rasional. Akuntan publik dituntut untuk memanfaatkan
sumber daya
en.
n. Di sis
si
yang ada pada saat menerima penugasan audit dari klien.
sisi lain—mengacu pada

T

contro (PBC) diartikan sebagai
theory of planned behavior—perceived behavioral control

A

N

itan dalam
dal
persepsi seseorang atas kemudahan atau kesulitan
melakukan sebuah tindakan,

W

u (Ajzen
yang merefleksikan pengalaman masa lalu
(Ajzen, 1991). Dalam penelitian ini, PBC

IA

audito
terkait dengan sejauh mana persepsii audit
auditor tentang tingkat kemudahaan dalam

N

uditing. Hasil penelitian Benford, et al. (2009)
pelaksanaan jasa continuous auditing.

R

gan posi
pos
menunjukkan terdapat hubungan
positif antara enabling resources dengan perceived

K

U

behavioral control auditorr terkait dengan penyediaan jasa continuous auditing. Hal ini

F

ngan hipo
mendasari pengembangan
hipotesis pertama sebagai berikut:

O

H1. Enabling Resources
sources berpengaruh positif terhadap Perceived Behavioral Control

Y

akuntan publik
ik terkait
terk
te
kait
it penyediaan jasa Continuous Online Auditing.

T

Pengaruh
Enabling Resources terhadap Subjective Norm. Subjective Norm (SN)
aruh En

E

R

mengacu
pada pemahaman atas tekanan sosial untuk mengikat atau tidak dalam perilaku
gacu pad

P

(Ajzen,
Ajzen, 1991). Dalam penelitian ini, SN menunjukkan bagaimana akuntan publik

P

R

O

mempersepsikan pentingnya pelaksanaan jasa continuous auditing kepada para
mem
pemangku kepentingan lainnya. Hasil penelitian Benford, et al. (2009) menunjukkan
bahwa enabling resources berhubungan positif dangan persepsi atas subjective norm
yang dianut oleh auditor terkait penyediaan jasa continuous auditing. Hal ini mendasari
pengembangan hipotesis kedua sebagai berikut:

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 349

ISSN : 2460-0423

H2. Enabling Resources berpengaruh positif terhadap Subjective Norm akuntan publik
terkait penyediaan jasa Continuous Online Auditing.
Pengaruh Enabling Resources terhadap Behavioral Attitude. Behavioral Attitude
mengacu evaluasi atas dampak positif atau negatif seseorang apabila melakukan

,C

1991). Dalam penelitian ini behavioral attitude terkait dengan faktor penentu bagi
gii

A

perilaku tertentu, dimana kinerja dari perilaku akan dinilai positif atau negatif (Ajzen,

LA

nuous
auditor independen dalam membuat evaluasi untuk penyediaan jasa continuous
hasi
ha
auditing, apakah akan menguntungkan atau merugikan dengan didasarkan pada hasil

W

A

yang diharapkan. Hasil penelitian Benford, et al. (2009) menunjukkan bahwa
ahwa enabling
en
ena

A

resources berhubungan positif dengan behavioral attitude auditor terkait ppe
penyediaan

R

jasa continuous auditing. Hal ini mendasari pengembangan hipotesis
ipotesis kketiga sebagai

JA

K

berikut:

p Behavioral
Behav
Behavio
H3. Enabling Resources berpengaruh positif terhadap
Attitude akuntan

T

diting.
diting
publik terkait penyediaan jasa Continuous Online Auditing.

A

N

Pengaruh Perceived Behavioral Control terhada
terhadap Willingness penyediaan jasa

W

Continuous Online Auditing. Willingness mengacu
mengac pada bagaimana persepsi seorang

IA

ontinuou
ntinuo
auditor untuk menyediakan jasa continuous
auditing. Apakah penyediaan jasa

N

continuous auditing dianggap hal yang mu
mudah atau sebaliknya (Benford, et al., 2009).

R

(20
Hasil penelitian Benford, et al. (2009)
menunjukkan bahwa perceived behavioral

K

U

sitif dengan
de
control berhubungan positif
willingness auditor terkait penyediaan jasa

F

al ini mendasari pengembangan hipotesis keempat sebagai
continuous auditing. H
Hal

O

berikut:

Y

d Be
B
hav
H4. Perceived
Behavioral
Control berpengaruh positif terhadap Willingness akuntan

T

publik untuk
ntuk memberikan
mem
jasa Continuous Online Auditing.

E

R

Pengaruh Subjective Norm terhadap Willingness penyediaan jasa Continuous
Pengaru

P

Online A
Auditing. Hasil penelitian Benford, et al. (2009) menunjukkan bahwa subjective

P

R

O

norm berhubungan positif dengan willingness auditor terkait penyediaan jasa continuous
nor
auditing. Hal ini mendasari pengembangan hipotesis kelima sebagai berikut:
H5. Subjective Norm berpengaruh positif terhadap Willingness akuntan publik untuk
memberikan jasa Continuous Online Auditing.

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 350

ISSN : 2460-0423

Pengaruh Behavioral Attitude terhadap Willingness penyediaan jasa Continuous
Online Auditing. Hasil penelitian Benford, et al. (2009) menunjukkan bahwa
behavioral attitude berhubungan positif dengan willingness auditor terkait penyediaan
jasa continuous auditing. Hal ini mendasari pengembangan hipotesis keenam sebagai

,C

H6. Behavioral Attitude berpengaruh positif terhadap Willingness akuntan publik untuk
ukk

LA

memberikan jasa Continuous Online Auditing.
Pengaruh Perceived

aan jasa
j
Usefulness terhadap Willingness penyediaan

W

A

Continuous Online Auditing. Mengacu pada technology acceptancee model yang

A

s
dicetuskan oleh Davis (1989), perceived usefulness bermakna tingkatt dimana seseorang

R

percaya bahwa penggunaan sistem akan memberinya kebebasan berusah
berusaha ((Venkatesh &

JA

K

enunjukk bahwa persepsi
enunjukkan
Davis, 2000). Hasil penelitian Omoteso, et al. (2008), menunjukkan
auditor tentang kegunaan pelaksanaan continuous auditing
auditingni
ditingni
g berhubungan positif

T

sa conti
con
dengan kesediaan auditor dalam menyediakan jjasa
continuous auditing. Hal ini

A

N

agai ber
k
mendasari pengembangan hipotesis ketujuh sebagai
berikut:

W

H7. Perceived Usefulness berpengaruh positif
ositif terhadap
ter
te
Willingness akuntan publik

IA

line
ine Auditing.
Aud
untuk memberikan jasa Continuous Online

P

R

O

P

E

R

T

Y

O

U

R

N

Ketujuh hipotesis tersebut di atas dapat ddisimak dalam suatu Model Penelitian yang
ditampilkan pada Gambar 1.

A

berikut:

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan data primer dengan menerapkan metode survei melalui
pengiriman kuesioner kepada sejumlah responden dengan teknik purposive sampling.
Kriteria sampel adalah responden pada seluruh jenjang manajerial—low, middle, top—
berprofesi akuntan publik/auditor independen, serta berlokasi di Jakarta. Populasi dalam
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 351

ISSN : 2460-0423

penelitian ini adalah supervisor, manajer, serta partner pada Kantor Akuntan Publik
yang berlokasi di Jakarta. Data populasi mengacu pada laman Institut Akuntan Publik
Indonesia (www/iapi.or.id).
Jumlah angket kuesioner sebanyak 140 buah yang disebar melalui pos maupun

,C

tidak terisi lengkap, sehingga hanya 70 kuesioner yang dapat diolah (response-rate
tee

A

pengiriman langsung. Sebanyak 85 kuesioner yang kembali, namun terdapat 15 buah

LA

50%). Tabel 1 menyajikan tabulasi statistik deskriptif responden dalam penelitian ini.

IA

W

MASA KERJA

R

N

JABATAN

K

U

STRATA
PENDIDIKAN

W

Cumulative
umulativ
umulative
Percent
Perce
42,86%
42,
42,86
100,00%
10
ʊ
78,57%
91,43%
100,00%
ʊ

87,14%
100,00%
ʊ
72,86%
94,29%
100,00%
ʊ
90,00%
100,00%
ʊ

A

K

JA
T

30
40

55
9
6




13
9

51
15
4

63
7


N

RENTANG
USIA

Laki-laki
Perempuan
7RWDO
21-30
31-40
> 40
7RWDO
”WDKXQ
6-10 tahun
>10 tahun
O
7RWDO
visor
sor
Supervisor
Manajer
Partner
7
7RWDO
S1
S2
7RWDO

A

JENIS
KELAMIN

Valid
Percent
42,86%
57,14%
%


78,57%
12,86%
8,5
8,57%



18,57%
12,86%

72,86%
21,43%
5,71%

90,00%
10,00%


R

Frequency

Karakteristik Responden

A

Tabel 1
Rangkuman Statistik Deskriptif Responden

O

F

Penelitian ini menerapkan
mener
menera
latent-path modeling dengan metode analisis Partial

Y

Least Square (PLS).
Metode PLS cocok untuk causal-predictive analysis. Oleh karena
(PLS
PLS)
S). M

T

pendekatan
an
n PLS adalah distribution free, maka tidak mengasumsikan uji normalitas

E

R

(Ghozali
2011). Dengan karakteristik tersebut, PLS dapat dimaknai sebagai prosedur
zali 201

P

“soft
soft modeling”
mod
dari Structural Equation Modeling yang berbasis covariance (Chin &

P

R

O

Nested, 1999). Program aplikasi yang dipakai guna menerapkan metode PLS adalah
Neste
S
SmartPLS v.2.
Penelitian ini memuat dua konstruk eksogen (Enabling Resources(=ER) dan
Perceived Uselfulness(=PU)), serta empat konstruk endogen (Perceived Behavioral
Control (=PBC), Subjective Norm(=SN), Behavioral Attitude(=BA), serta Willingness
to provide Continuous Online Auditing(=W)). Baik konstruk eksogen maupun endogen

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 352

ISSN : 2460-0423

diukur menggunakan skala Likert dengan rentang satu sampai lima, dimana 1: Sangat
Tidak Setuju; 2: Tidak Setuju; 3: Netral; 4: Setuju; 5: Sangat Setuju. Indikator reflektif
dipakai guna menjelaskan konstruk eksogen maupun endogen. Penelitian ini
memposisikan skala Likert ke dalam kategori Skala Interval sebagaimana juga

A

dinyatakan antara lain oleh McBride (2010), Jogiyanto (2010), Lyons (2009), Vander

,C

stoep & Johnston (2009), serta Sirkin (2006).

LA

Dalam menentukan item-item indikator reflektif atas konstruk eksogen maupun
aupun

endogen, penelitian ini mengacu pada hasil penelitian Benford, et al. (2009)
009) serta
se

W

A

Omoteso, et al. (2008). Tabel 2 berikut ini menampilkan tabulasi variabel
bel operas
opera
operasional

Konstruk
Eksogen /
(Endogen)
ENABLING
RESOURCES

JA

Tabel 2
Tabulasi Variabel Operasional

K

R

A

dalam penelitian ini.

Variabel Manifest (Indikator)
(Indi
(Indikat

N

T

Kode

R

N

IA

W

A

ologi men
menjadi faktor penting untuk
ER1 Saat ini, ketersediaan teknologi
menjalankan continuous online au
auditing
cukup mengenai pelaksanaan jasa
ang cuku
ER2 Terdapat panduan yang
continuous online auditing
ous onlin
online auditing masih sulit untuk dilakukan
ER3 Saat ini, continuous
angan infrastruktur
infr
terkait kekurangan
teknologi KAP
ontinuous online auditing masih sulit untuk dilakukan
ER4 Saat ini, continuous
terkait kekuranga
kekurangan infrastruktur teknologi klien
inuous online
o
auditing dapat membantu Anda dalam
PU1 Continuous
mencegah
fraud.
encegah terjadiya
t
Continuous online auditing dapat membantu Anda dalam
PU2 Continu
m
nd
mendeteksi
adanya fraud.
C
Co
online auditing dapat membantu Anda dalam
PU3 Continuous
menginvestigasi adanya fraud.
PU Continuous online auditing dapat meningkatkan kualitas
PU4
keputusan yang dibuat pemegang saham atau partner dalam
organisasi Anda berdasarkan informasi keuangan.
PU5 Continuous online auditing dapat meningkatkan kualitas
keputusan yang dibuat atas informasi keuangan bagi analisis
investasi.
PU6 Continuous online auditing dapat meningkatkan kualitas
keputusan yang dibuat calon investor berdasarkan informasi
keuangan.
PU7 Continuous online auditing dapat meningkatkan kualitas
keputusan yang dibuat pihak yang berkepentingan dalam pajak
berdasarkan informasi keuangan.
PU8 Continuous online auditing dapat meningkatkan kualitas
keputusan yang dibuat karyawan dalam organisasi Anda
berdasarkan informasi keuangan.
PU9 Continuous online auditing dapat meningkatkan kualitas
keputusan yang dibuat masyarakat berdasarkan informasi
keuangan .

K

F

O
Y
T
R
E
P
O
R
P

Interval
Interval
Interval
Interval
Interval

U

PERCEIVED
USEFULNESS

Skala

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Interval
Interval
Interval

Interval

Interval

Interval

Interval

Interval

Page 353

ISSN : 2460-0423

Variabel Manifest (Indikator)

Skala
Interval
Interval
Interval
Interval

Interval
erva
erval

LA

PBC1 Memungkinkan bagi perusahaan saya untuk menyediakan jasa
continuous online auditing saat ini.
PBC2 Memungkinkan bagi kantor saya untuk menyediakan jasa
continuous online auditing saat ini.
PBC3 Penyediaan jasa continuous online auditing masih sulit untuk
disediakan bagi anggota profesi akuntan saat ini.
(SUBJECTIVE
SN1 Permintaan terhadap jasa continuous online auditing didukung
oleh regulator.
NORM)
SN2 Permintaan terhadap jasa continuous online auditing didukung
oleh investor.
g
SN3 Permintaan terhadap jasa continuous online auditing didukung
oleh stakeholder yang lain.
dukung
SN4 Permintaan terhadap jasa continuous online auditing didukung
oleh manajemen senior klien.
ngg didukung
diduku
SN5 Permintaan terhadap jasa continuous online auditing
oleh auditor independen.
auditin masih
(BEHAVIORAL BA1 Biaya atas penyediaan jasacontinuous onlinee auditing
tergolong mahal.
ATTITUDE)
auditing diperlukan
ine auditi
BA2 Dalam pelaksanaan jasa continuous online
tim audit yang cukup besar.
membu
membutu
keterlibatan
BA3 Continuous online auditing akan membutuhkan
ing i
partner dengan intensitas yang tingg
tinggi.
ng
g akan
aka
mengarahkan untuk
BA4 Continuous online auditing
pengurangan jumlah keseluruhan
staf professional di KAP anda.
uruhan st
sta
iting akan meningkatkan pengungkapan
BA5 Continuous online auditing
perkara hukum perusahaan
sahaan
ahaan di pengadilan.
BA6 Continuous onlinee auditing akan mengurangi biaya perusahaan
di pengadilan.
untuk perkara hukum d
a
akan membantu auditor ekstenal
BA7 Continuous online auditing
mengevalu
mengevalua
untuk mengevaluasi
dan melaporkan secara berkala tentang
fitas
itas InternalControl
Inter
efektifitas
terhadap pelaporan keuangan.
ya bersedia
bersedi untuk menyediakan continuous assurance untuk
(WILLINGNESS W1 Saya
operasi
efektif dari kontrol terhadap sistem atau proses atas
perasi ef
TO PROVIDE
ddatabase
taba klien yang dapat diakses oleh umum.
tabas
CONTINUOUS
bersedia untuk menyediakan continuous assurance pada
S
Say
ONLINE
W2 Saya
operasi
efektif dari control terhadap sistem dan proses dari
o
op
AUDITING)
database klien yang tidak dapat diakses oleh umum.
W3 Saya bersedia untuk menyediakan continuous assurance atas
laporan keuangan yang tersedia dalam permintaan.

In
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval

Interval

Interval

Interval

R

T

Y

O

F

K

U

R

N

IA

W

A

N

T

JA

K

R

A

W

A

Interval
Interv

P

E

Pengujian hipotesis berlangsung dalam dua tahap yaitu Uji Model Pengukuran
Penguj

P

R

O

(Outer
(Outer
Oute Model Test) serta Uji Model Struktural (Inner Model Test). Outer Model pada
penelitian
pe
dengan indikator reflektif diuji dengan menggunakan kriteria Convergent
Validity untuk Uji Validitas, serta Composite Reliability untuk Uji Reliabilitas.
Indikator dianggap valid jika memiliki nilai loading-factor > 0,70. Namun demikian
demi keperluan tahap pengembangan skala, loading-factor sebesar 0,50 hingga 0,60
masih dapat diterima. Suatu konstruk memliki tingkat reliabilitas yang baik jika nilai

Composite Reliability •  Inner Model dievaluasi dengan mengamati nilai R2
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

A

Kode

,C

Konstruk
Eksogen /
(Endogen)
(PERCEIVED
BEHAVIORAL
CONTROL)

Page 354

ISSN : 2460-0423

(dengan cut-off 0,67; 0,33; 0,19 guna mengindikasikan bahwa model tersebut baik;
moderat; lemah) serta signifikansi t-statistik—melalui prosedur bootstraping—atas nilai
original sample. Besaran original sample akan mencerminkan path coefficient dari pola
asosiasi kausal prediktif antar konstruk terkait. Prosedur bootstraping juga diterapkan

A

pada saat menilai signifikansi indikator reflektif terhadap konstruk latennya (Ghozali,

LA

,C

2011; Tenenhaus, et al, 2005; Chin, 1998).

HASIL DAN PEMBAHASAN

W

A

Statistik Deskriptif Konstruk. Tabel 3 menyajikan hasil statistik deskriptif
deskripti yang

A

memuat kisaran teoretis; kisaran aktual; rerata; serta deviasi standar atas enam konstruk

R

yaitu Enabling Resources(=ER); Perceived Uselfulness(=PU); Perceived
Behavioral
Percei
Perceive

JA

K

Control (=PBC); Subjective Norm(=SN); Behavioral Attitudes(=BA),
des
es(=BA)
(=BA dan Willingness
to provide Continuous Online Auditing(=W) yang menjadi
ini.
adii obyek penelitian
p

Kisaran
Aktual
isaran A
6—
6—15
10—25
1
14—35
8—20
18—45
6—15

A

Kisaran Teoritis
3—15
5—25
7—35
4—20
200
9—45
—45
3—15

Mean
3,59
3,46
3,65
3,65
3,66
3,50

Std. Deviasi
0,73
0,63
0,67
0,62
0,68
0,70

P

R

O

P

E

R

T

Y

O

F

K

U

R

N

IA

W

Konstruk
ER
PBC
SN
BA
PU
W

N

T

Tabel 3
Konstruk
Stastistik Deskriptif Konstruk

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 355

ISSN : 2460-0423

Tabel 4
Rangkuman Hasil Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Signifikansi Indikator, dan R2

U

R

PU

16,1943***
4,4602***
3,6367***
6,1949***
10,6676***
5,9175***
6,2779***
5.4696***
15.2781***
8.7733***
5.6103***
10.1759***
9***
4,7339***
339***
39***
5,4829***
,4829***
4829***
4,7606***
4,7606
4,7606**
5,1108***
5,1
5,1108
44,5273***
4,52
112,9017***
8,9950***
12.3287***
9.8412***
12.6007***
7.38918***
7.3577***
8.0734***
11.5933***
7.2870***
13.4517***
10,6985***
22,8868***
38,3381***



LA

0,4133

,C

A

Nilai R2

R

A

W

A

0,4550
,4550
4550

0,5765

K

0.7826

0.8791

0.8780



0,7647

Note: *** t-stat > 2.58, sig. pada p < 0.01

O

F

K

W

t-statistik

JA

BA

0.7968

IA

SN

0.7564

N

PBC

T

ER1
ER2
ER3
ER4
PBC1
PBC2
PBC3
SN1
SN2
SN3
SN4
SN5
BA1
BA2
BA3
BA4
BA5
BA6
BA7
PU1
PU2
PU3
PU4
PU5
PU6
PU7
PU8
U8
PU9
W1
W2
W3

Composite
Reliability
0.7199

N

ER

Loading
Factor
0,7520
0,5776
0,5000
0,6612
0,8067
0,7195
0,6062
0,5401
0,7650
0,6925
0,5611
0,7418
0,5162
0,5472
0,5622
0,5334
0,5637
0,7117
0,6362
0,6828
0,6677
08
0,6908
6217
0,6217
0,6306
0,6614
0,661
0,6957
0,6
0,6362
0,7260
0,7653
0,8574
0,8940

A

Indikator

W

Konstruk

Y

Pengujian
ian
an M
Mo
Model Pengukuran (Outer Model Test). Hasil Uji Validitas dengan

R

T

gent val
vali
convergent
validity tercermin pada nilai faktor loading-nya sebagimana ditampilkan

P

E

am
m Tabel
Tab 4 dan Gambar 2. Oleh karena tidak terdapat nilai faktor loading < 0,50,
dalam

P

R

O

denga demikian semua indikator reflektif telah memiliki validitas yang baik. Setelah
dengan
me
melalui
teknik bootstrap, tampak bahwa seluruh indikator dapat menjelaskan konstruk

terkait secara signifikan, sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 4 dan Gambar 3. Hasil
Uji Reliabilitas dengan composite reliability menunjukkan bahwa seluruh konstruk
GDODP SHQHOLWLDQ LQL PHPLOLNL UHOLDELOLWDV \DQJ EDLN GHQJDQ QLODL •  \DQJ GDSDW
diamati pada Tabel 4.

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 356

ISSN : 2460-0423

Pengujian Model Struktural (Inner Model Test). Hasil olah data dengan menu
PLS Algoritma memberikan nilai R2 untuk konstruk Perceived Behavioral Control
(=PBC)

sebesar 41,33%; konstruk Subjective Norm (=SN) sebesar 45,50%; konstruk

Behavioral Attitude (=BA) sebesar 57,65%; konstruk Willingness (=W) sebesar 76,47%

,C

moderat atas variabilitas konstruk endogen PBC, SN, BA; b) konstruk PBC, SN, BA,
A,,

A

Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa: a) konstruk ER mampu menjelaskan secara

LA

dan PU mampu menjelaskan secara baik terhadap variabilitas konstruk endogen
en W.
Tabel 4 dan Gambar 2 menampilkan nilai R2 dari setiap konstruk terkait.

W

A

Pengujian Hipotesis Satu. Nilai original sample (path coefficient) sebesar 0,
0,6429

A

t-statist sebesar
menandakan kausal prediktif antar konstruk bersifat positif. Nilai t-statistik

R

11,0851 signifikan pada p < 0,01. Secara statistik, penelitian ini
ni berhasil
berha menolak H0.

JA

K

Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Benford, et al. (2009).
009). Den
Dengan
De
terdukungnya
mempre
mempredi
H1 maka penelitian ini berhasil secara signifikan memprediksi
bahwa Enabling

T

Behavio
Resources berpengaruh positif terhadap Perceived Behaviora
Behavioral Control akuntan publik

A

N

ting..
ting
terkait penyediaan jasa Continuous Online Auditing.

W

Pengujian Hipotesis Dua. Nilai original
nal sample
samp (path coefficient) sebesar 0,6746

IA

onstruk bersifat positif. Nilai t-statistik sebesar
menunjukkan kausal prediktif antar konstruk

N

8,9834 signifikan pada p < 0,01. Secara st
statistik, cukup bukti untuk menolak H0. Hasil
sta

R

ini konsisten dengan hasil penelitian
nelitian Benford,
B
et al. (2009). Dengan terdukungnya H2

K

U

maka penelitian ini mampu
memprediksi secara signifikan bahwa Enabling Resources
pu
u memp

F

berpengaruh positif terhadap
erhadap Subjective Norm akuntan publik terkait penyediaan jasa

O

Continuous Online
nee Auditing.
Audit
Auditin
Pengujian
n Hipotesis
Hipott
H
Tiga. Nilai original sample (path coefficient) sebesar 0,7593
menunjukkan
kausal prediktif antar konstruk bersifat positif. Nilai t-statistik sebesar
kkan kau
15,6420
420 signifikan
sign
pada p < 0,01. Secara statistik, penelitian ini berhasil menolak H0.
Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Benford, et al. (2009). Dengan terdukungnya
H3 maka penelitian ini berhasil secara signifikan memprediksi bahwa Enabling
Resources berpengaruh positif terhadap Behavioral Attitude akuntan publik terkait
penyediaan jasa Continuous Online Auditing.
Pengujian Hipotesis Empat. Nilai original sample (path coefficient) sebesar
0,2035 menunjukkan kausal prediktif antar konstruk bersifat positif. Nilai t-statistik
sebesar 2,2801 signifikan pada p < 0,05. Secara statistik, cukup bukti untuk menolak

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 357

ISSN : 2460-0423

H0. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Benford, et al. (2009). Dengan
terdukungnya H4 maka penelitian ini mampu memprediksi secara signifikan bahwa
Perceived Behavioral Control berpengaruh positif terhadap Willingness akuntan publik
untuk memberikan jasa Continuous Online Auditing.

,C

menandakan kausal prediktif antar konstruk bersifat positif. Nilai t-statistik sebesar
arr

A

Pengujian Hipotesis Lima. Nilai original sample (path coefficient) sebesar 0,1743

LA

2,2613 signifikan pada p < 0,05. Secara statistik, cukup bukti untuk menolak H0. Hasil
ini konsisten dengan hasil penelitian Benford, et al. (2009). Dengan terdukungnya
ungnya
ngnya H5

W

A

maka penelitian ini mampu memprediksi secara signifikan bahwa Subjective
Norm
bjective N

A

berpengaruh positif terhadap Willingness akuntan publik untuk memberi
memberikan jasa
membe

R

Continuous Online Auditing.

JA

K

Pengujian Hipotesis Enam. Nilai original sample (path coefficien
coeffici
coefficient) sebesar 0,3913
ositif. N
menandakan kausal prediktif antar konstruk bersifat positif.
Nilai t-statistik sebesar

T

kup bukti
bukt untuk menolak H0. Hasil
buk
6,2326 signifikan pada p < 0,01. Secara statistik, cukup

A

N

ini konsisten dengan hasil penelitian Benford, ett al.
al. ((2
(2009).
0
Dengan terdukungnya H6

W

maka penelitian ini mampu memprediksi secara signifikan
bahwa Behavioral Attitude
si

IA

berpengaruh positif terhadap Willingness
gness
ness ak
aakuntan publik untuk memberikan jasa

N

Continuous Online Auditing.

R

Pengujian Hipotesis Tujuh.
uh.. Nilai original sample (path coefficient) sebesar 0,2110
uh

K

U

menandakan kausal prediktif
iktif
ktif antar
ant
anta konstruk bersifat positif. Nilai t-statistik sebesar

F

2,4919 signifikan padaa p < 0,0
0,01. Secara statistik, cukup bukti untuk menolak H0. Hasil

O

ini konsisten dengan
gan has
hasi
hasil penelitian Omoteso, et al. (2008). Dengan terdukungnya H7

Y

ian
an ini
in mampu
m
maka penelitian
memprediksi secara signifikan bahwa Perceived Usefulness

T

ruh positif
pos
berpengaruh
terhadap Willingness akuntan publik untuk memberikan jasa

E

R

tinuous
inuous Online
O
Continuous
Auditing.

P

Reka
Rekapitulasi seluruh hasil uji hipotesis dalam penelitian ini dapat disimak pada

P

R

O

Tab
Tabel 5, serta Gambar 2 & 3. Besaran original sample yang mencerminkan nilai path
coefficient dalam asosiasi kausal antar konstruk pada Tabel 5 dapat diamati pada
Gambar 2, yang memuat output menu PLS Algoritma. Sedangkan nilai t-statistik dari
setiap original sample pada Tabel 5, dapat ditelusuri pada Gambar 3, yang memuat
output menu bootstrap.

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 358

ISSN : 2460-0423

Original
Sample








t – statistik

Hasil Uji Hipotesis


























Menolak H0
Menolak H0
Menolak H0
Menolak H0
Menolak H0
Menolak H0
Menolak H0

,C

H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7

Causal Prediktive
antar Konstruk
(5ĺ3%&
(5 ĺ 61
(5ĺ%$
3%&ĺ:
61ĺ:
%$ĺ:
38ĺ:

LA

Hipotesis

A

Tabel 5
Rangkuman Hasil Uji Hipotesis

W

A

Note: ** t-stat > 1,96, sig. pada p < 0,05; *** t-stat > 2,58, sig. pada p < 0,01

A

SIMPULAN DAN SARAN

R

Dengan ditolaknya H0 pada hipotesis H1, H2, H3, H4, H5, H6, serta H7, maka secara

JA

K

ahwa kkonstruk enabling
empiris hasil penelitian ini telah berhasil memprediksi bahwa
terhad konstruk perceived
resources, memiliki pengaruh positif secara signifikann terhadap

T

haviora attitude. Disamping itu,
havioral
behavioral control; subjective norm; maupun behavioral

N

onstruk
nstruk perceived behavioral control;
penelitian juga dapat memprediksi bahwa konstruk

W

A

memilik pengaruh positif secara signifikan
subjective norm; serta behavioral attitude memiliki

IA

un
u
terhadap konstruk willingness akuntan publik untuk
memberikan jasa continuous online

N

auditing. Terdukungnya H1, H2, H3, H4, H5, H6, serta H7, mengindikasikan bahwa

R

rumusan masalah dan tujuan penelitian
enelitian
nelitian ini dapat terverifikasi.

U

uput dar
Penelitian ini tidak luput
dari sejumlah hal yang menjadi limitasi penelitian ini

K

yaitu: a) Tidak seperti
SEM pada umumnya, teknik partial least
ti Covariance-Based
Covar

O

F

square tidak menuntut
harus normal, sehingga uji normalitas data pun tidak
nuntut data
d

Y

dilakukan terhadap
data sampel yang berjumlah relatif sedikit (N= 70). Oleh sebab itu,
had p da
hadap

T

tidak menutup
nutup kkemungkinan bahwa data yang telah diolah tersebut ternyata tidak

E

R

normal;
Penelitian ini tidak menerapkan pola klaster untuk responden pada KAP bigal; b) Pe

P

four
our dan non big-four; c) Selaras dengan yang dikemukakan Ghozali (2011), oleh

P

R

O

karena penelitian ini menggunakan teknik PLS, maka hasil yang diperoleh hanya
karen
kare
sebatas mampu memprediksi saja, dan belum pada tahap dapat mengkonfirmasi teori; d)
Penelitian ini tidak memperhitungkan non response-bias test.
Relatif sulitnya menemukan penelitian yang mengulas hubungan Continuous
Online Auditing dengan aspek keperilakuan, memungkinkan hasil penelitian ini
berkontribusi memberi ruang pengetahuan baru bagi penelitian akuntansi, khususnya

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 359

ISSN : 2460-0423

pada bidang auditing dan juga akuntansi keprilakuan. Bagi praktisi akuntan publik, hasil
penelitian ini berkontribusi setidaknya sebagai rujukan dalam menyikapi fenomena
Continuous Online Auditing sebagai suatu peluang dan/atau tantangan bisnis.
Belum adanya penelitian dengan topik sejenis di Indonesia, memberi keleluasaan

,C

yang tergolong dalam pendekatan Component-based SEM. Upaya menambah data
taa

A

dalam riset melalui replikasi dan/atau adaptasi dengan tetap menggunakan teknik PLS

LA

sampel ke tingkat yang memadai sehingga memungkinkan pengolahan dataa dan
pengujian hipotesis dengan pendekatan Covarian-Based SEM. Karakteristik yang te
tentu

W

A

saja berbeda antara KAP big-four dan non big-four, menyebabkan perlunya
dilakukan
unya dilak
dila

A

klasterisasi responden pada penelitian lanjutan guna memperoleh dataa persep
persepsi perilaku

R

akuntan publik yang lebih segmented dan representatif. Penelitian
selanjutnya dapat
itian se
selan

JA

K

menyertakan dan mengeksplorasi konstruk-konstruk lain dalam ranah
Technology
r
Acceptance Model seperti: perceived ease of use, behavioral
intention, sebagai faktor
vioral
ioral in
int

T

anteseden terhadap konstruk kesediaan akuntan publik
layanan continuous
blik memberi
m
mem

A

N

online auditing. Sedemikian canggihnya teknologi
informasi
berdampak pada praktik
ologi inf
in

W

audit seyogyanya tidak menafikan faktorr resiko. Oleh karena itu, pada penelitian

IA

selanjutnya, perlu mempertimbangkan
n issu pe
pperceived risks (seperti: performance risk;

N

gai kons
strategic risk; financial risk) sebagai
konstruk anteseden terhadap konstruk kesediaan

P

R

O

P

E

R

T

Y

O

F

K

U

R

an contin
conti
akuntan publik memberi layanan
continuous online auditing.

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 360

P

R

O

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 361

ISSN : 2460-0423

O

F

K

U

R

N

IA

W

A

N

T

JA

K

R

A

W

A

LA

,C

Ajzen, Icek. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and
Human Dcision Processes, 50, 179–211.
Ashcroft, P.A., & Smith, L.M. (2010). Real value for real-time accounting and
reporting. Internal Auditing, 25(5), 20–27.
Benford, T., Lynch, A.L., & Flagg, J.C. (2009). Independent auditor’s willingness to
h..
provide continuous auditing service: a theory of planned behavior approach.
2009_
Working Paper, 1–46. (retrieved at http://business.fiu.edu/soa/lectures/2009_
2010/docs/Lynch_ContinuousAuding_TPB_Lynch.pdf)
on
n model
modelin
Chin, W.W. (1998). The partial least squares approach for structural equation
modeling.
arch.. London:
arch
Lon
L
In G.A. Marcoulides (Ed.), Modern Methods for Business Research.
Lawrence Erlbaum Associates, 295–336.
g analys
analysis with small
& Newsted, P.R. (1999). Structural equation modeling
samples using partial least squares. In R.H. Hoyle (Ed.), Statistical
Statistica Strategies for
Small Sample Research (pp.307–341).Thousand Oaks, C.A.:
.A.:
A.: Sag
Sage Publications.
Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, an
and user acceptance of
information technology. MIS Quarterly, 13(3), 319–340.
9–340.
Ghozali, Imam. (2011). Structural Equation Modeling
Metode Alternatif dengan Partial
ing Met
ing
Metod
Least Square (Edisi Ketiga). Semarang: Badan
Penerbit
dan
an Pen
rb Universitas Diponegoro.
H.M., Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian
Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalamanian Bisni
Pengalaman (Edisi Pertama). Yogjakarta:
arta: BPFE.
BPF
BP
Lyons, J.S.(2009). Communimetrics: A Communication
Theory of Measurement in
Com
Human Service Settings. New York: Springer.
Sp
McBride, Dawn M. (2010). Thee Process
Proces of Research in Psychology. Thousand Oaks,
C.A.: Sage Publications.
Omoteso, K., Patel, A., & Scott,
Scot P. (2008). An investigation into the application of
continuous online auditin
auditing in the U.K. The International Journal of Digital
Accounting Research
(8), 23–44.
earch (8)
Rezaee, Z., Sharbatoghlie,
A., Elam, R., & Mcmickle, P.L. (2002). “Continuous
rbatogh
batogh
Auditing:: B
Building
Automated Auditing Capability”, Auditing: A Journal of
Bu
ildi
Practice
ce Theory,
Theo
Theor 21(1), 147–164.
Sirkin, R. Mark
Mar (2006). Statistics for the Social Sciences. (3rd ed.). Thousand Oaks,
C.A.: Sage
Sa Publications.
Tenenhaus,
Tenenhau
enenhau M., Vinzi, V.A., Chatelin, Y-M, & Lauro, C. (2005). PLS path modeling.
Computational Statistics and Data Analysis, 48(1), 159–205.
C
Co
Vanderstoep, S.W. & Johnston, D.D. (2009). Research Methods for Everyday Life:
Va
Blending Qualitative and Quantitative Approaches. San Fransisco: John Wiley &
Sons, Inc.
Venkatesh, V. & Davis, F.D. (2000). A theoretical extension of the technology
acceptance model: four longitudinal field studies. Management Science, 46 (2),
186–204.
Warren, J. D. & Smith, L.M. (2006). Continuous auditing: an effective tool for internal
auditors. Internal Auditing, 21 (2), 27–35.

A

DAFTAR PUSTAKA

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015

Page 362

Dokumen yang terkait

ADMINISTRASI PENGGUNAAN ANGGARAN DAERAH DALAM PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP GUNA MERAIH ADIPURA PADA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JEMBER

4 137 83

ANALISIS KONTRIBUSI MARGIN GUNA MENENTUKAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PRODUK DALAM KONDISI KETIDAKPASTIAN PADA PT. SUMBER YALASAMUDRA DI MUNCAR BANYUWANGI

5 269 94

PENJADWALAN PRODUKSI FLOWSHOP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN NENBRING GUNA MEMINIMALKAN WAKTU PENYELESAIAN PRODUK (Studi Kasus pada PT. Young Jaya Perkasa )

3 49 1

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI GUNA MEMINIMUMKAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CRAFT (Study Kasus Pada PT. Oval Indah Furniture Karanglo Malang)

2 67 1

INTEGRASI PRODUKSI – PERSEDIAAN – DISTRIBUSI GUNA MINIMASI BIAYA (Studi Kasus pada PT. Semen Padang)

1 31 2

PERENCANAAN RUTE PENGIRIMAN MENGGUNAKAN METODE GENERALIZED ASSIGNMENT GUNA MEMINIMUMKAN BIAYA TRANSPORTASI (Study Kasus : P.T. Sekar Nusa Baruna Kediri)

2 59 2

ANALISIS TERHADAP PEMBATALAN PERJANJIAN BANGUN GUNA SERAH (BUILD OPERATE AND TRANSFER) OLEH PEMERINTAH DAERAH SERTA AKIBAT HUKUM BAGI INVESTOR YANG MENGALIHKAN HAK PENGELOLAAN KEPADA INVESTOR LAIN

3 64 161

PELAKSANAAN PEMBERIAN HAK GUNA BANGUNAN DALAM RANGKA PENANAMAN MODAL DI KOTA BANDARLAMPUNG

1 20 67

PEMODELAN PERIODIK DAN STOKASTIK CURAH HUJAN KOTA BANDAR LAMPUNG PERIODIC AND STOCHASTIC MODELING OF RAINFALL FROM BANDAR LAMPUNG

1 25 57

ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN DIVIDEN KAS MASA DEPAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011)

10 68 54