ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN DIVIDEN KAS MASA DEPAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011)

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN

DIVIDEN KAS MASA DEPAN

( Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011)

( Skripsi )

Oleh

DWI HERYANTI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE ABILITY OF EARNINGS IN PREDICTING FUTURE EARNINGS, CASH FLOW, AND FUTURE CASH DIVIDEND

(Empirical Study In Manufacturing Companies in IDX 2009-2011) by

DWI HERYANTI

The main focus of financial reporting are informations about earnings and its components. Earnings is one of the performance parameter company with primary attention from investors and creditors. The ability of company to make future earning is one of performance indicator and company prospect. It makes the reliability of

information about ability to make future earnings gets so much attention.

The objective of this research is to give empirical evidence of the ability of earnings in predicting future earnings, cash flow and future cash dividend.

This research used purposive judgement sampling method to obtain the samples. Based on criteria, obtained a sample of 71 companies operating earnings in predicting operating profit and operating cash flows, while research to predict dividend obtained a sample of 28 companies. Hypothesis testing was done by using simple linear regression analysis and t-test.

The result shows that statistically, there is a linear effect between operating profit with operating profit, operating profit with operating cash flow and operating profit with future cash dividen.


(3)

ABSTRAK

ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN

DIVIDEN KAS MASA DEPAN

( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011) Oleh

DWI HERYANTI

Fokus utama pelaporan keuangan adalah informasi mengenai laba dan

komponennya. Laba merupakan salah satu parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor dan kreditor. Karena kemampuan perusahaan dalam meraih laba di masa yang akan datang merupakan salah satu indikator kinerja dan prospek perusahaan, sehingga keandalan informasi mengenai kemampuan laba sebuah perusahaan di masa yang akan datang sangatlah menarik perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai apakah laba operasi dapat memprediksi laba operasi, arus kas operasi dan dividen kas masa depan.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode purposive judgment sampling. Berdasarkan kriteria yang ada, maka didapat 71 perusahaan untuk sampel prediksian laba operasi dan arus kas operasi, dan untuk sampel prediksian deviden diperoleh 28 perusahaan. Pengujian hipotesis

dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dan pengujian hipotesis menggunakan uji t.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh linier antara laba

operasi dengan laba operasi, laba operasi dengan arus kas dan laba operasi dengan dividen kas di masa depan.


(4)

ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN

DIVIDEN KAS MASA DEPAN

( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011)

Oleh Dwi Heryanti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

Bandar Lampung 2013


(5)

Judul Laporan Akhir : ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN DIVIDEN

KAS MASA DEPAN Nama Mahasiswa : DWI HERYANTI No. Pokok Mahasiswa : 0911031005

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Saring Suhendro, S.E, M.Si, Akt Liza Alvia, S.E, M.Sc, Akt NIP 19760317 200212 1 002 NIP 19790721 200312 2 002

2. Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. Einde Evana, S.E.,M.si., Akt. NIP 19560620 198603 1 003


(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Saring Suhendro, S.E., M.Si., Akt .………

Sekretaris : Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt ……….

Penguji Utama : Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt. ……….

2. Dekan Fakultas Ekonomi

Prof Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. NIP. 19610904 198703 1 011


(7)

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISM

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak merupakan penjiplakan hasil karya orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman dan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Penulis


(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Yukum Jaya, 02 Agustus 1990 sebagai anak kedua dari dua bersaudara buah hati Bapak Sugiman dan Ibu Samini.

Penulis mengawali pendidikan formalnya di SD Negeri 2 Yukum Jaya diselesaikan tahun 2001, SMP Negeri 1 Terbanggi Besar tahun 2006, SMA Negeri 1 Terbanggi Besar 2009.

Pada tahun yang sama (2009) penulis terdaftar sebagai Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Jurusan Akuntansi melalui jalur Undangan PKAB.


(9)

MOTTO

“Selalulah merasa hijau, jangan pernah merasa matang dalam belajar. Karena jika hal itu terjadi, maka proses selanjutnya adalah membusuk dan mati”

“Jika ingin meraih prestasi yang gemilang atau ingin mendapatkan hasil yang maksimal dari sebuah pekerjaan, ada “harga” yang harus kita bayar”

“Rencana Allah selalu lebih baik dari rencana kita” “Berusaha, Berdo’a, Bersabar, Bersyukur, Jangan


(10)

iii SANWACANA

Bismillahirohmannirrohim

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, serta nikmat-Nya yang tiada habisnya. Syukur Alhamdulillah, skripsi

dengan judul “Analisis Kemampuan Laba Operasi dalam Memprediksi Laba

Operasi, Arus Kas Operasi dan Dividen Kas Masa Depan “ dapat terselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis terbatas, maka adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan selaku Pembimbing Akademik . Terimakasih atas bantuannya.

3. Bapak Saring Suhendro, S.E., M.Si., Akt., selaku Pembimbing Utama. Terima Kasih atas segala kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, kritik, nasihat dalam proses penyelesaian skripsi ini.


(11)

iv 4. Ibu Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt., selaku Pembimbing Kedua. Terima ksaih atas

waktu, bimbingan, kritik dan masukan yang membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Dr. Ibu Lindrianasari, S.E., M.Si., Ak., selaku Penguji Utama pada Ujian skripsi. Terima kasih atas bimbingan, waktu, saran dan kritik yang telah diberikan. 6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen yang telah membantu penulis dalam menimba

ilmu dan memperluas wawasan selama penulis mengikuti pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

7. Seluruh staff di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Terima kasih atas bantuannya selama ini.

8. Terimakasih untuk Tante Hermi dan Om Didi atas bantuannya dan semangatnya dalam penulisan skripsi ini.

9. Sahabatku Endah, Nuri, Atika, Meli, Ade, Winda dan Nur. Terimakasih untuk dukungan dan hari-hari penuh warna yang kita lalui bersama. Kita kuat karena kita bersama. Semoga persahabatan kita tak akan lekang oleh waktu.

10. Terima kasih untuk mb’ imaa, mb’ vera, mb lisa, mb’ revi yang telah membantu

dan memberikan pengarahan atas penyusunan skripsi ini.

11. Teman-teman Akuntansi 2009 , selaku rekan seperjuangan. Terimakasih atas kritik, saran, bantuan, dan kerjasamanya selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

12. “Papilaya Lovers Family”, Mbak Intan, Mbak Ririn, Mbak Esti, Mbak Nur,

Mbak Desi, Devi, Dek Sela, Dek Eri “Ciwil-ciwil”, Eri“Gede”, Mbak’Eti, Cimut, Winda,Mbak Imah, dan Rizki. Terimakasih atas kritik, saran, dukungan,


(12)

v motivasi, canda, tangis, tawa, kekeluargaan, dan kebersamaan yang tercipta di rumah kita.

13. Teman-teman KKN Pesawaran Vina, Ficki, Ibnu, Kak Jack dan Iqbal. Terimakasih atas motivasi dan suka duka yang telah kita lalui bersama.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khusus-nya dan pembaca pada umumkhusus-nya.

Bandar Lampung, Maret 2013 Penulis,


(13)

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ABSTRAK HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP PERSEMBAHAN MOTO SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan dan Batasan Masalah ... 5

1.2.1. Perumusan Masalah ... 5

1.2.2. Batasan Masalah ... 6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2. Manfaat Penelitian ... 7

II.LANDASAN TEORI 2.1.Laporan Keuangan ... 8

2.2.Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ... 10

2.3.Laba ... 14

2.4.Arus Kas ... 16

2.5.Dividen ... 18

2.6.Prediksi Laba, Arus Kas dan Dividen Kas ... 20

2.7.Pendekatan Prediktif ... 23

2.8.Teori Kegunaan Keputusan (Decision Usefulness Theory) ... 24

2.9.Teori Pensinyalan (Signalling Theory) ... 26

2.10. Studi Penelitian Terdahulu ... 27


(14)

2.12. Hipotesis Penelitian ... 29

2.12.1.Kemampuan Laba Operasi saat ini dalam Memprediksi Laba Operasi Masa Depan ... 29

2.12.2.Kemampuan Laba Operasi saat ini dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Depan ... 30

2.1.2.3.Kemampuan Laba Operasi saat ini dalam Memprediksi Dividen Kas Masa Depan... 32

III. METODE PENELITIAN 3.1.Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

3.2.Definisi Operasional Variabel ... 35

3.3.Metode Pengumpulan Data ... 36

3.4.Alat analisis ... 37

3.5.Pengujian Hipotesis ... 38

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Statistic Deskriptif ... 39

4.2.Uji Normalitas ... ... 41

4.3.Uji Heteroskedastisitas ... 42

4.4.Uji Autokorelasi ... ... 43

4.5.Koefisien Determinasi ... 45

4.6.Pengujian Hipotesis ... ... 46

4.6.1. H1: Laba Operasi Saat ini Mampu Memprediksi Laba Operasi Masa Depa ... 47

4.6.2. H2: Laba Operasi Saat ini Mampu Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Depan ... 48

4.6.3. H3: Laba Operasi Saat ini Mampu Memprediksi Dividen Kas Masa Depan ... 49

4.7.Hasil dan Pembahasan ... 49

4.7.1. Kemampuan Laba Operasi Saat ini dalam Memprediksi Laba Operasi Masa Depan ... 49

4.7.2. Kemampuan Laba Operasi Saat ini dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Depan...50

4.7.3. Kemampuan Laba Operasi Saat ini dalam Memprediksi Dividen Kas Masa Depan ... 51

V.KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 52

5.2.Keterbatasan dan Saran ... 53 DAFTAR PUSTAKA


(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ... . ... 26

Tabel 4.1. Deskriptif Statistik Sampel Penelitian ... . ... 40

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Glejer ... . ... 42

Tabel 4.3. Uji Durbin Watson ... ... 45

Table 4.4. Model summary ... . ... 45


(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Model Penelitian ... 25 Gambar 4.1. Daerah uji Durbin Watson... 44


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Sampel Perusahaan Prediksi Laba dan Arus Kas Lampiran 2 Daftar Nama Sampel Perusahaan Prediksi Dividen

Lampiran 3 Data Total Aktiva Sampel Perusahaan Lampiran 4 Data Total Laba Operasi Sampel Perusahaan Lampiran 5 Data Total Arus Kas Operasi Sampel Perusahaan Lampiran 6 Data Total Dividen Sampel Perusahaan

Lampiran 7 Data Hasil Laba Operasi dibagi Total Aktiva Lampiran 8 Data Hasil Arus Kas Operasi dibagi Total Aktiva Lampiran 9 Data Hasil Dividen dibagi Total Aktiva

Lampiran 10 Hasil Uji Statistik Deskriptif Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Lampiran 13 Hasil Uji Autokorelasi Lampiran 14 Hasil Uji Regresi


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

SFAC No. 1 tujuan dari pelaporan keuangan yaitu untuk memberikan

informasi yang berguna dalam pembuatan keputusan mengenai investasi dan kredit untuk mereka yang mempunyai pemahaman mengenai aktivitas ekonomi dan perusahaan, membantu investor dan kreditor dan pemakai lain laporan keuangan yang sekarang, maupun yang berpotensi dalam menilai jumlah, waktu dan ketidakpastian aliran kas di masa yang akan datang mengenai sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut dan perubahannya.

Keputusan–keputusan ekonomi yang akan diambil oleh para pengguna laporan keuangan membutuhkan evaluasi terlebih dahulu atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Para pengguna laporan keuangan dapat

menggunakan laporan keuangan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dengan lebih baik jika mereka mendapatkan

informasi yang difokuskan pada posisi keuangan, laba, perubahan ekuitas dan laporan arus kas perusahaan.


(19)

2

Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan merupakan salah satu sumber informasi yang penting bagi pihak eksternal (investor dan kreditor). Laporan keuangan perusahaan merupakan suatu informasi ekonomis yang memuat tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan. Melalui laporan keuangan, pihak eksternal dapat menganalisis hasil kinerja manajemen dan melakukan prediksi perolehan laba, mengestimasi arus kas dan pembagian dividen di masa yang akan datang. Informasi-informasi inilah yang sangat bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam upaya membuat keputusan-keputusan ekonomis yang berguna untuk berbagai tujuan pembuatan keputusan sesuai dengan tiap-tiap pengguna informasi.

Sejauh ini laporan keuangan khususnya laporan posisi keuangan dan laporan laba/rugi komprehensif masih diyakini sebagai alat yang andal bagi

pemakainya untuk mengurangi risikoketidakpastian dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi (Syafriadi (2000) dalam Dahler dan Febrianto (2006)). Beberapa hasil penelitian yang mendukung nilai relevansi laba dalam memprediksi arus kas masa depan perusahaan. Barth et al. (2001) serta Kim dan Kross (2002) dalam Dahler dan Febrianto (2006) menyatakan bahwa laba memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas operasi di masa yang akan datang dan memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan arus kas jika laba dipecah ke dalam beberapa komponen akrual. Bahkan, Kim dan Kross (2002) dalam Dahler dan Febrianto (2006) menegaskan bahwa kemampuan laba dalam memprediksi arus kas meningkat sepanjang waktu. Waston dan Wells (2005) dalam Dahler dan Febrianto (2006) menyatakan bahwa untuk


(20)

3

perusahaan yang berlaba, ukuran berbasis laba lebih baik dalam menangkap kinerja perusahaan dibandingkan dengan arus kas, sedangkan untuk

perusahaan yang merugi baik laba maupun arus kas tidak dapat menangkap kinerja perusahaan dengan baik.

Untuk menjadi informasi yang berguna, laba sebagai bagian dari laporan keuangan harus berkualitas selain kemampuan prediktif dan variabilitas, salah satu indikasi laba berkualitas adalah laba yang persisten (Schipper dan

Vincent (2003), Sutopo (2005) dalam Bandi (2009)). Persistensi laba ini sangat penting, sebab angka laba perusahaan merupakan ukuran akuntansi tentang perubahan dalam nilai perusahaan selama satu periode yang diperlukan pemegang saham untuk pembuatan keputusan.

Di sisi lain, dalam studi tentang laba yang dihubungkan dengan dividen, Kane, Lee dan Marcus (1984) dalam Bandi (2009) mengkritik penelitian sebelumnya yang tidak mengamati efek pengumuman laba dan efek pengumuman dividen secara simultan. Kane et al (1984) dalam Bandi (2009) menyatakan bahwa penelitian sebelumnya, dalam meneliti efek suatu pengumuman laba dan efek pengumuman dividen telah diperlakukan sebagai permasalahan statistik yang memperkeruh masalah metodologi, akibatnya berbagai studi sering

meninggalkan pertanyaan yang tak terjawabkan tentang apakah investor mengevaluasi pengumuman dividen dan laba dalam hubungannya satu dengan lainnya. Implikasi temuannya adalah bahwa perubahan kebijakan dividen dapat mensinyalkan tentang informasi laba (Koch dan Sun (2004) dalam


(21)

4

Bandi (2009)) dan sebaliknya angka laba dapat menginformasikan tentang dividen mandatang (Nichols dan Wahlen (2004) dalam Bandi (2009)).

Penelitian ini mengacu pada penelitian Dahler dan Febrianto (2006) dan penelitian Thiono (2006). Penelitian Dahler dan Febrianto (2006) menguji kemampuan prediktif earnings dan arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan non finansial mempublik yang terdaftar di BEI 1999-2004 dan mengelompokan laba positif dan negatif. Variabel dependennya adalah arus kas operasi setelah tahun amatan, sedangkan variabel independennya adalah arus kas operasi tahun berjalan dan laba bersih. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan pengujian hipotesis uji t dan uji F. Hasil penelitian ini menunjukaan bahwa kemampuan arus kas operasi tahun berjalan yang lebih baik dibandingkan laba dalam memprediksi arus kas masa depan. Pada penelitian Thiono (2006) memperbandingkan keakuratan model arus kas metode langsung dan tidak langsung dalam memprediksi arus kas dan dividen. Populasi pada penelitian ini seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 1999-2004. Variabel dependennya adalah arus kas dan dividen masa depan dan variabel independennya adalah arus kas masuk dan keluar aktivitas operasi, laba bersih dan akrual. Alat analisis yang digunakan adalah regresi data panel dan pengujian hipotesis menggunakan rumus APE. Hasil penelitian ini adalah komponen arus kas metode langsung lebih akurat dibandingkan dengan komponen arus kas metode tidak langsung untuk memprediksi arus kas masa depan. Penelitian ini juga menunjukan bahwa tidak terdapat


(22)

5

perbedaan keakuratan model dengan komponen arus kas metode langsung dibandingkan model dengan komponen arus kas metode tidak langsung untuk memprediksi dividen masa depan.

Dengan acuan penelitian tersebut penulis ingin mereplikasi penelitian dengan mefokuskan pada kemampuan laba operasi dalam memprediksi laba operasi, arus kas operasi dan dividen kas masa depan dengan populasi seluruh

perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI 2009-2011. Variabel

independennya adalah laba operasi saat ini, dan variabel dependennya adalah laba operasi, arus kas operasi dan dividen kas masa depan. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan pengujian hipotesis uji t.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan Laba Operasi dalam

Memprediksi Laba Operasi, Arus Kas Operasi dan Dividen Kas Masa Depan”.

1.2Perumusan Masalah dan Batasan Masalah 1.2.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah laba operasi saat ini mampu memprediksi laba operasi masa depan? 2. Apakah laba operasi saat ini mampu memprediksi arus kas operasi masa


(23)

6

3. Apakah laba saat ini mampu memprediksi dividen kas masa depan?

1.2.2 Batasan Masalah

Untuk mefokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa data-data kuantitatif berupa data

laba operasi, arus kas operasi dan dividen kas yang tercantum dalam laporan keuangan. Penelitian ini tidak meneliti faktor-faktor kualitatif yang mungkin akan berpengaruh pada kemampuan prediksi laba dan arus kas seperti faktor-faktor sosial dan manajemen perusahaan.

2. Penelitian ini hanya meneliti laba operasi dan arus kas operasi saja, karena laba operasi dan arus kas operasi merupakan aktivitas utama pendapatan perusahaan.

3. Periode penelitian selama 3 tahun yaitu tahun 2009-2011.

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai atas penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji secara empiris kemampuan laba operasi saat ini dalam memprediksi laba operasi masa depan sehingga dapat bermanfaaat bagi pengambilan keputusan manajemen perusahaan dan pihak eksternal.


(24)

7

2. Untuk menguji secara empiris kemampuan laba operasi saat ini dalam memprediksi arus kas operasi masa depan sehingga dapat bermanfaaat bagi pengambilan keputusan manajemen perusahaan dan pihak eksternal.

3. Untuk menguji secara empiris kemampuan laba operasi saat ini dalam memprediksi dividen kas masa depan sehingga dapat bermanfaaat bagi pengambilan keputusan para investor.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan terhadap penelitian atas kemampuan laba operasi dalam memprediksi laba operasi, arus kas operasi dan dividen kas masa depan adalah sebagai berikut:

1. Bagi investor, kreditor dan pihak eksternal lainnya, sebagai salah satu pertimbangan dan informasi tambahan untuk pengambilan keputusan yang tepat.

2. Bagi perusahaan, membantu meramalkan keadaan perusahaan serta sebagai pedoman pengambilan keputusan manajerial di perusahaan.

3. Bagi peneliti, sebagai sarana dalam memahami, menambah dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang telah dipelajari.

4. Bagi mahasiswa dan akademisi, diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai kemampuan laba operasi dalam memprediksi laba operasi, arus kas operasi dan dividen kas masa depan.


(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dan

transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk perusahaan. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan

(Baridwan (2004)).

PSAK No. 1 (2009) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan hasil pertanggungjawaban manajemen atas pengguna sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi:


(26)

9

a. Aset b. Laibilitas c. Ekuitas

d. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian

e. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan

f. Arus kas

Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan, khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas. Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK) tahun (2009) disebutkan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan diselenggarakan untuk menyediakan informasi keuangan sebuah perusahaan sehingga dapat membantu pemakainya membuat keputusan-keputusan alokasi modal.

Laporan keuangan yang lengkap menurut PSAK (2009) No. 1 terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

a. Laporan posisi keuangan pada akhir periode. b. Laporan laba rugi komprehensif selama periode. c. Laporan perubahan ekuitas selama periode.


(27)

10

d. Catatan atas laporan keuangan berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya; dan

e. Laporan posisi keuangan pada awal periode komprehensif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

2.2Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Agar sebuah laporan keuangan dapat memenuhi tujuan dasarnya yaitu bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap bisnis perusahaan, maka laporan keuangan harus memiliki karakteristik kualitatif. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2009 karakteristik pokok laporan keuangan yaitu :

a. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah kemudahan untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemampuan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi yang kompleks yang seharusnya dimasukan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai tertentu.


(28)

11

b. Relevan

Untuk bisa bermanfaat maka informasi harus relevan untuk memenuhi

kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Informasi posisi keuangan dan posisi kenerja di masa lalu sering kali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi dan kinerja keuangan di masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai. Kemampuan prediktif laporan keuangan dapat ditingkatkan dengan menampilkan informasi mengenai transaksi peristiwa di masa lalu. c. Materialitas

Informasi dipandang materialitas jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan mencatat. Oleh karena itu, materialitas lebih merupakan suatu ambang atau titik pemisah daripada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna.

d. Keandalan

Informasi yang memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai


(29)

12

penyajian yang jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

e. Penyajian Jujur

Untuk dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang harus disajikan atau secara wajar dapat diharapkan untuk dapat disajikan.

f. Netralitas

Informasi dalam laporan keuangan harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan atau kepentingan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha yang menyajikan informasi yang

menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.

g. Kelengkapan

Untuk dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan matrealitas dan biaya. Kesenjangan untuk tidak

mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau

menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.

h. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Pemakai juga harus mendapat informasi tentang kebijakan


(30)

13

akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut, juga harus memungkinkan pemakai untuk mengidentifikasi perbedaan kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk transaksi serta peristiwa lain yang sama dalam sebuah perusahaan dari satu periode ke periode dan dalam perusahaan yang berbeda. i. Tepat waktu

Untuk menghindari suatu informasi kehilangan relevansinya, maka manajemen harus menyeimbangkan manfaat relatif antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal.

j. Keseimbangan antara biaya dan manfaat

Manfaat informasi yang disajikan harus lebih dari biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi biaya manfaat merupakan proses pertimbangan substantial. Biaya tersebut juga tidak harus dipikul oleh pemakai informasi yang menikmati manfaat. Manfaat mungkin juga dinikmati oleh pemakai lain disamping mereka yang menjadi tujuan informasi.

k. Penyajian wajar

Laporan keuangan sering dianggap menggambarkan pandangan yang wajar atau menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan.


(31)

14

2.3Laba

Statement Of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1 menyatakan bahwa sasaran utama pelaporan keuangan adalah informasi tentang prestasi-prestasi perusahaan yang disajikan melalui pengukuran laba dan

komponen-komponennya dan bermanfaat dalam menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yang representative dalam jangka waktu

panjang, memprediksi laba dan menaksir resiko dalam investasi. Informasi laba dapat digunakan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan untuk

mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber dana yang ada. Ukuran yang sering kali digunakan untuk menilai sukses tidaknya manajemen suatu perusahaan adalah laba yang diperoleh perusahaan.

Laba sebenarnya mengandung makna bersih atau neto yaitu sebagai net income atau penghasilan bersih untuk suatu periode. Laba menunjukan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan dan tercantum dalam laporan laba rugi. Laba mencerminkan keuntungan bagi pemilik modal dalam satu periode tertentu, sementara akun dalam laporan laba rugi memaparkan bagaimana laba tersebut ditentukan. Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk periode tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang dialami oleh perusahaan. Laporan laba rugi kadang-kadang disebut laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan laporan yang menunjukan kemajuan keuangan perusahaan. Dari uraian tersebut


(32)

15

dapat disimpulkan bahwa sangat pentingnya laporan laba rugi bagi perusahaan yang dapat digunakan perusahaan sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui hasil bersih atau laba yang didapat dalam satu periode.

Pernyatan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2009 dalam Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan keuangan menjelaskan mengenai laba. Penghasilan laba (laba) sering kali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran lain seperti imbalan investasi (return of investment) atau penghasilan per saham (earnings per share). Unsur yang langsung

berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau

penurunan laibilitas yang menyebabkan kanaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanamam modal. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal.

Tujuan pelaporan laba adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Informasi tantang laba perusahaan dapat digunakan untuk


(33)

16

a) Sebagai indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian (rate of return on invested

capital).

b) Sebagai pengukuran prestasi manajemen.

c) Sebagai dasar penentu besarnya pengenaan pajak.

d) Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu Negara. e) Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus.

f) Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan. g) Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran.

h) Sebagai dasar pembagian dividen (Chariri dan Ghozali, 2001).

2.4 Arus Kas

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 menyatakan bahwa laporan arus kas merupakan suatu laporan yang dapat memberikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode tertentu yang berisi informasi mengenai kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan kas atau setara kas selama satu periode tertentu. Di dalam PSAK No. 2, perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Arus kas adalah arus kas masuk, arus kas keluar, kas dan setara kas. Perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan usaha, untuk melunasi kewajiban, dan untuk membagikan dividen kepada para investor. Kas meliputi uang tunai (cash on hand) dan rekening giro, sedangkan setara kas (cash


(34)

17

equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.

Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode. Untuk mencapai tujuan itu, aliran kas diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang berbeda yaitu :

1. Aktivitas operasi

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas dari operasi meliputi seluruh aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan laba. Pengukuran ini tidak hanya meliputi pendapatan dan beban, namun juga kebutuhan kas aktivitas operasi. Arus kas operasi meliputi investasi dalam bentuk piutang pelanggan dan persediaan serta pendanaan oleh pemasok barang dan jasa. Arus kas masuk dari aktivitas operasi antara lain berasal dari penjualan barang dan jasa, royalty, fees, komisi, dll. Arus kas keluar dari aktivitas operasi antara lain berasal dari pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa, pembayaran kas kepada karyawan, pembayaran pajak, dll.

2. Aktivitas investasi

Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Arus kas masuk dari aktivitas investasi meliputi penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan


(35)

18

peralatan, aktiva tidak berwujud dan aktiva jangka panjang lain. Arus kas keluar dari aktivitas investasi meliputi pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, aktiva jangka panjang lain.

3. Aktivitas pendanaan

Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Penerimaan kas dari aktivitas pendanaan antara lain berasal dari obligasi, pinjaman, dan saham. Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan antara lain berasal dari pembagian dividen dan pelunasan pinjaman.

Laporan arus kas sangat bermanfaat bagi pihak internal dan pihak eksternal. Manajemen memakai laporan arus kas untuk menilai likuiditas, menentukan kebijakan dividen, dan mengevaluasi keputusan-keputusan kebijakan pokok yang menyangkut investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang berguna dalam mengevaluasi fleksibilitas keuangan perusahaan. Fleksibilitas keuangan (financial flexibility) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan jumlah kas yang memadai dalam upaya menjawab kebutuhan dan kesempatan bisnis yang tidak terduga. Informasi arus kas di masa lalu

terutama arus kas operasi, akan membantu dalam menilai fleksibilitas keuangan.

2.5 Dividen

Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham perusahaan yang sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki. Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu yang tetap, tetapi kadang-kadang diadakan pembagian dividen tambahan


(36)

19

pada waktu yang bukan biasanya. Dividen yang dibagikan oleh perusahaan bisa mempunyai beberapa bentuk sebagai berikut :

1. Dividen Kas (Cash Dividends)

Dividen yang paling umum dibagikan oleh perusahaan adalah dividen kas. Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas adalah apakah jumlah uang yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut.

2. Dividen Aktiva Selain Kas ( Property Dividends )

Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan, barang dagangan atau aktiva-aktiva lain. Pemegang saham akan mencatat dividen yang diterimanya ini sebesar harga pasar aset tersebut.

3. Dividen Utang ( Scrip Dividends )

Dividen utang timbul ketika saldo laba mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak cukup. Sehingga pimpinan perusahaan akan mengeluarkan scripdividens yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang.

4. Dividen Likuidasi

Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pembagian modal. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi, maka para pemegang saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa yang merupakan pengembalian modal, sehingga para pemegang saham bisa mengurangi rekening investasinya.


(37)

20

5. Dividen Saham

Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut

pembayaran kepada para pemegang saham, sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya.

2.6 Prediksi Laba, Arus Kas dan Dividen Kas

Salah satu tujuan umum akuntansi adalah untuk memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memprediksi kejadian-kejadian bisnis. Kecenderungan untuk meramalkan suatu peristiwa secara lebih tepat khususnya dalam bidang ekonomi akan memberi dasar lebih baik untuk perencanaan.

Peramalan dilakukan atas dasar data yang diperoleh dari periode lampau. Ramalan laba menjadi begitu populer dan penting karena berhubungan dengan fungsi efisiensi pasar modal, sehingga ramalan ini dianggap menjadi berguna bagi pemakai informasi akuntansi. Peramalan laba yang relevan melibatkan analisis komponen laba dan penilaian akan masa depan perusahaan tersebut. Informasi laba dapat digunakan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber dana yang ada. Ukuran yang sering kali dipakai untuk menilai sukses tidaknya manajemen suatu perusahaan adalah laba yang diperoleh perusahaan.

Peramalan harus menggunakan seluruh informasi yang tersedia secara efektif, termasuk laba periode sebelumnya. Pemisahan melibatkan penggunaan laba


(38)

21

berdasarkan lini produk atau segmen dan terutama berguna jika segmen tersebut memiliki perbedaan risiko, profitabilitas atau pertumbuhan. Dalam meramalkan laba kita harus menambahkan harapan masa depan pada pemahaman masa lalu.

Prediksi arus kas masa depan merupakan informasi penting yang membantu pengambilan keputusan bagi pengguna laporan keuangan. Dalam praktik bisnis, peralaman akan kondisi masa depan sering dilakukan. Hal ini diperlukan untuk memberikan arah operasi usaha dalam kondisi ketidakpastian yang dihadapi perusahaan. Tidak dapat dimungkiri bahwa orientasi laporan keuangan menekan pada kinerja keuangan dan posisi keuangan masa lalu. Dipihak lain kebutuhan informasi akuntansi para pemakai untuk membuat keputusan investasi

berorientasi ke masa yang akan datang. Lee (1986) dalam Yaniartha (2010) menyatakan bahwa dari sudut pandang pengambilan keputusan, memasukan data baik data historis maupun data yang diproyeksikan dalam laporan akan memberi manfaat yang sangat baik. Sementara ini dugaan investor terhadap masa yang akan datang sebagian didasarkan pada informasi masa lalu dan sebagian pada spekulasi tentang apa yang telah terjadi sebelumnya. Peramalan yang efektif menurut Hanke (1998) dalam Yaniartha (2010) adalah peramalan yang dapat mengkombinasikan data kuantitatif, kualitatif, judgment yang baik, dan

menghilangkan kondisi-kondisi yang ekstrem. Finger (1994) dalam Dahler dan Febrianto (2006) menguji mengenai relevansi laba untuk kemampuannya

memprediksi laba dan arus kas masa depan, dan dapat menyimpulkan bahwa laba adalah signifikan sebagai prediktor laba di masa depan sampai dengan periode 8 tahun di muka dan laba baik digunakan secara parsial maupun bersama-sama


(39)

22

dengan arus kas merupakan prediktor yang signifikan juga bagi arus kas. Arus kas dalam periode jangka pendek adalah prediktor arus kas yang lebih baik dibandingkan laba atas arus kas.

Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Parawiyati dan Baridwan (1998) dalam Yaniartha (2010) dalam menguji kemampuan prediktor laba dibandingkan dengan prediktor arus kas dalam memprediksi laba satu tahun ke depan

menyimpulkan bahwa kedua prediktor tersebut adalah signifikan sebagai alat pengubah. Melalui nilai koefisien regresi ditunjukan bahwa prediktor laba memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan prediktor arus kas.

Beaver (1998) dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003) menyatakan bahwa laba akuntansi berperan dalam menentukan nilai perusahaan dengan model penilaian dividen. Dividen merupakan pendapatan yang diharapkan di masa depan. Menurut Beaver (1968) dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003) laba akuntansi saat ini dapat digunakan dalam memprediksi laba masa depan. Laba masa depan inilah yang pada akhirnya menilai dividen masa depan. Sehingga laba akuntansi secara tidak langsung mampu memprediksi dividen di masa depan. Hal ini merupakan pembuktian adanya relevansi informasi akuntansi.

Penelitian tentang kebermanfaatan informasi laba yang menghubungkan dengan dividen yang dikembangkan oleh Beaver (1998) dalam Bandi (2009) adalah

1. Laba periode sekarang memberikan informasi untuk memprediksi laba periode mendatang.


(40)

23

2. Laba periode mendatang memberikan informasi untuk membangun ekspektasi tentang dividen mendatang dan

3. Dividen mendatang memberikan informasi untuk nilai saham, yang menunjukan nilai sekarang dividen mandatang.

2.7 Pendekatan Prediktif

pendekatan prediktif muncul dari kebutuhan untuk menyelesaikan masalah sulit dalam menilai metode alternative dari alternative pengukuran

akuntansi. Pendekatan prediktif untuk formulasi sebuah teori akuntansi menggunakan kriterium kemampuan prediktif, dimana pilihan opsi

akuntansi yang berbeda tergantung pada kemampuan metode tertentu untuk memprediksi peristiwa yang menjadi perhatian pengguna. Secara lebih spesifik, ukuran dengan daya prediktif paling besar berkaitan dengan peristiwa tertentu dipandang metoda terbaik untuk tujuan tersebut.

Kriterium kemampuan prediktif digunakan karena penekanan terhadap relevansi sebagaikriterium utama pelaporan keuangan. Relevansi sebgai sebuah perhatian berkonotasi sebagai sebuah perhatian terhadap informasi tentang peristiwa masa depan. Dengan demikian, data relevan dicirikan oleh sebuah kemampuan untuk memprediksi pristiwa masa depan.

Kemampuan prediktif juga merupakan sebuah kriterium yang dapat dengan mudah dikaitkan dengan tujuan pengumpulan data akuntansi dan fasilitas


(41)

24

pembuatan keputusan. Literatur akuntansi selalu memegang teguh prinsip bahwa data akuntansi harus memfasilitasi pembuatan keputusan dan kriterium kemampuan prediktif memungkinkan kita untuk menentukan ukuran akuntansi yang menghasilkan keputusan yang paling baik. Ada dua aliran pendekatan prediktif yang dapat diidentifikasikan yaitu : Yang pertama aliran yang berkaitan dengan kemampuan data akuntansi untuk menjelaskan dan memprediksi peristiwa ekonomi dan yang kedua Aliran yang berkaitan dengan kemampuan data akuntansi untuk

menjelaskan dan memprediksi reaksi pasar terhadap ungkapan.

2.8 Teori Kegunaan Keputusan (Decision Usefulness Theory)

Teori kegunaan keputusan informasi akuntansi telah dikenal sejak tahun 1954 dan menjadi referensi dari penyusunan kerangka konseptual Financial

Accounting Standard Boards (FASB) yaitu Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang berlaku di Amerika Serikat. Kegunaan Keputusan informasi akuntansi mengandung komponen-komponen yang perlu

dipertimbangkan oleh para penyaji informasi informasi akuntansi agar cakupan yang ada dapat memenuhi kebutuhan para penggambil keputusan yang akan menggunakannya. Tingkat kebutuhan para pengguna laporan keuanagan itu perlu dipertimbangkan dalam penyajian informasi akuntansi.

Teori kegunaan keputusan berkaitan dengan : 1) Aktivitas manusia


(42)

25

a. Perilaku manusia mengacu pada informasi akuntansi b. Kebutuhan manusia akan informasi akuntansi

c. Mengapa manusia dalam suatu organisasi itu memilih informasi yang disajikan.

Teori kegunaan keputusan mencakup mengenai syarat dan kualitas informasi akuntansi yang berguna dalam keputusan yang diambil oleh pengguna. Fitur kegunaan keputusan nampak dalam ringkasan diagramis mengacu pada criteria pilihan akuntansi dan pendekatan pembuktian dalam pengukuran asset dan laibilitas.

Premis dari teori kegunaan keputusan adalah

1.Tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi financial mengenai perusahaan guna pengambilan keputusan.

2.Tujuan akuntansi dikaitkan dengan investor adalah menyediakan informasi financial mengenai suatu perusahaan yang akan digunakan dalam pembuatan keputusan investasi

3.Investor mencakup pengertian pemilik dan kreditor.

Teori kegunaan keutusan ini mencakup informasi yang relevan. Relevan dimaksudkan mengacu pada prediksi tingkat kembalian di masa depan bagi investor. Suatu property financial adalah relevan bagi suatu keputusan bila memberikan materialitas yang cukup. Hal itu berarti memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan.


(43)

26

2.9 Teori Pensinyalan (Signalling Theory)

Pengumuman pembagian dividen oleh suatu perusahaan merupakan signal bagi pemegang saham. Pada dasarnya antara manajer dengan pemegang saham

memiliki informasi yang berbeda, dimana manajer lebih memiliki informasi yang lengkap daripada pemegang saham. Pemegang saham akan menginterprestasikan peningkatan pembayaran dividen oleh perusahaan, sebagai signal bahwa pihak manajemen memiliki prediksi laba yang tinggi di masa yang akan datang. Sebaliknya laba pun dapat mensinyalkan seberapa besarkah deviden akan

dibagikan kepada investor. Laba merupakan signal bagi pemegang saham untuk pengambilan keputusan apakah investor akan menginvestasikan dananya di masa yang akan datang atau tidak. Teori pensinyalan mengasumsikan bahwa

perusahaan berkualitas tinggi (informasi baik) akan mengkomunikasikan secara kredibel pada pasar. Laba dan dividen merupakan angka akuntansi yang

diharapkan memenuhi kebutuhan pemakai informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan ekonomi. Sutopo (2005) dalam Bandi (2009) berargumen bahwa laba yang relatif bermanfaat bagi pengambilan keputusan ekonomi terkait (yakni investor) adalah laba yang berkualitas, ooleh karena itu salah satu ukuran kualitas laba adalah persistensi, maka laba yang persistensi relative lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan daripada laba yang tidak persisten.


(44)

27

2.10 Studi Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kemampuan laba dalam memprediksi laba, arus kas dan dividen kas masa depan dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu: No

Peneliti Judul Metodologi

Penelitian Hasil

1. Yolanda Dahler dan Rahmat Febrianto (2006) Kemampuan prediktif

Earnings dan Arus Kas Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan.

Analisis regresi berganda, uji F, uji t

Hasil penelitian ini menunjukaan bahwa kemampuan arus kas operasi tahun berjalan yang lebih baik dibandingkan laba dalam memprediksi arus kas masa depan. 2. Handri Thiono

(2006) Perbandingan Keakuratan Model Arus Kas Metode Langsung Dan Tidak Langsung Dalam Memprediksi Arus Kas Dan Dividen Masa Depan

4 metode regresi data panel dan uji APE.

Komponen arus kas metode langsung lebih akurat dibandingkan dengan komponen arus kas metode tidak langsung untuk memprediksi arus kas masa depan. Penelitian ini juga menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan keakuratan model dengan

komponen arus kas metode langsung dibandingksn model dengan komponen arus kas metode tidak langsung untuk memprediksi dividen masa depan.

3. Bandi dan Rahmawati (2005) Relevansi Kandungan Informasi Komponen Arus Kas dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan.

Regresi berganda , model APE dan MAPE.

Laba tidak memiliki kemampuan lebih baik dari pada prediktor komponen arus kas dalam memprediksi arus kas


(45)

28 4. P.D’yan yaniartha S (2010). Kemampuan prediksi laba dan arus kas dalam memprediksi laba dan arus kas pada masa mendatang

Metode pooled regression.

Kemampuan prediktor laba dalam

memprediksi arus kas lebih baik

dibandingkan dengan kemampuan prediktor laba dalam

memprediksi laba untuk periode 1 tahun ke depan, kemampuan prediktor arus kas dalam memprediksi arus kas lebih baik dibandingkan dengan kemampuan prediktor arus kas dalam memprediksi laba, laba tidak memberikan kemampuan prediksi inkremental terhadap arus kas.

2.11 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian yang menunjukkan hubungan antara variabel penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1. Model Penelitian laba operasi (t) dalam memprediksi laba operasi (t+1), arus kas operasi (t+1) dan dividen kas (t+1).

H1

H2

H3ipotesis Penelitian

H1

H2

H3

Laba operasi (t)

Dividen kas (t+1) Arus kas operasi (t+1)


(46)

29

2.12 Hipotesis Penelitian

2.12.1 Kemampuan Laba Operasi Saat ini dalam Memprediksi Laba Operasi Masa Depan

SFAC No. 1 menyatakan bahwa investor, kreditor, dan yang lain dapat

menggunakan laporan laba rugi dan informasi tentang elemen-elemen keuangan dalam berbagai cara untuk menilai prestasi manajemen, meramalkan laba untuk masa yang akan datang, menilai risiko, serta mengubah atau melihat ramalan atau penilaian sebelumnya.

Beaver (1998) dalam dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003) menyatakan bahwa laba akuntansi berperan dalam menentukan nilai perusahaan dengan model penilaian dividen. Dividen merupakan pendapatan yang diharapkan di masa depan. Menurut Beaver (1998) dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003) laba akuntansi saat ini dapat digunakan dalam memprediksi laba masa depan. Laba masa depan inilah yang pada akhirnya menilai dividen masa depan. Sehingga laba akuntansi secara tidak langsung mampu memprediksi dividen di masa depan. Hal ini merupakan pembuktian adanya relevansi informasi akuntansi.

Febriyanti (2004) meneliti mengenai keakuratan model laba permanen, transitori, dan agregat dalam memprediksi laba masa depan. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa laba permanen lebih akurat dalam memprediksi laba masa depan dibandingkan laba transitori dan laba agregat. Akan tetapi, bila laba


(47)

30

memprediksi laba masa depan dibandingkan laba transitori. Parawiyati dan Baridwan (1998) dalam Dwiati (2008) meneliti kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi laba dan arus kas perusahaan manufaktur go public di Indonesia. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa prediktor laba signifikan dalam memprediksi laba satu tahun ke depan. Prediktor laba juga memberikan pengaruh yang lebih besar dalam memprediksi laba untuk periode satu tahun kedepan dibandingkan prediktor arus kas.

Syafriadi (2000) dalam Dahler dan Febrianto (2006) menyatakan bahwa laba dan arus kas dapat memprediksi laba masa depan, akan tetapi laba memiliki pengaruh yang lebih erat dalam memprediksi laba masa depan dibandingkan arus kas.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, maka hipotesis pertama penelitian ini adalah :

H1: Laba operasi saat ini mampu memprediksi laba operasi masa depan.

2.12.2 Kemampuan Laba Operasi Saat ini dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Depan

Menurut PSAK No. 25, laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari suatu perusahaan selama suatu periode tertentu.

Informasi kinerja suatu perusahaan itu terutama tentang profitabilitas, dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi tersebut juga sering kali


(48)

31

digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva yang disamakan dengan kas di masa yang akan datang.

SFAC No. 1 menyatakan bahwa laba akuntansi adalah alat ukur yang baik untuk mengatur kinerja perusahaan dan bahwa laba akuntansi bisa digunakan untuk meramalkan aliran kas perusahaan. Beaver(1998), Brown dan Ball (1968) dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003) menyatakan bahwa laba berguna untuk

pengambilan keputusan investasi karena laba merupakan proksi arus kas masa depan perusahaan.

Beaver (1998) dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003) menyatakan bahwa perubahan laba akuntansi yang dilaporkan dapat mempengaruhi penilaian

perusahaan melalui perubahan harga saham. Dan jika perubahan ini terjadi secara permanen atau bertahan di masa depan maka arus kas di masa depan pun akan terpengaruh. Sehingga secara tidak langsung laba akuntansi mampu memprediksi arus kas masa depan.

Barth et al. (2001) serta Kim dan Kross (2002) dalam Dahler dan Febrianto (2006) menyatakan bahwa laba memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas operasi di masa yang akan datang dan memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan arus kas jika laba dipecah ke dalam beberapa komponen akrual. Parawiyati dan Baridwan (1998) dalam Dwiati (2008) meneliti kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi laba dan arus kas perusahaan manufaktur go


(49)

32

public di Indonesia. Hasil penelitian ini menujukan bahwa prediktor laba

signifikan dalam memprediksi arus kas satu tahun ke depan. Prediktor laba juga memberikan pengaruh yang lebih besar dalam memprediksi arus kas untuk satu periode satu tahun ke depan dibandingkan prediktor arus kas.

Dahler dan Febrianto (2006) meneliti kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan pada perusahaan yang melaporkan laba positif dan laba negatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa laba memiliki

kemampuan dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, maka hipotesis kedua penelitian ini adalah :

H2 : Laba operasi saat ini mampu memprediksi arus kas operasi masa depan.

2.12.3 Kemampuan Laba Operasi Saat ini dalam Memprediksi Dividen Kas Masa Depan

Ball dan Brown (1968) dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003) menyatakan bahwa laba yang diharapkan di masa yang akan datang mampu menjadi salah satu informasi yang digunakan oleh investor untuk menilai resiko dan tingkat pengembalian. Manfaat laba adalah sebagai salah satu dasar untuk pembagian dividen kepada pemegang saham di perusahaan. Sehingga laba memiliki


(50)

33

berguna bagi investor untuk pengambilan keputusan dalam menginvestasikan dananya.

Beaver (1998) dalam dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003) menyatakan bahwa laba akuntansi berperan dalam menentukan nilai perusahaan dengan model penilaian dividen. Dividen merupakan pendapatan yang diharapkan di masa depan. Menurut Beaver (1998) dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003) laba akuntansi saat ini dapat digunakan dalam memprediksi laba masa depan. Laba masa depan inilah yang pada akhirnya menilai dividen masa depan. Sehingga laba akuntansi secara tidak langsung mampu memprediksi dividen di masa depan. Hal ini merupakan pembuktian adanya relevansi informasi akuntansi.

Penelitian tentang kebermanfaatan informasi laba yang menghubungkan dengan dividen yang dikembangkan oleh Beaver (1998) dalam Bandi (2009) adalah

1. Laba periode sekarang memberikan informasi untuk memprediksi laba periode mendatang

2. Laba periode mendatang memberikan informasi untuk membangun ekspektasi tentang dividen mendatang dan

3. Dividen mendatang memberikan informasi untuk nilai saham, yang menunjukan nilai sekarang dividen mandatang.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, maka hipotesis ketiga penelitian ini adalah :


(51)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini menguji secara empiris apakah informasi akuntansi dalam bentuk laba operasi dapat bermanfat untuk memprediksi laba operasi, arus kas operasi dan dividen kas untuk satu tahun ke depan. Penelitian ini telah menjawab rumusan masalah penelitian sehingga tujuan penelitian telah terpenuhi.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut : 1. Hasil uji kemampuan laba operasi saat ini dalam memprediksi laba operasi

masa depan secara statistik menunjukan bahwa laba operasi saat ini

signifikan mampu memprediksi laba operasi masa depan. Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Parawiyati dan Baridwan (1998) dalam Dwiati (2008), Syafriadi (2000) dalam Dahler dan Febrianto (2006).

2. Hasil uji kemampuan laba operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan secara statistik menunjukan bahwa laba operasi saat ini signifikan mampu memprediksi arus kas operasi masa depan. Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Barth et al. (2001) serta


(52)

53

Kim dan Kross (2002) dalam Dahler dan Febrianto (2006) dan Dahler dan Febrianto (2006).

3. Hasil uji kemampuan laba operasi saat ini dalam memprediksi dividen kas masa depan secara statistik menunjukan bahwa laba operasi saat ini

signifikan mampu memprediksi dividen kas masa depan. Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Beaver (1998) dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003).

5.2 Keterbatasan dan Saran

1. Pemilihan sampel yang tidak random dan hanya menggunakan perusahaan yang tergabung dalam kelompok manufaktur saja membuat peneliti sulit menggeneralisir hasil penelitian di luar kelompok tersebut. Di harapkan pada penelitian selanjutnya dapat lebih luas lagi dalam pembentukan sampel sehingga dapat mewakili seluruh perusahaan di BEI.

2. Penelitian ini tidak memperhatikan informasi lain yang mempengaruhi seperti kebijakan politik, tingkat inflasi, dan kondisi perekonomian. Pada penelitian selanjutnya dapat memasukan faktor kualitatif tersebut sehingga hasil penelitiannya lebih andal.

3. Penelitian ini tidak memperhatikan siklus umur perusahaan yang memungkinkan adanya perbedaan antara perusahaan yang baru berdiri dengan perusahaan yang telah dewasa dan berkembang.


(53)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki.2004.Intermediate Accounting.Yogyakarta. Edisi Kedelapan. Yogyakarta : BPFE.

Bandi. 2009. Kualitas Laba dalam Prespective Akrual Arus Kas dan Pensinyalan Dividen.Disertasi. Universitas Diponegoro.

Bandi dan Rahmawati. 2005. Relevansi Kandungan Informasi Komponen Arus Kas dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Jurnal Akuntansi & Bisnis, vol.5, No. 1, februari 2005:27-42

Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2001. Teori Akuntansi. Semarang.Edisi Pertama, Penerbit Universitas Diponegoro.

Dahler, Yolanda dan Rahmat Febrianto. 2006. Kemampuan Predictif earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan.SNA IX Padang. Dwiati, Agustina Ratna. 2008. Kemampuan Arus Kas, Laba, dan Akrual utuk

Mempreiksi Arus Kas dan Laba Masa Depan.Rangkuman Skripsi Universitas Brawijaya

Febriyanti, Galuh Artika.2004. Perbandingan Keakuratan Model Laba Permanen transitory dan Agregat dalam Memprediksi Laba Masa Depan. SNA VII Denpasar

Ghozali, Imam.2006. Aplikasi Analisis Variate SPSS. Semarang. Edisi ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Harahap, Sofyan Syafri.2003. Teori Akuntansi. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.2002, Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE

Thiono, Handri. 2006. Perbandingan Keakuratan Model Arus Kas Metode Langsung Dan Tidak Langsung Dalam Memprediksi Arus Kas Dan Dividen Masa Depan. SNA IX Padang


(54)

Wolk, Harry I., James L. Dodd dan Michael G. Tearney. 2003.Accounting Theory. Thomson .Sixth Edition.

Yaniartha, P. D’yan. 2010.Kemampuan Prediksi Laba dan Arus Kas Dalam

Memprediksi Laba dan Arus Kas Pada Masa Mendatang. Rangkuman Skripsi.Universitas Udayana.


(1)

public di Indonesia. Hasil penelitian ini menujukan bahwa prediktor laba

signifikan dalam memprediksi arus kas satu tahun ke depan. Prediktor laba juga memberikan pengaruh yang lebih besar dalam memprediksi arus kas untuk satu periode satu tahun ke depan dibandingkan prediktor arus kas.

Dahler dan Febrianto (2006) meneliti kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan pada perusahaan yang melaporkan laba positif dan laba negatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa laba memiliki

kemampuan dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, maka hipotesis kedua penelitian ini adalah :

H2 : Laba operasi saat ini mampu memprediksi arus kas operasi masa depan.

2.12.3 Kemampuan Laba Operasi Saat ini dalam Memprediksi Dividen Kas Masa Depan

Ball dan Brown (1968) dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003) menyatakan bahwa laba yang diharapkan di masa yang akan datang mampu menjadi salah satu informasi yang digunakan oleh investor untuk menilai resiko dan tingkat pengembalian. Manfaat laba adalah sebagai salah satu dasar untuk pembagian dividen kepada pemegang saham di perusahaan. Sehingga laba memiliki


(2)

33

berguna bagi investor untuk pengambilan keputusan dalam menginvestasikan dananya.

Beaver (1998) dalam dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003) menyatakan bahwa laba akuntansi berperan dalam menentukan nilai perusahaan dengan model penilaian dividen. Dividen merupakan pendapatan yang diharapkan di masa depan. Menurut Beaver (1998) dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003) laba akuntansi saat ini dapat digunakan dalam memprediksi laba masa depan. Laba masa depan inilah yang pada akhirnya menilai dividen masa depan. Sehingga laba akuntansi secara tidak langsung mampu memprediksi dividen di masa depan. Hal ini merupakan pembuktian adanya relevansi informasi akuntansi.

Penelitian tentang kebermanfaatan informasi laba yang menghubungkan dengan dividen yang dikembangkan oleh Beaver (1998) dalam Bandi (2009) adalah

1. Laba periode sekarang memberikan informasi untuk memprediksi laba periode mendatang

2. Laba periode mendatang memberikan informasi untuk membangun ekspektasi tentang dividen mendatang dan

3. Dividen mendatang memberikan informasi untuk nilai saham, yang menunjukan nilai sekarang dividen mandatang.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, maka hipotesis ketiga penelitian ini adalah :


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini menguji secara empiris apakah informasi akuntansi dalam bentuk laba operasi dapat bermanfat untuk memprediksi laba operasi, arus kas operasi dan dividen kas untuk satu tahun ke depan. Penelitian ini telah menjawab rumusan masalah penelitian sehingga tujuan penelitian telah terpenuhi.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut : 1. Hasil uji kemampuan laba operasi saat ini dalam memprediksi laba operasi

masa depan secara statistik menunjukan bahwa laba operasi saat ini

signifikan mampu memprediksi laba operasi masa depan. Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Parawiyati dan Baridwan (1998) dalam Dwiati (2008), Syafriadi (2000) dalam Dahler dan Febrianto (2006).

2. Hasil uji kemampuan laba operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan secara statistik menunjukan bahwa laba operasi saat ini signifikan mampu memprediksi arus kas operasi masa depan. Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Barth et al. (2001) serta


(4)

53

Kim dan Kross (2002) dalam Dahler dan Febrianto (2006) dan Dahler dan Febrianto (2006).

3. Hasil uji kemampuan laba operasi saat ini dalam memprediksi dividen kas masa depan secara statistik menunjukan bahwa laba operasi saat ini

signifikan mampu memprediksi dividen kas masa depan. Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Beaver (1998) dalam Wolk, Dodd dan Tearney (2003).

5.2 Keterbatasan dan Saran

1. Pemilihan sampel yang tidak random dan hanya menggunakan perusahaan yang tergabung dalam kelompok manufaktur saja membuat peneliti sulit menggeneralisir hasil penelitian di luar kelompok tersebut. Di harapkan pada penelitian selanjutnya dapat lebih luas lagi dalam pembentukan sampel sehingga dapat mewakili seluruh perusahaan di BEI.

2. Penelitian ini tidak memperhatikan informasi lain yang mempengaruhi seperti kebijakan politik, tingkat inflasi, dan kondisi perekonomian. Pada penelitian selanjutnya dapat memasukan faktor kualitatif tersebut sehingga hasil penelitiannya lebih andal.

3. Penelitian ini tidak memperhatikan siklus umur perusahaan yang memungkinkan adanya perbedaan antara perusahaan yang baru berdiri dengan perusahaan yang telah dewasa dan berkembang.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki.2004.Intermediate Accounting.Yogyakarta. Edisi Kedelapan. Yogyakarta : BPFE.

Bandi. 2009. Kualitas Laba dalam Prespective Akrual Arus Kas dan Pensinyalan Dividen.Disertasi. Universitas Diponegoro.

Bandi dan Rahmawati. 2005. Relevansi Kandungan Informasi Komponen Arus Kas dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Jurnal Akuntansi & Bisnis, vol.5, No. 1, februari 2005:27-42

Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2001. Teori Akuntansi. Semarang.Edisi Pertama, Penerbit Universitas Diponegoro.

Dahler, Yolanda dan Rahmat Febrianto. 2006. Kemampuan Predictif earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. SNA IX Padang. Dwiati, Agustina Ratna. 2008. Kemampuan Arus Kas, Laba, dan Akrual utuk

Mempreiksi Arus Kas dan Laba Masa Depan. Rangkuman Skripsi Universitas Brawijaya

Febriyanti, Galuh Artika.2004. Perbandingan Keakuratan Model Laba Permanen transitory dan Agregat dalam Memprediksi Laba Masa Depan. SNA VII Denpasar

Ghozali, Imam.2006. Aplikasi Analisis Variate SPSS. Semarang. Edisi ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Harahap, Sofyan Syafri.2003. Teori Akuntansi. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.2002, Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE

Thiono, Handri. 2006. Perbandingan Keakuratan Model Arus Kas Metode Langsung Dan Tidak Langsung Dalam Memprediksi Arus Kas Dan Dividen Masa Depan. SNA IX Padang


(6)

Wolk, Harry I., James L. Dodd dan Michael G. Tearney. 2003.Accounting Theory. Thomson .Sixth Edition.

Yaniartha, P. D’yan. 2010. Kemampuan Prediksi Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Laba dan Arus Kas Pada Masa Mendatang. Rangkuman Skripsi.Universitas Udayana.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Komponen Laporan Laba Rugi dan Komponen Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011

4 67 109

Kemampuan Laba dan Arus Kas Operasi dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Depan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 39 101

Analisis kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi kas masa depan: studi empiris pada Perusahaan Aneka Industri dan Industri Dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 20 94

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA SATU TAHUN MENDATANG Kemampuan Informasi Laba Dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Laba Satu Tahun Mendatang (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 1 14

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA SATU TAHUN MENDATANG Kemampuan Informasi Laba Dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Laba Satu Tahun Mendatang (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 3 15

KEMAMPUAN PREDIKTIF LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 1 7

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA SATU TAHUN MENDATANG (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ).

0 1 14

KEMAMPUAN LABA, ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN.

0 0 15

KEMAMPUAN LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN MODAL KERJA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

Analisis kemampuan laba operasi, arus kas operasi dan komponen akrual dalam memprediksi arus kas operasi masa depan - USD Repository

1 1 99