Tugas makalah bimbingan konseling optima

KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan yang Maha kuasa atas segala limpahan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana semoga makalah ini dapat di pergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembacanya dalam
bimbingan konseling dan optimasi peserta didik.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I...................................................................................................... 1
Pendahuluan............................................................................................... 1
1.

Latar belakang...................................................................................... 1


2.

Rumusan Masalah................................................................................. 2

3.

Tujuan Masalah.................................................................................... 2

BAB II..................................................................................................... 3
Pembahasan............................................................................................ 3
A.

Defenisi Bimbingan, Konseling, dan Bimbingan Konseling...........................3

B.

Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling.................................................4

C.


Prinsip-prinsip Bimbingan....................................................................7

D.

Perbedaan Bimbingan dan Konseling......................................................9

E.

Kunci Sukses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling................................11

F.

Bimbingan Pengembangan Kecerdasan Emosional....................................12
BAB III............................................................................................ 15
Penutup............................................................................................ 15
1.

Kesimpulan................................................................................. 15


2.

Saran......................................................................................... 17

Daftar Pustaka.................................................................................... 18

ii

BAB I
Pendahuluan
1. Latar belakang

Bimbingan dan konseling pengembangan seluruh aspek kepribadian siswa,
pencegahan

terhadap

timbulnya

masalah


yang

akan

menghambat

perkembangannya, dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, baik
sekarang maupun masa yang akan dating. Sehubungan dengan target populasi
layanan bimbingan dan konseling, layanan ini tidak terbatas pada individu yang
bermasalah saja, tetapi meliputi seluruh siswa.
Sejalan dengan visi tersebut, maka misi bimbingan dan konseling harus
membantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya
seoptimal mungkin, sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi masa kini
dan masa mendatang.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara
personel sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas. Kegiatan
bimbingan dan konseling mencakup banyak aspek dan saling kait mengkait,

sehingga tidak memungkinkan jika layanan bimbingan dan konseling hanya
menjadi tanggung jawab konselor saja.
Untuk menangkal dan mengatasi masalah tersebut perlu dipersiapkan sumber
daya manusia Indonesia yang bermutu. Manusia Indonesia yang bermutu yaitu
manusia yang sehat jasmani dan rohani, bermoral, menguasai ilmu pengatahuan
dan teknologi secara professional, serta dinamis dan kreatif. Hal ini sesuai dengan
visi misi pendidikan nasional.

1

2. Rumusan Masalah

a) Berikan penjelasan tentang defenisi dari bimbingan dan konseling dan apa
bimbingan konseling itu sendiri?
b) Apa saja tujuan dan fungsi dari bimbinga konseling?
c) Bagaimana prinsip-prinsip bimbingan?
d) Apa perbedaan yang mencolok dari bimbingan dan konseling?
e) Bagaimana kunci sukses pelaksanaan dari bimbingan dan konseling?
f) Bagaimana pengembangan kecerdasan emosional?


3. Tujuan Masalah

a) Untuk mengetahui defenisi dari bimbingan, konseling dan bimbingan
konseling
b) Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari bimbingan konseling
c) Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari bimbingan
d) Untuk mengetahui perbedaan bimbingan dengan konseling
e) Untuk mengetahui kunci sukses pelaksanaan bimbingan dan konseling
f) Untuk Mengetahui bimbingan pengembangan kecerdasan emosional .

2

BAB II
Pembahasan
A. Defenisi Bimbingan, Konseling, dan Bimbingan Konseling
Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari ”guidance”.Secara
harfiah istilah “guidance” dari akar kata “guide” berarti: (1) mengarahkan, (2)
memandu,(3)mengelola,(4)menyetir.
Menurut Moh. Surya (dalam Dewa Ketut Sukardi, 2002:20). Bimbingan ialah
suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari

pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan
yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya. Sedangkan istilah
konseling berasal dari bahasa inggris yaitu “to counsel” yang secara etimologis
berarti ”to give advice” atau memberi saran dan nasihat.

Menurut Rogers (dalam Hallen A 2005:9), mengatakan bahwa konseling
adalah serangkai hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk
membantu

dia

dalam

merubah

sikap

dan


tingkah

lakunya.

Menurut Ahmad Juntika Nurihsan, dkk (2005:9), bimbingan dan konseling
adalah upaya pemberian bantuan kepada individu (peserta didik/siswa) yang
dilakukan secara berkesinambungan, supaya mereka dapat memahami dirinya
sehingga mereka sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar
sesuai dengan tuntutan dan sesuai keadaan lingkungan Sekolah Dasar,
keluarga,dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya.

Dari keseluruhan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa:
bimbingan merupakan upaya memberi nasihat dan saran dari seseorang atau
sekelompok guru kepada peserta didik.

3

B. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling

Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling berfungsi sebagai memberi layanan

kepada peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara
optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Oleh karena itu
pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak
dipenuhi melalui kegiatan bimbingan dan konseling.
Menurut HallenA(2005:55-58),fungsi-fungsi ialah:
a. Fungsi pemahaman ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan
pengembangan peserta didik, baik pemahaman tentang diri sendiri, orang tua,
guru pembimbing, pemahaman tentang lingkungan peserta didik, serta
pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas termasuk di dalamnya informasi
pendidikan,jabatan/pekerjaan dan informasi sosial.
b. Fungsi pencegahan ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang akan
menimbulkan kerugian.
c. Fungsi pengentasan ; fungsi bimbingan dan konseling yang menghasilkan
terentaskannya atau teratasinya suatu masalah dengan cara yang paling cepat,
tepat, dan cermat.
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan ; fungsi bimbingan dan konseling
yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi
dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara

terarah, mantap dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini, hal-hal yang dipandang

4

sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik dan dimantapkan, dengan demikian
dapat diharapkan agar peserta didik dapat mencapai perkembangan

pribadi.

e. Fungsi advokasi ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan mengasilkan
teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka dan upaya
pengembangan seluruh potensi secara optimal.
Menurut Ahmad Juntika Nurihsan (2004:14), fungsi bimbingan dan konseling
adalah:
a. Fungsi pemahaman ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang pengembangan diri siswa.
b. Fungsi penyaluran ; fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu siswa
untuk memantapkan kegiatan belajar disekolah seperti memilih jurusan sekolah,
jenis sekolah dan lain-lain.
c. Fungsi adaptasi ; fungsi bimbingan dan konseling yang membantu petugas

disekolah, khususnya guru, untuk mengadaptasikan program pendidikan dengan
minat, kemampuan, dan kebutuhan para peserta didik.
d. Fungsi penyesuaian ; fungsi bimbingan dan konseling dalam rangka membantu
siswa untuk memperoleh penyesuaian pribadi dan memperoleh kemajuan dalam
perkembangannya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi bimbingan dan
konseling adalah mencegah masalah yang timbul dan menciptakan kondisi
perkembangan seluruh potensi anak secara optimal, baik dalam belajar maupun
dalam bergaul dengan lingkungan sehingga anak didik dapat meningkatkan
prestasi belajarnya di sekolah masing-masing.
3. Tujan bimbingan konseling adalah sebagaimana yang telah dijelaskan pada
uraian terdahulu, bahwa bimbingan dan konseling menempati bidang layanan
pribadi dalam keseluruh proses dan kegiatan pendidikan.
Menurut Dewa Ketut Sukardi, (2005:27-28). Tujuan bimbingan dan konseling
adalah sebagai berikut:
a.

Tujuan umum: tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah
sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu terwujudnya manusia Indonesia

5

seutuhnya yang cerdas, yang beriman, yang bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri, serta rasa bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
.
b. Tujuan khusus: tujuan khusus dari layanan bimbingan dan konseling
bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan
perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial, belajar dan karir. Bimbingan
pribadi

sosial

dimaksudkan

untuk

mencapai

tujuan

dan

tugas

perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang bertakwa,
mandiri, dan bertanggung jawab.
Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas
perkembangan

pendidikan.

Bimbingan

karir

dimaksudkan

untuk

mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.
Menurut Hallen A, ( 2005:53), tujuan bimbingan dan konseling yaitu:
(a) agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta
menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih
lanjut,
(b) agar peserta didik mengenal lingkungannya secara obyektif baik lingkungan
sosial, ekonomi, dan budaya yang sarat dengan nilai-nilai dan norma-norma,
maupun lingkungan fisik dan menerima kondisi lingkungan secara positif,
(c) agar pesrta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil putusan tentang
masa depan dirinya, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karier,
maupun bidang budaya, keluarga, dan masyarakat.

6

C. Prinsip-prinsip Bimbingan

Prinsip-Prinsip bimbingan dan konseling ialah : pelaksanaan layanan yang
diungkapkan Oleh Prayetno dkk (2002;3) bahwa prinsip bimbingan dan konseling
adalah :
a. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan.
1. Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang
umur, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.
2. Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku
individu yang unik dan dinamis.
3. Memperhatikan sepenuhnya tahap an berbagai aspek perkembangan
individu.
4.

Memberikan

perhatian

utama

kepada

perbedaan

individu

yang

menyediakan orientasi pokok pelayanannya.
b. Prinsip berkenaan dengan individu
1. Hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental/ fisik individu terhadap
penyesuaian dirinya di rumah dan di sekolah seta kaitannya dengan kontak
sosial dan pekerjaan.
2. Kesenjangan sosial ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya
masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama.
c. Prinsip berkenaan dengan program layanan
1. Merupakan bagian integral ari upaya pendidikan dan pengembangan
individu.
2. program harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu.
3. disusun dengan cara berkelanjutan dari jenjang pendidikan yang terendah
sapai dengan jenjang pendidikan yang tertinggi.

7

4. Terhadap isi dan pelaksanaan program perlu diadakan penilaian yang teratur
dan terarah.

d. Prinsip berkenaan dengan tujuan pelaksanaan pelayanan
1. Diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu
membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahan.
2. Keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu atas kemauan
sendiri.
3. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang
relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
4. Bekerjasama antara guru dan orang tua anak menentukan hasil pelayanan.

8

D. Perbedaan Bimbingan dan Konseling
Fungsi atau Kegiatan
Bimbingan

Fungsi atau Kegiatan
Konseling

Layanan masuk



Orientasi



Pemahaman diri

pembelajaran atau



Pendaftaran



Konseling

melanjutkan



Pilihan program

individu

pembelajaran



Familiars dengan situs- 

Memahami orang

situs penting dan lokasi di lain,termasuk guru dan
sekolahseperti

dimensi kelembagaan

perpustakaan,kafetaria,pusat

lainya,

kesehatan,dan lain-lain.



Konseling

kelompok dalam Tiga
bidang:akademik,
social,dan karir pribadi
Layanan proses
pembelajaran



Peningkatan belajar

efektif


Penggunaan intensif
Perubahan/inovasi

pembelajaran


hubungan antara

program/seleksi program

dan pencarian bahan pustaka




masa depan


konseling

akademik dalam
berbagai bentuk

Strategi menjaga

stabilitas



stabilitas

hubungan antar pribadi

9

akademis,sosial,dan lain-lain

Layanan persiapan
lulus



Pelaksanaan ujian



Analisis perilaku

belajar dan lain-lain.
 mencari pekerjaaan


menulis aplikasi dan



etika pemeriksaan



Hidup sebagai

lulusan baru

mengumpulkan informasi



tentang informasi

kerja



keterampilan

wawancara pekerjaan



Realitas dunia
Frustasi mencari

pekerjaan



orientasi keluar



Menghadapi pasar



langkah dan tahap

tenaga kerja; alternatif

dalam mendapatkan

penawaran besar gaji,

klearen,dan lain-lain.

dan lain-lain.

10

E. Kunci Sukses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

Menurut Noah H.Kersey ada 4 kunci sukses yaitu :
a) Kerelaan
Dimana banyak peserta didik yang membutuhkan konseling, baik datang
sendiri maupun sengaja dipanggil.namun hal itu tida ada manfaatnya,kecuali
peserta didik secara rela ingin melakukan perubahan dalam hidup mereka.
kerelaan itu pun harus ada pada diri konselor.kerelaan member dan menerima
konseling berarti seperempat jalan menuju sukses telah selesai.
b) Motivasi
Dimana beberap peserta didik dituntut dan berkemauan kuat membuat
perubahan dalam hidup sekaligus memiliki dorongan atau energi untuk benarbenar melakukannya.peserta didik akan memulai proses tersebut dengan mencari
terapi dan mereka akan menyatakan keinginan melakukan perubahan,sekaligus
membuat upaya yang diperlukan untuk benar-benar melaksanakan proses
itu.konselor pun harus memiliki motivasi kuat untuk membangun kemauan
peserta didik keluar dari persoalan akademik dan sosialnya,khususnya bagi
mereka yang telah sampai pada titk kritis yang terdalam.ketika seorang memiliki
kemauaan

baik

dalam

meningkatkan

dan

memotivasi

diri

untuk

melakukannya,mereka telah mencapai setengah dari apa yang diperlukan untuk
berhasil dalam proses konseling.
c) Komitmen
Proses konseling memerlukan komitmen dan kesabaran,frasa dari waktu ke
waktu sebagai bagian dari formula ini sangat penting untuk proses belajar dan
diperlukan karena perubahan yang nyata dan berkelanjutan jarang terjadi secara
instan.kunci keberasilan dalam konseling,atau dalam setiap tugas kehidupan.
selain memiliki keinginan dan motivasi untuk beradaptasi atau belajar adalah
untuk tetap melakukan program terapi dan menyadari bahwa masalah
interpersonal berkembang selama bertahun-tahun dan akan membutuhkan waktu
untuk mengatasinya.jika seseorang memiliki atau mengembangkan atribut-atribut
11

ini dalam tahap awal konseling,ia akan tiba pada tiga perempat dalam perjalanan
menuju sukses
d) Keyakinan
Dimana hal ini merupakan titik final dan langkah yang paling kritis dalam
menciptakan keberhasilan.jika sesorang tidak percaya diri atas apa yang mereka
lakukan,menjadi hampir tidak mungkin menyelesaikan setiap persoalan atau
tugas.dengan kata lain,semakin seseorang percaya pada sesuatu, semakin ia
meningkatkan kesempatan untuk sukses.

F. Bimbingan Pengembangan Kecerdasan Emosional

Salah satu tugas guru adalah membantu proses pertumbuhan dan perkembangan
emosional peserta didik. bimbingan kepada peserta didik untuk pengembangan
kecerdasan emosional bermanfaat dalam hal-hal seperti berikut ini:
1. Peserta didik memiliki daya adaptabilitas tinggi,tanpa harus berstandar ganda
atau berpura-pura.
2.

Peserta

didik

memiliki

toleransi

terhadap

aneka

perilaku

teman-

temannya,guru,dan masyarakat.
3. Peserta didik memiliki toleransi terhadap aneka kekecewaan.
4. Peserta didik mampu mengungkapkan kemarahan tanpa wujud sebagai
pertengkaran.
5. Peserta didik memiliki kemampuan menahan diri atau menunda nafsu amarah
amarah sehingga tidak menjadi agresif
6. Peserta didik mempunyai perasaan positif terhadap diri sendiri,orang
tua,keluarga,dan masyarakat di sekelilingnya
7. Peserta didik mempunyai pandangan positif terhadap guru dan komunitas
sekolah.
8. Peserta didik mampu mengurangi ekspresi verbal yang akan menjatuhkan atau
merendahkan martabat orang lain.
9. Peserta didik mampu meningkatkan hubungan pribadi dengan individu lain
atau teman-temannya.
12

Ada beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai kecerdasan
emosi yang tinggi dan memuaskan yaitu:
1. Peserta didik mampu memotivasi diri,memiliki “kebebasan”.dan percaya akan
diri sendiri
2. Peserta didik yang mampu menunda reaksi atas suatu perasaan yang bersifat
negative.
3.

Peserta didik mampu menyelesaikan tugas-tugas,baik akademik maupun

sosial, secara memuaskan dalam takaran pribadi dan sosial.
4.

Peserta didik mampu secara iklas mengawalpekerjaan dan tetap tabah

menyelesaikan sampai akhir,meski dalam suasana yang sulit dilakukan
5.

Peserta

didik

mampu

menerjemahkan,mentafsirkan,atau

melahirkan

pemikiran menjadi satu tindakan yang efektif dan bersesuaian dengan keadaan
kontekstualnya.
6.

Peserta didik yang mengetahui dan mampu menggunakan kemampuannya

secara optimum,tanpa harus mengalami stress berat,atau tekanan psikologis yang
membahayakan
7.

Peserta didik menjadi berani mengelolah dan menanggung resiko atas

tindakannya dan siap menerima kritik dari orang lain
8. Peserta didik mau dan terus berusaha mengatasi kelemahan dirinya
9.

Peserta didik mampu menyeimbangkan dimensi pemikiran, kreatif, analitis,

dan tindakan praktis.

Oleh karena itu ,bimbingan pengembangan kecerdasan emosional peserta didik
dipandang mencerahkan,jika mampu menyentuh hal-hal seperti berikut ini:

1. Peserta didik memiliki empati yaitu memahami orang lain secara mendalam

2.

Peserta didik mampu mengungkapkan dan memahami perasaan diri sendiri

dan orang lain

13

3. Peserta didik mampu mengendalikan amarah.

4. Peserta didik memiliki kemandirian yaitu berdikari.

5. Peserta didik memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri.

6. Peserta didik memiliki daya disukai oleh orang lain

7.

Peserta didik kemampuan untuk memecahkan atau menghilangkan masalah

yang timbul akibat iteraksinya dengan lingkungan sekitar

8. Peserta didik memiliki semangat kesetiakawanan

9. Peserta didik mampu tampil dengan kemarahanyang wajar

10. Peserta didik memiliki sikap hormat –menghormati antarsesama.

14

BAB III
Penutup

1. Kesimpulan
Adalah Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar
mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar,
karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar normanorma yang berlaku.
Tujuan Bimbingan dan Konseling
Membantu memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi
mereka secara optimal.
Fungsi Bimbingan Konseling
1.Fungsi Pemahaman
2.Fungsi Pencegahan
3.Fungsi Pengentasan
4.Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
5.Fungsi Advokasi
Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling
1. Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan
2. Prinsip berkenaan dengan permasalahan individu
3. Prinsip berkenaan dengan program layanan
4. Prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan
Sedangkan kunci sukses pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah
kerelaan,motivasi,komitmen dan keyakinan.
Salah satu tugas guru adalah membantu proses pertumbuhan dan perkembangan
emosional peserta didik .bimbingan kepada peserta didik untuk pengembangan
kecerdasan emosional bermanfaat dalam hal-hal seperti berikut ini: memiliki daya
adaptabilitas tinggi,tanpa harus berstandar ganda atau berpura-pura, toleransi

15

terhadap aneka perilaku teman-temannya,guru,dan masyarakat, memiliki toleransi
terhadap aneka kekecewaan dan mampu mengungkapkan kemarahan tanpa wujud
sebagai pertengkaran.
Adalah Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar
mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar,
karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar normanorma yang berlaku.
Tujuan Bimbingan Dan Konseling
Membantu memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi
mereka secara optimal.
Fungsi Bimbingan Konseling
1.Fungsi Pemahaman
2.Fungsi Pencegahan
3.Fungsi Pengentasan
4.Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
5.Fungsi Advokasi
Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling
1. Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan
2. Prinsip berkenaan dengan permasalahan individu
3. Prinsip berkenaan dengan program layanan
4. Prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan
Sedangkan kunci sukses pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah
kerelaan,motivasi,komitmen dan keyakinan.
Salah satu tugas guru adalah membantu proses pertumbuhan dan perkembangan
emosional peserta didik .bimbingan kepada peserta didik untuk pengembangan
kecerdasan emosional bermanfaat dalam hal-hal seperti berikut ini: memiliki daya
adaptabilitas tinggi,tanpa harus berstandar ganda atau berpura-pura, toleransi
terhadap aneka perilaku teman-temannya,guru,dan masyarakat, memiliki toleransi
terhadap aneka kekecewaan dan mampu mengungkapkan kemarahan tanpa wujud
sebagai pertengkaran.

16

2. Saran

Sebaiknya memberikan bimbingan konseling di berikan kepada siswa sejak sd
supaya dia bisa lebih mandiri dan menjadi siawa yang baik agar di kemudian hari
apabila dia sudah di tingkat yang lebih tinggi seperti smp,sma,dan perguruan
tinggi dia bisa membedakan mana yang baik dan buruk dan menjadi siwa yang
teladan,mandiri,dan bisa membanggakan bangsa indonesia.
Sebaiknya bimbingan dan konseling lebih di tegaskan supaya mental anak-anak
tidak rusak.

17

Daftar Pustaka
Achmad sudrajat. (2008).fungsi, prinsip, dan asas bimbingan dan konseling.
http://akhmad sudrajat.wordpress.com
AACE. (2003). competencies in assessment and evaluation for school
counselor. http://aace.ncat.edu
Ausbel.d.p. (2000). The acquistion and retensions of knowledge: a cognitive
view: springer
Abin syamsuddin makmun.(2003) psikologi pendidikan. Bandung.pt rosda karya remaja

18