Analisis transaksi jurnal buku besar umu

Analisis transaksi, jurnal, buku
besar umum, dan neraca saldo –
materi pengantar akuntansi
Bagaimana transaksi dianalisis dan direkam
dalam sistem akuntansi?

Materi mengenai persamaan
akuntansi membahas dan mengilustrasikan
analisis transaksi dengan
menggunakanpersamaan akuntansi. Meskipun
demikian, persamaan akuntansi sebenarnya
bukan merupakan bagian dari proses akuntansi yang sesungguhnya
dipraktikkan. Persamaan akuntansi diperkenalkan hanya sebagai alat bantu
untuk menjelaskan bagaimana transaksi/kejadian bisnis
mempengaruhi aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban.
Secara umum, proses akuntansi dimulai dengan mengidentifikasi
transaksi/kejadian bisnis, menganalisis dan merekam pengaruhnya, serta
meringkas dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan dan laporanlaporan akuntansi lainnya. Laporan-laporan tersebut digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan investasi, keputusan pemberian pinjaman, dan
keputusan-keputusan bisnis lainnya.
Khusus terkait dengan identifikasi, analisis, dan perekaman transaksi/kejadian

bisnis, tahap-tahap proses akuntansi dapat dirinci lebih lanjut sebagai berikut:
1. Menganalisis tiap-tiap transaksi/kejadian bisnis dari dokumen
sumber.
2. Merekam transaksi/kejadian-kejadian bisnis yang relevan ke dalam
jurnal.
3. Memindahbukukan informasi di dalam jurnal ke dalam akun-akun di
buku besar.
4. Menyusun dan menganalisis neraca saldo.
Apakah yang dimaksud dokumen sumber?

Dokumen sumber merupakan sumber data akuntansi yang bisa berbahan
kertas (hard copy) atau dari formulir elektronik. Contoh dokumen sumber adalah
faktur, cek, dokumen order pembelian, tagihan dari pemasok, kartu jam kerja
karyawan, dan laporan bulanan bank. Ketika sebuah barang dibeli secara kredit,
pihak penjual biasanya menyiapkan faktur sekurang-kurangnya rangkap dua.
Satu salinan faktur tersebut diserahkan kepada pembeli. Salinan lainnya
ditransmisikan secara elektronis ke dalam sistem akuntansi pihak penjual yang
mengakibatkan terekamnya transaksi penjualan tersebut. Mesin register kas
merekam informasi untuk tiap-tiap penjualan pada pita atau file electronik yang
terkunci. Rekaman tersebut juga dapat digunakan sebagai dokumen sumber

untuk mengakui terjadinya penjualan tunai.
Apakah yang dimaksud dengan akun?

Akun (literatur akuntansi lama menyebutnya ‘rekening’ atau ‘perkiraan’) adalah
rekaman atau catatan mengenai kenaikan dan penurunan unsurunsur aset, liabilitas, ekuitas,penghasilan, atau beban tertentu. Informasi yang
terekam dalam akun dianalisis, diringkas, dan disajikan dalam laporan
keuangan dan laporan-laporan akuntansi lainnya.Buku besar umum (general
ledger) merupakan kumpulan semua akun yang diperlukan dalam
penyusunan laporan keuangan sebuah perusahaan. Buku besar bisa berformat
elektronik (file komputer), tetapi bisa juga sebuah buku dalam sistem akuntansi
manual. Meskipun buku besar umum kebanyakan perusahaan berisi akun-akun
yang hampir sama, perusahaan tertentu biasanya memiliki beberapa akun yang
unik karena tipe operasinya yang unik pula. Akun-akun diorganisasikan/disusun
menurut tiga kategori umum (sesuai dengan persamaan akuntansi),
yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas.
Buku besar umum (general ledger) mencakup semua akun yang ada dalam
suatu sistem informasi. Jika akun-akun itu berupa file komputer yang tersimpan
dalam hard drivekomputer, kumpulan file-file itulah yang kita maksud sebagai
buku besar umum. Jika akun-akunnya menempati halaman-halaman dalam
sebuah file, maka file itulah buku besar. Ukuran dan keragaman operasi

perusahaan menentukan jumlah akun yang diperlukan. Sebuah perusahaan kecil
mungkin saja hanya memerlukan 20 hingga 30 akun, sedangkan perusahaan
besar bisa memiliki ribuan akun. Bagan akun (chart of accounts) adalah daftar
semua akun yang digunakan oleh sebuah perusahaan berikut kode/nomer
identifikasi untuk tiap-tiap akun.
Apakah yang dimaksud debit dan kredit?

Akun-T (T-account) lazim digunakan untuk mengilustrasikan komponenkomponen suatu akun dan merupakan alat bantu untuk memahami pengaruh

satu atau beberapa transaksi terhadap akun tertentu. Seperti ditunjukkan pada
gambar berikut, komponen-komponen akun T terdiri dari (1) nama akun pada
bagian atas, (2) sisi kiri atau sisi debit, dan (3) sisi kanan atau sisi kredit.

Sisi kiri akun T disebut sisi debit, biasanya disingkat “D” atau “Dr.” Sisi kanan
disebut sisikredit, disingkat “K” atau “Cr.” Memasukan angka pada sisi kiri
dikatakan mendebit dan memasukan angka pada sisi kanan berarti mengkredit.
Perhatikan, debit dan kredit bukan berarti penambahan atau pengurangan. Debit
atau kredit bisa berarti menambah atau mengurangi tergantung pada jenis
akunnya. Untuk akun yang debitnya berarti bertambah, sisi kreditnya berarti
berkurang. Sebaliknya untuk akun yang sisi debitnya berarti berkurang, maka

kreditnya adalah bertambah.
Selisih antara jumlah debit dan jumlah kredit suatu akun disebut saldo akun
(account balance) yang bersangkutan. Jika jumlah debit lebih besar
dibandingkan jumlah kredit, suatu akun memiliki saldo debit. Sebaliknya, saldo
kredit terjadi jika jumlah kredit lebih besar dibandingkan jumlah debit. Jika jumlah
debit sama dengan jumlah kredit, akun memiliki saldo nol.
Apakah yang dimaksud sistem akuntansi berpasangan?

Sistem akuntansi berpasangan (double-entry accounting) berarti tiap-tiap
transaksi mempengaruhi, dan direkam pada, sekurang-kurangnya dua akun.
Seperti disebutkan dalam istilah ini, double entry, berarti memasukkan dua kali
atau merekam dua kali. Sistem akuntansi berpasangan juga berarti jumlah total
yang didebit harus sama dengan jumlah total yang dikredit untuk tiap-tiap
transaksi. Dengan demikian, jumlah debit secara keseluruhan juga harus sama
dengan jumlah kredit untuk keseluruhan transaksi yang dimasukkan ke dalam
sistem akuntansi.
Untuk memahami prosedur akuntansi berpasangan, perhatikan kembali topik
mengenaipersamaan akuntansi.
Aset = Liabilitas + Ekuitas
Dengan asumsi tidak ada tambahan investasi dari pemegang saham, ekuitas

meningkat dengan adanya penghasilan dan akan mengalami penurunan dengan
terjadinya beban dan dividen. Dengan diurainya unsur-unsur ekuitas, persamaan
akuntansi di atas dapat diperluas sebagai berikut:

Aset = Liabilitas + Saham Biasa + Penghasilan – Beban – Dividen
Untuk menghilangkan tanda negatif (–) dari persamaan yang diperluas di atas,
kedua sisi persamaan ditambah dengan unsur beban dan dividen sebagai
berikut:
Aset + Beban + Dividen = Liabilitas + Saham Biasa + Penghasilan
Perhatikan, unsur beban dan dividen berpindah ke sisi kiri persamaan dan
tandanya menjadi positif (+). Rumusan persamaan akuntansi dengan
meniadakan tanda negatif sebagaimana dinyatakan di atas pada dasarnya
memisahkan unsur-unsur akuntansi menjadi dua kategori, yaitu unsur-unsur
yang mencerminkan penggunaan dana (aset, biaya, dan dividen) dan unsurunsur yang mencerminkan sumber pendanaan [Soni Warsono, Arif Darmawan,
dan M. Arsyadi Ridha (2009)].
Sebagaimana hubungan matematis sederhana lainnya, kenaikan atau
penurunan neto pada satu sisi persamaan memiliki pengaruh neto yang sama
pada sisi lainnya. Sebagai contoh, kenaikan neto aset harus diikuti dengan
kenaikan neto dengan jumlah yang sama pada sisi liabilitas, saham biasa,
dan/atau penghasilan. Meskipun demikian, ada juga transaksi yang hanya

mempengaruhi satu sisi persamaan, yang berarti dua atau lebih akun pada satu
sisi saja yang dipengaruhi, tetapi pengaruh netonya pada satu sisi tersebut
adalah nol.
Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah, sisi kiri (debit) adalah saldo
normal untuk aset, beban, dan dividen, sedangkan sisi kanan (kredit) adalah
saldo normal untuk liabilitas, saham biasa, dan penghasilan. Saldo normal ini
sesuai dengan posisi setiap kelompok akun dalam persamaan akuntansi, di
mana aset, beban, dan dividen berada pada sisi kiri dan liabilitas, saham biasa,
dan penghasilan berada pada sisi kanan persamaan akuntansi.
Saldo normal masing-masing kelompok akun secara visual ditunjukkan pada
gambar berikut.

Konsep saldo normal ini digunakan untuk menganalisis pengaruh debit atau
kredit dari suatu transaksi pada saat transaksi direkam ke dalam jurnal. Akun
yang bersaldo normal debit berarti peningkatannya akan mempengaruhi/direkam
di sisi debit, sedangkan akun yang bersaldo normal kredit berarti peningkatannya
akan mempengaruhi/direkam di sisi kredit. Sebagai contoh, investasi uang tunai

yang dilakukan oleh pemegang saham akan meningkatkan jumlah kas yang
tersedia di perusahaan. Dengan sistem akuntansi

berpasangan, aset berupa kas akan didebit dan saham biasa (ekuitas) akan
dikredit karena kedua akun tersebut sama-sama mengalami peningkatan, tetapi
saldo normalnya berkebalikan satu sama lain. Kas sebagai aset bersaldo normal
debit, dan saham biasa (ekuitas) bersaldo normal kredit.
Apa yang dimaksud dengan jurnal transaksi?

Jurnal merupakan rekaman awal transaksi/kejadian bisnis dalam sistem
akuntansi dan berisi informasi mengenai tiap-tiap transaksi yang mencakup; (1)
tanggal transaksi, (2) nama akun yang dipengaruhi oleh suatu transaksi tertentu,
(3) jumlah rupiah akun-akun yang didebit dan dikredit, dan (4) keterangan
mengenai transaksi yang bersangkutan. Gambar 3-3 menunjukkan bagaimana
dua transaksi pertama yang terjadi di Sabrina Consulting direkam dalam jurnal
umum. Proses ini hampir sama, baik untuk sistem manual maupun sistem yang
menggunakan komputer. Jurnal dalam sistem berbasis komputer biasanya
dirancang mirip dengan halaman jurnal dalam sistem manual.

Untuk merekam transaksi ke dalam jurnal umum, tahap-tahap yang harus
dilakukan meliputi:
1. Masukkan angka tahun pada kolom pertama paling atas serta
tanggal dan bulan pada baris pertama untuk setiap transaksi.

2. Masukkan nama akun(-akun) yang didebit pada kolom Nama Akun
dan Keterangan dan masukkan jumlah(-jumlah)nya pada kolom Debit
pada baris yang sama. Nama akun mengacu pada bagan akun.

3. Masukkan nama akun(-akun) yang dikredit pada kolom Nama Akun
dan Keterangan dan masukkan jumlah(-jumlah)nya pada kolom Kredit
pada baris yang sama. Nama akun mengacu pada bagan akun.
4. Masukkan penjelasan singkat transaksi pada baris setelah nama
akun yang dikredit. Untuk membedakannya dengan nama akun,
indentasinya bisa dibuat sedikit menjorok ke kanan dan dimiringkan
(italic).
Dalam sistem manual, ketika suatu transaksi mula-mula direkam dalam jurnal,
kolom referensi pemindahbukuan (Ref) dibiarkan kosong. Pada saat informasi
transaksi di dalam jurnal dipindahbukukan ke buku besar, kode akun dari
masing-masing akun buku besar dimasukkan ke kolom Ref tersebut.
Pemindahbukuan (posting) transaksi yang telah direkam di dalam jurnal ke
akun-akun buku besar umum dilakukan untuk memutakhirkan (updating) buku
besar umum. Pemindahbukuan mungkin dilakukan pada akhir jam kerja setiap
hari, setiap minggu, atau pada saat waktunya memungkinkan. Semua rekaman
transaksi harus dipindahbukukan ke buku besar umum sebelum laporan

keuangan disusun untuk memastikan saldo-saldo semua akun mutakhir (up-todate). Ketika suatu transaksi dipindahbukukan, debit dalam jurnal dipindahkan ke
akun buku besar umum terkait pada sisi debit, dan kredit dalam jurnal
dipindahkan ke akun buku besar umum terkait pada sisi kredit.
Contoh analisis transaksi dan jurnal

Transaksi/kejadian bisnis yang terjadi di Sabrina Consulting akan digunakan
kembali untuk melihat bagaimana sistem akuntansi berpasangan bermanfaat
untuk menganalisis dan memroses transaksi. Sebelas transaksi pertama sama
dengan yang dibahas pada topik tentang persamaan akuntansi. Untuk
melengkapi pembahasan saat ini, lima transaksi ditambahkan (transaksi 12 –
16). Analisis pengaruh debit dan kredit transaksi akan mengacu kepada saldo
normal sebagaimana ditunjukkan pada gambar di atas.
Transaksi #1. Menerima investasi dari pemilik
Sabrina menginvestasikan Rp150.000.000 uang tuna di Sabrina Consulting dan
menjadi satu-satunya pemegang saham perusahaan tersebut.
Analisis
Aset berupa kas bertambah dan ekuitas saham biasa juga bertambah sebesar
Rp150.000.000. Aset bersaldo normal debit, sehingga penambahan kas sebesar
Rp150.000.000 didebit ke akun kas. Ekuitas aham biasa bersaldo normal kredit
sehingga penambahannya dikredit ke akun saham biasa.


Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #2. Membeli persediaan barang habis pakai secara tunai
Sabrina Consulting membayar Rp12.500.000 tunai untuk
pengadaan persediaan barang habis pakai.
Analisis
Aset berupa persediaan barang habis pakai bertambah sebesar Rp12.500.000,
sedangkan aset berupa kas berkurang sebesar Rp12.500.000. Aset bersaldo
normal debit. Bertambahnya aset berupa persediaan barang habis pakai didebit
ke akun barang habis pakai, sedangkan berkurangnya aset berupa kas dikredit
ke akun kas.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #3. Membeli aset tetap peralatan secara tunai
Sabrina Consulting membayar Rp130.000.000 tunai untuk pengadaan aset

tetapperalatan.

Analisis
Aset berupa aset tetap peralatan bertambah sebesar Rp130.000.000. Di sisi
lain, asetberupa kas berkurnag sebesar Rp130.000.000. Aset bersaldo normal
debit. Bertambahnya aset tetap berupa peralatan didebit ke akun peralatan,
sedangkan berkurangnya aset berupa kas dikredit ke akun kas.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #4. Membeli persediaan barang habis pakai secara kredit
Sabrina Consulting membeli persediaan barang habis pakai secara kredit
seharga Rp35.500.000.
Analisis
Aset berupa persediaan barang habis pakai dan liabilitas berupa utang usaha
sama-sama bertambah sebesar Rp35.500.000. Aset bersaldo normal debit,
sehingga bertambahnyaaset berupa persediaan barang habis pakai didebit ke
akun barang habis pakai. Di sisi lain,liabilitas bersaldo normal kredit, sehingga
bertambahnya liabilitas berupa utang usaha dikredit ke akun utang usaha.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #5. Menyerahkan jasa secara tunai
Sabrina Consulting menyerahkan jasa konsultansi dan menerima pembayaran
tunai sejumlah Rp21.000.000.
Analisis
Aset (kas) dan penghasilan (pendapatan jasa konsultasi) sama-sama bertambah
sebesar Rp21.000.000. Aset bersaldo normal debit, sehingga
bertambahnya aset (kas) didebit ke akun kas. Di sisi lain, penghasilan bersaldo
normal kredit, sehingga bertambahnyapenghasilan (pendapatan jasa konsultasi)
dikredit ke akun pendapatan jasa konsultasi.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #6. Membayar beban secara tunai
Sabrina Consulting membayar Rp5.000.000 tunai untuk beban sewa kantor
bulan Desember.
Analisis
Aset (kas) berkurang sebesar Rp5.000.000, sedangkan beban (beban sewa)
bertambah sebesar Rp5.000.000. Beban bersaldo normal debit, sehingga
timbulnya beban sewa didebit ke akun beban sewa. Aset bersaldo normal debit,
sehingga berkurngnya aset(kas) dikredit ke akun kas.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #7. Membayar beban secara tunai
Sabrina Consulting membayar Rp3.500.000 tunai untuk gaji karyawan.
Analisis
Aset (kas) berkurang sebesar Rp3.500.000, sedangkan beban (beban gaji)
bertambah sebesar Rp3.500.000. Beban bersaldo normal debit, sehingga
timbulnya beban (gaji) didebit ke akun beban gaji. Aset bersaldo normal debit,
sehingga berkurngnya aset (kas) dikredit ke akun kas.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #8. Penyediaan jasa konsultasi dan pelatihan secara kredit
Sabrina Consulting memberikan jasa konsultasi senilai Rp8.000.000 dan
pelatihan senilai Rp1.500.000 secara kredit.

Analisis
Aset (piutang usaha), penghasilan (pendapatan jasa konsultasi),
dan penghasilan(pendapatan jasa pelatihan) sama-sama
bertambah. Aset bersaldo normal debit, sehingga bertambahnya aset (piutang
usaha) sebesar Rp9.500.000 didebit ke akun piutang usaha. Di sisi
lain, penghasilan bersaldo normal kredit, sehingga
bertambahnyapenghasilan dari pendapatan jasa konsultasi dikredit sebesar
Rp8.000.000 dan bertambahnya penghasilan dari pendapatan jasa pelatihan
dikredit sebesar Rp1.500.000 ke akun masing-masing.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #9. Menerima kas sebagai pembayaran piutang kustomer
Sabrina Consulting menerima Rp9.500.000 uang tunai dari klien yang tagihan
(billing)-nya diterbitkan pada transaksi 8.
Analisis
Aset (kas) bertambah sebesar Rp9.500.000, sedangkan aset (piutang usaha)
berkurang sebesar Rp9.500.000. Aset bersaldo normal debit.
Bertambahnya aset (kas) didebit ke akun kas. Sebaliknya,
berkurangnya aset (piutang usaha) dikredit ke akun piutang usaha.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #10. Membayar sebagian utang usaha
Sabrina Consulting membayar Rp4.500.000 uang tunai kepada Metro Supply
sebagai pembayaran sebagian utang yang timbul pada transaksi 4.
Analisis
Aset (kas) dan liabilitas (utang usaha) sama-sama berkurang sebesar
Rp4.500.000. Asetbersaldo normal debit, sehingga berkurangnya aset (kas)
dikredit ke akun kas. Liabilitasbersaldo normal kredit, sehingga
berkurangnya liabilitas (utang usaha) didebit ke akun utang usaha.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #11. Membayar dividen kas
Sabrina Consulting membayar Rp1.000.000 dividen kas kepada Sabrina selaku
pemegang saham.
Analisis
Aset (kas) berkurang Rp1.000.000, sedangkan dividen bertambah sebesar

Rp1.000.000. Dividen bersaldo normal debit, sehingga bertambahnya dividen
didebit ke akun dividen. Aset juga bersaldo normal kredit, sehingga
berkurangnya aset (kas) dikredit ke akun kas.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #12. Menerima uang muka untuk jasa konsultasi
Sabrina Consulting menerima uang tunai senilai Rp15.000.000 dari kustomer
yang merupakan penerimaan di muka jasa konsultasi yang akan diberikan di
masa depan.
Analisis
Aset (kas) bertambah sebesar Rp15.000.000, dan liabilitas (penerimaan di muka
untuk jasa konsultasi) juga bertambah sebesar Rp15.000.000. Aset bersaldo
normal debit, sehingga bertambahnya aset (kas) didebit ke akun kas. Di sisi lain,
liabilitas bersaldo normal kredit, sehingga bertambahnya liabilitas (penerimaan di
muka jasa konsultasi) dikredit ke akun penerimaan jasa konsultasi.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #13. Membayar di muka asuransi
Sabrina Consulting membayar Rp12.000.000 tunai untuk premi asuransi selama
24 bulan ke depan. Cakupan periode layanan asuransi tersebut terhitung sejak
tanggal 1 Desember.
Analisis
Aset (kas) berkurang sebesar Rp12.000.000, sedangkan aset (pembayaran di
muka asuransi) bertambah sebesar Rp12.000.000. Aset bersaldo normal debit,
sehingga bertambahnya aset (pembayaran di muka asuransi) didebit ke akun
pembayaran di muka asuransi. Sebaliknya, berkurangnya aset (kas) dikredit ke
akun kas.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #14. Membeli barang habis pakai secara tunai
Sabrina Consulting membayar Rp600.000 tunai untuk pengadaan persediaan
barang habis pakai.
Analisis
Aset (kas) berkurang sebesar Rp600.000, sedangkan aset (persediaan barang
habis pakai) bertambah sebesar Rp600.000. Aset bersaldo normal debit,
sehingga bertambahnya aset (persediaan barang habis pakai) didebit ke akun
barang habis pakai. Sebaliknya, berkurangnya aset (kas) dikredit ke akun kas.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #15. Membayar beban secara tunai
Sabrina Consulting membayar Rp1.150.000 tunai untuk listrik bulan Desember.
Analisis
Aset (kas) berkurang sebesar Rp1.150.000 dan beban (listrik) bertambah
sebesar Rp1.150.000. Beban bersaldo normal debit, sehingga bertambahnya
beban listrik didebit ke akun beban listrik. Aset juga bersaldo normal debit,
sehingga berkurangnya aset (kas) dikredit ke akun kas.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Transaksi #16. Membayar beban secara tunai
Sabrina Consulting membayar Rp3.500.000 tunai untuk pembayaran gaji
karyawan dua minggu terakhir bulan Desember.
Analisis
Aset (kas) berkurang sebesar Rp3.500.000 dan beban (gaji) bertambah sebesar
Rp3.500.000. Beban bersaldo normal debit, sehingga bertambahnya beban (gaji)
didebit ke akun beban gaji. Aset juga bersaldo normal debit, sehingga
berkurangnya aset (kas) dikredit ke akun kas.
Jurnal transaksi

Pemindahbukuan ke buku besar umum

Penghitungan saldo. Setelah semua transaksi dipindahbukukan ke akun-akun
di buku besar umum, saldo tiap-tiap akun dihitung sebesar selisih antara sisi kiri
(debit) dengan sisi kanan (kredit). Jika sisi debit lebih besar dibandingkan sisi
kredit, selisihnya disebut saldo debit. Sebaliknya, jika sisi kredit lebih besar
dibandingkan sisi debit, selisihnya disebut saldo kredit.
Sebagai contoh, penghitungan saldo akun kas ditunjukkan pada gambar berikut.

Sisi kiri (debit) dijumlah ke bawah dan menghasilkan angka Rp195.500.000. Sisi
kanan (kredit) juga dijumlahkan dan menghasilkan angka Rp173.750.000.
Jumlah sisi debit lebih besar dibandingkan jumlah sisi kredit, sehingga kas
bersaldo debit sebesar Rp21.750.000 (Rp195.500.000 – Rp173.750.000).

Prosedur yang sama dilakukan untuk akun-akun lainnya. Hasil penghitungan
saldo semua akun akan digunakan untuk menyiapkan neraca saldo.
Format akun T yang telah digunakan sejauh ini sebenarnya hanya dimaksudkan
sebagai alat bantu untuk memahami pengaruh satu atau beberapa transaksi
terhadap akun tertentu. Dalam praktiknya, format akun tidak sesederhana itu.
Sebagai contoh, akun kas pada gambar di atas bisa disajikan dalam format akun
berkolom saldo sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut.

Karena transaksi-transaksinya tidak diasosiasikan dengan tanggal, kolom dalam
contoh pada Gambar 3-5 diisi dengan label transaksi. Perhatikan, penghitungan
saldo dilakukan setiap kali transaksi dipindahbukukan ke akun. Kas bersaldo
normal debit, sehingga setiap pemindahbukuan ke kolom debit ditambahkan ke
saldo sebelumnya. Sebaliknya, pemindahbukuan ke kolom kredit dikurangkan
dari saldo sebelumnya.
Format akun berkolom saldo disebut juga format akun standar atau format akun
tiga kolom.
Neraca saldo

Sistem akuntansi berpasangan mengharuskan jumlah semua saldo debit sama
dengan jumlah semua saldo kredit. Neraca saldo digunakan untuk memeriksa
kesamaan tersebut. Neraca saldo (trial balance) adalah daftar semua akun
beserta saldo-saldonya pada saat tertentu. Saldo-saldo semua akun dimasukkan
ke kolom debit atau kredit. Gambar berikut menyajikan neraca saldo Sabrina

Consulting setelah 16 transaksi bulan Desember dipindahbukukan ke buku besar

umum.
Penting untuk diketahui, neraca saldo di atas merupakan neraca saldo sebelum
penyesuaian.
Tahap-tahap penyusunan neraca saldo meliputi:
1. Masukkan tiap-tiap nama akun berikut saldonya (dari buku besar
umum) di neraca saldo.
2. Hitung total saldo debit dan total saldo kredit.
3. Periksa apakah total saldo debit sama dengan total saldo kredit.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63