Laporan Praktikum Kimia Anorganik I Nitr

Laporan Praktikum Kimia Anorganik I
" Nitrogen dan posfor "

Disusun oleh :

Nama
Nim
Dosen pengampu

: Angelin Kristin
: 1416150008
: Leony Sanga L.Purba Mpd.

Prodi Pendidikan kimia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Indonesia
2016

PERCOBAAN I

A. Judul Percobaan


: Nitrogen dan posfor

B. Tanggal Pelaksanaan

: 25 September 2015

C. Tujuan Percobaan

:

1. Dapat memahami beberapa karakteristik dari nitrogen
2. Dapat memahami beberapa karakteristik dari posfor
D. Tinjauan teori

:

1. Nitrogen
Nitrogen atau Zat lemas adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa

rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur
atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi
dengan unsur lainnya.Nitrogen adalah 78,08% persen dari atmosfir Bumi dan terdapat dalam
banyak jaringan hidup. Zat lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino,
amoniak, asam nitrat, dan sianida.
Nitrogen adalah zat non logam, dengan elektronegatifitas 3.0. Mempunyai 5 elektron di
kulit terluarnya. Oleh karena itu trivalen dalam sebagian besar senyawa. Nitrogen mengembun
pada suhu 77K (-196oC) pada tekanan atmosfir dan membeku pada suhu 63K (-210 oC).Nitrogen
(Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli", "gen", "pembentukan") secara resmi
ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara
tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran
telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang
lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang
menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup
lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote, daripada perkataan Yunani
αζωτος yang bermaksud "tak bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen
dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.

Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia mengetahui
asam nitrat sebagai aqua fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam nitrat dinamakan akua

regia, yang diakui karena kemampuannya untuk melarutkan emas. Kegunaan senyawa nitrogen
dalam bidang pertanian dan perusahaan pada awalnya ialah dalam bentuk kalium
nitrat,terutama dalam penghasilan serbuk peledak (garam mesiu), dan kemudiannya, sebagai
baja dan juga stok makanan ternak kimia.Hidrida utama nitrogen ialah amonia (NH3) walaupun
hidrazina (N2H4) juga banyak ditemukan. Amonia bersifat basa dan terlarut sebagian dalam air
membentuk ion ammonium (NH4+). Amonia cair sebenarnya sedikit amfiprotik dan membentuk
ion ammonium dan amida (NH2-); keduanya dikenal sebagai garam amida dan nitrida (N3-),
tetapi terurai dalam air.
Gugus bebas amonia dengan atom hidrogen tunggal atau ganda dinamakan amina. Rantai,
cincin atau struktur hidrida nitrogen yang lebih besar juga diketahui tetapi tak stabil.Nitrogen
merupakan unsur kunci dalam asam amino dan asam nukleat, dan ini menjadikan nitrogen
penting bagi semua kehidupan. Protein disusun dari asam-asam amino, sementara asam
nukleat menjadi salah satu komponen pembentuk DNA dan RNA. Polong-polongan, seperti
kedelai, mampu menangkap nitrogen secara langsung dari atmosfer karena bersimbiosis dengan
bakteri bintil akar. Ada 2 isotop Nitrogen yang stabil yaitu:
banyak adalah

14

14


N dan

15

N. Isotop yang paling

N (99.634%), yang dihasilkan dalam bintang-bintang dan yang selebihnya

adalah 15N. Di antara sepuluh isotop yang dihasilkan secara sintetik, 1N mempunyai paruh waktu
selama 9 menit dan yang selebihnya sama atau lebih kecil dari itu.
Limbah baja nitrat merupakan penyebab utama pencemaran air sungai dan air bawah
tanah. Senyawa yang mengandung siano(-CN) menghasilkan garam yang sangat beracun dan
bisa membawa kematian pada hewan dan manusia. industri Nitrogen merupakan industri yang
menggunakan unsur dasar nitrogen sebagai bahan baku utamanya. Nitogen yang berasal dari
udara merupakan komponen utama dalam pembuatan pupuk dan telah banyak membantu
intensifikasi produksi bahan makanan di seluruh dunia. Pengembangan proses fiksasi nitrogen
telah berhasil memperjelas berbagai asas proses kimia dan proses tekanan tinggi serta telah
menyumbang banyak perkembangan di bidang teknik kimia.


Sebelum adanya proses fiksasi (pengikatan) nitrogen secara sintetik, sumber utama
nitogen untuk keperluan pertanian hanyalah bahan limbah dan kotoran hewan, hasil
dekomposisi dari bahan-bahan tersebut serta amonium sulfat yang didapatkan dari hasil
sampingan pembuatan kokas dari batubara. Bahan-bahan seperti ini tidak mudah ditangani
belum lagi jumlahnya yang tidak mencukupi semua kebutuhan yang diperlukan. Salpeter Chili,
salpeter dari air kencing hewan dan manusia, dan amonia yang dikumpulkan dari pembuatan
kokas menjadi penting belakangan ini tetapi akhirnya disisihkan lagi oleh amonia sintetik dan
nitrat. Amonia merupakan bahan dasar bagi pembuatan hampir semua jenis produk yang
memakai nitrogen.
Catatan pertama mengenai usaha pembentukan senyawa nitrogen sintetis pertama
dilakukan oleh Priestley dan Cavendish yang melewatkan percikan bunga api listrik di dalam
bejana berisi udara bebas dan akhirnya mendapatkan nitrat setelah sebelumnya melarutkan
oksida yang terbentuk dalam reaksi dengan alkali. Penemuan ini cukup besar di masanya,
mengingat kebutuhan senyawa nitrogen untuk pupuk yang besar namun sayangnya alam tidak
cukup untuk memenuhinya. Karena itu, adanya senyawa nitrogen yang dapat dibuat di dalam
laboratorium memberikan peluang baru. Namun usaha komersial dari proses ini tidak berjalan
dengan mudah mengingat banyaknya kebutuhan energi yang besar dan efisiensinya yang terlalu
rendah. Setelah ini banyak proses terus dikembangkan untuk perbaikan. Nitrogen pernah juga
diikatkan dari udara sebagai kalsium sianida, namun tetap saja proses ini masih terlalu mahal.
Proses-proses lain juga tidak terlalu berbeda, seperti pengolahan termal atas campuran oksida

nitrogen (NOX), pembentukan sianida dari berbagai sumber nitrogen, pembentukan aluminium
nitrida, dekomposisi amonia dan sebagainya. Semuanya tidak menunjukkan harapan untuk
dapat dikomersialkan walaupun secara teknis semua proses ini terbukti dapat dilaksanakan.
Sampai akhirnya Haber dan Nernst melakukan penelitian yang menyeluruh tentang
keseimbangan antara nitogen dan hidrogen di bawah tekanan sehingga membentuk amonia.
Dari penelitian ini pula didapatkan beberapa katalis yang sesuai. Reaksi ini sebenarnya
membutuhkan tekanan sistem yang tinggi, tetapi pada masa itu peralatan yang memadai belum
ada dan mereka merancang peralatan baru untuk reaksi tekanan tinggi (salah satu sumbangan
dari perkembangan industri baru ini).

Bukan peralatan tekanan tinggi saja yang akhirnya tercipta karena dipicu oleh tuntutan
industri nitrogen ini. Haber dan Bosch, ilmuwan lain yang bekerjasama dengan Haber, juga
mengembangkan proses yang lebih efisien dalam usahanya menghasilkan hidrogen dan
nitrogen murni. Proses sebelumnya adalah dengan elektrolisis air untuk menghasilkan hidrogen
murni, dan distilasi udara cair untuk mendapatkan nitrogen murni yang kedua usaha ini masih
terlalu mahal untuk diaplikasikan dalam mengkomersialkan proses baru pembuatan amonia
mereka. Maka mereka menciptakan proses lain yang lebih murah.
Usaha bersama mereka mencapai kesuksesan pada tahun 1913 ketika berhasil
membentuk amonia pada tekanan tinggi. Proses baru ini masih memerlukan banyak energi
namun pengembangan lebih lanjut terus dilakukan. Dengan cepat proses ini berkembang

melebihi proses sintetis senyawa nitrogen lainnya, dan menjadi dominan sampai sekarang
dengan perbaikan-perbaikan besar masih berlanjut.
Bahan baku utama yang banyak digunakan dalam industri nitrogen adalah udara, air,
hidrokarbon dan tenaga listrik. Batubara dapat menggantikan hidrokarbon namun
membutuhkan penanganan yang lebih rumit, sehingga proses menjadi kompleks dan berakibat
pada mahalnya biaya operasi.Dari semua macam senyawa nitrogen, amonia adalah senyawa
nitogen yang paling penting. Amonia merupakan salah satu senyawa dasar nitogen yang dapat
direaksikan dengan berbagai senyawa yang berbeda selain proses pembuatan amonia yang
sudah terbukti ekonomis dan efisiensinya yang sampai sekarang terus ditingkatkan. Sebagian
besar amonia diperoleh dengan cara pembuatan sintetis di pabrik dan sebagian kecilnya
diperoleh dari hasil samping suatu reaksi.
Penggunaan gas amonia bermacam-macam ada yang langsung digunakan sebagai
pupuk, pembuatan pulp untuk kertas, pembuatan garam nitrat dan asam nitrat, berbagai jenis
bahan peledak, pembuatan senyawa nitro dan berbagai jenis refrigeran. Dari gas ini juga dapat
dibuat urea, hidrazina dan hidroksilamina. Gas amonia banyak juga yang langsung digunakan
sebagai pupuk, namun jumlahnya masih terlalu kecil untuk menghasilkan jumlah panen yang
maksimum. Maka dari itu diciptakan pupuk campuran, yaitu pupuk yang mengandung tiga
unsur penting untuk tumbuhan (N + P2O5 + K2O). Pemakaian yang intensif diharapkan akan
menguntungkan semua pihak. Amonia kualitas komersial meliputi NH3 cair murni dan yang larut


dalam air dengan konsentrasi 28 %NH3. Transportasi bahan ini sebagian besar memakai tangki
silinder dan sebagian lagi ada yang langsung disalurkan melalui pipa. Belakangan ini pemakaian
pipa mulai berkembang pesat, terutama dari pusat produksi ke pusat distribusi yang
keseluruhan panjangnya bisa mencapai 1.000 Km.
Reaksi dan keseimbangan
2N2(g) + 3H2(g) ==> 2NH3(g)
Karena molekul produk amonia mempunyai volum yang lebih kecil dari jumlah volum reaktan
maka keseimbangan akan bertambah ke arah amonia dengan peningkatan tekanan. Peningkatan
suhu reaksi menyebabkan memberikan efek yang sebaliknya terhadap keseimbangan karena
reaksi bersifat eksotermis, namun memberikan efek positif terhadap laju reaksi. Maka dari itu
perlu dihitung suhu optimal agar menghasilkan keuntungan yang maksimum.
Amonium nitrat atau dengan sebutan NH4NH3 (ammonium nitrate) dapat dibuat
dengan amonia dan asam nitrat sebagai bahan bakunya. proses pembuatan amonium nitrat pun
ada beberapa macam antara lain : 1. Proses Prilling 2. Proses Kristalisasi, dan 3. Proses Stengel
atau Granulasi. dari ke-tiga tahap tersebut, adalah proses kristalisasilah yang paling mudah;
prosesnya; bahan baku amonia dan asam nitrat masuk ke reaktor dengan bentuk fasenya adalah
amonia masih berupa gas dan asam nitrat telah berupa fase liquid. dari reaktor semua bahan
baku tersebut di lanjutkan ke evaporator lalu dikristalizer dan akhirnya di separator dan jadilah
amonium nitrat.
2. FOSFOR

Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang
terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan). Fosfor berupa berbagai jenis
senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah
tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor
yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara
fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap
(glow in the dark). Fosfor pada tabung sinar katoda mulai dibakukan pada sekitar Perang Dunia
II

dan

diberi

lambang

huruf

"P"

yang


diikuti

dengan

sebuah

angka.

(Yunani, phosphoros, yang memiliki cahaya; nama kuno untuk planet Venus ketika tampak

sebelum matahari terbit). Brand menemukan fosfor di tahun 1669 dengan mempersiapkannya
dari air kencing.
Fosfor terdapat dalam empat atau lebih bentuk alotropik: putih (atau kuning), merah,
dan hitam (atau ungu). Fosfor biasa merupakan benda putih seperti lilin. Bentuknya yang murni
tidak memiliki warna dan transparan. Fosfor putih memiliki dua modifikasi: alfa dan beta
dengan suhu transisi pada -3,8 derajat Celcius. Ia tidak terlarut dalam air, tetapi melarut dalam
karbon disulfida. Ia dapat terbakar dengan mudah di udara dan membentuk pentaoksida. Tidak
pernah ditemukan di alam, unsur ini terdistribusikan dalam berbagai mineral. Batu fosfat, yang
memiliki mineral apatit, merupakan tri-kalsium-fosfat yang tidak murni dan merupakan sumber

penting elemen ini. Deposit yang besar telah ditemukan di Rusia, Maroko, dan negara bagian
Florida, Tennessee, Utah, dan Idaho.
Fosfor sangat beracun. 50 mg bahan ini dosis yang sangat fatal. Jangan terekspos pada
fosfor putih lebih dari 0,1 mg/m3 (berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per
minggu). Fosfor putih harus disimpan dalam air, karena sangat reaktif dengan udara. Alat khusus
(forceps) juga perlu digunakan untuk menangani unsur ini karena dapat membakar kulit. Ketika
terekspos pada sinar matahai atau ketika dipanaskan dalam uapnya sampai 250 derajat Celcius,
ia terubah ke dalam berbagai bentuk merah yang tidak bereaksi di udara secara mudah seperti
bentuknya yang putih. Bentuk ini juga tidak sebahaya bentuk putih. Tetapi tetap perlu kehatihatian dalam menanganinya, karena ia dapat berubah bentuk lagi ke yang putih pada suhu-suhu
tertentu serta mengeluarkan asap beracun jika dipanaskan. Bentuk merah cukup stabil,
menguap dengan tekanan udara 1 atm dan 17 o C dan diguankan dalam membuat korek api yang
aman, kembang api, pestisida, bomb asap, dll.
Fosfor putih dapat dibentuk oleh berbagai metoda. Salah satu proses, tri-kalsium fosfat
dipanaskan dengan karbon dan silika dalam tungku pemanas listrik. Fosfor elementer
terbebaskan sebagai uap dan terkumpul sebagai asam fosfor, bahan utama untuk pupuk super
fosfat. Dalam beberapa tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P 2O5, telah
menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya. Permintaan untuk pupuk secara
global telah meningkatkan produksi fosfat yang banyak. Fosfat juga digunakan untuk produksi
gelas spesial, seperti yang digunakan pada lampu sodium. Kalsium fosfat digunakan untuk

membuat perabotan China dan untuk memproduksi mono-kalsium fosfat. Fosfor juga digunakan
dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat
penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa.
Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
Pentingnya peranan mineral fosfor, menempati urutan kedua setelah kalsium dalam total
kandungan tubuh. Fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh
sebanyak 80% berada dalam tulang dan gigi. Fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan
kekuatan untuk metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk
sintesa DNA serta penyerapan dam pemakaian kalsium. Kandungan fosfor dalam makanan
banyak terdapat dalam makanan yang tinggi protein, seperti ikan, ayam, daging, telur, kacangkacangan, biji-bijian, dan serelia atau gandum. Kandungan fosfor dalam makanan olahan juga
banyak seperti daging proses, roti, havermut atau bahan makanan yang mengandung bahan
makanan utama pengandung fosfor seperti disebutkan diatas. Kebutuhan fosfor untuk anakanak berfungsi untuk penunjang perkembangan disaat pertumbuhan. Kebutuhan fosfor bagi ibu
hamil tentu lebih bnayak dibandingkan saat-saat tidak mengandung, karena ibu hamil
membutuhkan fosfor lebih banyak untuk tulang janinnya. Jika intake kalsium kurang, janin akan
mengambilnya dari sang ibu. Ini salah satu penyebab penyakit tulang keropos pada ibu,
kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein juga diperhatikan
Pada umumnya, suatu zat bisa menyala akibat adanya eksitasi elektron yang terjadi di
dalam zat tersebut. Eksitasi elektron melibatkan dua orbital yang memiliki tingkat energi yang
berbeda, satu lebih tinggi dan satu lebih rendah. Pada saat elektron tereksitasi, elektron
berpindah dari orbital bernenergi lebih rendah ke orbital yang berenergi lebih tinggi, yang
merupakan reaksi yang non-spontan (dibutuhkan "driving force" untuk menyebabkan sebuah
elektron tereksitasi, misalnya pemanasan oleh pembakaran ataupun ekposur terhadap sinar
matahari). Anggap saja jumlah energi yang diperlukan untuk mengeksitasi elektron tersebut
adalah sejumlah X kJ. Nah, pada saat elektron yang tereksitasi ingin kembali ke orbital asalnya
(yang memiliki energi lebih rendah), energi sejumlah X kJ itu dilepaskan kembali. Nah,energi
yang dilepaskan ini berada dalam bentuk photon (cahaya), yang panjang gelombangnya berada

di range "visible" (warna yang dapat dilihat mata manusia). Itulah sebabnya sebuah warna akan
berpendar dari zat tersebut. Sebuah contoh yang dekat sekali dengan kehidupan kita adalah
benda-benda yang "glow in the dark". Penyebab eksitasi elektron pada mainan-mainan "glow in
the dark" ini adalah exposur terhadap cahaya (matahari). Sebenarnya mainan-mainan itu
berpendar sepanjang terekspos terhadap cahaya (matahari). Hanya saja, cahaya yang dihasikan
dari hasil eksitasi elektron dari mainan itu sendiri kalah terang dari cahaya (matahari), dan kita
tidak bisa melihat bahwa mainan itu sedang "berpendar". Inilah sebabnya mengapa mainan
"glow in the dark" tersebut hanya akan terlihat berpendar pada ruang gelap atau pada malam
hari.
Kemampuan zat untuk memendarkan cahaya dengan cara seperti ini sebenarnya dibagi
menjadi beberapa jenis. Dua di antaranya adalah yang dikenal dengan istilah phosphorescence
and fluororescence. Phosporescence berbeda dengan fluororescence dalam hal lama waktu zat
tersebut "menyimpan" cahaya mereka. Umumnya, phosporescence akan berpendar lebih lama.
Fosfor hitam hampir memiliki struktur yang sama jika dibanding fosfor merah, namun
kestabilan fosfor hitam lebih tinggi dibanding fosfor merah karena ikatan yang terbentuk. Pada
fosfor hitam, terbentuk rantai panjang (dalam Kimia Organik dikenal sebagai polimer, dalam
kimia anorganik hanya disebut rantai). Dengan rantai yang panjang itu, terbentuk sudut ikat
yang relatif besar sehingga masing2 atom fosfor membentuk geometri piramida segitiga.Jika,
dibandingkan dengan fosfor merah. Fosfor merah lebih rekaitf dan mudah meledak bila
bersentuhan dengan udara bebas. Hal tersebut disebabkan sudut ikat yang terlalu kecil antara
atom-atom fosfor sehingga terjadi daya tolakan yang relatif besar pada atom-atom yang
berdekatan.
Jika di dalam Kimia Organik, hal tersebut disebut Strain Enegy (energi regangan),
semakin besar keinginan atom untuk memperbesar sudut ikat, semakin besar pula Energy Strain
atom tersebut. Contoh: siklopropana memiliki Energy Strain lebih besar dibanding sikloheksana.
Pentingnya peranan mineral fosfor, menempati urutan kedua setelah kalsium dalam total
kandungan tubuh. Fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh
sebanyak 80% berada dalam tulang dan gigi. Fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan

kekuatan untuk metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk
sintesa DNA serta penyerapan dam pemakaian kalsium.
Kandungan fosfor dalam makanan banyak terdapat dalam makanan yang tinggi protein,
seperti ikan, ayam, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serelia atau gandum.
Kandungan fosfor dalam makanan olahan juga banyak seperti daging proses, roti, havermut
atau bahan makanan yang mengandung bahan makanan utama pengandung fosfor seperti
disebutkan

diatas.

Kebutuhan

fosfor

untuk

anak-anak

berfungsi

untuk

penunjang

perkembangan disaat pertumbuhan.
Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih banyak dibandingkan saat-saat tidak
mengandung, karena ibu hamil membutuhkan fosfor lebih banyak untuk tulang janinnya. Jika
intake kalsium kurang, janin akan mengambilnya dari sang ibu. Ini salah satu penyebab penyakit
tulang keropos pada ibu, kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein juga
diperhatikan. Fosfor (P) adalah mineral yang berperan penting dalam struktur dan fungsi tubuh,
setelah kalsium. Fosfor didalam tubuh kita 80% berada pada tulang dan gigi dalam bentuk
kalsium fosfat. Fosfor ditemukan dalam banyak makanan yang tinggi protein, oleh karena itu
kekurangan mineral ini sangat jarang. Berikut ini adalah Beberapa Fosfor Memiliki peranan
utama dalam mempertahankan kalsium, tulang dan gigi.

E. Alat dan Bahan

:

Alat dan Bahan
N
o
1
2
‘3
4
5
6
7
8

Alat
Nama
Gelas kimia
Kertas saring
Kaki tiga
Thermometer
Bunsen
Tabung Reaksi
Penjepit
Batang

Ukuran

Jumlah

1000mL
500mL
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang

2 Buah
6 Buah
1 Set
1 Buah
1 Set
1 Buah
1 Buah

Bahan
Nama

Konsentrasi

Air
Fe(NO3)2(s)
NaOH(aq)
KSCN(aq)
FeCl3(aq)
NH4Cl (aq)
Na3PO4
CH3COOH(aq)
Logam Al dan

0,2M
0,1 M
0,1 M
1M
0,5 M
-

Jumlah
0,1 gram
2ml
2ml
5 tetes
2ml
0,2 gram
2 cm

9
10
11

pengaduk
Penangas
Pipet tetes
Labu ukur

Sedang
Sedang

1 Buah
1 Buah

Mg
AgNO3(aq)
Fe(NO3)3
Indikator PP

0,1 M
0,2 M
-

Beberapa
tetes

F. Prosedur Kerja
1. Ke dalam tabung reaksi campurkan 0,1 gram kristal NaNO 3, sepotong kecil pita
aluminium, dan 2 ml larutan NaOH (2M) dan sumbat tidak terlalu rapat dengan kertas
untuk mengurangi kecepatan keluarnya gas hasil kemudian panaskan. Identifikasi gas
yang keluar dari hasil pemanasan tersebut dengan membuka sumbat kertas, dan (a)
mengenali baunya, (b) mendekatkan ujung batang pengaduk kaca ( yang telah
dicelupkan kedalam asam hidroklorida pekat) ke atas mulut tabung, (c) mendekatkan
kertas, lakmus merah basah oleh air pada mulut tabung dan (d) menutup mulut tabung
dengan kertas yang telah dibasahi dengan indicator PP dan mengamatinya ( kerjakan ini
dalam almari asam ).
2. Kedalam larutan 1-2 mL natrium nitrit 0,2 M tambahkan beberapa tetes asam asetat 5
M, kemudian tambahkan 1-2 mL larutan tiuorea 0,2 M. Amati perubahan reaksi yang
terjadi, dan apabila reaksi telah berhenti tambahkan beberapa tetes larutan FeCl 3. Catat
segala perubahan yang terjadi. Yakinkan hasil amatan anda dengan membandingkan
warna hasil reaksi tersebut dengan warna dari campuran beberapa tetes larutan FeCl 3
dan larutan tiourea dalam tabung uji (reaksi) lain
3. Kedalam larutan 1-2 mL natrium nitrit 0,2 M tambahkan 1-2 mL larutan KI 0,2 M dan
kemudian asamkan dengan beberapa tetes asam asetat. Tambahkan 2 mL kloroform
( atau CCl4 ), kocok baik – baik dengan menutup mulut tabung dengan ibu jari. Rasakan
adanya tekanan gas dari dalam tabung, biarkan tabung terbuka dan teliti ada-tidaknya
perbedaan warna gas pada bagian dalam tabung dengan bagian mulut tabung ; agar
lebih jelas tabung uji diberi latar belakang kertas putih. Catat pula warna larutan
kloroform.

4.

Masukkan 0,2 gram kristal Na 3PO4, anhydrous kedalam tabung uji reaksi kecil,
tambahkan pita Mg 6 mm, dan panaskan dengan nyala Bunsen hingga campuran
nampak kemerahan. Biarkan campuran dingin dan kemudian tambahkan air dan segera
uji gas yang keluar dengan menempatkan kertas yang telah dibasahi dengan larutan
perak nitrat pada mulut tabung. ( kerjakan ini dalam almari asam ).

G. Hasil dan Pembahasan
Hasil Pengamatan
Berdasarkan percobaan diatas, diperoleh data hasil percobaan sebagai berikut:
No

Perlakuan

Amatan dan Simpulan / Persamaan
reaksi

1

Fe(NO3)2 + logam Al + NaOH

Menggumpal

Dipanaskan, dibau

Tidak berbau
Terbentuk tiga lapisan;
1. Lapisan terbawah; warna merah
kecoklatan
2. Lapisan tengah; warna hitam
3. Lapisan atas ; warna putih susu

+ HCl pekat pada batang pengaduk

Lapisan terbawah sebagian tercampur
dengan lapisan tengah dan lapisan atas
semakin bening

+ Kertas lakmus merah + Kertas Kertas lakmus merah berubah warna
basah PP

menjadi

biru

keunguan,

setelah

disumbat dengan kertas saring yang
dibasahi PP;
Lapisan atas menyatu dengan lapisan
tengah tetapi lapisan tengah lebih pekat
2.

Fe(N03)3 + CH3COOH + KSCN + FeCl3

Pada awalnya larutan Fe(N03)3 berwarna
orange dan kemudian dicampur dengan
5 tetes CH3COOH yang berwarna bening
.

Fe(N03)3 + KI + CH3COOH + NH4Cl

Larutan

pun

berubah

menjadi

berwarna larutan keruh .
Lalu

pada

ditambahkan

saat

larutan

KSCN

warna

tersebut
larutan

semakin gelap dan keruh
Saat + FeCl3 warna menjadi hitam
kecokelatan
Larutan
3.

Fe(N03)3

berwarna

orange

setelah di + larutan KI warna larutan
menjadi merah pekat
Lalu membetuk tiga lapisan yaitu;
1. Lapisan permukaan; warna hitam

Na3PO4+ Mg dipanaskan + H2O +

2. Lapisan tengah

; warna merah

3. Lapisan bawah

; warna orange

Kemudian larutab tsb di + 5 tetes

Kertas saring yang ditetesi AgNO3

CH3COOH tidak ada perubahaan
Kemudian setelah di + NH4Cl warna
larutan

berubah

menjadi

merah

kekuningan dan saat dikocok ada
tekanan dan terasa sedikit panas
Na3PO4 berupa Kristal berwarna kuning
4.

Ketika Na3PO4 + Mg dipanaskan yang
terjadi sbb ;
Meleleh, laju reaksi semakin cepat dan
menghasilkan gas berupa gelembung
yang terbentuk makin banyak , airnya
semakin lama semakin keruh
Setelah ditetesi H2O, terbentuk tiga
lapisan ;
1. Lapisan atas

; warna keruh

2. Lapisan tengah

; warna bening

3. Lapisan bawah

; warna pekat

Kemudian disumbat dengan Kertas
saring yang ditetesi AgNO3
Lapisan menjadi 2 ;
1. Lapisan atas

; bening

2. Lapisan bawah ; pekat

Pembahasan

Pada percobaan fosfor dan nitrogen dilakukan empat macam percobaan, dengan
tujuan untuk dapat memahami dan mengetahui beberapa karakteristik dari unsur
Nitrogen dan posfor dimana dapat ditetntukan dari gas yang dihasilkan oleh larutan yang
mengandung unsur dari Nitrogen dan posfor dan bisa juga melalui warna dan gas tersebut
Sesuai dengan teori, hasil pengamatan dan percobaan pertama yaitu Fe(NO 3)2 + logam
Al + NaOH yaitu tidak berbau hal ini dikarenakan Fe(NO 3)2 mengandung unsur Nitogen
yang memiliki sifat tidak berbau. Dan pada saat larutan Fe(NO 3)2 telah bercampur dengan
logam Al, kemudian dimasukkan NaOH dan bereaksi menghasilkan gas yang menggumpal
serta membentuk 3 lapisan yaitu ;Lapisan terbawah; warna merah kecoklatan, Lapisan
tengah; warna hitam, Lapisan atas ; warna putih susu, hal itu terjadi karena adanya
pemisahan antara Fe(NO3)2 dengan Larutan NaOH
Setelah itu larutan dimasukkan batang pengaduk diujung tabung reaksi Lapisan
terbawah sebagian tercampur dengan lapisan tengah dan lapisan atas semakin bening hal
ini terjadi karena batang pengadu telah ditetesi HCl pekat dimana HCl yang mengambil
andil pada perubahan warna dan lapisan. Kemudian langkah selanjutnya Kertas lakmus
didekatkan kemulut tabung dimana kertas lakmus merah berubah warna menjadi biru
keunguan, hal ini disebabkan karena larutan bersifat basa.
Selanjutnya larutan dalam tabung reaksi disumbat dengan kertas saring yang dibasahi
PP Lapisan atas menyatu dengan lapisan tengah tetapi lapisan tengah lebih pekat, hal ini
disebabkan kadar asam suatu zat melebihi Ph 10 yang berkakibat PP berubah menjadi
ungu.
Pada percobaan kedua yaitu Fe(N03)3 berwarna orange dan kemudian dicampur
dengan 5 tetes CH3COOH yang berwarna bening, Larutan pun berubah menjadi berwarna
larutan keruh, hal itu berarti Fe(N03)3 bereaksi dengan NaOH. Lalu pada saat larutan
tersebut ditambahkan KSCN warna larutan semakin gelap dan keruh, Hal itu disebabkan
karena KSCN memiliki sifat yang larut sehingga dapat bereaksi.
Pada percobaan ketiga dengan penambahan larutan KI pada Fe(N0 3)3 bereaksi hal ini
ditandai dengan warna menjadi merah pekat hal ini dikarenakan larutan KI tak berwarna
dan warna Fe(N03)3 orange,

Pada percobaan keempat secara teorinya reaksi antara natrium fosfat anhydrous dan
langsung didalam air akan membentuk hidrida fosfina dan menghasilkan natrium fosfina
yang pada penambahan air akan menghasilkan gas fosfina dimana gas fosfina ini sebagai
agen pereduksi yang dapat dikenali dengan reaksinya terhadap kertas yang dibasahi
dengan larutan perak nitrat yang akan menghasilkan endapan perak berwarna hitam.
Secara praktek Ketika Na3PO4 + Mg dipanaskan yang terjadi sbb ;
Meleleh, laju reaksi semakin cepat dan menghasilkan gas berupa gelembung yang
terbentuk makin banyak , airnya semakin lama semakin keruh. Setelah ditetesi H 2O,
terbentuk tiga lapisan ; Lapisan atas warna keruh, Lapisan tengah warna bening, Lapisan
bawah

warna pekat. Kemudian disumbat dengan Kertas saring yang ditetesi AgNO 3

Lapisan menjadi 2 Lapisan atas bening, Lapisan bawah ; pekat
H. Pertanyaan
1. Mengapa siklus posfor tidak dapat ditemukan di udara yang mempunyai tekanan tinggi?
Jawab; Karena posfor biasanya cair pada suhu dan tekanan normal.
2. Apa perbedaan Nitrogen dan Posfor?
Jawab;
1. Nomor atom nitrogen 7, dan 15 untuk fosfor
2. Nitrogen pada periode kedua sedangkan posfor pada periode ketiga
3. Nitrogen terjadi sebagai gas diatomic, sedangkan posfor terjadi pada keadaan padat
4. Fosfor memiliki kemampuan untuk membuat ikatan sampai memiliki lebih dari satu
octet di kulit valensi. Tapi bentuk ikatan nitrogen sampai octet diisi.
3. Informasi terbaru apa yang terkini yang pernah anda dengar mengenai Nitrogen dan
Posfor?
Jawab; Nitrogen pada saat ini dikenal sebagai pembeku cairan yang akan menjadi ice
cream atau yang disebut nitrogen cair
I. Kesimpulan
1. Nitrogen dan posfor bukan pengantar listrik dan keduanya membentuk oksida asam
sehingga tidak diragukan lagi di klasifikasikan sebagai non logam

2. Unsur nitrogen merupakan unsur yang tidak berwarna ,tidak berbau. Sehingga pada
percobaan pertama Fe(NO3)2 + logam Al + NaOH tidak berbau
3. Logam aluminium berperan dalam pereduksi ion nitrit secara kuat dalam basa
menjadi gas ammonia.
J. Daftar Pustaka
1) D., Budesvsky.1979. Poundation of chemical analysis. London eliss Horwood
2) Ranawijaya., Jahja.1985. Ilmu Kimia 2. Jakarta; Depdikbud
3) Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif . Jakarta;PT Kolman media pusaka
4) Purba.Michael.2012 jilid 3. Jakarta; Erlangga
5) Budi utami,Agung Nugroho cs.2009 kimia 3. Jakarta; Pusat pembukuan
K. Lampiran
Ini dia beberapa dokumentasi selama melakukan prosedur saat praktikum….

Tadaaaaa, dan ini hasil akhir yang diperoleh setelah melakukan semua prosedurnya ……
Ada 4 tabung sesuai dengan perlakuan yang dilakukan pada praktikum kali ini.