Sifat Periodik Unsur (1) docx

Sifat Periodik Unsur
Kata Kunci: Afinitas Elektron, energi ionisasi, Jari-jari Atom, keelektronegatifan
Ditulis oleh Ratna dkk pada 14-04-2009
Sifat yang berubah secara beraturan menurut kenaikan nomor atom dari kiri ke kanan dalam satu
periode dan dari atas ke bawah dalam satu golongan disebut sifat periodik. Sifat periodik
meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas electron dan keelektronegatifan.
Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak elektron di kulit terluar dari inti atom. Jari-jari atom sulit untuk
ditentukan apabila unsur berdiri sendiri tanpa bersenyawa dengan unsur lain. Jari-jari atom
secara lazim ditentukan dengan mengukur jarak dua inti atom yang identik yang terikat secara
kovalen. Pada penentuan jari-jari atom ini, jari- jari kovalen adalah setengah jarak antara inti dua
atom identik yang terikat secara kovalen.

Penentuan jari-jari atom

Hubungan jari-jari atom gengan nomor atom

Kurva hubungan jari-jari atom dengan nomor atom memperlihatkan bahwa jari-jari atom dalam
satu golongan akan semakin besar dari atas ke bawah. Hal ini terjadi karena dari atas ke bawah
jumlah kulit bertambah sehingga jari-jari atom juga bertambah.


Jari-jari atom unsur
Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) berjumlah kulit sama tetapi jumlah proton
bertambah sehingga jari-jari atom juga berubah. Karena jumlah proton bertambah maka muatan
inti juga bertambah yang mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron pada
kulit terluar semakin kuat. Kekuatan gaya tarik yang semakin meningkat menyebabkan jari-jari
atom semakin kecil. Sehingga untuk unsur dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecil dari
kiri ke kanan.
Jari-jari ion digambarkan sebagai berikut:

Perbandingan jari-jari atom dengan jari-jari ion
Energi Ionisasi

Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepas elektron atom netral dalam wujud gas pada
kulit terluar dan terikat paling lemah disebut energi ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom
mempengaruhi besarnya energi ionisasi. Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara inti
dengan elektron pada kulit terluar semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit terluar
semakin mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron tersebut semakin
kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energi ionisasi semakin kecil dari atas ke bawah.
Sedagkan dalam satu periode, energi ionisasi semakin besar dari kiri ke kanan. Hal ini
disebabkan dari kiri ke kanan muatan iti semakin besar yang mengakibatkan gaya tarik antara

inti dengan elektron terluar semakin besar sehingga dibutuhkan energi yang besar pula untuk
melepaskan elektron pada kulit terluar.

Energi ionisasi

Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom
Kurva tersebut menunjukkan unsur golongan 8A berada di puncak grafik yang mengindikasikan
bahwa energi ionisasinya besar. Hal sebaliknya terjadi untuk unsur golongan 1A yang berada di
dasar kurva yang menunjukkan bahwa energi ionisasinya kecil. Atom suatu unsur dapat
melepaskan elektronnya lebih dari satu buah. Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron
keua disebut energi ionisasi kedua dan tentu saja diperlukan energi yang lebih besar. Energi
ionisasi semakin besar apabila makin banyak elektron yang dilepaskan oleh suatu atom.

Afinitas Elektron
Afinitas elektron merupakan enegi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk
gas apabila terjadi penangkapan satu elektron yang ditempatkan pada kulit terluarnya dan atom
menjadi ion negatif. Afinitas elektron dapat berharga positif dan negatif. Afinitas elektron
berharga negatif apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi dilepaskan. Ion negatif
yang terbentuk akibat proses tersebut bersifat stabil. Hal sebaliknya terjadi apabila dalam proses
penangkapan satu elektron, energi diserap. Penyerapan energi menyebabkan ion yang terbentuk

bersifat tidak stabil. Semakin negatif harga afinitas lektron suatu atom unsur maka ion yang ter
bentuk semakin stabil.

Afinitas elektron golongan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7
Gambar menunjukkan bahwa atom unsur golongan 2A dan 8A mempunyai afinitas elektron yang
berharga positif. Hal ini mengindikasikan bahwa unsur golongan 2A dan 8A sulit menerima
elektron. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur golongan halogen karena unsur golongan
ini paling mudah menangkap elektron. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa afinitas
elektron, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin negatif dan dalam satu golongan dari
atas ke bawah, semakin positif.
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan ada-lah skala yang dapat menjelaskan kecenderungan atom suatu unsur untuk
menarik elektron menuju kepadanya dalam suatu ikatan. Keelektronegatifan secara umum, dalam
satu periode, dari kiri ke kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan, dari atas ke bawah
keelekrnegatifan semakin berkurang. Hal ini dapat dimengerti karena dalam satu periode, dari
kiri ke kanan, muatan inti atom semakin bertambah yang mengakibatkan gaya tarik antara inti
atom dengan elektron terluar juga semakin bertambah. Fenomena ini menyebabkan jari-jari atom
semakin kecil, energi ionisasi semakin besar, afinitas elektron makin besar dan makin negatif dan
akibatnya kecenderungan untuk menarik elektron semakin besar.


Elektronegatifitas

Keelektronegatifan skala Pauling
Terlihat dari gambar bahwa untuk unsur gas mulia tidak mempunyai harga keelektronegatifan
karena konfigurasi elektronnya yang stabil. Stabilitas gas mulia menyebabkan gas mulia sukar
untuk menarik dan melepas elektron. Keelektronegatifan skala pauling memberikan nilai
keelektronegatifan untuk gas mulia sebesar nol.