prinsip prinsip ilmu komunikasi. pptx

Kelompok 2
Prinsip –perinsip komunikasi

Prinsip –prinsip komunikasi
7-12
 Komunikasi Bersifat sistemik
 Sistem internal

Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa
oleh individu ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi
,yang ia serap selama sosialisasi-sosialinya
(keluaraga ,masyarakat,setempat,kelompok
suku,kelompok agama,lembaga pendidikan ,kelompok
sebaya ,temapat kerja dan sebagainya).

 External

Sistem external terdiri dari unsur-unsur dalam
lingkungan di luar individu , termasuk kata –kata yang
ia pilih untuk berbicara,isyarat fisik peserta
komunikasi ,kegaduahn disekitarnya ,penataan

ruangan ,cahaya ,dan tempertur ruangan .Elemen –
elmen ini adalah stimulasi publik yang terbuka bagi
setiap peserta komunikasi dalam setiap transaksi
komunikasi

Prinsip 8
Semakin mirip latar belakang sosial –
budaya semakin efektiflah komunikasi
 Komunikasi yang efektif adalah komuniksi yang

hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya (
orang –orang yang sedang berkomunikasi)
Misalnya , penjual yang datang kerumah untuk
mempromosikan barang danggap telah melakukan
komunikasi efektif apabila akhirnanya tuan rumah
membeli barang yang ia tawarkan ,sesuai dengan
yang diharapkan penjual itu ,dan tuan rumah pun
merasa puas dengan barang yang dibelinya.

 Kesamaan bahasa khusunya akan membuat


orang – orang yang berkomunikasi lebih
mudah mencapai pengertian bersama
dibandingkan dengan orang –orang yang tidak
memahami bahasanya yang sama

 Makna suatu pesan ,baik verbal ataupun non verbal

pada dasarnya terkait budaya .Makna penuh suatu
humor dalam bahasa daerah hanya akan dapat
ditangkap oleh penutur asli bahasa bersangkutan
.Penetur asli akan tertawa terbahak-bahak
mendengar humor tersebut ,sementara orang –orang
lain mungkin akan bengong meskipun mereka secara
harfiah memahami kata –kata dalam humor tersebut

Prinsip 9 komunikasi bersifat
nonsekuensial
 Meskipun terdapat banyak model komunikasi
linier atau astu-arah ,sebenernya komunikasi

manusia dalam bentuk dasrnya (Komunikasi
tatap muka )bersifat dua arah .Ketika
seseorang berbicara kepada seseorang
lainya ,atau kepada sekelompok orang seperti
dalam rapat atau kuliah ,sebetulnya
komunikasi itu berjalan dua arah karna orang –
orang yang kita anggap sebagai pendengar
atau penerima pesan sebenarnya juga menjadi
“pembicara”atau pemberi pesan pada saat
yang sama ,yaitu lewat prilaku non verbal

 Meskipun sirkuler digunakan untuk menandai proses

komunikasi unsur –unsur proses komunikasi
sebenarnya tidak terpola secara kaku .Pada dasarnya
unsur –unsur tersebut tidak berada dalam suatu
tatanan yang bersifat linier ,sirkuler ,helikal atau
tatanan yang lainya unsur –unsur proses komunikasi
boleh jadi beroprasi dalam suatu tatanan tadi ,tetapi
mungkin pula setidaknya sebagain ,dalam suatu

tatanan yang acak.

Prinsip 10
Komunikasi bersifat prosesual ,dinamis dan
transaksional
 Seperti juga waktu eksistensi ,komunikasi tidak

mempunyai awal dan tidak memepunyai akhir
,melainkan proses yang sinambung (continuous).

 Komunikasi sebagai proses dapat di analogikan

dengan pernyataan Heraclitus enam abad sebelum
masehi bahwa”Seorang manusia tidak akan pernah
melangkah di sungai yang sama dua kali “ pada saat
yang kedua itu manusia itu berbeda ,dan begitu juga
sunginya.jadi dalam kehidupan manusia ,tidak pernah
saat yang sama datang dua kali

 Pernyataan bahwa komunikasi telah terjadi


sebenarnya bersifat artifisial dalam arti bahwa kita
mencoba menangkap suatu gambaran diam (Statis)
dari proses tersebut dengan maksud untuk
menganalisis kerumitan peristiwa tersebut dengan
menojolkan komponen-komponen atau aspek –aspek
yang penting semua model komunikasi sebenarnya
merupakan “pemotretan “atas gambaran diam dari
proses tersebut.

Dalam proses komunikasi itu, para peserta komunikasi
saling mempengaruhi ,seberapa kecil pun pengaruh itu
,baik lewat komunikasi verbal ataupun nonverbal

 Implikasi dari komunikasi sebagai proses yang

dinamis dan trnsaksional adalah bahwa para peserta
komunikasi berubah (dari sekedar berubah
pengetahuan hingga berubah pandangan dunia dan
prilakunya).Ada orang perubahanya sedikit demi

sedikit dari waktu ke waktu tetapi perubahan
akirnya (secara kumulatif )cukup besar.

 Implisit dalam proses komunikasi sebagai transaksi ini

adalah proses penyediaan (encoding) dan penyedian
balik (decoding) kedua proses itu meskipun secara
teoritis dapat dipisahkan ,sebenarnya terjadi secara
serempak bukan bergantian

 Keserampakan inilah yang menandai komunikasi

sebagai transaksi .jadi kita tidak menyandi pesan
,lalu menunggu untuk menyandi balik respons orang
lain .Kita melakukan kedua kegiatan itu pada saat
yang hampir bersamaan ketika kita berkomunikasi.

 Sebetulnya ,para peserta komunikasi merupakan

sumber informasi dan masing –masing memberi serta

menerima pesan secara serentak .Lebih lanjut lagi
keduanya pada saat yang sama saling mempengaruhi .
Katakanlah komunikator 1 yang pertama kali
menyampaikan pesan dan komunikator 2 merupakan
orang pertama yang yang menerima pesan tetapi
hampir semua aktivitas komunikasi kita sehari –hari
berlangsung spontan dan nyaris tanpa struktur
sehingga kedua peran tersebut bertumpang tindih

Prinsip 11 komunikasi bersifat
irreversible
 Suatau prilaku adalah sebuah peristiwa .Oleh karna

merupakan peristiwa ,prilaku berlangsung dalam
waktu dan tidak dapat “diambil kembali “ .Bila Anda
memukul wajah seseorang dan meretakan
hidungnya ,peristiwa tersebut dan konsekusinya telah
terjadi anda tidak dapat memutar kembali jarum
jam dan berpura –pura seakan hal itu tidak
terjadi.anda tidak dapat mengubah peristiwa yang

sebenarnya.anda dapat meminta maaf ,namun
hidung orang itu tetap retak.

 Meskipun orang itu memafkan anda perasaanya

terhadap anda mungkin sekali tidak persis sama
dibandingkan dengan sebelumnya anda melakukan
tidakan pemukulan tersebut .Orang inggris punya
ungkapan “To forgive but not to forget”(Kita bisa
memaafkan keslaha orang lain ,tapi takan dapat
melupakanya ).

 Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi

sebagai proses yang selalu berubah.Perinsip ini
seyogyanya menyadarkan kita bahwa kita harus hati –
hati untuk menyapaikan pesan kepada orang lain
,sebab yaitu tadi, efeknya tidak bisa ditiadakan sama
sekali,meskipun kita berusaha meraltnya .Apalagi bila
penyampaain pesan itu dilakukan untuk pertama

kalinya . Dalam komunikasi masa ,sekali wartawan
menyiarkan berita yang tanpa disengaja mencemarkan
nama baik seseorang, maka nama baik orang itu

 Sulit di kembalikan lagi ke posisi semula meskipun

surat kabar ,majalah ,radio atau televisi itu telah
meminta maaf dan memuat hak jawab sumber berita
secara lengkap .Ada saja pihak yang menaruh
prasangka buruk kepada sumber berita tadi ,karna
mereka tidak mengetahui bahwa nama baik sumber
berita telah dipulihkan melalui permohonan maaf
media cetak dan media elektronik .

Prinsip 12 Komunikasi Bukan Panasea untuk
Menyelesaikan Berbagai Masalah
 Banyak persoalan dan konflik antar manusia

disebabkan oleh masalah komunikasi.Namun
komunikasi bukanlah panasea (obat mujarab ) untuk

menyelesaikan atau konflik ,karna persoalan atau
konflik tersebut mungkin berkaitan dengan masalah
struktural agar komunikasi efektif ,kendala struktural
ini juga harus di atasi

 Misalnya ,meskipun pemerintah bersusah payah

menjalin komunikasi yang efektif dengan warga aceh
dan warga papua ,tidak mungkin usaha itu akan
berhasil bila pemerintah memperlakukan masyarakat
diwilayah –wilayah itu secara tidak adil ,dengan
mermpas kekayaan alam mereka dan mengangkut ke
pusat .

 Komunikasi antar berbagai etnik ,baik antara warga

tionghoa dengan warga pribumi ,antara suku madura
dengan suku dayak di sambas (kalimantan ) atau
antara warga pendatang (bugis dan makasar) dan
warga pribumi diambon ,juga ttidak akan efektif bila

terdapat kesenjangan ekonomi yang lebar diantara
pihak tersebut, juga bila pihak –pihak tertentu tidak
memperoleh akses atau mengalami disriminasi dalam
lapangan pekerjaan yang seharusnya juga terbuka
bagi mereka.

 Hubungan antara warga tionghoa dan warga pribumi

akan semakin efektif bila warga tionghoa pun
diperbolehkan menjadi pegawai negeri dan anggota
TNI tidak hanya sebagi pedagang atau pegawai bank
swasta seperti yang terjadi selama ini

 Cukup Sekian dari Kelompok 2 Terima kasih atas perhatianya