Model Pembelajaran Guided Inquiry dan STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Siswa

  

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR FISIKA

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DAN

STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)

PADA SISWA KELAS VIIISMP N 1 BATEALIT JEPARA

  

MATERI POKOK GAYA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Fisika

  Oleh:

  

ABDUL FATAH RIDHWAN

NIM. 073611013

FAKULTAS TARBIYAH

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Abdul Fatah Ridhwan NIM : 073611013 Jurusan/Program Studi : Tadris Fisika Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

  Semarang, 8 Desember 2011 Saya yang menyatakan,

  Abdul Fatah Ridhwan

  NIM: 073611013

KEMENTERIAN AGAMA R.I

  Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) NgaliyanSemarang Telp. 024-7601295 Fax. 7615387

  

PENGESAHAN

  Naskah skripsi dengan: Judul : Studi Komparasi Hasil Belajar Fisika Menggunakan

  Model Pembelajaran Guided Inquiry dan STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Batealit Jepara Materi Pokok

Gaya Tahun Ajaran 2011/2012

  Nama : Abdul Fatah Ridhwan NIM : 073611013 Jurusan : Tadris Program Studi : Tadris Fisika telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

  IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Fisika.

  Semarang, 27 Desember 2011

DEWAN PENGUJI

  Ketua, Sekretaris, H. Mursid, M. .Ag. Andi Fadlan, S .Si., M. Sc.

NIP. 196703052001121001 NIP. 198009152005011006

  Penguji I, Penguji II, Joko Budi Poernomo, M. Pd. Wenty Dwi Yuniarti, S. Pd. M. Kom.

  NIP. 197602142008011011 NIP. 197706222006042005

  Pembimbing I, Pembimbing II

  NOTA PEMBIMBING Semarang, 1 Desember 2011

  Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

  IAIN Walisongo di Semarang

  Assalamu’alaikum wr.wb

  Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Studi Komparasi Hasil Belajar Fisika Menggunakan

  Model Pembelajaran Guided Inquiry dan STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Batealit Jepara Materi Pokok

Gaya Tahun Ajaran 2011/2012

  Nama : Abdul Fatah Ridhwan NIM : 073611013 Jurusan : Tadris Program Studi : Tadris Fisika Saya memandang baahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

  Wassalamu’alaikum wr. wb.

  Pembimbing I Andi Fadlan, S .Si. , M.Sc.

  NIP.198009152005011006

  NOTA PEMBIMBING Semarang, 25 November 2011

  Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

  IAIN Walisongo di Semarang

  Assalamu’alaikum wr.wb

  Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Studi Komparasi Hasil Belajar Fisika Menggunakan

  Model Pembelajaran Guided Inquiry dan STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Batealit Jepara Materi Pokok

Gaya Tahun Ajaran 2011/2012

  Nama : Abdul Fatah Ridhwan NIM : 073611013 Jurusan : Tadris Program Studi : Tadris Fisika Saya memandang baahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

  Wassalamu’alaikum wr. wb.

  Pembimbing II Drs. Karnadi, M. Pd.

  NIP.196803171994031003

  

ABSTRAK

  Judul : Studi Komparasi Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model

  

Pembelajaran Guided Inquiry dan STAD (Student Teams

Achievement Division) pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Batealit

Jepara Materi Pokok Gaya Tahun Ajaran 2011 / 2012.

  Nama : Abdul Fatah Ridhwan NIM : 073611013

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar Fisika materi pokok Gaya antara peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry dengan peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams

  

Achievement Division) , dan juga untuk mengetahui model manakah di antara

  model pembelajaran Guided Inquiry dan STAD (Student Teams Achievement

  Division) yang memberikan hasil belajar Fisika yang lebih baik

  Penelitian ini termasuk penelitian lapangan, dengan metode teknik komparatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP N

  1 Batealit Jepara yang berjumlah 177 siswa dan terdiri dari lima kelas paralel. Sampel penelitian ini adalah kelompok eksperimen 1 (Guided Inquiri) dari kelas

  VIII-C sebanyak 36 siswa dan kelompok eksperimen 2 (STAD) dari kelas VIII-D sebanyak 34 siswa. Jadi banyaknya sampel seluruhnya adalah 70 peserta didik dan diperoleh dengan cara random sampling.

  Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, observasi dan tes. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan sebagai dasar untuk mengadakan penelitian diantaranya Daftar nilai mata Pelajaan Fisika kelas

  VIII (data awal) pada materi pokok sebelum gaya. Metode observasi digunakan untuk mengamati pembelajaran. Sedangkan metode tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar Fisika pada materi pokok gaya kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis statistik uji perbedaan rata-rata kelas eksperimen 1 (Guided Inquiri) dan kelas eksperimen 2 (STAD) dengan analisis uji t test .

  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: rata-rata hasil belajar Fisika pada materi pokok Gaya peserta didik kelas SMP N 1 Batealit Jepara dengan model pembelajaran Guided Inquiri adalah sebesar 64,44, sedangkan rata-rata hasil belajar Fisika peserta didik dengan model STAD sebesar 58,15. Dari uji perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t-test dihasilkan t sebesar 2,31. hitung

  t t

  Setelah dikonsultasikan dengan dengan dk  ( nnhitung tabel 2 ) = 68 dan

  1

  2

  taraf signifikan (  ) 5% = 2,00, diketahui bahwa t lebih besar dari t , maka hitung tabel dapat disimpulkan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen 1 (Guided

  

Inquiri ) dan kelas eksperimen 2 (STAD) berbeda secara nyata. Selain itu rata-rata

  hasil belajar dengan model pembelajaran Guided Inquiri lebih besar dibanding

KATA PENGANTAR

  

Bismillahirrahmanirrahim

  Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, akhirnya peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Salawat serta salam senantiasa pula tercurahkan ke hadirat beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya dengan harapan semoga mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.

  Skripsi yang berjudul “Studi Komparasi Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry Dan STAD (Student Teams

  

Achievement Division ) Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Batealit Jepara Materi

  Pokok Gaya Tahun Ajaran 2011 / 2012 ” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Tarbiyah

  IAIN Walisongo Semarang.

  Dalam penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan juga arahan serta saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan terima kasih sedalam- dalamnya kepada:

  1. Prof. Muhibbin, M. Ag. selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

  2. Dr.

  Suja’i, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

  3. Andi Fadlan, S. Si., M. Sc. dan Drs. Karnadi, M. Pd. selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk selalu memberikan bimbingan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  4. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan bekal pengetahuan kepada peneliti selama di bangku kuliah.

  5. Drs. H. Ahmad Yazid, M. P d Selaku kepala sekolah SMP N 1 Batealit

  6. Patmono Aprianto, S. Pd, Selaku guru mapel IPA di SMP N 1 Batealit

  8. Kedua adik saya sikembar yang imut-imut Ayu Andaru Risnawati dan Ayu Andira Lisnawati, yang senantiasa memberikan inspirasi bagi peneliti.

  9. Erin Vidiyanti yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, baik secara moril maupun materil.

  10. Teman-teman kos gendani yang telah menganggap peneliti sebagai bagian dari keluarga sendiri.

  11. Kawan-kawan Tadris Fisikaa 07 senasib seperjuangan.

  12. Teman-teman KKN Posko 16 Desa Kalisidi.

  13. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

  Semoga amal yang telah diperbuat akan menjadi amal yang saleh, dan mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Akhirnya Penulis Berharap semoga skripsi ini bermanfaat, Khususnya bagi penulis, Amin

  Ya Rabbal‘Alamin.

  Semarang, 8 Desember 2011 Peneliti

  Abdul Fatah Ridhwan NIM. 073611013

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................ i HALAMAN KEASLIAN .................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................... vi HALAMAN ABSTRAKSI .................................................................. vi HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................. ix DAFTAR TABEL ................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiii

  BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1 B. Rumusan Masalah ....................................................................

  3 C. Manfaat Penelitian ...................................................................

  4 BAB II: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Penelitian yang Relevan ...............................................

  6 B. Kerangka Teoritik ....................................................................

  8 1. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi .................

  8 2. Model Pembelajaran Guided Inquiry .................................

  15 3. Model Pembelajaran STAD ...............................................

  19 4. Materi Pokok Gaya ............................................................

  24 C. Rumusan Hipotesis ..................................................................

  29 BAB III: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .........................................................................

  30 B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................

  31

  G. Teknik Analisis Data ................................................................

  36 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian. ...............................................................

  43 B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ....................................

  53 C. Pembahasan hasil penelitian ....................................................

  56 D. Keterbatasan Penelitian ...........................................................

  58 BAB. V. PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................

  59 B. Saran .........................................................................................

  59 C. Penutup ....................................................................................

  60 DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 2.1 : Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri ......................

  17 Tabel 2.2 : Skor Perkembangan Individu ......................................

  22 Tabel 2.3 : Skor Perkembangan Anggota Kelompok ....................

  23 Tabel 4.1 : Persentase Validitas Butir Soal ....................................

  44 Tabel 4.2 : Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal ....................

  46 Tabel 4.3 : Persentase Daya Beda Butir Soal .................................

  47 Tabel 4.4 : Daftar Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Awal Kelas Eksperimen 1 ................................................................

  48 Tabel 4.5 : Daftar Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Awal Kelas Eksperimen 2 ................................................................

  49 Tabel 4.6 : Daftar Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Akhir Kelas Eksperimen 1 ................................................................

  51 Tabel 4.7 : Daftar Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Akhir Kelas Eksperimen 2 ................................................................

  52 Tabel 4.8 : Daftar Chi Kuadrat Data Nilai Awal ............................

  54 Tabel 4.9 : Daftar Uji Homogenitas Data Nilai Awal ....................

  54 Tabel 4.10 : Daftar Chi Kuadrat Data Nilai Akhir ...........................

  55 Tabel 4.11 : Daftar Uji Homogenitas Data Nilai Akhir ...................

  55

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 2.1 : Arah gaya .....................................................................

  25 Gambar 2.2 : Gaya Searah Yang Bekerja Pada Suatu Benda

  25 ………..

Gambar 2.3 : Resultan Gaya Searah ..................................................

  25 Gambar 2.4 : Gaya berlawanan arahYang Bekerja Pada Suatu Benda

  ………………………………………………… 26 Gambar 2.5 : Resultan Gaya Berlawanan Arah .................................

  26 Gambar 3.1 : Skema Alur Penelitian .................................................

  30 Gambar 4.1 : Histogram Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Awal Kelas Eksperimen 1......................................................

  48 Gambar 4.2 : Histogram Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Awal Kelas Eksperimen 2......................................................

  50 Gambar 4.3 : Histogram Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Akhir Kelas Eksperimen 1......................................................

  51 Gambar 4.4 : Histogram Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Akhir Kelas Eksperimen 2......................................................

  53

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Uji Coba Lampiran 2 : Silabus Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guided Inquiry Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran STAD Lampiran 5 : Kuis STAD Lampiran 6 : Kisi-kisi Tes Uji Coba Lampiran 7 : Soal Tes Uji Coba Lampiran 8 : Kunci Jawaban Tes Uji Coba Lampiran 9 : Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran Butir

  Soal Lampiran 10 : Perhitungan Validitas Butir Soal Lampiran 11 : Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Lampiran 12 : Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal Lampiran 13 : Perhitungan Daya Beda Butir Soal Lampiran 14 : Kisi-kisi Tes Lampiran 15 : Soal Tes Evaluasi Lampiran 16 : Kunci Jawaban Soal Tes Evaluasi Lampiran 17 : Daftar Nilai Awal dan Akhir Peserta didik

  Kelas Eksperimen 1 dan 2 Lampiran 18 : Daftar Kelompok Kelas Dengan Pembelajaran

  STAD Lampiran 19 : Daftar Skor Perkembangan Pembelajaran STAD Lampiran 20 : Uji Normalitas Data Nilai Awal Kelas Eksperimen 1 Lampiran 21 : Uji Normalitas Data Nilai Awal Kelas Eksperimen 2 Lampiran 22 : Uji Homogenitas Nilai Awal Kelas Eksperimen 1 dan 2 Lampiran 23 : Uji Normalitas Data Nilai Akhir Kelas

  Eksperimen 1 Lampiran 24 : Uji Normalitas Data Nilai Akhir Kelas Lampiran 27 : Surat Keterangan dari Lab Matematika Lampiran 28 : Piagam PASSKA Lampiran 29 : Piagam KKN Lampiran 30 : Surat Keterangan Ko. Kurikuler Lampiran 31 : Nilai Ko. Kurikuler Lampiran 32 : Surat Penunjukan Pembimbing Lampiran 33 : Surat Izin Riset Lampiran 34 : Surat Keterangan Penelitian Lampiran 35 : Daftar Riwayat Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia,

  mengingat pendidikan merupakan hal yang penting karena akan menghasilkan pengetahuan, dan menjadikan pengalaman, sehingga akan terwujud dalam diri seseorang bekal atau modal untuk menjalani kehidupan. Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan mau tidak mau harus berjalan mengikuti perubahan untuk memenuhi peranannya sebagai pencetak generasi muda berikutnya. Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti. Bukan hanya perubahan dalam sektor kurikulum, tetapi jaga diikuti perubahan praktek pembelajaran di dalam maupun diluar kelas.

  Maka dalam menghadapi pembelajaran yang sekarang ini, guru perlu mempersiapkan peserta didik agar mampu bertindak atau belajar secara mandiri, memiliki pengetahuan yang mantap dan mampu berkomunikasi dengan pihak lain. Hal semacam itu dapat dilakukan oleh peserta didik melalui cara belajar mandiri dan diberikan secara bertahap dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kemampuan peserta didik untuk belajar mandiri dan mampu menyampaikan temuannya perlu dilatih dan dikembangkan.

  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangat berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diartikan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya sendiri dan alam sekitar. deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala- gejala alam dan interaksi di dalamnya.

  Mata pelajaran IPA di SMP menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar guru mampu mengembangkan suatu strategi dalam mengajar yang dapat meningkatkan motivasi siswa, sehingga keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar meningkat.

  Di dalam pembelajaran Fisika masih terdapat banyak kesulitan yang dialami oleh guru maupun siswa. Salah satu penyebabnya adalah faktor ketidaksukaan siswa pada mata pelajaran Fisika, sehingga Fisika masih belum mendapatkan tempat di hati para peserta didik. Masih banyak anggapan bahwa mata pelajaran Fisika merupakan sesuatu yang membosankan dan pelajaran yang menakutkan, yang berisi rumus dan hitung - hitungan yang rumit.

  Pada saat ini banyak dikembangkan model-model pembelajaran. Model-model pembelajaran tersebut sangat bergantung pada tujuan yang akan dicapai oleh guru. Model belajar tersebut di antarannya adalah model pembelajaran Guided Inquiry, dan model STAD (Student Teams Achievement Division ).

  Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang di

  1

  pertanyakan. Di dalam pembelajaran inkuiri juga terdapat beberapa macam bentuk pembelajarn inkuiri, salah satunya adalah inkuiri terbimbing atau

  Guided Inquiry. Pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu suatu model

  pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru mennyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Sebagian perencanaaanya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan problem atau masalah. Inkuiri terbimbing biasanya digunakan terutama bagi siswa yang belum berpegalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Pada tahap-tahap awal pengajaran di berikan bimbingan lebih banyak yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan pengarah agar siswa mampu menemukan sendiri arah dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan

  2 permasalah yang di sodorkan oleh guru.

  Sedangkan STAD (Student Teams Achievement Division), merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru

  3

  menggunakan pendekatan kooperatif. Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi peserta didik supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan guru.

  Berdasarkan pemikiran di atas maka peneliti tertarik untuk membandingkan hasil belajar Fisika dengan menerapkan model pembelajaran Guided Inquiry dan STAD (Student Teams Achievement

  Division ). Karena itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul

  “ Studi Komparasi Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model Pembelajaran

  Guided Inquiry dan STAD (Student Teams Achievement Division) pada

  Siswa Kelas VIII SMP N 1 Batealit Jepara Materi Pokok Gaya Tahun Ajaran 2011 / 2012 ”.

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Fisika antara penggunaaan model pembelajaran Guided Inquiry dengan STAD (Student Teams

  Achievement Division ) pada materi pokok Gaya di kelas VIII SMP N 1

  Batealit Jepara?

  2. Model manakah di antara model pembelajaran Guided Inquiry dan STAD (Student Teams Achievement Division) yang memberikan hasil belajar Fisika yang lebih baik?

C. Manfaat penelitian

  1. Bagi peserta didik

  a. Peserta didik memperoleh pengalaman baru cara belajar Fisika yang lebih efektif, menarik dan menyenangkan serta mudah untuk memahami materi yang dipelajari.

  b. Mampu meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Fisika pada materi pokok Gaya.

  c. Meningkatkan kerja sama peserta didik dalam kelompok dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi peserta didik.

  Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a. Memberikan masukan yang bermanfaat bagi tenaga pengajar sebagai motivator, demi peningkatan kualitas pengajaran.

  b. Mengembangkan kreativitas guru dalam menciptakan variasi pembelajaran di kelas, khususnya Guided Inquiry dan STAD (Student Teams Achievement Division).

  c. Dengan adanya penelitian ini maka diperoleh pengalaman mengajar Fisika dengan model pembelajaran yang efektif.

  3. Bagi sekolah

  a. Diperoleh panduan inovatif model model pembelajaran Guided

  Inquiry dan STAD (Student Teams Achievement Division) yang diharapkan dapat dipakai untuk kelas-kelas lainnya.

  b. Sebagai bahan meningkatkan kualitas akademik peserta didik

  2. Bagi guru

  4. Bagi peneliti

  a. Mendapat pengalaman langsung pelaksanaan model pembelajaran

  Guided Inquiry dan STAD (Student Teams Achievement Division)

  untuk mata pelajaran Fisika, sekaligus sebagai contoh yang dapat dilaksanakan dan dikembangkan di lapangan.

  b. Sebagai bekal peneliti sebagai calon guru Fisika agar siap melaksanakan tugas di lapangan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN RUMUSAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa kajian pustaka

  sebagai acuan kerangka berpikir, beberapa kajian pustaka tersebut adalah sebagai berikut.

  Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Rohmat (NIM 06311007),

  mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Tadris, program studi Tadris Fisika dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

  Inquiri Terpimpin Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Tekanan Kelas VIII MTs Negeri Borobudur Kab. Magelang Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011”. Variabel X dalam penelitian ini adalah Model

  Pembelajaran Inquiri Terpimpin, sedangkan variable Y adalah hasil belajar Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Tekanan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan Model Pembelajaran Inquiri Terpimpin. Dalam penelitian hasil belajar Fisika yang menggunakan pembelajaran inquiri terpimpin memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Fisika. Dibuktikan dengan hasil belajar kelas eksperimen yang dikenai model pembelajaran inkuiri terpimpin dengan jumlah peserta didik sebanyak 32 siswa adalah 71,25 sedang kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan dengan jumlah peserta didik 32 siswa adalah 62,66. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Fisika pada materi pokok tekanan yang menggunakan Inquiri Terbimbing lebih baik dibandingkan hasil belajar Fisika yang . menggunakan model pembelajaran konvensional Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Dul Rohim (NIM.

  053511026), Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah, Jurusan Tadris program studi Tadris Matematika dengan judul “Studi

  Komparasi Hasil Belajar Matematika antara Model Pembelajaran

Pelajaran 2009/2010” . Variabel X dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe TGT, sedangkan variable Y

  adalah hasil belajar Hasil Belajar Matematika setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe TGT. Dalam penelitian ini hasil belajar Matematika peserta didik dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dari hasil belajar Matematika peserta didik dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, ditunjukan dengan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen 1 setelah mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan jumlah peserta didik sebanyaak 36 siswa adalah 79,583 dan nilai rata-rata hasil belajar eksperimen 2 setelah mendapatkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan jumlah peserta didik sebanyaak 36 siswa adalah 71,389. Sehingga dapat di simpulkan bahwa nilai rata-rata pembelajaran Kooperatif tipe TGT lebih tinggi dari pada nilai rata-rata pembelajaran Kooperatif tipe STAD.

  Ketiga, penelitian yang di lakukan oleh Siti Khariroh (NIM.

  063811022) Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris, program studi Tadris Biologi dengan judul “Efektifitas

  

Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar

Biologi Kelas VIII MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang Materi

Pokok Sistem Peredaran Darah Pada Manusia” . Variaabel X dalam

  penelitian ini adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, sedangkan variabel Y adalah hasil belajar Hasil Belajar Biologi setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Dari data hasil penelitian yang terkumpul, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik. Pengujian hipotesis menggunakan analisis uji- t. Rata-rata hasil postes kelompok eksperimen dengan jumlah peserta didik sebanyaak 39 siswa adalah 87,09 dan kelompok kontrol dengan jumlah peserta didik sebanyaak 39 siswa adalah 79,53. Berdasarkan uji kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol yang tidak mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD (Student Teams Achievement Division) berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi materi pokok sistem peredaran darah pada manusia siswa kelas VIII MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang.

  Sementara itu dalam penelitian ini peneliti akan membandingkan model pembelajaran inkuiri khususnya Guided Inquiry dengan STAD (Student

  Teams Achievement Division ), model manakah diantara model pembelajaran Guided Inquiry dan STAD (Student Teams Achievement Division) yang

  memberikan hasil belajar Fisika yang lebih baik.

B. Kerangka Teoritik

1. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  a) Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Di Dalam islam, belajar merupakan kewajiban bagi seorang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan. Hal ini di nyatakan dalam surat Al Mujadalah:11 yang berbunyi:

  1

  “Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang- orang yang beriman dan berilmu”.

  Ilmu dalam hal ini tentu saja tidak hanya berupa pengetahuan agama tetapi juga berupa pengetahuan yang relevan dengan tuntutan kemajuan zaman, ilmu tersebut juga harus bermanfaat bagi kehidupan orang banyak di samping bagi kehidupan diri bagi pemilik itu sendiri. Begitu besar arti belajar dalam kehidupan manusia, maka diperlukan pengertian belajar yang komprehensif sehingga akan jelas tujuan dari belajar itu sendiri. Berikut akan dikutip beberapa rumuskan pengertian belajar antara lain.

  Menurut Gagne, sebagaimana dikutip oleh Agus Suprijono belajar adalah disposisi atau kemampuan yang di capai seseorang melalui aktifitas. Perubahan disposisi tersebut akan di peroleh secara

  2 langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.

  Sedangkan Chaplin dalam Dictionary of Psikologi, sebagaimana dikutip oleh Muhibbin Syah, membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi: “ learning is any

  relatively permanent chage in behavioras that is the result of past and exsperience “ . Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku

  yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduannya “ proces of acquiring as a result of special

  partice”. Belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai

  3 akibat adanya latihan khusus.

  Hilgard dan bower, sebagaimana di kutip oleh Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu

  4 yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang.

  Menurut Clifford T. Morgan “learning is any relatively

  5 permanent change in behavior that is the result of past experience” .

  Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap bahkan 2 merupakan pengalaman masa lalu. Slameto juga merumuskan

  Agus Suprijono, Cooperatif Learning, Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), hlm 2. 3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 15, hlm. 88. 4 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), Cet.

  7, hlm. 84. 5 Cliffrod T. Morgan, Introduction to Psychology, (New York: Macam Graw Hiil pengertian tentang belajar sebagaimana di kutip oleh Syaiful Bachri Djamarah. Menurutnya belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

  6 reaksi dengan lingkungannya.

  Shaleh Abdul Azis dan Abdul Azis Abdul Majid dalam kitab

  Attarbiyah wa Turuqu Tadris , mengemukakah !" # ! !% $ #

  Belajar adalah perubahan dalam diri peserta didik berdasarkan . pengalaman masa lalu, sehingga tercipta perubahan yang baru

  Sedangkan menurut teori Behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara setimulus dan respons. Dengan kata lain belajar merupakan bentuk perubahan yang terjadi dari hasil interaksi antara setimulus dan

  8 respons.

  Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar pada hakikatnya adalah ”perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. dalam hal pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang diperolehnya dari latihan ataupun pengalaman.

  Belajar merupakan segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas 6 yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan

  Syaiful Bachri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008), Cet. 2, hlm. 13. 7 Shaleh Abdul Azis dan Abdul Azis Abdul Majid, At-Tarbiyah wa Turuqu Tadris,

  perubahan pada dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indra dan pengalamannya. Oleh karena itu, apabila setelah belajar peserta didik tidak ada perubahan baik dari segi aspek pengetahuan, sikap dan tingkah laku yang positif, maka dapat dikatakan, belajarnya belum efektif.

  b) Prinsip belajar Belajar seperti halnya perkembangan berlangsung seumur hidup, dimulai sejak ayunan (buaian) sampai dengan liang lahat

  (meninggal). Apa yang dipelajari dan bagaimana cara belajarnya

  9 pada setiap fase perkembangan berbeda-beda.

  10 Prinsip belajar mencakup tiga hal:

  1. Prinsip belajar adalah perubahan perilaku dari hasil belajar yang memiliki ciri ciri : a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang di sadari.

  b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.

  c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

  d. Positif atau berakumulasi.

  e. Aktif sebagai usaha yang di rencanakan dan di lakukan.

  f. Permanen atau tetap.

  g. Bertujuan dan terarah.

  h. Mecakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

  2. Belajar merupakan proses, belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah Proses yang dimaksudkan adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik.

  3. Belajar merupakan bentuk pengalaman, dan pada dasarnya merupakan hasil dari interaksi antara peserta didik dan lingkungan.

  c) Hasil belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat 9 belajar. Perubahan itu di upayakan dalam proses belajar mengajar

  Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung : PT untuk mencapai tujuan pendidikan.

  11 Hasil belajar adalah pola pola

  perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

  Merujuk pada pemikiran Gagne, hasil belajar dapat berupa :

  12

  1. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

  2. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempersentasikan konsep dan lambang.

  3. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri.

  4. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam melakukan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

  5. Sikap, adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.

  Dari bentuk-bentuk hasil belajar di atas maka dapat di simpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya aspek potensi kemanusiaan saja.

  d) Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Muhibbin Syah, secara global faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam yaitu:

  13

  a) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi rohani dan jasmani siswa.

  b) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.

  c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang di gunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi- materi pelajaran.

  Faktor Internal siswa yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri baik mengenai keadaan jasmani dan rohani. 11 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar 2009), hlm. 34 12 Agus suprijono , Cooperatif , hlm. 5.

  a). Keadaan Jasmani Kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.

  b). Keadaan Rohani atau Psikologi Faktor-faktor rohani siswa yang dipandang lebih esensial adalah sebagai berikut: (1). Intelegensi siswa

  Tingkat kecerdasan atau intelegensi siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh sukses. (2). Sikap siswa

  Perwujudan perilaku belajar siswa akan ditandai dengan munculnya sikap terhadap ilmu pengetahuan. (3). Bakat siswa

  Bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang studi tertentu. Oleh karena itu, tidak bijaksana apabila memaksakan kehendak tertentu tanpa mengetahui terlebih dahulu bakat yang dimiliki siswa. (4). Minat

  Siswa yang mempunyai keinginan yang kuat di dalam usaha belajarnya akan lebih baik dan sukses dibanding dengan siswa yang tidak punya atau kurang minat dalam belajar. Dapat dikatakan bahwa di dalam mempelajari segala sesuatu agar dapat berhasil dengan baik, sangat

  (5). Motivasi siswa Motivasi sangat penting di dalam segala aktivitas siswa karena untuk mencapai prestasi yang diinginkan.

  Faktor eksternal siswa yaitu faktor belajar yang datang dari luar diri siswa meliputi lingkungan sosial dan non sosial.

  a). Lingkungan sosial Lingkungan sosial siswa adalah guru, masyarakat, tetangga, teman sebaya, orang tua, dan keluarganya. Dan lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.

  b). Lingkungan non sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

  Faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga semakin mendalam cara belajar siswa maka semakin baik. Faktor pendekatan itu meliputi pendekatan tinggi, pendekatan sedang dan pendekatan rendah.

  a). Pendekatan tinggi Pendekatan tinggi yaitu pendekatan yang diperoleh melalui ambisi pribadi yang besar dalam meningkatkan prestasi dengan cara meraih indeks prestasi setinggi-tingginya.

  b). Pendekatan sedang Pendekatan sedang yaitu belajar karena memang tertarik dan merasa membutuhkan.

  c). Pendekatan rendah Pendekatan rendah yaitu belajar yang gayanya santai, asal hafal dan tidak mementingkan pemahaman yang mendalam.

2. Model pembelajaran Guided Inquiri (inkuiri terbimbing)

  a. Konsep dasar pembelajaran inkuiri Strategi pembelajaran inkuiri berangkat dari asumsi bahwa manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusi sejak ia lahir.

  Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari

  14 suatu masalah yang di pertanyakan.

  Menurut Edmund C. Short, “ inquiry is an intellectual activity

  in which we seek to find out something not yeat known or clearly understood. Inquiry is prompted by the need to have reliable

  15 answerd to certain perplexing question ”. Inkuiri merupakan

  aktifitas intelektual di mana kita mencari sesuatu yang belum diketahui atau difahami dengan jelas. Pembelajaran inkuiri didorong oleh kebutuhan untuk mendapatkan jawaban yang benar terhadap pertanyaan yang membingungkan”.

  Menurut Gulo, seperti yang di kutip oleh Trianto menyatakan bahwa strategi inkuiri merupakan satu rangkaian kegiatan belajar yang mengakibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya

  16 14 dengan percaya diri.

  Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm. 132. 15 Edmun C. Short, Forms of Curicculim Inquiry, (New York : State University of New York Press, 1991), hlm. 3.

  Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah :

  17

  1. Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar. Siswa di tuntut untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

  2. Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran.siswa di tuntut berpikir secara logis dan kritis untuk menemukan suatu masalah .

  3. Mengembangkan sikap percaya diri siswa tentang apa yang di temukan dalam proses inquiri.siswa berani mengungkapkan pendapat ketika mendapatkan temuannya.

  Model pengajaran inkuiri merupakan pengajaran yang berpusat pada siswa. Dalam pengajaran ini siswa menjadi aktif belajar. Tujuan utama model inkuiri adalah mengembangkan keterampilan intelektual, berpikir kritis, dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah.

18 Ada beberapa hal yang menjadi konsep dasar (ciri utama)

  strategi pembelajaran inkuiri, yaitu :

  19

  a) Setrategi inkuiri menekankan kepada aktifitas seorang secara maksimal untuk mencari dan menemukan.

  b) Seluruh aktifitas yang dilakukan oleh siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari yang di pertanyakan, sehingga dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Metode Pembelajaran Kooperatif Model STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKN pada Siswa Kelas VI SD Negeri 05 Nanggalo Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 1 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Sebelumnya - Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) Dengan Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Konsep Sistem Gerak Manusia Di MTs Isla

0 0 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian - Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) Dengan Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Konsep Sistem Gerak Manusia D

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar

0 0 8

BAB 11 KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar

0 0 36

BAB III - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar

0 0 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Keterampilan Bekerjasama Siswa dalam Pelajaran TIK

0 0 22