V. NORMA KEHIDUPAN DAN NORMA HUKUM - 12. Norma Hukum Dan Norma Agama

  V. NORMA KEHIDUPAN DAN NORMA HUKUM

  A. Pengertian Istilah norma berasal dari istilah “norm” dalam bahasa-bahasa eropa yang artinya adalah pedoman atau patokan bagi setiap orang dalam bersikap tindak baik terhadap diri orang lain ataupun terhadap dirinya sendiri. Dalam bahasa Belanda istilah norma disebut juga “maatregel”, maat artinya sama dengan kaidah yang berasal dari kata “aqidah”

  Norma yang diperlukan sebagai pedoman untuk bersikap tindak terhadap orang lain misalnya: Norma sopan santun, norma hukum, norma tata tertib dan sebagainya. Norma yang menjadi patokan/pedoman untuk bersikap tindak terhadap orang lain ini dikatakan norma insubjektif.

  Norma yang diperlukan sebagai pedoman untuk bersikap tindak terhadap diri sendiri misalnya pola hidup yang baik dan benar, baik dalam berfikir, berkehendak apalagi berbuat, norma-norma penjagaan kesehatan tubuh, norma-norma tata busana dan sebagainya. Norma-norma yang menjadi patokan/pedoman untuk bersikap tindak terhadap diri sendiri disebut norma refleksif

  Norma-norma yang menjadi pedoman atau patokan bagi manusia dalam bersikap tindak Menurut bidang pengaturannya dalam kehidupan bermasyarakat maupun masing-masing secara individual meliputi empat bidang utama yaitu: bidang kepercayaan termasuk keagamaan, bidang kesusilaan, bidang kesopan-santunan dan bidang hukum.

  Keempat bidang kehidupan manusia tersebut di atas dapat dikatakan catur tunggal bidang kehidupan manusia bila ditinjau dari perspektif social budaya ( sosio-kultural ). Dikatakan demikian karena keempat bidang tersebut pasti selalu ada dan merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat sehingga tidak bisa dipisah-pisahkan satu sama lain.

  B. Norma-norma Sosial Karena sedemikian beragamnya norma-norma yang ada dalam kehidupan masyarakat maka perlulah kiranya ditinjau berbagai macam norma tersebut untuk mencakup pengaturan kehidupan masyarakat yang disebut dengan “Norma Sosial”

  Pembahasan norma social akan dilakukan dari berbagai sudut fungsi, Sasaran, Keberadaannya, Ruang lingkup keberlakuan dan Wujud penampilannya.

  1. Menurut bidang pengaturannya Apabila dipandang dari sudut bidang pengaturannya atau bidang yang diaturnya maka norma-norma social dapat dibagi atas: norma non yuridis dan norma yuridis

  a. Norma Non Yuridis Adalah norma-norma yang mengatur kehidupan masyarakat di luar bidang hukum yang terdiri dari: norma kepercayaan, norma kesusilaan dan norma sopan santun 1). Norma Kepercayaan

  Yaitu pedoman sikap tindak bagi setiap orang untuk beribadah kepada Tuhan menurut Agama dan kepercayaannya. Agama dan kepercayaan sekilas tampaknya identik, namun terdapat perbedaan antara keduanya seperti yang diuraikan dalam tabel berikut ini:

  KEPERCAYAAN A G A M A Istilah Kepercayaan memiliki Istilah Agama memiliki ruang ruang lingkup pengertian yang lingkup pengertian yang khusus umum (genus) dan luas (spesies) dan sempit (simpleks). (kompleks), termasuk di dalam- Dikatakan demikian karena nya agama sebagai salah satu Agama adalah kepercayaan yang wujud dari kepercayaan. Jadi ada Nabi/Rasulnya, ada Kitab Agama adalah Kepercayaan Sucinya dan ajarannya ada di sedangkan kepercayaan belum mana-mana/universal, ada umat- tentu Agama nya yang umum di mana-mana Contoh: Kepercayaan kepada dan terdiri dari berbagai Bangsa Tuhan Yang Maha Esa yang Contoh: Islam, Katolik, Kristen, tidak ada Nabi/Rasulnya dan Budha, Hindu Dharma, Konghucu Kitab Sucinya. dan Sintho Contoh Norma Kepercayaan:

  • Dan nafkahkanlah(harta) di jalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan (dirimu) dengan tanganmu ke dalam kebinasaan dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai
  • Datanglah lebih dekat kepada Dia ( Tuhan ) maka Dia ( Tuhan ) akan lebih dekat kepadamu ( Yakobus 4:8 )

  2). Norma Kesusilaan Yaitu pedoman sikap tindak bagi setiap orang dalam menempatkan dirinya dihadapan Tuhan dan di antara sesamanya sebagai orang yang mampu bertanggung jawab penuh kepada Tuhan dan juga kepada sesamanya.

  Contoh:

  • Janganlah kamu menjadi seorang yang munafik, karena meski orang lain bisa kamu dustai namun Tuhan dan dirimu terlebih nuranimu sendiri tidak dapat kamu dustai
  • Bila nuranimu sendiri telah menggugat dirimu karena kesalahanmu sendiri, bagaimana pula engkau membela dirimu
  • Hendaklah kejujuran dan ketulusan selalu memenuhi kehidupanmu

  3). Norma Sopan santun Yaitu pedoman sikap tindak bagi setiap orang dalam menempatkan dirinya dalam pergaulan di manapun ia berada baik di rumahnya sendiri terhadap keluarganya yang harus dihormatinya maupun di tengah-tengah masyarakat.

  Contoh:

  • Hormatilah dan cintailah ayah ibumu
  • Jangan kamu menyahut dengan dengan suara keras apalagi melawan terhadap ayah dan ibumu
  • Apabila kamu bertamu ketuklah pintu dan ucapkanlah penyapa permisi kepada tuan rumah, meski pintu rumah itu terbuka lebar sebelum kamu masuk dan janganlah engkau masuk sebelum dipersilahkan tuan rumah.
  • Sangatlah terlarang bagi setiap orang untuk membuka/- membaca surat yang bukan ditujukan kepadanya

  b. Norma Yuridis Yaitu norma yang mengatur kehidupan masyarakat dari segi yuridis atau dalam bidang hukum.

  Contoh:

  • Janganlah kamu merugikan siapapun orang lain, karena barang siapa baik sengaja ataupun tidak sengaja telah merugikan orang lain, maka wajiblah ia mengganti kerugian orang lain tersebut ( Pasal 1365 BW/KUHPer )
  • Adalah hak setiap orang untuk dengan bebas berkumpul, berserikat dan mengeluarkan pendapat baik lisan ataupun tertulis ( Pasal 28 Uud 1945 )
  • Orang yang melakukan tindak pidana pembunuhan namun karena membela diri terhadap serangan melawan hak yang membahayakan dirinya akan dilepas dari segala tuntutan hukum ( Pasal 49 KUHP )

  2. Menurut Isi dan Sifatnya Apabila dipandang dari sudut isi dan sifatnya maka semua norma itu isi dan sifatnya dapat dibedakan atas: Norma yang berisi perintah, norma yang berisi larangan dan norma yang berisi kebolehan a. Norma yang berisi Perintah

  Yaitu pedoman sikap tindak yang mengharuskan seseorang untuk melakukan sikap tindak tertentu sebagai mana yang tersebut dalam norma itu sendiri. Contoh:

  • Cintailah dan hormatilah ayah ibumu
  • Berbaktilah kepada Nusa dan Bangsa - Tepatilah janjimu dan lunaskanlah hutangmu
  • Pemilik perusahaan harus melaksanakan kegiatan akuntansi dan memiliki daftar inventaris kekayaan yang lengkap ( Pasal 6 ayat 1 KUHD )

  b. Norma yang berisi Larangan Yaitu pedoman sikap tindak yang melarang seseorang agar tidak melakukan suatu sikap tindak tertentu sebagaimana yang tersebut dalam norma itu sendiri. Contoh:

  • Janganlah kamu mencuri dan janganlah kamu menginginkan hak milik sesamamu
  • Janganlah kamu bertindak curang dalam peradilan dan
c. Norma yang berisi kebolehan Yaitu norma atau pedoman sikap tindak yang membuka pilihan hak yang boleh dilakukan oleh seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu sikap tindak tertentu. Contoh:

  • Pasangan suami istri boleh mengadakan perjanjian perkawinan sebagai landasan hukum tentang pengaturan harta benda mereka kelak ( pasal 29 UU No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan )
  • Pihak yang telah merasa dihina atau nama baiknya telah dicemarkan/didiskreditkan boleh melakukan pengaduan kepada Polisi ( pasal 157 KUHP ) 3. Menurut kedudukan dan fungsi.

  Apabila dipandang dari kedudukan dan fungsinya, maka norma-norma social dapat dibedakan atas: a. Norma fundamental

  Yaitu norma atau pedoman sikap tindak yang sifat isinya mendasar, sehingga menjadi landasan bagi norma-norma lainnya yang bersifat lebih actual. Contoh: Undang-undang Dasar atau Konstitusi merupakan norma hukum yang fundamental bagi segala norma hukum yang actual b. Norma actual

  Yaitu norma atau pedoman sikap tindak yang sifat isinya merupakan aktualisasi/perwujudan/pelaksanaan norma-norma yang fundamental. Contoh: Undang-undang merupakan norma-norma actual sebagai peraturan pelaksanaan dari Undang-undang dasar dalam bidang yang diatur oleh Undang-undang itu masing-masing

  4. Menurut sasarannya Apabila dipandang dari sudut sasarannya, maka norma dapat dibedakan atas: a. Norma Abstrak

  Yaitu norma yang tanpa menyebutkan batasan kepada siapa norma tersebut ditujukan. Contoh:

  • Norma-norma keagamaan dalam kitab suci yang berlaku bagi
  • Norma-norma hukum dalam kitab undang-undang atau peraturan lainnya yang berlaku bagi setiap orang

  b. Norma Konkrit Yaitu suatu norma atau pedoman sikap tindak yang tertuju langsung dan hanya diperuntukkan bagi orang atau pihak yang namanya tertera dalam norma tersebut. Contoh:

  • Keputusan hakim yang menyatakan bahwa Tn A harus segera membayar pengganti kerugian kepada Tuan X - Tuan B dijatuhi hukuman penjara selama beberapa waktu tertentu dengan perintah untuk segera masuk penjara

  5. Menurut keberadaannya Apabila ditinjau dari sudut keberadaannya, maka norma dapat dibedakan atas: a. Norma Prae - existenteregels

  Yaitu pedoman sikap tindak yang sebenarnya sudah ada sebelum peraturannya ada. Contoh: Firman Tuhan yang sudah ada sejak sebelum dibuat peraturannya b. Norma Post – existenteregels

  Yaitu pedoman sikap tindak yang baru ada setelah peraturan nya diumumkan keberlakuannya. Contoh: Norma-norma disiplin ketertiban dan tata kerja serta etika kerja yang umumnya baru meluas setelah peraturannya diumumkan

  6. Menurut wilayah keberlakuannya Apabila dipandang dari wilayah ruang lingkup keberlakuannya maka norma dapat dibedakan atas: a. Norma lokal

  Yaitu norma yang wilayah keberlakuannya hanya meliputi wilayah setempat saja dimana norma itu diumumkan. Contoh:Keputusan-keputusan Lurah sampai dengan Bupati/Walikota yang merupakan norma yang berlaku local di dalam wilayah b. Norma interlokal Yaitu norma yang wilayah keberlakuannya meliputi berbagai wilayah local. Contoh: Ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang ditentukan oleh Gubernur sebagai norma-norma yang berlaku secara interlokal, karena sudah meliputi berbagai wilayah local c. Norma nasional

  Yaitu norma yang wilayah keberlakuannya meliputi seluruh wilayah dari suatu negara atau suatu bangsa. Contoh: Undang- undang dasar 1945 dan seluruh Peraturan perundang-undangan Indon esia yang berlaku secara nasional untuk seluruh bangsa diseluruh wilayah Republik Indonesia d. Norma internasional

  Yaitu norma yang wilayah keberlakuannya meliputi berbagai negara bagi berbagai bangsa-bangsa. Contoh: Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa, Konvensi-konvensi Internasional, Traktat multilateral

  7. Menurut wujud penampilannya Apabila dipandang dari sudut wujud penampilannya maka norma dapat dibedakan atas: a. Norma yang kelihatan. Contoh:

  • Norma-norma yang tertulis dalam peraturan yuridis atau kitab

  Undang-undang

  • Norma-norma yang dinyatakan melalui tanda-tanda/rambu- rambu yang telah dimengerti secara umum oleh masyarakat luas

  b. Norma yang tidak kelihatan Contoh: