Penerapan Metode Outdoor Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Materi Ciri-ciri Mahluk Hidup Kelas III SDN Semalang Kecmatan Kopang Tahun Pelajaran 2016/2017
Penerapan Metode Outdoor Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran
IPA Materi Ciri-ciri Mahluk Hidup Kelas III SDN Semalang Kecmatan Kopang
Tahun Pelajaran 2016/2017.
MAINAH S.Pd.SD
Guru Kelas SDN Semalang Lombok Tengah
Abstrak; Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode Outdoor Study pada mata pelajaran IPA materi ciri-ciri mahluk hidup Kelas III di SDN Semalang Kecamatan Kopang Tahun pelajaran 2016/2017. Peneliti menggunakan metode ini bertujuan agar siswa belajar lebih aktif, lebih berpartisipasi dalam proses belajar mengajar, serta mampu berintraksi satu sama lain serta memperoleh pembelajaran yang real. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) subjek penelitian ini adalah siswa Kelas III SDN Semalang Kecamatan Kopang yang berjumalah 23 orang, laki-laki 13 orang dan perempuan 10 orang. penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman observasi, dan tes hasil belajar. Analisis data yang digunakan adalah data hasil belajar siswa, data aktivitas belajar siswa dan data aktivitas guru. Dari hasil penelitian dapat diperoleh data tes hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata siswa meningkat sebanyak 8.37 dari rata-rata hasil siswa pada siklus I yaitu 72,50 dan rata-rata hasil belajar siswa siklus II yaitu 80,87 sedangkan untuk persentase klasikalnya meningkat sebanyak 18,18% dari ketuntasan klasikal siklus I: 68,18% dan ketuntasan klasikal 86,36 % pada siklus II. Selain itu aktivitas guru dan siswa juga mengalami peningkatan, dimana untuk aktivitas guru meningkat sebanyak 0,37 dari rata-rata aktivitas guru 3,00 yang berkategori cukup baik pada siklus I, dan rata-rata aktivitas guru 3,37 yang berkategori baik pada siklus II, kemudian untuk aktivitas siswa meningkat sebanyak 0,50 dari rata-rata aktivitas siswa 3,17 yang berkategori cukup baik pada siklus I dan rata-rata aktivitas siswa 3,67 yang berkategori baik pada siklus II. Dengan demikian, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Outdoor Study dalam pembelajaran IPA materi tentang ciri-ciri makhluk hidup dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas III SDN Semalang Kecamatan Kopang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Kata kunci: Hasil Belajar, Metode Outdoor, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
PENDAHULUAN
Banyak upaya yang telah dilakukan dan Pada proses pembelajaran, guru
banyak pula keberhasilan yang telah dicapai, memiliki peranan dan tanggung jawab yang
meskipun keberhasilan itu belum sepenuhnya sangat besar dalam pencapain tujuan
memberikan kepuasan bagi masyarakat dan pembelajaran. Guru dituntut untuk memiliki
para guru, sehingga sangat menuntut kemampuan merancang dan menggunakan
renungan, pemikiran dan kerja keras orang- model
orang yang berkecimpung di dunia menumbuhkan cara berpikir siswa agar
pendidikan untuk memecahkan masalah yang menjadi lebih kritis, kreatif, dan lebih cepat
dihadapi. “Guru dikatakan berhasil apabila dalam memahami materi pelajaran. Pada
pembelajaran yang diberikan mampu pembelajaran IPA, guru diharapkan dapat
mengubah perilaku sebagian besar peserta meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan
didik kearah penguasaan kompetensi dasar hasil belajar siswa yang tinggi, guru telah
yang lebih baik.( Kaswara ;2008;3) mampu mencapai tujuan pembelajaran.
guru dalam Upaya meningkatkan hasil belajar
Kemampuan
menggunakan metode yang sesuai dengan siswa merupakan tantangan yang selalu
tujuan dan materi pelajaran merupakan kunci dihadapi
keberhasilan dalam pencapaian prestasi berkecimpung dalam dunia pendidikan.
belajar siswa. Tuntutan tersebut mutlak belajar siswa. Tuntutan tersebut mutlak
dilakukan di SDN Semalang Kecamatan Hal tersebut juga sejalan dengan tuntutan
Kopang, ditemukan masalah-masalah sebagai kurikulum
berikut : 1) Pada saat proses belajar mengajar memperhatikan kepentingan metode-metode
guru tidak berusaha mencari informasi, pembelajaran yang digunakan.
apakah materi yang diajarkannya sudah Guru dituntut untuk pandai-pandai
dipahami atau belum. 2) Kurangnya perhatian dalam memilih metode atau model
siswa pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran yang tepat, karena “ciri-ciri
pembelajaran. 3) Dalam proses belajar guru yang baik adalah guru yang bisa
mengajar guru jarang melakukan praktik menyesuaikan metode mengajar dengan
padahal dalam pembelajaran IPA harus bahan pembelajaran.(Muhibbin 2010;1)
banyak melakukan praktik. 4) Guru Pembelajaran IPA harus melibatkan
melakukan proses belajar mengajar hanya di keaktifan peserta didik secara penuh (Active
kelas saja, padahal dalam belajar IPA peserta Learning)
didik dituntut melakukan pengamatan, pembelajaran yang mampu memberikan
dengan
merealisasikan
penelitian, praktik yang dilakukan di luar kesempatan pada peserta didik untuk
kelas. 5) Kenakalan siswa juga merupakan melakukan keterampilannya sendiri. Adapun
bagian dari masalah yang dihadapi guru pada keterampilan tersebut meliputi: kemampuan
saat proses belajar mengajar berlangsung. Di mencari,
samping itu juga guru masih menerapkan mengkomunikasikan
menemukan,
menyimpulkan,
konvensional yaitu pengetahuan, nilai-nilai dan pengalaman yang
pembelajaran yang gurunya lebih dominan dibutuhkan.
dari pada siswa, sehingga siswa menjadi pasif Pembelajaran IPA yang baik harus
dan kurang aktif pada saat proses belajar mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari
mengajar.
siswa. Pembelajaran IPA pada tingkat sekolah Hal ini dapat di ketahui berdasarkan dasar sebisa mungkin didasarkan pada
hasil analisis hasil ulangan harian bahwa nilai pendekatan empirik dengan asumsi bahwa
rata-rata siswa Kelas III masih di bawah alam raya ini dapat dipelajari, dipahami dan
KKM, yaitu 69,92. Hal tersebut menyebabkan dijelaskan,
banyak siswa yang dikategorikan “belum bergantung pada metode kualitas tetapi
tuntas”, khususnya di Kelas III SDN melalui proses tertentu. Misalnya observasi,
Semalang Kecamatan Kopang pada mata eksperimen dan analisis rasional. Seperti yang
pelajaran IPA.
telah dipaparkan oleh Nasution Bahwa: “Pada
belajar berdasarkan usia pra-sekolah anak-anak memperoleh
Ketuntasan
petunjuk pelaksanaan kurikulum 2013 adalah stimulus dari benda-benda untuk belajar
seorang siswa dapat dikatakan tuntas apabila seperti mainan, perabot rumah, binatang,
memiliki skor 75, dengan ketuntasan belajar tanaman dan sebagainya.( Nasution; 2009
siswa secara klasikal ≥ 85% dan rata-rata ;195). Benda-benda terus digunakan untuk
kelas telah mencapai nilai ≥ 75. memberi stimulus. Pada hakikatnya manusia
Kenyataan yang telah dipaparkan di belajar dari benda-benda. Ilmu pengetahuan
atas merupakan alasan yang membuat peneliti berkembang berkat pengamatan benda-benda
tertarik untuk meneliti dan mencoba dan
menerapkan metode Outdoor Study yaitu pendidikan sebagian
peristiwa-peristiwa.
Walaupun
suatu konsep dimana guru menggunakan berdasarkan komunikasi verbal, tetapi kata-
besar dilakukan
suasana di luar kelas sebagai situasi kata sebenarnya pengganti benda dan selalu
pembelajaran terhadap berbagai pembelajaran menunjuk pada benda yang dinyatakan
sebagai media transformasi konsep maka dengan kata itu. Jadi, untuk keperluan
peneliti mengambil judul “Penerapan Metode pengajaran senantiasa akan diperlukan benda-
Outdoor Study untuk Meningkatkan Hasil benda seperti binatang, tumbuhan dan
Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Materi sebagainya.
Ciri-ciri Mahluk Hidup Kelas III SDN
Semalang Kecmatan Kopang Tahun Pelajaran pembelajaran. Sebagian orang menyebutnya 2016/2017 ”.
Outting class , yaitu suatu kegiatan yang
Rumusan Masalah
melibatkan alam secara langsung untuk Dari latar belakang diatas maka
dijadikan sebagai sumber belajar.(Adelia masalah yang dikaji dalam penelitian ini
Vera; 2012; 17)
Dengan demikian, pembelajaran di luar Bagaimanakah penerapan metode Outdoor
dapat dirumuskan
sebagai
berikut
suatu kegiatan Study dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas
merupakan
menyampaikan pelajaran di luar kelas, pada pelajaran IPA Materi Tentang Ciri-ciri
sehingga kegiatan atau aktivitas belajar Mahluk Hidup SDN Semalang Kecamatan
mengajar berlangsung di luar kelas atau di Kopang Tahun Pelajaran 2016/2017?
alam bebas.
Tujuan Penelitian
2. Tujuan Pokok Mengajar di Luar Kelas
Berdasarkan rumusan masalah di atas,
(Outdoor)
bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk Alasan menyelenggarakan kegiatan meningkatkan hasil belajar siswa dengan
belajar mengajar di luar kelas bukan sekedar menggunakan metode Outdoor Study pada
karena bosan mengajar di dalam kelas pelajaran IPA materi ciri-ciri mhluk hidup
ataupun karena merasa jenuh belajar Kelas III SDN Semalang Kecamatan kopang
diruangan tertutup. Akan tetapi, lebih dari itu Tahun pelajaran 20116/2017.
kegiatan belajar mengajar di luar kelas
Manfaat Penelitian
memiliki tujuan-tujuan pokok yang ingin Adapun manfaat yang dihatapkan dari
dicapai sesuai dengan cita-cita pendidik. penelitian ini yaitu :
“Secara umum, tujuan pendidikan yang
a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat ingin dicapai melalui aktivitas belajar di luar memperkaya khazanah ilmu pengetahuan
ruangan kelas atau di luar lingkungan sekolah khususnya bidang ilmu pengetahuan alam
ialah sebagai berikut; (a) Mengarahkan (IPA) dan ilmu pengetahuan pada
peserta untuk mengembangkan bakat dan umumnya.
kreativitas mereka dengan seluas-luasnya di
b. Sebagai masukan, evaluasi dan bahan alam terbuka. Selain itu, kegiatan belajar pertimbangan dalam menentukan model,
mengajar di luar kelas juga bertujuan untuk metode atau pendekatan yang dapat
memberikan ruang kepada mereka untuk digunakan dalam proses
mengembangkan inisiatif personal mereka,
KAJIAN PUSTAKA
(b) Memberi konteks dalam proses
Metode Outdoor.
pengenalan berkehidupan sosial dalam tataran
1. Pengertian Metode Mengajar di Luar
praktik (kenyataan di lapangan). Dalam hal
Kelas (Outdoor).
ini, mereka akan mendapatkan kesempatan Sebagaimana diketahui, tugas utama
luas untuk merasakan secara langsung hal seorang guru adalah mengajar, mengajar di
yang telah dipahami dalam teori (mata luar kelas (Outdoor) ialah suatu kegiatan
pelajaran), ( c) Menunjang keterampilan dan mentransfer Knowledge (ilmu pengetahuan)
ketertarikan peserta didik. Bukan hanya kepada orang lain. Sedangkan pengertian
ketertarikan terhadap mata pelajaran tertentu mengajar di luar kelas secara khusus adalah
yang bisa dikembangkan diluar kelas, kegiatan belajar mengajar antara guru dan
melainkan juga ketertarikan terhadap murid, namun tidak dilakukan di dalam kelas,
diluar kelas, (d) tetapi dilakukan di luar kelas atau dalam alam
kegiatan-kegiatan
pemahaman para siswa terhadap pelajaran- terbuka sebagai kegiatan pembelajaran siswa.
pelajaran sangat kurang”.(Adelia Vera; 2012; Adelia
Vera
berpendapat”Metode
mengajar di luar kelas juga dapat difahami
3. Tahap-Tahap Pembelajaran di Luar
sebagai sebuah pendekatan pembelajaran
Kelas (Outdoor)
yang menggunakan suasana di luar kelas
pendapat yang sebagai situasi pembelajaran, sebagai media
Ada
beberapa
menjelaskan tahapan-tahapan pelaksanaan transformasi konsep yang disampaikan dalam
pembelajaran di luar kelas.
Menurut Selvi Ayu Utami, langkah- Tahap penjelasan konsep dinamakan langkah pembelajaran Outdoor yaitu: pra
juga tahap diskusi, pada tahap ini guru kegiatan,
menciptakan kondisi lingkungan belajar yang penerapan, dan penutup. Pra kegiatan yaitu
pendahuluan,
pengembangan,
memungkinkan siswa dapat mengujicobakan membentuk kelompok heterogen dan
kemampuan yang merancang aktivitas kelompok, sedangkan
atau menunjukkan
dimilikinya sebagai jawaban dari masalah pelaksanaan
yang diberikan.
pendahuluan, kegiatan pendahuluan terdiri
d. Tahap Pengembangan aplikasi dari menyebutkan tujuan pembelajaran,
pengembangan aplikasi informasi awal materi, menentukan tugas
Tahap
merupakan tahapan memberikan kesempatan masing-masing kelompok, dan menentukan
kepada siswa untuk mengulang tentang materi waktu/membagi waktu. Tahap kedua yaitu
yang baru dipelajarinya, sehingga setiap siswa pengembangan, kegiatan pengembangan
dapat merasakan secara langsung apa yang meliputi;
melaksanakan tugas yang telah diberikan,
e. Tahap Kesimpulan
guru memotivasi dan memantau kegiatan Tahap kesimpulan merupakan tahap siswa dalam setiap kelompok, siswa kembali
dimana siswa dengan guru menyimpulkan berkumpul setelah waktu habis, siswa
materi yang dibahas pada saat proses belajar bersama guru membahas hasil kerja kelompok
mengajar.( Ayu Suherman dalam Herawati; dan guru memberikan penguatan. Tahap
ketiga yaitu penerapan, kegiatan penerapan Dari pendapat di atas dapat disimpulkan merupakan tahap evaluasi bagi siswa, siswa
bahwa langkah-langkah pembelajaran yang mengerjakan soal-soal secara individu. Tahap
dilakukan pembellajaran out dor adalah keempat penutup, kegiatan penutup meliputi
sebagai berikut :
siswa bersama
guru
menyimpulkan
1) Pra kegiatan
yaitu membentuk memberikan tindak lanjut.( Selvi Ayu Utami;
pembelajaran yang baru dipelajari dan guru
Pra
kegiatan
kelompok heterogen dan merancang aktivitas 2014; 18)
kelompok.
Adapun menurut Ayi Suherman dalam
2) Tahap Pendahuluan
Herawati “Penerapan Metode Outdoor untuk Tahap pendahuluan juga sering disebut meningkatkan Minat Belajar siswa dengan
dengan apersepsi, yaitu pemberian motivasi langkah-langkah pembelajaran di luar kelas
mengungkapkan konsep awal, adalah sebagai berikut:
untuk
menyebutkan tujuan pembelajaran, informasi
a. Tahap Apersepsi awal materi, menentukan tugas masing- Tahap apersepsi yang merupakan tahap
masing kelompok serta menentukan waktu. pendahuluan dalam proses pembelajaran yang
3) Tahap pengembangan (Pelaksanaan) meliputi
Kegiatan pengembangan meliputi; mengungkapkan konsep awal sehingga sejak
siswa secara kelompok melaksanakan tugas awal kegiatan siswa telah telah termotivasi
yang telah diberikan, guru memotivasi dan untuk belajar dan memahami manfaat bagi
memantau kegiatan siswa dalam setiap kepentingan dirinya.
kelompok, siswa kembali berkumpul setelah
b. Tahap Eksplorasi
waktu habis.
a) Tahap Penjelasan Konsep memberikan pengalaman nyata pada siswa
Tahap eksplorasi dimaksudkan untuk
Tahap penjelasan konsep dinamakan untuk mencoba sesuatu yang baru, baik yang
juga tahap diskusi, pada tahap ini guru berhubungan
menciptakan kondisi lingkungan belajar yang pengalaman keseharian siswa yang relevan
dengan
pengalaman-
memungkinkan siswa mengujicobakan atau dengan persoalan yang hendak dipecahkan
menunjukkan kemampuan yang dimilikinya maupun
sebagai jawaban dari masalah yang diberikan. memecahkan persoalan.
b) Tahap Penerapan (Tindak Lanjut)
c. Tahap penjelasan konsep
Kegiatan penerapan merupakan tahap
5. Lokasi
yang
Digunakan untuk
evaluasi bagi siswa, siswa mengerjakan soal-
Pembelajaran di Luar Kelas.
soal secara individu.
a. Lingkungan di Dalam Sekolah
c) Tahap Kesimpulan (Penutup). Tidak banyak yang menyadari bahwa Tahap kesimpulan merupakan tahap
lingkungan di dalam sekolah sebenarnya dimana siswa dengan guru menyimpulkan
merupakan tempat yang kaya akan sumber materi yang dibahas pada saat proses belajar
belajar bagi para siswa, yang menawarkan mengajar.
peluang belajar secara formal dan non formal.
4. Kelebihan dan Kekurangan Kegiatan
Selain itu, berbagai aktivitas sehari-hari yang
terjadi di sekolah bisa menjadi sumber belajar
(Outdoor).
yang sangat baik bagi para siswa. Para siswa Para guru masih enggan mengajak para
dapat dengan mudah belajar beraktivitas siswa belajar di luar kelas karena berbagai
sambil belajar di lingkungan sekolah dengan alasan. Mereka hanya mengajak para siswa
arahan dan pantauan guru. belajar diluar kelas terkait pelajaran olahraga
Namun, yang harus di ingat, belajar di saja, semua pelajaran disajikan dengan cara
lingkungan sekolah bukan berarti belajar di konvensional. Padahal, hampir semua
dalam kelas, melainkan diluar kelas, tetapi pelajaran pokok di sekolah dapat diajarkan di
tetap di area pekarangan sekolah. Dalam luar kelas dengan beragam metode yang
konteks ini, objek-objek pembelajaran di sangat menyenangkan.
lingkungan sekolah berada di area sekolah (di Adapun kelebihan dan kekurangan
pekarangan sekolah) dan masih dimiliki oleh mengajar di luar kelas adalah sebagai berikut:
sekolah.
a. Kelebihan Pembelajaran di Luar Kelas Adapun bagian-bagian lingkungan (Outdoor).
sekolah yang dapat menjadi sumber insfirasi Adapun kelabihan dalam proses
kegiatan belajar-mengajar diluar kelas adalah, pembelajaran metode outdoor adalah, (1)
Halaman sekolah ,Taman bunga disekolah, Mendorong motivasi belajar, (2) Suasana
Pohon pohon yang ada dihalaman sekolah, belajar yang menyenangkan,(3) Mengasah
Halaman belakang sekolah, Lapangan aktivitas fisik dan kreativitas, (4) Penggunaan
sekolah, Koperasi sekolah , Kolam yang ada media pembelajaran yang kongkret, (5)
di area sekolah( Adelia Vera; 2012; 84). Keterampilan
b. Lingkungan di Luar Sekolah Mengembangkan sikap mandiri, (7) Hasil
Banyak yang tidak menyadari bahwa belajar permanen (tidak mudah dilupakan),
lingkungan diluar sekolah dapat menjadi (8) Tidak memerlukan banyak peralatan, (9)
objek pembelajaran bagi para siswa, Mendekatkan hubungan emosional antara
lingkungan di luar sekolah merupakan objek- guru dan siswa, (10) Meaningful learning (
objek pembelajaran yang ada diliuar area Adelia Vera; 2012; 28) sekolah (di luar pekarangan sekolah). Lokasi
b. Kendala Pembelajaran di Luar Kelas pembelajaran ini menuntut para siswa dan (Outdoor) dan Cara Mengatasinya.
guru pergi dari sekolah mencari objek-objek Selain memiliki kelebihan, kegiatan
tertentu. “Adapun objek lingkungan di luar belajar mengajar Outdoor juga memiliki
sekolah yang bisa dikunjungi untuk beberapa kendala. Namun, kendala-kendala
kelas adalah: ini sangat mudah diatasi, sehingga tidak
pembelajaran
diluar
persawahan, sungai, perkebunan, dan tempat berdampak fatal terhadap kegiatan belajar
tinggal siswa”( Adelia Vera; 2012;88) para siswa.
Hakikat Belajar
1) Para Siswa Keluyuran Kemana-mana Belajar merupakan komponen ilmu Karena Berada di Alam Bebas (di Luar
pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan Kelas).
bahan acuan interaksi, baik yang bersifat
2) Kurang Tepat Waktu (waktu akan tersita). eksplisit maupun implisit (tersembunyi).
3) Pengelolaan Kelas Lebih Sulit. Belajar juga merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan 3) Pengelolaan Kelas Lebih Sulit. Belajar juga merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan
lingkungan non sosial. Lingkungan sosial belajar membutuhkan lingkungan atau orang
yang berpengaruh terhadap hasil belajar dapat lain agar tercapainya tujuan yang diinginkan.
dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu
Hasil Belajar Siswa
faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
1. Pengertian Hasil Belajar
masyarakat.
Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu
Ilmu Pengetahuan Alam
“hasil dan “belajar”. Hasil merupakan suatu
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
(IPA)
atau proses yang mengakibatkan berubahnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) input secara fungsional.( Purwanto;2010; 44).
berhubungan dengan cara mencari tahu Menurut Djamarah hasil adalah prestasi dari
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
penguasaan kumpulan diciptakan, baik secara individu maupun
bukan
hanya
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep- kelompok.
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga Arikunto mendefinisikan bahwa hasil
merupakan suatu proses penemuan. Kata IPA belajar adalah hasil akhir setelah mengalami
merupakan terjemahan dari bahasa inggris proses belajar, perubahan itu tampak dalam
yaitu “Natural Science” secara singkat sering perbuatan yang dapat diamati dan dapat
disebut “science”.
diukur. Sementara Nasution mendefinisikan “Sains (Science) diambil dari bahasa bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan
latin yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. pada diri individu. Perubahan yang dimaksud
Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala tidak hanya perubahan pengetahuan, tetapi
sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap,
secara singkat IPA adalah pengetahuan pengertian, dan penghargaan diri pada
rasional dan objektif tentang alam semesta individu
dengan segala isinya. Jadi ilmu pengetahuan http://duniabaca.com/pengertian belajar dan
tersebut.(
alam merupakan ilmu yang pokok bahasannya hasil-hasil belajar.html ) adalah alam dan segala i sinya”( Triyanti;
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Hasil Belajar
“Adapun Wahyana dalam Triyanto Hasil belajar yang dicapai siswa
mengatakan bahwa IPA adalah suatu dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni
kumpulan pengetahuan tersusun secara faktor dari dalam diri siswa itu sendiri dan
sistematik dan dalam penggunaannya secara faktor yang datang dari luar diri siswa atau
pada gejala-gejala faktor lingkungan.
umum
terbatas
alam”.(Triyanto; 2010; 136) Sedangkan “Menurut Slameto faktor-faktor yang
“Menurut H.W Fowler dalam Triyanto IPA mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya,
yang sistematis, tetapi dapat digolongkan menjadi dua
adalah
pengetahuan
dirumuskan dan berhubungan dengan gejala- golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor
gejala kebendaan dan didasarkan atas ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada
pengamatan dan dedikasi”( Triyanto; 2010; dalam individu yang sedang belajar,
sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang Dari paparan di atas dapat disimpulkan ada diluar individu”.(Slameto; 2010; 54)
bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang
a. Faktor-Faktor dalam Diri Siswa (Intern) sistematis yang pokok bahasannya adalah Sehubungan dengan faktor intern ini
gejala-gejala alam dan segala isinya. ada 3 faktor yang perlu dibahas yaitu faktor
2. Hakikat dan Karakteristik IPA di SD
fisiologi, faktor psikologis, dan faktor “Hakikat IPA memiliki empat unsur kelelahan.
yang utama yaitu pertama, sikap ingin tahu
b. Faktor Yang Berasal Dari Luar (Ekstern) tentang benda, fenomena alam, mahluk hidup Faktor ekstern atau bisa disebut
serta hubungan sebab akibat yang dengan faktor lingkungan. Dimana faktor
menimbulkan masalah baru yang dapat menimbulkan masalah baru yang dapat
ada pada batang tumbuhan) Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis,
2) Bergerak
perencanaan, eksperimen,
Bergerak merupakan salah satu ciri pengukuran dan penarikan kesimpulan.
evaluasi,
makhluk hidup. Gerak pada manusia dan Ketiga , Produk: berupa fakta, prinsip, teori
hewan jelas tampak terlihat. Kita dapat dan hukum. Keempat, Aplikasi: penerapan
berjalan, berlari, menggerakkan tangan dan metode dan konsep IPA dalam kehidupan
lain sebagainya. Begitu juga dengan hewan sehari-hari.
dapat berlari, berjalan, terbang dan merupakan ciri IPA yang utuh serta tidak
Keempat unsur
tersebut
sebagainya.
dapat dipisahkan satu sama lain” ( Triyanti; Untuk melakukan gerakan tersebut 2010; 100)
manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak.
3. Ciri-ciri Makhluk Hidup.
Pada manusia contohnya tangan dan kaki
a. Pengertian Mahluk Hidup sedangkan pada hewan seperti sayap, sirip, Makhluk hidup adalah mahluk yang
kaki, dan lainnya.
memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas,
3) Makan
bergerak dan berkembang biak. Seluruh makhluk hidup membutuhkan
b. Ciri-Ciri Makhluk Hidup makanan. Makanan yang dimakan harus Aktivitas yang terjadi dalam tubuh
mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh mahluk hidup prosesnya tidak dapat diamati
tubuh contohnya: karbohidrat, lemak, protein, secara langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri
vitamin dan mineral.
yang dimilikinya, mahluk hidup memiliki
4) Tumbuh
beberapa ciri-ciri yaitu bernapas, bergerak, Pertumbuhan merupakan pertambahan makan, tumbuh dan dapat berkembang biak.
sel-sel tubuh sehingga, ukuran tubuh Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:
bertambah dan tidak bias mengecil kembali.
1) Bernapas Hewan dan tumbuhan juga mengalami Semua makhluk hidup melakukan proses
pertumbuhan seperti manusia yaitu ukuran pernapasan.
tubuhnya makin besar.
mengambil udara (O2) dari luar dan
5) Berkembang Biak
mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Berkembang biak atau reproduksi adalah Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk
makhluk hidup untuk hidup untuk pembakaran makanan dalam
kemampuan
memperoleh keturunan. Perkembangbiakan tubuh dan menghasilkan energy yang
ini berguna untuk melestarikan jenisnya. Cara diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi
perkembangbiakan pada hewan dibagi tubuh. Energy ini digunakan tubuh untuk
menjadi dua macam yaitu secara generatif bergerak dan melakukan aktivitas lainnya.
(kawin) dan vegetatif (tak kawin). Pada Proses pernapasan mahluk hidup
hewan tingkat tinggi umumnya berkembang berbeda-beda, tergantung pada tempat hidup
biak secara generatif (kawin), sedangkan pada dan jenis mahluk hidup. Mahluk hidup di
hewan tingkat rendah berkembang biak darat memiliki system pernapasan yang
dengan vegetatif (tak kawin). Tumbuhan tidak berbeda dengan makhluk hidup yang tinggal
hanya berkembangbiak dengan biji, tetapi didalam air. Manusia dan hewan umumnya
juga dapat berkembangbiak secara vegetatif bernafas dengan paru-paru. Salah satunya
atau tidak kawin. Contoh perkembangbiakan oksigen diambil dari udara melalui hidung.
vegetatif pada tumbuhan, diantaranya stek, Untuk mahluk hidup di air, seperti ikan
cangkok, dan tunas.( Mulyati Arifin dkk; bernafas dengan insang. Mahluk hidup yang
berada di air menggunakan oksigen yang
METODE PENELITIAN
terlarut dalam iar untuk bernafas. Selain itu
Setting Penelitian
tumbuhan juga bernafas dengan cara oksigen Jenis penelitian yang dilakukan oleh diambil oleh tumbuhan melalui stomata atau
peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan jenis peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan jenis
23 orang.yang terdiri atas laki 13 orang dan peneliti bertindak sebagai pengobservasi
perempuan 10 orang
jalannya pembelajaran sedangkan guru mata
Rencana Tindakan
pelajaran bertindak sebagai pelaksana “Penelitian ini direncanakan dalam pembelajaran.
beberapa siklus. Apabila satu siklus belum “Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan
perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan risert belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja
dilanjutkan pada siklus ke dua, dan seterusnya dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
sampai tujuan yang diharapkan peneliti secara bersama”.(Arikunti;2009; 3) Pendapat tercapai. Masing-masing siklus terdiri dari
lain mengatakan bahwa Penelitian Tindakan empat tahapan kegiatan yaitu perencanaan Kelas (PTK) adalah berusaha mencapai dan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan menemukan suatu solusi terhadap problema
evaluasi, serta refleksi.( arikunto ;2013; 137) yang
Adapun model dan penjelasan untuk pembelajaran didalam kelas. PTK dilakukan
masing-masing tahap adalah sebagai berikut. dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
Perencanaan partisipatif.
memperbaiki kinerja guru yang bersangkutan supaya dapat meningkatkan hasil belajar
Pelaksa siswa. Fokus PTK adalah pada siswa atau
Refleksi
SIKLUS I
proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Penelitian ini dilaksanakan di SDN
Pengamatan Semalang Kecamatan Kopang Tahun
Pelajaran 2016/2017. Penentuan SDN Semalang Kecamatan Kopang sebagai objek
Perencanaan penelitian karena peneliti bertugas sebagai
guru di tempat tersebut dan sebagai upaya untuk menemukan alternatif pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagi model
SIKLUS II Pelaksan pembelajaran untuk mengaktifkan siswa
Refleksi
dalam proses pembelajaran. Penelitian ini akan dilakasanakan
Pengamatan pada semester I Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini dikembangkan dalam bentuk Dilanjutkan siklus. Adapun langkah-langkah dalam setiap ke siklus siklus adalah sebagai berikut: Perencanaan
tindakan (melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode outdoor),
Gambar 1.2 : Siklus Penelitian Tidakan
pelaksanaan tindakan,
Adapun penjelasan dari bagan di atas mengevaluasi dan refleksi.
mengobservasi,
adalah sebagai berikut:
Sasaran Penelitian
1. Tahap perencanaan.
Adapun yang akan diteliti adalah Dalam tahap perencaan dilakukan peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran
kegiatan sebagai berikut :
IPA materi ciri-ciri mahluk hidup melalui
a. Membuat kesepakatan dengan guru metode Outdoor di SDN Semalang
bidang studi IPA untuk menentukan siapa Kecamatan Kopang
yang menjadi pengajar (guru) dan siapa 2016/1017. Dalam PTK ini yang menjadi
Tahun Pelajaran
yang menjadi observer. sasaran atau subjek penelitian adalah siswa
rencana pelaksanaan Kelas III SDN Semalang Kecamatan Kopang
b. Menyusun
pembelajaran (RPP) pembelajaran (RPP)
dilanjutkan ke siklus berikutnya. proses belajar mengajar.
Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya
d. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) Jenis instrument yang digunakan
e. Menyiapkan instrument penelitian. untuk mengumpulkan data dalam penelitian Adapun instrument tersebut adalah :
ini adalah:
1) Lembar observasi,
untuk
melihat
1. Tes Tulis/ Tes Isian (Completion test)
bagaimana aktivitas siswa dan guru selama “Completion test biasanya kita sebut proses belajar mengajar berlangsung.
dengan istilah tes isian, tes menyempurnakan
2) Tes hasil belajar, untuk mengukur hasil atau tes melengkapi. Completion test terdiri belajar siswa.
atas kalimat-kalimat yang ada bagian-
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
bagiannya yang dihilangkan.( Arikunti; 2009; “Pelaksanaan
175) Bagian yang dihilangkan atau yang implementasi atau penerapan isi rancangan
tindakan
yaitu
harus diisi oleh siswa merupakan pengertian didalam kancah, yaitu mengenakan tindakan
yang kita minta dari murid. Tes dalam di kelas.( Arikunti; 2006; 99) . Kegiatan yang penelitian ini digunakan untuk mengukur
dilakukan pada tahap ini yaitu melaksanakan daya serap siswa setelah diajar menggunakan kegiatan belajar mengajar di kelas sesuai
metode Outdoor dan sekaligus untuk dengan RPP yang telah disusun.
mengetahui keberhasilan baik secara individu
3. Tahap Pengamatan/Observasi
maupun secara klasikal.
“Observasi yaitu kegiatan pengamatan Adapun tes isian yang diberikan pada yang dilakukan oleh pengamat. Tujuan
setiap siklus berjumlah 10 soal dengan nilai dilakukannya pengamatan atau observasi
skor 10 pada masing-masing soal. adalah untuk mengumpulkan bukti hasil
2. Lembar Observasi
tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan Istilah observasi diarahkan pada landasan dalam melakukan refleksi. kegiatan memperhatikan secara akurat,
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini mencatat fenomena yang muncul, dan berupa:
mempertimbangkan hubungan antar aspek
a. Mengamati kegiatan siswa maupun guru, dalam fenomena tersebut. sesuai dengan lembar observasi secara
“Observasi merupakan pengamatan kontinu selama proses belajar mengajar
yang meliputi pemusatan perhatian terhadap berlangsung.
suatu objek dengan menggunakan seluruh alat
b. Melaksanakan tes hasil belajar pada akhir indraDalam arti yang luas observasi setiap siklus.
sebenarnya tidak hanya terbatas pada
4. Tahap Refleksi
pengamatan yang dilakukan, baik secara Refleksi dilakukan pada akhir siklus,
langsung maupun tak langsung. Dalam pada tahap ini, peneliti bersama guru
penelitian ini observasi digunakan untuk mengkaji pelaksanaan dan hasil yang
mengamati aktivitas siswa selama proses diperoleh dalam pemberian tindakan pada tiap
pembelajaran berlangsung sehingga peneliti siklus. Sebagai acuan dalam refleksi ini
mendapat data tentang tingkat kesiapan siswa adalah hasil observasi dan nilai yang
dalam proses belajar mengajar serta diperoleh siswa dari tes hasil belajar. Hasil
keterampilan interaksi siswa dengan guru. refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk
Oleh karena itu peneliti menggunakan memperbaiki
serta menyempurnakan observasi sistematis yaitu suatu pengamatan perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada
yang dilakukan dengan menggunakan siklus selanjutnya. Selain itu hasil refleksi
pedoman sebagai instrument pengamatan. juga digunakan untuk menentukan apakah
Pelaksanaan Tindakan
akan dilakukan tindakan lanjutan atau tidak. “Penelitian tindakan kelas (PTK) Jika pada siklus I kegiatan pembelajaran
dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang- belum berhasil maka akan dilanjutkan ke
ulang sesuai dengan rencana tindakan yang siklus II. Apabila pada siklus tertentu tujuan
telah dibuat pada gambar spiral tindakan kelas telah dibuat pada gambar spiral tindakan kelas
dalam pembelajaran, maka data hasil pelaksanaan, observasi dan refleksi.
observasi yang berupa skor diperoleh dengan Skenario
rumus sebagai berikut :
direncanakan, dilaksanakan dalam situasi
M=
yang aktual, dan pada saat yang bersamaan
Keterangan :
kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan
= Skor Rata-rata Aktivitas Guru observasi dan interpretasi serta diikuti dengan
kegiatan refleksi. Apabila sudah diketahui ∑ = Jumlah Skor Aktivitas Guru
Banyaknya Item. Skor Maksimal Ideal (SMI) merupakan
letak keberhasilan dan hambatan serta
perbaikan dalam hambatan tersebut pada skor tertinggi aktivitas guru yang didapat siklus I maka dapat menentukan rancangan apabila semua deskriptor yang diamati untuk siklus II, demikian seterusnya. nampak yaitu : MI dan SDI.
Cara Pengamatan (Monitoring)
Menentukan MI dan SDI
Penelitian ini menggunakan cara
pengamatan untuk melihat hasil belajar MI = (skor tertinggi + skor terendah )
melalui metode Outdoor dengan membuat
SDI = ( skor tertinggi- skor terendah) lembar observasi yang diisi oleh peneliti
Keterangan :
sehingga peneliti dapat merefleksi metode
MI = Mean Ideal
pembelajaran yang digunakan. Untuk SDI = Standar Deviasi Ideal. mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
Aktivitas siswa Tabel 1.4 Kriteria Untuk Menentukan
peneliti menggunakan tes tertulis berbentuk
isian diakhir pembelajaran pada setiap siklus. Aktivitas Siswa Berdasarkan Skor Standar. (
Analisis Data dan RefleksiAnalisis Data
Wayan Nurkencana;90)
Analisis data adalah suatu cara yang
Interval
Kategori
digunakan dalam pengolahan data yang telah
sangat baik terhimpun dari berbagai penelitian sehingga
Mi + 1,5 SDi ≤ M
Mi + 0,5 SDi ≤ M < Mi + 1,5 SDi baik diperoleh informasi-informasi yang berdaya
Mi – 0,5 SDi ≤ M < Mi + 0,5 SDi cukup baik guna, karena diperoleh dari instrumen masih
Mi- 1,5 SDi ≤ M< Mi – 0,5 SDi kurang baik berupa data mentah dan data yang diperoleh
sangat selanjutnya dianalisis.
M < Mi – 1,5 SDi
kurang baik
a. Data Kualitatif Untuk mengetahui aktivitas siswa
Secara indikator perilaku siswa dan dalam pembelajaran, maka data hasil guru pada penelitian ini ditentukan
observasi yang berupa skor diperoleh dengan berdasarkan kriteria penilaian sebagai
rumus sebagai berikut :
berikut:
M=
Skor 4 diberikan jika semua deskriptor Nampak Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor Nampak
Keterangan :
Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor Nampak
= Skor Rata-rata Aktivitas Guru Skor 1 diberikan jika tidak ada descriptor yang
∑ = Jumlah Skor Aktivitas Guru nampak.
Banyaknya Item.
1) Aktivitas Guru Skor Maksimal Ideal (SMI) merupakan Tabel 3.1 Kriteria Untuk Menentukan
skor tertinggi aktivitas siswa yang didapat Aktivitas Guru Berdasarkan Skor
apabila semua deskriptor yang diamati Standar (Wayan Nurkencana;90)
Nampak yaitu skor 4 untuk menilai kategori
aktivitas siswa, ditentukan lebih dahulu MI Mi + 1,5 SDi ≤ M
Interval
Kategori
sangat baik
dan SDI.
Mi + 0,5 SDi ≤ M < Mi + 1,5 SDi
baik
Menentukan MI dan SDI
Mi – 0,5 SDi ≤ M < Mi + 0,5 SDi cukup baik
MI = 1,5 SDi ≤ M< Mi – 0,5 SDi kurang baik (skor tertinggi + skor terendah)
Mi-
M < Mi – 1,5 Sdi SDI = ( skor tertinggi-skor terendah)
Sangat
kurang baik
Keterangan :
MI = Mean Ideal
1) Penelitian ini dikatakan berhasil apabila SDI = Standar Deviasi Ideal
85% siswa telah mencapai hasil belajar
b. Data Kuantitatif (Data Tes Hasil Belajar atau KKM 75 sesuai dengan ketentuan Siswa )
yang telah ditetapkan. Setelah memperoleh data tes hasil
2) Penelitian ini dikatakan berhasil bila belajar, maka data tersebut dianalisis dengan
aktivitas guru dalam proses pembelajaran mencari ketuntasan belajar dan daya serap,
minimal tergolong baik. kemudian dianalisis secara kuantitatif.
Refleksi
1) Ketuntasan Individu Tahap refleksi dilakukan pada setiap
P= x 100 akhir siklus. Pada tahap ini peneliti mengkaji kekurangan dan hambatan yang muncul pada
Keterangan: saat berlangsungnya proses belajar mengajar, P = Persentil sehingga diperoleh alternatif pemecahan
X = Skor yang dicapai masalah yang muncul pada setiap proses SMI = Skor Maksimal Ideal (Wayan belajar mengajar dan dapat melakukan Nurkencana;99)
pelaksanaan siklus Setiap siswa dalam proses belajar selanjutnya. Jika pada siklus I hasil yang dikatakan tuntas secara individu terhadap diperoleh tercapai maka penelitian ini dapat materi pelajaran yang diberikan apabila dihentikan. Sebaliknya, jika pada siklus I memperoleh nilai lebih besar atau sama
perbaikan
untuk
hasil yang diperoleh tidak tercapai maka dengan 75.
2) Ketuntasan Klasikal seterusnya sampai tujuan yang diharapkan
penelitian ini akan dilanjutkan kesiklus II dan
x 100 %
peneliti tercapai.
Keterangan :
HASIL PENELITIAN
KK : Ketuntasan Klasikal Penelitian ini dilaksanakan di Kelas III x : Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 75
SDN Semalang Kecamatan Kopang yang Z : Jumlah siswa keseluruhan( Wayan
dimulai pada hari Kamis Tanggal 21 Juli Nurkencana;99)
2016 sampai dengan hari Jumat 21 Oktober
3) Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas 2016, sesuai dengan surat keterangan telah digunakan persamaan :
melaksanakan penelitian yang dikeluarkan ̅= ∑
oleh SDN Semalang Kecamatan Kopang . Penelitian ini dilakukan dalam bentuk
Keterangan : ̅ = Nilai rata-rata kolaborasi antara guru mata pelajaran atau
∑ = Jumlah seluruh skor guru Kelas III dengan peneliti, dimana guru = banyak subjek ( Nana Sudjna;2006;109) kelas atau guru mata pelejaran bertindak sebagai pelaku tindakan dan peneliti sebagai
Secara teknis penelitian kelas observer. Partisipasi juga dilakukan dengan dikatakan tuntas secara klasikal jika komunikasi langsung dengan lingkungan ketuntasan klasikal mencapai 85 % dari alam sekitar maupun subjek yanag akan jumlah siswa yang memperoleh nilai ketuntasan minimal ≥ 75 yang akan terlihat diteliti.
Data yang diperoleh dari hasil pada hasil evalusi tiap-tiap siklus. penelitian ini ada dua yaitu pertama data hasil
c. Indikator Kinerja observasi yang berupa data aktivitas guru dan Indikator kinerja yang dimaksud data aktivitas belajar siswa. Data yang kedua adalah suatu kriteria yang digunakan untuk yaitu data yang diperoleh dari hasil tes melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan evaluasi pada materi ciri-ciri mahluk hidup penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan dan kebutuhannya selama dua sklus. atau memperbaiki mutu pembelajaran di Adapun penjabaran dari masing-masing kelas. siklus adalah sebagai berikut: Adapun indikator kinerja dalam
Siklus I
penelitian ini adalah:
a. Tahap Perencanaan.
Sebelum proses belajar mengajar dan meminta perwakilan kelompok untuk dimulai pada siklus ini, peneliti terlebih
membacakan hasil diskusi mereka di depan dahulu
pembelajaran yang terdiri dari silabus, Guru sebagai fasilitator membimbing rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
siswa menuju konsep yang benar mengenai LKS, kisi-kisi soal, tes evaluasi hasil belajar
materi berdasarkan hasil diskusi di kelas. siklus I dalam bentuk isian yang terdiri dari
Memfasilitasi siswa untuk menanyakan hal-
10 soal, kunci jawaban, lembar observasi hal yang belum mereka pahami terkait dengan aktivitas siswa, dan lembar observasi aktivitas
materi yang sudah dipelajari. Selanjutnya guru.
guru
bersama
siswa menyimpulkan
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan. pembelajaran, melakukan refleksi terhadap
1) Pertemuan Pertama kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, Pelaksanaan pembelajaran pada siklus
meminta siswa untuk memberikan kesan- ini dilaksanakan pada minggu pertama yaitu
kesan selama proses pembelajaran diluar pada hari Senin tanggal 25 Juli 2016 yang
kelas dan memberikan tugas untuk melakukan membahas materi tentang ciri-ciri pada
pengamatan kembali dilingkungan tempat mahluk hidup: mahluk hidup memerlukan
tinggalnya tentang ciri-ciri mahluk hidup. makanan, mahluk hidup tumbuh dan mahluk
2) Pertemuan Kedua
hidup dapat bergerak. Dimana guru bertindak Tahap pelaksanaan tindakan pada sebagai pengajar sedangkan peneliti sebagai
pertemuan ke-2 siklus I ini dilakukan pada observer. Proses pelaksanaan dilalukan sesuai
hari Senin tanggal 1 Agustus 2016. Kegiatan dengan skenario pembelajaran yang telah
yang dilakukan pada pertemuan ke-2 ini yaitu disiapkan. Sebelumnya guru telah membagi
guru mengingatkan kembali materi yang telah siswa kedalam kelompok yang masing-
dipelajari dengan menggunakan metode masing kelompok beranggotakan 3-4 orang.
Outdoor, menanyakan hal-hal yang belum Sebelum memulai pelajaran seperti
dipahami terkait materi yang sudah dipelajari biasa siswa berbaris didepan kelas dan masuk
kemudian guru membagikan tes hasil belajar secara tertib, ber do’a, guru mengabsensi
pada masing-masing siswa. Guru mengawasi siswa dan memberikan apersepsi untuk
siswa dalam mengerjakan tes yang diberikan. membangkitkan semangat siswa dengan
evaluasi guru menanyakan ciri-ciri mahluk hidup yang
Setelah
melakukan
menyimpulkan kembali materi pelajaran guna sering mereka lihat dilingkungan mereka.
penguatan sekaligus Setelah itu guru menjelaskan materi yang
memberikan
menyampaikan pesan moral kepada siswa dan hendak dibahas, menyampaikan tujuan
menginformasikan pelajaran pada pertemuan pembelajaran dan menjelaskan metode yang
berikutnya.
hendak diterapkan.
c. Tahap Observasi
Selanjutnya guru mengarahkan siswa Observasi siklus I dilaksanakan tanggal keluar kelas untuk melakukan kegiatan belajar
1 Agustus 2016. Yang menjadi objek mengajar, menjelaskan secara rinci tentang
observasi adalah semua kegiatan yang ciri-ciri mahluk hidup.
dilakukan oleh guru dan siswa selama proses Setelah
pembelajaran berlangsung. dilakukan, guru bertanya kepada siswa
penyampaian
materi
1) Hasil observasi aktivitas guru tentang ciri-ciri mahluk hidup kemudian tiap
Pada kegiatan belajar mengajar, seorang kelompok dibagikan LKS yang berisi perintah
guru melakukan kegiatan belajar sesuai untuk menggolongkan mahluk hidup dan
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran benda tak hidup yang ada disekitar untuk
yang telah dipersiapkan. Selama proses didiskusikan dengan kelompok masing-
belajar mengajar guru diobservasi cara masing dan tugas guru mengawasi dan
mengajarnya. Data hasil observasi aktivitas membimbing siswa dalam mengisi LKS.
guru diperoleh dari pengamatan langsung Setelah selesai mengisi LKS, guru mengajak
yang dilakukan oleh observer dengan mengisi siswa kembali ke kelas untuk membahas LKS
lembar observasi yang telah disiapkan lembar observasi yang telah disiapkan
Solusi aktivitas guru yang dilakukan dengan
No
Refleksi
Hendaknya guru mengamati perilaku guru selama proses
1 Kurangnya
keseriusan siswa lebih tegas kepada belajar mengajar.
dalam mengikuti siswa yang masih Adapun data hasil observasi aktivitas
belajar main-main dengan guru pada siklus I terlihat bahwa rata-rata
proses
memberikan aktivitas guru yaitu 3,0 yang masuk dalam
mengajar.
hukuman agar kategori cukup baik. Jadi dapat dikatakan
keseriusan dan aktivitas guru pada siklus I ini belum
kesungguhan mencapai target minimal dan perlu
siswa yang lain ditingkatkan lagi pada siklus berikutnya.
tidak terganggu. Adapun hasil observasi aktivitas siswa
Tetap memberikan bahwa rata-rata aktivitas siswa yaitu 3,17
2 Kurangnya
siswa motivasi secara dengan kategori cukup baik, ini berarti
kemauan
mencoba kontinu sehingga indikator ketercapaian belum mencapai
untuk
timbul kemauan standar yaitu minimal berkategori Baik.
menjawab soal.
dan rasa percaya
2) Data hasil evaluasi siklus I diri pada diri Setelah melakukan proses belajar
siswa. mengajar pada siklus I dengan menerapkan
3 Perencanaan yang Hendaknya guru metode Outdoor Study kemudian dilakukan
guru mengacu pada evaluasi dengan memberikan tes hasil belajar
dilakukan
kurang maksimal rencana persiapan siswa dalam bentuk isian sebanyak 10 butir
terlihat dari tidak pembelajaran soal yang dikerjakan secara individu. Jumlah
efektifnya waktu dengan skor yang diperoleh siswa jika bisa menjawab
memberikan seluruh soal dengan benar adalah 100, yang
yang digunakan
batasan waktu tiap-tiap soal skor 10.
untuk tiap-tiap Analisis hasil belajar nilai rata-rata
tahap siswa dan ketuntasan belajar pada siklus I
pembelajaran yang bahwa jumlah siswa yang mengikuti tes
dilakukan. sebanyak 22 orang, skor total yang diperoleh
siswa Guru juga perlu semua siswa sebanyak 1595 kemudian dibagi
4 Interaksi
dengan guru masih menjadi sahabat dengan jumlah seluruh siswa yang mengikuti
karena bagi siswa, karena tes maka nilai rata-rata yang diperoleh yaitu
kurang
proses dengan menjadi 72,50. Jadi pada siklus I banyak siswa yang
dalam
pembelajaran siswa sahabat siswa tidak tuntas berjumlah 15 orang sedangkan siswa
masih malu untuk akan malu ataupun yang belum tuntas sebanyak 8 orang dari 23
sungkan untuk siswa yang mengikuti tes. Presentase
mengemukakan
mengemukakan ketuntasan siswa juga belum mencapai
pendapatnya.
pendapatnya. standar yang diinginkan dan penggolongan
2. Siklus II
aktivitas belajar siswa masih berkategori Adapun hal-hal yang dilakukan pada cukup baik.
siklus II tidak jauh berbeda dengan yang
d. Refleksi dilakukan pada siklus I. Hal-hal yang
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: diperoleh selama pelaksanaan penelitian pada
a. Tahap Perencanaan
siklus I masih banyak terdapat kekurangan- Dalam tahap perencanaan ini, hal-hal kekurangan
yang di lakukan peneliti meliputi pembuatan: diantaranya:
silabus, membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 3-4 orang, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), LKS, kisi- kisi soal, tes evaluasi hasil belajar dalam bentuk isian yang terdiri dari 10 soal, kunci pelaksanaan pembelajaran (RPP), LKS, kisi- kisi soal, tes evaluasi hasil belajar dalam bentuk isian yang terdiri dari 10 soal, kunci
kemudian siswa diberikan tes hasil belajar
b. Tahap Pelaksanaan untuk mengetahui tingkat pemahaman Tahap pelaksaan pada siklus II tidak
mereka.
jauh berbeda dengan tahap pelaksanaan pada
c. Tahap Observasi.