Key words : knowledge, the elders, gout (uric acid)

  

PENGETAHUAN LANSIA TENTANG GOUT (ASAM URAT)

Erik Wahyu Widodo

Akademi Keperawatan Pamenang Pare – Kediri

  ABSTRAK

  Masyarakat seringkali memiliki persepsi yang salah tentang penyakit gout (Asam urat). Bila seseorang menderita nyeri disendi maka dikatakan mengalami gout (Asam urat). gout (Asam urat) adalah salah satu penyakit arthritis yang disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan lansia tentang gout (Asam urat).

  Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasinya adalah lansia di Posyandu Pendawa Dusun Suren Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri sebanyak 15 responden. Sampel diambil dengan purposive sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dengan jumlah 20 soal dan diolah dengan analisa presentase serta disajikan dalam bentuk diagram pie.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan tentang gout (asam urat) dengan kreteria kurang 11 responden (73%), kriteria cukup 4 responden (27% ), dan kriteria baik 0 responden (0% ), dari total 15 responden.

  Faktor penyebab pengetahuan tersebut adalah faktor pendidikan, usia, pekerjaan. Semakin tinggi pendidikan semakin mudah menyerap pengetahuan baru. pekerjaan juga dapat mempengaruhi tingkat pola pikir responden dalam mendapatkan pengetahuan. Secara teknis peningkatan pengetahuan disini dapat dilaksanakan oleh petugas posyandu melalui program penyuluhan yang secara efektif bisa menambah pengetahuan lansia di Posyandu Pendawa Dusun Suren Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri.

  Kata Kunci : pengetahuan, lansia, asam urat ABSTRACT

  General people often have wrong perception about gout (uric acid). If someone suffers pain in

joint, people would say that is gout disease. Gout (uric acid) is one of arthritis diseases caused by

purine abnormal metabolism signed by increase on uric acid level in blood. The purpose of this

research is to identify description of knowledge from the elders about gout (uric acid) in 2014.

  Research design was descriptive. Population were the elders at Pendawa Integrated Health

Post for the elders in Suren Sub Village Jambu Village Kayen Kidul Sub District Kediri Regency

consisted of 15 respondents. Sample was taken by purposive sampling method. Data was collected by

using questionnaire with total 20 questions and processed with percentage analysis and presented in

form of pie diagram.

  From research result showed knowledge level about description of elders about gout (uric acid)

with low criteria was 11 respondent (73%), 4 respondents (27%) included in fair criteria and 0

respondents (0%) included in good criteria.

  The causal factors of knowledge are education, age and occupation. The higher education, the

easier to understand new knowledge. Occupation also influences mindset of respondents in getting

knowledge. Technically, the increase of knowledge can be implemented by staffs of guidance program

that effectively is able to increase knowledge of the elders at Pendawa Integrated Health Post for the

elders in Suren Sub Village Jambu Village Kayen Kidul Sub District Kediri Regency.

  Key words : knowledge, the elders, gout (uric acid)

  PENDAHULUAN

  Kebanyakan asam urat sering dianggap sebagai penyakit, bahkan tidak sedikit yang mengatakan nyeri pada persendian sama dengan asam urat. Anggapan seperti ini perlu diluruskan karena tidak semua nyeri sendi disebabkan oleh asam urat, apalagi banyak lansia yang kurang mengerti tentang apa yang disebut asam urat sehingga banyak lansia yang mengalami asam urat (Sylvia Saraswati,2009).

  Berdasarkan survei WHO, Indonesia merupakan negara terbesar ke 4 didunia yang penduduknya menderita asam urat (WHO,2004). dan berdasarkan sumber dari Buletin Natural, di indonesia penyakit asam urat terjadi pada pria usia dibawah 34 tahun (As’adi Muhamad,2010).

  Pada wanita, kadar asam urat umumnya rendah dan meningkat setelah usia menopause. Prevalensi arthritis gout di Bandungan, Jawa Timur, prevalensi pada kelompok usia 15-45 tahun sebesar 0,8% ; meliputi pria 1,7% dan wanita 0,05%. Di Minahasa (2003), proporsi kejadian arthritis gout sebesar 29,2% dan pada etnik tertentu di Ujung Pandang sekitar 50% penderita rata-rata telah menderita gout 6,5 tahun atau lebih setelah keadaan menjadi lebih parah. Berdasarkan dari studi awal yang di lakukan peneliti di Posyandu Lansia Pendawa Dusun Suren Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri dengan mewawancarai 5 responden dari 15 lansia yang positif menderita asam urat dari 30 lansia yang hadir. Dari 5 responden mengatakan belum begitu mengerti tentang apa itu asam urat.

  Rendahnya tingkat pengetahuan lansia tentang penyakit Gout atau (Asam urat) dapat disebabkan beberapa faktor yaitu pendidikan, umur dan pekerjaan. Banyak lansia yang suka mengkonsumsi daging jerohan, kepiting, kerang, keju, kacang tanah, bayam, buncis, kembang kol secara berlebih sehingga terjadi penumpukan asam urat oleh sebab itu banyak lansia yang mengalami Gout (Asam urat) (Misnadiarly 2007).

  Melihat besarnya dampak yang ditimbulkan solusi termudah mengurangi terjadinya asam urat adalah memberi pengetahuan dan memberi Penyuluhan Kesehatan yang bertujuan mengembangkan pengertian yang benar dan sikap yang positif individu atau kelompok agar yang bersangkutan menerapkan cara hidup sehat dalam hidupnya sehari-hari atas kesadaran dan kemauan sendiri. (BBKPM Bakti Husada 2007) Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengetahuan lansia tentang Gout (Asam urat).

  Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan lansia tentang gout . Waktu penelitian dilakukan Pada tanggal bulan Juli 2014 dengan lokasi penelitian di Posyandu Lansia Posyandu Lansia

  Pendawa Dusun Suren Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia peserta Posyandu Lansia, yang besarnya dalam satu bulan rata-rata sejumlah 30 pasien. Teknik sampling yang digunakan adalah

  accidental sampling dengan jumlah sampel 15 orang responden.

  Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan teknik coding, scoring dan tabulating; sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif.

  HASIL a.

Karakteristik Responden (Lansia) Berdasarkan

  Umur Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di Posyandu Pendawa tahun

  2014 dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

  (53%). Dan laki-laki sebanyak 7 responden (47%).

  c.

Karakteristik Responden (Lansia) Berdasarkan

  Pendidikan Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan di Posyandu Pendawa tahun 2014 dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

  Diagram 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan umur Di Posyandu Pendawa Dusun Suren Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri Tahun 2014.

  Berdasarkan diagram 1 bahwa dari 15 responden yang berumur 45-59 tahun sebanyak 7 responden (47%), umur 60-75 tahun sebanyak 8 responden (53%).

  Diagram 3. Distribusi Frekuensi Responden b.

Karakteristik Responden (Lansia) Berdasarkan

  Berdasarkan Pendidikan Di Jenis Kelamin

  Posyandu Pendawa Dusun Suren Distribusi frekuensi responden

  Desa Jambu Kecamatan Kayen berdasarkan jenis kelamin di Posyandu Kidul Kabupaten Kediri Tahun

  Pendawa tahun 2014 dapat dilihat pada 2014. diagram dibawah ini.

  Dari diagram 3 dapat diketahui bahwa dari 15 responden yang mempunyai latar belakang pendidikan tidak sekolah sebanyak 6 responden (40%), SD sebanyak 6 responden (40%), dan SMP sebanyak 3 responden (20%).

  d.

Karakteristik Responden (Lansia) Berdasarkan

  Pekerjaan Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di Posyandu Pendawa

  Diagram 2. Distribusi Frekuensi Responden tahun 2014 dapat dilihat pada diagram Berdasarkan Jenis Kelamin Di dibawah ini. Posyandu Pendawa Dusun Suren Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri Tahun 2014.

  Berdasarkan diagram 2 diketahui dari 15 responden, responden terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan 8 responden

  PEMBAHASAN

  Berdasarkan data penelitian pengetahuan lansia tentang Gout (asam urat) dari 15 responden termasuk kategori kurang sebanyak 11 responden (73%), dan mempunyai pengetahuan cukup 4 responden (27%).

  Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, pendidikan, dan Diagram 4. Distribusi Frekuensi Responden pekerjaan. Faktor usia sangat mempengaruhi

  Berdasarkan Pekerjaan Di terjadinya penyakit asam urat, hal ini dibuktikan Posyandu Pendawa Dusun Suren banyaknya responden yang berusia lanjut yang Desa Jambu Kecamatan Kayen terkena penyakit asam urat. Asam urat adalah Kidul Kabupaten Kediri Tahun penyakit yang belum diketahui penyebabnya 2014.

  ,namun terkait dengan faktor genetik atau hormonal sehingga terjadi gangguan metabolisme Dari diagram 4 dapat diketahui bahwa dari yang ditandai dengan meningkatnya produksi

  15 responden memiliki mata pencarian Petani asam urat atau bahkan berkurangnya asam urat 8 responden (53%), Wiraswasta 4 responden dari tubuh, yang menyerang laki-laki berusia (27%), dan Swasta 3 responden (20%). lebih dari 30 tahun,sementara pada perempuan terjadi setelah menopause (Sylvia Saraswati

  e. Gambaran Pengetahuan Lansia Tentang Gout

  2009). Oleh karena itu sebaiknya lansia (asam urat). mencegah terjadinya penyakit asam urat dengan mengontrol makanan yang mengandung banyak purin serta melakukan perawatan asam urat bila sudah terkena asam urat. Sehingga diperlukan penyuluhan oleh petugas kesehatan tentang cara pencegahan dan perawatan asam urat.

  Sedangkan dari faktor pendidikan, pengetahuan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi maka orang tersebut semakin luas pengetahuannya, namun perlu ditekankan bahwa seseorang berpendidikan

  Gambar 5. Diagaram Pie pengetahuan lansia rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan tentang Gout (Asam urat) di rendah pula (Notoatdmojo, 2005). Karena Posyandu Pendawa Dusun Suren pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman, Desa Jambu Kecamatan Kayen informasi, dan lingkungan, maka dengan kondisi Kidul kabupaten Kediri 2014 ini diperlukan untuk diadakan penyuluhan tentang asam urat. Dari diagram 5 memberikan gambaran

  Faktor pekerjaan juga menentukan tingkat bahwa mayoritas 15 responden mempunyai pengetahuan seseorang, hal ini ditinjau dari pengetahuan tentang Gout (Asam urat) lingkungan pekerjaan yang mayoritas sebagai termasuk kategori kurang sebanyak 11 petani. Lingkungan adalah seluruh kondisi yang responden (73%), dan mempunyai ada disekitar manusia yang dapat mempengaruhi pengetahuan cukup 4 responden (27%). perkembangan, perilaku orang atau kelompok (A. Wawan & Dewi M, 2010). Mayoritas responden beraktivitas disawah sehingga lingkungan interaksinya terbatas. Hal tersebut membuat responden jarang mengikuti penyuluhan di posyandu dan puskesmas. Oleh karena itu sebaiknya petugas kesehatan memberikan motivasi dan penyuluhan yang lebih teliti tentang asam urat dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami lansia.

  SIMPULAN

  Medis Dasar . Jakarta: Departemen

  perilaku . Jakarta : Rineka

  Cipta (2007). Promosi kesehatan & ilmu

  & ilmu perilaku . Jakarta : Rineka

  Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo,soekidjo (2005). Promosi kesehatan

  Nursalam (2005). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan .

  obor popular Muhamad As,adi (2010). Waspadai Asam Urat. jogjakarta :DIVA press

  hiperurisemia,arthitis gout .jakarta: pustaka

  Misnadiarly (2007). Rematik:asam urat-

  Keluarga Teori dan Praktek . Jakarta: EGC

  M.Friedman Marilyn (2004). Keperawatan

  Urat . Yokyakarta : Solusi Distribusi

  Kesehatan RI Kurnia Dewi (2009). Solusi Tepat Berantas Asam

  Medika Departemen Kesehatan RI (2006). Pelyanan

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuaan lansia tentang Gout (Asam urat) di Posyandu Lansia Pendawa Dusun Suren Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri tahun 2014 dapat diambil kesimpulan: 1.

  Pengukuran Pengetahuan,Sikap dan Perilaku Manusia . Yogyakarta: Nuha

  Cipta A.Wawan dan dewi M (2010). Teori dan

  Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Renika

  Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian

  KEPUSTAKAAN

  Dari uraian diatas dapat disimpulkan kembali bahwa pengetahuan lansia tentang Gout (Asam urat) di Posyandu Pendawa Dusun Suren Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri tahun 2014 mayoritas kategori kurang sebanyak 11 responden (73%), pengetahuan cukup 4 responden (27%), dan pengetahuan baik 0 responden (0%).

  5. Sebagian besar responden pengetahuan tentang perawatan Gout (Asam urat) termasuk kategori kurang sebanyak 9 responden (60%).

  4. Sebagian besar responden pengetahuan tentang pencegahan Gout (Asam urat) termasuk kategori kurang sebanyak 12 responden (80%).

  3. Sebagian besar responden pengetahuan tentang penyebab Gout (Asam urat) termasuk kategori kurang sebanyak 9 responden (60%).

  8 responden (53%).

  2. Sebagian besar responden pengetahuan tentang tanda dan gejala Gout (Asam urat) termasuk kategori cukup sebanyak

  Sebagian besar responden pengetahuan tentang pengertian Gout (Asam urat) termasuk kategori kurang sebanyak 9 responden (60%)

  Cipta SarasWati Sylvia (2009). Diet sehat. jogjakarta: Pamenang Press A plus

  Tjokronegoro Admojo (2005). Ilmu Penyakit Tamsuri , Anas (2006). Buku Ajar Riset Dalam . Jakatra: Gaya Baru

  Keperawatan Edisi Revisi1 . Pare:Pamenang

  Press BBKPM (2007),esehantan. www.bbkpm_bandung.org. (di download: 09

  Tamsuri Anas.(2006). Pedoman Penulisan Karya November 2013)

  Tulis Ilmia Edisi Revisi 1 . Pare:

Dokumen yang terkait

Direction of Arrival Estimation Using the Parameterized Spatial Correlation Matrix | Jacek Dmochowski, Jacob Benesty, Senior Member, IEEE, and Sofiène Affes, Senior Member, IEEE

0 0 10

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATENKOTA TAHUN 2002 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2003 Bidang Matematika Waktu : 90 Menit

0 0 38

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATENKOTA TAHUN 2003 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2004 Bidang Matematika Waktu : 90 Menit

0 0 40

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATENKOTA TAHUN 2004 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2005 Bidang Matematika Waktu : 90 Menit

0 0 38

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATENKOTA TAHUN 2009 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2010 Bidang Matematika Waktu : 2 Jam

0 0 41

Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

0 0 10

Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

0 0 10

ANALISIS SENTIMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN LEXICON BASED (STUDI KASUS : SOLUSI PENGELOLAAN SAMPAH)

0 0 6

Keyword : Printed handout, achievement LATAR BELAKANG - PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN : HANDOUT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (STUDI KASUS PADA MATA KULIAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN DI AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN 2010)

0 0 5

Kata kunci : stimulasi, orang tua, tingkat perkembangan, motorik kasar, anak prasekolah usia 4-5 tahun LATAR BELAKANG - HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN (Studi Analitik di TK Dharma Wa

0 0 6