Baggage Handling Responsibility In PT Garuda Indonesia Airline
WARTA ARDHIA
Tanggung Jawab Layanan Bagasi (Baggage Handling) Pada Maskapai Penerbangan PT. Garuda Indonesia
Baggage Handling Responsibility In PT Garuda Indonesia Airline
Siti Masrifah
Peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Udara e-mail : litbang_udara@yahoo.com
INFO ARTIKEL
ABSTRACT / ABSTRAK
Histori Artikel : The analysis result shows that the main problems are in terms of lost,
Diterima : 6 Agustus 2012 damage and pilferage, there are approximately 45 cases/day or 1,356 Disetujui : 28 September 2012 cases/month. Meanwhile, damage compensation according to the type, brand, size and shape of the baggage, for the case of lost and destroyed is ranged from Keywords: Rp 200,000/kg to Rp 4,000,000/passenger and compensation for delay is Rp
baggage handling, PT Garuda 200,000/day. Therefore, PT Garuda Indonesia has conducted an evaluation on Indonesia Airline the problems by improving its baggage handling services in certain methods like:
Kata kunci: additional personnel, more proactive Branch Office in the control and surveillance of loading/unloading processes and firmness in personnel who Penanganan Bagasi, conduct pilferage and damage to passengers’ baggage.
Perusahaan Penerbangan PT. Garuda Indonesia
Hasil analisis ditemukan permasalahan yang utama diantaranya baggage handling (Lost, Damage, Pilferage) rata-rata sebesar 45 kasus/hari atau 1.359
kasus/bulan, dengan ganti rugi kerusakan dengan penggantian sesuai jenis, merk, ukuran dan bentuknya, kehilangan dan musnah sebesar RP. 200.000,- /kg
dan maksimal Rp. 4.000.000,-/penumpang, keterlambatan dengan uang tunggu sebesar Rp. 200.000,-/hari, untuk itu PT. Garuda dengan mengevaluasi
permasalahan tersebut dengan meningkatkan layanan bagasi antara lain: perlu
penambahan SDM, Branch Office lebih proaktif dalam pengendalian dan
pengawasan proses loading/ unloading, ketegasan kepada oknum SDM yang
melakukan kecurangan/pengrusakan bagasi.
Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 240
PENDAHULUAN
tercela yang dapat merusak citra profesi dan perusahaan.
Latar Belakang
Dengan pertumbuhan penumpang Industri penerbangan dalam negeri
angkutan udara PT. Garuda Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang
dari tahun 2010 meningkat sebesar sangat pesat, hal ini dapat ditunjukkan
9.993.272 penumpang (18,9%) dari dari peningkatan jumlah penumpang
sebesar 8.398.017 domestik. Pertumbuhan penumpang
tahun
penumpang (9,5%), pergerakan barang dalam negeri pada tahun 2011 tumbuh
yang diangkut pada tahun 2009 sebesar 15,9%, pertumbuhan ini naik
sebanyak 116.888 ton juga meningkat dari realisasi tahun 2010 yang
pada tahun 2010 sebesar 146.112 ton, mencapai 51,77 juta, untuk sementara
dalam hal ini tentunya dengan itu pada tahun 2012 diperkirakan
pertumbuhan jumlah penumpang dan mencapai 60,03 juta penumpang.
barang yang besar diikuti oleh Maskapai penerbangan PT. Garuda
dan ketersediaan Indonesia adalah salah satu maskapai
pertumbuhan
infrastruktur bandara. Selain itu aspek penerbangan di Indonesia
safety a tau keselamatan merupakan merupakan Badan Usaha Milik Negara
yang
unsur yang paling penting dalam dunia (BUMN) dan mempunyai visi yaitu
penerbangan dan harus menjadi menjadi maskapai penerbangan yang
pelaku industri handal dengan menawarkan layanan
perhatian
para
baik operator yang berkualitas kepada masyarakat
penerbangan,
penerbangan maupun operator bandar dunia
Indonesia. Hal ini salah satunya terkait dengan Untuk
layanan bagasi (baggage handling) yang konsumen/pelanggan
itu layanan
terhadap
rapi, aman, dan selamat sesuai dengan yang memiliki rumusan dan sepuluh
ditingkatkan
aturan yang berlaku. PT. Garuda perilaku utama meliputi: Bekerja
dalam menangani dengan cepat, akurat, dan tepat waktu
Indonesia
permasalahan yang terdiri dari: Top 10 untuk
Customer Complaint diantaranya : berkualitas; Berhemat; Menjalankan
ticketing 4%, website 5%, cabin facility tugas dengan dedikasi dan tanggung
5%, IFE 6%, schedule 6%, Garuda jawab (disiplin); Bekerja keras, cerdas,
Frequent Flyer (GFF) 7%, check-in 8%, dan tuntas; Melayani dengan tulus dan
reservation 11%, food and beverage 11%, mengutamakan kepuasan penumpang
and baggage handling adalah yang (ramah, hangat dan bersahabat);
terbesar 16% pada tahun 2011. Tanggap dan proaktif; Kreatif dan inovatif; Menjunjung tinggi kejujuran,
Rumusan Masalah
ketulusan, keterbukaan dengan tetap
memberikan pelayanan memperhatikan prinsip kehati-hatian;
Untuk
bagasi yang lebih baik terhadap Menjaga
kerahasiaan
perusahaan;
konsumen/ pelanggan, PT. Garuda Menjaga harkat dan martabat serta
Indonesia telah melakukan dalam menghindarkan diri dari perbuatan
241 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 241 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012
Cara pengumpulan data
yang dihadapi adalah bagaimana
data/informasi tanggung jawab
Pengumpulan
diperoleh baik data primer maupun (baggage
layanan
bagasi
data sekunder melalui survei lapangan Indonesia ?.
di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta dengan
responden maskapai
Maksud dan Tujuan
penerbangan PT. Garuda Indonesia Maksud
kajian adalah untuk dan PT. Garuda Center di Cengkareng. mengetahui besaran ganti rugi layanan bagasi
Analisis Data
diberikan PT. Garuda terhadap Setelah dilakukan pengumpulan penumpang
data dari PT. Garuda Indonesia, maka kehilangan/musnah,
karena
kerusakan,
dilakukan proses keterlambatan bagasi.
dan
selanjutnya
pengolahan data. Hasil pengolahan Tujuan
data tersebut dianalisis melalui metoda peningkatan layanan bagasi (baggage
kualitatif yaitu dengan handling) pada maskapai penerbangan
deskriptif
mengevaluasi layanan bagasi. PT. Garuda Indonesia.
BAHAN DAN METODE Ruang Lingkup
Tinjauan Pustaka
pergerakan angkutan udara untuk 5 Definisi/pengertian tahun (tahun 2006 s/d tahun 2011);
1. Angkutan udara adalah setiap
2. Inventarisasi peralatan dan fasilitas kegiatan dengan menggunakan
pelaksanaan layanan bagasi (baggage pesawat udara untuk mengangkut
handling) ; penumpang, kargo, dan/atau pos
3. Inventarisasi bagasi, proses dari untuk satu perjalanan atau lebih
waktu check-in sampai dengan dari satu bandar udara ke bandar
keberangkatan; udara yang lain atau beberapa
4. Inventarisasi dan Identifikasi ganti
bandar udara.
rugi layanan
bagasi
(baggage
2. Pengangkut adalah badan usaha handling)
kepada
angkutan udara, pemegang izin pelanggan/penumpang
angkutan
kegiatan angkutan udara bukan udara;
5. Analisis dan evaluasi peningkatan angkutan udara niaga berdasarkan
niaga yang melakukan kegiatan
pelayanan bagasi (baggage handling). ketentuan undang-undang tentang
penerbangan, dan/atau badan
Sifat Penelitian
usaha selain badan usaha angkutan Sifat
udara membuat kontrak perjanjian metode analisis deskriptif kualitatif yaitu
penelitian
menggunakan
angkutan udara niaga. untuk mengetahui besaran ganti rugi
3. Tanggungjawab pengangkut yang ditetapkan berdasarkan kebijakan
kewajiban perusahaan yang berlaku terhadap layanan bagasi.
adalah
angkutan udara untuk mengganti
Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 242 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 242
tanda pengenal barang serta pihak ke tiga.
menyerahkan
bagasi sebagaimana dimaksud
4. Bagasi Tercatat adalah barang dalam Pasal 150 huruf c kepada penumpang yang diserahkan oleh
penumpang; (2) Tanda pengenal penumpang kepada pengangkut
bagasi sebagaimana dimaksud untuk diangkut dengan pesawat
pada ayat (1) paling sedikit udara yang sama. .
memuat: nomor tanda pengenal
5. Bagasi Kabin adalah barang yang bagasi, kode tempat keberangkatan dibawa penumpang dan berada
dan tempat tujuan, dan berat dalam pengawasan penumpang
bagasi.
sendiri. Pasal 154, Tiket penumpang dan
6. Ganti Rugi adalah uang yang tanda pengenal bagasi dapat dibayarkan atau sebagai pengganti
disatukan dalam satu dokumen atas suatu kerugian.
angkutan udara. Jangka waktu klaim Pasal 174, (1)
Peraturan Nasional
Klaim atas kerusakan bagasi tercatat harus diajukan pada saat
1. Undang-undang Nomor 1 tahun bagasi tercatat diambil
oleh 2009 tentang Penerbangan
(2) Klaim atas Pasal 143, Pengangkut tidak
penumpang;
atau tidak bertanggung jawab untuk kerugian
keterlambatan
diterimanya bagasi tercatat harus karena hilang atau rusaknya bagasi
diajukan pada saat bagasi tercatat kabin, kecuali apabila penumpang
diambil oleh dapat
seharusnya
penumpang; (3) Bagasi tercatat kerugian tersebut disebabkan oleh
membuktikan
bahwa
dinyatakan hilang setelah 14 hari tindakan pengangkut atau orang
kalender terhitung sejak tiba di yang dipekerjakannya.
tempat tujuan; (4) Klaim atas
Pasal 144,
kehilangan bagasi tercatat diajukan bertanggung jawab atas kerugian
Pengangkut
setelah jangka waktu 14 hari yang diderita oleh penumpang
kalender sebagaimana dimaksud karena bagasi tercatat hilang,
pada ayat (3) terlampaui. musnah,
2. Peraturan Menteri Perhubungan diakibatkan
Nomor 77 tahun 2011 tentang angkutan udara selama bagasi
oleh
kegiatan
Jawab Pengangkut tercatat berada dalam pengawasan
Tanggung
Angkutan Udara, pengangkut.
Bab II mengenai jenis tanggung Pasal 150, Dokumen angkutan
jawab pengangkut dan besaran udara
ganti kerugian pada Pasal 2: penumpang pesawat udara; pas
pengangkut yang mengoperasikan masuk pesawat udara (boarding
udara wajib pass); tanda pengenal bagasi
pesawat
bertanggungjawab atas kerugian (baggage identification/claim tag); dan
terhadap: (a) penumpang yang surat muatan udara (airway bill).
meninggal dunia, cacat tetap atau 243 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 meninggal dunia, cacat tetap atau 243 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012
hari kalender sejak tanggal dan jam kerusakan bagasi kabin; (c) hilang,
hilang
atau
kedatangan penumpang di bandar musnah atau rusaknya bagasi
udara tujuan; (3) pengangkut wajib tercatat; (d) hilang, musnah atau
memberikan uang tunggu kepada rusaknya kargo; (e) keterlambatan
penumpang atas bagasi tercatat angkutan udara; dan (f) kerugian
yang belum ditemukan dan belum yang diderita oleh pihak ketiga.
dinyatakan hilang Pasal 4: (1) pengangkut tidak
dapat
sebagaimana dimaksud pada ayat bertanggungjawab untuk kerugian
(2) sebesar Rp. 200.000,- perhari karena hilang atau rusaknya bagasi
paling lama untuk tiga hari kabin, kecuali apabila penumpang
kalender.
dapat membuktikan
Pasal 6: (1) pengangkut dibebaskan kerugian tersebut disebabkan oleh
bahwa
dari tuntutan ganti kerugian tindakan pengangkut atau orang
hilangnya barang yang dipekerjakannya; (2) apabila
terhadap
atau barang yang pembuktian
berharga
berharga milik penumpang yang sebagaimana dimaksud dalam ayat
penumpang
disimpan didalam bagasi tercatat, (1) dapat diterima oleh pengangkut
kecuali pada saat pelaporan atau
(check-in), pengadilan yang telah memiliki
penumpang telah menyatakan dan kekuatan hukum yang tetap
bahwa didalam (inkracht) dinyatakan bersalah,
menunjukan
bagasi tercatat terdapat barang maka ganti kerugian ditetapkan
atau barang yang setinggi-tingginya
berharga
berharga dan pengangkut setuju kerugian nyata penumpang.
sebesar
untuk mengangkutnya; (2) dalam Pasal 5: (1) jumlah ganti kerugian
hal pengangkut menyetujui barang terhadap
atau barang yang mengalami, kehilangan, musnah,
berharga didalam bagasi tercatat atau rusaknya bagasi tercatat
diangkut sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud dalam
pada ayat (1) pengangkut dapat pasal 2 huruf c ditetapkan sebagai
kepada penumpang berikut: a. Kehilangan bagasi
meminta
untuk mengasuransikan barang tercatat atau isi bagasi tercatat atau
tersebut.
bagasi tercatat musnah, diberikan
Pada
Bab
IV, Batas
ganti kerugian
sebesar
Rp.
Tanggungjawab Pengangkut,
200.000,- perkg. dan paling banyak
(1) tanggung jawab Rp. 4.000.000,- per penumpang; b.
Pasal 18,
pengangkut kepada penumpang Kerugian bagasi tercatat diberikan
sejak penumpang ganti kerugian sesuai jenisnya,
dimulai
ruang tunggu bentuk, ukuran dan merk bagasi
meninggalkan
bandar udara menuju pesawat tercatat;
udara sampai dengan penumpang dianggap hilang, sebagaimana
memasuki terminal kedatangan di dimaksud pada ayat (1) apabila
bandar udara tujuan; (2) tanggung tidak diketemukan dalam waktu 14
jawab pengangkut terhadap bagasi Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 244 jawab pengangkut terhadap bagasi Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 244
perusahaan penerbangan PT. Garuda pelaporan
Indonesia, sedangkan penyelenggara dengan diterimanya bagasi tercatat
(check-in)
sampai
bandara sebagai pengelola bandara oleh penumpang; (3) tanggung
yang memberikan fasilitas prasarana jawab pengangkut terhadap kargo
dalam pengoperasian pengangkutan dimulai sejak pengiriman barang
angkutan udara.
menerima salinan surat muatan
analisis dengan udara dari pengangkut sampai
Pendekatan
menggunakan metode regresi linear dengan waktu yang ditetapkannya
yaitu meramalkan produksi angkutan sebagai batas pengambilan sebagai
udara dengan menggunakan Statistical tertera dalam surat muatan udara
Product And Service Solution (SPSS) (Airway bill).
Version 19, hal ini untuk mengetahui Pasal 19: Pengangkut tidak dapat
peningkatan jumlah bagasi di tahun dituntut tanggung jawab untuk
mendatang. Dan deskriptif kualitatif, membayar ganti rugi sebagaimana
permasalahan dimaksud dalam Pasal 3 huruf b,
mengidentifikasi
layanan bagasi, untuk mengetahui Pasal 3 huruf c butir 2, Pasal 14,
permasalahan yang ada dan solusi apabila
pemecahan masalah serta upaya membuktikan bahwa: a. Kejadian
pengangkut
dapat
peningkatan layanan bagasi tersebut. tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaian pengangkut atau
Maskapai Penerbangan, Rute dan
orang-orang yang dipekerjakannya
Frekuensi Penerbangan di Bandara
atau agen-agen; atau b. Kejadian
Adi Sutjipto
tersebut semata-mata disebabkan
penerbangan yang oleh kesalahan atau kelalaian
Perusahaan
beroperasi di Bandara Adi Sutjipto penumpang
Yogyakarta, rute penerbangannya serta pihak ketiga.
sendiri
dan/atau
frekwensi, dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:
Metodologi
Metode penelitian survei lapangan
di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta,
dengan responden
penyelenggara
bandara, dan PT. Garuda Indonesia.
Pengkajian ini dilakukan dalam
peningkatan layanan bagasi
245 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012
Tabel 1. Rute Penerbangan dan Frekwensi Berdasarkan Perusahaan Penerbangan (Tahun 2011)
No. Rute Penerbangan/PP
Jenis Pesawat
1. PT. Garuda Indonesia - Balikpapan – Yogyakarta
7x - Denpasar – Yogyakarta
B-735
21 x - Jakarta – Yogyakarta
2. PT. Indonesia Air Asia - Jakarta – Yogyakarta
A-320
20 x
3. PT. Merpati Nusantara - Yogyakarta - Makassar
7x - Bandung – Yogyakarta
4. PT. Metro Batavia - Balikpapan – Yogyakarta
7x - Batam – Yogyakarta
B-733
7x - Jakarta – Yogyakarta
B-733
3 x, 4 x - Yogyakarta – Pontianak
B-733, B-734
7x - Yogyakarta – Surabaya
5. PT. Travel - Yogyakarta – Makasar
7x - Yogyakarta – Surabaya
6. PT. Sriwijaya Air - Balikpapan – Yogyakarta
7x - Jakarta – Yogyakarta
B-733
14 x - Yogyakarta – Surabaya
7. PT. Wings Abadi Airlines - Yogyakarta - Surabaya
28 x - Bandung – Yogyakarta
8. PT. Lion Mentari Airlines - Balikpapan – Yogyakarta
7x - Banjarmasin – Yogyakarta
B-739
7x - Denpasar - Yogyakarta
B-739
7x - Jakarta – Yogyakarta
Frekwensi/ No.
Rute Penerbangan/PP
Jenis Pesawat
1. Air Asia Berhard - KUL-JOG-KUL
A-320
7x
2. PT. Indonesia Air Asia - JOG-SIN-JOG
A-320
7x
Sumber : Ditjen.Phb.Udara Th. 2011.
Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 246
Kondisi Umum PT. Garuda Indonesia
Perkembangan angkutan udara PT. b. Mengacu pada butir a, apabila
1. Perkembangan
Produksi
Garuda dari tahun 2006 sampai penumpang tidak dapat
Angkutan Udara PT. Garuda
dengan tahun 2010 mengalami menunjukkan baggage claim tag
Indonesia
peningkatan. Hal ini terlihat pada asli, maka petugas GP wajib tabel 2 berikut dibawah. mencari bukti lain seperti:
manifest penumpang
Tabel 2. Perkembangan Angkutan Udara Domestik PT. Garuda Indonesia
Tahun 2006 s.d. Tahun 2010
Sumber: Ditjen. Phb. Udara, Statistik Angkutan Udara,Th. 2010
Perkembangan angkutan udara PT.
c. Menangani laporan irregularity Garuda dari tahun 2006 sampai
bagasi penumpang (yang tidak dengan tahun 2010 mengalami
termasuk butir a) dalam bentuk peningkatan. Hal ini terlihat pada
courtesy report untuk proses tabel 2 berikut dibawah.
tracing antara lain untuk hal-hal sebagai berikut:
2. Sistem dan Prosedur Baggage
area kedatangan/airport
Sistem dan prosedur baggage (penumpang tersebut telah
handling Garuda mengenai ganti
customs area rugi kehilangan, kerusakan dan
melalui
baggage claim ) proses
dan/atau
pengangkutan
pelaporan dapat diterima loading/unloadng
bagasi
dapat
tidak lebih dari 7 hari sejak diuraikan sebagai berikut:
kedatangan
a. Apabila ada
Penumpang yang bagasi melapor kehilangan, kerusakan
penumpang
dan/atau cabin baggagenya dan/atau kehilangan sebagian
tertinggal di origin/ transit isi bagasinya pada saat tiba di
station
kedatangan, GP atas nama GA,
d. Mengacu pada butir c apabila diberikan kewenangan untuk
hasil tracing positif maka mengisi Property Irregularity
diberlakukan ketentuan butir a (PIR) dengan melampirkan
apabila hasil tracing persyaratan:
ternyata negative maka GP akan penumpang atau boarding pass
melakukan asli, baggage claim tag asli dan
berkewajiban
tracing dan proses selanjutnya copy identitas diri yang masih
diserahkan kepada GA. berlaku (KTP, SIM, Paspor)
247 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 247 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012
keberangkatan, data kompensasi bagasi yang hilang (AHL), rusak
yang dikeluarkan atas kerugian (DPR) maupun yang ditemukan
yang timbul paling lambat (OHD) oleh petugas sesuai
tanggal 5 bulan berikutnya dengan prosedur worldtracer
kepada GA.
f. Mendata secara system (RPF) dan melaporkan kepada GA
Baggage Handling
a. Proses Bagasi Keberangkatan on
semua temuan unchecked/carry
1) Memuat bagasi dari conveyor menyimpan
baggage kemudian
ke gerobak sesuai dengan mengamankannya selama 5 hari
dan
prioritas dan tujuan dari sejak ditemukan
bagasi tersebut.
2) Mengkoordinir kesiapan kepada GA semua temuan
g. Mendata dan
melaporkan
penyerahan/pengantaran dari checked baggage (OHD) security
make up area ke ship side item, company mail kemudian
b. Proses Mengangkut Bagasi mengamankannya selama 5 hari
menyimpan
dan
1) Memuat bagasi keatas gerobak sejak diketemukannya
2) Mempersiapkan delivery
form dan hari
h. Mengacu butir f dan g setelah 5
baggage
melengkapinya untuk pemiliknya barang tersebut
kemudian diserahkan kepada diserahkan kepada GA untuk
petugas operator traktor proses selanjutnya
3) Melakukan proses pengiriman
i. Melakukan pengiriman bagasi bagasi dari make up area ke ship yang
side sesuai nomor penerbangan diterima (AHL) di kedatangan
tertinggal,
terlambat
yang dimaksud kepada pemiliknya oleh petugas
4) Melakukan serah terima GP atas nama GA dan biaya
delivery order (DO) antara yang timbul menjadi beban GA.
operator
traktor dengan loading master yang bertugas
Pendataan
pada pesawat yang dimaksud
a. GP mendata dan melaporkan dan harus ditanda tangani setiap
kelainan-kelainan
penanganan penumpang (misal:
c. Pencatatan Data Pengiriman flight delay, flight coupon tidak
1) Mendata total koli, nomor dan tercabut
berat bagasi (manual) dalam penerbangan kepada GA dan unit
check-list untuk terkait pada kesempatan pertama
baggage
dilaporkan kepada load control
2) Mengirimkan data jumlah koli (monthly summary irregularity
b. GP melaporkan hasil rekapitulasi
bagasi kepada stasiun transit report) mishandling penumpang
dan tujuan
Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 248 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 248
a. Jenis/Kategori Bagasi Penumpang
1) Menyediakan porter untuk
Angkutan Udara
melaksanakan
Jenis/kategori bagasi angkutan menurunkan bagasi 2 porter
proses
pada perusahaan dan 1 controller
udara
penerbangan PT. Garuda Indonesia
2) Menurunkan/mengosongkan dapat dibedakan, sebagai berikut: dan atau mengeluarkan bagasi
1) Bagasi Terperiksa/Terdaftar dari gerobak ke conveyor belt
Bagasi Terperiksa (juga disebut
3) Memeriksa dan memisahkan bagasi Terdaftar) berisi barang- bagasi-bagasi
barang yang ditimbang dan ditransfer
yang
akan
ke dalam tujuan
kompartemen kargo dalam pesawat. Bagasi ini tidak dapat
e. Pengawasan Bagasi diakses oleh penumpang selama
1) Garuda
penerbangan. Bagasi ini akan menyimpan dan mengawasi
Prosedur
(GP)
diberi label dengan tag bagasi bagasi yang akan ditransfer ke
yang menunjukkan penerbangan lanjutan
khusus
tujuan kedatangan dan nomor
2) Mendata, melaporkan kepada seri. Tag bagasi khusus ini akan load control dan melakukan
tercantum pada tiket penumpang proses transfer bagasi dari area
untuk pengidentifikasian pada kedatangan ke make up area
tujuan kedatangan. keberangkatan
tempat
Garuda
Indonesia telah
3) Melakukan serah terma DO memberlakukan aturan ketat atau tranfer baggage form
untuk memastikan bahwa setiap
bagasi check-in tidak melebihi 70 pesawat dan/atau baggage
kepada loading master di
lbs/32 kg.
checker di make up area
keberangkatan
2) Bagasi Tidak Terperiksa/Tidak
Terdaftar
Tidak Terperiksa menempatkan gerobak untuk
f. GP menyiapkan
dan
Bagasi
diletakkan di kompartemen yang mentransfer bagasi-bagasi ke
terletak di atas tempat duduk make up area keberangkatan
penumpang atau di bawah dan/atau ke pesawat
tempat
duduk penumpang,
sesuai
dengan pengaturan
3. Layanan Bagasi
interior kabin pesawat. Bagasi Tidak Terperiksa terdiri dari 2
Layanan bagasi pada perusahaan kategori berikut ini : penerbangan PT. Garuda Indonesia
a) Tas Jinjing
meliputi: jenis/kategori
Penumpang boleh membawa penyisihan bagasi, kompensasi bagasi,
bagasi,
tas jinjing ke dalam kabin dan klaim bagasi dapat dirinci sebagai
secara gratis dan bertanggung berikut:
sepenuhnya untuk 249 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012
jawab jawab
yang sudah barang ini tidak akan diberi
d) Bagasi Gabungan
b) Bagasi untuk Kabin Ketika 2 orang penumpang Barang bawaan di dalam
lebih melakukan bagasi yang dibawa ke dalam
atau
dengan kabin sepenuhnya tanggung
perjalanan
penerbangan dan destinasi jawab penumpang, Bagasi ini
yang sama dalam satu grup, tidak diberi label dan hanya
maka pada saat mereka check- boleh berisikan barang-barang
in bagasi mereka di saat yang boleh dibawa ke dalam
mereka kabin penumpang. Ketentuan
bersamaan,
diperbolehkan mendapatkan panjang ukuran maksimun
gabungan Batas Bagasi Gratis dari bagasi adalah panjang
dengan jumlah 56cm (22 inc), tinggi 45cm (18
sesuai
tunjangan bagasi per-individu. inc) dan lebar 25cm (10 inc);
gabungan yang bagaimanapun juga volume
Bagasi
melebihi batas maksimum dari panjang, tinggi dan lebar
bagasi akan total tidak boleh melebihi
tunjangan
dikenakan biaya kelebihan 155cm atau beratnya melebih
bagasi.
7kg. Note: Ketentuan khusus untuk
b. Pelayanan/penyisihan Bagasi PT.
bagasi yang dibawa ke kabin
Garuda Indonesia
diberlakukan untuk barang Pelayanan bagasi PT. Garuda yang
bagi penumpang angkutan udara berharga
diperbolehkan untuk membawa diplomatik.
dan
bagasi
hanya satu tas/koper dengan
c) Bagasi
maksimum ukuran 56cm x 36cm x penumpang kelas campur
travel
untuk
23cm (dimensi ini termasuk roda Untuk penumpang yang pada
koper). Sebagai tambahan item kecil perjalanannya
lainnya seperti tas atau laptop. menggunakan kelas bisnis dan
sebagian
Sesuai dengan kebijakan yang ada sebagian menggunakan kelas
berat total dari semua bagasi kabin ekonomi, Batas Bagasi Gratis
maximum 7 kilogram. untuk setiap porsi perjalanan
Layanan bagasi untuk domestik disesuaikan dengan kelas
(kebijakan penyisihan bagasi gratis) sebagai berikut:
Tabel 3. Layanan Bagasi Domestik (Kebijakan Penyisihan Bagasi Gratis)
Kelas Dewasa & Anak
Bayi
Garuda Freq Flyer
20 kg (termasuk anak-anak
Bagasi gratis bagi pemilik
Ekonomi membayar 75% dari tarif
Dikenakan tarif 10%
kartu: Silver (5kg), Gold dan
ekonomi)
dari tarif untuk berat
EC Plus (15kg), Platinum
30 Kg (termasuk anak-anak
dari 10 Kg
Executive
dan Co-Brand (20kg)
75% dari tarif)
Sumber : PT.GIA, Olahan
Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 250 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 250
dilakukan
di bandara dan
1) Kehilangan Bagasi
ini memberikan Untuk
layanan
pelayanan antar jemput dari internasional, kehilangan bagasi
perjalanan
pintu ke pintu untuk perbaikan menurut
atau penggantian bagasi. Garuda Convention, kewajiban
Warsawa
Indonesia akan bertanggung pengecekan bagasi yang hilang
untuk
jawab untuk biaya perbaikan atau adalah USD$20.00 per kilogram,
penggantian.
kecuali sudah
usia barang juga sebelumnya nilai dan biaya
diberitahu
Dari
diperhitungkan dalam perbaikan. kelebihan yang sudah di bayar.
Indonesia akan Untuk perjalanan domestik,
Garuda
memberikan kompensasi atas kehilangan
dan depresiasi Peraturan Menteri Perhubungan
kerusakan bagasi. Nomor PM. 77 tahun 2011
bagasi, harap tentang
Kerusakan
diingat bahwa fungsi prima dari Pengangkut,
Tanggung
Jawab
bagasi adalah untuk melindungi hilangnya bagasi adalah Rp
kewajiban
atas
Beberapa kerusakan 200,000 per kilogram atau
isinya.
kemungkinan berhubungan maksimal Rp 4.000.000 per
dengan bagasi aslinya atau isi penumpang.
bagasi. Garuda Indonesia tidak Penelusuran bagasi hilang, akan
dapat bertanggung jawab untuk dilakukan
kerusakan, sesuai penelusuran
peraturan internasional, seperti menyimpan
komputer
dan
yang didiskripsikan di bawah. penumpang
informasi
Jika penumpang memiliki bagasinya.
tentang
status
asuransi pribadi untuk menutupi membutuhkan
Jika
penumpang
maka Garuda diharapkan menghubungi kantor
bantuan,
kerusakan,
akan memberikan bandara lokal atau dengan
Indonesia
seluruh dokumen wajib: mengecek status menggunakan
menonjol dari sistem penulusuran dunia. Untuk
a) Bagian
kerusakan kecil seperti roda, memfasilitasi pencarian, harap
kaki, tali,kunci, pegangan, kait memiliki dan menyiapkan nomor
gantungan, kantong atau jenis referensi
barang terlampir. bersangkutan.
penumpang
yang
b) Penyok kecil atau goresan atau sobek di kabin.
2) Kerusakan
c) Kerusakan di dalam dan rusak Garuda Indonesia dan agen-
akibat isi.
d) Kerusakan akibat kelebihan dalam
agennya mempunyai kewajiban
e) Kotak kardus dan kemasan kerusakan di luar tanggung
kemungkinan
lainnya tidak cocok untuk jawab. Perbaikan bagasi bisa
kereta.
251 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 251 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012
g) Bagasi yang dikemas tidak benda-benda yang dibawa ke memadai.
kabin pesawat dan disimpan di
tempat penyimpanan
d. Klaim Bagasi
selama penerbangan. Garuda Klaim
Indonesia tidak menjamin domestik,
kehilangan apapun atau Menteri Perhubungan Nomor PM.
menurut
Peraturan
kerusakan bagasi di kabin
77 tahun 2011; Garuda Indonesia kecuali hilang atau rusak tidak dapat lama menerima laporan
disebabkan oleh Garuda untuk proses jika pemeriksaan
Indonesia. Kewajiban Garuda bagasi dipindah dari area klaim
Indonesia adalah US$400 per bagasi.
penumpang hanya untuk Area klaim bagasi, pemesanan
penerbangan internasional. dan prioritas untuk mengeluarkan
terdaftar: sebagai bagasi ditentukan oleh kelas kabin
Bagasi
penumpang, penumpang dan posisi muatan, dengan waktu
mengambil sendiri 10-15 menit bagasi untuk dikirimkan
harus
bagasinya di area klaim bagasi ke area klaim. Dan diharapkan
di bandara. Area klaim bagasi penumpang
untuk memastikan yang telah dirancang bisa bahwa tidak melakukan kesalahan
berada di akhir bandara. mengambil bagasi orang lain,
Jika bagasi tidak diambil, dengan mengecek nomor tag pada
Indonesia akan koper bagasi sebelum mengambil
garuda
menyimpannya selama 5 hari; dari conveyor.
setelah itu, barang akan di Untuk rute domestik, jika bagasi
kirim ke pusat bagasi di rusak atau isinya hilang atau dicuri,
Jakarta untuk selama 90 hari. penumpang harus cepat melapor
Jika dalam waktu 90 hari segera ke bagian layanan bagasi
penumpang tidak mengambil bandara.
bagasinya, maka barang akan meninggalkan area klaim bagasi,
sesuai kebijakan pihak Garuda Indonesia tidak
dibuang
Garuda Indonesia. bertanggung jawab
Properti Yang Tidak Diklaim memproses laporan.
lagi atau
Properti yang tidak di klaim Untuk rute internasional, jika
yang ditemukan dalam kabin penumpang menemukan kelainan,
akan ditangani oleh pelayanan kerusakan besar pada bagasi, harap
bagasi selama 5 hari; setelah lapor ke Garuda Indonesia segera
itu, barang akan disimpan di setelah tiba. Dan juga dapat
pencarian dan mengirim
pusat
penyimpanan barang di pelanggan dalam waktu 7 hari
Jakarta untuk 30 hari. Jika setelah kedatangan. Bagasi yang
penumpang gagal untuk tidak dapat di klaim juga dapat
mengklaim barangnya dalam dibedakan, antara lain:
waktu 30 hari, sesuai kebijakan Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 252
Garuda Indonesia. Dan jika
e. Jenis Peralatan dan Fasilitas Dalam
penumpang
menemukan
pelaksanaan Bagasi
barang yang tertinggal di
yang kabin pesawat, harap segera
Peralatan/fasilitas
pelaksanaan hubungi kantor bagasi Garuda
digunakan
dalam
bagasi (baggage handling) di Bandara Indonesia.
AdiSutjipto Yogyakarta meliputi: - Harap diketahui bahwa
baggage conveyor belt, baggage chart, Garuda Indonesia tidak
baggage truck tractor.
4. Armada Penerbangan
PT. Garuda Indonesia dengan pengiriman barang dan
keterlambatan
dalam
pesawat udara yang beroperasi saat bagasi
ini sebanyak 51 pesawat yang kerusakan yang disebabkan
dengan
paket,
meliputi: 3 pesawat dengan jenis B- oleh pecah, cairan atau
747-400, 6 pesawat dengan jenis A- kehilangan, kerusakan atau
330-300, dan 37 pesawat dengan keterlambatan pengiriman
jenis B-737 (300, 400, 500 dan 800). obat-obatan,
Melayani tujuan internasional pendukung
layanan
dan domestik dari hub utama dan uang, perhiasan, silverware,
obat-obatan,
basis operasi adalah Soekarno-Hatta negotiable
International Airport di Jakarta. securities,
papers,
Memiliki hub kedua di Bandara bisnis/pribadi,
dokumen
Internasional Ngurah Rai, Bali. books/manuskrip,
spirits,
optik,
kunci, benda seni, barang
HASIL PENELITIAN
yang tidak bisa digantikan, Berdasarkan hasil pengumpulan foto,
data PT. Garuda Indonesia baik yang produk bulu alami, benda
peralatan
bisnis,
dilakukan di Bandara Adi Sutjipto antik,
Yogyakarta maupun PT. Garuda benda
warisan,
benda-
Indonesia di Pusat (Cengkareng dan logam/batu
koleksi,
artefak,
Gallery Garuda) telah dilakukan perlengkapan
mulia,
pengolahan data seperti diuraikan fotografi/audio/video dan
dibawah ini.
benda-benda
pertumbuhan kabin
angkutan udara dan Prediksi PT. Garuda Indonesia dapat diuraikan
sebagai berikut: Tabel 4. Perkembangan Pertumbuhan Angkutan Udara Domestik PT. Garuda Indonesia
Tahun 2006 s.d. Tahun 2011 TAHUN
9,31 146.112 25,0 Sumber: Ditjen. Phb. Udara, Statistik Angkutan Udara,Th. 2010
253 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012
Ketentuan ganti rugi bagasi angkutan udara PT. Garuda Indonesia
Prakiraan
perkembangan
mengacu pada Undang-undang dengan
Nomor 1 tahun 2009 tentang pesawat pada tahun 2015/2020 sebesar
pertumbuhannya
untuk
Peraturan 20,66%, barang pada tahun 2015/2020
Penerbangan,
dan
Menteri Perhubungan Nomor 77 sebesar 38,28 %, hal ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 5. Perkiraan Angkutan Udara Domestik PT. Garuda Indonesia
Tahun 2015 s/d Tahun 2030
Sumber: Hasil Olahan Data, 2012
2. Perkembangan / Peningkatan
tahun 2011 tentang Tanggung
Layanan Bagasi
Angkutan Perkembangan/peningkatan
Jawab
Pengangkut
Udara. Contoh: untuk kelebihan layanan
bagasi akan dikenakan biaya, angkutan udara PT. Garuda
bagasi
penumpang
apabila bagasi melebihi 23 kg. dari Indonesia yang beroperasi di
allowance yang diberikan, maka Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta
biaya yang dikenakan sesuai telah
aturan/rute penerbangan. peningkatan pada tahun 2011 yaitu ketentuan first baggage untuk
business class dengan waktu 10 menit sampai dengan 15 menit,
1. Kasus Layanan Bagasi Yang
dan untuk economi class dengan
Terjadi di PT. Garuda
waktu 20 menit. Sedangkan pada Kasus-kasus yang terjadi pada tahun 2012 peningkatan dalam hal
layanan bagasi PT. Garuda dan
solusi/pemecahan masalah dari business .
special handling untuk bagasi
kasus tersebut (untuk baggage handling
pada
seluruh
3. Customer Complaint
penerbangan PT. Garuda baik Komplain
domestik maupun internasional pelanggan/penumpang (Customer
bagasi
untuk semester 1 bulan Januari Complaint) PT. Garuda Indonesia di
sampai dengan Juni tahun 2012 Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta
antara lain: Mishandle Baggage terdiri atas: kehilangan bagasi,
(kehilangan/Lost, kerusakan/Damage, Bagasi rusak, dan Surplus bagasi.
pendodosan/Pilferage);
Dan yang paling banyak saat ini Keterlambatan penyerahan bagasi adalah bagasi hilang/loading error.
saat
kedatangan;
Trend Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 254 Trend Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 254
1 dengan ratio dalam
keterlambatan
semester
keterlambatan bagasi (Irregularities
penyerahan
bagasi
dibandingkan dengan jumlah Kerusakan bagasi saat kedatangan;
delayed
baggage);
bagasi yang diangkut adalah 9 Pendodosan
per 1000 bagasi. baggage); Irregularities penanganan
Sedangkan kesepakatan antara bagasi baik penerbangan domestik
dengan Ground maupun
Garuda
Handling ditetapkan 2 kasus per berdasarkan grafik; Perbandingan
interna
sional
1000 bagasi. Untuk itu di masa biaya klaim irregularities bagasi
mendatang akan ditingkatkan berdasarkan grafik.
menjadi 1 kasus per 1000 bagasi Kasus-kasus
untuk perbaikan kinerja Garuda diuraikan sebagai berikut;
tersebut
dapat
yang lebih baik untuk yang
akan datang. (kehilangan/Lost, kerusakan/Damage,
a. Mishandle
Baggage
kecenderungan Pilferage);
pendodosan/
c. Trend
keterlambatan dalam Kasus/kejadian
penyerahan bagasi (Irregularities kehilangan, kerusakan, dan
untuk
delayed baggage); pendodosan ini terjadi pada
Kasus/kejadian keterlambatan semester 1 rata-rata sebanyak 45
bagasi ini kejadian per hari atau sebanyak
penyerahan
cenderung meningkat pada 1.359 kejadian per bulan.
bulan April, Mei, dan Juni 2012 Namun dengan perolehan data
dan seiring hal tersebut karena ini belum dapat terinci pada
semakin bertambahnya jumlah masing-masing
frekuensi penerbangan. Hal tersebut.
kejadian
tersebut bagi Garuda akan dikarenakan dengan kondisi
Kasus-kasus
ini
melakukan penekanan terhadap bertambahnya
setiap Branch Office untuk lebih Garuda setiap bulannya, maka
penerbangan
dalam melakukan Garuda
proaktif
pengendalian dan pengawasan merekomendasikan ke seluruh
akan
sekaligus terus Ground
bagasi
berkoordinasi dengan Ground menambah
Handling untuk
Handling dengan melihat menangani
SDM
yang
kesalahan penanganan bagasi mencegah semakin banyaknya
bagasi
guna
terjadi, sehingga kesalahan dalam menangani
yang
diharapkan perbaikan tepat bagasi.
sasaran.
bagasi saat bagasi saat kedatangan;
b. Keterlambatan
penyerahan
d. Kerusakan
kedatangan;
Kasus/kejadian keterlambatan Kasus/kejadian kerusakan penyerahan bagasi pada saat
bagasi saat kedatangan untuk kedatangan ini terjadi pada
semester 1 atau periode Januari 255 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012
– Juni 2012 di tiga bulan terakhir internasional berdasarkan grafik kasusnya
seiring dengan dengan total sebanyak 1.916
bertambahnya jumlah kasus atau rata-rata sebanyak
penerbangan maka kasus yang 319 kasus per bulan atau 11
juga meningkat kasus per hari. Hal ini bagi
terjadi
dibandingkan periode yang Garuda
sama untuk tahun 2011. Hal ini penekanan
akan
melakukan
bagi Garuda perlu dilakukan Branch Office
terhadap setiap
perbaikan kinerja penanganan Handling terus
dan Ground
bagasi baik oleh seluruh Branch pengawasan
melakukan
proses
Office baik domestik dan
internasional maupun Ground mengurangi kerusakan baik
loading/unloading untuk
Handling guna mencegah dan yang disebabkan oleh SDM
mengurangi kasus irregularities maupun alat angkutnya.
penanganan bagasi.
g. Perbandingan biaya klaim baggage);
e. Pendodosan bagasi (Pilferage
irregularities bagasi berdasarkan Kasus/kejadian
pendodosan
grafik
bagasi ini untuk periode Januari Kasus/kejadian dengan melihat sampai dengan Juni 2012 yaitu
perbandingan biaya klaim mengenai
irregularities bagasi berdasarkan kehilangan isi bagasi (Pilferage
laporan
atas
grafik kasusnya total biaya klaim baggage) sebanyak 180 kasus
atas irregularities bagasi pada atau setara dengan 30 kasus per
periode Januari sampai dengan bulan atau 1 kasus per hari. Hal
Juni tahun 2012 sebesar US$ ini
134,894,-, dari jumlah tersebut melakukan penekanan pada
sebesar US$ 27.974 (sebesar setiap Branch Office dan Ground
31%) ditagihkan ke pihak Handling yang terus melakukan
Ground Handling sebagai penalty pengawasan proses loading/
yang telah disepakati dan unloading untuk kerusakan atau
selebihnya ditanggung oleh kecurangan oleh oknum SDM
klaim asuransi yang ditunjuk dengan pengetatan petugas
oleh Garuda. Hal ini bagi security
penagihan kepada maupun Ground Handling.
pihak Ground Handling oleh masing-masing Branch office
f. Irregularities penanganan bagasi secara langsung dimintakan baik penerbangan domestik
kepada Ground Handling dengan maupun
melakukan pemotongan fee berdasarkan grafik;
internasional
layanan Ground Handling dan Kasus/kejadian
penerbangan penanganan
irregularities untuk
internasional ditagihkan ke penerbangan domestik maupun
bagasi
baik
airline asing selaku Ground Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 256
Handling melalui IATA clearing pada Pasal 22 ayat 2, pada house. saat bagasi tercatat diambil oleh penumpang musnah dan
2. Tanggung Jawab Atas Ganti Rugi
tidak ada jangka waktunya Tanggung jawab atas ganti rugi
(harus dilaporkan pada hari bagasi penumpang pada PT.
yang sama). Dengan Catatan: Garuda sesuai peraturan yang
klaim hanya dapat dapat berlaku dalam pelaksanaannya,
dilakukan oleh penumpang dapat diuraikan sebagai berikut:
pada saat telah menerima
a. Garuda telah melaksanakan, bagasi tercatat di bandara seperti: bagasi tercatat yang
Konsekuensi diterima penumpang dalam
tujuan.
hukumnya adalah setelah keadaan rusak (pada saat
penumpang menerima bagasi bagasi tercatat diambil oleh
namun tidak penumpang),
tercatat,
mengajukan klaim bagasi Peraturan
menurut
tercatat (isi) diterima dalam Perhubungan Nomor 77 tahun
Menteri
musnah kepada 2011 tentang Tanggung Jawab
keadaan
pengangkut, maka hak untuk Pengangkut Angkutan Udara,
klaim dapat dinyatakan gugur. pada Pasal 22 ayat 2, maka
Ganti rugi yang diberikan oleh klaim dapat dilakukan di
pengangkut sebesar Rp. bandara
per kg., dan konsekuensi
maksimal Rp.4.000.000 per adalah
hukumnya
penumpang. Hal ini secara penumpang menerima bagasi,
bahwa
setelah
langsung akan namun tidak
tidak
berpengaruh pada kinerja klaim bagasi tercatat yang
mengajukan
Garuda dalam meningkatkan telah diterima dalam keadaan
layanan bagasi. rusak kepada pengangkut,
maka hak untuk klaim dapat
juga telah dinyatakan gugur. Sedangkan
c. Garuda
melaksanakan, seperti: bagasi ganti rugi/penggantian yang
tercatat (isi) diterima dalam diberikan
keadaan hilang (isi bagasi bentuknya, ukuran dan merk
sesuai
jenis
hilang), menurut Peraturan bagasi tercatat.
Menteri Perhubungan Nomor
77 tahun 2011 tentang
b. Garuda telah melaksanakan, Tanggung Jawab Pengangkut seperti: bagasi tercatat yang
Angkutan Udara, pada Pasal diterima
22 ayat 2, pada saat bagasi musnah (isi bagasi musnah),
dalam
keadaan
tercatat (isi bagasi hilang). menurut Peraturan Menteri
Dengan Catatan: klaim hanya Perhubungan Nomor 77 tahun
dilakukan oleh 2011 tentang Tanggung Jawab
dapat
penumpang pada saat Pengangkut Angkutan Udara,
penumpang telah menerima 257 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 penumpang telah menerima 257 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012
tersebut disebutkan bahwa hukumnya adalah setelah
Konsekuensi
bagasi tercatat penumpang menerima bagasi
referensi
diterima adalah claim tag, tercatat,
maka ditafsirkan bahwa 14 mengajukan klaim kehilangan
namun
tidak
hari dihitung sejak tanggal isi bagasi tercatat kepada
seharusnya barang diterima, pengangkut, maka hak untuk
dengan merujuk pada claim klaim dapat dinyatakan gugur.
tag. Sedangkan untuk ganti Ganti rugi yang diberikan oleh
rugi dengan uang tunggu pengangkut
sebesar Rp.200.000 per hari, 200.000,-
sebesar
Rp.
dan paling lama untuk 3 hari maksimal Rp.4.000.000 per
kalender. Ganti rugi tidak lagi penumpang. Hal ini juga
membicarakan uang tunggu secara tidak langsung akan
tetapi soal ganti rugi atas berpengaruh pada kinerja
keterlambatan bagasi yang Garuda dalam meningkatkan
mengakibatkan penum pang layanan bagasi.
mengalami sesuatu kerugian akibat terlambat diterimanya
d. Garuda telah melaksanakan, bagasi penumpang (misalnya seperti: bagasi tercatat yang
kalah tender karena berkas diterima
tender didalam tas, dll). terlambat, menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
dalam
keadaan
e. Garuda juga melaksanakan,
bagasi tercatat yang diterima Tanggung Jawab Pengangkut
keadaan hilang, Angkutan Udara, pada Pasal
dalam
menurut Undang-undang No.
1 tahun 2009 tentang keterlambatan
22 ayat 3, jika terjadi
Penerbangan, pada Pasal 174 bagasi tercatat, maka tuntutan
penerimaan
ayat 3 Jo. Pasal 177, yaitu terhadap pengangkut harus
tuntutan kehilangan bagasi diajukan secara tertulis sejak
tercatat dapat diajukan setelah tanggal seharusnya bagasi
bagasi dinyatakan hilang dan tercatat diterima dan paling
tidak disebutkan batas waktu
pengajuan klaimnya. Oleh terhitung sejak bagasi tercatat
lambat 14 hari kalender
karena itu, hal tersebut seharusnya diterima pemilik
ditafsirkan bahwa batas waktu sesuai tanda bukti bagasi
gugatan ke tercatat (claim tag). Dengan
pengajuan
pengadilan yaitu 2 tahun Catatan: Di dalam Pasal 22
adalah batas waktu pengajuan ayat 3, sebetulnya tidak secara
kehilangan bagasi tegas menyebutkan bahwa 14
klaim
Dengan catatan: hari dihitung sejak tanggal
tercatat.
berdasarkan Manual Garuda seharusnya barang diterima,
maka bagasi tercatat dikatakan Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 258 maka bagasi tercatat dikatakan Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 258
hilang adalah pada hari ke-7,
setiap Branch Office untuk lebih sampai dengan jangka waktu 2
proaktif dalam melakukan tahun adalah periode untuk
pengendalian dan pengawasan mengajukan klaim kehilangan
bagasi serta berkoordinasi bagasi
Ground Handling penumpang. Sedangkan ganti
dengan melihat kesalahan rugi untuk penumpang adalah
penanganan bagasi yang sebesar Rp. 200.000,- per kg.,
terjadi, sehingga diharapkan dan
perbaikan tepat sasaran. Rp.4.000.000 per penumpang.
maksimal
sebesar
d. Melakukan penekanan pada Menurut
setiap Branch Office dan Ground Garuda:
Manual
Handling dalam melakukan dikatakan
bagasi
tercatat
pengawasan proses melewati hari ke-7 (maksimal
hilang
setelah
loading/unloading untuk
7 hari kalender). Jadi pada saat mengurangi kerusakan baik hari ke-8 bagasi tercatat yang
yang disebabkan oleh SDM belum diketemukan dapat
maupun alat angkutnya. telah dinyatakan hilang dan
e. Melakukan penekanan pada penumpang
setiap Branch Office dan Ground mendapatkan
berhak
Handling dengan melakukan berdasarkan Permen 77/2011.
ganti
rugi
pengawasan proses loading/unloading untuk
3. Upaya Peningkatan
Layanan
kerusakan atau kecurangan
Bagasi PT. Garuda Indonesia
oleh oknum SDM dengan Upaya-upaya dalam meningkatkan
pengetatan petugas security layanan bagasi pada perusahaan
Garuda maupun penerbangan
internal
Ground Handling . Indonesia, antara lain:
PT.
Garuda
f. Perlu dilakukan perbaikan
a. Perlu menambah sumber daya kinerja penanganan bagasi manusia
oleh seluruh Branch Office baik mencegah dan mengurangi
(SDM)
dalam
domestik dan internasional kesalahan
maupun Ground Handling guna penumpang angkutan udara.
layanan
bagasi
mencegah dan mengurangi
b. Perlu peningkatan layanan kasus irregularities penanganan bagasi
denganGround Handling dalam
kepada pihak penetapan kejadian dari 9
g. Penagihan
Ground Handling oleh masing- kasus per 1000 bagasi, menjadi
masing Branch office secara
2 kasus per 1000 bagasi, dan langsung dimintakan kepada pada masa mendatang yang
Handling dengan lebih baik menjadi 1 kasus per
Ground
melakukan pemotongan fee 1000 bagasi.
layanan Ground Handling dan untuk
penerbangan 259 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012 penerbangan 259 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.3 September 2012
internasional airline asing selaku Ground
maupun
berdasarkan grafik, kasus yang Handling melalui IATA clearing
terjadi meningkat dibandingkan house. periode yang sama untuk tahun 2011.
KESIMPULAN
- Perbandingan biaya klaim
1. Prediksi barang angkutan udara irregularities bagasi berdasarkan PT. Garuda Indonesia untuk tahun
grafik sebesar US$ 134,894,-, dari 2015 sebesar 227.165,7 ton dari
jumlah tersebut sebesar US$ tahun 2010 sebesar 146.112 ton,
27.974 (sebesar 31%) ditagihkan untuk tahun 2025 sebesar 401.088,7
ke pihak Ground Handling ton, dan tahun 2030 sebesar
sebagai penalty yang telah 488.050,2 ton.
disepakati
dan selebihnya
2. Kasus/kejadian
ditanggung oleh klaim asuransi bagasi PT. Garuda untuk semester
pada
layanan
yang ditunjuk oleh Garuda.
layanan – juni 2012) meliputi: bagasi - Mishandle baggage (lost, damage,
I (Januari
3. Pelaksanaan
penumpang angkutan udara pada
PT. Garuda Indonesia mengacu sebanyak 45 kasus / hari atau
pilferage) rata-rata
pada Undang-undang Nomor 1 1359 kasus/bulan;
tahun 2009 tentang Penerbangan, - Keterlambatan
mengenai bagasi tercatat diterima bagasi saat kedatangan, dengan
penyerahan
penumpang dalam keadaan hilang, ratio
beserta ganti rugi, dan Peraturan dibandingkan dengan jumlah
keterlambatan
bagasi
Menteri Perhubungan Nomor 77 bagasi yang diangkut adalah 9
tahun 2011 tentang Tanggung kasus per 1000 bagasi;
Jawab Pengangkut Angkuta Udara, - Trend
mengenai bagasi tercatat diterima keterlambatan
kecenderungan
penumpang dalam keadaan rusak, penyerahan bagasi (Irregularities
dalam
musnah, dan hilang, serta bagasi delayed
tercatat dalam keadaan terlambat meningkat pada bulan April,
baggage)
cenderung
beserta ganti rugi. Mei, dan Juni 2012.
4. Besaran ganti rugi yang diberikan - Kerusakan
penumpang sesuai kedatangan yaitu dengan total
peraturan yang berlaku yaitu sebanyak 1.916 kasus atau rata-
bagasi tercatat dalam keadaan rata sebanyak 319 kasus/bulan
rusak akan diganti sesuai jenis atau 11 kasus/hari.
bentuk, ukuran dan merk bagasi, - Pendodosan bagasi (Pilferage