NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DITINJAU DARI BODY MEKANIK DAN PARITAS DI DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK

NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DITINJAU DARI BODY MEKANIK

  

DAN PARITAS DI DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG

KABUPATEN GRESIK Faizatul Ummah

  

ABSTRAK

…………......……….…… …… . .…. …… … ......………. …… …… . .….

  Nyeri punggung merupakan masalah umum yang sering terjadi pada ibu hamil. Nyeri punggung merupakan nyeri yang dirasakan pada area vertebra, terutama timbul akibat peregangan berlebihan atau kelelahan serta membungkuk, mengangkat atau berjalan berlebihan. Nyeri bisa bersifat ringan sampai berat hingga mengganggu aktivitas ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola aktivitas dan paritas dengan kejadian nyeri punggung pada ibu hamil di Desa Ketanen Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Desain penelitian ini analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu hamil di dusun Sono desa Ketanen Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik pada tahun 2012 berjumlah 32 orang, sampel diambil dengan tehnik simple random sampling berjumlah 30 orang. Variabel independent yaitu body menkanik dan paritas, sedangkan variabel dependent yaitu nyeri punggung. Instrument pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan model Regresi Linier Ganda dengan tingkat kemaknaan 0.05 . Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dan secara statistik signifikan antara body mekanik dengan nyeri punggung. Setiap peningkatan satu skor body mekanik akan menurunkan kejadian nyeri punggung pada ibu hamil sebesar 0.02 (b= -0.02;CI 95%: -0.037 hingga -0.003; p=0.021) dan ada hubungan antara paritas dengan kejadian nyeri punggung pada ibu hamil, meskipun secara statistik tidak signifikan. Setiap peningkatan 1 skor paritas (jumlah kehamilan) akan meningkatkan kejadian nyeri punggung sebesar 0.03 (b= -0.03;CI 95%: -0.168 hingga 0.224; p=0.770). Kedua variabel ( body mekanik dan paritas) secara bersama-sama atau simultan berhubungan secara signifikan terhadap kejadian nyeri punggung pada kehamilan (p=0.004) Oleh karena itu petugas kesehatan terutama bidan agar memberikan edukasi tentang body mekanik yang baik terutama bagi ibu multigravida agar dapat menjalani kehamilannya dengan nyaman.

  Keywords: Pola Aktivitas, Paritas, Nyeri Punggung

  PENDAHULUAN punggung yang signifikan (Diane M Fraser.

  .

  …… . … … 2009).

  Hasil survei awal yang dilakukan di Selama kehamilan, wanita akan

  Dusun Sono Desa Ketanen Kecamatan mengalami perubahan baik secara anatomi, Panceng Kabupaten Gresik pada bulan fisiologi maupun psikologi sehingga Oktober 2011 didapatkan 10 dari ibu hamil menyebabkan ketidaknyamanan selama baik primigravida maupun multigravida, 8 kehamilan. Salah satu ketidaknyamanan yang ibu hamil (80%) mengalami nyeri punggung sering dialami ibu hamil adalah nyeri dan sebagian kecil 2 (20%) ibu hamil tidak punggung ( Varney,dkk. 2006). mengalami nyeri punggung. Nyeri punggung dan nyeri pelvis

  Perubahan yang terjadi pada rahim merupakan masalah yang sering terjadi wanita hamil adalah pertambahan berat dan selama kehamilan. Mantle et al (1977) dan pembesaran rahim yang terjadi karena

  Ostgaard (1997) mengemukana bahwa 50% adanya kombinasi antara hipertrofi atau ibu hamil yang disurvey di Inggris dan peningkatan ukuran sel dan pengaruh Skandinavia dilaporkan menderita nyeri mekanis tekanan interior terhadap dinding rahim seiring perkembangan janin didalam kandungan. Sejalan dengan bertambahnya berat badan secara bertahap selama kehamilan dan semakin membesarnya ukuran rahim menyebabkan postur tubuh dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Jika ibu hamil tidak memberi perhatian penuh terhadap postur tubuhnya maka ia akan berjalan dengan ayunan tubuh kebelakang akibat peningkatan lordosis. Lengkung ini kemudian akan meregangkan otot punggung dan menimbulkan rasa nyeri. Sedang perubahan pada payudara yaitu terjadi peningkatan ukuran payudara, akan menyebabkan payudara menjadi berat dan mengakibatkan nyeri punggung bagian atas (Varney. 2006). Orvieto dkk melaporkan bahwa nyeri punggung meningkat seiring usia kehamilan. ( Cunningham. 2005 ).

  Secara umum, nyeri punggung yang terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perubahan postur tubuh selama kehamilan, hal ini sejalan dengan bertambahnya berat badan secara bertahap selama kehamilan dan redistribusi pemusatan, pengaruh hormonal pada struktur

  risiko nyeri punggung pada kehamilan meningkat pada wanita yang sebelumnya mengalami nyeri punggung dan kegemukan.

  hamil di dusun Sono desa Ketanen Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik pada tahun 2012 berjumlah 32 orang, sampel diambil dengan tehnik simple random

  sectional. Populasi penelitian adalah ibu

  .… … .… Desain penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross

  dalam posisi berdiri, duduk dan berbaring, tidak berdiri terlalu lama. (Diane M Fraser. 2009), menggunakan BH yang pas dan menopang, menghindari pekerjaan yang tingginya tidak mengenakkan dan menggunakan bantal pada waktu tidur untuk meluruskan punggung (DepKes RI. 2003).

  tranversus serta latihan menengadakan pelvis

  Terdapat beberapa langkah sederhana yang dapat dianjurkan oleh bidan kepada ibu untuk mengurangi nyeri punggung, seperti mempertahankan postur yang baik, dengan memperhatikan mekanisme tubuh yang baik terutama saat mengangkat benda, melakukan latihan

  paritas (Varney.2007). Selain faktor diatas,

  ligamen , pusat gravitasi tubuh bergeser

  Masalah memburuk jika ternyata otot-otot wanita tersebut lemah sehingga gagal menopang uterus atau rahim yang membesar. Tanpa sokongan, uterus akan mengendur, kondisi yang membuat lengkung punggung semakin memanjang. Kelemahan otot abdoment lebih umum terjadi pada wanita grand multipara yang tidak melakukan latihan. Para wanita primigravida biasanya memiliki otot abdoment yang sangat baik karena otot tersebut belum pernah mengalami peregangan sebelumnya. Dengan demikian, keparahan nyeri punggung bagian bawah biasanya meningkat seiring

  gangguan punggung jangka panjang jika keseimbangan otot dan stabilitas pelvis tidak dipulihkan setelah melahirkan, aktivitas selama kehamilan juga menjadi faktor terjadinya nyeri punggung selama kehamilan, banyak tugas rumah tangga seperti menyetrika atau menyiapkan makanan yang dapat dilakukan dalam posisi duduk, bukan berdiri tetapi dilakukan dengan berdiri dalam waktu yang lama, termasuk jika ibu hamil harus mengangkat objek berat maka terjadi tegangan pada otot panggul, semua gerakan berputar sambil mengangkat merupakan gerakan yang berbahaya dan tidak boleh dilakukan ( Diane M Fraser. 2009 ).

  sakroiliaka atau lumbal, dan dapat menjadi

  punggung yang biasanya berasal dari

  ligament tersebut. Akibatnya adalah nyeri

  kedepan dan jika dikombinasikan dengan peregangan otot abdoment yang lemah, hal ini sering mengakibatkan lekukan pada tulang lumbal yang disertai pembulatan pada bahu serta dagu yang menggantung, ada kecenderungan bagi otot punggung untuk memendek jika otot abdoment meregang sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot disekitar pelvis, dan tegangan tambahan dapat dirasakan diatas

METODE PENELITIAN

  Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subyek Penelitian Berdasarkan Pekerjaan di desa Ketanen Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik Tahun 2012

  0.0

  No. Pekerjaan Frekuensi Persentase

  1. Tdk kerja

  21

  70.0

  2. Petani

  2

  6.7

  3. Wiraswasta

  1

  3.3

  4. PNS

  5 Swasta

  3) Karakteristik Subyek Penelitian Berdasarkan Pekerjaan

  6

  20.0 Jumlah 40 100 Dari tabel 3 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subyek penelitian ini tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga yaitu 21 orang atau 70.0%.

  • – 35 thn

  2. Deskripsi Data 1) Kejadian Nyeri Punggung

  Tabel 4 Kejadian Nyeri Punggung Ibu Hamil di desa Ketanen Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik Tahun 2012

  No. Nyeri Punggung Frekuensi Persen tase

  1. Nyeri

  15

  50

  2. Tidak Nyeri

  15

  50 Jumlah 30 100 Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa separoh dari ibu hamil mengalami nyeri punggung, yaitu 15 orang atau 50%.

  2) Body Mekanik

  10.0 Jumlah 40 100 Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subyek penelitian adalah berpendidikan SMA yaitu 21 orang atau 70%

  sampling berjumlah 30 orang. Variabel independent yaitu body mekanik dan paritas,

  1

  sedangkan variabel dependent yaitu nyeri punggung. Instrument pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan model Regresi Linier Ganda dengan tingkat kemaknaan 0.05 .

   HASIL . PENELITIAN

  …

  1. Karakteristik Subyek Penelitian 1) Karakteristik Subyek Penelitian Berdasarkan Umur

  Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subyek Penelitian Berdasarkan Umur di desa Ketanen Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik Tahun 2012

  No. Umur Frekuensi Persentase

  1. < 20 thn

  5

  16.7 2.

  20

  24

  80.0 3. >35 thn

  3.3 Jumlah 30 100 Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa hampir seluruh subyek yang diteliti berusia antara 20-35 thn sejumlah 24 orang atau 80%.

  3

  2) Karakteristik Subyek Penelitian Berdasarkan Pendidikan

  Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subyek Penelitian Berdasarkan Pendidikan di desa Ketanen Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik Tahun 2012

  No. Pendidikan Frekuensi Persentase

  1. SD/sederajat

  0.0

  2. SMP/sederajat

  6

  20.0

  3. SMA/sederajat

  21

  70.0

  4. PT

  Secara deskrptif, variabel body mekanik dikategorikan menjadi baik dan tidak baik berdasarkan nilai rata-rata (mean), dikategorikan baik jika jumlah skor > mean. Namun, dalam analisis menggunakan data kontinu atau numerik. Tabel 5 Body Mekanik atau mekanika Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Linier tubuh Ibu Hamil di desa Ketanen tentang Hubungan Body Mekanik Kecamatan Panceng Kabupaten dan Paritas dengan Nyeri Punggung Gresik Tahun 2012 pada Ibu Hamil di desa Ketanen

  No Body Frekuensi Persen Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik Tahun 2012.

  Mekanik tase

  1. Baik

  18

  60 Var.inde Koef. CI95%

  Upper Lower

  Penden Reg B p

  2. Tidak Baik

  12

  40 Konstan 1.461 2.469 .510 .004 Jumlah 30 100

  Body -.020 -.003 -.037 .021 Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa mek sebagian besar ibu hamil memiliki body

  Paritas .028 .224 -.168 .770 mekanik yang baik. N Observasi = 30 Adjusted R² = 14.1%

  3) Paritas

  P =0.004 Secara deskrIptif, variabel paritas

  F= 3.379 ( Sig= 0.049) dikategorikan menjadi primi, multi, dan grandemultigravida. Namun, data dianalisis

  Dari tabel 7 diatas dapat dijelaskan menggunakan data kontinu atau numerik. bahwa: 1. Tabel 6 Paritas ibu hamil berdasarkan Setiap peningkatan 1 skor body mekanik akan meurunkan kejadian nyeri punggung jumlah kehamilan di desa Ketanen sebesar 0.02 dan hubungan tersebut secara Kecamatan Panceng Kabupaten statistik signifikan (b= -0.02;CI 95%:- Gresik Tahun 2012 0.037 hingga -0.003; p= 0.021). No Hamil ke Frekuen Persen 2.

  Setiap peningkatan 1 skor jumlah

  si tase

  kehamilan (paritas) akan meningkatkan 1. 1 (primi)

  4

  13.3 risiko kejadian nyeri punggung sebesar 2. 2-3(multi)

  23

  76.7 0.03 dan hubungan tersebut secara

  3. > 4(grande)

  3

  10.0 statistik tidak signifikan (b= -0.03;CI 95%: Jumlah 30 100 -0.168 hingga 0.224; p= 0.770). Berdasarkan tabel 6 didapatkan 3.

  Adjusted R² = 14.1% mengandung arti bahwa sebagian ibu hamil yang kedua dan bahwa variabel body mekanik dan paritas ketiga (multigravida), yaitu 23 orang atau mampu menjelaskan variasi nyeri

  76.7% punggung pada ibu hamil sebesar 14.1%, dan hasil uji p menunjukkan kedua

  3.Hasil Analisis Data

  variabel tersebut berhubungan secara Hasil analisis regresi linier dengan signifikan (p= 0.049). bantuan perangkat lunak computer program

  Statistical Product and Service Solution PEMBAHASAN

  .… .…

  ( SPSS ) 17.0 for window dengan nilai

  1. Hubungan Body Mekanik dengan

  kemaknaan 0.05 didapatkan seperti pada

  Kejadian Nyeri Punggung pada

  tabel berikut: Ibu Hamil. regresi

  Hasil analisis dengan model

  linier menunjukkan ada hubungan yang secara statistik signifikan antara body mekanik dengan kejadian nyeri punggung pada ibu hamil. Semakin baik body mekanik ibu hamil, kejadian nyeri punggung akan semakin turun. Mekanika tubuh merupakan suatu usaha mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur, dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari (Potter, Patricia A.2006). Penggunaan mekanika tubuh yang tepat akan memfasilitasi pergerakan tubuh, yang memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan energi otot yang berlebihan. Oleh karena itu, penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi cedera muskuluskeletal , sebaliknya penggunaan mekanika tubuh yang tidak tepat akan meningkatkan risiko cedera muskuloskeletal termasuk daerah vertebra yang akan menyebabkan nyeri punggung atau nyeri tulang belakang.

  Pada masa kehamilan, rahim wanita akan mengalami pertambahan berat dan pembesaran karena adanya hipertrofi atau peningkatan ukuran sel dan pengaruh mekanis tekanan interior terhadap dinding rahim seiring perkembangan janin didalam kandungan. Sejalan dengan bertambahnya berat badan secara bertahap selama kehamilan dan semakin membesarnya ukuran rahim menyebabkan postur tubuh dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Jika ibu hamil tidak memberi perhatian penuh terhadap postur tubuhnya maka ia akan berjalan dengan ayunan tubuh kebelakang akibat peningkatan lordosis. Lengkung ini kemudian akan meregangkan otot punggung dan menimbulkan rasa nyeri. Peningkatan ukuran payudara, yang akan menyebabkan payudara menjadi berat dan mengakibatkan nyeri punggung bagian atas (Varney. 2006).

  Dengan adanya perubahan postur tubuh selama kehamilan dan redistribusi pemusatan gravitasi yang bergeser ke depan, serta pengaruh hormonal pada struktur

  ligamen , hal ini sering mengakibatkan

  lekukan pada tulang lumbal yang disertai pembulatan pada bahu serta dagu yang menggantung, ada kecenderungan bagi otot punggung untuk memendek jika otot

  abdoment meregang sehingga dapat

  menyebabkan ketidakseimbangan otot disekitar pelvis, dan tegangan tambahan dapat dirasakan diatas ligament tersebut. Akibatnya adalah nyeri punggung yang biasanya berasal dari sakroiliaka atau lumbal, dan dapat menjadi gangguan punggung jangka panjang jika keseimbangan otot dan stabilitas pelvis tidak dipulihkan setelah melahirkan. Untuk itu pengaturan body mekanik untuk mempertahankan postur tubuh yang tepat ketika mengangkat benda, membungkuk, bergerak dan melakukan aktivitas selama kehamilan menjadi faktor penting untuk mencegah dan mengatasi terjadinya nyeri punggung selama kehamilan. Banyak tugas rumah tangga seperti menyetrika atau menyiapkan makanan yang dapat dilakukan dalam posisi duduk, bukan berdiri tetapi dilakukan dengan berdiri dalam waktu yang lama, termasuk jika ibu hamil harus mengangkat objek berat maka terjadi tegangan pada otot panggul, semua gerakan berputar sambil mengangkat merupakan gerakan yang berbahaya dan tidak boleh dilakukan ( Diane, M Fraser. 2009 ).

  2. Hubungan Paritas dengan Kejadian Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil.

  Hasil analisis dengan model regresi

  linier menunjukkan ada hubungan antara paritas dengan kejadian nyeri punggung pada ibu hamil, meskipun secara statistik tidak signifikan. Semakin tinggi paritas (jumlah kehamilan), risiko kejadian nyeri punggung akan semakin meningkat .

  Perubahan secara anatomis dan fisiologis yang terjadi selama kehamilan, tidak sepenuhnya bisa dipulihkan setelah masa kehamilan dan persalinan ini selesai. Bahkan beberapa perubahan yang terjadi akan menetap, seperti munculnya striae gravidarum. Demikian halnya dengan perubahan pada muskuluskeletal, tonus otot yang mengalami peregangan pada kehamilan sebelumnya tidak bisa pulih seperti sebelum kehamilan, terutama jika setelah masa melahirkan tidak melakukan latihan fisik yang tepat. Akibatnya otot-otot uterus dan abdomen akan mengendur.

  Otot-otot abdomen wanita yang lemah sehingga gagal menopang uterus yang membesar menyebabkan uterus akan mengendur, yang membuat lengkung punggung semakin memanjang (Varney.2007). Hal ini akan meningkatkan risiko nyeri punggung. Kelemahan otot oabdomen lebih umum terjadi pada wanita yang terlalu sering hamil (grand multipara) yang tidak melakukan latihan untuk mengembalikan tonus otot abdomennya tiap kali selesai melahirkan. Dengan demikian, keparahan nyeri punggung bagian bawah biasanya meningkat seiring paritas.

  Hasil analisis dengan uji F

  menunjukkan bahwa kedua variabel (body mekanik dan paritas) secara bersama-sama berhubungan secara signifikan terhadap kejadian nyeri punggung pada ibu hamil (p=0.049). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri punggung pada ibu hamil, yaitu penggunaan body mekanik, paritas, pertambahan berat badan dan kegemukan, serta riwayat nyeri punggung sebelumnya. Secara fisiologis, perubahan yang mencolok terjadi pada ibu hamil adalah pembesaran dan bertambahnya berat rahin yang menyebabkan pusat gravitasi tubuh bergeser ke depan sehingga postur tubuh menjadi lordosis dan tulang belakang akan mendapatkan beban yang berat. Adanya perubahan ini, tubuh harus mempertahankan keseimbangan dengan penggunaan body mekanik yang tepat. Apabila wanita hamil tidak menggunakan body mekanik yang tepat maka cedera muskuloskeletal pada daerah vertebra atau tulang belakang akan meningkat, yang akan meningkatkan nyeri punggung. Nyeri punggung ini terutama akan meningkat pada ibu yang sudah pernah hamil (multigravida) terlebih pada grande multigravida karena adanya kelemahan otot- otot abdomen sehingga gagal menopang uterus. Hal ini akan menyebabkan uterus mengendur dan lengkung pungung semakin memanjang.

  Dengan demikian, apabila kedua variabel ini bergabung yakni body mekanik yang tidak baik dan paritas yang tinggi maka kejadian nyeri punggung akan semakin meningkat. Sebaliknya jika ibu hamil ini baru pertama kali hamil (primigravida) dan menggunakan body mekanik yang tepat, maka risiko nyeri punggung semakin rendah.

  Oleh karena itu penggunaan body mekanik yang tepat selama kehamilan maupun diluar kehamilan sangatlah penting untuk menjamin fungsi dan anatomis muskuloskeletal yang baik sehingga kejadian nyeri punggung dapat dicegah. Selain itu latihan fisik yang tepat selama kehamilan dan pasca melahirkan sangat penting untuk mempertahankan tonut otot .

3. Hubungan Body Mekanik dan Paritas dengan Kejadian Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil.

  KESIMPULAN DAN SARAN .

  … Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah:

  1. Ada hubungan yang signifikan antara body mekanik dengan kejadian nyeri pungggung pada kehamilan ( p= 0.021). Body mekanik yang baik akan menurunkan kejadian nyeri punggung.

  2. Ada hubungan antara paritas dengan kejadian nyeri punggung pada kehamilan dan secara statistik tidak signifikan. (p= 0.770). Paritas yang tinggi akan meningkatkan risiko kejadian nyeri punggung.

  3. Kedua variabel (body mekanik dan paritas) secara bersama-sama atau simultan berhubungan secara signifikan dengan kejadian nyeri punggung pada kehamilan (p= 0.049) dan kedua variabel tersebut mampu menjelaskan variasi kejadian nyeri punggung sebesar 14.1%. Dengan melihat kesimpulan hasil penelitian diatas, maka disarankan

  setiap petugas kesehatan untuk meningkatkan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil tentang penggunaan body mekanik dan latihan fisik yang tepat untuk perawatan punggung agar kejadian nyeri punggung dapat dicegah atau diminimalisasikan.

  .

  Saifuddin, Abdul Bari. 2007. Buku Acuan

  Penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

  Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan

  Metode Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta: Salemba medika.

  Nyeri punggung bagian bawah (2005). http://www.medika iwaliaka.go.id. 26 oktober 2011. Jam 09:26 WIB.

  Potter, Patricia A. 2006. Buku Ajar

  Fundamental Keperawatan; Vol 1, Ed 4 . Jakarta: EGC.

  Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal ; Ed.1, Cet.4.

  dan Perilaku Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta.

  Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saminem, Hajjah. 2006. Kehamilan Normal.

  EGC. Smelzer,suzanne C.2001. Keperawatan

  Medikel Bedah. Jakarta : EGC Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian.

  Bandung: Al Fabeta Sulistyawati. 2009. Asuhan Kebidanan Pada

  Masa Kehamilan . Jakarta: Salemba Medika.

  Walsh, Linda V. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas . Jakarta: EGC. Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan.

  Notoadmojo, Soekidjo. 2005. Metode

  Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan

  . . . DAFTAR PUSTAKA . . .

  F. Gary cunningham .2005. Obstetri Williams;

  Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .

  Jakarta: Rineka Cipta. Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas ; Edisi.4. Jakarta: EGC.

  Depkes RI. 2003. Buku 2 Asuhan Antenatal.

  Jakarta : JHPIEGO Diane M, Fraser. 2009. Buku Ajar Bidan

  Myles. Jakarta : EGC

  Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas Ed. 2. Jakarta: EGC.

  Vol 1 Ed. 21. Jakarta: EGC

  Yogyakarta: Fitramaya. Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri . Jakarta: EGC.

  Helen, Varney. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan ; Volume 1. Jakarta: EGC. Henderson,2006.. Asuhan Keperawatan Pada

  Klien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyeri.

  Hidayat, A. Alimul Azis. 2010. Metode

  Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba

  Medika. Jimenez, sherry LM. 2000. Kehamilan yang

  menyenangkan . Jakarta : Arcan.

  Kusmiyati, Y.2009. Perawatan Ibu Hamil.

  Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo