Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reputasi Pariwisata dengan Word of Mouth (WPM) sebagai Variabel Mediasi Studi Atas Wisatawan yang Berkunjung ke Sumatera Barat - Universitas Negeri Padang Repository
1, Nomor
2,Agusfus 2009
ISSN 208s - 1006
I
a
,
!.r
I
,
I
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reputasi Pariwisata Dengan Word of Mouth (WOM)
Sebagai Variabel Mediasi Studi Atas Wisatawan Yang Berkunjung ke Sumatera Barat
(Yasri )
Studi Keterkaitan Antara Leader-Member Exchange, Perceived Organizational Support,
Komitmen Afektif Dan Organizationql Citizenship Behavior Para Pegawai Administratif
Di Universitas Jambi
(Edward, Sumarni)
Kualitas Pelayanan Pendidikan Tinggi swasta di Kota Jambi
(Mulyadi Raf)
Peran Teknologi Informasi Dalam Membangun Keunggulan Kompetitif Pada Fungsi
Sumberdaya Manusia
(Ari Setiyaningrum )
Human Resources Scorecard Alat Ukur Kinerja Sumberdaya Manusia
'
(Sri Rosita)
Analisis Pengaruh Kemampuan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Hunras
Setda Kabupaten Tanjung Jabung Barat
(Mardi Barus, Sihol Situngkir, M. Nuraini Bahman)
Volume
1
Halaman
69
- 139
Jambi.
Agustus
LlrrY[,.,r-t.l (, s"^l'^ ]
JMBP
,NAL MANAJEMEN BISNIS & PUBLIK
rssN 208s - 1006
ume 1 No or2
ustus
hlm. 69 - 139
Terbit tiga kz
dari hasil pene
-
W
Desember. Berisi tulisan yang diangki
& Publik ISSN 2085
rs or bidang Manajemen Bisnis
1006
Ketua Penyunting
Edward
Wakil Ketua Penyunting
MulyadiRaf
zilkifli
Penyunting Pelaksana
Sumami
Besse Wediawati
RTS. Ratnawati
Pelaksana Tata Usaha
Iskandar Sam
Sholam
Pembantu Telaksana Tata Usaha
Adi Putra
Ismaq Isthasiq
Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Seketariat Jurnal Manajemen Bisnis & Publik Program
Magister Manajemen Universitas Jambi Kampus UNJA Telanaipura, Jln. A. Manaf; Fax (0741)
6028 5, E - ma i I jumal_mbp @y ahoo. co. id
JURNAL MANAJEMEN BISNIS & PUBLIK diterbitkan sejak tanggal
I April 2009 oleh
Program Magister Manajemen Universitas Jambi.
Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain.
Naskah diketik di atas kertas HVS kuarto spasi ganda sepanjang lebih kurang 20 halaman,
dengan format seperti tercantum pada halaman belakang ("Petunjuk bagi Calon Penulis JMBP").
Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format, istilah, dan tata cara
lainnya.
Dicetak di Percetakan
isi di luar tanggung jawab Percetakan
JMBP
JURNAL MANAJEMEN BISNIS & PUBLIK
ISSN 208s - 1006
Volume
L
Nomor
2009,
hlm.69 - 139
DAFTAR ISI
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reputasi Pariwisata Dengan llord of
Mouth (WOM) Sebagai VariabelMediasi Studi Atas Wisatawan Yang
Berkunjung ke Sumatera Barat
69 -
8l
Yasri (Universitas Negeri Padang)
Studi Keterkaitan Antara Leader- Me mber Exchange, P erce ive d Organizat ional
Support, Kom itmen Afektif Dan O rganiz at ional C it izens hip B e hav i o r P ara
Pegawai Administratif Di Universitas Jambi
82-9s
Edward, Sumarni (Universitas Jambi)
Kualitas Pelayanan Pendidikan Tinggi
Mulyadi Raf (Universitas Jambi)
Swasta di Kota Jambi
Peran Teknologi Informasi Dalam Membangun Keunggulan Kompetitif Pada
Fungsi Sumberdaya Manusia
96
-
109
ll0-121
Ari Setiyaningrum (Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta)
Httman Resources Scorecard Alat Ukur Kinerja Sumberdaya Manusia
t22 - 128
Sri Rosita (Universitas Jambi)
Analisis Pengaruh Kemampuan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Humas Setda Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Mardi Barus, Sihol Situngkir, M. Nuraini Bahman (Pemda Tanjatrbar,
Universitas Jambi)
t29 - t39
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHT REPUTASI PARIWISATA
DENGAN I|/ORD OF MOUTH (WOM) SEBAGAI VARTABEL MEDIASI
STUDI ATAS WISATAWAN YANG BERI(UNJUNG
KE SUMATERA BARAT
') Yasri
') Universitas Negeri Padang
Abstract; Word of Mouth (WOM) is an infortant factor in developing brand image because custmers
believe more on it as compare to other promotional tools. This research was conducted to find out factors
that influenced tourism brand image in which WOM was acted as mediated variable. The population of
this research was all domestic tuourists rvho visited West Sumatra. Sample size was 252 units. SPSS
statistical packet was used to process and analyze data. The research results indicated that the role of
WOM as madiated variable was low. Therefore, the influence of tourists' satisfactions upon products and
services gave more influence toward the reputation of West Sumatra tourism.
Key words: reputasi pariwisata, word of mouth (WOM, keterlibatan sosial, kohesi sosial, manfaat
Il/O14, kepuasan atas produkv)isata, kepuasan atas pelayanan
Setiap konsumen mempunyai pengalaman ter-
dan PWOM hanya kepada 6 orang konsumen. Dari
sendiri atau berbeda-beda setelah mengkonsumsi
hasil study diketahui bahwa informasi negatif me-
suatu produk. Semakin mengesankan atau semakin
miliki dampak yang lebih besar pada sikap dan ke-
kecewa terhadap suatu produk maka semakin besar
percayaan dari informasi positif (Anderson, 1998;
kemungkinan konsumen menyampaikan kesan dan
Arndt, 1975:, Fiske, 1980; Mittals, Ross
kekecewaannya pada orang lain. Konsumen yang
Baldasare 1998; Mizerski, 1982; Reynolds and
melakukan kunjungan pada suatu negara atau wila-
Darden 1972; Weinberger dan Dillon
and
l98l).
yah berpeluang besar untuk mendapatkan penga-
Fiske (1980) menyatakan NWOM lebih ber-
laman, kesan atau justru kekece\/aan dari perjalan-
pengaruh dari PWOM terhadap waktu memper-
annya.
hatikan dan persepsi pelanggan dan Arndt (1976)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
menyatakan bahwa NWOM melebihi PWOM pada
Onbee marketing research terhadap 2.000 orang
pembelian merek. Dari hasil penelitiannya terhadap
konsumen Indonesia menunjukkan bahwa konsu-
produk makanan, dia menemukan bahwa NWOM
men rata-rata menceritakan negative word of mouth
menurunkan penjualan produk makanan dua kali
(NWOM) kepada I I orang konsumen lainnya.
Se-
lebih banyak dibandingkan peningkatan penjualan
of mouth (PWOM) hanya
akibat PWON4. Sedangkan Ahluryalia et al (2000)
diceritakan kepada 7 orang konsumen lainnya. Se-
menemukan bahwa informasi negatif mempunyai
mentara positive v,ord
dangkan
Amdt (1976) dan Richins (1985)
efek yang lebih besar pada konsumen yang me-
bahkan
miliki komitmen
menunjukkan bahwa NWO M diceritakan kepada l1
rendah pada merek. Konsumen
3 orang. Se-
yang memiliki komitmen tinggi menerima infor-
dangkan Hart, Heskett dan Sasses (1996) me-
masi positif dan menolak informasi negatif dengan
nunjukkan bahrva NWOM diceritakan ke I I orang
memberikan kontra argumen. Penelitian East
orang, sedangkan PWOM hanya ke
69
70
Jurnal Manajemen Bisnls & Pubtik, Yolume 1, Nomor 2, Agustus 2009, hlm 69-EI
(2005) menemukan batrwa besaran efek PWOM
terbatas di Amerika Serikat saia. Myspace telah di-
atau NW OM tergantung pada infonnasi yang
luncurkan di situs internasional di Britain, Australia
disampaikan. Informasi yang bersifat surprise lebih
dan France dan direneanakan di perluas pelayanan-
besar dampak-nya dibanding yang tidak suprise.
nya ke 9 negara lainnya di Europe dan Asia- Lebih
Selanjutnya di-temukan bahwa
40
o/o responden
menyatakan PW OM lebih berdampak signifikan.
dari 70
%o
pemakai Facebook
di luar Amerika Seri
kat. Beberapa negara telah memiliki versi sendiri
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor
pada Facebook dan Myspace. Sebagai contoh, Cy-
yang tingkat penyebaran informasi dari konsumen
world, telah memiliki lebih dwi'21juta pemakai
ke konsumen relatif tinggi. Dengan perkembangan
yang telah teregistrasi
teknologi informasi yang sangat cepat saat ini me-
tengahan 2007, atau kira-kira
nyebabkan penyebaran informasi semakin tinggi in-
penduduk Korea Utara. Pemakai Cyworld telah
tensitasnya. E-mail, friendster, facebook dan sms
upload kira-kira 50.000 video dan 5 juta photo
merupakan tools yang banyak digunakan oleh ma-
setiap hari (lyengar, Raghuram., Sangman Han dan
syarakat dalam menyebarkan informasi dari konsu-
Sunil Gupta. 2009).
di Korea Selatan
pada per-
40 Yo dari jumlah
men ke konsumen. Perkembangan teknologi juga
Setiap wisatawan yang telah mengunjungi
memungkinkan penyebaran informasi semakin luas
suatu negara atau daerah umumnya menceritakan
menembus batas-batas negara sehingga cakupannya
pengalamannya kepada teman, keluarga dan saha-
of
bat-sahabatnya. Pengembangan teknologi informa-
mouth (WOM) terjadi lebih permanen. Artinya in-
si saat ini memungkinkan individu memajang photo
formasi yang disebarkan dengan internet atau e-mail
dan informasinya di facebook yang bersangkutan.
memungkinkan informasi tersebut tersimpan dalam
Informasi dengan mudah menyebar dari seorang ke
jangka waktu lama dan dapat ditambah serta di-
orang lain. Upaya penyebaran informasi sangat me-
kurangi sehingga efek penyebarannya semakin be-
mungkinkan karena umumnya masyarakat Indone-
sar.
sia merupakan masyarakat yang ramah dan suka
sangat luas. Penyebaran informasi melalui word
Jaringan sosial telah menjadi suatu penomena.
bercerita. Masyarakat indonesia suka berkumpul
Facebook adalah salah satu jaringan sosial yang
hampir di setiap kesempatan, di iingkungan tempat
telah menjadi salah satu phenomenabudaya. Face-
tinggal terdapat berbagai kegiatan sosial, ditempat
book, satu dari jaringan sosial terluas yang ditemu-
ibadah,
kan tahun 2004 di AS. Sampai February 2009 telah
terjadi interaksi sosial antar individu. Budaya ber-
memiliki (boasts) lebih dari 175 juta pemakai aktif
kurnpul dan kebiasaan berbagi cerita dan pengalam-
dan secara terus menerus berkenrbang secara cepat.
an tersebut menyebabkan semakin tingginya inten-
Pemakai
di seluruh dunia telah menghabiskan 3
di sekolah,
dikampus dan ditempat kerja
sitas penyebaran informasi antara,konsumen
di In-
milyar menit setiap hari di Facebook Lebih dari
donesia. Keadaan diatas mendorong peneliti untuk
juta photo dan 5 juta videos telah di-upload
meneliti faktor penyebab penyebaran word of
850
pada situs setiap bulan. Terdapat ratusan situs lain-
ntouth pada produk pariwisata di Sumarera Barat,
nya termasuk Myspace, Friendster, Xanga
dan
dengan rumusan masalah sejauhmana pengaruh
Bebo. RevolLrsi budaya dan teknologi tidak hanya
WOM terhadap terhadap reputasi pariwisata Suma-
Yasri, Faktor-Faktot Yang
Mempengaruhi
7l
tera Barat?. Terjawabnya rumusan masalah peneliti-
ketika kepuasan pelanggan juga meningkat. Hasil
ini merupakan pencapaian tujuan penelitian yaitu
penelitian menunjukkan bahwa WOM tidak hanya
untuk mendapatkan gambaran pengaruh Word Of
dikendalikan oleh kinerja proCuk atau jasa tetapi
Mouth (WOM) terhadap terhadap reputasi pariwi-
oleh puas/tidakpuas pelanggan dengan proses pem-
sata Sumatera Barat.
beliannya (Tanner, 1 996).
an
Hartline dan Jones (1996) menyimpulkan bah
KAJIAN TEORI
Arndt (1976) mendefinisikan Word Of Mouth
wa penyebaran WOM berkorelasi dengan persepsi
(WOM) sebagai oral, komunikasi person-ke-person
pelanggan padavalue dan kualitas produk ataujasa.
antara penerima dan seorang komunikator yang me-
Persepsi pelanggan yang lebih akan memperkuat
nerima informasi secara tidak komersial, pengamat-
upaya melakukan WOM positif. Sementara menu-
an produk, produk atau jasa. Dari prespektif pema-
rut Hirschman (1970) pelanggan yang tidak
saran, WOM dapat berbentuk positif dan negatif.
akan memilih berbagai bentuk cara protes baik
WOM positif terjadi bila berita baik
berupa
komplain, atau keluar me-ninggalkan produsen dan
dari konsumen yang
mencari yang lain atau negatif WOM kepada orang
disampaikan kepada orang lain, sebaliknya WOM
lain. Pelanggan yang tidak puas umumnya akan bel
negatif berupa berita buruk yang disampaikan kon-
reaksi dengan berbagai cara sebagai pelampiasan
sumen kepada orang lain (Buttel, 1998).
frustasi dan kemarahannya; seperti pergi ke toko
penghargaan dan dukungan
puas
WOM yang dihasilkan oleh konsumen sangat
/perusahaan yang representatif, menceritakan hal
terkait dengan pengalaman pelanggan atas suatu
negatif kepada teman dan kenalannya, atau meng-
produk atau jasa. Kepuasan/ketidakpuasan pelang-
gunakan komplai formal yang disediakan perusa-
gan sangat menentukan bentuk WOM yang akan
haan/organisasi (fuchins, 1985; Singh, 1990). Bear
berkembang. Ketika ekspektasi pelanggan tidak da-
den dan Oliver (1985) menemukan bahwa
pat direalisasikan maka mereka akan kecewa (tidak
ganisasi melakukan kesalahan dalam penanganan
puas) dan ketika mereka.mendapatkan kinerja lebih
komplain, maka organisasi akan keh\langan good-
tinggi dari ekspektasi, mereka akan menyenangkan
will
(Oliver, 1997). Kepuasan dan kegembiraan pelangSe-
Sejalan dengan itu,. menurut Andreasen and
Best (1977) lebih dari 50 oZ konsumen yang ke-
baliknya WOM negatif muncul sebagai hasil dari
cewa tidak komplain atas kekecewaan mereka dan
ketidakpuasan atau ketidakseimbangan antara eks-
hanya 20
pektasi dan persepsi pelanggan (Buttle, 1998).
atas kekecewaan mereka terhadap pelayanan yang
gan diyakini akan mendorong WOM positif.
jika or-
dan muncul negatif WOM.
o/o
konsumen
di Amerika yang komplain
Dengan demikian WOM positif berkaitan de-
diterima. Sementara menurut Singh, (1990); konsu-
ngan kinerja produk dan jasa yang berada diatas
men yang marah sering menyampaikan kekecewa-
ekpektasi pelanggan dan WOM negatif terjadi jika
annya kepada teman dan sahabatnya (WOM). Be-
kinerja berada dibawah keinginan mereka. Menurut
berapa faktor penyebab komplain adalah adanya
Westbrook (1987), WOM adalah dimediasi oleh
sarana komplain yang mudah, risiko komplain,
tingkat kepuasan pelanggan. Sementara menurut
manfaat keberhasilan komplain, konfidensi kom-
Swan dan Oliver (1989), WOM positif meningkat
72
Jurnal Manojemen Bisnis & Publik , volume
l,
Nomor 2, Agusrus 2009, hlm 69-gl
plain, dan biaya komplain (Bearden and Teel, 1983;
feral (penyebaran informasi) diantara jaringan
Tarp, 1 986; Richins, 1 985; Andrea sen , 1 977).
sial pada organisasi non-laba dalam merekrut donor
so-
Berdasarkan hasil peneilian diketahui bahwa
melalui pengaruh advokasi (WOM) (Rosso, 1991).
faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan
Balmer(1991) menyatakan word of mour& (WOM)
WOM antara lain variabel kepuasan, biaya menge-
adalah media yang paling powerful
luh, dan diskriminasi perlakuan. Terdapat hubungan
Hal ini mencakup actual sharing atas opini tentang
yang positif antara biaya mengeluh dengan kecen-
produk atau jasa diantara dua atau lebih konsumen.
derungan WOM. Artinya jika biaya mengeluh tinggi
WOM terjadi ketika orang menjadi natural brand
maka WOM meningkat. Jika biaya mengeluh tinggi
advocates. Bowman dan Narayandas (2001) me-
maka konsumen cenderung melakukan negatif
nyatakan bahwa kontak pengenalan konsumen se-
WOM. Hasil analisis selanjutnya menunjukkan bah-
perti penyelidikan produk, permintaan untuk pe-
wa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam ke-
ngembalian (refunds) dan komplain produk me-
cenderungan untuk
WOM antara konsumen yang
miliki dampak signifikan pada frekuensi WOM.
mencoba mengeluh dengan konsumen yang belum
Berdasarkan data dari seven US consumer goods
pemah mengeluh (Solvang, 2008). Menurut East
manufacturers, menemukan bahwa 57 % dari sam-
(2005), ketika
positift WOM memiliki
pengaruh
yang tinggi pada suatu kategori produk, maka
negatif WOM juga berpengaruh tinggi. Selanjutnya
di
planet ini.
pel menceritakan pada orang lain tentang pengalaman mereka.
Sheth (1971) menyimpulkan bahwa WOM
dijelaskan bahwa WOM adalah nasehat informal
lebih penting dari iklan dalam meningkatkan aware
antar orang tentang benda, jasa dan isu-isu sosial.
reess
WOM adalah interaktif, tiba-tiba dan tidak ada bias
mencoba suatu produk. Selanjutnya Day (1971)
komersial.
mengkalkulasikan bahwa WOM sembilan kali lebih
dari suatu inovasi produk dan keputusan untuk
WOM mempengaruhi akuisisi pelanggan baru
efektif dari iklan dalam mengubah kecenderungan
dan pembelian produk baru dan jas a (Mangold et al,
yang tidak menguntungkan atau yang netral ke
1987) dan memiliki kontribusi pada kine.rja organi-
dalam sikap positif. Mangold's (1987) menyatakan
sasional (Reichheld, lgg6).Konsensus umum dalam
WOM lebih berpengaruh penting pada keputusan
literatur-literatur menunjukkan bahwa WOM positif
pembelian dari sumber pengaruh lainnya. Hal ini
adalah hasil dari kepuasan pelanggan (Anderson,
disebabkan karena sumber informasi personal lebih
1998; File dan Prince 1992), serta mempengaruhi
jujur dan dipercaya (Murray, l99l). WOM mempe-
akuisisi pelanggan baru (Hanison-Walker, 2001;
ngaruhi ekpektasi dan persepsi selama phase pen-
McKenn4 l99l; Mangold et al, 1999; Mittal dan
carian informasi untuk proses pembelian dan mem-
Lassar, 1998; Murray,
l99l; Tax dan
Chandra-
pengaruhi sikap selama evaluasi pilihan dari pela-
shekaran, 1992). Hasil penelitian membuktikan bah-
yanan yang diberikanproviders (Lynn, 1987; Stock
wa WOM dapat mempersuasi dan suatu peran ber-
dan Zinsner 1987). WOM dapat mempengaruhi ke-
kekuatan besar dari WOM dalam menerima inovasi,
putusan baik secara positif (Engel
(Arndt 1976; Mahajan and Muller, 1998).
prince
Richins, 1985) atau secara negatif (Tybout et al.
dan File (1994) menyatakan besarnya petanan re-
,1981). Disamping itu WOM negatif lebih ber-
et
a1.,1969;
Yasri, Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi 73
(Arndt, 1976).
tersebut. Menurut De Chernatony (2001) komuni-
Desatnick (1987) menemukan bahwa sebanyak 90
kasi berperan penting dalam penyebaran brand
% lebih konsumen yang tidak puas dengan
pela-
image, baik informasi internal maupun eksternal.
yanan yang mereka terima tidak akan membeli lagi
Namun komunikasi eksternal mempunyai efek yang
atau mengembalikan produk tersebut. Setiap ke-
lebih luas terhadap pembentukan brand
tidakpuasan konsumen akan menceritakan penga-
Chun dan Davies (2006) menyatakan bahwa image
laman mereka setidaknya pada 9 orang dan 13 %
tidak diciptakan melalui media iklan tetapi lebih
yang tidak puas dari pelanggan akan menceritakan
melalui pengalaman pelanggan. O'Cass
Grace's
I
I
pengalaman mereka pada lebih dari 20 orang.
(2004) menyimpulkan bahwa tingkat keseringan
f,
dampak powerful dari WOM positif
Penyebaran
WOM juga dipengaruhi
oleh
ikatan sosial dalam masyarakat, kedekatan dan ke-
&
image.
melakukan word of mouth akan dapat mempenga-
O'Cass and Grace (2004) menemukan bahwa
menceritakan pengalaman dan pengetahuannya ke-
karyawan lebih sering menjadi bahan penilaian di-
pada orang lain. Newman (2003) menggambarkan
mensi merek jasa. Penemuan ini menunjukkan bah-
besarnya pengaruh struktur jejaring untuk banyak
wa karyawan adalah komponen fundamental dalam
proses seperti adoptasi produk rnelalui jejaring.
membangun suatu merek jasa dan komunikasi iden-
Keller dan Bany (2003) menunjukkan bahwa orang
titas merek dan oleh sebab itu memandang karya-
yang dipengaruhi orang lain mempunyai keterkaitan
wan sebagai wakil suatu merek (Harris and de
ikatan sosial yang lebih besar, dan menggambarkan
Chematony, 2001). Hal yang sangat penting dalam
orang sering sebagai "connectors." Koneklor ter-
sektor pariwisatq dimana karyawan saling berinter-
sebut menjadi mega-inJluencer pada tetanggany4
aksi antara pelanggan dengan organisasi dan di-
dengan sejumlah orang lain.
mana kegiatan mereka memiliki efek besar dalam
Watts and Dodds (2007), menyatakan bahwa ba-
menciptakan tmage diantara pelanggan (Balmer and
nyak orang menerima informasi bukan hanya dari
Wilkinson, 1991). O'Cass and Grace (2004) mene-
juga dati critical
mukan fasilitas pelayanan menjadi salah satu di-
mass yang lebih mudah mempengaruhi individu.
mensi yang sangat penting dalam menggambarkan
dari seorang ke orang lain
merek pelayanan, berimplikasi bahwa fasilitas pe-
terkait
orang lain secara individu tetapi
Penebaran informasi
secara khusus ditemukan
jika
hubungan/ikatan so-
Disamping itu WOM memliki pengaruh yang
besar terhadap pembentukan brand image sualu prg
duk atau jasa. Aaker (1997) melihat image
layanan memiliki peran formatif dalam menentukan
brand image-
sial kuat.
sebagai
METODE PENELITIAN
Penelitian
t
I
{
ruhi brand image.
akraban membuat seseorang akan dengan mudah
sebab mereka
i
I
ini
mengungkap berbagai faktor
yang mempengaruhi word of ,nouth (WOM) dari
ke
hasil dari seluruh pengalaman, kesan, keyakinan,
wisatawan yang pemah berkunjung
dan perasaan dan pengetahuan seseorang tentang
Barat. Falctor tersebut terdiri dari keterlibatan sosial
produk atau jasa. Nandan (2005) rnenyatakan bah-
wisatawan
wa image adalah persepsi konsumen tentang merek
manfaat WOM sebagai X3, kepuasan atas produk
setelah mengetahui dan atau menggunakan produk
wisatawan serta kepuasan atas pelayanan pariwisata
(Xl),
Sumatera
kohesi sosial wisatawan (X2),
i
l
j
74
Jutnol Manajemen Bisnis & Publik , Yolume I, Nomor 2, Agustus
2009,
hrm 69-81
itu sendiri sebagai variabel eksogen serta word of
sosial, manfaat WOM, kepuasan atas produk wisata
mouth (WOM) sebagai variabel mediasi. Sedangkan
dan kepuasan atas pelayanan wisatawan, Word
variabel endogennya adalah reputasi pariwisata Su-
mouth (WOM) serta reputasi pariwisata Sumatera
matera Barat.
Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan meng-
Fopulasi penelitian
ini
adalah seluruh wisa-
gunakan kuesioner. Sebelum kuesioner digunakan
tawan yang berkunjung ke Sumatera Barat dalam
maka dilakukan
bulan Mei dan Juni tahun 2009 dan telah berkunjung
men.
ini,
of
uji validitas dan reliabilitas instru-
sehingga dapat diukur
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya di-
tingkat penyebaran informasi yang pernah dilaku-
analisis dengan menggunakan SPSS, sehingga da-
kannya. Namun peneliti tidak mendapatkan data
pat diukur besaran pengaruh langsung dan tidak
yang akurat tentang jumlah wisatawan yang telah
langsung masing-masing variabel penyebab terha-
mengunjungi daerah sebelumnya dan kembali ber-
dap variabel terikat. Untuk men$uji hipotesis di-
kunjung pada dua bulan tersebut. Ukuran sampel
gunakan uji t.
ditarik sebanyak 252 unit. Responden dikelompok-
HASIL PENELITIAN
kan berdasarkan usia dan pekerjaan
wisatawan
Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh
struktur jalur, yang diperlihatkan oleh gambar l.
Data yang dikumpulkan berupa data primer.
Besaran pengaruh variabel eksogen terhadap varia-
sebelumnya ke daerah
tersebut.
Data primer adalah data yang terkait dengan
se-
bel endogen sebagai mana dicantumkan dalam tabel
L
luruh variabel keterlibatan sosial wisatawan, kohesi
Kepuasan atas
produk Wisata
(x4)
Keterlibatan
Sosial
(xl)
0,083
0,089
0,417
0,374
0,094
Kohesi Sosial
Word Of
Mouth
(woM) x6
(x2)
Reputasi Parirvisata
Sumatera Barat (Y)
0,425
0,1 70
0,199
Manfaat WOM
(x3)
Kepuasan atas
pelayanan (X5)
Gambar 1. Struktur Jalur Hasil Penelitian
Yasri, Faktor-Fuklor Yang
Tabel
Besaran
I
2.
3
4.
5.
6.
woM-
Pengaruh langsung keterlibatan sosial terhadap
Pengaruh keterlibatan sosial terhadap brand image melalui WOM
sosial
total
ffiterhadapwoM
0,0206
0,0244
0, l 806
0,0709
0,2515
brand
wisata secara
melalui WOM langsun g terhadap brand
Pengaruh.kepuasan atas
atas
Sub total pengaruh
0,0061
0,1799
terhadap
imase
0,0396
0.0056
wisata melalui
atas pelayanan wisata
10.
0, r 738
wisata
Pengaruh kepuasan atas pelayanan wisata secara
Total
Total
pengaruh
Manfaat WOM
Sub total
ll
Besaran
Pengaruh
0,0068
0,0138
0,c088
0,0156
Penearuh kohesi sosial terhadap brand image 844!! woM
Sub total pengaruh kohesi sosial (X2)
woM
manfaat WOM
Pengaruh manfaat WOM letqdqp brand imase melalui WOM
atas
9.
Variabel Endo
Keterangan
Sub total
8
I
ruh Variabel
No.
Mempengaruhi 75
0,0452
0,0278
woM
16
variabel
PEMBATIASAN
wista relatif lebih besar (1,38 %) jika dibanding pe-
Pengaruh Keterlibatan Sosial Terhadap WOM
ngarirhnya terhadap WOM secara langsung (0,68
Dan Brand Image
%). Artinya peranan WOM sebagai moderasi cukup
Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat
kuat dalam mempengaruhi reputasi pariwisata Sum-
keterlibatan sosial wisatawan yang mengunjungi
bar. Hal menunjukkan bahwa keterlibatan wisata-
Sumatera Barat relatif tinggi. Umumnya wisatawan
wan dalam organisasi sosial, perkumpulan
menyatakan bahwa mereka suka meminta pendapat
orga-nisasi lainnya tidak berpengaruh pada word
sebelum mengambil keputusan (81,20 %). Seperti
mouth (WOM). Dengan demikian hasil kunjungan
halnya masyarakat Indonesia pada umumnya, wisa-
wisatawan ke suatu objek wisata.tidak diceritakan
tawan yang berkunjung ke Sumatera Baratjuga suka
secara luas melalui organisasi dan perkumpulan
dan
of
o/o
yang mereka ikuti. Hal ini mengindikasikan bahwa
dari wisatawan menyatakan bahwa mereka ikut aktif
WOM pada umumnya dilakukan kepada orang-
dalam perkumpulan, baik ditempat tinggal, profesi
orang yang telah dipercaya dan mempunyai ke-
dan organisasi sosial lainnya, walapun mereka akui
dekatan yang relatif tinggi.
bahwa waklu yang dihabiskan untuk berorganisasi
Pengaruh Kohesi sosial terhadap WOM dan
tidak banyak, katena kesibukan pekerjaan dan pro-
Brand Image (X2)
berteman dan bergaul (85,60 %). Sebanyak 74,40
fesinya. Namun sebanyak 63,40 yo dari mereka me-
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
nyatakan bahwa mereka umumnya datang meng-
wisatawan yang mengunjungi Sumatera Barat me-
hadiri undangan yang disampaikan pada mereka'
ngakui bahwa mereka mempunyai kohesi sosial
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
yang relatif baik (78,60 Yo). Pada umumnya wisa-
pengaruh keterlibatan sosial terhadap reputasi pari-
tawan tersebut menyatakan bahrva mereka termasuk
76
lurnal Manajemen
Bisnis &
Pubtik, Yolume I, Nomor
2,
Agustus
2009,
htm 69-81
dekat dalam berteman (84,80 Yo), Artinya mereka
Pengaruh Manfaat WOM terhadap WOM dan
suka saling bagi pengalaman dan pengetahuan de-
Brand Image
ngan temannya dan pengaruh teman dalam meng-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menu-
ambil keputusan juga relatif tinggi. Demikian juga
rut wisatawan, menyampaikan pengetahuan dan
pengalaman kepada orang lain ada manfaatnya
dengan kedekatan sesama anggota keluarga juga
relatif baik (90,60
%\
Hal ini menunjukkan bahwa
(72,01%'). Menurut wisatawan (68,88 %) menyam-
sharing pengetahuan dan pengalaman sesama ang-
paikan pengetahuan dan pengalaman perjalanan
gota keluarga relatif tinggi, sehingga pengaruh da-
wisata kepada orang lain dapat mengurangi stress.
Iam pengambilan keputusan pembelian juga relatif
Bahkan sebanyak 73,42 yo dari wisatawan menyata-
tinggi diantara sesama anggota keluarga. Sebanyak
kan bahwa menceritakan pengalaman perjalanan
74,60 yo wisatawan mengakui bahwa mereka suka
wisata kepada orang lain adalah kegiatan yang me-
menceritakan pengetahuan dan pengalaman mereka
nyenangkan. Disamping itu mereka menilai bahwa
kepada orang lain. Hal
ini
mengindikasikan relatif
menceritakan pengalaman
kita pada orang
lain
tingginya tingkat penyebaran informasi dari mulut
juStru akan membantu orang lain dalam mengambil
ke mulut (WOM) yang dilakukan oleh wisatawan.
keputusan (75,60 %). Malah sebanyak 59,87 o/o dati
Mereka umumnya juga sangat percaya kepada saran
wisatawan menyatakan bahwa tujuan mereka men-
teman, keluarga atau sahabatnya untuk berkunjung
ceritakan pengalaman dan pengetahuan wisata me-
atau memutuskan melakukan perjalanan wisata ke
reka bukan untuk mendapatkan pujian dari orang
suatu daerah (86,60 %).
lain. Justru mereka meyakini bahwa menyampaikan
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bah-
pendapat pada orang
lain adalah suatu kebaikan
wa kohesi sosial tidak berpengaruh terhadap WOM,
(82,63 %). Dari hasil penelitian tersebut dapat di-
namun berpengaruh positif terhadap reputasi pari-
simpulkan bahwa manfaat menceritakan pengala-
wisata. Pengaruh kohesi sosial terhadap WOM lebih
man dan pengetahuan setelah mengunjungi suatu
kecil (0,88 %) dibanding pengaruhnya terhadap re-
objek wisatawan kepada orang lain adalah positif,
putasi pariwisata Sumbar (1,56 %). Hal
ini
me-
dapat membantu orang, mengurangi stress dan me-
nunjukkan bahwa kohesi sosial dengan teman, te-
nyenangkan serta bukan untuk mendapatkan pujian
tangga, dan saudara tidak berpengaruh pada WOM.
tetapi suatu kebaikan.
Artinya kebiaqaan masyarakat Indonesia yang suka
Dari hasil analisis diketahui bahwa pengaruh
berteman dan bersosialisasi tidak berpengaruh pada
manfaat WOM terhadap WOM
penyebaran informasi dari mulut ke mulut tetang
besar (18,06
hasil kunjungan wisatawan. Hal
ini tidak sejalan
%)
itu sendiri cukup
dan terhadap reputasi pariwisata
Sumbar hanya sebesar 7,09 ot'r- Hal
ini menggam-
of
dengan berbagai penelitian dan teori yang dibangun
barkan bahwa wisatawan akan melakukan word
sebelumnya yang menduga bahwa kohesi sosial
mouth (WOM) apabila melihat ada kemungkinan
seseorang akan berpengaruh terhadap WOM, pada
manfaat yang mereka terima. Artinya motivasi
hal secara umum digambarkan bahwa wisatawan
utama wisatawan menyebarkan informasi tentang
suka menceritakan pengalamannya pada orang lain,
pedalanan mereka adalah untuk membantu orang
apakah saudara, teman dan juga tetangganya.
lain dalam mengambil keputusan wisata dan
se-
Yosri, Faktor-Faklor Yang
Mempengaruhl 77
beban
Selanjutnya hasil penelitian memperlihatkan
pikiran yang timbul sebelum berbagi pengalaman.
besaran pengaruh kepuasan atas produk wisata se-
Kondisi ini menunjukkan bahwa tujuan wisatawan
besar. 17,38 Yo terhadap WOM. Artinya, tingkat ke-
menyebarkan informasi hanya untuk kepentingan
puasan wisatawan sangat berpengaruh terhadap pe-
sosial, tanpa pamrih dan merasa senang jika mereka
nyebaran informasi perjalanan mereka. Jika konsu-
dapat membantu orang lain dalam mengambil ke-
men puas akan produk wisata yang mereka rasakan
putusan yang tepat.
maka mereka cendrung terbangun WOM positif,
Pengaruh Kepuasan atas produk wisata
sebaliknya
terhadap WOM dan Brand Image
ngannya terbangun WOM negatif. Hal
kaligus untuk mengurangi stress akibat
jika
mereka kecewa maka kecenderu-
ini
sejalan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk
dengan penelitian-penelitian sebelumnya (Richins
wisatawan Sumatera Barat cukup baik (71,58 %).
1983; Singh, 1990, Strauruss, Schmidt dan Schoeler
Mereka menilai bahwa produk wisatawan di daerah
2005; Bearden dan Oliver (1985). Dengan demikian
ini memiliki
berbagai keunikan, baik objek wisa-
dapat disimpulkan bahwa wisatawan umumnya sa-
tany4 makanan, dan souvenir yang dimiliki daerah
ngat sensitif atas kepuasan atas produk wisatawan
ini (80,42 %). Disamping itu
wisatawan menilai
itu sendiri. Keadaan ini dapat dipahami karena me-
bahwa daerah Sumbar juga memiliki keragaman
reka sudah berkorban relatif besar (monetary, wak-
budaya yang menarik (81,34 %). Souvenir yang ada
tu, tenag4 psikologis) untuk berkunjung terhadap
di daerah ini juga relatif unik dan menarik (76,40
suatu objek wisata. Besaran pengaruh langsung ke-
o/o), walapun
memiliki keterbatasan dalam pilihan
puasan atas produk wisata terhadap reputasi pari-
dan kemasan. Biaya berkunjung ke Sumbar juga
wisata Sumbar lebih besar dari pengaruh tidak lang-
dinilai oleh rvisatawan relatif rendah jika diban-
sungnya. Hal
dingkar daerah lain di Indonesia (65,29 %). Namun
ningkatan reputasi pariwisata Sumatera Barat, se-
menunjukkan bahwa dalam pe-
dikritisi wisatawan ada-
baiknya tidak melalui WOM tetapi dengan mem-
kejelasan informasi tentang seluruh produk
berikan produk wisata yang memuaskan bagi wisa-
beberapa kelemahan yang
lah
ini
i
:
i
I
I
wisatawan
di
daerah
ini (64,96 %). Disamping itu
juga sering menemukan ketidakjujuran para omngorang wisatawan (60,85 o/o). Dali uraian diatas dapat
tawan.
I
Pengaruh Kepuasan atas pelayanan terhadap
i,
!
WOM dan Brand lmage
ii
wisatawan Sumatera
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
Barat relatif menarik, memiliki objek wisata dengan
tingkat kepuasan wisatawan atas pelayanan ketika
tl
%\
II
disimpulkan bahwa produk
alam yang indah, souvenir dan budaya yang unik
berkunjung ke daerah ini relatif rendah (67,23
serta makanan yang enak. Namun diakui nrereka
Artinya umumnya wisatawan meraSakan bahwa pe-
bahwa informasi yang disampaikan oleh masyara-
layanan seluruh stakehclders sektor pariwisata
kat yang terkait wisata daerah ini masih relatif
Sumbar tidak memenuhi harapan mereka. Secara
penerbangan, taksi, hotel dan ma-
umum mereka menyatakan bahwa masyarakat
syarakat sekitamya. Justru hal yang relatif jelek
wisatarvan di daerah ini relatif ramah dan sopan-
kurang, baik
di
adalah kejujuran masyarakat
berikan informasi.
wisata dalam
mem-
sopan (71.62 %). Namun kemauan untuk membantu relatif rendah, demikian juga dengan kerapian
ti
I
ll
I
il
;l
;l
78
Jurnal Monajemen Bisnls & Publik, volume I, Nomor 2, Agustus 2009, htm 69-8r
pakaian fnereka. Artinya insan wisatawan Sumatera
jelekan yang mereka temui selama melakukan per-
Barat umumnya kurang responsif dan tidak mem-
jalanan wisata. Hal ini berbeda dengan hasil-hasil
fisik mereka, pada hal itu
penelitian yang dilakukan oleh peneliti lainnya
relatif penting bagi wisatawan. Demikian juga de-
yang.menemukan bahwa kejelekan atas pelayanan
perhatikan penampilan
da-
dan produk lebih banyak diceritakan dibanding
ini pada berbagai bidang. Dari penelitian diatas
kebaikannya. Menurut pengakuan wisatawan mere-
dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan pada wi-
ka secara sukarela akan menceritakan pengalaman
satawan relatif rendah sehingga tingkat kepuasan
dan pengetahuan mereka tanpa diminta (71,12 %).
mereka juga rendah.
Disamping
ngan kejujuran seluruh pengelola wisatawan
erah
di
itu
mereka
juga menyatakan
bahwa
Hasil analisis menunjukkan bahwa kepuasan
tidak selelau setiap hari menceritakan atau menye-
atas pelayanan berpengaruh terhadap WOIvI dan
barkan berbagai hal tentang produk yang mereka
reputasi pariwisata Sumbar. Ditinjau dari besaran-
konsumsi.
nya, pengaruhnya langsung lebih besar dibanding
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa
pengaruh tidak langsung. Artinya WOM tidak hanya
besaran pengaruh langsung WOM terhadap reputasi
berfungsi sebagai variabel perantara dari kepuasan
pariwisata Sumbar sebesar 2,78 oh. Hal
atas pelayanan dengan reputasi pariwisata Sumbar.
memperkuat kecilnya peranan WpM dalam mem-
Hal ini mengindikasikan bahwa dalam membangun
bentuk reputasi pariwisata Sumatera Barat. Artinya
reputasi pariwisata Sumatera Barat, tidak dapat
walapun secara teoritis dan hasil penelitian
dengan mengandalkan WOM tetapi dengan mem-
belumnya yang menunjukkan bahwa WOM ber-
bangun pelayanan yang memuaskan. Hal ini sejalan
pengaruh terhadap reputasi pariwisata Sumbar pe-
dengan hasil penelitian Chun dan Davies (2006).
rusahaan (O'Cass dan Grace's, 2004;
Oleh sebab itu dalam membentuk reputasi pari-
natony, 2001), namun untuk pariwisata Sumatera
wisata Sumbar, lebih efektif melalui kepuasan atas
Barat khususnya hal ini tidak terjadi. Oleh sebab itu
produk wisata dan pelayanan wisata dibandingkan
untuk membentuk reputasi pariwisata Sumbar lebih
{ dalam hal
besar pengaruh kepuasan atas produk wisata dan
mengandalkan WOM. Oleh karena WOt
ini memiliki peranan yang lemah sebagai mediasi
dari kedua variabel tersebut ter-hadap reputasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika wi-
semakin
De
se-
Cher
kepuasan atas layanan pariwisata itu sendiri.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpul-
pariwisata Sumatera Barat.
llord of moull (WOM).
ini
kan bahwa:
a.
Keterlibatan sosial wisatawan yang berkunjung
satawan mendapatkan kualitas produk dan pe-
ke Sumatera Barat relatif tinggi. Artinya wisa-
layanan yang memuaskan maka mereka akan me-
tawan pada umumnya adalah orang yang sering
nyampaikannya pada banyak orang (82,60 %). Se-
ikut aktif dalam berbagai organisasi dan per-
dangkan wisatawan yang akan menceritakan ke-
kumpulan sosial. Mereka umumnya dekat da-
jelekan atas pengalaman mereka hanya sebesar 75,
lam berteman, suka berbagi informasi dan pe-
60 %o. Artinya wisatawan mengakui bahwa mereka
ngalaman dengan sesama teman, saudara, ang-
lebih suka menceritakan kebaikan dibanding ke-
gota keluarga dan tetangganya. Namun dari ha-
Yosri, Faktor-Faktor Yong
b.
sil analisis diketahui bahwa variabel keterlibatan
Kepuasan produk wisata mempunyai pengaruh
sosial dan kohesi sosial tidak berpengaruh ter-
terhadap WOI"I dan brand image. Demikian
hadap word or mouth (WOM).
juga dengan kepuasan atas pelayanan terhadap
Wisatawan menyatakan bahwa mereka sering
wisatawan. Kedua variabel
menyampaikan informasi dan pengalaman me-
penting dalam membangun brand image Suma-
reka untuk membantu teman, saudara dan saha-
tera Barat sebagai salah satu tujuan wisata di
batnya dalam mengambil keputusan, karena
Indonesia.
mereka merasa membantu
c.
Mempengaruht 79
itu adalah
pekedaan
d.
ini
adalah faktor
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
menyenangkaa. Manfaat WOM adalah variabel
peranan WOM sebagai variabel media relatif
yang memiliki pengaruh terbesar
terhadap
lemah. Dengan demikian untuk membangun
WOM dan brand image pariwisata
Sumatera
brand image pariwisata Sumatera Barat sangat
Barat.
tergantung pada kepuasan wisatawan
Wisatawan menyatakan bahwa pariwisata Su-
produk wisata dan pelayanan yang diberikan
matera Barat cukup menarik. Daerah
miliki
ini me-
berbagai keunikan, baik kondisi alam,
budaya, makanan dan souvenirnya. Namun ke-
kepada wisatawan. Artinya word
of
atas
mouth
kurang dapat diandalkan dalam membangun
brand image.
jelasan informasi tentang produk wisata dan
kejujuran masyarakat dalam memberikan infor-
masi merupakan dua hal yang relatif lemah.
DAFTAR REFESENSI
Aaker, J.L. (1997), "Dimensions of brand personality", Journal of Marketing Research 34:347-356.
Ahluwalia, Rohini, Burnkrant Robert E, and H. Rao Unnava (2000), "Consumer Response to Negative
Publicify", Journal of Marketing Research 37 (May):203-214.
Anderson, E. W. (1998), "Customer satisfaction and word of mouth", Journgl of Sertice Research
August:5-17.
Vol l,
Andreasen, A. R., and A. Best (1977), "Consumer complaint: Does business respond?" Haryard Business
Review July-August:55- I 0 1.
Arndt, 1 (1967), "Word of Mouth Advertising: A Review of The Literature New York", Advertising
Research Foundation Inc.
Balmer, J. M. T., and Wilkinson A. (1991), "Building Societies: Change, strategy and corporate identity",
Journal of General Management 17:22-33.
Bearden, W.O., and R. L. Oliver (1985), "The Role of Public and Private Complaining in'Satisfaction with
Problem Resolution", The Journal of Consumer Affairs 19,2:222-240.
Bearden, W. O., and J. E. Teel (1983), "Selected Determinants of Customer Satisfaction and Complaint
Reports ", Jo ur n a I of Mar ke t i n g Re s e a r c h 20 :21 -28.
Bowman, D., and Narayandas D (2001), "Managing Customer-initiated contacts with manufacturers: The
impact on share of category requirements and word-of-mouth behavior", Journal of Marketing
Res earch 3 8 (Agustus) :28 | -297 .
Buttle, and Francis A. (1998), "Word-of-N{outh: Understanding and Managing Referral Marketing",
Journal of Strategic Marketing 6:241-254.
Chernatony, L. De, and Dall'olmo Riley F. (1999), "Experts'views about defining services brands and the
principles of services branding", Jottrnal of Bus ines s Res earch 46:18l -192.
I
80
Jumal Manajemen Bisnis & Publik
,
volume 7, Nomor 2, Agusrus 2009, htm 69-8r
Chun, R., and Davies G. (2006), "The Influence of Corporate Character on Customers and Employees:
Exploring Similarities and Differences", Journal Academy of Marketing Science 34 138-146.
Day, G. S. (1971), "Attitude change, media and word of mouth;', Journal of Advertising Research ll
(6)31a0.
Desatnick, R.L. (1987), Managing to Keep the Customer. San Francisco: CA: Jossey-Bass.
East, Robert (2005), "The Impact of positive and negative word of mouth on brand choice", in, ANZMAC
Conference: Advertising/marketing communication Issue.
Engel, J.F., Kegerris R. J., and Blackwell R. D. (1969), "Word of mouth communication by the innovator",
Journal of Marketing 33:l5-19.
File, Karen tvt. , gen B. Judd, and Russ A. Prince (lgg2), "Interactive Marketing: The Influence of
Participation on Positive Word.of-mouth and Referrals", Journal of Services Marketing 6
(\:5-14.
File, Karen M., and Russ A. Prince (1992), "Positive Word-of-Mouth: Customer Satisfaction and Buyer
Behavior", International Journal of Bank Marketing l0 (l):25-31.
Fiske, Susan T. (1980), "Attention and Weight in Person Perception: The Impact of Negative and Extreme
Behavior", Journal of P er s onal ity an d S o c i al P sychol o gt 3 3(6) : 8 8 9-906.
Harris, F., and L. De Chernatony (2001), "Corporate branding and corporate brand performance", European
Journ al of Marke t ing 3 5 :4 4 l -461.
Harrison-Walker, L. J. (2001), "The measurement of word-of-mouth communication and investigation of
service quality and customer commitment as potential antecedents" , Journal of Service Research 4
(I
):60-75.
Hartline, M., and Jones K. C. (1996), "Employee performance cues in a hotel environment: Influences on
perceived service quality, value and word of mouth intentions", Journal of Business Research 35
(3):207-215.
Hirschman, A.O. (1970), Yoice and Loyalty: Responses to Decline in Firms, Organizations and States.
Cambridge MA: Harvard University Press.
Iyengar, Raghuram, Han Sangman, and Gupta Sunil (2009), "Do Friends Influence Purchases in Social
Network?" in, Working papers,Philadelphia: Wharton School University of Pennsylvania.
Keller, Ed, and Jon Barry (2003), The InJluentials: One American in Ten Tells the other Nine How to Vote,
ll/here to Eat, and ll'hat to Buy. New York: The Free Press.
Lynn, S.A. (1987), "Identifting buying influences for a professional service: implications for marketing
efforts", Industrial Marketing Management I 6: I 9-30.
Mahajan, V., and E. Muller (1998), "When is it worthwhile targeting the majoriqv instead of the innovators
in a new product launch", Journal of Marketing Research 35 (a):a88-495.
Mangold, W. G., F. Miller, and G. R. Brockway (1999), "Word-of-mouth communication in the service
marketplace" , Journal of Services Marketing l3 ( I ):33-47.
McKenn4 R. (1991), Relationship Marketing. Addison-Wesley: Reading MA.
Mittal, B. , and W. M. Lassar (1998), "Why do customers switch? The dynamics of satisfaction versus
loyalty", Journal of Serrices Marketing 12 (3):177-194.
Mittal, V., W. T. Ross, and P. M. Baldasare (1998), "The asymmetric impact of negative and positive
attribute-level performance on overall satisfaction and repurchase intentions", Journal ofMarketing
62 (January):33-47.
Mizerski, and Richard W. (1982), "An Athibutional Explanation of the Disproportionate Influence of
Unfavorable Information", Journal of C on sum er Re s e arch 9 ( l ) :30 1 -3 1 0.
Murray, and Keith B: (1991), "A Test of Services Marketing Theory: Consumer Information Acquisition
Activities", Journal of Marketing 55 (l):10-25.
"An exploration of the brand identity-brand image linkage: A, communications
perspective", Journal of Brand Management 12:264-279.
Nervman, and Mark E. J. (2003), "The structure and function of complex networks", SAM Review 45:167256.
O'Cass, A., and D. Grace (2004), "Exploring consumer experiences with a service brand", The Journal of
Product and Brand Management 13:257-261.
Oliver, and Richard L. (1997), "A Cognitive Model of the Antecedents and Consequences of Satisfaction
Decisions", Journal of Marketing Research l7 (November):460 469.
Prince, R. A., and K. M. File (1994), The Seven Faces of Philanthropy. San Francisco: Jossey-Bass Inc.
Reichheld, F. F. (1996), The Loyalty Effect. Boston: Harvard Business School Press.
Nandan, S. (2005),
Yasri, Faktor-Faklor Yang
Mempengaruhi
81
Journal of Advertising Research
Reynolds, Fred D., and Darden William R. (1972), "Why the Midi Failed" ,
12 August:39-46.
A Pilot Study", Journal of
Nchins, Marsha (1985), "Negative Word-of-Mouth by Dissatisfied Consumers:
Marketing 47 (Wihter):68-78'
Jossey-Bass'
Rosso, H.A. (1991), Achieving Excellence in Fundraising. San Francisco:
of Advertising Research
Journal
lnnovations"
Low-Risk
in
,
(1971),
"Woldrof-Mouth
Sheth, Howard
ll
(3): t 5-1 8.
Singh,
la[aip (1990), "Voice, Exit, and Negative Word-of-Mouth Behaviors: An Investigation
Three Service Categories " , Journal
Solvang, g"*i Kr;h,
o7
the Academy of Marketing Science 18, Number I: I -l 5 '
Across
(2008), "Customer protest: ExiL v;ice o. negatiue word of mouth"' Journal
of
Vol' 3'
p.
purchase decision for professional services", Journal
(1987),
industrial
"The
H.
Zinsner
and
R.,
Stock, J.
of Business Research I 5 : 1-l 6'
Journal of Retailing
J.
Swan, E., and Oliver R. L. (1989), "Postpurchase communications by consumers",
65 (2):16-33.
,'Buyer perceptions of the purchase process and its effects on customer
Business Science and Applied Management
Tanner,
J. F. Jr. (1996),
satis faction ", In d us tr i al
M ar ke t in g Man
a ge m
ent 25 :25-3 3'
Corsrmr', Complaint Han-dling ii America: Summary of Findings and Recommendations'
Tarp
'
' (1986),
Washington DC: White House Office of Consumer Affairs'
2,Agusfus 2009
ISSN 208s - 1006
I
a
,
!.r
I
,
I
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reputasi Pariwisata Dengan Word of Mouth (WOM)
Sebagai Variabel Mediasi Studi Atas Wisatawan Yang Berkunjung ke Sumatera Barat
(Yasri )
Studi Keterkaitan Antara Leader-Member Exchange, Perceived Organizational Support,
Komitmen Afektif Dan Organizationql Citizenship Behavior Para Pegawai Administratif
Di Universitas Jambi
(Edward, Sumarni)
Kualitas Pelayanan Pendidikan Tinggi swasta di Kota Jambi
(Mulyadi Raf)
Peran Teknologi Informasi Dalam Membangun Keunggulan Kompetitif Pada Fungsi
Sumberdaya Manusia
(Ari Setiyaningrum )
Human Resources Scorecard Alat Ukur Kinerja Sumberdaya Manusia
'
(Sri Rosita)
Analisis Pengaruh Kemampuan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Hunras
Setda Kabupaten Tanjung Jabung Barat
(Mardi Barus, Sihol Situngkir, M. Nuraini Bahman)
Volume
1
Halaman
69
- 139
Jambi.
Agustus
LlrrY[,.,r-t.l (, s"^l'^ ]
JMBP
,NAL MANAJEMEN BISNIS & PUBLIK
rssN 208s - 1006
ume 1 No or2
ustus
hlm. 69 - 139
Terbit tiga kz
dari hasil pene
-
W
Desember. Berisi tulisan yang diangki
& Publik ISSN 2085
rs or bidang Manajemen Bisnis
1006
Ketua Penyunting
Edward
Wakil Ketua Penyunting
MulyadiRaf
zilkifli
Penyunting Pelaksana
Sumami
Besse Wediawati
RTS. Ratnawati
Pelaksana Tata Usaha
Iskandar Sam
Sholam
Pembantu Telaksana Tata Usaha
Adi Putra
Ismaq Isthasiq
Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Seketariat Jurnal Manajemen Bisnis & Publik Program
Magister Manajemen Universitas Jambi Kampus UNJA Telanaipura, Jln. A. Manaf; Fax (0741)
6028 5, E - ma i I jumal_mbp @y ahoo. co. id
JURNAL MANAJEMEN BISNIS & PUBLIK diterbitkan sejak tanggal
I April 2009 oleh
Program Magister Manajemen Universitas Jambi.
Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain.
Naskah diketik di atas kertas HVS kuarto spasi ganda sepanjang lebih kurang 20 halaman,
dengan format seperti tercantum pada halaman belakang ("Petunjuk bagi Calon Penulis JMBP").
Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format, istilah, dan tata cara
lainnya.
Dicetak di Percetakan
isi di luar tanggung jawab Percetakan
JMBP
JURNAL MANAJEMEN BISNIS & PUBLIK
ISSN 208s - 1006
Volume
L
Nomor
2009,
hlm.69 - 139
DAFTAR ISI
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reputasi Pariwisata Dengan llord of
Mouth (WOM) Sebagai VariabelMediasi Studi Atas Wisatawan Yang
Berkunjung ke Sumatera Barat
69 -
8l
Yasri (Universitas Negeri Padang)
Studi Keterkaitan Antara Leader- Me mber Exchange, P erce ive d Organizat ional
Support, Kom itmen Afektif Dan O rganiz at ional C it izens hip B e hav i o r P ara
Pegawai Administratif Di Universitas Jambi
82-9s
Edward, Sumarni (Universitas Jambi)
Kualitas Pelayanan Pendidikan Tinggi
Mulyadi Raf (Universitas Jambi)
Swasta di Kota Jambi
Peran Teknologi Informasi Dalam Membangun Keunggulan Kompetitif Pada
Fungsi Sumberdaya Manusia
96
-
109
ll0-121
Ari Setiyaningrum (Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta)
Httman Resources Scorecard Alat Ukur Kinerja Sumberdaya Manusia
t22 - 128
Sri Rosita (Universitas Jambi)
Analisis Pengaruh Kemampuan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Humas Setda Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Mardi Barus, Sihol Situngkir, M. Nuraini Bahman (Pemda Tanjatrbar,
Universitas Jambi)
t29 - t39
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHT REPUTASI PARIWISATA
DENGAN I|/ORD OF MOUTH (WOM) SEBAGAI VARTABEL MEDIASI
STUDI ATAS WISATAWAN YANG BERI(UNJUNG
KE SUMATERA BARAT
') Yasri
') Universitas Negeri Padang
Abstract; Word of Mouth (WOM) is an infortant factor in developing brand image because custmers
believe more on it as compare to other promotional tools. This research was conducted to find out factors
that influenced tourism brand image in which WOM was acted as mediated variable. The population of
this research was all domestic tuourists rvho visited West Sumatra. Sample size was 252 units. SPSS
statistical packet was used to process and analyze data. The research results indicated that the role of
WOM as madiated variable was low. Therefore, the influence of tourists' satisfactions upon products and
services gave more influence toward the reputation of West Sumatra tourism.
Key words: reputasi pariwisata, word of mouth (WOM, keterlibatan sosial, kohesi sosial, manfaat
Il/O14, kepuasan atas produkv)isata, kepuasan atas pelayanan
Setiap konsumen mempunyai pengalaman ter-
dan PWOM hanya kepada 6 orang konsumen. Dari
sendiri atau berbeda-beda setelah mengkonsumsi
hasil study diketahui bahwa informasi negatif me-
suatu produk. Semakin mengesankan atau semakin
miliki dampak yang lebih besar pada sikap dan ke-
kecewa terhadap suatu produk maka semakin besar
percayaan dari informasi positif (Anderson, 1998;
kemungkinan konsumen menyampaikan kesan dan
Arndt, 1975:, Fiske, 1980; Mittals, Ross
kekecewaannya pada orang lain. Konsumen yang
Baldasare 1998; Mizerski, 1982; Reynolds and
melakukan kunjungan pada suatu negara atau wila-
Darden 1972; Weinberger dan Dillon
and
l98l).
yah berpeluang besar untuk mendapatkan penga-
Fiske (1980) menyatakan NWOM lebih ber-
laman, kesan atau justru kekece\/aan dari perjalan-
pengaruh dari PWOM terhadap waktu memper-
annya.
hatikan dan persepsi pelanggan dan Arndt (1976)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
menyatakan bahwa NWOM melebihi PWOM pada
Onbee marketing research terhadap 2.000 orang
pembelian merek. Dari hasil penelitiannya terhadap
konsumen Indonesia menunjukkan bahwa konsu-
produk makanan, dia menemukan bahwa NWOM
men rata-rata menceritakan negative word of mouth
menurunkan penjualan produk makanan dua kali
(NWOM) kepada I I orang konsumen lainnya.
Se-
lebih banyak dibandingkan peningkatan penjualan
of mouth (PWOM) hanya
akibat PWON4. Sedangkan Ahluryalia et al (2000)
diceritakan kepada 7 orang konsumen lainnya. Se-
menemukan bahwa informasi negatif mempunyai
mentara positive v,ord
dangkan
Amdt (1976) dan Richins (1985)
efek yang lebih besar pada konsumen yang me-
bahkan
miliki komitmen
menunjukkan bahwa NWO M diceritakan kepada l1
rendah pada merek. Konsumen
3 orang. Se-
yang memiliki komitmen tinggi menerima infor-
dangkan Hart, Heskett dan Sasses (1996) me-
masi positif dan menolak informasi negatif dengan
nunjukkan bahrva NWOM diceritakan ke I I orang
memberikan kontra argumen. Penelitian East
orang, sedangkan PWOM hanya ke
69
70
Jurnal Manajemen Bisnls & Pubtik, Yolume 1, Nomor 2, Agustus 2009, hlm 69-EI
(2005) menemukan batrwa besaran efek PWOM
terbatas di Amerika Serikat saia. Myspace telah di-
atau NW OM tergantung pada infonnasi yang
luncurkan di situs internasional di Britain, Australia
disampaikan. Informasi yang bersifat surprise lebih
dan France dan direneanakan di perluas pelayanan-
besar dampak-nya dibanding yang tidak suprise.
nya ke 9 negara lainnya di Europe dan Asia- Lebih
Selanjutnya di-temukan bahwa
40
o/o responden
menyatakan PW OM lebih berdampak signifikan.
dari 70
%o
pemakai Facebook
di luar Amerika Seri
kat. Beberapa negara telah memiliki versi sendiri
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor
pada Facebook dan Myspace. Sebagai contoh, Cy-
yang tingkat penyebaran informasi dari konsumen
world, telah memiliki lebih dwi'21juta pemakai
ke konsumen relatif tinggi. Dengan perkembangan
yang telah teregistrasi
teknologi informasi yang sangat cepat saat ini me-
tengahan 2007, atau kira-kira
nyebabkan penyebaran informasi semakin tinggi in-
penduduk Korea Utara. Pemakai Cyworld telah
tensitasnya. E-mail, friendster, facebook dan sms
upload kira-kira 50.000 video dan 5 juta photo
merupakan tools yang banyak digunakan oleh ma-
setiap hari (lyengar, Raghuram., Sangman Han dan
syarakat dalam menyebarkan informasi dari konsu-
Sunil Gupta. 2009).
di Korea Selatan
pada per-
40 Yo dari jumlah
men ke konsumen. Perkembangan teknologi juga
Setiap wisatawan yang telah mengunjungi
memungkinkan penyebaran informasi semakin luas
suatu negara atau daerah umumnya menceritakan
menembus batas-batas negara sehingga cakupannya
pengalamannya kepada teman, keluarga dan saha-
of
bat-sahabatnya. Pengembangan teknologi informa-
mouth (WOM) terjadi lebih permanen. Artinya in-
si saat ini memungkinkan individu memajang photo
formasi yang disebarkan dengan internet atau e-mail
dan informasinya di facebook yang bersangkutan.
memungkinkan informasi tersebut tersimpan dalam
Informasi dengan mudah menyebar dari seorang ke
jangka waktu lama dan dapat ditambah serta di-
orang lain. Upaya penyebaran informasi sangat me-
kurangi sehingga efek penyebarannya semakin be-
mungkinkan karena umumnya masyarakat Indone-
sar.
sia merupakan masyarakat yang ramah dan suka
sangat luas. Penyebaran informasi melalui word
Jaringan sosial telah menjadi suatu penomena.
bercerita. Masyarakat indonesia suka berkumpul
Facebook adalah salah satu jaringan sosial yang
hampir di setiap kesempatan, di iingkungan tempat
telah menjadi salah satu phenomenabudaya. Face-
tinggal terdapat berbagai kegiatan sosial, ditempat
book, satu dari jaringan sosial terluas yang ditemu-
ibadah,
kan tahun 2004 di AS. Sampai February 2009 telah
terjadi interaksi sosial antar individu. Budaya ber-
memiliki (boasts) lebih dari 175 juta pemakai aktif
kurnpul dan kebiasaan berbagi cerita dan pengalam-
dan secara terus menerus berkenrbang secara cepat.
an tersebut menyebabkan semakin tingginya inten-
Pemakai
di seluruh dunia telah menghabiskan 3
di sekolah,
dikampus dan ditempat kerja
sitas penyebaran informasi antara,konsumen
di In-
milyar menit setiap hari di Facebook Lebih dari
donesia. Keadaan diatas mendorong peneliti untuk
juta photo dan 5 juta videos telah di-upload
meneliti faktor penyebab penyebaran word of
850
pada situs setiap bulan. Terdapat ratusan situs lain-
ntouth pada produk pariwisata di Sumarera Barat,
nya termasuk Myspace, Friendster, Xanga
dan
dengan rumusan masalah sejauhmana pengaruh
Bebo. RevolLrsi budaya dan teknologi tidak hanya
WOM terhadap terhadap reputasi pariwisata Suma-
Yasri, Faktor-Faktot Yang
Mempengaruhi
7l
tera Barat?. Terjawabnya rumusan masalah peneliti-
ketika kepuasan pelanggan juga meningkat. Hasil
ini merupakan pencapaian tujuan penelitian yaitu
penelitian menunjukkan bahwa WOM tidak hanya
untuk mendapatkan gambaran pengaruh Word Of
dikendalikan oleh kinerja proCuk atau jasa tetapi
Mouth (WOM) terhadap terhadap reputasi pariwi-
oleh puas/tidakpuas pelanggan dengan proses pem-
sata Sumatera Barat.
beliannya (Tanner, 1 996).
an
Hartline dan Jones (1996) menyimpulkan bah
KAJIAN TEORI
Arndt (1976) mendefinisikan Word Of Mouth
wa penyebaran WOM berkorelasi dengan persepsi
(WOM) sebagai oral, komunikasi person-ke-person
pelanggan padavalue dan kualitas produk ataujasa.
antara penerima dan seorang komunikator yang me-
Persepsi pelanggan yang lebih akan memperkuat
nerima informasi secara tidak komersial, pengamat-
upaya melakukan WOM positif. Sementara menu-
an produk, produk atau jasa. Dari prespektif pema-
rut Hirschman (1970) pelanggan yang tidak
saran, WOM dapat berbentuk positif dan negatif.
akan memilih berbagai bentuk cara protes baik
WOM positif terjadi bila berita baik
berupa
komplain, atau keluar me-ninggalkan produsen dan
dari konsumen yang
mencari yang lain atau negatif WOM kepada orang
disampaikan kepada orang lain, sebaliknya WOM
lain. Pelanggan yang tidak puas umumnya akan bel
negatif berupa berita buruk yang disampaikan kon-
reaksi dengan berbagai cara sebagai pelampiasan
sumen kepada orang lain (Buttel, 1998).
frustasi dan kemarahannya; seperti pergi ke toko
penghargaan dan dukungan
puas
WOM yang dihasilkan oleh konsumen sangat
/perusahaan yang representatif, menceritakan hal
terkait dengan pengalaman pelanggan atas suatu
negatif kepada teman dan kenalannya, atau meng-
produk atau jasa. Kepuasan/ketidakpuasan pelang-
gunakan komplai formal yang disediakan perusa-
gan sangat menentukan bentuk WOM yang akan
haan/organisasi (fuchins, 1985; Singh, 1990). Bear
berkembang. Ketika ekspektasi pelanggan tidak da-
den dan Oliver (1985) menemukan bahwa
pat direalisasikan maka mereka akan kecewa (tidak
ganisasi melakukan kesalahan dalam penanganan
puas) dan ketika mereka.mendapatkan kinerja lebih
komplain, maka organisasi akan keh\langan good-
tinggi dari ekspektasi, mereka akan menyenangkan
will
(Oliver, 1997). Kepuasan dan kegembiraan pelangSe-
Sejalan dengan itu,. menurut Andreasen and
Best (1977) lebih dari 50 oZ konsumen yang ke-
baliknya WOM negatif muncul sebagai hasil dari
cewa tidak komplain atas kekecewaan mereka dan
ketidakpuasan atau ketidakseimbangan antara eks-
hanya 20
pektasi dan persepsi pelanggan (Buttle, 1998).
atas kekecewaan mereka terhadap pelayanan yang
gan diyakini akan mendorong WOM positif.
jika or-
dan muncul negatif WOM.
o/o
konsumen
di Amerika yang komplain
Dengan demikian WOM positif berkaitan de-
diterima. Sementara menurut Singh, (1990); konsu-
ngan kinerja produk dan jasa yang berada diatas
men yang marah sering menyampaikan kekecewa-
ekpektasi pelanggan dan WOM negatif terjadi jika
annya kepada teman dan sahabatnya (WOM). Be-
kinerja berada dibawah keinginan mereka. Menurut
berapa faktor penyebab komplain adalah adanya
Westbrook (1987), WOM adalah dimediasi oleh
sarana komplain yang mudah, risiko komplain,
tingkat kepuasan pelanggan. Sementara menurut
manfaat keberhasilan komplain, konfidensi kom-
Swan dan Oliver (1989), WOM positif meningkat
72
Jurnal Manojemen Bisnis & Publik , volume
l,
Nomor 2, Agusrus 2009, hlm 69-gl
plain, dan biaya komplain (Bearden and Teel, 1983;
feral (penyebaran informasi) diantara jaringan
Tarp, 1 986; Richins, 1 985; Andrea sen , 1 977).
sial pada organisasi non-laba dalam merekrut donor
so-
Berdasarkan hasil peneilian diketahui bahwa
melalui pengaruh advokasi (WOM) (Rosso, 1991).
faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan
Balmer(1991) menyatakan word of mour& (WOM)
WOM antara lain variabel kepuasan, biaya menge-
adalah media yang paling powerful
luh, dan diskriminasi perlakuan. Terdapat hubungan
Hal ini mencakup actual sharing atas opini tentang
yang positif antara biaya mengeluh dengan kecen-
produk atau jasa diantara dua atau lebih konsumen.
derungan WOM. Artinya jika biaya mengeluh tinggi
WOM terjadi ketika orang menjadi natural brand
maka WOM meningkat. Jika biaya mengeluh tinggi
advocates. Bowman dan Narayandas (2001) me-
maka konsumen cenderung melakukan negatif
nyatakan bahwa kontak pengenalan konsumen se-
WOM. Hasil analisis selanjutnya menunjukkan bah-
perti penyelidikan produk, permintaan untuk pe-
wa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam ke-
ngembalian (refunds) dan komplain produk me-
cenderungan untuk
WOM antara konsumen yang
miliki dampak signifikan pada frekuensi WOM.
mencoba mengeluh dengan konsumen yang belum
Berdasarkan data dari seven US consumer goods
pemah mengeluh (Solvang, 2008). Menurut East
manufacturers, menemukan bahwa 57 % dari sam-
(2005), ketika
positift WOM memiliki
pengaruh
yang tinggi pada suatu kategori produk, maka
negatif WOM juga berpengaruh tinggi. Selanjutnya
di
planet ini.
pel menceritakan pada orang lain tentang pengalaman mereka.
Sheth (1971) menyimpulkan bahwa WOM
dijelaskan bahwa WOM adalah nasehat informal
lebih penting dari iklan dalam meningkatkan aware
antar orang tentang benda, jasa dan isu-isu sosial.
reess
WOM adalah interaktif, tiba-tiba dan tidak ada bias
mencoba suatu produk. Selanjutnya Day (1971)
komersial.
mengkalkulasikan bahwa WOM sembilan kali lebih
dari suatu inovasi produk dan keputusan untuk
WOM mempengaruhi akuisisi pelanggan baru
efektif dari iklan dalam mengubah kecenderungan
dan pembelian produk baru dan jas a (Mangold et al,
yang tidak menguntungkan atau yang netral ke
1987) dan memiliki kontribusi pada kine.rja organi-
dalam sikap positif. Mangold's (1987) menyatakan
sasional (Reichheld, lgg6).Konsensus umum dalam
WOM lebih berpengaruh penting pada keputusan
literatur-literatur menunjukkan bahwa WOM positif
pembelian dari sumber pengaruh lainnya. Hal ini
adalah hasil dari kepuasan pelanggan (Anderson,
disebabkan karena sumber informasi personal lebih
1998; File dan Prince 1992), serta mempengaruhi
jujur dan dipercaya (Murray, l99l). WOM mempe-
akuisisi pelanggan baru (Hanison-Walker, 2001;
ngaruhi ekpektasi dan persepsi selama phase pen-
McKenn4 l99l; Mangold et al, 1999; Mittal dan
carian informasi untuk proses pembelian dan mem-
Lassar, 1998; Murray,
l99l; Tax dan
Chandra-
pengaruhi sikap selama evaluasi pilihan dari pela-
shekaran, 1992). Hasil penelitian membuktikan bah-
yanan yang diberikanproviders (Lynn, 1987; Stock
wa WOM dapat mempersuasi dan suatu peran ber-
dan Zinsner 1987). WOM dapat mempengaruhi ke-
kekuatan besar dari WOM dalam menerima inovasi,
putusan baik secara positif (Engel
(Arndt 1976; Mahajan and Muller, 1998).
prince
Richins, 1985) atau secara negatif (Tybout et al.
dan File (1994) menyatakan besarnya petanan re-
,1981). Disamping itu WOM negatif lebih ber-
et
a1.,1969;
Yasri, Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi 73
(Arndt, 1976).
tersebut. Menurut De Chernatony (2001) komuni-
Desatnick (1987) menemukan bahwa sebanyak 90
kasi berperan penting dalam penyebaran brand
% lebih konsumen yang tidak puas dengan
pela-
image, baik informasi internal maupun eksternal.
yanan yang mereka terima tidak akan membeli lagi
Namun komunikasi eksternal mempunyai efek yang
atau mengembalikan produk tersebut. Setiap ke-
lebih luas terhadap pembentukan brand
tidakpuasan konsumen akan menceritakan penga-
Chun dan Davies (2006) menyatakan bahwa image
laman mereka setidaknya pada 9 orang dan 13 %
tidak diciptakan melalui media iklan tetapi lebih
yang tidak puas dari pelanggan akan menceritakan
melalui pengalaman pelanggan. O'Cass
Grace's
I
I
pengalaman mereka pada lebih dari 20 orang.
(2004) menyimpulkan bahwa tingkat keseringan
f,
dampak powerful dari WOM positif
Penyebaran
WOM juga dipengaruhi
oleh
ikatan sosial dalam masyarakat, kedekatan dan ke-
&
image.
melakukan word of mouth akan dapat mempenga-
O'Cass and Grace (2004) menemukan bahwa
menceritakan pengalaman dan pengetahuannya ke-
karyawan lebih sering menjadi bahan penilaian di-
pada orang lain. Newman (2003) menggambarkan
mensi merek jasa. Penemuan ini menunjukkan bah-
besarnya pengaruh struktur jejaring untuk banyak
wa karyawan adalah komponen fundamental dalam
proses seperti adoptasi produk rnelalui jejaring.
membangun suatu merek jasa dan komunikasi iden-
Keller dan Bany (2003) menunjukkan bahwa orang
titas merek dan oleh sebab itu memandang karya-
yang dipengaruhi orang lain mempunyai keterkaitan
wan sebagai wakil suatu merek (Harris and de
ikatan sosial yang lebih besar, dan menggambarkan
Chematony, 2001). Hal yang sangat penting dalam
orang sering sebagai "connectors." Koneklor ter-
sektor pariwisatq dimana karyawan saling berinter-
sebut menjadi mega-inJluencer pada tetanggany4
aksi antara pelanggan dengan organisasi dan di-
dengan sejumlah orang lain.
mana kegiatan mereka memiliki efek besar dalam
Watts and Dodds (2007), menyatakan bahwa ba-
menciptakan tmage diantara pelanggan (Balmer and
nyak orang menerima informasi bukan hanya dari
Wilkinson, 1991). O'Cass and Grace (2004) mene-
juga dati critical
mukan fasilitas pelayanan menjadi salah satu di-
mass yang lebih mudah mempengaruhi individu.
mensi yang sangat penting dalam menggambarkan
dari seorang ke orang lain
merek pelayanan, berimplikasi bahwa fasilitas pe-
terkait
orang lain secara individu tetapi
Penebaran informasi
secara khusus ditemukan
jika
hubungan/ikatan so-
Disamping itu WOM memliki pengaruh yang
besar terhadap pembentukan brand image sualu prg
duk atau jasa. Aaker (1997) melihat image
layanan memiliki peran formatif dalam menentukan
brand image-
sial kuat.
sebagai
METODE PENELITIAN
Penelitian
t
I
{
ruhi brand image.
akraban membuat seseorang akan dengan mudah
sebab mereka
i
I
ini
mengungkap berbagai faktor
yang mempengaruhi word of ,nouth (WOM) dari
ke
hasil dari seluruh pengalaman, kesan, keyakinan,
wisatawan yang pemah berkunjung
dan perasaan dan pengetahuan seseorang tentang
Barat. Falctor tersebut terdiri dari keterlibatan sosial
produk atau jasa. Nandan (2005) rnenyatakan bah-
wisatawan
wa image adalah persepsi konsumen tentang merek
manfaat WOM sebagai X3, kepuasan atas produk
setelah mengetahui dan atau menggunakan produk
wisatawan serta kepuasan atas pelayanan pariwisata
(Xl),
Sumatera
kohesi sosial wisatawan (X2),
i
l
j
74
Jutnol Manajemen Bisnis & Publik , Yolume I, Nomor 2, Agustus
2009,
hrm 69-81
itu sendiri sebagai variabel eksogen serta word of
sosial, manfaat WOM, kepuasan atas produk wisata
mouth (WOM) sebagai variabel mediasi. Sedangkan
dan kepuasan atas pelayanan wisatawan, Word
variabel endogennya adalah reputasi pariwisata Su-
mouth (WOM) serta reputasi pariwisata Sumatera
matera Barat.
Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan meng-
Fopulasi penelitian
ini
adalah seluruh wisa-
gunakan kuesioner. Sebelum kuesioner digunakan
tawan yang berkunjung ke Sumatera Barat dalam
maka dilakukan
bulan Mei dan Juni tahun 2009 dan telah berkunjung
men.
ini,
of
uji validitas dan reliabilitas instru-
sehingga dapat diukur
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya di-
tingkat penyebaran informasi yang pernah dilaku-
analisis dengan menggunakan SPSS, sehingga da-
kannya. Namun peneliti tidak mendapatkan data
pat diukur besaran pengaruh langsung dan tidak
yang akurat tentang jumlah wisatawan yang telah
langsung masing-masing variabel penyebab terha-
mengunjungi daerah sebelumnya dan kembali ber-
dap variabel terikat. Untuk men$uji hipotesis di-
kunjung pada dua bulan tersebut. Ukuran sampel
gunakan uji t.
ditarik sebanyak 252 unit. Responden dikelompok-
HASIL PENELITIAN
kan berdasarkan usia dan pekerjaan
wisatawan
Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh
struktur jalur, yang diperlihatkan oleh gambar l.
Data yang dikumpulkan berupa data primer.
Besaran pengaruh variabel eksogen terhadap varia-
sebelumnya ke daerah
tersebut.
Data primer adalah data yang terkait dengan
se-
bel endogen sebagai mana dicantumkan dalam tabel
L
luruh variabel keterlibatan sosial wisatawan, kohesi
Kepuasan atas
produk Wisata
(x4)
Keterlibatan
Sosial
(xl)
0,083
0,089
0,417
0,374
0,094
Kohesi Sosial
Word Of
Mouth
(woM) x6
(x2)
Reputasi Parirvisata
Sumatera Barat (Y)
0,425
0,1 70
0,199
Manfaat WOM
(x3)
Kepuasan atas
pelayanan (X5)
Gambar 1. Struktur Jalur Hasil Penelitian
Yasri, Faktor-Fuklor Yang
Tabel
Besaran
I
2.
3
4.
5.
6.
woM-
Pengaruh langsung keterlibatan sosial terhadap
Pengaruh keterlibatan sosial terhadap brand image melalui WOM
sosial
total
ffiterhadapwoM
0,0206
0,0244
0, l 806
0,0709
0,2515
brand
wisata secara
melalui WOM langsun g terhadap brand
Pengaruh.kepuasan atas
atas
Sub total pengaruh
0,0061
0,1799
terhadap
imase
0,0396
0.0056
wisata melalui
atas pelayanan wisata
10.
0, r 738
wisata
Pengaruh kepuasan atas pelayanan wisata secara
Total
Total
pengaruh
Manfaat WOM
Sub total
ll
Besaran
Pengaruh
0,0068
0,0138
0,c088
0,0156
Penearuh kohesi sosial terhadap brand image 844!! woM
Sub total pengaruh kohesi sosial (X2)
woM
manfaat WOM
Pengaruh manfaat WOM letqdqp brand imase melalui WOM
atas
9.
Variabel Endo
Keterangan
Sub total
8
I
ruh Variabel
No.
Mempengaruhi 75
0,0452
0,0278
woM
16
variabel
PEMBATIASAN
wista relatif lebih besar (1,38 %) jika dibanding pe-
Pengaruh Keterlibatan Sosial Terhadap WOM
ngarirhnya terhadap WOM secara langsung (0,68
Dan Brand Image
%). Artinya peranan WOM sebagai moderasi cukup
Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat
kuat dalam mempengaruhi reputasi pariwisata Sum-
keterlibatan sosial wisatawan yang mengunjungi
bar. Hal menunjukkan bahwa keterlibatan wisata-
Sumatera Barat relatif tinggi. Umumnya wisatawan
wan dalam organisasi sosial, perkumpulan
menyatakan bahwa mereka suka meminta pendapat
orga-nisasi lainnya tidak berpengaruh pada word
sebelum mengambil keputusan (81,20 %). Seperti
mouth (WOM). Dengan demikian hasil kunjungan
halnya masyarakat Indonesia pada umumnya, wisa-
wisatawan ke suatu objek wisata.tidak diceritakan
tawan yang berkunjung ke Sumatera Baratjuga suka
secara luas melalui organisasi dan perkumpulan
dan
of
o/o
yang mereka ikuti. Hal ini mengindikasikan bahwa
dari wisatawan menyatakan bahwa mereka ikut aktif
WOM pada umumnya dilakukan kepada orang-
dalam perkumpulan, baik ditempat tinggal, profesi
orang yang telah dipercaya dan mempunyai ke-
dan organisasi sosial lainnya, walapun mereka akui
dekatan yang relatif tinggi.
bahwa waklu yang dihabiskan untuk berorganisasi
Pengaruh Kohesi sosial terhadap WOM dan
tidak banyak, katena kesibukan pekerjaan dan pro-
Brand Image (X2)
berteman dan bergaul (85,60 %). Sebanyak 74,40
fesinya. Namun sebanyak 63,40 yo dari mereka me-
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
nyatakan bahwa mereka umumnya datang meng-
wisatawan yang mengunjungi Sumatera Barat me-
hadiri undangan yang disampaikan pada mereka'
ngakui bahwa mereka mempunyai kohesi sosial
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
yang relatif baik (78,60 Yo). Pada umumnya wisa-
pengaruh keterlibatan sosial terhadap reputasi pari-
tawan tersebut menyatakan bahrva mereka termasuk
76
lurnal Manajemen
Bisnis &
Pubtik, Yolume I, Nomor
2,
Agustus
2009,
htm 69-81
dekat dalam berteman (84,80 Yo), Artinya mereka
Pengaruh Manfaat WOM terhadap WOM dan
suka saling bagi pengalaman dan pengetahuan de-
Brand Image
ngan temannya dan pengaruh teman dalam meng-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menu-
ambil keputusan juga relatif tinggi. Demikian juga
rut wisatawan, menyampaikan pengetahuan dan
pengalaman kepada orang lain ada manfaatnya
dengan kedekatan sesama anggota keluarga juga
relatif baik (90,60
%\
Hal ini menunjukkan bahwa
(72,01%'). Menurut wisatawan (68,88 %) menyam-
sharing pengetahuan dan pengalaman sesama ang-
paikan pengetahuan dan pengalaman perjalanan
gota keluarga relatif tinggi, sehingga pengaruh da-
wisata kepada orang lain dapat mengurangi stress.
Iam pengambilan keputusan pembelian juga relatif
Bahkan sebanyak 73,42 yo dari wisatawan menyata-
tinggi diantara sesama anggota keluarga. Sebanyak
kan bahwa menceritakan pengalaman perjalanan
74,60 yo wisatawan mengakui bahwa mereka suka
wisata kepada orang lain adalah kegiatan yang me-
menceritakan pengetahuan dan pengalaman mereka
nyenangkan. Disamping itu mereka menilai bahwa
kepada orang lain. Hal
ini
mengindikasikan relatif
menceritakan pengalaman
kita pada orang
lain
tingginya tingkat penyebaran informasi dari mulut
juStru akan membantu orang lain dalam mengambil
ke mulut (WOM) yang dilakukan oleh wisatawan.
keputusan (75,60 %). Malah sebanyak 59,87 o/o dati
Mereka umumnya juga sangat percaya kepada saran
wisatawan menyatakan bahwa tujuan mereka men-
teman, keluarga atau sahabatnya untuk berkunjung
ceritakan pengalaman dan pengetahuan wisata me-
atau memutuskan melakukan perjalanan wisata ke
reka bukan untuk mendapatkan pujian dari orang
suatu daerah (86,60 %).
lain. Justru mereka meyakini bahwa menyampaikan
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bah-
pendapat pada orang
lain adalah suatu kebaikan
wa kohesi sosial tidak berpengaruh terhadap WOM,
(82,63 %). Dari hasil penelitian tersebut dapat di-
namun berpengaruh positif terhadap reputasi pari-
simpulkan bahwa manfaat menceritakan pengala-
wisata. Pengaruh kohesi sosial terhadap WOM lebih
man dan pengetahuan setelah mengunjungi suatu
kecil (0,88 %) dibanding pengaruhnya terhadap re-
objek wisatawan kepada orang lain adalah positif,
putasi pariwisata Sumbar (1,56 %). Hal
ini
me-
dapat membantu orang, mengurangi stress dan me-
nunjukkan bahwa kohesi sosial dengan teman, te-
nyenangkan serta bukan untuk mendapatkan pujian
tangga, dan saudara tidak berpengaruh pada WOM.
tetapi suatu kebaikan.
Artinya kebiaqaan masyarakat Indonesia yang suka
Dari hasil analisis diketahui bahwa pengaruh
berteman dan bersosialisasi tidak berpengaruh pada
manfaat WOM terhadap WOM
penyebaran informasi dari mulut ke mulut tetang
besar (18,06
hasil kunjungan wisatawan. Hal
ini tidak sejalan
%)
itu sendiri cukup
dan terhadap reputasi pariwisata
Sumbar hanya sebesar 7,09 ot'r- Hal
ini menggam-
of
dengan berbagai penelitian dan teori yang dibangun
barkan bahwa wisatawan akan melakukan word
sebelumnya yang menduga bahwa kohesi sosial
mouth (WOM) apabila melihat ada kemungkinan
seseorang akan berpengaruh terhadap WOM, pada
manfaat yang mereka terima. Artinya motivasi
hal secara umum digambarkan bahwa wisatawan
utama wisatawan menyebarkan informasi tentang
suka menceritakan pengalamannya pada orang lain,
pedalanan mereka adalah untuk membantu orang
apakah saudara, teman dan juga tetangganya.
lain dalam mengambil keputusan wisata dan
se-
Yosri, Faktor-Faklor Yang
Mempengaruhl 77
beban
Selanjutnya hasil penelitian memperlihatkan
pikiran yang timbul sebelum berbagi pengalaman.
besaran pengaruh kepuasan atas produk wisata se-
Kondisi ini menunjukkan bahwa tujuan wisatawan
besar. 17,38 Yo terhadap WOM. Artinya, tingkat ke-
menyebarkan informasi hanya untuk kepentingan
puasan wisatawan sangat berpengaruh terhadap pe-
sosial, tanpa pamrih dan merasa senang jika mereka
nyebaran informasi perjalanan mereka. Jika konsu-
dapat membantu orang lain dalam mengambil ke-
men puas akan produk wisata yang mereka rasakan
putusan yang tepat.
maka mereka cendrung terbangun WOM positif,
Pengaruh Kepuasan atas produk wisata
sebaliknya
terhadap WOM dan Brand Image
ngannya terbangun WOM negatif. Hal
kaligus untuk mengurangi stress akibat
jika
mereka kecewa maka kecenderu-
ini
sejalan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk
dengan penelitian-penelitian sebelumnya (Richins
wisatawan Sumatera Barat cukup baik (71,58 %).
1983; Singh, 1990, Strauruss, Schmidt dan Schoeler
Mereka menilai bahwa produk wisatawan di daerah
2005; Bearden dan Oliver (1985). Dengan demikian
ini memiliki
berbagai keunikan, baik objek wisa-
dapat disimpulkan bahwa wisatawan umumnya sa-
tany4 makanan, dan souvenir yang dimiliki daerah
ngat sensitif atas kepuasan atas produk wisatawan
ini (80,42 %). Disamping itu
wisatawan menilai
itu sendiri. Keadaan ini dapat dipahami karena me-
bahwa daerah Sumbar juga memiliki keragaman
reka sudah berkorban relatif besar (monetary, wak-
budaya yang menarik (81,34 %). Souvenir yang ada
tu, tenag4 psikologis) untuk berkunjung terhadap
di daerah ini juga relatif unik dan menarik (76,40
suatu objek wisata. Besaran pengaruh langsung ke-
o/o), walapun
memiliki keterbatasan dalam pilihan
puasan atas produk wisata terhadap reputasi pari-
dan kemasan. Biaya berkunjung ke Sumbar juga
wisata Sumbar lebih besar dari pengaruh tidak lang-
dinilai oleh rvisatawan relatif rendah jika diban-
sungnya. Hal
dingkar daerah lain di Indonesia (65,29 %). Namun
ningkatan reputasi pariwisata Sumatera Barat, se-
menunjukkan bahwa dalam pe-
dikritisi wisatawan ada-
baiknya tidak melalui WOM tetapi dengan mem-
kejelasan informasi tentang seluruh produk
berikan produk wisata yang memuaskan bagi wisa-
beberapa kelemahan yang
lah
ini
i
:
i
I
I
wisatawan
di
daerah
ini (64,96 %). Disamping itu
juga sering menemukan ketidakjujuran para omngorang wisatawan (60,85 o/o). Dali uraian diatas dapat
tawan.
I
Pengaruh Kepuasan atas pelayanan terhadap
i,
!
WOM dan Brand lmage
ii
wisatawan Sumatera
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
Barat relatif menarik, memiliki objek wisata dengan
tingkat kepuasan wisatawan atas pelayanan ketika
tl
%\
II
disimpulkan bahwa produk
alam yang indah, souvenir dan budaya yang unik
berkunjung ke daerah ini relatif rendah (67,23
serta makanan yang enak. Namun diakui nrereka
Artinya umumnya wisatawan meraSakan bahwa pe-
bahwa informasi yang disampaikan oleh masyara-
layanan seluruh stakehclders sektor pariwisata
kat yang terkait wisata daerah ini masih relatif
Sumbar tidak memenuhi harapan mereka. Secara
penerbangan, taksi, hotel dan ma-
umum mereka menyatakan bahwa masyarakat
syarakat sekitamya. Justru hal yang relatif jelek
wisatarvan di daerah ini relatif ramah dan sopan-
kurang, baik
di
adalah kejujuran masyarakat
berikan informasi.
wisata dalam
mem-
sopan (71.62 %). Namun kemauan untuk membantu relatif rendah, demikian juga dengan kerapian
ti
I
ll
I
il
;l
;l
78
Jurnal Monajemen Bisnls & Publik, volume I, Nomor 2, Agustus 2009, htm 69-8r
pakaian fnereka. Artinya insan wisatawan Sumatera
jelekan yang mereka temui selama melakukan per-
Barat umumnya kurang responsif dan tidak mem-
jalanan wisata. Hal ini berbeda dengan hasil-hasil
fisik mereka, pada hal itu
penelitian yang dilakukan oleh peneliti lainnya
relatif penting bagi wisatawan. Demikian juga de-
yang.menemukan bahwa kejelekan atas pelayanan
perhatikan penampilan
da-
dan produk lebih banyak diceritakan dibanding
ini pada berbagai bidang. Dari penelitian diatas
kebaikannya. Menurut pengakuan wisatawan mere-
dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan pada wi-
ka secara sukarela akan menceritakan pengalaman
satawan relatif rendah sehingga tingkat kepuasan
dan pengetahuan mereka tanpa diminta (71,12 %).
mereka juga rendah.
Disamping
ngan kejujuran seluruh pengelola wisatawan
erah
di
itu
mereka
juga menyatakan
bahwa
Hasil analisis menunjukkan bahwa kepuasan
tidak selelau setiap hari menceritakan atau menye-
atas pelayanan berpengaruh terhadap WOIvI dan
barkan berbagai hal tentang produk yang mereka
reputasi pariwisata Sumbar. Ditinjau dari besaran-
konsumsi.
nya, pengaruhnya langsung lebih besar dibanding
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa
pengaruh tidak langsung. Artinya WOM tidak hanya
besaran pengaruh langsung WOM terhadap reputasi
berfungsi sebagai variabel perantara dari kepuasan
pariwisata Sumbar sebesar 2,78 oh. Hal
atas pelayanan dengan reputasi pariwisata Sumbar.
memperkuat kecilnya peranan WpM dalam mem-
Hal ini mengindikasikan bahwa dalam membangun
bentuk reputasi pariwisata Sumatera Barat. Artinya
reputasi pariwisata Sumatera Barat, tidak dapat
walapun secara teoritis dan hasil penelitian
dengan mengandalkan WOM tetapi dengan mem-
belumnya yang menunjukkan bahwa WOM ber-
bangun pelayanan yang memuaskan. Hal ini sejalan
pengaruh terhadap reputasi pariwisata Sumbar pe-
dengan hasil penelitian Chun dan Davies (2006).
rusahaan (O'Cass dan Grace's, 2004;
Oleh sebab itu dalam membentuk reputasi pari-
natony, 2001), namun untuk pariwisata Sumatera
wisata Sumbar, lebih efektif melalui kepuasan atas
Barat khususnya hal ini tidak terjadi. Oleh sebab itu
produk wisata dan pelayanan wisata dibandingkan
untuk membentuk reputasi pariwisata Sumbar lebih
{ dalam hal
besar pengaruh kepuasan atas produk wisata dan
mengandalkan WOM. Oleh karena WOt
ini memiliki peranan yang lemah sebagai mediasi
dari kedua variabel tersebut ter-hadap reputasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika wi-
semakin
De
se-
Cher
kepuasan atas layanan pariwisata itu sendiri.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpul-
pariwisata Sumatera Barat.
llord of moull (WOM).
ini
kan bahwa:
a.
Keterlibatan sosial wisatawan yang berkunjung
satawan mendapatkan kualitas produk dan pe-
ke Sumatera Barat relatif tinggi. Artinya wisa-
layanan yang memuaskan maka mereka akan me-
tawan pada umumnya adalah orang yang sering
nyampaikannya pada banyak orang (82,60 %). Se-
ikut aktif dalam berbagai organisasi dan per-
dangkan wisatawan yang akan menceritakan ke-
kumpulan sosial. Mereka umumnya dekat da-
jelekan atas pengalaman mereka hanya sebesar 75,
lam berteman, suka berbagi informasi dan pe-
60 %o. Artinya wisatawan mengakui bahwa mereka
ngalaman dengan sesama teman, saudara, ang-
lebih suka menceritakan kebaikan dibanding ke-
gota keluarga dan tetangganya. Namun dari ha-
Yosri, Faktor-Faktor Yong
b.
sil analisis diketahui bahwa variabel keterlibatan
Kepuasan produk wisata mempunyai pengaruh
sosial dan kohesi sosial tidak berpengaruh ter-
terhadap WOI"I dan brand image. Demikian
hadap word or mouth (WOM).
juga dengan kepuasan atas pelayanan terhadap
Wisatawan menyatakan bahwa mereka sering
wisatawan. Kedua variabel
menyampaikan informasi dan pengalaman me-
penting dalam membangun brand image Suma-
reka untuk membantu teman, saudara dan saha-
tera Barat sebagai salah satu tujuan wisata di
batnya dalam mengambil keputusan, karena
Indonesia.
mereka merasa membantu
c.
Mempengaruht 79
itu adalah
pekedaan
d.
ini
adalah faktor
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
menyenangkaa. Manfaat WOM adalah variabel
peranan WOM sebagai variabel media relatif
yang memiliki pengaruh terbesar
terhadap
lemah. Dengan demikian untuk membangun
WOM dan brand image pariwisata
Sumatera
brand image pariwisata Sumatera Barat sangat
Barat.
tergantung pada kepuasan wisatawan
Wisatawan menyatakan bahwa pariwisata Su-
produk wisata dan pelayanan yang diberikan
matera Barat cukup menarik. Daerah
miliki
ini me-
berbagai keunikan, baik kondisi alam,
budaya, makanan dan souvenirnya. Namun ke-
kepada wisatawan. Artinya word
of
atas
mouth
kurang dapat diandalkan dalam membangun
brand image.
jelasan informasi tentang produk wisata dan
kejujuran masyarakat dalam memberikan infor-
masi merupakan dua hal yang relatif lemah.
DAFTAR REFESENSI
Aaker, J.L. (1997), "Dimensions of brand personality", Journal of Marketing Research 34:347-356.
Ahluwalia, Rohini, Burnkrant Robert E, and H. Rao Unnava (2000), "Consumer Response to Negative
Publicify", Journal of Marketing Research 37 (May):203-214.
Anderson, E. W. (1998), "Customer satisfaction and word of mouth", Journgl of Sertice Research
August:5-17.
Vol l,
Andreasen, A. R., and A. Best (1977), "Consumer complaint: Does business respond?" Haryard Business
Review July-August:55- I 0 1.
Arndt, 1 (1967), "Word of Mouth Advertising: A Review of The Literature New York", Advertising
Research Foundation Inc.
Balmer, J. M. T., and Wilkinson A. (1991), "Building Societies: Change, strategy and corporate identity",
Journal of General Management 17:22-33.
Bearden, W.O., and R. L. Oliver (1985), "The Role of Public and Private Complaining in'Satisfaction with
Problem Resolution", The Journal of Consumer Affairs 19,2:222-240.
Bearden, W. O., and J. E. Teel (1983), "Selected Determinants of Customer Satisfaction and Complaint
Reports ", Jo ur n a I of Mar ke t i n g Re s e a r c h 20 :21 -28.
Bowman, D., and Narayandas D (2001), "Managing Customer-initiated contacts with manufacturers: The
impact on share of category requirements and word-of-mouth behavior", Journal of Marketing
Res earch 3 8 (Agustus) :28 | -297 .
Buttle, and Francis A. (1998), "Word-of-N{outh: Understanding and Managing Referral Marketing",
Journal of Strategic Marketing 6:241-254.
Chernatony, L. De, and Dall'olmo Riley F. (1999), "Experts'views about defining services brands and the
principles of services branding", Jottrnal of Bus ines s Res earch 46:18l -192.
I
80
Jumal Manajemen Bisnis & Publik
,
volume 7, Nomor 2, Agusrus 2009, htm 69-8r
Chun, R., and Davies G. (2006), "The Influence of Corporate Character on Customers and Employees:
Exploring Similarities and Differences", Journal Academy of Marketing Science 34 138-146.
Day, G. S. (1971), "Attitude change, media and word of mouth;', Journal of Advertising Research ll
(6)31a0.
Desatnick, R.L. (1987), Managing to Keep the Customer. San Francisco: CA: Jossey-Bass.
East, Robert (2005), "The Impact of positive and negative word of mouth on brand choice", in, ANZMAC
Conference: Advertising/marketing communication Issue.
Engel, J.F., Kegerris R. J., and Blackwell R. D. (1969), "Word of mouth communication by the innovator",
Journal of Marketing 33:l5-19.
File, Karen tvt. , gen B. Judd, and Russ A. Prince (lgg2), "Interactive Marketing: The Influence of
Participation on Positive Word.of-mouth and Referrals", Journal of Services Marketing 6
(\:5-14.
File, Karen M., and Russ A. Prince (1992), "Positive Word-of-Mouth: Customer Satisfaction and Buyer
Behavior", International Journal of Bank Marketing l0 (l):25-31.
Fiske, Susan T. (1980), "Attention and Weight in Person Perception: The Impact of Negative and Extreme
Behavior", Journal of P er s onal ity an d S o c i al P sychol o gt 3 3(6) : 8 8 9-906.
Harris, F., and L. De Chernatony (2001), "Corporate branding and corporate brand performance", European
Journ al of Marke t ing 3 5 :4 4 l -461.
Harrison-Walker, L. J. (2001), "The measurement of word-of-mouth communication and investigation of
service quality and customer commitment as potential antecedents" , Journal of Service Research 4
(I
):60-75.
Hartline, M., and Jones K. C. (1996), "Employee performance cues in a hotel environment: Influences on
perceived service quality, value and word of mouth intentions", Journal of Business Research 35
(3):207-215.
Hirschman, A.O. (1970), Yoice and Loyalty: Responses to Decline in Firms, Organizations and States.
Cambridge MA: Harvard University Press.
Iyengar, Raghuram, Han Sangman, and Gupta Sunil (2009), "Do Friends Influence Purchases in Social
Network?" in, Working papers,Philadelphia: Wharton School University of Pennsylvania.
Keller, Ed, and Jon Barry (2003), The InJluentials: One American in Ten Tells the other Nine How to Vote,
ll/here to Eat, and ll'hat to Buy. New York: The Free Press.
Lynn, S.A. (1987), "Identifting buying influences for a professional service: implications for marketing
efforts", Industrial Marketing Management I 6: I 9-30.
Mahajan, V., and E. Muller (1998), "When is it worthwhile targeting the majoriqv instead of the innovators
in a new product launch", Journal of Marketing Research 35 (a):a88-495.
Mangold, W. G., F. Miller, and G. R. Brockway (1999), "Word-of-mouth communication in the service
marketplace" , Journal of Services Marketing l3 ( I ):33-47.
McKenn4 R. (1991), Relationship Marketing. Addison-Wesley: Reading MA.
Mittal, B. , and W. M. Lassar (1998), "Why do customers switch? The dynamics of satisfaction versus
loyalty", Journal of Serrices Marketing 12 (3):177-194.
Mittal, V., W. T. Ross, and P. M. Baldasare (1998), "The asymmetric impact of negative and positive
attribute-level performance on overall satisfaction and repurchase intentions", Journal ofMarketing
62 (January):33-47.
Mizerski, and Richard W. (1982), "An Athibutional Explanation of the Disproportionate Influence of
Unfavorable Information", Journal of C on sum er Re s e arch 9 ( l ) :30 1 -3 1 0.
Murray, and Keith B: (1991), "A Test of Services Marketing Theory: Consumer Information Acquisition
Activities", Journal of Marketing 55 (l):10-25.
"An exploration of the brand identity-brand image linkage: A, communications
perspective", Journal of Brand Management 12:264-279.
Nervman, and Mark E. J. (2003), "The structure and function of complex networks", SAM Review 45:167256.
O'Cass, A., and D. Grace (2004), "Exploring consumer experiences with a service brand", The Journal of
Product and Brand Management 13:257-261.
Oliver, and Richard L. (1997), "A Cognitive Model of the Antecedents and Consequences of Satisfaction
Decisions", Journal of Marketing Research l7 (November):460 469.
Prince, R. A., and K. M. File (1994), The Seven Faces of Philanthropy. San Francisco: Jossey-Bass Inc.
Reichheld, F. F. (1996), The Loyalty Effect. Boston: Harvard Business School Press.
Nandan, S. (2005),
Yasri, Faktor-Faklor Yang
Mempengaruhi
81
Journal of Advertising Research
Reynolds, Fred D., and Darden William R. (1972), "Why the Midi Failed" ,
12 August:39-46.
A Pilot Study", Journal of
Nchins, Marsha (1985), "Negative Word-of-Mouth by Dissatisfied Consumers:
Marketing 47 (Wihter):68-78'
Jossey-Bass'
Rosso, H.A. (1991), Achieving Excellence in Fundraising. San Francisco:
of Advertising Research
Journal
lnnovations"
Low-Risk
in
,
(1971),
"Woldrof-Mouth
Sheth, Howard
ll
(3): t 5-1 8.
Singh,
la[aip (1990), "Voice, Exit, and Negative Word-of-Mouth Behaviors: An Investigation
Three Service Categories " , Journal
Solvang, g"*i Kr;h,
o7
the Academy of Marketing Science 18, Number I: I -l 5 '
Across
(2008), "Customer protest: ExiL v;ice o. negatiue word of mouth"' Journal
of
Vol' 3'
p.
purchase decision for professional services", Journal
(1987),
industrial
"The
H.
Zinsner
and
R.,
Stock, J.
of Business Research I 5 : 1-l 6'
Journal of Retailing
J.
Swan, E., and Oliver R. L. (1989), "Postpurchase communications by consumers",
65 (2):16-33.
,'Buyer perceptions of the purchase process and its effects on customer
Business Science and Applied Management
Tanner,
J. F. Jr. (1996),
satis faction ", In d us tr i al
M ar ke t in g Man
a ge m
ent 25 :25-3 3'
Corsrmr', Complaint Han-dling ii America: Summary of Findings and Recommendations'
Tarp
'
' (1986),
Washington DC: White House Office of Consumer Affairs'