36738590 Teks Muhasabah Ini Digunakan Pa
Teks Muhasabah ini digunakan untuk menumbuhkan Emotional
Spritual anak didik. Namun secara umum teks muhasabah ini
dapat kita gunakan untuk menumbuhkan kepekaan bagi diri
kita sendiri
Oleh : Losinin Johalin, Timbalan YDP Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) Ranau
(Teks ini digunakan dalam Kursus Pembangunan Kerohanian Remaja)
Gunakan Muzik – KITARO (Caravansary)
“Siapakah kita? Dari mana kita datang? Kemana kita akan
dikembalikan? Kesemua persoalan ini akan membawa kita
kepada Pencipta Yang Satu yakni Allah Rabbuljalil. Selamilah ke
dalam diri sendiri sejauh mana kita menyedari hakikat bahawa
manusia walau sehebat dan setinggi mana kedudukannya
diatas muka bumi ini namun yang memisahkan darjat manusia
disisi Allah hanyalah Iman dan Takwa.
Perhatikanlah disekeliling kita, betapa besarnya kurniaan
nikmat Allah untuk manusia. Bangkit daripada tidur adalah satu
nikmat, dapat membuka mata dan melihat adalah nikmat,
memandang cermin dan melihat diri kita dari hujung rambut ke
hujung kaki terasa begitu agungnya kejadian Allah. Itu hanya
setakat diri kita sendiri, belum lagi memandang keluar tingkap
melihat langit yang terbentang luas yang tidak ada siapa yang
mengetahui betapa luasnya ia. Sesungguhnya ilmu Allah itu
tiada batasnya sepertimana ilmu manusia kerana Dia adalah Alkhaliq. Sedarlah siapa kita wahai sekalian manusia, kita ini
adalah hamba, hamba abdi kepada Tuhan yang satu yakni
Allah.
Cuba hitungkan berapa lama sudah kita menumpang hidup
diatas bumi Allah ini? 20 tahun? 40 tahun? 60 tahun? Selama
kita hidup dengan menikmati segala nikmat yang Allah berikan
ini, apa yang telah kita lakukan untuk membayarnya? Allah
tidak menagih hambaNya untuk membayar dengan wang
ringgit dan harta benda, apa yang Allah kehendaki hanyalah
ketaatan kita sebagai hambanya. Selama kita hidup, adakah
kita benar-benar taat dengan segala perintahnya sebagai ‘Tuan’
kepada kita? Allah memerintahkan kita solat apabila masuk
waktunya, adakah kita taat? atau kita masih sibuk dengan
urusan dunia. Tidak merasa bersalahkah kita membiarkan
‘Tuan’ menanti kita untuk mengadapNya. Tanyalah diri masingmasing ‘selama kita hidup, apa yang telah kita lakukan untuk
Allah dan agamanya?’ dan ‘setiap hari berapa lama kita
mengingati Allah?. Sehari ada 24 jam dan dalam waktu
sebanyak itu, berapa saat, berapa minit, berapa jam kita
mengingati Allah?
Wahai anak-anakku………
apa saja yang telah engkau perbuat….
Kemana saja engkau melangkahkan kakimu……
Kemana saja engkau arahkan pandanganmu….
Apa saja yang engkau ucapkan dari lisanmu….
Atau barangkali ini yang jarang terduga oleh kalian, sudahkah engkau
mengingat bagaimana kebijakanmu kau gunakan……apa saja yang
pernah engkau pikirkan… engkau bayangkan….
Hitunglah!… apakah yang telah kau lakukan, kebaikan?
Ataukah masih ada perbuatan dosa yang masih saja kau lakukan?
Apakah kita yakin pahala lebih banyak dari dosa?
Ingatlah janji Allah ”Wamaya’mal mistqola dzarrotin khoira yarahu,
wamaya’mal mistola dzarotin syarroyyarah” ingatlah itu!
Sekecil-kecil kebaikan dan kejahatan semuanya akan dihitung oleh
Allah..akan dihitung wahai anak-anakku..
kalian punya mata, tapi kalian sering gunakan untuk melihat yang tidak
pantas untuk dilihat; kalian tidak menggunakannya untuk membaca ayatayat Allah
kalian punya telinga, tapi kalian sering gunakan untuk mendengar kata
sia-sia;
kalian tidak menggunakannya untuk mendengar nasehatorant tua dan
guru-guru
kalian punya lidah, tapi kalian sering gunakan untuk berbohong dan
menghina,
menyakitkan
hati
kawan-kawanmu,
kalian
tidak
menggunakannya untuk berdzikir dan saling menasehati dalam
kebenaran dengan teman-temanmu
kalian punya akal, tapi akal itu jarang digunakan untuk memikirkan
bagaimana berfikir yangbermanfaat, membiarkan akal menjadi liar liar
justru sering memakainya untuk memikirkan hal-hal yang salah
kalian punya tangan dan tapi kalian sering gunakan untuk menzalimi
orang dan menzalimi diri sendiri; kalian tidak menggunakannya untuk
menyingkirkan kemungkaran
kalian punya kaki, tapi kalian sering gunakan untuk melangkah menuju
tempat maksiat; kalian tidak menggunakannya untuk pergi ke tempat
ibadah dan kebajikan
Wahai anak-anakku….
Ingat pada ibu dan ayah kalian..
Bayangkan wajah mereka hadir di hadapan mu..
Ada di antara kalian yang ibu ayahnya masih bersama di sisi…
Mungkin ada di antara kalian yang ibu atau ayah atau
keduanya telah lama pergi buat selama-lamanya…
Pergi mengadap
mereka sayangi..
Ilahi…telah
meninggalkan
engkau
yang
Anak-anakku..
Bayangkan wajah ibu…wajah ayah…
Bayangkan wajah mereka yang letih dan penat dari bekerja
mencari rezeki…
Dapatkah engkau memahami apa yang mereka rasai…
Dapatkah engkau memahami apa yang mereka tanggung?
Ibumu…
Ingatlah bagaimana ibumu mengandungmu selama 9 bulan.
Sejak engkau dalam kandungan, ibumu sakit tak terhenti..
Melahirkanmu bertarung dengan nyawa dan keperitan..tapi ibu
tak pernah menyesal untuk melahirkan mu ke dunia..
Ingat pula bagaimana kesabaran ibumu menyusukanmu…
merawatmu…. Memujukmu dengan belaian kasih sayang ketika
kau menangis
Ayahmu..
Ketua keluarga yang menjaga engkau dan keluarga..
Membanting tulang dengan penuh kesungguhan untuk mencari
rezeki
Mencari wang untuk membiayai pelajaran mu…
Namun,
sudahkah engkau berbakti kepada ibu kalian….. sudahkah……?
Sudahkah engkau berbakti kepada ibu kalian……sudahkah……?
Sudahkan engkau berbakti kepada ayah kalian…sudahkah……?
Masihkah engkau terus menerus menyakiti mereka dengan
kata-kata mu yang melukakan?
Masihkah engkau terus dengan sikap malas ketika mereka
memohon pertolongan?
Masihkan kalian meneruskan kebencian kepada kedua orang
tuamu kerana tidak memenuhi permintaanmu…
Masihkah engkau mengatakan kedua orang tua mu jahat….
Layakkah mengatakan begitu?… layakkah…. buat ibu yang
melahirkanmu dan ayah yang telah merawatmu dengan penuh
kasih sayang dan kesabaran.
Wahai anakku………
Guru-guru kalian yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan
kepada kalian dengan penuh keikhlashan tetapi engkau tidak
hormat kepada guru-guru mu…
Padahal anak2ku…. Kejayaan para ilmuan terdahulu adalah
disebabkan mereka menghormati dan memuliakan guru2nya
walaupun mereka hanya mengajarkan satu kalimat tayyibah.
Masih ingatkah dengan apa yang pernah kalian perbuat untuk
guru-gurumu saat mereka menasehatimu…
Engkau
marah…sinis…dendam….bahkan
mengacuhkan…
mereka. Malah engkau dengan senang menjawab ”cikgu ini
bukan urusan cikgu!”, ”cikgu mengapa menyibuk, sayakan
bukan anak cikgu!”
Anak2ku… dari guru-guru mu engkau belajar sehingga menjadi
seorang yang pandai..dapat ilmu yang tinggi dan akhirnya
berjaya menjadi seorang yang berguna pada masa akan
datang.
Darimana kalian mengetahui itu….darimana….? Masihkah
engkau menafikan jasa mereka? Bukankah mereka memang
bagaikan seorang yang berbakti seperti ibu bapa mu?
Sekali lagi anak-anaku… Guru-guru kalian tidak mengharapkan
balasan… jadilah anak-anak yang tumbuh menjadi pemuda
sholeh/h yang dapat menjadi kebanggaan Agama kalian, orang
tua kalian, keluarga kalian, bangsa kalian, sekolah kalian,….dan
pasti diri kalian.
doa……
Di malam yang baik ini, para malaikat menaungi kalian dengan
sayap-sayapnya, bertasbih untuk kalian, berdoa’a untuk kalian,
sebab kalian di majelis dzikir, sebab kalian telah bertobat dan
berdzikir kepada Allah, sebab kalian ingin menjadi anak-anak
yang baik, sebab kalian ingin menyambung silaturrahmi kepada
saudara, keluarga, guru-guru dan teman
Anakku… sekarang pejamkan mata kalian……sekarang
hadirkan
wajah
ibumu,
ayahmu,
saudara-saudaramu,
keluargamu, ustadz/h-mu, guru-gurumu, teman-temanmu, dan
oran-orang yang kamu anggap berjasa kepadamu…. lihatlah
mereka tersenyum gembira kepadmu, mereka tersenyum
karena melihat kebaikan ada padamu, mereka yakin bahwa
kelak kamu akan menjadi anak sholih/h yang dapat
membanggakan Agama,orang tua, keluarga, bangsa dan
negara., Mereka yakin kalian anak yang baik yang dapat
menyejukkan hati mereka dengan perilakumu yang baik….
Ya..Allah saksikanlah….sesungguhnya Engkau Mengetahui hatihati ini berhimpun dalam cinta kepada -MU, telah bersatu
dalam dakwah kepada-MU, telah berpadu dalam membela
syariat-MU. Teguhkanlah, ya…Allah ikatannya. Kekalkanlah
cinta kasihnya. Tunjukkanlah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati
kami ini dengan cahaya-MU yang tidak pernah redup,
lapangkanlah dada-dada kami dengan kelimpahan Iman
kepada-MU. Hidupkanlah hati kami dnegan ma’rifah kepadaMU, dan matikanlah kami dalam syahid di jalan-MU.
Ya Allah
Kau curahkan ilmu kepada kami, tetapi ilmu itu belum banyak
kami amalkan dan kami gunakan untuk membawa manusia
agar selalu ingat kepada-Mu
Kau mudahkan kami sholat, tetapi sholat itu belum membuat
kami mampu mencegah perbuatan yang keji dan mungkar;
pula sholat kami jauh dari khusyu’
Kau mudahkan kami puasa, tetapi puasa kami belum membuat
kami mencintai orang-orang yang lapar dan dahaga bertahuntahun lamanya
Kau mudahkan kami shodaqoh, tetapi masih terselip perasaan
riya’ di dada
Kau mudahkan kami berzikir, tetapi zikir kami sebatas di masjid
dan rumah-rumah saja
Sungguh malu kami menghadapMu ya Allah, apalagi memohon
sesuatu kepadaMu
Tapi bila tidak kepadaMu, kepada siapa lagi kami harus
memohon?
Kabulkanlah permohonan kami yang hina berikut ini ya Allah
Ya Rahman Ya Rahim….
Jadikanlah mata ini penglihatanMu ya Allah, agar ia hanya
melihat hal-hal yang halal dilihatnya
Jadikanlah telinga ini pendengaranMu ya Allah, agar ia hanya
mendengar hal-hal yang halal didengarnya
Jadikanlah lidah ini gaung wahyuMu, agar manusia hanya
merasakan kedamaian dan cinta dariMu
Jadikanlah tangan ini perpanjangan Kasih SayangMu ya Allah,
Perjalankanlah kaki ini ke tempat-tempat yang Engkau ridha
Dan selimuti akal ini selalu dalam cahaya kebijaksanaanMu –
wahai Al-Hakim
Ya Aziiz.. Ya Jabbar.. Ya Muttakkabir
Jadikanlah agar ilmu yang Kau bagi pada kami, bermanfaat dan
menyelamatkan kami di dunia dan di akherat
Jadikanlah agar harta yang Kau titipkan pada kami, selalu
barokah bagi manusia, terutama kaum dhuafa
Jadikanlah agar jabatan yang Kau amanahkan pada kami,
senantiasa kami gunakan untuk melayani ummat, melindungi
yang lemah dan tertindas, dengan menerapkan syari’atMu
Jadikanlah keluarga kami keluarga yang penuh cinta, sakinahmawaddah wa rahmah
Jadikanlah anak-anak kami anak-anak sholeh, yang doanya
akan menerangi kubur-kubur kami
Jadikanlah makanan yang kami makan energi ibadah kami
Jadikanlah pakaian yang kami pakai, manifestasi ketaqwaaan
kami
Ya Mujibud Du’a
Berilah hidayah pada para pemimpin kami, agar mereka
mengurus dan melayani kami dengan syariatMu yang penuh
berkah, dan jadilahkan kami bersatu dalam menerapkan
syariatMu ya Allah
Kami rindu dengan Rasulullah, dengan Khulafaur Rasyidin,
dengan para Khalifah, dengan keadilan, kemakmuran dan
keberkahan yang diciptakan oleh penerapan SyariahMu,
dengan keberanian Thariq bin Ziyad ketika membakar kapalnya
untuk
menghapus
keraguan
pasukannya
dengan
kesederhanaan Umar bin Abdul Aziz sehingga rakyat tak ada
lagi
yang
pantas
menerima
zakat
dengan kebijakan Harun ar-Rasyid ketika membangun pusatpusat ilmu pengetahuan di Baghdad dengan kemuliaan jihad
Salahuddin al-Ayubi ketika memperlakukan Richard Lion Heart
yang
terluka
dengan keyakinan Muhammad al-Fatih ketika masuk
Konstantinopel untuk memenuhi nubuwah Rasul Berilah kami
nikmat sebagaimana Engkau telah beri nikmat kepada mereka
ya Allah
Kami yakin bahwa RasulMu benar, Khilafah ala minhajin
Nubuwwah akan datang lagi, Berilah kesempatan kami untuk
menyaksikan kebesaranMu itu ya Allah, dan berilah kami
kekuatan dan kesabaran untuk menyumbangkan harta dan jiwa
kami dalam perjuangan itu.
Amien ya Rabbal Alamien……
Spritual anak didik. Namun secara umum teks muhasabah ini
dapat kita gunakan untuk menumbuhkan kepekaan bagi diri
kita sendiri
Oleh : Losinin Johalin, Timbalan YDP Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) Ranau
(Teks ini digunakan dalam Kursus Pembangunan Kerohanian Remaja)
Gunakan Muzik – KITARO (Caravansary)
“Siapakah kita? Dari mana kita datang? Kemana kita akan
dikembalikan? Kesemua persoalan ini akan membawa kita
kepada Pencipta Yang Satu yakni Allah Rabbuljalil. Selamilah ke
dalam diri sendiri sejauh mana kita menyedari hakikat bahawa
manusia walau sehebat dan setinggi mana kedudukannya
diatas muka bumi ini namun yang memisahkan darjat manusia
disisi Allah hanyalah Iman dan Takwa.
Perhatikanlah disekeliling kita, betapa besarnya kurniaan
nikmat Allah untuk manusia. Bangkit daripada tidur adalah satu
nikmat, dapat membuka mata dan melihat adalah nikmat,
memandang cermin dan melihat diri kita dari hujung rambut ke
hujung kaki terasa begitu agungnya kejadian Allah. Itu hanya
setakat diri kita sendiri, belum lagi memandang keluar tingkap
melihat langit yang terbentang luas yang tidak ada siapa yang
mengetahui betapa luasnya ia. Sesungguhnya ilmu Allah itu
tiada batasnya sepertimana ilmu manusia kerana Dia adalah Alkhaliq. Sedarlah siapa kita wahai sekalian manusia, kita ini
adalah hamba, hamba abdi kepada Tuhan yang satu yakni
Allah.
Cuba hitungkan berapa lama sudah kita menumpang hidup
diatas bumi Allah ini? 20 tahun? 40 tahun? 60 tahun? Selama
kita hidup dengan menikmati segala nikmat yang Allah berikan
ini, apa yang telah kita lakukan untuk membayarnya? Allah
tidak menagih hambaNya untuk membayar dengan wang
ringgit dan harta benda, apa yang Allah kehendaki hanyalah
ketaatan kita sebagai hambanya. Selama kita hidup, adakah
kita benar-benar taat dengan segala perintahnya sebagai ‘Tuan’
kepada kita? Allah memerintahkan kita solat apabila masuk
waktunya, adakah kita taat? atau kita masih sibuk dengan
urusan dunia. Tidak merasa bersalahkah kita membiarkan
‘Tuan’ menanti kita untuk mengadapNya. Tanyalah diri masingmasing ‘selama kita hidup, apa yang telah kita lakukan untuk
Allah dan agamanya?’ dan ‘setiap hari berapa lama kita
mengingati Allah?. Sehari ada 24 jam dan dalam waktu
sebanyak itu, berapa saat, berapa minit, berapa jam kita
mengingati Allah?
Wahai anak-anakku………
apa saja yang telah engkau perbuat….
Kemana saja engkau melangkahkan kakimu……
Kemana saja engkau arahkan pandanganmu….
Apa saja yang engkau ucapkan dari lisanmu….
Atau barangkali ini yang jarang terduga oleh kalian, sudahkah engkau
mengingat bagaimana kebijakanmu kau gunakan……apa saja yang
pernah engkau pikirkan… engkau bayangkan….
Hitunglah!… apakah yang telah kau lakukan, kebaikan?
Ataukah masih ada perbuatan dosa yang masih saja kau lakukan?
Apakah kita yakin pahala lebih banyak dari dosa?
Ingatlah janji Allah ”Wamaya’mal mistqola dzarrotin khoira yarahu,
wamaya’mal mistola dzarotin syarroyyarah” ingatlah itu!
Sekecil-kecil kebaikan dan kejahatan semuanya akan dihitung oleh
Allah..akan dihitung wahai anak-anakku..
kalian punya mata, tapi kalian sering gunakan untuk melihat yang tidak
pantas untuk dilihat; kalian tidak menggunakannya untuk membaca ayatayat Allah
kalian punya telinga, tapi kalian sering gunakan untuk mendengar kata
sia-sia;
kalian tidak menggunakannya untuk mendengar nasehatorant tua dan
guru-guru
kalian punya lidah, tapi kalian sering gunakan untuk berbohong dan
menghina,
menyakitkan
hati
kawan-kawanmu,
kalian
tidak
menggunakannya untuk berdzikir dan saling menasehati dalam
kebenaran dengan teman-temanmu
kalian punya akal, tapi akal itu jarang digunakan untuk memikirkan
bagaimana berfikir yangbermanfaat, membiarkan akal menjadi liar liar
justru sering memakainya untuk memikirkan hal-hal yang salah
kalian punya tangan dan tapi kalian sering gunakan untuk menzalimi
orang dan menzalimi diri sendiri; kalian tidak menggunakannya untuk
menyingkirkan kemungkaran
kalian punya kaki, tapi kalian sering gunakan untuk melangkah menuju
tempat maksiat; kalian tidak menggunakannya untuk pergi ke tempat
ibadah dan kebajikan
Wahai anak-anakku….
Ingat pada ibu dan ayah kalian..
Bayangkan wajah mereka hadir di hadapan mu..
Ada di antara kalian yang ibu ayahnya masih bersama di sisi…
Mungkin ada di antara kalian yang ibu atau ayah atau
keduanya telah lama pergi buat selama-lamanya…
Pergi mengadap
mereka sayangi..
Ilahi…telah
meninggalkan
engkau
yang
Anak-anakku..
Bayangkan wajah ibu…wajah ayah…
Bayangkan wajah mereka yang letih dan penat dari bekerja
mencari rezeki…
Dapatkah engkau memahami apa yang mereka rasai…
Dapatkah engkau memahami apa yang mereka tanggung?
Ibumu…
Ingatlah bagaimana ibumu mengandungmu selama 9 bulan.
Sejak engkau dalam kandungan, ibumu sakit tak terhenti..
Melahirkanmu bertarung dengan nyawa dan keperitan..tapi ibu
tak pernah menyesal untuk melahirkan mu ke dunia..
Ingat pula bagaimana kesabaran ibumu menyusukanmu…
merawatmu…. Memujukmu dengan belaian kasih sayang ketika
kau menangis
Ayahmu..
Ketua keluarga yang menjaga engkau dan keluarga..
Membanting tulang dengan penuh kesungguhan untuk mencari
rezeki
Mencari wang untuk membiayai pelajaran mu…
Namun,
sudahkah engkau berbakti kepada ibu kalian….. sudahkah……?
Sudahkah engkau berbakti kepada ibu kalian……sudahkah……?
Sudahkan engkau berbakti kepada ayah kalian…sudahkah……?
Masihkah engkau terus menerus menyakiti mereka dengan
kata-kata mu yang melukakan?
Masihkah engkau terus dengan sikap malas ketika mereka
memohon pertolongan?
Masihkan kalian meneruskan kebencian kepada kedua orang
tuamu kerana tidak memenuhi permintaanmu…
Masihkah engkau mengatakan kedua orang tua mu jahat….
Layakkah mengatakan begitu?… layakkah…. buat ibu yang
melahirkanmu dan ayah yang telah merawatmu dengan penuh
kasih sayang dan kesabaran.
Wahai anakku………
Guru-guru kalian yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan
kepada kalian dengan penuh keikhlashan tetapi engkau tidak
hormat kepada guru-guru mu…
Padahal anak2ku…. Kejayaan para ilmuan terdahulu adalah
disebabkan mereka menghormati dan memuliakan guru2nya
walaupun mereka hanya mengajarkan satu kalimat tayyibah.
Masih ingatkah dengan apa yang pernah kalian perbuat untuk
guru-gurumu saat mereka menasehatimu…
Engkau
marah…sinis…dendam….bahkan
mengacuhkan…
mereka. Malah engkau dengan senang menjawab ”cikgu ini
bukan urusan cikgu!”, ”cikgu mengapa menyibuk, sayakan
bukan anak cikgu!”
Anak2ku… dari guru-guru mu engkau belajar sehingga menjadi
seorang yang pandai..dapat ilmu yang tinggi dan akhirnya
berjaya menjadi seorang yang berguna pada masa akan
datang.
Darimana kalian mengetahui itu….darimana….? Masihkah
engkau menafikan jasa mereka? Bukankah mereka memang
bagaikan seorang yang berbakti seperti ibu bapa mu?
Sekali lagi anak-anaku… Guru-guru kalian tidak mengharapkan
balasan… jadilah anak-anak yang tumbuh menjadi pemuda
sholeh/h yang dapat menjadi kebanggaan Agama kalian, orang
tua kalian, keluarga kalian, bangsa kalian, sekolah kalian,….dan
pasti diri kalian.
doa……
Di malam yang baik ini, para malaikat menaungi kalian dengan
sayap-sayapnya, bertasbih untuk kalian, berdoa’a untuk kalian,
sebab kalian di majelis dzikir, sebab kalian telah bertobat dan
berdzikir kepada Allah, sebab kalian ingin menjadi anak-anak
yang baik, sebab kalian ingin menyambung silaturrahmi kepada
saudara, keluarga, guru-guru dan teman
Anakku… sekarang pejamkan mata kalian……sekarang
hadirkan
wajah
ibumu,
ayahmu,
saudara-saudaramu,
keluargamu, ustadz/h-mu, guru-gurumu, teman-temanmu, dan
oran-orang yang kamu anggap berjasa kepadamu…. lihatlah
mereka tersenyum gembira kepadmu, mereka tersenyum
karena melihat kebaikan ada padamu, mereka yakin bahwa
kelak kamu akan menjadi anak sholih/h yang dapat
membanggakan Agama,orang tua, keluarga, bangsa dan
negara., Mereka yakin kalian anak yang baik yang dapat
menyejukkan hati mereka dengan perilakumu yang baik….
Ya..Allah saksikanlah….sesungguhnya Engkau Mengetahui hatihati ini berhimpun dalam cinta kepada -MU, telah bersatu
dalam dakwah kepada-MU, telah berpadu dalam membela
syariat-MU. Teguhkanlah, ya…Allah ikatannya. Kekalkanlah
cinta kasihnya. Tunjukkanlah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati
kami ini dengan cahaya-MU yang tidak pernah redup,
lapangkanlah dada-dada kami dengan kelimpahan Iman
kepada-MU. Hidupkanlah hati kami dnegan ma’rifah kepadaMU, dan matikanlah kami dalam syahid di jalan-MU.
Ya Allah
Kau curahkan ilmu kepada kami, tetapi ilmu itu belum banyak
kami amalkan dan kami gunakan untuk membawa manusia
agar selalu ingat kepada-Mu
Kau mudahkan kami sholat, tetapi sholat itu belum membuat
kami mampu mencegah perbuatan yang keji dan mungkar;
pula sholat kami jauh dari khusyu’
Kau mudahkan kami puasa, tetapi puasa kami belum membuat
kami mencintai orang-orang yang lapar dan dahaga bertahuntahun lamanya
Kau mudahkan kami shodaqoh, tetapi masih terselip perasaan
riya’ di dada
Kau mudahkan kami berzikir, tetapi zikir kami sebatas di masjid
dan rumah-rumah saja
Sungguh malu kami menghadapMu ya Allah, apalagi memohon
sesuatu kepadaMu
Tapi bila tidak kepadaMu, kepada siapa lagi kami harus
memohon?
Kabulkanlah permohonan kami yang hina berikut ini ya Allah
Ya Rahman Ya Rahim….
Jadikanlah mata ini penglihatanMu ya Allah, agar ia hanya
melihat hal-hal yang halal dilihatnya
Jadikanlah telinga ini pendengaranMu ya Allah, agar ia hanya
mendengar hal-hal yang halal didengarnya
Jadikanlah lidah ini gaung wahyuMu, agar manusia hanya
merasakan kedamaian dan cinta dariMu
Jadikanlah tangan ini perpanjangan Kasih SayangMu ya Allah,
Perjalankanlah kaki ini ke tempat-tempat yang Engkau ridha
Dan selimuti akal ini selalu dalam cahaya kebijaksanaanMu –
wahai Al-Hakim
Ya Aziiz.. Ya Jabbar.. Ya Muttakkabir
Jadikanlah agar ilmu yang Kau bagi pada kami, bermanfaat dan
menyelamatkan kami di dunia dan di akherat
Jadikanlah agar harta yang Kau titipkan pada kami, selalu
barokah bagi manusia, terutama kaum dhuafa
Jadikanlah agar jabatan yang Kau amanahkan pada kami,
senantiasa kami gunakan untuk melayani ummat, melindungi
yang lemah dan tertindas, dengan menerapkan syari’atMu
Jadikanlah keluarga kami keluarga yang penuh cinta, sakinahmawaddah wa rahmah
Jadikanlah anak-anak kami anak-anak sholeh, yang doanya
akan menerangi kubur-kubur kami
Jadikanlah makanan yang kami makan energi ibadah kami
Jadikanlah pakaian yang kami pakai, manifestasi ketaqwaaan
kami
Ya Mujibud Du’a
Berilah hidayah pada para pemimpin kami, agar mereka
mengurus dan melayani kami dengan syariatMu yang penuh
berkah, dan jadilahkan kami bersatu dalam menerapkan
syariatMu ya Allah
Kami rindu dengan Rasulullah, dengan Khulafaur Rasyidin,
dengan para Khalifah, dengan keadilan, kemakmuran dan
keberkahan yang diciptakan oleh penerapan SyariahMu,
dengan keberanian Thariq bin Ziyad ketika membakar kapalnya
untuk
menghapus
keraguan
pasukannya
dengan
kesederhanaan Umar bin Abdul Aziz sehingga rakyat tak ada
lagi
yang
pantas
menerima
zakat
dengan kebijakan Harun ar-Rasyid ketika membangun pusatpusat ilmu pengetahuan di Baghdad dengan kemuliaan jihad
Salahuddin al-Ayubi ketika memperlakukan Richard Lion Heart
yang
terluka
dengan keyakinan Muhammad al-Fatih ketika masuk
Konstantinopel untuk memenuhi nubuwah Rasul Berilah kami
nikmat sebagaimana Engkau telah beri nikmat kepada mereka
ya Allah
Kami yakin bahwa RasulMu benar, Khilafah ala minhajin
Nubuwwah akan datang lagi, Berilah kesempatan kami untuk
menyaksikan kebesaranMu itu ya Allah, dan berilah kami
kekuatan dan kesabaran untuk menyumbangkan harta dan jiwa
kami dalam perjuangan itu.
Amien ya Rabbal Alamien……