RESUME SPESIFIKASI TEKNIS OVERLAY FASILI
RESUME SPESIFIKASI TEKNIS
OVERLAY FASILITAS PERGERAKAN PESAWAT SISI UDARA UTARA SOETA
NO
ITEM PEKERJAAN
1
PEKERJAAN OVERLAY RUNWAY
Tack Coat
2
AC-BC dan AC-WC
RESUME SPESIFIKASI TEKNIS
Penyemprotaan 0,35 Ltr/m2
Tipe Tack Coat Rapid Curring (RC) atau Emulsi Rapid Setting (RS)
Waktu Curring minimal 30 menit
Kuat geser (shear Strenght) antara beton dan dan Hotmix 0,41 MPa
Aspal
Aspal yang digunakan PG 76
Spesifikasi Aspal PG 76
No
Test Properties
1 Dynamic Viscocity @ 135 °C
2 Dynamic Viscocity @ 170 °C
3
Elastic Recovery on Fresh binder, 25
°C, 10 cm elongation
4 Flash Point
5
Dynamic shear G */sinδ @ 10 rad/sec,
76 °C
6 Loss of Mass
7 Increase of Softening Point
Test Method
ASTM D4402
ASTM D4402
Unit
Pa.S
Pa.S
Limit
Max.
Max.
Value
3.00
0.80
ASTM D6084
%
Min
75
ASTM D92
°C
Min
230
AASTHO T315
kPa
Min
1.00
ASTM D2872
ASTM D38
% w/w
°C
Max.
Max.
1.00
10
8
Elastic Recovery on RTFOT binder, 25
°C, 10 cm elongation
ASTM D6084
%
Min
75
9
Dynamic shear after RTFOT
G */sinδ @ 10 rad/sec, 76 °C
AASTHO T315
kPa
Min
2.20
10
Dynamic shear after PAV
G */sinδ @ 10 rad/sec, 31 °C
AASTHO T315
kPa
Min
5,000
ASTM D35
ASTM D5
°C
dmm
Max.
Max.
5
9
KIT in-house methode
% w/w
Max.
1.00
Test Method
Unit
Limit
Value
11 Evoluton of Softening Point
12 Evoluton of Penetration
13
Marshall Block Using Original Binder,
Resistance to Kerosene, Weight Loss
Spesifikasi Aspal PEN 60/70
No
Test Properties
1 Penetrasi 25°C; 100 gr; 5 detik; 0,1 mm
2
3
4
5
6
7
8
9
10
SNI 06-2456-1991
60-79
%
%
%
%
%
Min
Min
Min
Min
Max
Min
Min
Max
45-58
200
200
1.0
99
0.8
54
50
2
Test Method
Unit
Limit
Value
1 Penetrasi 25°C; 100 gr; 5 detik; 0,1 mm
SNI 06-2456-1991
%
Sebelum
Pencampuran
Min
55
2 Daktilitas 25 °C
SNI 06-2432-1991
cm
Min
40
Aturan
PB. 0206 D 76
BS
PB. 0202 D 76
PB. 0202 D 76
AASTHO T112
Unit
%
%
%
%
%
Limit
Min
Max
Max
Min
Max
Value
95
25
3
2.5
0.25
Los Angeless Abrassion
ASTM D-693-77
%
Max
25
Titik Lembek
Titik Nyala
Daktilitas 25 °C
Berat Jenis
Kelarutan dalam Trichlor Ethylen
Penurunan Berat (dengan TFOT)
Penetrasi Setelah Penurunan Berat
Daktilitas Setelah Penurunan Berat
Kadar Parafin
Bahan Aspal diperoleh dari benda uji pada campuran:
No
Test Properties
Agregat Kasar
Spesifikasi Agregat Kasar
No
Test Properties
1 Kelekatan terhadap Aspal
2 Indek Kepipihan
3 Peresapan terhadap Air
4 Berat Jenis Semu / Apparent
5 Gumpalan-gumpalan Lempung
6 Kehilangan Agrgegat akibat Abrasi
7 Agregat harus Bersih
SNI 06-2434-1991
SNI 06-2433-1991
SNI 06-2432-1991
SNI 06-2441-1991
RSNI M-04-2004
SNI 06-2440-1991
SNI 06-2456-1991
SNI 06-2432-1991
°C
°C
cm
NO
ITEM PEKERJAAN
RESUME SPESIFIKASI TEKNIS
Agregat Hakus
Spesifikasi Agregat Halus
No
Test Properties
Aturan
Unit
Limit
Value
AASTHO TD176 atau
ASTM D.2419-74
%
Min
85
2 Berat Jenis Semu / Apparent
PB. 0203 D 76
%
Min
3 Batas Attenberg
PB 0109 D76 &
010101 D76
4 Peresapan terhadap Air
5 Gumpalan-gumpalan Lempung
PB. 0202 D 76
AASTHO T112
1 Nilai Sand Equivalen
%
%
Max
Max
Filler
- Material Filler : Debu abu pecah; Portland cement; Abu Terbang; atau bahan non plastis
- Filler harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan, Sesuai dengan SK SNI M-02-1994 apabila diuji dengan
pengayakan basah Bahan lolos Ayakan NO. 200 (75 micron) tidak kurang dari 75 %.
- Apabila diperikasa dengan metode PB.0201 D76
No
Ukuran Saringan
% Lolos
1 No. 30 (0,590)
100
2 No. 50 (0,279)
95-100
3 No. 100 (0,149)
90-100
4 No.200 (0,074)
70-100
Gradasi Agregat untuk Campuran Aspal
Sieve Size
AC-BC
AC-WC
1-1/2 in. (37,5 mm)
1 in (24,0 mm)
100
76-98
100
3/4 in (19,0 mm)
1/2 in (12,5 mm)
66-86
79-99
3/8 in (9,5 mm)
57-77
68-88
No. 4 (4,74 mm)
40-60
48-68
26-46
33-53
No. 8 (2,36 mm)
17-37
20-40
No. 16 (1,18 mm)
11-27
14-30
No. 30 (0,600 mm)
7-19
9-21
No. 50 (0,300 mm)
6-16
6-16
No. 100 (0,150 mm)
3-6
3-6
No. 200 (0,0075 mm)
5,5-7,0 (6,25)
6,0-7,5 (6,75)
Asphalt Percent
Contoh Agregat Kasar dan Halus diambil dan dicuci untuk memngetahui seluruh material yang lolos saringan
no.200. minimum 50 % harus lolos saringan No. 200
Job Mix Formula
- Job Mix Formula berdasarkan Marshall Test Method
- Toleransi Material dalam Job mix Formula:
No
Job Mix Tolerance
+ 4 % dari totoal Aggregat
2
Aggregat Passing
Sieve No. 8 (2,36 mm)
+ 3 % dari totoal Aggregat
3
Aggregat Passing
Sieve No. 20
+ 2 % dari totoal Aggregat
4 Kadar Aspal
5 Kehilangan Suhu dari AMP ke Site
-
Toleransi Komp. Camp
Aggregat Passing
1
Sieve No. 4 (4,75 mm)
Tabel Test Property untuk Campuran Aspal
No
Test Property
1 Penyerapan Aspal (%)
2 Jumlah Tumbukan Perbidang
3 Rongga dalam Campuran % (VIM)
4 Rongga dalam Aggregat % (VMA)
5 Rongga Terisi Aspal % (VFB)
6 Stabilitas Marshall (Kg)
7 Air Void (%)
8 Flow
9 Marshall Qoutient (Kg/mm)
10
Stabilitas marshall Sisi % setelah
perendaman selama 24 Jam, 60 °C
2.5
Non
Plastis
+ 1 % dari totoal Aggregat
+ 10 °C
AC-BC
Max. 1,2
75
3,5 - 5,5
Min. 14
Max. 65
Min 1000 Kg
2-5
8 - 16
Min. 300
AC-WC
Max. 1,2
75
3,5 - 5,5
Min. 15
Max. 65
Min 1000 Kg
2-5
8 - 16
Min. 250
Min 75
Min 75
3
0.25
NO
ITEM PEKERJAAN
RESUME SPESIFIKASI TEKNIS
11
Rongga dalam Campuran % pada
Kepadatan Membal (Refusal)
12 No. 200 (0,075 mm)
13 Asphal Percent
Pekerjaan Tappring
Min 2,5
3-6
6,0 - 7,5 (6,75)
3-6
5,5 - 7,0 (6,25)
-
Plant Mixture
Mixture Hasil produksi rutin yang normal dinyatakan sebagai plant mixture.
No
Test Property
Tolerance
1 Mixture
+ 1 % dari JMF
2 Bitumen
+ 1 % dari JMF
Min. 1000 Kg
3 Stability
-
Temperatur
No
Deskription
Value
1 Mixing Temperature
Asphalt
149 °C - 177 °C
Agregate
160 °C - 175 °C
Temperatur Agregat tidak boleh lebih 14°C dari Temperatur Asphalt
2 Laying Temperature
135 °C - 173 °C
> 122 °C
3 Rolling Temperature
4 Temperture sesuai hasil triial mix untuk memperoleh field density yang disyaratkan
Pelaksanaan Overlay
- Penghamparan minimum 120 m per malam
- Waktu Curring Hotmix Minimum 2 Jam
No
Uraian
1 Penghamparan
2 Pemadatan I (Break Down)
3 Pemadatan II
4 Pemadatan III (Final)
3
Min 2,5
Alat
Asp. Finisher Min. 6 m
Tandem 6-8 Ton
PTR
Tandem 8-10 Ton
Kec.
3-4 Km/Jam
5-8 Km/Jam
3-4 Km/Jam
Suhu
140 °C - 170 °C
125 °C - 145 °C
100 °C - 125 °C
> 90 °C
-
Setiap mengahiri pekerjaan Overlay perhari, ujung overlay harus dipasang joint taper (tappering)
Kemiringan Tappering maksimum 1 %
Untuk megawali / melanjutkan overlay hari berikutnya, tepering yang dibuat pada hari sebelumnya harus dipotong
dan dibongkar.
-
Bila pekerjaan harus dihentikan akibat kondisi darurat, karena kerusakan alat maupun hujan, maka harus dibuat
tapering ( Tapering Longitudinal kurang dari 1 %, dan Tapering horisontal kurang dari 5 %)
Untuk mengurang segresi pada area Tapering, maka gradasi mengikuti:
Sieve Size
AC-BC
AC-WC
1-1/2 in. (37,5 mm)
1 in (24,0 mm)
100
3/4 in (19,0 mm)
1/2 in (12,5 mm)
79-99
100
-
NO
ITEM PEKERJAAN
RESUME SPESIFIKASI TEKNIS
3/8 in (9,5 mm)
No. 4 (4,74 mm)
No. 8 (2,36 mm)
No. 16 (1,18 mm)
No. 30 (0,600 mm)
No. 50 (0,300 mm)
No. 100 (0,150 mm)
No. 200 (0,0075 mm)
Asphalt Percent
4
Pekerjaan Marka
1
PEKERJAAN SHOULDER RUNWAY
Sand & Gravel
1
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Runway Edge Light Inset R/W Centre Line
-
Spesifikasi Marka
No
1 Bahan Cat
2 Tinner
3 Glassbeads
Uraian
-
Peralatan Mesin Cat adalah Atomizing Spray - type marking machine
Toleransi lebar 5 %
-
Tebal 15 cm
CBR > 30 %
-
Runway Centre Line
No
1 Type Lampu
Uraian
3 Warna Lampu
-
Exit Taxiway Centre Line / Edge Light
-
Runway Edge Light
No
Uraian
1 Type Lampu
a. Flush (Inset Light)
b. Elevated
2 Posisi
a. Flush (Inset Light)
b. Elevated
3 Warna Lampu
Taxiway Centre Line
No
1 Type Lampu
Uraian
2 Posisi
3 Warna Lampu
-
Taxiway Edge Light
No
Uraian
1 Type Lampu
a. Flush (Inset Light)
b. Elevated
2 Posisi
a. Flush (Inset Light)
b. Elevated
3 Warna Lampu
3
Atuaran
Cat Khusus Jalan (ex ICI)
AASTHO M 247
2 Posisi
2
68-88
48-68
33-53
20-40
14-30
9-21
6-16
3-6
6,0-7,5 (6,75)
PAPI (Precision Approach Path Identification)
-
79-99
58-78
39-59
26-46
19-35
12-24
7-17
3-6
5,5-8,0 (6,75)
Value
0,8 Kg/m2
0,08 Ltr/m2
0,20 Kg/m2
Spesifikasi
Bidirectional Type Led 45 Watt 6.6 A dia 8 inch
lengkap dengan Shelow base
15 m antar lampu, dan 5 cm dari centre line
Ketinggian mak. 15 mm dari permukaan
Putih dan merah
Spesifikasi
Bidirectional Type Led 50 Watt 6.6 A dia 12 inch
Tidak ada pengadaaan
Ketinggian mak. 15 mm dari permukaan
Kenaikan mengikuti tinggi overlay
Putih ; Kecuali 600 m dari Runway End warna Kuning
Spesifikasi
Unidirectional Taxiway center line Type Led 15 Watt 6.6 dia 8 inch
lengkap dengan Shelow base
15 m antar lampu, dan 5 cm dari centre line
Ketinggian mak. 15 mm dari permukaan
Biru dan kuning dipasang selaang seling (awal kuning)
Spesifikasi
Tinggi mak. 15 mm dari permukaan
Tinggi mak. 315 mm Omnidirectional,
Lengkap dengan breakable couple, anchor stake dll
biru
Ketinggian PAPI harus disesuaikan dengan ketinggian Runway setelah overlay
Pengukuran Topografi turut melibatkan pihak DBU untuk verifikasi
Pondasi Utama 120x80x100cm atau ketinggian titik lampu PAPI sejajar dengan permukaan runway
Sudut pancaran PAPI 3°
Setiap PAPI dilengkapi 4 set lampu dimana setiap set terdiri dari lampu 2 x 200 watt 6,6 A
NO
4
ITEM PEKERJAAN
RESUME SPESIFIKASI TEKNIS
Threshold & End Light R/W
No
Uraian
1 Runway Threshold 25 L
2 Runway Threshold 07R
No
Keterangan
22 Lampu Threshold
12 lampu End
10 Lampu Wing Bar
22 Lampu Threshold
12 lampu End
10 Lampu Wing Bar
Uraian
1 Threshold inset type ≤30 watt 6,6 A light 25 mm dari permukaan
green dia 12 inch
2 End light inset type ?30 watt 6,6 A light
green dia 12 inch
Posisi Pemasangan
25 mm dari permukaan
3 Threshold wing bar inset light type led
≤30 watt 6,6 A light green dia 12 inch
5
Approach & Sequence Flashing Light (SQFL) Runway 25 R
Dipasang sepanjang 900 m dari threshold dengan jarak 30 m antar kelompok lampu (bar to bar) dan dilengkapi
PALS 25 L dan 07 R
dengan cross bar pada jarak 300 m dari threshold
Lampu PALS berwarna putih unidirectional halogene 200 watt 6,6 Amp
SQFL
-
Dimulai dari threshold sampai dengan jarak 900 m
Penambahan Tiang lampu + 20 cm
OVERLAY FASILITAS PERGERAKAN PESAWAT SISI UDARA UTARA SOETA
NO
ITEM PEKERJAAN
1
PEKERJAAN OVERLAY RUNWAY
Tack Coat
2
AC-BC dan AC-WC
RESUME SPESIFIKASI TEKNIS
Penyemprotaan 0,35 Ltr/m2
Tipe Tack Coat Rapid Curring (RC) atau Emulsi Rapid Setting (RS)
Waktu Curring minimal 30 menit
Kuat geser (shear Strenght) antara beton dan dan Hotmix 0,41 MPa
Aspal
Aspal yang digunakan PG 76
Spesifikasi Aspal PG 76
No
Test Properties
1 Dynamic Viscocity @ 135 °C
2 Dynamic Viscocity @ 170 °C
3
Elastic Recovery on Fresh binder, 25
°C, 10 cm elongation
4 Flash Point
5
Dynamic shear G */sinδ @ 10 rad/sec,
76 °C
6 Loss of Mass
7 Increase of Softening Point
Test Method
ASTM D4402
ASTM D4402
Unit
Pa.S
Pa.S
Limit
Max.
Max.
Value
3.00
0.80
ASTM D6084
%
Min
75
ASTM D92
°C
Min
230
AASTHO T315
kPa
Min
1.00
ASTM D2872
ASTM D38
% w/w
°C
Max.
Max.
1.00
10
8
Elastic Recovery on RTFOT binder, 25
°C, 10 cm elongation
ASTM D6084
%
Min
75
9
Dynamic shear after RTFOT
G */sinδ @ 10 rad/sec, 76 °C
AASTHO T315
kPa
Min
2.20
10
Dynamic shear after PAV
G */sinδ @ 10 rad/sec, 31 °C
AASTHO T315
kPa
Min
5,000
ASTM D35
ASTM D5
°C
dmm
Max.
Max.
5
9
KIT in-house methode
% w/w
Max.
1.00
Test Method
Unit
Limit
Value
11 Evoluton of Softening Point
12 Evoluton of Penetration
13
Marshall Block Using Original Binder,
Resistance to Kerosene, Weight Loss
Spesifikasi Aspal PEN 60/70
No
Test Properties
1 Penetrasi 25°C; 100 gr; 5 detik; 0,1 mm
2
3
4
5
6
7
8
9
10
SNI 06-2456-1991
60-79
%
%
%
%
%
Min
Min
Min
Min
Max
Min
Min
Max
45-58
200
200
1.0
99
0.8
54
50
2
Test Method
Unit
Limit
Value
1 Penetrasi 25°C; 100 gr; 5 detik; 0,1 mm
SNI 06-2456-1991
%
Sebelum
Pencampuran
Min
55
2 Daktilitas 25 °C
SNI 06-2432-1991
cm
Min
40
Aturan
PB. 0206 D 76
BS
PB. 0202 D 76
PB. 0202 D 76
AASTHO T112
Unit
%
%
%
%
%
Limit
Min
Max
Max
Min
Max
Value
95
25
3
2.5
0.25
Los Angeless Abrassion
ASTM D-693-77
%
Max
25
Titik Lembek
Titik Nyala
Daktilitas 25 °C
Berat Jenis
Kelarutan dalam Trichlor Ethylen
Penurunan Berat (dengan TFOT)
Penetrasi Setelah Penurunan Berat
Daktilitas Setelah Penurunan Berat
Kadar Parafin
Bahan Aspal diperoleh dari benda uji pada campuran:
No
Test Properties
Agregat Kasar
Spesifikasi Agregat Kasar
No
Test Properties
1 Kelekatan terhadap Aspal
2 Indek Kepipihan
3 Peresapan terhadap Air
4 Berat Jenis Semu / Apparent
5 Gumpalan-gumpalan Lempung
6 Kehilangan Agrgegat akibat Abrasi
7 Agregat harus Bersih
SNI 06-2434-1991
SNI 06-2433-1991
SNI 06-2432-1991
SNI 06-2441-1991
RSNI M-04-2004
SNI 06-2440-1991
SNI 06-2456-1991
SNI 06-2432-1991
°C
°C
cm
NO
ITEM PEKERJAAN
RESUME SPESIFIKASI TEKNIS
Agregat Hakus
Spesifikasi Agregat Halus
No
Test Properties
Aturan
Unit
Limit
Value
AASTHO TD176 atau
ASTM D.2419-74
%
Min
85
2 Berat Jenis Semu / Apparent
PB. 0203 D 76
%
Min
3 Batas Attenberg
PB 0109 D76 &
010101 D76
4 Peresapan terhadap Air
5 Gumpalan-gumpalan Lempung
PB. 0202 D 76
AASTHO T112
1 Nilai Sand Equivalen
%
%
Max
Max
Filler
- Material Filler : Debu abu pecah; Portland cement; Abu Terbang; atau bahan non plastis
- Filler harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan, Sesuai dengan SK SNI M-02-1994 apabila diuji dengan
pengayakan basah Bahan lolos Ayakan NO. 200 (75 micron) tidak kurang dari 75 %.
- Apabila diperikasa dengan metode PB.0201 D76
No
Ukuran Saringan
% Lolos
1 No. 30 (0,590)
100
2 No. 50 (0,279)
95-100
3 No. 100 (0,149)
90-100
4 No.200 (0,074)
70-100
Gradasi Agregat untuk Campuran Aspal
Sieve Size
AC-BC
AC-WC
1-1/2 in. (37,5 mm)
1 in (24,0 mm)
100
76-98
100
3/4 in (19,0 mm)
1/2 in (12,5 mm)
66-86
79-99
3/8 in (9,5 mm)
57-77
68-88
No. 4 (4,74 mm)
40-60
48-68
26-46
33-53
No. 8 (2,36 mm)
17-37
20-40
No. 16 (1,18 mm)
11-27
14-30
No. 30 (0,600 mm)
7-19
9-21
No. 50 (0,300 mm)
6-16
6-16
No. 100 (0,150 mm)
3-6
3-6
No. 200 (0,0075 mm)
5,5-7,0 (6,25)
6,0-7,5 (6,75)
Asphalt Percent
Contoh Agregat Kasar dan Halus diambil dan dicuci untuk memngetahui seluruh material yang lolos saringan
no.200. minimum 50 % harus lolos saringan No. 200
Job Mix Formula
- Job Mix Formula berdasarkan Marshall Test Method
- Toleransi Material dalam Job mix Formula:
No
Job Mix Tolerance
+ 4 % dari totoal Aggregat
2
Aggregat Passing
Sieve No. 8 (2,36 mm)
+ 3 % dari totoal Aggregat
3
Aggregat Passing
Sieve No. 20
+ 2 % dari totoal Aggregat
4 Kadar Aspal
5 Kehilangan Suhu dari AMP ke Site
-
Toleransi Komp. Camp
Aggregat Passing
1
Sieve No. 4 (4,75 mm)
Tabel Test Property untuk Campuran Aspal
No
Test Property
1 Penyerapan Aspal (%)
2 Jumlah Tumbukan Perbidang
3 Rongga dalam Campuran % (VIM)
4 Rongga dalam Aggregat % (VMA)
5 Rongga Terisi Aspal % (VFB)
6 Stabilitas Marshall (Kg)
7 Air Void (%)
8 Flow
9 Marshall Qoutient (Kg/mm)
10
Stabilitas marshall Sisi % setelah
perendaman selama 24 Jam, 60 °C
2.5
Non
Plastis
+ 1 % dari totoal Aggregat
+ 10 °C
AC-BC
Max. 1,2
75
3,5 - 5,5
Min. 14
Max. 65
Min 1000 Kg
2-5
8 - 16
Min. 300
AC-WC
Max. 1,2
75
3,5 - 5,5
Min. 15
Max. 65
Min 1000 Kg
2-5
8 - 16
Min. 250
Min 75
Min 75
3
0.25
NO
ITEM PEKERJAAN
RESUME SPESIFIKASI TEKNIS
11
Rongga dalam Campuran % pada
Kepadatan Membal (Refusal)
12 No. 200 (0,075 mm)
13 Asphal Percent
Pekerjaan Tappring
Min 2,5
3-6
6,0 - 7,5 (6,75)
3-6
5,5 - 7,0 (6,25)
-
Plant Mixture
Mixture Hasil produksi rutin yang normal dinyatakan sebagai plant mixture.
No
Test Property
Tolerance
1 Mixture
+ 1 % dari JMF
2 Bitumen
+ 1 % dari JMF
Min. 1000 Kg
3 Stability
-
Temperatur
No
Deskription
Value
1 Mixing Temperature
Asphalt
149 °C - 177 °C
Agregate
160 °C - 175 °C
Temperatur Agregat tidak boleh lebih 14°C dari Temperatur Asphalt
2 Laying Temperature
135 °C - 173 °C
> 122 °C
3 Rolling Temperature
4 Temperture sesuai hasil triial mix untuk memperoleh field density yang disyaratkan
Pelaksanaan Overlay
- Penghamparan minimum 120 m per malam
- Waktu Curring Hotmix Minimum 2 Jam
No
Uraian
1 Penghamparan
2 Pemadatan I (Break Down)
3 Pemadatan II
4 Pemadatan III (Final)
3
Min 2,5
Alat
Asp. Finisher Min. 6 m
Tandem 6-8 Ton
PTR
Tandem 8-10 Ton
Kec.
3-4 Km/Jam
5-8 Km/Jam
3-4 Km/Jam
Suhu
140 °C - 170 °C
125 °C - 145 °C
100 °C - 125 °C
> 90 °C
-
Setiap mengahiri pekerjaan Overlay perhari, ujung overlay harus dipasang joint taper (tappering)
Kemiringan Tappering maksimum 1 %
Untuk megawali / melanjutkan overlay hari berikutnya, tepering yang dibuat pada hari sebelumnya harus dipotong
dan dibongkar.
-
Bila pekerjaan harus dihentikan akibat kondisi darurat, karena kerusakan alat maupun hujan, maka harus dibuat
tapering ( Tapering Longitudinal kurang dari 1 %, dan Tapering horisontal kurang dari 5 %)
Untuk mengurang segresi pada area Tapering, maka gradasi mengikuti:
Sieve Size
AC-BC
AC-WC
1-1/2 in. (37,5 mm)
1 in (24,0 mm)
100
3/4 in (19,0 mm)
1/2 in (12,5 mm)
79-99
100
-
NO
ITEM PEKERJAAN
RESUME SPESIFIKASI TEKNIS
3/8 in (9,5 mm)
No. 4 (4,74 mm)
No. 8 (2,36 mm)
No. 16 (1,18 mm)
No. 30 (0,600 mm)
No. 50 (0,300 mm)
No. 100 (0,150 mm)
No. 200 (0,0075 mm)
Asphalt Percent
4
Pekerjaan Marka
1
PEKERJAAN SHOULDER RUNWAY
Sand & Gravel
1
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Runway Edge Light Inset R/W Centre Line
-
Spesifikasi Marka
No
1 Bahan Cat
2 Tinner
3 Glassbeads
Uraian
-
Peralatan Mesin Cat adalah Atomizing Spray - type marking machine
Toleransi lebar 5 %
-
Tebal 15 cm
CBR > 30 %
-
Runway Centre Line
No
1 Type Lampu
Uraian
3 Warna Lampu
-
Exit Taxiway Centre Line / Edge Light
-
Runway Edge Light
No
Uraian
1 Type Lampu
a. Flush (Inset Light)
b. Elevated
2 Posisi
a. Flush (Inset Light)
b. Elevated
3 Warna Lampu
Taxiway Centre Line
No
1 Type Lampu
Uraian
2 Posisi
3 Warna Lampu
-
Taxiway Edge Light
No
Uraian
1 Type Lampu
a. Flush (Inset Light)
b. Elevated
2 Posisi
a. Flush (Inset Light)
b. Elevated
3 Warna Lampu
3
Atuaran
Cat Khusus Jalan (ex ICI)
AASTHO M 247
2 Posisi
2
68-88
48-68
33-53
20-40
14-30
9-21
6-16
3-6
6,0-7,5 (6,75)
PAPI (Precision Approach Path Identification)
-
79-99
58-78
39-59
26-46
19-35
12-24
7-17
3-6
5,5-8,0 (6,75)
Value
0,8 Kg/m2
0,08 Ltr/m2
0,20 Kg/m2
Spesifikasi
Bidirectional Type Led 45 Watt 6.6 A dia 8 inch
lengkap dengan Shelow base
15 m antar lampu, dan 5 cm dari centre line
Ketinggian mak. 15 mm dari permukaan
Putih dan merah
Spesifikasi
Bidirectional Type Led 50 Watt 6.6 A dia 12 inch
Tidak ada pengadaaan
Ketinggian mak. 15 mm dari permukaan
Kenaikan mengikuti tinggi overlay
Putih ; Kecuali 600 m dari Runway End warna Kuning
Spesifikasi
Unidirectional Taxiway center line Type Led 15 Watt 6.6 dia 8 inch
lengkap dengan Shelow base
15 m antar lampu, dan 5 cm dari centre line
Ketinggian mak. 15 mm dari permukaan
Biru dan kuning dipasang selaang seling (awal kuning)
Spesifikasi
Tinggi mak. 15 mm dari permukaan
Tinggi mak. 315 mm Omnidirectional,
Lengkap dengan breakable couple, anchor stake dll
biru
Ketinggian PAPI harus disesuaikan dengan ketinggian Runway setelah overlay
Pengukuran Topografi turut melibatkan pihak DBU untuk verifikasi
Pondasi Utama 120x80x100cm atau ketinggian titik lampu PAPI sejajar dengan permukaan runway
Sudut pancaran PAPI 3°
Setiap PAPI dilengkapi 4 set lampu dimana setiap set terdiri dari lampu 2 x 200 watt 6,6 A
NO
4
ITEM PEKERJAAN
RESUME SPESIFIKASI TEKNIS
Threshold & End Light R/W
No
Uraian
1 Runway Threshold 25 L
2 Runway Threshold 07R
No
Keterangan
22 Lampu Threshold
12 lampu End
10 Lampu Wing Bar
22 Lampu Threshold
12 lampu End
10 Lampu Wing Bar
Uraian
1 Threshold inset type ≤30 watt 6,6 A light 25 mm dari permukaan
green dia 12 inch
2 End light inset type ?30 watt 6,6 A light
green dia 12 inch
Posisi Pemasangan
25 mm dari permukaan
3 Threshold wing bar inset light type led
≤30 watt 6,6 A light green dia 12 inch
5
Approach & Sequence Flashing Light (SQFL) Runway 25 R
Dipasang sepanjang 900 m dari threshold dengan jarak 30 m antar kelompok lampu (bar to bar) dan dilengkapi
PALS 25 L dan 07 R
dengan cross bar pada jarak 300 m dari threshold
Lampu PALS berwarna putih unidirectional halogene 200 watt 6,6 Amp
SQFL
-
Dimulai dari threshold sampai dengan jarak 900 m
Penambahan Tiang lampu + 20 cm