PENDAFTARAN TANAH MELALUI PROGRAM PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP DI KOTA BANDAR LAMPUNG

  

PENDAFTARAN TANAH MELALUI PROGRAM

PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP

DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

KARINA GITA SAHPRADA

  

NPM. 1342011101

Jurnal Ilmiah

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

  

SARJANA HUKUM

pada

Jurusan Hukum Administrasi Negara

Fakultas Hukum

  

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

  

PENDAFTARAN TANAH MELALUI PROGRAM

PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP

DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Karina Gita Sahprada, F.X. Sumarja, Nurmayani

karinagita166@ yahoo.com., fxsmj.unila@gmail.com., nurmayani@yahoo.com

  

ABSTRAK

  Pendaftaran tanah dan penerbitan sertifikat bertujuan untuk memberikan kepastian hukum atas hak milik atas tanah dan untuk menciptakan tertib administrasi pertanahan. Salah satu program Pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut adalah melaksanakan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap melalui pemberlakuan Peraturan Menteri Negara Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Permasalahan penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan pendaftaran tanah sistematis lengkap di Kota Bandar Lampung? (2) Bagaimana hambatan yang dihadapi Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan pendaftaran tanah sistematis lengkap? Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan hukum normatif dan empiris. Jenis data terdiri dari data sekunder dan data primer yang dikumpulkan dengan wawancara dan dokumentasi Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap pada tanah yang belum bersertifikat berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Negara Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2017 meliputi: penetapan lokasi kegiatan PTSL, pembentukan dan penetapan Panitia Ajudikasi PTSL, penyuluhan, pengumpulan data fisik dan data yuridis bidang tanah, pemeriksaan tanah, pengumuman data fisik dan data yuridis bidang tanah serta pembuktian hak, penerbitan keputusan pemberian atau pengakuan hak atas tanah, pembukuan dan penerbitan sertipikat hak atas tanah serta penyerahan sertipikat hak atas tanah. (2) Hambatan-hambatan Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan pendaftaran tanah sistematis lengkap adalah adanya sanggahan atau keberatan dari pihak-pihak lain terhadap proses pendaftaran tanah melalui PTSL yang dilaksanakan oleh pendaftar, pemohon sulit dalam melengkapi persyaratan permohonan pendaftaran tanah melalui PTSL, dan masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap hukum dibidang pertanahan. Saran dalam penelitian ini adalah: (1) Pemerintah Kota Bandar Lampung bersama Kantor Pertanahan Kota agar lebih meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, khususnya di bidang pertanahan. (2) Badan Pertanahan Kota Bandar Lampung agar meningkatkan penyuluhan hukum atau sosialisasi tentang pertanahan.

  Kata Kunci: Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, Kota Bandar Lampung

  

LAND REGISTRATION THROUGH COMPLETE SYSTEMATIC LAND REGISTRY

PROGRAM AT BANDAR LAMPUNG CITY

ABSTRACT

Land registration and issuance of certificates aims to provide legal certainty of property

rights to the land and to create an orderly land administration. One of the Government's

programs in achieving this objective is to implement a Complete Systematic Land

Registration through the enactment of Regulation of the Minister of Agrarian Affairs and

Spatial / Head of National Land Agency Number 1 Year 2017 on Accelerated

Implementation of Complete Systematic Land Registration. The problems of this research

are: (1) How is the implementation of complete systematic land registration in Bandar

Lampung City? (2) What are the obstacles faced by the Land Affairs Office of Bandar

Lampung City in the implementation of complete systematic land registration? The

problem approach used is the normative and empirical legal approach. The type of data

consists of secondary data and primary data collected by interviews and documentation

Data analysis using qualitative analysis. The results of this study indicate: (1)

Implementation of Complete Systematic Land Registration on land that has not been

certified based on the provisions of Regulation of the Minister of Agrarian and Spatial

Planning or Head of National Land Agency Number 1 Year 2017 includes: determination

of the location of PTSL activities, establishment and establishment of Adjudication

Committee of PTSL, counseling, physical data collection and juridical data of land

parcels, land inspection, announcement of physical data and juridical data on land and

proof of rights, issuing decisions on granting or recognizing land rights, bookkeeping and

issuance of land certificates and handover of land titles. (2) The obstacles of the Bandar

Lampung City Land Office in the implementation of complete systematic land registration

are the objections or objections from other parties to the land registration process

through the PTSL conducted by the applicant, the applicant is difficult in completing the

registration requirements for land registration through PTSL, and still low understanding

of society to law in field of land. Suggestions in this study are: (1) the Government of

Bandar Lampung with the City Land Office to further improve services to the community,

especially in the field of land. (2) Land Agency of Bandar Lampung City to increase legal

education or socialization about land.

  Keywords: Complete Systematic Land Registry, Bandar Lampung City

I. PENDAHULUAN

  Undang-Undang Dasar 1945, telah menegaskan bahwa Negara Indonesia merupakan Negara yang berdasarkan atas hukum (rechstaat) dan tidak berdasarkan Demikian pula soal tanah, pemerintah berkewajiban memberikan kepastian hukum terhadap status tanah yang dikuasai masyarakat atau badan usaha.

  Negara Indonesia telah menjamin hak rakyatnya.Sebagai negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dan menjamin segala warganegara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya dengan tidak terkecuali.

  mengatur kehidupan masyarakat adil, dapat menghindarkan pelanggaran yang dapat dilakukan oleh masyarakat ataupun penegak hukum itu sendiri.Untuk itu diperlukan adanya kaidah hukum yang dapat dipergunakan negara dalam mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Demikian pula mengenai lahan, Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria di dalam Pasal 19 menyatakan untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan- ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pendaftaran tersebut meliputi: a) Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah

  b) Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut 1 Boedi Harsono. Hukum Agraria Indonesia:

  Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah,

  c) Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.

  2 Pendaftaran tanah diselenggarakan

  dengan mengingat keadaan Negara dan ekonomi serta kemungkinan adanyasetiap jengkal tanah di mata hukum keagrariaan harus jelas status hak dan pemegang haknya. Misalnya, tanah Hak Milik jelas bukan tanah Negara dan berbeda kriterianya dengan tanah-tanah Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, Hak Pakai.Begitupun siapa-siapa saja yang boleh menguasai atau memilikinya serta peruntukan penggunaan tanahnya mempunyai kriteria-kriteria yang berbeda.Tanah hak milik ataupun tanah hak-hak lainnya wajib didaftarkan di kantor-kantor pertanahan (BPN).Bukti bahwa tanah tersebut telah terdaftar adalah sertifikat tanah yang sekaligus sebagai bukti penguasaan atau pemilikan pemegangnya atas tanah tersebut. Tujuan pemerintah mengadakan pendaftaran tanah dan penerbitan sertifikat merupakan salah satu perwujudan dari tujuan pendaftaran tanah yang dimaksud. Undang-Undang Nomor

1 Kepastian hukum penting untuk

  5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA), melalui Pasal 19 mengamanatkan bahwa pemerintah mengadakan pendaftaran tanah untuk seluruh wilayah Republik Indonesia dan bahwa sertifikat hak atas tanah merupakan bukti yang kuat mengenai suatu penguasaan atau pemilikan tanah.

  3

  2 F.X. Sumarja, Hukum Pendaftaran Tanah Edisi Revisi, Penerbit Universitas Lampung Bandar Lampung, 2015, hlm.2. 3 F.X. Sumarja, Problematika Kepemilikan Tanah Bagi Orang Asing, Indepth Publising, Bandar Pemerintah mewajibkan pendaftaran tanah dan penerbitan sertifikat merupakan salah satu perwujudan dari tujuan pendaftaran tanah yang dimaksud. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA). Pasal 19 UUPA mengamanatkan bahwa pemerintah mengadakan pendaftaran tanah untuk seluruh wilayah Republik Indonesia dan bahwa sertifikat hakatas tanah merupakan bukti yang kuat mengenai suatu penguasaan atau pemilikan tanah. Pemerintah mewajibkan pendaftaran tanah dan penerbitan sertifikat merupakan salah satu perwujudan dari tujuan pendaftaran tanah yang dimaksud. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria atau disebut juga dengan nama UUPA (Undang-Undang Pokok Agraria).

  Pasal 19, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, mengamanatkan bahwa pemerintah mengadakan pendaftaran tanah untuk seluruh wilayah Republik Indonesia dan bahwa sertifikat hakatas tanah merupakan bukti yang kuat mengenai suatu penguasaan atau pemilikan tanah.

  Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, menjelaskan tujuan dan kegunaan pendaftaran tanah dan salah satu produknya bernama sertifikat hak atas tanah tersebut. Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan.

  Negara Agraria dan Tata Ruang/Kepala 4 Ali Achmad Chomzah, Hukum Agraria

  Pertanahan Indonesia, Jilid 2, Prestasi Pustaka,

  Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, yang mengatur pelaksanaan pendaftaran tanah sistematis lengkap dilaksanakan untuk seluruh wilayah Republik Indonesia dan mengatur percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah sistematis lengkap.

  Atas dasar ketentuan di atas, perlu adanya tindakan pemerintah serta kesadaran masyarakat dalam rangka pendataan tanah demi terwujudkan tertib administrasi, tertib hukum dan memenuhi tuntutan masyarakat Indonesia. Penyelenggaraan pendaftaran tanah akan menghasilkan suatu produk akhir yaitu berupa sertifikat sebagai tanda bukti kepemilikan hakatas tanah. Namun dalam pelaksanaannya, pasti ada hambatan, baik dalam pelaksanaan administrasi maupun dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat masih ada yang belum begitu mengerti akan pentingnya suatu pendataan tanah.

  5 Pemegang hak

  atau tanah berhak mendapatkan bukti otentik yang berkekuatan hukum tentang kepemilikan tanahnya dari lembaga yang berwenang, yaitu Badan Pertanahan Nasional. Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 1 Angka (2) Peraturan Menteri Negara Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2017 adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak bagi semua obyek pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia dalam satu wilayah desa atau kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu, yang meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran 5 Irawan Soerodjo. Kepastian Hukum Pendaftaran Hak Atas Tanah di Indonesia.

4 Dalam Peraturan Menteri

  data fisik dan data yuridis mengenai satu atau beberapa obyek pendaftaran tanah untuk keperluan pendaftarannya. Kota Bandar Lampung sebagai Ibukota Provinsi Lampung menjadi penting hukum untuk meminimalisasi potensikonflik seiring semakin berkembangnya kota terpadat ketiga di Pulau Sumatera. Namun, tak semua masyarakat memiliki pengetahuan tentang cara pendaftaran tanah, cara memperoleh sertifikat, dan cara Badan Pertanahan Nasional memproses permohonan sertifikat tanah.Selain soal sertifikasi tanah, masyarakat juga masih banyak yang kurang paham bagaimana memproses pendaftaran tanah secara sistematik lengkap. Padahalmasyarakat memiliki kesempatan jaminan hukum atas tanahnya lewat proses pendaftaran secara sistematis lengkap. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana pelaksanaan pendaftaran tanah sistematis lengkap di Kota Bandar Lampung?

  Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan pendaftaran tanah sistematis lengkap?

  Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dan empiris. Prosedur pengumpulan dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Prosedur pengolahan data dilakukan melalui tahap pemeriksaan data, klasifikasi data, penyusunan data dan seleksi data. Analisis data dilakukan

  III. PEMBAHASAN

  A. Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Pada Tanah yang Belum Bersertifikat pada Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung

  1. Perencanaan dan Persiapan

  Persiapan PTSL dilaksanakan oleh Kepala Kantor Pertanahan menetapkan penyebaran target PTSL di Kota Bandar Lampung dan selanjutnya Kepala Kantor Wilayah BPN dapat melakukan mobilisasi/penugasan pegawai dari Kantor Wilayah BPN dan dari Kantor Pertanahan ke Kantor Pertanahan lain dengan memperhatikan dan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya manusia yang ada di lingkungan Kantor Pertanahan dan Kantor Wilayah BPN. Penugasan pegawai tersebut diperbantukan untuk melaksanakan PTSL pada Kantor Pertanahan yang ditunjuk dibuat dalam bentuk keputusan.

  2. Penetapan Lokasi Kegiatan PTSL

  Tahapan penetapan lokasi kegiatan PTSL dilaksanakan oleh Kepala Kantor Pertanahan dengan menetapkan lokasi kegiatan PTSL di wilayah kerjanya. Penetapan Lokasi tersebut dilakukan dalam satu wilayah kelurahan atau secara bertahap bagian demi bagian dalam satu hamparan.

2. Bagaimana hambatan yang dihadapi

II. METODE PENELITIAN

  Berdasarkan Laporan perkembangan kegiatan PTSL Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung Tahun Anggaran 2017 maka diketahui bahwa pada Tahun Anggaran 2017 terdapat 10.000 bidang tanah yang didaftarkan Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Dari 23 kelurahan yang terdaftar tersebut, Kelurahan Rajabasa Jaya tanahnya paling banyak didaftarkan yaitu mencapai 1100 bidang, dan Kelurahan Kota Karang merupakan kelurahan yang paling sedikit bidang tanahnya yang didaftarkan, yaitu 50 bidang. Adapun kelurahan yang menjadi sampel Waras Kecamatan Bumi Waras dengan 380 bidang tanah yang didaftarkan melalui PTSL dan Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa dengan 180 bidang tanah yang didaftarkan melalui PTSL.

  Pendaftaran tahan melalui PTSL tersebut dalam rangka pemberian kepastian hukum di bidang pertanahan yang memerlukan tersediannya perangkat hukum tertulis, yang lengkap dan jelas serta dilaksanakan secara konsisten. Dengan tersedianya perangkat hukum yang tertulis, siapapun yang berkepentingan akan dengan mudah dapat mengetahui kemungkinan apa yang tersedia baginya untuk menguasai dan menggunakan tanah yang diperlukannya, bagaimana cara memperolehnya, hak- hak, kewajiban serta larangan-larangan apa yang ada dalam menguasai tanah dengan hak-hak tertentu, sanksi apa yang dihadapinya jika diabaikan ketentuan- ketentuan yang bersangkutan, serta hal- hal lain yang berhubungan dengan penguasaan dan penggunaan tanah yang dipunyainya.

  Menurut Kadri Hartono

  6

  tahapan pembentukan dan penetapan Panitia Ajudikasi PTSL dilaksanakan dan dibentuk oleh Kepala Kantor Pertanahan 6 Hasil wawancara dengan Kadri Hartono selaku

  Koordinator Kegiatan PTSL pada Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung. Kamis 15 Februari 2018

  membentuk. Adapun susunan Panitia Ajudikasi PTSL terdiri atas:

  1. Ketua Panitia merangkap anggota yang dijabat oleh seorang pegawai Kantor Pertanahan;

  2. Wakil Ketua yang membidangi anggota yang dijabat oleh seorang pegawai Kantor Pertanahan yang memahami urusan infrastruktur pertanahan;

  3. Wakil Ketua yang membidangi hubungan hukum agraria merangkap anggota yang dijabat oleh seorang pegawai Kantor Pertanahan yang memahami urusan hubungan hukum pertanahan;

  4. Sekretaris yang dijabat oleh seorang pegawai Kantor Pertanahan;

  5. Kepala Desa/Kelurahan setempat atau seorang Pamong Desa/Kelurahan yang ditunjuknya;

  6. anggota dari unsur Kantor Pertanahan sesuai kebutuhan. Dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya aparat pelaksana, setiap Panitia Ajudikasi PTSL dapat dibentuk untuk lebih dari 1 (satu) atau untuk beberapa wilayah kecamatan dengan melibatkan unsur perangkat setiap desa/kelurahan yang bersangkutan. Berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung Nomor: 596/Kep-18.71/IX/2017 Tanggal

3. Pembentukan dan Penetapan Panitia Ajudikasi PTSL

  08 September 2017 tentang Susunan Panitia Ajudikasi Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) Tahap II 10.000 bidang Tahun Anggaran 2017, diketahui bahwa susunan Panitia Ajudikasi PTSL tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Mujahidin, S.H., M.Hum. (Kepala Kantor Pertanahan) menjabat sebagai Penanggungjawab Kegiatan PTSL 10.000 bidang.

  2. Kadri Hartono, S.SiT (Kepala Seksi Pengadaan Tanah) menjabat Koordinator Kegiatan PTSL 10.000 bidang.

  Rajabasa berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung Nomor: 596/Kep- 18.71/IX/2017 Tanggal 08 September 2017 tentang Susunan Panitia Ajudikasi Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematik Tahun Anggaran 2017, adalah sebagai berikut:

  b. mengumpulkan Data Fisik dan dokumen asli Data Yuridis semua bidang tanah yang ada di wilayah yang bersangkutan serta memberikan tanda penerimaan dokumen kepada pemegang hak atau kuasanya c. memberikan asistensi terhadap kelengkapan persyaratan bukti kepemilikan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan d. memeriksa kebenaran formal Data

  6. Lurah Rajabasa menjabat Anggota Panitia Ajudikasi PTSL tersebut mempunyai tugas sebagai berikut: a. menyiapkan rencana kerja PTSL

  5. Risar Wendani, A. Md. (Pengolah Data Permohonan Hak dan Pendaftaran Tanah) menjabat Anggota.

  4. Dita Malikha Puspita, S.H, (Kepala Sub Seksi Penetapan Hak Tanah dan Pemberdayaan Hak Tanah Masyarakat) menjabat Sekretaris.

  Pemanfaatan Tanah Pemerintah dan Penilaian Tanah) menjabat Wakil Ketua Bidang Yuridis merangkap Anggota

  3. Iskandar (Kepala Subseksi

  2. Roni Lahsa Malian, S.H. (Petugas Ukur) menjabat Wakil Ketua Bidang Fisik merangkap Anggota

  1. Edy Rianto, A.Ptnh. (Kepala Seksi Penataan Pertanahan) menjabat Ketua merangkap Anggota

  Anggota Selanjutnya susunan Panitia Ajudikasi

  3. Andika Sempurna Jaya, S.SiT, (Kepala Seksi Infrastruktur Koordinator Kegiatan Fisik PTSL 10.000 bidang.

  6. Lurah Bumi Waras menjabat

  5. Sulaiman (Pengadminitrasi Umum) menjabat menjabat Anggota.

  4. Syarifudin (Pengadminitrasi Umum) menjabat Sekretaris.

  3. Resi Indeswari Sarno, SP (Kepala Subseksi Fasilitasi Pengadaan dan Penetapan Tanah) menjabat Wakil Ketua Bidang Yuridis merangkap Anggota

  2. Arbiansyah Krinantoro, S.Si. (Kepala Subseksi Pengukuran dan Pemetaan Dasar dan Tematik) menjabat Wakil Ketua Bidang Fisik merangkap Anggota

  1. Kadri Hartono, S.SiT (Kepala Seksi Pengadaan Tanah) menjabat Ketua merangkap Anggota

  Selanjutnya susunan Panitia Ajudikasi PTSL di Kelurahan Bumi Waras Kecamatan Bumi berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung Nomor: 596/Kep- 18.71/IX/2017 Tanggal 08 September 2017 tentang Susunan Panitia Ajudikasi Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) Tahap II 10.000 bidang Tahun Anggaran 2017, adalah sebagai berikut:

  4. Zainal Abidin, S.H, (Kepala Seksi Hubungan Hukum Pertanahan) menjabat Wakil Koordinator Kegiatan Yuridis PTSL 10.000 bidang.

  Fisik dan data Yuridis alat bukti kepemilikan atau penguasaan tanah e. mengumumkan Data Fisik dan Data Yuridis bidang tanah yang sudah dikumpulkan f. memfasilitasi penyelesaian sengketa antara pihak- pihak yang bersangkutan mengenai data yang

  g. mengesahkan hasil pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf e yang akan digunakan sebagai dasar pembukuan hak atau pengusulan pemberian hak serta pendaftaran hak

  5. Slamet Prayitno sebagai anggota

  5. Pengumpulan Data Fisik dan Data Yuridis Bidang Tanah

  f. pembiayaan yang disediakan oleh Pemerintah dan/atau sumber lain yang sah melalui kegiatan PTSL; dan g. kemungkinan biaya dan/atau pajak yang akan ditanggung oleh peserta kegiatan PTSL.

  e. hasil akhir kegiatan program PTSL;

  d. jadwal pengukuran bidang tanah dan pengumpulan data yuridis oleh Satgas Fisik dan Satgas Yuridis;

  b. penetapan dan pemasangan tanda batas masing-masing bidang tanah; c. dokumen yuridis yang perlu disiapkan;

  a. tahapan dan mekanisme kegiatan PTSL;

  Tahapan penyuluhan dilakukan oleh Kantor Pertanahan beserta Panitia Ajudikasi PTSL, Satgas Fisik dan Satgas Yuridis, yang dilaksanakan dengan memberikan penjelasan sebagai berikut: a. manfaat bagi masyarakat, pemerintah dan negara atas hasil pelaksanaan program PTSL;

  4. Penyuluhan

  7. Enjun Ali sebagai anggota

  6. Sanwani sebagai anggota

  4. A. Subli, AM sebagai anggota

  h. menyampaikan laporan secara periodik dan menyerahkan hasil kegiatan kepada Kepala Kantor Pertanahan dan i. melakukan supervisi pelaksanaan dan hasil pekerjaan Satuan Tugas Fisik dan Satuan Tugas Yuridis.

  3. Yuni Astuti sebagai bendahara

  2. Andini Tri Anggaweni sebagai sekretaris

  1. Sutarjo sebagai ketua

  7. Burhan sebagai anggota Berdasarkan Surat Keputusan Lurah Bumi Waras Kecamatan Bumi Waras Nomor: 400.41.VI.123.2017 tentang Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Kelurahan Bumi Waras, diketahui bahwa komposisi Pokmas tersebut adalah:

  6. Hasanudin sebagai anggota

  5. Antoni sebagai anggota

  4. Solihun sebagai anggota

  3. Dian Anggraini sebagai bendahara

  2. Anita Maysela sebagai sekretaris

  1. Ahmad Sobirin sebagai ketua

  Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut Panitia Ajudikasi PTSL dibantu oleh Satuan Tugas Fisik (Satgas Fisik) dan Satuan Tugas Yuridis (Satgas Yuridis) yang dibentuk pada masing- masing kelurahan atau meliputi beberapa kelurahan. Berdasarkan Surat Keputusan Lurah Bumi Rajabasa Kecamatan Rajabasa Nomor: 346.42.VI.155.2017 tentang Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Kelurahan Rajabasa, komposisi Pokmas tersebut adalah:

  Tahapan pengumpulan data fisik dilakukan kegiatan pengukuran dan pemetaan yang meliputi pembuatan peta dasar pendaftaran, penetapan batas bidang-bidang tanah, pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dan daftar tanah dan pembuatan surat ukur. Pembuatan peta dasar pendaftaran tersebut merupakan dasar untuk pembuatan peta pendaftaran. Pada pelaksanaan pendaftaran tanah secara sistematik, peta dasar pendaftaran bidang tanah yang sebelumnya sudah didaftar. Sedangkan dalam pelaksanaan pendaftaran tanah secara sporadik peta dasar pendaftaran tersebut disediakan agar bidang tanah yang didaftar dapat diketahui letaknya dalam kaitannya dengan bidang-bidang tanah yang lain dalam suatu wilayah, sehingga dapat dihindarkan terjadinya penerbitan sertipikat ganda atas satu bidang tanah.

  Bidang-bidang tanah yang sudah ditetapkan batas-batasnya, diukur dan dilakukan pemetaan dalam peta dasar pendaftaran untuk kemudian dibubuhkan nomor pendaftarannya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 20 PP Nomor 24 Tahun 1997. Selanjutnya bidang-bidang tanah yang sudah dipetakan tersebut dibukukan dalam daftar tanah (Pasal 21 PP Nomor 24 Tahun 1997), dan untuk keperluan pendaftaran haknya, maka bidang-bidang tanah tersebut dibuatkan surat ukur (Pasal 22 PP Nomor 24 Tahun 1997).

  Selanjutnya tahapan pengumpulan data yuridis dilakukan untuk memperoleh data mengenai haknya, siapa pemegang haknya dan ada atau tidak adanya hak pihak lain yang membebaninya. Pengumpulan data tersebut menggunakan alat pembuktian berupa dokumen dan lain-lainnya. Dalam kegiatan pengumpulan data yuridis diadakan perbedaan antara pembuktian hak-hak baru dan hak lama. Hak-hak baru adalah hak-hak yang baru diberikan atau diciptakan sejak mulai berlakunya PP Nomor 24 Tahun 1997 dan untuk dibuktikan antara lain dengan penetapan pemberian hak dari Pejabat yang berwenang atau asli akta Pejabat Pembuat Akta Tanah yang memuat pemberian hak tersebut, demikian menurut Pasal 23 PP Nomor 24 Tahun hak-hak atas tanah yang berasal dari konversi hak-hak yang ada pada waktu mulai berlakunya UUPA dan hak-hak yang belum didaftar menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961.

  6. Pemeriksaan Tanah

  Tahapan pemeriksaan tanah dilakukan untuk memastikan keterangan yang tertuang di dalam data fisik dan data yuridis sesuai dengan keadaan di lapangan, yang dilakukan dengan cara:

  a. Menggali informasi mengenai kesesuaian nama dan profesi peserta Ajudikasi PTSL

  b. Membandingkan kesesuaian antara keterangan yang tertera di dalam formulir isian inventarisasi dan dokumen/data yuridis dengan kondisi penguasaan dan penggunaan tanah tersebut, serta kesesuaian letak, batas dan luas yang tertuang dalam data fisik yaitu Peta Bidang Tanah, dan data fisik lainnya apabila diperlukan, dengan kenyataan di lapangan.

  Pemeriksaaan tanah untuk menentukan status kepemilikannya in sangat penting mengingat tanah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia dan kebutuhan terhadap tanah makin meningkat. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya jumlah penduduk, sementara disisi lain luas tanah tidak bertambah. Dasar kepastian hukum mengenai hak milik atas tanah terdapat dalam Pasal 19 Ayat (1) UUPA dinyatakan bahwa untuk menjamin diadakan pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah.

  Tahapan pengumuman data fisik dan data yuridis bidang tanah serta pembuktian hak dilaksanakan untuk memenuhi asas publisitas dalam pembuktian pemilikan tanah maka dilaksanakan pengumuman data fisik dan data yuridis yang dipublikasikan di Kantor Pertanahan dan Kantor Kepala Desa/Kelurahan setempat dan apabila ada di Kantor Pembantu (basecamp) Panitia Ajudikasi PTSL, selama 14 (empat belas) hari kalender. Penentuan batas waktu selama 14 hari kalender tersebut merupakan salah satu upaya percepatan proses pendaftaran tanah, sehingga dengan ditentukannya batasan waktu tersebut maka proses pengumuman data fisik dan data yuridis menjadi lebih cepat, dan tahapan pendaftaran tanah melalui PTSL dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya.

  Asas publisitas sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), dapat diperkuat dengan memasang tanda atau papan yang bertuliskan: “Bidang Tanah atas Nama: Ini Dalam Proses Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Bagi Pihak yang Berkeberatan Agar Menyampaikannya Kepada Panitia Ajudikasi PTSL Setempat”, pada lokasi PTSL oleh masing-masing pemilik tanah peserta ajudikasi PTSL. Kebenaran materiil Data Fisik dan Data Yuridis sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemohon/pemilik/peserta ajudikasi PTSL

  8. Penerbitan Keputusan Pemberian Hak atas Tanah

  Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengumuman maka, Ketua Panitia Ajudikasi PTSL menetapkan Keputusan Penegasan/ Pengakuan Hak. Penerbitan Keputusan Pemberian Hak, peserta PTSL harus melampirkan bukti pembayaran Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) atau Pajak Penghasilan (PPh) pada saat pendaftaran hak.

7. Pengumuman Data Fisik dan Data Yuridis Bidang Tanah Serta Pembuktian Hak

  Peserta PTSL dalam hal tidak atau belum mampu membayar BPHTB maka yang bersangkutan harus membuat surat penyataan BPHTB terhutang. Dalam hal bidang tanah berasal dari hasil jual beli di masa lampau di mana pembeli sekarang tidak mempunyai bukti pembayaran PPh dari pihak penjual di masa lalu, maka yang bersangkutan harus membuat surat keterangan PPh terhutang. Kepala Kantor Pertanahan wajib menyampaikan daftar BPHTB terhutang dan/atau PPh terhutang secara periodik kepada Bupati/Walikota setempat. Peralihan hak atau perubahan atas Buku Tanah dan Sertipikat Hak atas Tanah hanya dapat dilakukan setelah yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa BPHTB terhutang dan/atau PPh terhutang tersebut sudah dilunasi oleh masing-masing wajib pajak.

  9. Pembukuan dan Penerbitan Sertipikat Hak atas Tanah

  Menurut Kadri Hartono

  7

  tahapan pembukuan dan penerbitan sertipikat hak atas tanah dilaksanakan terhadap tanah yang sudah dibuatkan berita acara 7 Hasil wawancara dengan Kadri Hartono selaku

  Koordinator Kegiatan PTSL pada Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung. Kamis 15 Februari 2018 penyelesaian proses Pendaftaran Tanahnya, dibukukan dalam daftar umum Pendaftaran Tanah dan daftar lainnya, dan ditandatangani oleh Ketua Panitia Ajudikasi PTSL. melalu PTSL terdiri atas 4 (empat) kategori, meliputi: a. Kategori 1, yaitu bidang tanah yang data fisik dan data yuridisnya memenuhi syarat untuk diterbitkan Sertipikat Hak atas Tanah;

  b. Kategori 2, yaitu bidang tanah yang data fisik dan data yuridisnya memenuhi syarat untuk diterbitkan Sertipikat Hak atas Tanahnya namun terdapat perkara di Pengadilan; c. Kategori 3, yaitu bidang tanah yang data fisik dan data yuridisnya tidak dapat dibukukan dan diterbitkan Sertipikat Hak atas Tanah, karena subyek haknya wajib terlebih dahulu memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri ini; dan

  d. Kategori 4, yaitu bidang tanah yang obyek dan subyeknya sudah terdaftar dan sudah bersertipikat Hak atas Tanah, sehingga tidak menjadi obyek PTSL secara langsung namun wajib dilakukan pengintegrasian peta-peta bidang tanahnya ke dalam Peta Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.

  Penyelesaian proses Pendaftaran Tanah merupakan Kategori 2 atau Kategori 3 maka data pendaftaran tanah harus selalu dilakukan penyesuaian atas penggunaan dan pemanfaatan tanah yang ada. Dalam hal obyek PTSL merupakan Kategori 4 maka menjadi kewajiban bagi Panitia Ajudikasi PTSL untuk melakukan pengintegrasian peta bidang tanah Kategori 4 ke dalam Peta PTSL. Penandatanganan Sertipikat Hak atas

  Ajudikasi PTSL dapat dilaksanakan oleh Ketua Panitia Ajudikasi PTSL untuk dan atas nama Kepala Kantor Pertanahan.

  10. Penyerahan Sertipikat Hak atas Tanah

  Penyerahan sertipikat hak atas tanah diserahkan kepada peserta PSTS setelah semua tahapan selesai dilakukan. Sertipikat hanya boleh diserahkan kepada pihak yang namanya tercantum dalam buku tanah yang bersangkutan sebagai pemegang hak atau pihak lain yang dikuasakan olehnya. Dalam hal pemegang hak sudah meninggal dunia, sertipikat diserahkan kepada ahli warisnya atau salah seorang ahli waris dengan persetujuan para ahli waris yang lain. Sedangkan sertipikat tanah wakaf diserahkan kepada nadzirnya. Penyerahan sertifikat ini diserahkan oleh panitian Ajudikasi PTSL di setiap kelurahan yang sudah dibentuk.

  B. Hambatan-Hambatan Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung dalam Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap

  Hambatan-hambatan kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan pendaftaran tanah sistematis lengkap di antaranya sebagai berikut:

  1. Adanya sanggahan atau keberatan dari pihak-pihak lain terhadap proses pendaftaran tanah yang dilaksanakan oleh pendaftar melalui PTSL karena mereka menganggap lebih berhak terhadap tanah yang didaftarkan tersebut, yang diperkuat oleh bukti kepemilikan baik berupa segel atau surat keterangan tanah.

  2. Pada umumnya pemohon sulit dalam melengkapi persyaratan permohonan pendaftaran tanah untuk pertama kali karena untuk surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah (sporadik), harus memasukkan banyak unsur di dalamnya baik sebagai saksi, pembenar maupun mengetahui.

  3. Masih masyarakat terhadap hukum dibidang pertanahan, hal ini ditunjukkan oleh adanya perilaku masyarakat yang tidak mengikut sertakan pihak-pihak terkait dalam proses pengukuran tanah.

  4. Kendala lainnya adalah adanya fakta yang berbeda antara dokumen fisik dan yuridisnya, data dari riwayat tanahnya tidak lengkap, kronologi akta yang terputus atau hilang dan adanya sengketa tanah dan tidak adanya tanda batas dalam pengukuran tanah oleh petugas serta biaya pendaftaran yang ditanggung sendiri oleh pemilik tanah.

  Masyarakat yang mengurus sendiri juga harus siap dengan segala resiko. Resiko yang menjadi faktor kendala pada proses pendaftaran tanah tersebut, diantaranya tentang kronologis data yang harus dilengkapi dan diurus sendiri, dibuktikan kebenarannya serta menghadapi segala prosedur atau persyaratan pada proses pendaftaran tanah yang terkadang rumit dan berbelit-belit. Kantor pertanahan terus meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan di bidang pertanahan. Dari segi kuantitas diharapkan semakin banyak bidang tanah yang terdaftar. Semakin banyak informasi yang diperoleh mengenai bidang tanah tersebut maka akan dapat meminimalisasi konflik yang mungkin terjadi. Sementara itu dari segi kualitas diharapkan dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini maka akan lebih akurat dalam pengambilan informasi mengenai bidang tanah di

  Masyarakat yang berkepentingan merasa perlu untuk segera mendaftarkan tanahnya. Masyarakat yang ingin segera mendaftarkan tanahnya berharap dalam jangka waktu penyelesaian yang telah mereka prediksi ,maka pemilik tanah surat tanda buktinya. Dengan demikian si pemilik tanah memiliki jaminan kepastian hukum atas bidang tanah tersebut. Berbagai kendala yang terjadi di atas dapat menjadi penghambat dan berpengaruh terhadap kelancaran proses pendaftaran tanah. Dalam mengatasi kendala yang ada, perlu adanya sosialisasi tentang prosedur dan proses pendaftaran tanah secara sporadik kepada masyarakat. Sosialisasi dapat diberikan dalam bentuk pengetahuan hukum dibidang pertanahan, yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan dengan menjalin kerjasama antara Kantor Pertanahan dengan kantor instansi lainnya. Dari sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat, sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk melakukan pendaftaran tanah. Motivasi masyarakat dalam melakukan pendaftaran tanah berdampak positif dan dapat menjadi faktor-faktor pendukung terwujudnya tertib administrasi di bidang pertanahan.

  IV. PENUTUP

  A. Kesimpulan

  1. Pelaksanaan Pendaftaran Tanah

  Sistematis Lengkap pada tanah yang belum bersertifikat pada Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung dilaksanakan berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Negara Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Lengkap, yang meliputi: penetapan semua tanah yang belum terdaftar lokasi kegiatan PTSL, pembentukan agar dapat didaftarkan hak atas dan penetapan Panitia Ajudikasi tanahnya. PTSL, penyuluhan, pengumpulan

  2. Badan Pertanahan Kota Bandar data fisik dan data yuridis bidang Lampung disarankan untuk tanah, pemeriksaan tanah, meningkatkan penyuluhan hukum yuridis bidang tanah serta sehingga dapat meningkatkan pembuktian hak, penerbitan pengetahuan dan pemahaman keputusan pemberian atau pengakuan masyarakat terhadap terkait PTSL hak atas tanah, pembukuan dan pada masa yang akan datang. penerbitan sertipikat hak atas tanah serta penyerahan sertipikat hak atas tanah. DAFTAR PUSTAKA

  Kantor

2. Hambatan-hambatan

  Pertanahan Kota Bandar Lampung Harsono, Boedi. 2008. Hukum Agraria dalam pelaksanaan pendaftaran tanah Indonesia: Himpunan sistematis lengkap adalah adanya Peraturan-Peraturan Hukum sanggahan atau keberatan dari pihak- Tanah, Djambatan, Jakarta. pihak lain terhadap proses pendaftaran tanah melalui PTSL yang Sumarja, F.X. 2012. Problematika dilaksanakan oleh pendaftar, Kepemilikan Tanah Bagi Orang pemohon sulit dalam melengkapi Asing, Indepth Publising, persyaratan permohonan pendaftaran Bandar Lampung. tanah melalui PTSL, dan masih rendahnya pemahaman masyarakat ----------. 2015. Hukum Pendaftaran terhadap hukum dibidang pertanahan. Tanah Edisi Revisi, Penerbit Selain itu adanya fakta yang berbeda Universitas Lampung Bandar antara dokumen fisik dan yuridisnya, Lampung. data dari riwayat tanahnya tidak lengkap, kronologi akta yang terputus Chomzah, Ali Achmad. 2004. Hukum atau hilang dan adanya sengketa Agraria Pertanahan Indonesia, tanah dan tidak adanya tanda batas Jilid 2, Prestasi Pustaka, dalam pengukuran tanah oleh Jakarta. petugas.

  Soerodjo, Irawan. 2002. Kepastian

  Hukum Pendaftaran Hak Atas Tanah di Indonesia. Arloka,

B. Saran Surabaya.

  1. Pemerintah Kota Bandar Lampung bersama Kantor Pertanahan Kota lebih meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, khususnya di bidang pertanahan, sehingga faktor- faktor penghambat dalam proses pendaftaran tanah melalui PTSL,

Dokumen yang terkait

POLICE ROLE IN CRIMINAL LAW ENFORCEMENT MOTORCYCLE THEFT UNDERTAKEN BY THE SYNDICATE IN BANDAR LAMPUNG (Case Study Kepolisian Sektor Kedaton) by: Gagan Ghautama, Diah Gustiniati.SH.MH. and Dona Raisha.SH.MH email: ghautama_gaganyahoo.com. ABSTRACT - POLIC

0 0 10

KEWENANGAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM PEMILIHAN REKTOR DI UNIVERSITAS LAMPUNG

0 0 12

PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG DALAM MENINGKATKAN USAHA JASA KEPARIWISATAAN

0 2 15

PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN RAKYAT DAN PENGAWASANNYA DI KABUPATEN PESISIR BARAT Oleh Roby Surya Rusmana, Muhammad Akib, Ati Yuniatai. (Email: robyrusmana702gmail.com) Abstrak - PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN RAKYAT DAN PENGAWASANNYA DI KABUPATEN PESISIR BA

0 0 14

KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DALAM MENGOPTIMALKAN PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA

0 0 16

ABSTRACT THE EFFECTS OF REGENCY EXPANSION TO ORIGINAL REVENUE OF LAMPUNG BARAT REGENCY BY Meilia Lovita, F.X Sumarja, Nurmayani Email : meilia.lovita19gmail.com

0 0 14

KEBIJAKAN KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DAERAH LAMPUNG UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN MASYARAKAT

0 0 10

PERLINDUNGAN HUKUM LINGKUNGAN TERHADAP KAWASAN REKLAMASI PANTAI TELUK LAMPUNG DI KECAMATAN BUMI WARAS KOTA BANDAR LAMPUNG

0 0 14

PERANAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PELAPORAN PALSU KEHILANGAN SEPEDA MOTOR DI POLRES LAMPUNG SELATAN OLEH Burnawan M. Rusdi, Mahasiswa Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung. Email: burnawan_mrusdiyahoo.com, Nikmah Rosida

0 0 11

PERLINDUNGAN TERHADAP KEBEBASAN BURUH UNTUK IKUT SERTA DALAM ORGANISASI SERIKAT BURUH DI KOTA BANDAR LAMPUNG

2 22 14