Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam

Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam

Angin Puting Beliung
Angin puting beliung adalah fenomena alam berupa putaran angin yang sangat kencang dan membentuk
hubungan antara cumulonimbus dengan tanah. Dalam beberapa kejadian yang cukup langka terjadi hubungan
antara dasar awan cumulus dengan permukaan tanah.
Biasanya angin ini berbentuk corong kondensasi dengan ujung menyempit menyentuh bumi dan dikelilingi
awan yang membawa puing-puing.
Angin puting beliung terjadi karena bentrokan antara udara panas dan dingin. Selain itu adanya arus udara
yang naik ke atas secara kuat di dalam awan. Biasanya angin puting beliung terjadi ketika musim pancaroba.
Angin puting beliung dapat mengakibatkan kerusakan karena dapat merobohkan dan membawa apa saja yang
dilewatinya. Ditambah lagi angin puting beliung sering terjadi bersamaan dengan petir dan hujan deras.
Dalam setahun ada banyak kerugian jiwa dan materiil karena angin puting beliung.

Tata Urutan Perundang-udangan RI ( 1966 - 2011 )

TAP MPR No. III/MPR/2000
Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan, tata urutan peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia adalah:
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

3. Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu)
5. Peraturan Pemerintah
6. Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah
1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) merupakan hukum dasar tertulis Negara Republik Indonesia,
memuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara.
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (TAP MPR-RI) merupakan putusan
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pengemban kedaulatan rakyat yang ditetapkan dalam
sidang-sidang MPR.
3. Undang-Undang (UU) dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama Presiden untuk
melaksanakan UUD 1945 serta TAP MPR-RI.
4. Perpu dibuat oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidangan yang berikut.
b. DPR dapat menerima atau menolak Perpu dengan tidak mengadakan perubahan.
c. Jika ditolak DPR, Perpu tersebut harus dicabut.
5. Peraturan Pemerintah (PP) dibuat oleh Pemerintah untuk melaksanakan perintah undang-undang. 6.
Keputusan Presiden (Keppres) yang bersifat mengatur dibuat oleh Presiden untuk menjalankan fungsi dan
tugasnya berupa pengaturan
TAP MPRS XX TAHUN 1966

Tentang memorandum DPR gotong-royong mengenai sumber tertib hukum RepubliK Indonesia dan tata urut
RepubliK Indonesia :
1. UUD 1945
2. KETETAPAN MPR
3. UU / PERPU
4. PERATURAN PEMERINTAH
5. KEPUTUSAN PRESIDEN
6. PERATURAN MENTRI
7. INSTRUKSI MENTRI

UU no 10 tahun 2004
Tentang tata cara pembentukan peraturan perundang-undangan yang berisi HIRARKHI perundang-undangan
RepubliK Indonesia adalah sebagai berikut :
1. UU 1945
2. UU / PERATURAN PENGGANTI UU /PERPU
3. PERATURAN PEMERINTAH
4. PERATURAN PRESIDEN
5. PERATURAN DAERAH
a. Peraturan daerah propinsi bersama dengan gubernur
b. Peraturan daerah kabuten / kota dibuat oleh DPRD kabuten / kota bersama bupati / walikota

c. Peraturan desa / peraturan setingkat dibuat oleh badan perwakilan desa / bersama
UU no 12 tahun 2011
Tata urutan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1.UUD 1945
2.KETETAPAN MPR
3.UU/PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI PERUNDANG-UNDANGAN
4.PERATURAN PEMERINTAH
5.PERATURAN PRESIDEN
6.PERATURAN DAERAH PROVINSI
7.PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA