Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro

Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
Analisis dalam ekonomi makro adalah global atau menyeluruh. Dalam
makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan konsumen secara keseluruhan,
kegiatan-kegiatan keseluruhan pengusaha dan perubahan-perubahan keseluruhan
kegiatan ekonomi.
Analisis-analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang:
1. Bagaimana segi permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan
dalam perekonomian.
2. Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian.
3. Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah
ekonomi yang dihadapi.

I.

Penentuan Kegiatan Ekonomi
Analisis dalam makroekonomi menunjukkan bagaimana pengeluaran
agregat (pembelanjaan yang akan dilakukan dalam perekonomian pada suatu
waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun, pada berbagai tingkat pendapatan
negara) dan penawaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan suatu
perekonomian dalam suatu periode tertentu dan pendapatan nasional/produksi
nasional yang tercipta.

Dalam suatu perekonomian modern komponen dari pengeluaran agregat
dibedakan kepada empat golongan:
1.
2.
3.
4.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga,
Investasi perusahaan-perusahaan,
Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah,
Ekspor.

Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan dalam perekonomian perlu
dibedakan kepada tiga bentuk abstraksi atau penyederhanaan, yaitu:
1. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga
tetap dan suku bunga tetap.
2. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga
mengalami perubahan. Perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan
dalam tingkat kegiatan perekonomian.
3. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga dan

suku bunga mengalami perubahan.

II.

Masalah dan Kebijakan Makroekonomi
Makroekonomi memandang bahwa
mewujudkan hal-hal sebagai berikut:

sistem

pasar

tidak

selalu

dapat

1. Penggunaan tenaga kerja penuh,
2. Kestabilan harga-harga,

3. Pertumbuhan ekonomi yang teguh.
Menerangkan sebab-sebab dari berlakunya masalah tersebut dan kebijakankebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut merupakan hal yang
dibicarakan dalam teori makroekonomi. Kebijakan-kebijakan pemerintah itu antara
lain:
1. Kebijakan fskal: langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang
perpajakan
dan
pengeluaran
pemerintah
dengan
maksud
untuk
memengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
2. Kebijakan moneter: langkah pemerintah, yang dilaksanakan oleh Bank
Sentral (di Indonesia adalah Bank Indonesia), untuk memengaruhi
(mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah suku
bunga, dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregatnya.
3. Kebijakan segi penawaran: langkah pemerintah yang berusaha
meningkatkan efsiensi kegiatan perusahaan-perusahaan dan tenaga kerja
sehingga produksi nasional dapat ditingkatkan, biaya produksi dikurangkan

dan teknologi semakin berkembang.
III.

Masalah Utama dalam Perekonomian
Masalah-masalah tersebut adalah:
1. Masalah pertumbuhan ekonomi.
2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi.
3. Masalah pengangguran.
4. Masalah kenaikan harga-harga (infasi).
5. Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat didefnisikan sebagai: perkembangan
kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksi dalam masyarakat bertambah. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan
dengan kurva kemungkinan produksi dan pertumbuhan ekonomi di
bawah ini:

---

2. Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi

a. Pendapatan Nasional Potensial dan Sebenarnya
Perbedaan di antara pertumbuhan ekonomi potensial dan
pertumbuhan
ekonomi
sebenarnya
dapat
menggambarkan
potensi
perkembangan pendapatan nasional dalam jangka panjang dan perkembangan
sebenarnya pendapatan nasional. Seperti yang ditunjukkan dalam grafk di
bawah ini:
---

b. Konjungtur (Siklus Kegiatan Perusahaan)
Konjungtur adalah kenyataan yang berlaku dalam perekonomian yang
menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi tidak berkembang secara teratur
tetapi mengalami kenaikan atau kemunduran yang selalu berubah-ubah
dalam waktu ke waktu. Hal itu dapat dijelaskan dalam grafk di bawah ini:
--3. Masalah Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang

tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum
dapat memperolehnya. Seseorang yang bekerja, tetapi tidak secara aktif
mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur, contohnya ibu rumah
tangga. Mereka disebut sebagai pengangguran sukarela.
Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah
kekurangan pengeluaran agregat. Pada umumnya pengeluaran agregat
yang terwujud dalam perekonomian adalah lebih rendah dari pengeluaran
agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh. Disamping itu faktor-faktor lain yang menimbulkan pengangguran adalah
(i) menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik, (ii) pengusaha
menggunakan peralatan produksi modern yang mengurangi penggunaan tenaga
kerja, dan (iii) ketidaksesuaian di antara keterampilan pekerja yang sebenarnya
dengan keterampilan yang diperlukan dalam industri-industri.
Akibat-akibat buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah
pengangguran:
1. Ketiadaan pendapatan menyebabkan para penganggur harus mengurangi
pengeluaran konsumsinya.

2. Menganggu taraf kesehatan keluarga para penganggur.
3. Pengangguran yang berkepanjangan menimbulkan efek psikologis yang

buruk ke diri penganggur dan keluarganya.
4. Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat dan mengurangi tingkat
kemakmuran yang mereka capai.
5. Keadaan pengangguran yang sangat buruk di suatu negara dapat
menimbulkan kekacauan politik dan sosial yang belaku dan menimbulkan
efek yang buruk kepada kesejahteraan masyarakat dan prospek
pembangunan ekonomi dalam jangka panjang.
4. Masalah Infasi
Infasi adalah kenaikan harga-harga umum yang berlaku dalam suatu
perekonomian dari satu periode ke periode yang lainnya. Faktor-faktor penyebab
infasi antara lain:
1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaanperusahaan utnuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa.
2. Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.
Kedua masalah di atas biasanya berlaku apabila perekonomian sudah
mendekati tingkat tenaga kerja penuh (perekonomian yang sudah sangat maju).
Disamping itu infasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari (i) kenaikan hargaharga barang yang diimpor, (ii) penambahan penawaran uang yang berlebihan
tanpa diikuti pleh pertambahan produksi dan penawaran barang, dan (iii)
kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintah yang kurang
bertanggung jawab.
Akibat-akibat buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah infasi:

1. Cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat.
(Seperti upah riil para pekerja akan merosot yang berarti tingkat
kemakmuran juga mengalami kemerosotan).
2. Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin
memburuk.
3. Infasi yang serius cenderung mengurangi investasi yang produktif,
mengurang ekspor dan menaikkan impor.
4. Memperlambat pertumbuhan ekonomi.

5. Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan yang
menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke
dalam negeri, dan dari dalam negeri negara-negara lain dalam satu tahun
tertentu. Pembayaran-pembayaran yang dilakukan tersebut meliputi:
1. Penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa.

2. Aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal
ke luar negeri.
3. Aliran ke luar dan aliran masuk modal jangka pendek (seperti medepositkan
uang di luar negeri).

Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca
perdagangan dan neraca keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan
perimbangan di antara ekspor dan impor. Sedangkan neraca keseluruhan
menunjukkan perimbangan di antara keseluruhan aliran pembayaran ke luar
negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri.
Hal yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan neraca pembayaran
adalah defsit neraca pembayaran. Defsit neraca pembayaran berarti
pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri. Salah satu
faktor penting yan menimbulkan masalah ini adalah impor melebihi ekspor.
Pengaliran modal yang terlalu banyak ke luar negeri adalah faktor lain
yang menimbulkan defsit tersebut.
Defsit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa efek buruk
terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi negara, antara lain:
1. Defsit akibat impor yang berlebihan mengakibatkan penurunan dalam
kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen menggantikan barang
dalam negeri dengan barang impor.
2. Harga valuta asing akan meningkat dan menyebabkan harga-harga barang
impor bertambah mahal.
3. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun mengurangi kegairahan
pengusaha-pengusaha untuk melakukan penanaman modal dan membangun

kegiatan usaha yang baru.

IV.

Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi
Alat pengamat prestasi kegiatan perekonomian yang utama antara lain:
1. Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per
kapita.
2. Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran.
3. Tingkat perubahan harga-harga atau infasi.
4. Kedudukan neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
5. Kestabilan mata uang domestik.

1. Pendapatan Nasional
 Mengukur Prestasi Kegiatan Ekonomi, dengan:

1. Produk Nasional Bruto (PNB): produk nasional yang diwujudkan oleh
faktor-faktor produksi milik warga negara sesuatu negara.
2. Produk Domestik Bruto (PDB): produk nasional yang diwujudkan oleh
faktor-faktor produksi di dalam negeri (milik warga negara dan orang

asing) dalam sesuatu negara.
 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi, dengan:
Menghitung pendapatan nasional riil yaitu PNB atau PDB. Sebagai
contoh:
-- Tingkat Pertambahan Kemakmuran, dengan:
Menghitung pendapatan per kapita di berbagai tahun. Sebagai contoh:
---

2. Tenaga Kerja dan Pengangguran
Pengangguran dalam suatu negara adalah perbedaan di antara angkatan
kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Angkatan kerja
adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada
suatu waktu tertentu.
Untuk menentukan angkatan kerja diperlukan (i) jumlah penduduk usia 1564 tahun dan (ii) jumlah penduduk usia 15-64 tahun yang tidak ingin bekerja
(contohnya pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan pengangguran sukarela
lain). Jumlah penduduk golongan (i) disebut penduduk usia kerja, dan
penduduk golongan (ii) disebut bukan angkatan kerja. Angkatan kerja dalam
suatu periode tertentu dapat menghitung dengan mengurangi jumlah penduduk
(i) dengan jumlah penduduk (ii). Perbandingan di antara angkatan kerja
dengan penduduk usia kerja (dan dinyatakan dalam persen) dinamakan
tingkat partisipasi angkatan kerja.
Contoh cara menghitung pengangguran dan tingkat partisipasi angkatan
kerja:
--3. Indeks Harga dan Tingkat Infasi
Indeks harga adalah suatu angka yang menggambarkan sejauh mana
harga-harga dalam perekonomian pada suatu tahun tertentu telah mengalami
perubahan jika dibandingkan dengan tingkat harga pada tahun dasar, yaitu
tahun yang menjadi dasar perbandingan dalam penentuan indeks harga. Untuk
mengukur tingkat infasi, indeks harga yang selalu digunakan adalah indeks
harga konsumen, atau lebih dikenal dengan istilah: Costumer Price Index

(CPI) yaitu indeks harga dari barang-barang yang selalu digunakan para
konsumen.
 Cara Membentuk Indeks Harga
Untuk membentuk indeks harga, ada tiga langkah yang perlu
dilakukan: (i) memilih tahun dasar, yaitu tahun yang menjadi titik tolak
dalam membandingkan perubahan harga, (ii) menentukan jenis-jenis barang
yang perubahan harga-harganya akan diamati untuk membentuk indeks
harga, dan (iii) menghitung indeks harga.
Contoh sederhana untuk menghitung indeks harga:
-- Menentukan Tingkat Infasi
Untuk menentukan tingkat infasi perlu memperhatikan indeks harga
konsumen dari suatu tahun tertentu dan seterusnya dibandingkan dengan
indeks harga pada tahun sebelumnya. Sebagai contoh dengan meneruskan
contoh indeks harga sebelumnya:
--4. Kedudukan Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan data yang memberi gabaran tentang lalu
lintas perdagangan dan dana dari satu negara ke berbagai negara lain dalam
satu tahun tertentu. Dua komponen penting neraca pembayaran adalah neraca
perdagangan dan neraca keseluruhan (overall balance).
 Neraca Perdagangan dan Aliran Modal
Berbagai negara berusaha untuk menghindari masalah defsit neraca
perdagangan dan aliran modal. Karena hal itu dapat mengurangi tingkat
kegiatan ekonomi di dalam negeri dan masalah pengangguran yang lebih
serius akan dihadapi. Masalah lain yang mungkin timbul adalah kehilangan
kepercayaan orang terhadap prospek ekonomi negara tersebut dalam jangka
panjang. Akibatnya modal dalam negeri akan mengalir ke luar dan modal luar
negeri tidak akan ditanam di negara tersebut.
 Neraca Keseluruhan (Neraca Pembayaran)
Neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan mutasi-mutasi
keuangan dari satu negara ke negara-negara lain. Apabila neraca
keseluruhan yang negatif, dan dinamakan defsit neraca pembayaran,
berarti mutasi-mutasi keuangan ke luar negeri adalah lebih banyak dari yang
diterima dari luar negeri.
5. Kestabilan Kurs Valuta Asing

Kurs valuta asing adalah perbandingan nilai sesuatu mata uang asing
(misalnya dolar US) dengan nilai mata uang domestik (misalnya Rupiah). Kurs
ini akan menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan
untuk membeli satu unit valuta asing tertentu.
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kurs valuta asing adalah
neraca keseluruhan. Neraca keseluruhan yang defsit cenderung menaikkan
nilai valuta asing, sebaliknya apabila neraca pembayaran teguh (surplus dalam
neraca keseluruhan) dan cadangan valuta asing yang dimiliki negara terusmenerus bertambah jumlahnya, nilai valuta asing akan bertambah murah.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63