Bahan Ajar Kursus dan Pelatihan Teori Musik

  Bahan Ajar Kursus dan Pelatihan Teori Musik

TEORI MUSIK

  

Direktorat Pembinaaan Kursus dan Pelatihan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN TEORI MUSIK KATA PENGANTAR

  Pertama-tama kami menyampaikan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga bahan ajar kursus dan pelatihan selesai disusun dan selanjutnyasiap dipergunakan oleh peserta didik,pendidik, maupun penyelenggara kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya.

  Sumber daya manusia yang berketerampilan dan tersertifikasi dapat diperoleh melalui uji kompetensi. Uji kompetensi merupakan upaya yang terus dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk meningkatkan ketersediaan, memperluas keterjangkauan, mewujudkan kesetaraan dan menjamin kepastian mutu, relevansi, dan daya saing lulusan kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya sesuai dengan standar nasional pendidikan. Untuk mencapai sasaran tersebut, perlu didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana yang memenuhi kebutuhan pembelajaran.

  Dalam menghadapi persaingan global pada Asean Free Trade Area (AFTA) dan World Trade Organization (WTO), Indonesia dituntut dapat menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang memiliki keterampilan yang tersertifikasi sehingga diakui dunia internasional. Sumber daya manusia yang dibekali dengan keterampilan serta karakter dan sikap-sikap positif akan menjadikan daya saing bangsa Indonesia semakin diperhitungkan di kancah pergaulan dunia.

  Bahan ajar kursus dan pelatihan merupakan salah satu sarana pembelajaran untuk mengoperasinalisasikan substansi kurikulum berbasis kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang jenis keterampilan. Penerapan bahan ajar yang relevan dan kontekstual dengan kebutuhan peserta didik akan sangat membantu mereka dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti uji kompetensi, sehingga peserta didik memiliki kompetensi yang mampu bersaing di pasar global.

  Akhirnya tidak lupa kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada tim penyusun yang telah bekerja keras serta meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga demi terwujudnya bahan ajar ini.

  Jakarta, Januari 2014 Direktur,

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN TEORI MUSIK DAFTAR ISI

  Kata Pengantar………………………………………………………………….. iii Daftar Isi…………………………………………………………………..……… v

  Bab I : PENDAHULUAN…………………………………………………..…..… 1 A. Periode Musik / Sejarah (Time Line)................................................... 2 B. Latar Belakang…………………………………………………………….. 5 C. Perkembangan Notasi Balok…………………………………………….. 7 D. Klasifikasi Alat Musik…………….……………………………….………16 Bab II : TEORI MUSIK DASAR A. Unsur-unsur Not Balok…….……….……………………….…………... 27 B. Tanda Tempo…………………...….……………………….………….... 40 C. Tanda Dinamika………………….………………………….…………… 41 D. Tanda Mula……...…………….…………………………….……………. 43 E. Tangga Nada……………….……………………………….……………. 44 F. Interval ……………………………….…………………….…………...… 54 G. Akord 3 Nada…………………………………………………………...… 60 H. Inversi Akord 3 Nada….……………………………………………...… 63 I. Akord 4 Nada…………………………………………………………..… 65 J. Inversi Akord 4 Nada……………………………………………………. 69 K. Modulasi……………………………………………………………………72 Glosarium……………………………………….....…………………………. 73 Daftar Pustaka…………………………………………………….....………. 8

  2

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

BAB I PENDAHULUAN Mengapa penting untuk kita belajar teori Musik? Belajar teori Musik adalah

  hal yang sangat penting bagi seorang musisi. Sebagian orang berpendapat bahwa belajar teori Musik tidak akan mempengaruhi kemampuan kita didalam bermusik. Pendapat seperti itu tidaklah benar, karena dengan memahami dan mengetahui teori secara benar kita dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan kita didalam bermusik sebagai seorang musisi yang handal, baik sebagai seorang pemain Musik maupun seorang pendidik Musik.

  Teori Musik adalah pengetahuan struktur Musik secara tertulis dan pengetahuan dasar untuk komposisi, harmonisasi, improvisasi, aransi, pembelajaran, dan pementasan Musik. Didalam buku ini dituliskan teori-teori dasar yang harus dikuasai oleh seorang musisi baik sebagai pemain Musik ataupun juga seorang pendidik Musik seperti contohnya: notasi Musik yang mencakup staf, clefs, irama, tanda istirahat, dinamika, tempo, interval, tanda birama dan masih banyak lagi.

  Apabila kita sebagai musisi telah menguasai dan mempelajari semua hal tersebut maka kita akan memiliki pemahaman yang memadai dari teori Musik dan arti dari Musik itu sendiri.

  Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  PERIODE SEJARAH MUSIK ( TIME LINE ) Sebelum Masehi (SM) : - Ancient Sumerian Music

  Ancient Chinese -

  • - Anciet Egypt/ Mesir Kuno : Pharaonic Music :

  Musik zaman Fira’un

  Ancient Greek/ Yunani Kuno : Rasio Interval, -

  Diatonis, Musik untuk Teater,

  Sesudah Masehi (M) : Abad Pertengahan ( Middle Age/ Medieval ) : 300 – 1500 M o n o p h o n i c C h a n t * ( p l a i n s o n g ) y a n g - mendominasi Musik pada saat itu.

  • Gregorian Chant - Perkembangan Solmisasi ( do, re, mi, fa, sol, la, si, do ) oleh Guido D’ Arezzo. Mulainya perkembangan notasi balok. -

  Hexachord/ Gamut.* -

  • Perkembangan organum dan contrapunctus.*

  Renaissance : 1500-1600 Renaissance atau "kelahiran kembali," adalah

  masa perubahan yang signifikan dalam sejarah, termasuk Musik.

  Guillaume Dufay, dikenal sebagai tokoh transisi - untuk Renaissance Perubahan yang signifikan terjadi pada Musik - gereja. (awal nya adalah monophonic dan

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Instrumentation multiple melodic lines -

  • Penggunaan Instumen bass
  • Mannerism Giovanni Pierluigi da Palestrina -

  Baroque : 1600 – 1700

  • Kata "baroque" berasal dari "barocco" kata Italia yang berarti a
  • complex tonal Harpischord dan Pipeorgan -

  Periode Baroque adalah saat komposer - bereksperimen dengan bentuk, gaya dan instrumen. Biola menjadi instrumen yang penting masa - itu.

  • Florentine Camerata

  Opera *(umumnya dinyanyikan) : tragedi -

  • Classic : 1700 1800

  norms of composition, presentation and style. -

  Mulai berkembang Instrumen Musik Piano - y a n g m e n g g a n t i k a n H a r p i s c h o r d d a n

  Pipeorgan.

  • Ditandai dengan melodi sederhana dan bentuk-bentuk seperti sonata. Johann Sebastian Bach meninggal tahun 1750 - Musik kamar, kuartet string (terdiri dari 2 - biola, biola alto dan cello) sangat populer. 1752 Muzio Clementi lahir. -
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Romantic : 1800 – 1900.

  • P e n g g u n a a n M u s i k u n t u k c e r i t a a t a u m e n g e k s p r e s i k a n i d e .
  • Penggunaan berbagai instrumen, termasuk instrumen angin dan melodi yang lebih penuh dan lebih dramatis.
  • The harmonika diciptakan oleh Friedrich Buschmann.
  • 1827 - Ludwig van Beethoven meninggal.
  • 1828 - Franz Schubert meninggal.
  • 1833 - Johannes Brahms lahir.
  • 1862 - Claude Debussy lahir.
  • Musik diterbitkan dalam notasi Braille.
  • Waltz mulai populer di Wina.

  1900 – Sekarang : Perkembangan Musik ke Musik modern.

  • 1937 Maurice Ravel meninggal.
  • 1943 Sergei Rahmaninoff meninggal.
  • P e r k e m b a n g a n M u s i k J a z z d a n M u s i k Popular.

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN TEORI MUSIK LATAR BELAKANG

  M u s i k a d a l a h s e n i d a l a m b e n t u k l a g u a t a u k o m p o s i s i M u s i k y a n g mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya, melalui unsur-unsur Musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi. Kata Musik (berasal dari bahasa Yunani ‘Musiké téchne’ atau bahasa Latin ‘musica’ = art of the Muses) merupakan pengekspresian, pengungkapan, perwujudan, manifestasi artisik dalam kehidupan manusia. Di Yunani kuno, kata mousike berarti muse digunakan dalam arti seni atau ilmu yang dinaungi oleh Muses. " The Muses " adalah nama sembilan dewi-dewi anak perempuan Zeus dengan salah seorang istrinya, Mnemosyne (artinya: memory). Dalam legenda mitologi Yunani, Zeus adalah raja dari para Dewa. "The Muses" ini adalah pelindung untuk seni dan ilmu pengetahuan, serta menjadi inspirasi bagi siapapun yang ingin berprestasi di bidang tersebut. Setiap Muse melindungi satu bidang seni atau ilmu pengetahuan. Berikut kesembilan muses dengan atribut masing2:

  • Clio, sejarah
  • Euterpe, permainan flute
  • Thalia, komedi
  • Melpomene, tragedi
  • Terpsichore, tarian
  • Erato, puisi cinta
  • Polyhymnia, Musik suci
  • Urania, Astrologi - Calliope, syair kepahlawanan

  Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  Menurut mitologi Antique Yunani, Musik merupakan hadiah dari dewa Apollo dan Muses. Musik sudah ada sejak jaman peradaban Sumeria abad ke 4 SM. Pada saat itu Musik digunakan untuk penyembahan kepada Tuhan dan juga sebagai media untuk mengiringi upacara-upacara religius. Perubahan sejarah Musik terbesar terjadi pada abad pertengahan,disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi.

  Selain itu, ada berbagai macam instrumen yang biasa digunakan dalam Musik Yunani. Aulos, sebuah alat Musik tiup yang dikaitkan dengan Dionysus (dewa kesuburan, anggur dan ekstasi) dan mirip dengan recorder modern (seruling Eropa) Kithara adalah alat Musik petik yang merupakan bentuk awal dari piano dan gitar, dan dikaitkan dengan Apollo, dewa Matahari dan akal. Instrumen Musik lainnya termasuk tympanon (drum), Kymbala (simbal), dan Syrinx atau pipa Pan (Panpipes).

  Gambar:

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Perkembangan Notasi Balok

  Dalam perkembangannya hingga menjadi notasi balok yang digunakan saat ini, Musik melalui beberapa fase perubahan.

  Pythagoras of Samos, yang hidup pada abad ke-5 SM, adalah seorang tokoh yang sangat penting dalam evolusi Musik Yunani. Ia menemukan rasio matematika untuk interval berbagai Musik yang nantinya merupakan asal mula solmisasi dan teori Musik.

  Pythagoras bereksperimen secara matematika untuk mengembangkan Musik agar terdengar harmonis. Pythagoras menggunakan Monochord, yaitu sebuah alat yang berupa kotak suara dengan tali tunggal yang ditarik diatasnya dimana posisinya dapat dipindahkan dengan sebuah timbangan yang sudah ditandai di kotak suara.

  Monochord merupakan alat yang digunakan oleh bangsa Mesir Kuno dan

  Yunani Kuno selama 5000 tahun untuk membuat kalkulasi matematika yang rumit. Pelajaran matematika merupakan pelajaran filosofi pada zaman Plato. Banyak fakta-fakta lain yang merupakan dasar-dasar ilmu akustik diketemukan memakai Monochord (tali tunggal). Phytagoras memakai tinggi nada 256 HZ pada Monochord-nya. Kemudian Pythagoras menggunakan

  Monochord untuk menghitung rasio Interval yang kemudian akhirnya menjadi

  dasar ilmu pengetahuan Musik, termasuk teori Musik. Ilmu pengetahuan modern mulai mengukur ketepatan tinggi nada dengan cps atau putaran per detik. Di tahun 1834, suatu kelompok ahli Ilmu Fisika Jerman yang terkenal memakai alat Stroboscopic, yaitu sebuah alat pengukur tinggi nada (pitch).

  Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  

Monochord (gambar 6)

Nada Standar

  Suara adalah getaran mekanis yang bergerak melalui materi sebagai suatu bentuk gelombang (melalui benda padat, cair, atau gas); khususnya, suara terdiri dari frekuensi getaran yang mampu dideteksi oleh telinga. Nada adalah suatu bunyi yang dihasilkan oleh sebuah benda/ instrumen atau suara manusia, hasil daripada resonansi pada frekuensi tertentu. Nada memiliki besaran frekuensi tertentu dalam satuan Hertz. Semakin tinggi frekuensi, maka disebut semakin tinggi nadanya.

  Bagi manusia, pendengaran terbatas pada frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz (20 kHz), dengan batas atas umumnya menurun dengan usia. Spesies lain memiliki rentang yang berbeda pendengaran. Sebagai contoh, (Hz), dinamai dari seorang fisikawan Jerman, Heinrich Hertz. Sebagai contoh, 1 Hz berarti bahwa suatu peristiwa mengulang sekali per detik.

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Nada standar adalah frekuensi umum dimana nada pada semua instrumen

  Musik distandardisasi. Nada Standar saat ini adalah A 440 Hz atau C 523.3 Hz dan ketinggian nada ini memungkinkan para musisi untuk bermain instrumen bersama secara harmonis.

  Suatu bentuk ketinggian nada sudah ada sejak 2 individu ingin bermain 2 alat Musik bersama atau menyanyi dengan diiringi suatu alat Musik. Garpu nada/ Garpu tala biasanya dipakai untuk menentukan tinggi nada.

  John Shore (gambar 8)

  Garpu nada diciptakan oleh seorang musisi Inggris, John Shore tahun 1711 dan mempunyai tinggi nada A 423.5. Ia adalah ahli trompet untuk istana, dan juga ahli seruling dari Kapel Royal. Dengan mendengarkan bunyi dari garpu nada/ tala A atau C kita dapat mengetahui tinggi nada yang akan disesuaikan sehingga instrumen-instrumen yang lain dapat mengatur (stem) nada untuk menyesuaikan bunyinya.

  Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  Notasi Gregorian awal notasi balok

  Perkembangan awal penulisan Musik dengan not balok terjadi disekitar tahun 590 M. Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Agung Gregori I namun Notasi Gregorian belum ada nilai panjang nada atau ketukan (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dalam not balok dengan sistem 4 baris (Neume)

  K Y-ri- e e- le- i-son.

  Gregorian Chant (gambar 10) Gambar : Diambil dari Kyrie eleison (Orbis factor).

  Guido D’ Arezzo, (991 / 992 - 1033) adalah seorang teoris Musik dari Abad sebagai penemu notasi Musik modern (notasi staf) yang menggantikan notasi

  neumatic. Ia mengembangkan teknologi

  baru untuk mengajar Musik dengan menggunakan notasi staf dan solfeggio ‘Ut Re Mi’ suku kata yang diambil dari 6 awalan masing-masing frase dari bait pertama hymne, Ut queant laxis*

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Ut Queant Laxis T que-ant laxis re-sona-re fibris Mi-ra gesto-

  U rum famu-li tu- o-rum, Sol-ve pollu-ti la-bi- i re- a- tum, Sancte Jo-annes.

  (gambar 12) Ut queant laxis resonare fibris Mira gestorum famuli tuorum, Solve polluti labii reatum, Sancte Joannes

  Dari sinilah dikembangkannya Ut, Re, Mi, Fa, Sol, La. Dengan berjalannya waktu Ut diganti menjadi Do, oleh karena lebih mudah untuk dinyanyikan dan ditambahnya nada ‘Si’ pada tangga nada modern. (Nama ‘Si’ mungkin

  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan

  Guido juga kemudian menciptakan penemuan dari 'tangan Guidonian', sebuah sistem mnemonik yang banyak digunakan di mana nama catatan yang dipetakan ke bagian dari tangan manusia.

  

Guidonian Hand (gambar 13)

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Neume Neume berasal dari bahasa Yunani kuno yang artinya nafas (pneuma).

  Neume adalah dasar dari awal notasi Musikal 5 garis (five line staff notation). Neume tidak menunjukkan ritmik dan nilai ketukan didalamnya, tapi

  memiliki simbol simbol tambahan yang menunjukan perubahan untuk artikulasi, lama not dan tempo. Notasi Neumatic kemudian digunakan dalam Musik abad pertengahan untuk menunjukkan pola-pola tertentu seperti nada kunci, dynamic symbols, irama, tanda ulang dan sebagainya, yang kemudian berkembang menjadi notasi Musik seperti yang dikenal sekarang.

  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan

  

Neumes ditulis pada empat-line staf di garis dan ruang, tidak seperti notasi

Musik modern, yang menggunakan lima baris.

  Contoh beberapa neumes :

  Kunci C Kunci F Punctum (titik)

  Virga Bipunctum (dua titik)

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Pada era Medieval, Boethius (abad 6 M) (filosof) membuat buku “De Musica” yang membagi Musik menjadi tiga bagian:

  1. Musica Mundana — Musik alam raya/jagat (bagaimana Musik terbentuk dari elemen-elemen jagat ini; musim, bulan, matahari, planet).

  2. Musica Humana — harmonisasi dari tubuh dan jiwa manusia (keserasian antara bumi, udara, api dan air).

  3. Musica Instrumentalis — Musik instrumentalis (contrapunctus simplex, contrapunctus floridus, musica poetica*).

  Anicius Manlius Severinus Boethius, yang biasa disebut Boethius (adalah seorang filosof) yang lahir di Roma. (gambar 15)

  Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KLASIFIKASI ALAT MUSIK

  Alat Musik adalah alat yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan Musik. Bidang ilmu yang mempelajari alat Musik tersebut disebut organologi.

  Sejarah Singkat Sistem Klasifikasi Alat Musik

  • Pada abad 4 SM , China mengklasifikasikan alat Musik berdasarkan pada bahan bahan yang menghasilkan suara dari alat tersebut.
  • Kemudian pada masa Yunani kuno alat Musik dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : alat Musik tiup dan perkusi.
  • Sistem klasifikasi barat yang pertama, Agricola, Trichet dan Father Mersenne membagi alat Musik menjadi 4 : alat Musik senar petik alat Musik senar gesek alat Musik tiup alat Musik perkusi

  

Liuqin Pipa Yangqin Guzheng Ruan Sanxian

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Pada tahun 1893, Mahillon mengusulkan sebuah sistem klasifikasi baru yang berdasarkan sifat bahan suatu alat Musik beresonansi serta cara yang dilakukan untuk membuat alat mengelurkan getaran. Hingga akhirnya pada tahun 1914, Emil Von Hornbostel dan Kurt Sachs mengklasifikasikan alat Musik dalam sistem klasifikasi tunggal. Seperti sistem Mahillon, pengklasifikasian dibuat dari cara alat itu menghasilkan suara serta sifat dari bahan alat itu beresonansi. Mereka memutuskan bahwa alat Musik akan dibagi ke dalam keluarga yang disebut : Idiophones, Chordophones,

  Aerophones dan Membranophones . Kemudian ditambahkan dengan Electrophones.

  Alat Musik berdasarkan sumber bunyinya

  • Idiofon, adalah alat Musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasar alat Musik itu sendiri. Contoh: triangle, maracas, drum, bongo, kabasa, angklung dan claves.
  • Aerofon, adalah alat Musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara atau satuan udara yang ada pada rongga. Contoh: seruling, terompet, recorder, harmonika, trombone dan saxofon.
  • * Chordofon, adalah alat Musik yang sumber bunyinya berasal dari senar

  (dawai) . Contoh: gitar, biola, sitar, piano, kecapi, bass

  • Membranofon, adalah alat Musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput tipis atau kulit tipis yang ditegangkan dan diikat pada badan resonasi yang terbuat dari kayu maupun metal. Contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana
  • Elektrofon, adalah alat Musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh

  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan

  • Masih banyak lagi pembagian klasifikasi yang dibuat oleh beberapa tokoh tapi hingga saat ini Hornbostel dan Sachs masih merupakan model yang digunakan oleh Etnomusikolog.

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Contoh beberapa Alat Musik Idiophones : Triangle adalah termasuk alat Musik perkusi yang berbentuk segitiga sama sisi. Biasanya dibuat dari logam/ baja dimana salah satu segitiganya terbuka. Instrumen ini biasanya dipegang oleh sebuah loop dari beberapa bentuk benang atau

kawat di atas kurva. Di buat sekitar abad ke-16.

  ( gambar 17)

  Cabassa adalah alat Musik perkusi yang dibuat dari rantai baja yang melilit bola silinder yang lebar. Silinder ini disambung oleh kayu atau plastik panjang untuk tempat memegangnya. Alat Musik ini awalnya berasal dari Afrika.

  (gambar 18) Maracas adalah alat Musik perkusi, yang terdiri dari kulit labu kering yang diisi dengan benih atau kacang kering (dapat juga dibuat dari kulit, kayu, atau plastik). Kata Maracas diperkirakan awalnya berasal dari Tupi, bahasa Brasil, meskipun disebut dalam bahasa Inggris dengan cara Portugis, di mana diucapkan 'ma-ra-Kah'.

   (gambar 19) Xylophone (berasal dari bahasa Yunani, kata xylon, "kayu" + telepon, " suara", yang berarti "suara kayu") adalah sebuah alat Musik perkusi yang terdiri dari batang kayu dipukul oleh palu.

  Setiap bar adalah idiophone yang distem ke pitch dari skala Musik baik pentatonis atau heptatonis (gambar 20) dan diatonis. Banyak Xylophone yang berwarna

  Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  Contoh beberapa Alat Musik Aerophones : Pan flute disebut juga pipa pan adalah alat Musik tiup kuno berdasarkan prinsip tabung tertutup, biasanya terdiri dari lima atau lebih pipa yang panjangnya secara bertahap. Instrumen ini dikenal sebagai instrumen rakyat dan merupakan nenek moyang dari organ pipa dan harmonika .

  (gambar 21) Harmonika adalah alat Musik tiup yang bermula dari alat Musik tradisional China yang bernama 'Sheng' yang telah digunakan kira-kira 5000 tahun yang lalu sejak kekaisaran Nyu-kwa.

  (gambar 22) Seruling adalah alat Musik dari keluarga alat Musik tiup kayu. Suara seruling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat Musik lainnya. Seruling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya. Sedangkan seruling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.

  (gambar 23) Akordeon pertama kali ditemukan oleh Friedrich Buschmann pada tahun 1822 di Berlin dan diberi nama ‘Handäoline’. Kemudian pada tahun 1829, Cyrillus Damian Wina menciptakan versi lain dari instrumen ini dan memberikannya nama ‘Akordeon’ karena adanya penambahan tombol tombol yang dimainkan oleh tangan kiri, dan m e m b u n y i k a n k o r d . P a d a a k h i r n y a , n a m a

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Contoh beberapa Alat Musik Chordophones : Biola adalah sebuah alat Musik dawai/senar yang dimainkan dengan cara digesek atau dipetik (Arco, Pizzicato*). Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval ‘Perfect fifth’. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola, cello dan double bass atau kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat Musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam keluarga Biola.

  (gambar 25) Gitar adalah alat Musik berdawai/senar yang dimainkan dengan jari-jemari tangan atau sebuah plektrum (alat petik gitar). Bunyinya dihasilkan dari senar-senar yang bergetar.

  (gambar 26) Harpa atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Harp adalah merupakan jenis alat Musik petik. Bentuknya tinggi, umumnya berwarna emas, dan memiliki senar. Biasanya berbentuk dasar segitiga.

  (gambar 27) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan

  Contoh beberapa Alat Musik Membranophones : Sebuah drum kit atau juga drum set, atau trap set adalah kumpulan drum, simbal dan instrumen perkusi lainnya seperti

  Djembe atau jenbe/jyembe/jembe/jimbay/jimbe merupakan alat Musik warisan budaya yang berasal dari daerah Afrika. Alat Musik Djembe ini mengilhami pembuatan drum di seluruh dunia.Djembe merupakan sebuah kayu yang berbentuk gelas dan ditutup oleh kulit yang diikat dengan tali untuk mengencangkannya. Pada jaman dahulu jimbe digunakan sebagai alat komunikasi antara desa satu dengan desa yang lainnya. Mengingat pada masa itu jarak antara desa satu dengan yang lainnya sangat jauh.

   (gambar 28) Conga adalah alat Musik perkusi berupa drum yang berasal dari Afrika. Conga juga sering disebut Tumbadora. Conga telah mengalami beberapa perubahan bentuk dan bahan sejak awalnya diciptakan. Awalnya conga terbuat dari kayu, tetapi saat ini ada juga yang terbuat dari bahan fiberglass.

  Kepala conga awalnya terbuat dari kulit yang mana sekarang banyak juga yang terbuat dari sintetis, plastik dan bahan lainnya.

  (gambar 29) Timpani, pertama dibuktikan dalam bahasa Inggris pada abad 19-an. - Kata timpani Italia berasal dari bahasa Latin tympanum , yang merupakan latinisation dari Yunani kata (tumpanon, tumpana pl), "gendang", yang berasal dari kata kerja (tupt), yang berarti

  "untuk menyerang, untuk memukul" Timpani, atau kettledrums, adalah alat Musik perkusi.

   (gambar 30)

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Contoh beberapa Alat Musik Elektrophones :

  gitar elektrik

  (gambar 32) keyboard

  ( gambar 33) Organ

  Drum Elektrik

  (gambar 34) (gambar 35) Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  Alat Musik berdasarkan cara memainkannya :

  • Alat Musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi gelombang yang dihasilkan terkait dengan panjangnya kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat Musik ini adalah terompet dan seruling.
  • Alat Musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh. Alat Musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada (definite

  

pitch & indefinite pitch*). Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta

  bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen. Contohnya adalah kolintang (bernada), drum (tak bernada), dan bongo (tak bernada).

  • Alat Musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui petikan. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang pendeknya atau tebal tipisnya dawai.
  • Alat Musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek. Seperti alat Musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendek atau tebal tipis dawai.

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN TEORI MUSIK P I A N O

  Asal mula kata piano sebenarnya berasal dari bahasa Italia, yaitu pianoforte (yang artinya Lembut Keras). Piano itu sendiri dibuat oleh Bartolomeo Cristofori pada tahun 1720-an. Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada clavichord dengan kekuatan

  (gambar 36) harpsichord.

  Hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717), dan Christofori (1720) dari Padua, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil dari buatan Bartolomeo Christofori yang terbaik. Dari piano buatannya berdasarkan gabungan antara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) inilah piano modern bermula. Awal mula piano diciptakan, suaranya tidak sekeras piano yang dapat didengar pada abad 20-an. Pasalnya, tegangan tuts piano kala itu tidaklah sekuat piano yang sekarang. Dalam beberapa waktu, gaya suara piano meningkat.

  Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa bentuk. Awalnya, ada yang dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai.

  (gambar 37)

  Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen Musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat piano Jerman menjawabnya dengan piano persegi. Hingga tahun 1860 piano persegi ini mendominasi penggunaan piano di rumah.

  Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar. Akibatnya, ketika pada abad XIX

  Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  Sekitar tahun 1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam seluruhnya. Piano hasil inovasinya mampu menahan tegangan senar sangat kuat, sehingga suara yang dihasilkan pun lebih keras. Sekitar 1820, banyak pembuat menggunakan potongan logam untuk bagian piano lainnya. Pada 1822, Erard bersaudara mematenkan double escapement

  

action, yang merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada berkaitan

dengan mekanisme piano.

  Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang, piano memiliki lima oktaf dan 62 tuts. Ia juga dilengkapi dengan pedal. Semula pedal itu digerakkan dengan lutut. Namun, kemudian pedal kaki yang diperkenalkan di Inggris menjadi populer hingga sekarang.

  Sejumlah pengembangan berlanjut pada abad XIX dan XX. Tegangan senar, yang semula ditetapkan 16 ton pada tahun 1862, bertambah menjadi 30 ton pada piano modern. Hasilnya adalah sebuah piano dengan kemampuan menghasilkan nada yang tidak pernah dibayangkan Frederic Chopin, Ludwig van Beethoven, dan bahkan Franz Liszt.

  Didalam Musik, piano dapat menjadi alat untuk performa tunggal ( solo concert ) dan sebagai pengiring nyanyian solo. Dalam artian, piano dapat dimainkan secara tunggal serta mengiringi penyanyi tanpa bantuan atau iringan alat Musik lain. Suara yang dihasilkan piano dapat mewakili alat Musik lainnya.

  Bartolomeo Cristofori (gambar 38)

  Meskipun demikian, piano akan lebih berarti lagi didengar dengan bantuan alat Musik lain. Yang perlu ditekankan di sini, piano dapat mengalun indah

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

BAB II TEORI MUSIK DASAR Notasi Balok adalah sistem penulisan sebuah lagu atau karya Musik. Dalam

  notasi Musik, nada dilambangkan oleh not. Notasi Musik standar saat ini adalah notasi balok, yang didasarkan pada garis paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukkan ketinggian dan durasi nada tersebut.

  NOT BALOK :

C D E F G A B C’

  Unsur-unsur Not Balok :

  1. Garis Paranada,

  2. Garis Birama, dan

  3. Kunci (Clef) Ad.1) Garis Paranada.

  Yang pertama kali akan kita bahas dalam cara membaca not balok adalah pengenalan terhadap garis paranada. Untuk menulis not balok kita memerlukan garis-garis paranada yang berjumlah lima garis. Urutan dihitung dari bawah ke atas. Not bisa ditulis pada garis maupun spasi.

  Garis paranada ini terdiri dari 5 garis dan 4 spasi.

  5 garis

  4

  4

  3

  3

  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ad.2) Garis Birama.

  Di dalam paranada terdapat garis-garis yang memisahkan not-not dengan jumlah ketukan sesuai tanda birama yang ada misalnya 4/4 maka setiap 1 bar ada 4 ketukan.

  

Fine barline (tanda selesai) : garis penutup berupa garis birama ganda untuk

menandai akhir partitur Musik.

  

Tanda penutup/Fine barline

Repeat (tanda ulang) : lagu diulang sekali lagi hingga tanda selesai/fine

barline

garis birama garis birama

birama / bar birama / bar

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Ad.3) Pengenalan Tanda Kunci (Cleff) Pada awal paranada kita tempatkan "kunci" yang disebut "clef " untuk menentukan nada kunci. Ada tiga macam kunci yaitu :

  1.Kunci G (treble clef)

  2.Kunci F (bass clef)

  3.Kunci C ( kunci C alto, dan kunci C tenor, moveable key*)

  Kunci G Kunci F Kunci C Alto Kunci C Tenor

  Penulisan notasi balok yang benar adalah berbentuk bulat oval. Pada kunci

  G, letak not G adalah pada garis paranada ke 2 yang dilewati lengkungan spiral kunci G (garis ke 2)

  G

  Sedangkan pada kunci F, letak not F adalah pada garis paranada ke 4 yang berada di antara dua titik kunci F.

  Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sedangkan pada kunci C Alto, letak not C adalah pada garis paranada ke 3.

  

C

Letak not C pada kunci C Tenor adalah pada garis paranada ke 4.

  

C

  Kunci yang paling sering digunakan adalah kunci G dan kunci F. Sedangkan kunci C Alto digunakan untuk notasi Viola (Alto Biola) seperti contohnya dalam sebuah Symphony Orchestra. Contoh penulisan not sesuai dengan letaknya pada garis paranada yang menggunakan tanda kunci G : C D E F G A B C Contoh penulisan not sesuai dengan letaknya pada garis paranada yang menggunakan tanda kunci F :

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Grand staff Penggunaan Kunci G dan Kunci F secara bersamaan disebut "grand staff " .

  4

  4 C D E F G A B C’

  4

  4 Letak pada alat Musik Piano : Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  Garis Bantu ( Ledger Line )

  Setiap nada tinggi atau nada rendah yang tidak dapat ditulis dalam garis paranada, ditulis dengan garis bantu. Panjang garis bantu cukup untuk menulis satu not, contoh :

  F E D C B A G F D C B A G F E A G F E D C B A F E D C B A G

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Tanda Birama (Meter*)

  Pada setiap awal partitur sebuah lagu, dituliskan sebuah tanda yang disebut tanda birama. Tanda birama yang disebut juga tanda sukat ini terdiri dari dua angka yang disusun ke bawah seperti angka pecahan, contoh :

  4

  2

  2

  3

  6 C

  4

2 C

  4

  4

  8 Angka yang di atas (pembilang) menunjukkan jumlah ketukan di dalam satu

  birama. Sedangkan angka yang di bawah (penyebut) menerangkan jenis not yang memperoleh satu ketukan. Contoh : Angka 2 diatas menunjukkan ada dua ketukan pada setiap birama.

  2

  4 Angka 4 dibawah berarti menunjukkan sebuah not seperempat memperoleh

  satu ketukan (four beats*)

  4 Angka 4 diatas menunjukkan ada empat ketukan pada setiap

  4 birama.

  Angka 4 dibawah berarti menunjukkan sebuah not seperempat memperoleh satu ketukan.

  c Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan

   Nilai Not ( Value Note ) Tanda Istirahat (Rest Sign)

  Tanda diam / lambang petunjuk bagi not yang tidak bunyi namun dihitung

  Nama Not

  Not Penuh Not 1/2 Not 1/4 Not 1/8

  Not 1/16 Not 1/32

  4 Ketuk

  2 Ketuk

  1 Ketuk 1/2 Ketuk

  1/4 Ketuk 1/8 Ketuk

  Bentuk Not Tanda Istirahat Nilai

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Ada dua tipe tanda birama (meter) di dalam disiplin ilmu Musik barat, yaitu :

  1. simple meter 2. compound meter.

  Ad.1 Simple Meter Di dalam simple meter angka teratas adalah 2, 3 dan 4. Tiap ketukan harus dapat dibagi dua, tiga atau empat. Contohnya:

  2

  4

  3

  4

  4

4 Ad.2. Compound meter.

  Di dalam Compound Meter angka yang terdapat di atas meter signature sebagai contoh, adalah 6, 9 atau 12. Tiap ketukan mempunyai dotted note dan tiap ketukan dikelompokan menjadi tiga hitungan. Contohnya:

  6

  8

  9

  8 Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  Diagram Persamaan Nilai antara Not dan Tanda Istirahat

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Tangkai Not (Stems)

  • Tangkai not/ stems digunakan untuk membantu menentukan nilai sebuah not. Sangat penting untuk menggambar tangkai not dengan posisi yang benar. Not dari garis tengah paranada kebawah mempunyai tangkai not keatas. Sedangkan not dari garis tengah paranada keatas mempunyai tangkai not keatas. Not yang berada digaris paranada tengah atau ke tiga dapat ditulis dengan tangkai not baik ke atas maupun kebawah.

  tangkai naik tangkai bisa naik/turun tangkai turun tangkai bisa naik/turun

  metronome (gambar 39) Metronome adalah alat yang menghasilkan bunyi detak/beat yang teratur

  permenit. Metronome mulai dikenal awal abad 19 dan dipatenkan oleh

  Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  Sistem membaca notasi Fixed do yaitu sistem do tetap, artinya nada c dalam tangga nada - apapun selalu dibaca ‘do’. Misalnya dalam tangga nada di D mayor berikut ini:

  

D E F G A B C D

re mi fa sol la si do re

  Movable do adalah sistem do berpindah, artinya nada do tidak selalu - pada nada c tetapi bisa berpindah sesuai dengan tangga nadanya.

  Misalnya dalam tangga nada di D mayor berikut ini: D E F# G A B C# D do re mi fa sol la si do

  BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN

TEORI MUSIK

  Latihan : Sebutkan nama - nama not dibawah ini ! Coba bunyikan ketukan not – not dibawah ini dengan bertepuk tangan !

  2

  4

  2

  4

  4

  4 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan