Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

  Pengembangan SDM

Metode-Metode Pembelajaran

  1. Pengantar Pengembangan SDM . Prinsip dan Proses Pembelajaran

  2

  

3. Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan 1

  4. Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan 2

  5. Metode-metode Pembelajaran

Rencana

  6. Design Kurikulum dan Materi Pembelajaran

  7. Implementasi Pengembangan SDM di masyarakat Pembelajaran Semester UTS: 09 s.d 18 Oktober 2017 (RPS)

  8. Evaluasi Pembelajaran

  9. Studi Lapangan Pengembangan SDM pada Suatu Perusahaan

  10. Analisis & Rancangan Aturan Pengembangan SDM Perusahaan 1

  11. Analisis & Rancangan Aturan Pengembangan SDM Perusahaan 2

  12. Analisis & Rancangan Aturan Pengembangan SDM Perusahaan 3

  13. Presentasi Kajian Pengembangan SDM 1

  14. Presentasi Kajian Pengembangan SDM 2 UAS: 10 s.d 20 Desember 2017

  Mengulang Kuliah Sebelumnya

  

Faktor2 Yg Berperan Dalam Pelatihan dan Pengembangan

Keterkaitan dan Keterikatan antarfaktor yang berperan dalam pelatihan dapat

digambarkan seperti berikut:

  Instruktur Metode

  Tujuan Peserta Lingkungan

  Materi Gambar: Faktor Yang Berperan Dalam Pelatihan

  Pengembangan SDM

Metode-Metode Pembelajaran

Pendekatan, Metode, Teknik Pelatihan dan Pengembangan

  

Ada beberapa teknik yang biasa digunakan dalam pelatihan dan

pengembangan, Yaitu: A. On The Job Training (OJT)

  B. Off The Job Training

  

Pendekatan, Metode, Teknik

Pelatihan dan Pengembangan

  

OJT adalah metode pelatihan dengan cara para pekerja atau calon pekerja

ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang riil di bawah bimbingan dan

supervisi dari pegawai yang telah berpengalaman atau supervisor. OJT

terdiri dari :

  

1. Job Instruction Training : Melalui sistim ini, instruktur pertama kali

memberikan pelatihan kepada supervisor dan selanjutnya supervisor memberikan pelatihan kepada pekerja.

  

2. Job Rotation (Rotasi) : Pelatihan silang (cross-train) bagi karyawan

agar mendapatkan variasi bekerja , para pengajar memindahkan para peserta pelatihan dan tempat kerja yang satu ketempat kerja yang lain.

  

3. Apprenticeships (Magang) : Magang melibatkan pembelajaran dari

pekerja yang lebih berpengalaman dan dapat ditambah pada teknik off the job training .

  

Pendekatan, Metode, Teknik

Pelatihan dan Pengembangan

B. Off The Job Training:

  

1. Ceramah Kelas dan Presentasi Video: Ceramah mengandalkan

  komunikasi daripada memberi model. Ceramah adalah pendekatan terkenal karena menawarkan sisi ekonomis dan cepat, tetapi sangat rendah dalam partisipasi, umpan balik, transfer, dan repetisi.

  

2. Pelatihan Vestibule : Teknik dimana peserta pelatihan (trainee)

  belajar pada suatu ruangan yang dirancang khusus sehingga mirip dengan tempat kerja yang sesungguhnya. Teknik ini merupakan suatu kebutuhan, jika OJT terlalu mahal atau berbahaya untuk melatih pegawai. Vestibule training bermaksud untuk memperoleh manfaat OJT tanpa mengharuskan pegawai baru berlatih pada pekerjaan yang sesunguhnya

  .

  

Off The Job Training

  

3. Role Playing: Peserta pelatihan ditugaskan untuk melakukan

  peran orang lain. Teknik ini digunakan untuk merubah sikap (attitude) dan juga ketrampilan memahami orang lain (empati).

  Contoh banyak pegawai yang mengritik atasan tanpa alasan yang masuk akal, pegawai tersebut kemudian disuruh menjadi atasan orang lain dan kemudian ditanya bagaimana jabatan itu sebenarnya, apa suka dukanya dll. Teknik ini digunakan untuk pekerjaan yang sensitivity job (pekerjaan yang banyak melibatkan perasaan).

  

4. Behavior Modeling : Perilaku orang lain dipelajari melalui suatu

  proses observasi. Perilaku ini diulang ulang dan direkam sehingga pelatih dan yang dilatih dapat mereview dan mengritik perilaku itu.

  Pegawai akan dapat menemukan sendiri mana yang benar dan tidak disiplin. Tujuan behavior modeling adalah suatu perubahan

  

Off The Job Training

  

5. Case Study: Sasaran utamanya adalah melatih kemampuan

  memecahkan masalah. Kasus yang dipilih biasanya memiliki relevansi dengan pekerjaannya yang sesungguhnya.

  

6. Simulation : Melakukan simulasi peralatan yang kelak akan

digunakan pada pekerjaan yang sesungguhnya.

  

7. Self Study : Menager memberikan bahan untuk dipelajari sendiri

  oleh pegawai. Teknik ini digunakan bila pegawainya terpisah- pisah dilihat dari sisi geografisnya. Teknik ini dapat menggunakan flashdisk atau video yang sebelumnya direkam.

  

8. Programmed Learning : Dengan cara mencetak dalam suatu

buklet yang mengandung sejumlah pertanyaan dan jawaban.

  Programmed learning terdiri dari tiga factor: 1) Menyajikan pertanyaan2 fakta atau masalah kepada trainee.

  3) Memberikan umpan balik mengenai akurasi dari jawaban- jawaban trainee

  

Off The Job Training

  

9. Laboratory Training: Bentuk pelatihan yang sifatnya melatih

kelompok yang terutama untuk meningkatkan ketrampilan

  interpersonal (kemampuan untuk berhubungan antar pribadi) dan digunakan untuk mengembangkan rasa tanggung jawab untuk pekerjaan dimasa yang akan datang.

  Latihan ini menyangkut hal-hal berbagi pengalaman dan mengutarakan perasaan. Dalam sensitivity/leadership training biasanya digunakan laboratory training. Pelatihan ini perlu bagi seorang manajer karena manajer dituntut untuk mempunyai empati yang cukup besar.

  

Prinsip Belajar Dengan Teknik dan Pengembangan Yang Berbeda

Teknik Partisipasi Repetisi Relevansi Transfer Umpan Balik On The Job

  Instruksi Ya Ya Ya Ya Kadang2 Rotasi Ya Kadang2 Ya Ya Tidak Magang Ya Kadang2 Ya Ya Kadang2 Latihan Ya Kadang2 Ya Ya Ya Off The Job Ceramah Tidak Tidak Tidak Kadang2 Tidak Video Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Vestibule Ya Ya Kadang2 Ya Kadang2 Permainan Peran Ya Kadang2 Kadang2 Tidak Kadang2 Studi Kasus Ya Kadang2 Kadang2 Kadang2 Kadang2 Simulasi Ya Kadang2 Kadang2 Kadang2 Kadang2 Studi Mandiri Ya Ya Kadang2 Kadang2 Tidak Belajar Terprogram Ya Ya Tidak Ya Ya Laboratarium Ya Ya Kadang2 Tidak Ya

  

Mengingat Kembali Materi Kuliah Minggu Ketiga

“Prinsip-Prinsip Belajar”

Prinsip-Prinsip Belajar

  Para Pakar Pelatihan dan Pengembangan telah umum diterima pendapat yang mengatakan bahwa pada dasarnya prinsip belajar yang layak dipertimbangkan untuk diterapkan berkisar pada lima hal sbb:

  1. Partisipasi

  2. Repetisi

  3. Relavansi

  4. Pengalihan/Transfer

  5. Umpan Balik Pertama Partisipasi: Partisipasi sebagai salah satu prinsip belajar dapat dikatakan bahwa pada umumnya proses belajar berlangsung dengan lebih cepat dan pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh diingat lebih lama .

  Siagian (2013:189-191)

  (lanjutan

Prinsip-Prinsip Belajar …)

  Pertama Partisipasi: Partisipasi sebagai salah satu prinsip belajar dapat dikatakan bahwa pada umumnya proses belajar berlangsung dengan lebih cepat dan pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh diingat lebih lama. Misalnya, sekali seorang belajar dan menguasai teknik berenang , sepanjang hidupnya dia akan tetap bisa berenang karena partisipasinya waktu belajar.

  Kedua Repetisi: Semua informasi yang pernah diterima oleh seseorang tersimpan di otaknya. Hanya saja agar supaya dapat digunakan, informasi tersebut perlu

  “diangkat kepermukaan” Caranya ialah melalui repetisi (pengulangan). Pengulangan itulah yang terjadi apabila seseorang mempersiapkan diri menempuh ujian .

  (lanjutan,,,)

Prinsip-Prinsip Belajar

  Ketiga, Relevansi: Menurut teori proses belajar mengajar, kegiatan belajar berlangsung dengan lebih efektif bila bahan yang dipelajari mempunyai relevansi tertentu dan mempunyai makna konkret apabila yang dipelajari itu relevan dengan kebutuhan seseorang. Misalnya suatu program pelatihan akan diikuti lebih tekun oleh para peserta apabila penjelasan yg diberikan oleh pelatih, pengetahuan dan ketrampilannya relevan dengan tugas mereka saat ini dan dimasa yg akan datang.

  Keempat, Pengalihan Pengetahuan dan Ketrampilan: Pengalihan bisa terjadi karena penerapan teori dalam situasi nyata atau karena praktek yang bersifat simulasi. Contoh penerapan teori dalam situasi nyata ialah seseorang yg belajar mengemudikan kendaraan bermotor atau mengetik surat setelah teori dikuasainya. Sedangkan contoh simulasi latihan penerbangan dengan simulator pesawat.

  

Prinsip-Prinsip Belajar

Kelima, Umpan Balik: Melalui suatu sistim umpan balik, peserta pelatihan mengetahui apakah tujuan pelatihan dan pengembangan tercapai, baik dalam bentuk pengetahuan baru maupun keterampilan yang belum dimiliki sebelumnya. Bahkan juga dalam bentuk terjadi tidaknya perubahan keperilakuan seseorang.

  

School of Communication & Business

Inspiring Creative Innovation