Pertemuan 12 Perusahaan PT Aneka Tambang

Kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT ANTAM (Persero) Tbk

Sebagai Insan ANTAM memahami bahwa implementasi tata kelola perusahaan sangat penting dan menentukan dalam menjalankan kegiatan bisnis Perusahaan yang berkesinambungan sehingga memiliki keunggulan daya saing dan dapat meningkatkan nilai tambah Perusahaan.

Seiring dengan kesinambungan atas komitmen kami, maka pada hari ini kami kembali berkomitmen, untuk memastikan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, menuju standar yang tinggi dengan mengacu pada praktik terbaik (best practice) dan memenuhi peraturan perundangan yang berlaku, berkesinambungan dan konsisten melalui penerapan nilai-nilai ANTAM yakni Professionalism, Integrity, GlObal mentality, HarmoNy, ExcEllence, Reputation atau PIONEER yang menjiwai isi Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) dan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy) ANTAM.

Kami akan senantiasa mengusahakan perwujudan Visi serta mencapai Misi PT ANTAM (Persero) Tbk dengan melandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik.

Jakarta, 5 Juli 2012

DAFTAR ISI

Lembar Pemberlakuan dan Maklumat

II.2 Etika Kerja

Komitmen Dewan Komisaris dan II.2.1 Kepatuhan terhadap hukum 28 Direksi PT ANTAM (Persero) Tbk

2 II.2.2 Benturan kepentingan 29 II.2.3 Memberi dan Menerima

30 DAFTAR ISTILAH/ Glossary

5 II.2.4 Persamaan dan Penghormatan pada Hak Asasi Manusia

I. PENDAHULUAN

II.2.5 Kesempatan Kerja yang Adil 32 I.1 Dasar Pemikiran

8 II.2.6 Pembayaran Tidak Wajar 34 I.2 Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan 9

II.2.7 Kerahasiaan Informasi 35 Visi Perusahaan

9 II.2.8 Pengawasan dan Penggunaan Misi Perusahaan

37 Nilai-nilai Insan ANTAM

9 Aset

10 II.2.9 Keselamatan dan Kesehatan I.3 Komitmen Perusahaan

14 Kerja serta Lingkungan I.4 Tujuan

14 Pertambangan 38 I.5 Manfaat

15 II.2.10 Hak Atas Kekayaan Intelektual I.6 Prinsip-prinsip GCG

39 I.7 Obyek Standar Etika Perusahaan

15 (HAKI)

II.2.11 Perilaku Etis terhadap Sesama (Code of Conduct)

16 Karyawan 40 I.8 Tanggung Jawab Insan ANTAM 17 I.9 Tanggung Jawab Para Pimpinan

III.

PETUNJUK PELAKSANAAN

ANTAM

17 III.1 Pelanggaran

44 III.2 Pelaporan Pelanggaran

II. KEBIJAKAN PERILAKU

III.3 Sanksi atas Pelanggaran 48

PERUSAHAAN

III.4 Pernyataan Komitmen 48

II.1 Etika Usaha

III.5 Sosialisasi

II.1.1 Hubungan dengan Pelanggan

II.1.2 Hubungan dengan Pemasok 21

IV. PERNYATAAN KOMITMEN

II.1.3 Hubungan dengan Pesaing

22 Pernyataan Komitmen Pribadi Insan

II.1.4 Hubungan dengan Regulator

22 ANTAM

II.1.5 Kemitraan dengan Masyarakat

Sekitar

23 Lampiran:

II.1.6 Hubungan dengan Karyawan

24 Pedoman dan Prosedur Penanganan

Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing) (Pemegang Saham)

II.1.7 Hubungan dengan Investor

25 PT ANTAM (Persero) Tbk 56

II.1.8 Hubungan dengan Anak

Perusahaan/Perusahaan Patungan 26 Daftar Gambar

II.1.9 Hubungan dengan Media

26 Gambar 1. Nilai-nilai Insan ANTAM 10

II.1.10 Perdagangan Internasional

27 Gambar 2. Bagan Alur Prosedur Penanganan Pelaporan Pelanggaran

(Whistleblowing) 65

DAFTAR ISTILAH/ Glossary

I. Perusahaan yaitu Perusahaan Perseroan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau disingkat PT ANTAM (Persero) Tbk.

II. Insan ANTAM yaitu adalah Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan yang bekerja

untuk dan atas nama ANTAM serta personil yang bekerja di lingkungan ANTAM termasuk anggota keluarganya (keluarga inti yang terdiri dari bapak, ibu dan anak).

III.

Dewan Komisaris yaitu keseluruhan Anggota Komisaris yang berlaku sebagai suatu

kesatuan Dewan (Board).

IV. Direksi yaitu keseluruhan Direktur yang berlaku sebagai suatu kesatuan Dewan (Board).

V. Good Corporate Governance (GCG) yaitu sebuah sistem Tata Kelola Perusahaan untuk mengatur dan mengendalikan perusahaan guna menciptakan nilai tambah bagi semua stakeholder perusahaan.

VI. Stakeholders yaitu para pihak yang berkepentingan dengan perusahaan baik, Pegawai/Karyawan, Mitra Kerja, Pemerintah, Serikat Pekerja dan Masyarakat sekitar lingkungan Perusahaan.

VII.

Shareholders yaitu para pihak yang memiliki saham perusahaan seperti Investor.

VIII. Infrastructure yaitu organ pendukung perusahaan yang meliputi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris (Board Of Commissioner/BOC), dan Direksi (Board Of Director/BOD), Komite Penunjang Dewan Komisaris, Internal Audit,

Manajemen Risiko, Sekretaris Perusahaan.

IX. Softstructure yaitu Kebijakan Perusahaan seperti Corporate Governance Policy (Kebijakan Tata Kelola Perusahaan), Code of Conduct (Standar Etika Perusahaan), Charter-charter (piagam), Corporate Management Policy (Kebijakan Manajemen

Perusahaan), Standard Operating Procedure (SOP), Work Instruction (WI) dan kebijakan perusahaan lainnya.

X. Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) yaitu sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnis ANTAM dan etika kerja Karyawan ANTAM yang disusun untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya ANTAM

dalam mencapai Visi dan Misinya.

XI. Etika Usaha yaitu sistem nilai atau norma yang dianut oleh Perusahaan sebagai acuan perusahaan, manajemen dan karyawannya untuk berhubungan dengan lingkungannya, baik internal maupun eksternal.

XII. Etika Kerja yaitu sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh karyawan perusahaan, termasuk pimpinannya dalam pelaksanaan kerja sehari-hari.

XIII. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan yaitu sekumpulan penjabaran lebih lanjut mengenai poin-poin yang tercantum pada Standar Etika, biasanya berupa potensi resiko dan

dampak yang dimungkinkan timbul dari penerapan poin-poin pada Standar Etika maupun SOP/instruksi kerja terkait, kesesuaian dengan peraturan yang berlaku maupun hal-hal lain yang berada diluar kontrol perusahaan.

XIV. BEST yaitu nilai-nilai ANTAM dalam Human Capital Excellence yang terdiri dari (Beyond expectation, Environment awareness, Synergize parTnership).

XV. PIONEER yaitu aktualisasi nilai-nilai ANTAM yang terdiri dari Profesionalism, Integrity, glObal mentality, harmoNy, ExcEllence, Reputation.

XVI. SENSE yaitu nilai-nilai atribut kepemimpinan para Insan ANTAM yang terdiri dari Speed, ENergize, reSpect, couragE.

XVII. Antam Guiding Principles yaitu poin-poin panduan yang digunakan sebagai checklist sikap yang harus dipraktikkan oleh seluruh Insan ANTAM dan sebagai bahan checklist atasan untuk melakukan coaching dan monitoring, termasuk sebagai pemberian umpan balik yang konstruktif.

XVIII. Prinsip-prinsip GCG yaitu hal-hal dasar yang dianut dalam mengelola perusahaan secara baik berdasarkan unsur TARIF yang meliputi; Transparancy (Transparansi), Accountability (Akuntabilitas), Responsibility (Responsibilitas), Independency (Independensi), Fairness (Kewajaran).

XIX. Pelanggaran yaitu merupakan sikap, tindakan atau perbuatan yang menyimpang dari Standar Etika Perusahaan.

XX. Tim Musyawarah Kepegawaian yaitu Tim yang dibuat di Tingkat Kantor Pusat atau Unit Bisnis yang beranggotakan orang-orang yang dianggap kompeten serta memiliki kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan menjalankan tugas sebagaimana telah diatur dalam PKB (Perjanjian Kerja Bersama) ANTAM.

XXI. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yaitu peraturan dan pedoman induk mengenai hak dan kewajiban pegawai atau Perpantam sebagai organisasi pegawai dengan pengusaha agar dapat dihindarkan adanya perbedaan pendapat yang tidak perlu antara pegawai dan pengusaha atau antara Perpantam dan pengusaha, demi terciptanya ketenangan kerja bagi pegawai dan kelangsungan usaha bagi perusahaan.

XXII. Whistleblowing yaitu suatu sistem yang dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai indikasi tindakan pelanggaran yang terjadi di dalam suatu perusahaan.

I. PENDAHULUAN

I.1 Dasar Pemikiran

ndahulua

Pentingnya implementasi Good Corporate Governance (GCG) menjadi kebutuhan

Pe

sekaligus tuntutan yang tidak dapat dihindari dalam perkembangan bisnis global dan peningkatan citra perusahaan. GCG merupakan sistem sekaligus struktur dalam rangka memberi keyakinan kepada segenap pihak yang berkepentingan (Stakeholders) bahwa perusahaan dikelola dan diawasi untuk melindungi kepentingan Stakeholders yang sejalan dengan peraturan perundang- undangan dan prinsip-prinsip GCG yang berlaku umum maupun yang akan terus dikembangkan sesuai asas universal. Pada dasarnya keberhasilan implementasi GCG sangat ditentukan oleh komitmen dari seluruh jajaran perusahaan, kesiapan dan kelengkapan organ pendukung perusahaan (infrastructure GCG) dan juga kebijakan GCG lainnya (softstructure GCG) dengan tetap memperhatikan kesesuaian, karakteristik bisnis dan kebutuhan perusahaan.

PT ANTAM (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut ANTAM menyadari arti pentingnya implementasi GCG sebagai salah satu alat untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan tidak hanya bagi Pemegang Saham (Shareholders) namun juga segenap Stakeholder. Untuk itulah ANTAM berkomitmen untuk mengimplementasikan GCG secara konsisten yang salah satunya dilakukan melalui penyusunan Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct).

Standar Etika Perusahaan adalah sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnis ANTAM dan etika kerja Karyawan ANTAM yang disusun untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya ANTAM dalam mencapai visi dan misinya.

Standar Etika Perusahaan berlaku untuk seluruh individu yang bertindak atas nama ANTAM, perusahaan anak dan afiliasi dibawah pengendalian, pemegang saham (Investor) serta seluruh Stakeholder atau mitra kerja yang melakukan transaksi bisnis dengan ANTAM.

ANTAM senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standar etika dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruh pimpinan dari setiap tingkatan dalam perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pedoman perilaku dipatuhi dan dijalankan dengan baik pada jajaran masing-masing.

Sebagai bentuk komitmen tersebut, Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) wajib ditandatangani setiap tahunannya oleh seluruh Insan ANTAM baik anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun setiap individu (karyawan ANTAM). Penandatangan tersebut dilakukan secara hard copy di bagian halaman Pernyataan Komitmen pada Buku Standar Etika Perusahaan.

Guna mendorong implementasi Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) dapat berjalan baik perlu dilaksanakan program internalisasi dan sosialisasi di seluruh wilayah operasi perusahaan.

Standar Etika Perusahaan senantiasa disesuaikan dengan perkembangan hukum, sosial, norma, peraturan dan perjalanan bisnis ANTAM. Diharapkan kepada semua pihak untuk memberikan masukan terhadap pengembangan Standar Etika Perusahaan agar sejalan dan bersinergi dengan nilai-nilai yang telah ada di ANTAM. Keberhasilan implementasi Standar Etika Perusahaan sangat didukung oleh semangat, komunikasi dan komitmen bersama untuk melaksanakannya dalam aktivitas operasional sehari-hari.

I.2 Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan

Visi Perusahaan

Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia.

Misi Perusahaan

1. Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk menjadikan ANTAM sebagai pemain global

2. Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi tepat guna dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup

3. Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan

kompetitif

4. Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis berbasis pertambangan, diversifikasi dan integrasi selektif untuk

memaksimalkan nilai pemegang saham

5. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta mengembangkan budaya organisasi berkinerja tinggi

6. Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi, khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi

Gambar 1. Nilai - nilai Insan Antam

ANTAM meyakini bahwa Visi ANTAM 2020 hanya bisa berhasil dicapai jika dijalankan dengan Business Excellence dan Operation Excellence, yang dilandasi oleh karakter dasar (Basic Characters) ANTAM, yaitu Integrity, Maturity, Abundance Mentality dan Prinsip-Prinsip GCG (TARIF-Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness). Dalam praktiknya, Visi ANTAM 2020 juga harus ditunjang oleh Sasaran Strategis SDM yaitu Human Capital Excellence (BEST - Beyond expectation, Environment awareness, Synergize parTnership) yang memiliki

Atribut Kepemimpinan (SENSE - Speed, ENergize, reSpect, couragE) melalui 20 Perilaku (Behaviours), dan menjiwai Nilai-nilai ANTAM (PIONEER - Profesionalism, Integrity, glObalmentality, harmoNy, ExcEllence, Reputation) sebagai nilai-nilai dan norma perilaku yang wajib dipatuhi dan diterapkan dalam pelaksanaan kerja sehari-hari oleh segenap jajaran Perusahaan.

Nilai-nilai PIONEER dimaknai dengan 20 (dua puluh) perilaku dibawah ini :

a. memiliki komitmen tinggi dalam bekerja dan mensinergikan praktik-praktik terbaik dengan wawasan bisnis (business acumen) dan budaya perusahaan untuk memberikan kontribusi yang maksimal;

b. berusaha keras untuk mencapai standar yang lebih tinggi dan terbuka terhadap ide-ide baru;

c. berani mengambil keputusan dan tindakan dengan mempertimbangkan risiko dan manfaatnya bagi perusahaan; dan

d. mengembangkan diri secara optimal dan berkesinambungan untuk peningkatan kinerja/unjuk kerja dan pengembangan karir.

2. Integrity;

a. mentaati Standar Etika Perusahaan, GCG, dan peraturan perundang- undangan;

b. mengutamakan kejujuran dan kepentingan perusahaan; dan

c. bekerja dengan transparan, bertanggung jawab, dan adil.

3. GlObal Mentality;

a. membangun mental global (cara berpikir, kompetensi, rasa percaya diri dan cara bertindak) sesuai dengan business acumen kelas dunia;

b. mengikuti perkembangan bisnis secara luas pada tingkat global untuk melakukan transformasi guna meningkatkan kinerja perusahaan; dan

c. mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi terhadap perbedaan dan perubahan budaya (baik lokal maupun internasional).

4. HarmoNy;

a. menghargai hak azasi manusia, perbedaan pendapat, nilai-nilai, norma- norma, dan prinsip-prinsip yang dianut oleh orang lain;

b. membangun kerja sama dan hubungan sinergis dengan semua pemegang kepentingan baik pihak internal maupun eksternal berdasarkan prinsip menang - menang dan keadilan; dan

c. peduli terhadap semua pemegang kepentingan, terutama pegawai, mitra strategis, dan masyarakat di sekitar wilayah operasi.

5. ExcEllence;

a. menanamkan komitmen tinggi, mental pemenang, keyakinan kuat dan sikap positif untuk melakukan yang terbaik guna mencapai kinerja terbaik;

b. membangun standar terbaik dan cara yang paling efektif dan efisien untuk mencapai kinerja organisasi/unjuk kerja pegawai terbaik;

c. menegakkan disiplin untuk menyusun dan mengimplementasikan rencana kerja secara efektif dan konsisten; dan

d. melakukan perbaikan terus-menerus terhadap sistem dan prosedur keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup dengan menerapkan praktik-praktik kelas dunia dan prinsip-prinsip operational excellence.

6. Reputation.

a. Menanamkan kebanggaan sebagai Insan ANTAM yang memiliki reputasi individu yang baik untuk peningkatan citra perusahaan;

b. membangun, meningkatkan, dan memelihara citra perusahaan yang positif

di tingkat nasional dan global; dan

c. meningkatkan posisi perusahaan di dalam percaturan bisnis nasional dan global.

20 Perilaku yang telah ditetapkan sebagai implementasi dari PIONEER kemudian diwujudkan menjadi ANTAM Guiding Principle untuk memudahkan Insan ANTAM mempraktikkannya dalam interaksi sehari-hari di setiap kesempatan seperti dalam rapat, safety talk, melakukan komunikasi, koordinasi dan kerjasama tim, briefing, coaching, menghadapi klien atau tamu dan lain sebagainya. ANTAM Guiding Principle dibuat dengan kata kerja sebagaimana berikut untuk memudahkan “action” bagi Insan ANTAM.

Pribadi : • berpikir positif dan bertindak selaras dengan kepentingan perusahaan,

• penuh antusiasme untuk meningkatkan diri dan tidak cepat merasa puas, • membawa solusi dengan pertimbangan matang, • bertindak tuntas dari hulu ke hilir.

Teamwork : • curahkan pikiran dan tenaga dengan penuh tanggung jawab untuk

kepentingan perusahaan, • tingkatkan koordinasi dan komunikasi secara rutin, • tingkatkan coaching dan pemberdayaan (empowerment), • puaskan kebutuhan pelanggan internal dan eksternal.

Untuk pribadi : ANTAM Guiding Principle digunakan sebagai panduan dan checklist pribadi dalam melaksanakan pekerjaan. Intinya selalu posistif, antusias, membawa solusi dan bertindak tuntas.

Untuk Teamwork : ANTAM Guiding Principle digunakan sebagai panduan dan checklist pada waktu melakukan kerjasama dalam tim. Intinya untuk kepentingan tim, harus selalu mencurahkan tenaga dan pikiran agar tujuan tercapai, serta selalu meningkatkan komunikasi dan koordinasi.

Para atasan dan pimpinan selalu melakukan dukungan dalam bentuk coaching yang terus-menerus, sehingga pemberdayaan dapat maksimal, serta mengingatkan bawahan untuk selalu memuaskan pelanggan internal dan eksternal. Pelanggan internal adalah seluruh proses selanjutnya dari satu rangkaian kerja termasuk atasan, bawahan, dan rekan kerja. Pelanggan eksternal adalah semua pihak yang berinteraksi dengan ANTAM dalam rangka melaksanakan kepentingan perusahaan. Dengan menggunakan checklist ANTAM Guiding Principle ini, diharapkan terjalin komunikasi dan interaksi yang positif. Masing-masing pihak dapat mengetahui peran apa yang diharapkan serta dapat saling mengingatkan untuk bertindak sesuai dengan check list tersebut.

Atribut Kepemimpinan SENSE dimaknai dengan:

1. Speed; kemampuan untuk mengambil keputusan, bertindak dan menyelesaikan tugas/ pekerjaan dengan cepat, akurat, efisien, efektif, antisipatif, dan holistik dalam merespon terhadap perubahan lingkungan bisnis, dinamika pasar dan industri;

2. ENergize; kemampuan untuk memotivasi, mendorong, memberi energi dan inspirasi untuk melakukan yang terbaik bagi kepentingan perusahaan;

3. ReSpect; rasa hormat percaya, dan menghargai peraturan dan kebijakan perusahaan, serta pendapat, pandangan, dan kepentingan orang lain walaupun berbeda

dengan pendapat, pandangan, dan kepentingan pribadi; dan

4. CouragE; keberanian mengambil risiko dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan penuh perhitungan, kebijaksanaan dan tanggung jawab untuk

mengoptimalkan potensi perusahaan secara penuh.

Sasaran Human Capital Excellence BEST dimaknai dengan :

1. Beyond expectation; insan ANTAM mengembangkan diri untuk menghasilkan unjuk kerja unggul melebihi target yang diharapkan;

2. Environmental awareness; insan ANTAM peduli pada keselamatan dan kesehatan kerja serta kelestarian lingkungan, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat berdasarkan Prinsip-

prinsip Corporate Social Responsibilty; dan

3. Synergized parTnership, insan ANTAM membina hubungan kemitraan dengan Stakeholders yang harmonis berdasarkan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan Standar Etika Perusahaan.

I.3 Komitmen Perusahaan

1. Dalam menjalankan usahanya, ANTAM berkomitmen untuk mencapai level tertinggi

dari pelaksanaan nilai-nilai serta etika bisnis.

2. Untuk mencapai hal tersebut maka:

a. seluruh Insan ANTAM harus menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai serta standar perilaku yang tercantum dalam Standar Etika Perusahaan ini;

b. seluruh pimpinan dari setiap tingkatan dalam Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Standar Etika Perusahaan ini dipatuhi dan dijalankan dengan baik oleh setiap Insan ANTAM pada jajaran masing-masing;

c. seluruh Mitra Kerja Perusahaan (konsultan, kontraktor dan rekanan kerja) harus memahami dan menaati ketentuan ketentuan yang terkait dari Standar Etika Perusahaan ini;

d. seluruh Insan ANTAM termasuk Dewan Komisaris dan Direksi akan melakukan penandatanganan ulang Komitmen Pribadi Standar Etika Perusahaan minimal satu tahun sekali.

I.4 Tujuan

1. Sebagai petunjuk praktis dan pedoman perilaku bagi seluruh Insan ANTAM yang harus dipatuhi dalam berinteraksi sehari-hari dengan semua pihak serta harus dijadikan landasan berpikir dalam proses pengambilan keputusan.

2. Sebagai sarana untuk menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang positif yang mendukung perilaku-perilaku etis dari seluruh Insan ANTAM.

3. Sebagai sarana untuk meningkatkan kepekaan Perusahaan dan Insan ANTAM terhadap nilai-nilai etika bisnis dengan mengembangkan diskusi-diskusi atau pengembangan wacana mengenai etika.

I.5 Manfaat

Pelaksanaan Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) ini secara konsisten diharapkan akan dapat memberikan manfaat jangka panjang, bagi:

1. Karyawan;

a. memberikan pedoman kepada Karyawan tentang tingkah laku yang diinginkan dan yang tidak diinginkan oleh ANTAM;

b. menciptakan lingkungan kerja yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran,

etika dan keterbukaan sehingga akan meningkatkan kinerja dan produktivitas Karyawan secara menyeluruh.

2. Perusahaan;

a. mendorong kegiatan operasional ANTAM agar lebih efisien dan efektif mengingat hubungan dengan pelanggan, masyarakat, pemerintah dan Stakeholders lainnya memiliki standar etika yang harus diperhatikan;

b. meningkatkan nilai ANTAM dengan memberikan kepastian dan perlindungan kepada para Stakeholders dalam berhubungan dengan ANTAM sehingga menghasilkan reputasi yang baik, yang pada akhirnya mewujudkan

keberhasilan usaha dalam jangka panjang.

3. Pemegang Saham; menambah keyakinan bahwa ANTAM dikelola secara hati-hati (prudent ), efisien, transparan, akuntabel dan fair untuk mencapai tingkat profitabilitas yang diharapkan oleh Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan kepentingan ANTAM.

4. Stakeholders Perusahaan; menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan ANTAM. Meningkatnya nilai ANTAM akan memberikan kepastian dan perlindungan kepada para Stakeholders dalam berhubungan dengan ANTAM yang pada akhirnya akan menciptakan kesejahteraan ekonomi-sosial bagi

masyarakat dan pihak lain yang terkait.

I.6 Prinsip-prinsip GCG

ANTAM melakukan kegiatan usahanya dengan cara yang dapat dipertanggung jawabkan yang mencerminkan perhatian tidak hanya kepada Pemegang

Saham tetapi juga pihak-pihak lain yang terkait (Stakeholders).

1. Transparansi (Transparency) ANTAM menjamin pengungkapan informasi materiil dan relevan mengenai kinerja, kondisi keuangan dan informasi lainnya secara jelas, memadai dan tepat waktu serta mudah diakses oleh Stakeholders sesuai dengan haknya.

Prinsip keterbukaan ini tidak mengurangi kewajiban untuk melindungi informasi rahasia mengenai ANTAM dan Pelanggan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

2. Kemandirian (Independency) ANTAM menjamin pengelolaan Perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip

korporasi yang sehat.

3. Akuntabilitas (Accountability) ANTAM menjamin kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban masing-masing Organ Perusahaan (Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi) yang memungkinkan pengelolaan ANTAM terlaksana

secara efektif. Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban seseorang atau organ kerja ANTAM yang berkaitan dengan pelaksanaan wewenang yang dimilikinya

dan/atau pelaksanaan tanggung jawab yang dibebankan oleh ANTAM kepadanya.

4. Bertanggung jawab (Responsibility) ANTAM menjamin kesesuaian dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya berdasarkan prinsip korporasi yang sehat, pemenuhan kewajiban terhadap pemerintah sesuai peraturan yang berlaku, bekerjasama secara aktif untuk manfaat bersama dan berusaha untuk dapat memberikan kontribusi yang

nyata kepada masyarakat.

5. Kewajaran (Fairness) ANTAM menjamin perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak Stakeholders berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

I.7 Obyek Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct)

Pihak-pihak yang wajib mematuhi dan melaksanakan Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) adalah:

1. seluruh Insan ANTAM semua level, termasuk di dalamnya mereka yang bertindak atas nama ANTAM;

2. anak perusahaan dan afiliasi di bawah pengendalian. Afiliasi di bawah pengendalian adalah anak perusahaan atau badan usaha lain yang dimiliki ANTAM, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan lebih dari 50% hak suara atau ANTAM memiliki kemampuan untuk mengendalikan badan usaha tersebut;

3. Investor (Pemegang Saham);

4. mitra Kerja seperti kontraktor, konsultan, rekanan kerja dan lainnya.

I.8 Tanggung Jawab Insan ANTAM

1. Mempelajari secara detil Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) yang terkait dengan pekerjaannya. Setiap Insan ANTAM harus memahami standar etika yang dituangkan dalam Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) ini.

2. Menghubungi atasan langsung, Satuan Kerja Corporate Secretary, Satuan Kerja Human Resources Management, Satuan Kerja Legal & Compliance atau pihak-pihak

yang telah ditetapkan oleh Direksi, apabila Insan ANTAM mempunyai pertanyaan mengenai pelaksanaan Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct).

3. Segera membicarakan kepada pihak-pihak yang telah ditetapkan oleh Direksi, setiap dijumpai masalah mengenai kemungkinan pelanggaran terhadap

Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct).

4. Memahami prosedur yang dipakai untuk memberitahukan atau melaporkan kemungkinan pelanggaran terhadap Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct).

5. Bersedia untuk bekerjasama dalam proses investigasi terhadap kemungkinan pelanggaran terhadap Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct).

I.9 Tanggung Jawab Para Pimpinan ANTAM

1. Membangun dan menjaga budaya kepatuhan terhadap Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) melalui:

a. secara pribadi mendorong kepatuhan terhadap Standar Etika Perusahaan

(Code of Conduct);

b. melakukan pengawasan secara teratur mengenai program-program yang bertujuan untuk mendorong kepatuhan Insan ANTAM terhadap Standar

Etika Perusahaan (Code of Conduct);

c. memberikan contoh yang baik dalam cara bersikap maupun dalam bertindak sehari-hari.

2. Memastikan bahwa setiap Insan ANTAM mengerti bahwa ketaatan atas Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) sama pentingnya dengan pencapaian unjuk kerja.

3. Mendorong Insan ANTAM untuk bertanya mengenai berbagai masalah integritas dan etika bisnis.

4. Mempertimbangkan masalah kepatuhan terhadap Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) dalam mengevaluasi dan memberikan penghargaan pada Insan ANTAM.

5. Mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) melalui upaya:

a. memastikan bahwa risiko kemungkinan terjadinya pelanggaran atas Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) yang berhubungan dengan proses bisnis

dapat diidentifikasi secara dini dan sistematis;

b. melakukan identifikasi dan melaporkan sesuai prosedur yang ditetapkan terhadap kegiatan anak perusahaan, afiliasi serta mitra kerja yang dapat menimbulkan kemungkinan pelanggaran terhadap Standar Etika Perusahaan

(Code of Conduct);

c. memastikan dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan tentang Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) bagi seluruh Insan ANTAM, anak perusahaan, afiliasi dan melakukan sosialisasi kepada mitra kerja agar pihak-pihak tersebut mengerti dan memahami Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) secara menyeluruh.

6. Melakukan deteksi atas kemungkinan pelanggaran terhadap Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) melalui:

a. menerapkan pengawasan melekat untuk memperkecil resiko kemungkinan terjadinya pelanggaran atas Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct);

b. menciptakan sistem pelaporan atas kemungkinan kemungkinan terjadinya pelanggaran atas Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) yang sesuai untuk melindungi kerahasiaan dari Insan ANTAM yang melaporkan;

c. memastikan dilaksanakannya evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) oleh Satuan Kerja Internal Audit untuk menilai efektivitas pelaksanaan dan cara memperbaiki

kelemahan-kelemahan yang ada.

7. Menindaklanjuti laporan kemungkinan terjadinya pelanggaran atas Standar etika Perusahaan (Code of Conduct) melalui:

a. memperbaiki secara cepat kekurangan yang dijumpai dalam penilaian kepatuhan atas pelaksanaan Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct);

b. memberikan tindakan-tindakan indisipliner yang sesuai;

c. melakukan konsultasi dengan Satuan Kerja Legal & Compliance jika pelanggaran terhadap Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) yang terjadi memerlukan campur tangan penegak hukum atau pihak yang berwajib.

t t egri 0 egri t t

II. KEBIJAKAN PERILAKU PERUSAHAAN

Kebijakan Perilaku Perusahaan merupakan penjelasan tentang bagaimana Perusahaan sebagai suatu entitas bisnis bersikap, beretika dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan ANTAM dengan kepentingan segenap Stakeholders sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan nilai-nilai korporasi yang sehat dengan tetap menjaga profitabilitas Perusahaan.

Beberapa aspek kritikal yang dipandang perlu diatur dalam Standar Etika Perusahaan sebagai pedoman perilaku ANTAM dalam berhubungan dengan Stakeholders, baik internal maupun eksternal antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut:

II.1 Etika Usaha (Mengenai cara Perusahaan melakukan bisnis)

II.1.1 Hubungan dengan Pelanggan Kebijakan Perilaku Perusahaan

ANTAM berkomitmen memenuhi seluruh kontrak penjualan yang telah disepakati dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan dan pemenuhan pasokan pada pelanggan.

II.1.1.1 Standar Etika

1. ANTAM senantiasa bekerja keras untuk memberikan hasil produksi terbaik dengan harga kompetitif.

2. ANTAM senantiasa mengedepankan standar layanan yang profesional demi memuaskan pelanggan.

3. ANTAM senantiasa memperhatikan kebutuhan para pelanggan dan secara terus menerus memantau, menyempurnakan produk-produk, melalui peningkatan standar kerja yang tersistem didukung teknologi yang memadai.

4. Demi mempertahankan kualitas produk, ANTAM memperhatikan aspek keselamatan dan inovasi pada setiap tahap proses pengembangan, produksi dan distribusi.

5. Saling menghormati kepentingan masing-masing pihak melalui persyaratan kontrak yang jelas dan adil.

II.1.1.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Sikap dan hubungan kemitraan dengan Pelanggan.

2. Perubahan harga produk dan nilai tukar.

3. Kontrol terhadap proses pengembangan, produksi dan distribusi yang berpengaruh terhadap kualitas produk.

4. Proses dan legalitas perjanjian kontrak penjualan.

II.1.2 Hubungan dengan Pemasok

ANTAM mendasarkan hubungan Perusahaan dengan pemasok pada prinsip-prinsip praktek usaha yang sah, efisien dan wajar (fair). ANTAM mengharapkan agar setiap pemasok selalu menjunjung tinggi peraturan perundangan yang berlaku dalam berhubungan dengan Insan ANTAM, antar pemasok dan ANTAM sebagai sebuah Perusahaan.

II.1.2.1 Standar Etika

1. Mengikuti seluruh peraturan pengadaan barang dan jasa yang ditetapkan ANTAM, pada saat melakukan pengadaan atas barang atau jasa yang dibutuhkan.

2. Memberikan kesempatan bagi pemasok usaha kecil, terutama pengusaha lokal, untuk mendapatkan bagian dari volume pembelian ANTAM.

3. ANTAM hanya menggunakan pemasok-pemasok yang memenuhi kualifikasi yang ditetapkan ANTAM dan secara konsisten mampu memenuhi standar kualitas, biaya, dan pengiriman yang diharapkan pelanggan.

4. Melakukan hubungan kerja hanya dengan pemasok yang mematuhi peraturan perundangan yang berlaku dan persyaratan tambahan dari ANTAM, terutama yang berkaitan dengan perburuhan, lingkungan, kesehatan,

dan keamanan, hak kekayaan intelektual dan pembayaran yang tidak wajar.

II.1.2.2 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

1. Pemilihan pemasok yang tidak melalui pelelangan (tender) yang terbuka dan kompetitif.

2. Potensi konflik kepentingan dalam pemilihan pemasok, termasuk penerimaan uang, hadiah, hiburan atau barang lain yang berharga, kecuali yang secara tegas sesuai dengan kebijakan Perusahaan.

3. Pemilihan pemasok yang dimiliki atau dikelola oleh keluarga atau teman.

4. Pemasok tidak memenuhi persyaratan ANTAM mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Pertambangan (K3LP) dan peraturan ketenagakerjaan.

5. Lemahnya kontrol terhadap proses pengadaan Perusahaan.

6. Praktik mark-up harga dan kuantitas, kolusi diantara pemasok dalam penetapan harga ( price fixing) maupun pembagian pekerjaan (bid pooling) dan ketergantungan kepada suatu pemasok dalam jangka panjang.

II.1.3 Hubungan dengan Pesaing

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, ANTAM berkomitmen untuk melakukannya dengan tata cara yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga ANTAM selalu berkomitmen untuk menerapkan persaingan yang sehat dan menganggap pesaing sebagai pemacu perusahaan untuk selalu memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

II.1.3.1 Standar Etika

1. Menjaga hubungan yang baik dan menghormati keberadaan pesaing.

2. Menunjukkan perilaku kompetitif yang sehat serta beretika sesuai dengan ketentuan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.

3. Menghindari hubungan bisnis dan kerja sama yang menjurus tidak wajar, memberikan keuntungan bagi pihak-pihak tertentu serta mengorbankan kepentingan konsumen.

4. Menjadikan perusahaan pesaing sebagai pembanding (benchmark) guna meningkatkan kinerja perusahaan.

II.1.3.2 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

1. Memiliki hubungan dengan pihak tertentu dalam Perusahaan pesaing yang berpotensi memberikan kerugian bagi salah satu pihak.

2. Promosi negatif dengan maksud untuk menjatuhkan pesaing.

3. Penyampaian informasi rahasia terkait Perusahaan pesaing oleh pihak-pihak yang tidak memiliki wewenang untuk memperoleh informasi tersebut.

II.1.4 Hubungan dengan Regulator

ANTAM berkomitmen untuk membangun hubungan dengan semua instansi dan pejabat Pemerintah (regulator) berdasarkan standar etika bisnis dan peraturan perundangan yang berlaku.

II.1.4.1 Standar Etika

1. Tunduk pada peraturan perundangan yang berlaku khususnya mengenai hubungan dengan Pemerintah.

2. Membangun hubungan yang harmonis dengan Pemerintah selaku pihak regulator dan Pemegang Saham.

3. Mengharuskan semua mitra kerja ANTAM untuk mematuhi standar etika hubungan dengan Pemerintah yang diterapkan ANTAM.

4. Jujur dan transparan dalam berhubungan dengan semua instansi dan pejabat Pemerintah.

5. Setiap pelaporan, pernyataan, sertifikasi dan permohonan yang ditujukan kepada Pemerintah harus transparan, jelas, akurat, lengkap serta tidak mengandung hal- hal yang dapat disalahtafsirkan.

II.1.4.2 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

1. Persyaratan-persyaratan khusus atau pengenaan biaya yang tidak sah sehubungan dengan proses perijinan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.

2. Penyerahan informasi atau data Perusahaan yang tidak akurat atau tidak lengkap yang dibutuhkan oleh Pemerintah.

3. Pelanggaran atas peraturan pemerintah mengenai larangan pemberian hadiah dan peraturan mengenai pemberian hiburan serta prosedur pensertifikatan.

II.1.5 Kemitraan dengan Masyarakat Sekitar

Sejalan dengan Prinsip Good Corporate Citizen, Perusahaan tidak akan dapat tumbuh berkembang tanpa mengikutsertakan masyarakat sekitar untuk ikut tumbuh dan berkembang secara bersama-sama.

II.1.5.1 Standar Etika

1. ANTAM senantiasa menegakkan komitmen bahwa dimanapun unit kerja Perusahaan beroperasi, hubungan baik serta pengembangan masyarakat sekitar merupakan landasan pokok bagi keberhasilan jangka panjang Perusahaan.

2. ANTAM senantiasa menghargai setiap aktivitas kemitraan yang memberikan kontribusi kepada masyarakat dan meningkatkan nilai sosial dan citra Perusahaan.

3. ANTAM menjalin kerjasama dengan organisasi, dan lembaga masyarakat, pemerintah pusat dan daerah setempat untuk mencapai komitmen bersama tentang program kemitraan berdasarkan saling percaya dan sejalan dengan prinsip keterbukaan.

4. Mengembangkan dan mengedepankan mekanisme dialog dengan lembaga- lembaga sekitar, dengan harapan dapat diformulasikan suatu kebijakan yang lebih rasional dan efektif.

II.1.5.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Sensitivitas atas masalah-masalah yang dialami masyarakat sekitar operasi Perusahaan.

2. Prinsip keterbukaan informasi dan kemitraan secara aktif.

3. Ketimpangan tingkat ekonomi masyarakat sekitar operasi Perusahaan.

4. Keseimbangan ekosistem dan lingkungan.

II.1.6 Hubungan dengan Karyawan

ANTAM menyadari bahwa karyawan merupakan aspek terpenting dalam menunjang keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu ANTAM memberikan kesempatan yang sama terhadap semua karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam mencapai visi dan misi perusahaan.

II.1.6.1 Standar Etika

1. Perusahaan menghormati dan menghargai hak dan kewajiban karyawan berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama dan peraturan yang berlaku.

2. Perusahaan memperlakukan karyawan sebagai aset yang berharga sehingga Perusahaan akan memberi kesempatan yang sama kepada karyawan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya tanpa adanya diskriminasi

gender, suku, agama, ras, dan antar golongan.

3. Perusahaan memberlakukan sistem rekrutmen, promosi, dan pengembangan karir secara wajar sesuai dengan kompetensi masing-masing karyawan serta kebutuhan perusahaan.

4. Perusahaan memberikan kebebasan kepada karyawan untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi dengan tata cara yang beretika dan tidak bertentangan

dengan peraturan.

5. Perusahaan memberi penghargaan yang pantas kepada karyawan yang berprestasi serta memberikan punishment yang tegas terhadap segala bentuk pelanggaran

yang dilakukan karyawan.

II.1.6.2 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

1. Hak dan Kewajiban Perusahaan maupun Karyawan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

2. Budaya kerja yang tidak mendukung terciptanya hubungan yang dinamis dan

24 harmonis.

3. Fungsi serikat pekerja yang kurang aktif dalam menjebatani hubungan antara Perusahaan dan Karyawan.

4. Adanya intevensi pihak eksternal yang dapat mempengaruhi perilaku Perusahaan terhadap karyawan tertentu.

5. Undang-Undang yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.

II.1.7 Hubungan dengan Investor (Pemegang Saham)

Insan ANTAM berkomitmen untuk senantiasa berusaha keras agar Perusahaan mengalami pertumbuhan yang berkesinambungan berdasarkan standar bisnis yang saling menguntungkan hingga dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi pemegang saham.

II.1.7.1 Standar Etika

1. Bahwa proses komunikasi dengan Investor dan pemegang saham hanya dilakukan melalui satu pintu (one door policy).

2. Setiap pelaporan, pernyataan, dan pengungkapan informasi kepada Investor harus transparan, jelas, akurat, lengkap serta tidak mengandung hal-hal yang dapat disalahtafsirkan kecuali untuk informasi di mana Direksi memiliki alasan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk tidak memberikannya.

3. Setiap Investor dan pemegang saham harus tunduk kepada Anggaran Dasar ANTAM dan semua keputusan yang diambil secara sah dalam RUPS.

4. Memberikan perlakuan yang setara (adil) kepada pemegang saham dan Investor untuk dapat menggunakan hak-haknya sesuai Anggaran Dasar ANTAM dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Untuk menjaga kejelasan akuntabilitas dan independensi, melarang pemegang saham campur tangan dalam kegiatan operasional Perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ANTAM dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

II.1.7.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Transformasi dan akuntabilitas informasi yang diterbitkan Perusahaan.

2. Penyebaran informasi atau data Perusahaan yang tidak akurat atau tidak lengkap yang dibutuhkan oleh Investor (pemegang saham).

3. Pelanggaran atas peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam, Bursa Efek Indonesia.

4. Penetapan dividen diputuskan oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham, didasarkan pada kepentingan Perusahaan, dengan melihat berbagai hal seperti kelangsungan usaha, strategi yang akan dan sedang dijalankan serta rencana investasi.

II.1.8 Hubungan dengan Anak Perusahaan/Perusahaan Patungan

Dalam mengembangkan bisnis, Perusahaan dapat membentuk anak perusahaan maupun bekerja sama membentuk perusahaan patungan. Hubungan dengan anak perusahaan maupun perusahaan patungan dilaksanakan dalam rangka membangun sinergi dan citra yang lebih baik serta dapat meningkatkan kinerja Perusahaan.

II.1.8.1 Standar Etika

1. Insan ANTAM menjaga agar setiap hubungan bisnis dengan anak perusahaan maupun perusahaan patungan dilaksanakan dalam kerangka hubungan bisnis yang wajar sebagaimana layaknya hubungan bisnis yang dikembangkan dengan pihak

yang tidak terafiliasi (arm’s length relationship).

2. Saling menghormati kepentingan masing-masing pihak melalui perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan.

II.1.8.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Intervensi terhadap kegiatan operasional anak perusahaan.

2. Perjanjian kerjasama yang kurang seimbang dan cacat hukum.

3. Transaksi keuangan yang dapat menyimpang dari peraturan perbendaharaan negara (transfer pricing).

II.1.9 Hubungan dengan Media

ANTAM meyakini bahwa dengan membangun dan mengembangkan relasi dengan Media maka Perusahaan dapat menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan perusahaan. Untuk itu Perusahaan berusaha untuk selalu memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

II.1.9.1 Standar Etika

1. ANTAM menjadikan media massa sebagai mitra kerja dengan mengedapankan hubungan berlandaskan keterbukaan dan saling menghormati sehingga Perusahaan akan selalu berusahan menyampaikan informasi yang relevan dan akurat sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan dan tidak melanggar kode etik jurnalistik.

2. ANTAM menerima dan menindaklanjuti kritik-kritik membangun yang disampaikan melalui media dengan tetap mempertimbangkan aspek resiko dan biaya.

3. Penyampaian seluruh materi informasi kepada media haruslah informasi yang bersifat material dan harus merupakan informasi yang sudah dipublikasikan (Public information) sesuai dengan kebijakan perusahaan.

4. Insan ANTAM yang dapat menyampaikan informasi kepada media merupakan Insan ANTAM yang telah mendapat persetujuan atau ditunjuk oleh manajemen ataupun pihak lain yang memiliki otorisasi.

5. Setiap informasi yang disampaikan kepada media nasional baik di Kantor Pusat maupun unit/unit bisnis harus berkoordinasi dengan satuan kerja Corporate Secretary, sementara untuk informasi yang disampaikan kepada Media Daerah harus berkoordinasi dengan Humas/External Relations di masing-masing unit/unit bisnis.

II.1.9.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Kontrol yang lemah terhadap penyebaran informasi melalui media daerah yang merugikan Perusahaan, terutama terkait unit bisnis/unit yang terletak jauh dari Kantor Pusat.

2. Prosedur yang memastikan penyampaian informasi kepada media dilakukan oleh orang dan tata cara yang tepat.

3. Segala bentuk pemberian hadiah dari media yang didalamnya berisi kepentingan pribadi ataupun golongan dan berpotensi merugikan perusahaan.

4. Penyebaran informasi yang tidak tepat oleh oknum tertentu namun mengatasnamakan media.

II.1.10 Perdagangan Internasional

Sebagai Perusahaan yang banyak melakukan perdagangan internasional, ANTAM selalu berusaha untuk menghormati segala ketentuan hukum dan peraturan internasional yang berkaitan dengan perdagangan internasional.

II.1.10.1 Standar Etika

1. Mengikuti semua peraturan perdagangan internasional yang terkait, termasuk masalah perijinan, dokumentasi pengapalan, dokumentasi impor, pelaporan dan penyimpanan dokumen yang disyaratkan.

2. Memastikan bahwa semua transaksi internasional ANTAM telah diperiksa dengan rujukan peraturan perundangan yang terkait.

3. Berkonsultasi dengan satuan kerja Legal & Compliance Perusahaan apabila terjadi konflik dengan peraturan atau undang-undang negara tujuan.

II.1.10.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Pelanggan yang tidak dikenal baik dan tanpa referensi yang meyakinkan.

2. Syarat-syarat transaksi atau pembayaran yang tidak wajar.

3. Transaksi yang melibatkan negara yang diembargo, warga negara atau perwakilan dari negara yang diembargo serta individu atau badan yang sedang dikenai sanksi oleh Pemerintah.

II.2 Etika Kerja (Mengenai tata perilaku Manajemen dan Karyawan)

II.2.1 Kepatuhan Terhadap Hukum

ANTAM menyadari bahwa kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang- undangan merupakan standar bagi perusahaan untuk dapat menjalankan bisnisnya dengan cara-cara yang wajar sehingga seluruh hukum dan peraturan yang berlaku haruslah dihayati dan dilaksanakan dalam setiap kegiatan bisnis perusahaan.

II.2.1.1 Standar Etika

1. Setiap Insan ANTAM harus patuh dan tunduk terhadap hukum yang berlaku dan melaksanakannya secara konsisten.

2. Setiap Insan ANTAM harus menghindari setiap tindakan dan perilaku yang dapat menimbulkan pelanggaran terhadap hukum dan kesusilaan.

3. Mengedepankan penyelesaian melalui jalur musyawarah untuk mufakat dalam setiap permasalahan dan apabila tidak mencapai kesepakatan maka selanjutnya akan digunakan jalur hukum dan setiap Insan ANTAM berkewajiban untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan maupun keputusan yang

dihasilkan.

4. Tidak melakukan kerjasama yang melawan hukum dengan pihak lain yang merugikan perusahaan.

II.2.1.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Kebijakan dan mekanisme perusahaan untuk menghadapi kasus ataupun pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Insan ANTAM.

2. Kontrol terhadap kepatuhan hukum Insan ANTAM diluar jam kerja terkait kegiatan perusahaan.

3. Insan ANTAM yang memiliki hubungan dengan pihak-pihak yang terlibat masalah hukum.

II.2.2 Benturan Kepentingan

ANTAM menyadari bahwa setiap Insan ANTAM mempunyai hak untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan keuangan, usaha, sosial budaya, politik dan kegiatan lain yang sah di luar pekerjaan Insan ANTAM dengan tetap memperhatikan kewajiban Insan ANTAM kepada perusahaan. Kegiatan tersebut harus sah dan bebas dari konflik kepentingan dengan tanggung jawab mereka sebagai Insan ANTAM. Insan ANTAM tidak boleh menyalahgunakan sumber daya atau pengaruh ANTAM sehingga dapat mendiskreditkan nama baik dan reputasi ANTAM.

II.2.2.1 Standar Etika

1. Memberitahukan kegiatan Insan ANTAM di bidang kegiatan keuangan di luar Perusahaan atau usaha lain atau segala hubungan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan. Insan ANTAM berkewajiban untuk memberikan semua informasi mengenai hal tersebut dalam penjelasan tertulis kepada atasan, satuan kerja

Human Resources Management atau satuan kerja Legal & Compliance perusahaan.

2. Menghindari tindakan atau hubungan yang dapat memunculkan konflik dengan pekerjaan atau kepentingan ANTAM.

3. Menghindarkan diri dari tindakan penyalahgunaan sumber daya ANTAM, hak milik intelektual, waktu dan fasilitas ANTAM termasuk peralatan kantor seperti telepon, faksimili, email, komputer dan lain-lain.

4. Mendapatkan persetujuan dari atasan langsung sebelum menerima posisi sebagai pejabat pada dewan dalam suatu lembaga swadaya masyarakat, dimana ANTAM mungkin mempunyai hubungan usaha dengan badan tersebut atau mempunyai pengharapan untuk memperoleh bantuan keuangan atau bantuan lain dari ANTAM.

5. Tidak diperbolehkannya Insan ANTAM yang memiliki benturan kepentingan dalam proses diskusi dan pengambilan keputusan.

6. Direksi dan Dewan Komisaris membuat pernyataan tahunan terkait benturan kepentingan.

II.2.2.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Memiliki hubungan keuangan dengan suatu perusahaan dimana Insan ANTAM secara pribadi dapat mempengaruhi hubungan usaha ANTAM dengan perusahaan tersebut.

2. Melakukan pekerjaan paruh waktu dimana Insan ANTAM dapat terdorong untuk melakukan pekerjaan tersebut selama jam kerja aktif ANTAM atau menggunakan peralatan atau material dari ANTAM.

3. Menerima hadiah dari pemasok, pelanggan atau pesaing, sementara Insan ANTAM berada dalam posisi yang dapat mempengaruhi atau dipandang dapat mempengaruhi keputusan ANTAM atas si pemberi hadiah tersebut.

4. Menerima secara pribadi diskon atau keuntungan lain dari pemasok, penyedia jasa atau pelanggan, yang tidak diberikan kepada masyarakat umum atau Insan ANTAM yang lain dalam situasi yang serupa.

5. Menerima tawaran untuk membeli saham dari perusahaan lain, padahal Insan ANTAM tersebut dalam menjalankan pekerjaannya berhubungan dengan perusahaan itu.

6. Memberikan perlakuan khusus kepada pemasok yang dimiliki atau dikelola oleh keluarga atau sahabat dekat.

7. Menyalahgunakan sumber daya ANTAM, posisi atau pengaruh Insan ANTAM untuk mempromosikan atau membantu usaha lain.

8. Mempunyai preferensi khusus dalam memperkerjakan atau membuat keputusan promosi jabatan mengenai istri, keluarga atau sahabat dekat.

9. Hubungan pribadi, asmara atau hubungan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan tanggung jawab Insan ANTAM atau dapat menimbulkan munculnya kompromi atas kepentingan ANTAM.

II.2.3 Memberi dan Menerima Penerimaan dan pemberian hadiah atau bantuan dalam pekerjaan, dapat menyebabkan

benturan kepentingan serta turunnya kepercayaan publik terhadap integritas perusahaan. Oleh karena itu, ANTAM menetapkan standar etika yang mengatur secara khusus mengenai penerimaan dan pemberian hadiah dari pihak ketiga di luar perusahaan.

II.2.3.1 Standar Etika

1. Melarang keras untuk memberikan atau menjanjikan, baik langsung maupun tidak langsung Hadiah kepada para pihak yang berhubungan dengan Perusahaan, dimana pemberian tersebut diketahui atau patut diduga digunakan untuk mempengaruhi atau menggerakkan para pihak tersebut melakukan atau tidak

melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya.