DESAIN DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM KOMPUTER.

(1)

DESAIN DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

SISTEM KOMPUTER

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Oleh : Ai Fitri Silvia E.0451.1001155

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Desain dan Pengembangan Bahan Ajar

Sistem Komputer

Oleh Ai Fitri Silvia

Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Ai Fitri Silvia 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

(5)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

1. ABSTRAK ... i

2. KATA PENGANTAR ... iii

3. UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

4. DAFTAR ISI ... v

5. DAFTAR TABEL ... vii

6. DAFTAR GAMBAR ... viii

7. BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 2

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

1.6 Struktur Organisasi Skripsi ... 3

8. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

2.1 Definisi Bahan Ajar ... 5

2.1.1 Fungsi Bahan Ajar ... 6

2.1.2 Bentuk-bentuk Bahan Ajar ... 8

2.1.3 Pengembangan Bahan Ajar ... 9

2.2 Kriteria Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik ... 11

2.2.1 Tahapan Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik ... 12

2.3 Pengembangan Kurikulum 2013 ... 14

2.3.1 Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP ... 15

9. BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 18

3.1 Metode dan Desain Penelitian ... 18

3.2 Prosedur Penelitian ... 19

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 22

3.3.1 Populasi Penelitian ... 22


(6)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Uji Coba Produk ... 23

3.5 Definisi Operasional ... 24

3.6 Instrumen Penelitian ... 24

3.6.1 Instrumen Angket/Kuisioner ... 24

3.6.2 Bahan Ajar ... 26

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.8 Teknik Analisis Data ... 27

10.BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Hasil Studi Pendahuluan ... 29

4.2 Analisis Kebutuhan ... 32

4.3 Deskripsi Bahan Ajar yang Dikembangkan ... 33

4.4 Desain dan Pengembangan Produk Bahan Ajar ... 34

4.5 Validasi Produk Bahan Ajar ... 45

4.5.1 Hasil Validasi Produk Oleh Tim Uji Ahli ... 45

4.5.1.1 Kelayakan Isi Materi ... 45

4.5.1.2 Kelayakan Penyajian ... 46

4.5.1.3 Revisi Produk I ... 47

4.6 Respon Guru Mengenai Kelayakan Produk Bahan Ajar ... 48

4.6.1 Kelayakan Isi Materi ... 48

4.6.2 Kelayakan Penyajian ... 49

4.6.3 Revisi Produk II ... 49

10. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

11. DAFTAR PUSTAKA ... 53 12. LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Pendekatan Saintifik dan Ranah yang Disentuh ... 12

2. Gambar 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik ... 13

3. Gambar 3.1 Alur Penelitian R & D ... 22


(8)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP ... 16

2. Tabel 3.1 Sampel Penelitian Uji Coba Produk ... 21

3. Tabel 3.2 Poin-Poin Instrumen Studi Pendahuluan ... 22

4. Tabel 3.3 Poin-Poin Instrumen Penilaian Produk ... 24

5. Tabel 3.4 Konversi Tingkat Pencapaian ... 26

6. Tabel 4.1 Kompetensi Dasar yang Dipenuhi Bahan Ajar Sistem Komputer ... 31


(9)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Skripsi ini memaparkan penelitian tentang desain dan pengembangan bahan ajar Sistem Komputer menggunakan pendekatan saintifik untuk pendidikan menengah SMK dan MAK kelas X/2 dengan mengacu pada kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain bahan ajar Sistem Komputer serta mengetahui respon guru mengenai kelayakan isi dan penyajian desain bahan ajar yang peneliti kembangkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Adapun tahapan penelitian dilakukan melalui prosedur penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dilaksanakan di SMKN 2 Bandung program keahlian Teknik Komputer Jaringan, Rekayasa Perangkat Lunak dan Multimedia, jurusan Teknik Komputer dan Informatika. Desain bahan ajar sistem komputer yang dikembangkan berupa bahan ajar cetak berjumlah 183 halaman dan diperuntukkan bagi kelas X/2 SMK dan MAK jurusan Teknik Komputer dan Informatika. Hasil penelitian mengenai desain bahan ajar sistem komputer yang dikembangkan menunjukkan bahwa didapatkan persentase respon guru untuk kelayakan isi sebesar 82% dan kelayakan penyajian sebesar 85%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desain bahan ajar sistem komputer yang dikembangkan layak digunakan untuk membantu proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran sistem komputer kelas X/2 di SMA dan MAK. Kata kunci : Sistem komputer, bahan ajar, pendekatan saintifik, penelitian dan pengembangan.


(10)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This mini thesis describes research on the design and development of teaching material Computer Systems using scientific approach for vocational high school (SMK and MAK) of class X/2 with reference to the curriculum 2013. This research aimed to design teaching material Computer Systems as well as to observe the responses of teachers regarding on the properness of content and design presentation of teaching materials that researcher developed. The research method used is descriptive qualitative. The stages of research conducted are through the procedures of research and development. The experiment was conducted in SMKN 2 Bandung at the Computer and Network Technique program, Software Engineering and Multimedia, Department of Computer Engineering and Informatics. Design of teaching materials developed is in the form of printed version with 183 pages and intended for class X/2 SMK and MAK Computer Engineering and Informatics Department. The results of research regarding on the design of teaching material Computer Systems showed that the percentage of teacher’s responses are 82% for properness category of content and 85% for properness category of presentation. Therefore, it can be concluded that the design of teaching material Computer System which has been developed is proper/ feasible for supporting the teaching and learning process of computer system subjects in class X/2 in SMK and MAK.

Keywords: computer systems, teaching material, scientific approach, research


(11)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer


(12)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam proses kegiatan belajar mengajar, ketersediaan bahan ajar merupakan komponen yang penting. Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi kompetensi dasar dan kompetensi inti dalam suatu mata pelajaran. Bahan ajar merupakan seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran yang disusun secara lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Sungkono, 2011, hlm.1).

Bahan ajar juga dapat didefinisikan sebagai uraian yang sistematik berkait dengan latihan dan teknik yang digunakan dalam pengajaran di kelas diantaranya mencakup buku ajar, paket audivisual, permainan, dan kegiatan lain yang digunakan dalam pemelajaran di kelas (Brown, 1995,hlm.139). Menurut Dikti (2013) yang mengutip dari National Center for Vocational Education Research

Ltd di Australia, bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis dan yang termasuk ke dalam bahan ajar diantaranya adalah buku, modul dan LKS.

Berdasarkan analisis studi pendahuluan ,Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, keterampilan, dan pendidikan berkarakter. Ada 3 aspek dalam kurikulum 2013, yaitu aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Dikti, 2013,hlm.3). Pada kurikulum 2013, Pengetahuan bukan aspek utama seperti pada kurikulum-kurikulum sebelumnya. Sementara itu, walaupun kurikulum 2013 sudah diterapkan pada tingkat X, ada beberapa mata pelajaran yang belum mempunyai bahan ajar secara terstruktur. Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemahaman para guru mengenai bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013 masih minim, sehingga diperlukan


(13)

2

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

contoh bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013 . Salah satu mata pelajaran yang bahan ajarnya belum terstruktur dan relevan dengan kurikulum 2013 adalah Sistem Komputer. Mata pelajaran Sistem Komputer ini termasuk mata pelajaran yang baru dalam kurikulum 2013 yang tercantum pada Permendikbud No.70 tentang standar kurikulum untuk pendidikan dasar menengah, SMK/MAK.

Berangkat dari permasalahan bahwa bahan ajar dapat mendukung dalam proses pembelajaran, penelitian ini menitikberatkan pada pengembangan bahan ajar berbasis berbasis kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik (scientific approach). Scientific approach (pendekatan saintifik) menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah yang memperhatikan aspek mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan dan menyimpulkan (Dikti, 2013, hlm.9). Dengan demikian, penulis mengadakan penelitian mengenai desain pengembangan bahan ajar berbasis scientific approach (pendekatan saintifik) yang sesuai dengan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Sistem Komputer untuk Sekolah Menengah Kejuruan Program Studi Keahlian Teknik Komputer dan Informatika (TKI) dengan paket keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan Multimedia (MM) kelas X Semester genap. Sehingga judul

penelitian yang diangkat adalah : “Desain dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer”.

1.2.Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan dikemukakan adalah:

1. Bagaimanakah desain pengembangan bahan ajar sistem komputer untuk SMK kelas X semester genap yang sesuai dengan kurikulum 2013 ? 2. Bagaimana respon guru mata pelajaran sistem komputer mengenai

kelayakan isi dan kelayakan penyajian struktur bahan ajar yang dikembangkan ?


(14)

3

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tepat sasaran dan tidak menyimpang, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa bahan ajar cetak yang dilengkapi CD interaktif sebagai media pembelajaran.

2. Materi pelajaran yang dibahas hanya yang berkaitan dengan sistem komputer kelas X-Semester Genap untuk Jurusan Teknik Komputer dan Informatika (TKI) yang disesuaikan dengan Permendikbud No.70 tentang kerangka dasar dan isi struktur kurikulum untuk pendidikan dasar menengah, SMK/MAK.

3. Penelitian ini hanya fokus pada pendapat ahli (expert judgment) dan guru untuk uji kelakan produk mengenai uji kelayakan isi materi dan struktur penyajian bahan ajar.

4. Penelitian dilaksanakan sampai uji validasi produk bahan ajar.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Membuat bahan ajar sistem komputer untuk SMK kelas X semester genap yang sesuai dengan kurikulum 2013 ;

2. Mengetahui respon guru mata pelajaran sistem komputer mengenai kelayakan isi dan kelayakan penyajian struktur bahan ajar yang dikembangkan.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah bagi sekolah diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk membantu dalam pengembangan bahan ajar untuk mata pelajaran lain di SMK yang sesuai dengan kurikulum 2013.


(15)

4

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagi guru, diharapkan dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam pembelajaran dikelas untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Bagi siswa, diharapkan bahan ajar yang dikembangkan dapat dimanfaatkan untuk belajar secara mandiri dan menambah ilmu pengetahuan, meningkatkan keingintahuan, serta minat belajar untuk mempelajari dan berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran sistem komputer. Sedangkan, bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan penulis dalam desain pengembangan bahan ajar berbasis pendekatan saintifik yang sesuai dengan kurikulum 2013.

1.6. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi ini terdiri dari lima bab. Pada bab satu, menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Pada bab dua, menguraikan tentang kajian pustaka yang mendukung dalam kegiatan penelitian. Pada bab tiga, menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan. Pada bab empat, menguraikan tentang data-data hasil penelitian beserta pembahasannya. Sedangkan pada bab lima, menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran atau rekomendasi penelitian dari berbagai pihak.


(16)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Metode dan Desain Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka peneltian ini menggunakan pendekatan metode penelitian dan pengembangan (Research and Develompment), yaitu sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis. (Borg and Gall, 1989, hlm.351).

Penelitian dan pengembangan (R & D) pada dasarnya memiliki dua tujuan utama, yaitu menghasilkan atau mengembangkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiono, 2011,hlm.297).

Selanjutnya, penelitian pengembangan atau research and development (R&D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik (Sukmadinata, 2009, hlm.5). Penelitian pengembangan juga diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan (Sujadi, 2003, hlm.164).

Sejalan dengan hal tersebut, menurut Richey and Klein (2007, hlm.1), pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang berkaitan dengan desain belajar sistematik, pengembangan dan evaluasi memproses dengan maksud menetapkan dasar empiris untuk mengkreasikan produk pembelajaran dan non-pembelajaran yang baru atau model peningkatan pengembangan yang sudah ada. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektfan produk tersebut agar dapat berfungsi di masyarakat luas maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan (Research and Development / R & D) adalah suatu langkah untuk


(17)

19

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada dan menguji keefekitifannya.

Metode penelitian dan pengembangan biasa dipakai untuk penelitian di bidang ilmu alam, teknik, dan juga ilmu sosial. Contoh dari penelitian pengembangan ini adalah penelitian hibah bersaing yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Pengembangan yang dilakukan oleh penulis adalah pengembangan produk bahan ajar sistem komputer untuk Sekolah Menengah Kejuruan kelas X semester genap yang sesuai dengan kurikulum 2013.

3.2Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dan pengembangan merujuk pada teori Brog dan Gall (1983, hlm. 775) yang mengemukakan 10 langkah yang harus ditempuh dalam

Reasearch and Development, yaitu :

1. Research and information collecting, yaitu melakukan studi literatur

yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian.

2. Planning, pada langkah ini merumuskan kecakapan dan keahlian yang

berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, dan jika mungkin diperlukan melaksanakan studi kelayakan secara terbatas.

3. Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk

permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk didalamnya adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung.

4. Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam

skala terbatas. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket.


(18)

20

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Main product revision, yaitu melakukan perbaikan atau revisi terhadap

produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil uji coba awal. Revisi ini dilakukan berdasarkan pada sasaran yang diperoleh dari persiapan pengujian lapangan.

6. Main field testing, yaitu uji coba utama yang melibatkan seluruh subjek.

7. Operational product revision, yaitu melakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lapangan, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi.

8. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap produk yang

telah dihasilkan dengan cara penyampaian kuisioner, mengumpulkan data dan melakukan analisis.

9. Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model

yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final).

10. Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan

produk yang dikembangkan.

Dari sepuluh langkah prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall, dapat dilakukan dengan lebih sederhana menjadi tiga langkah utama, yaitu (1) Studi pendahuluan, (2) Tahap perencanaan dan (3) Pengembangan .

1. Tahap Studi Pendahuluan

Tahap studi pendahuluan meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Studi Literatur, yaitu mengkaji sumber-sumber yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar sistem komputer untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) program studi keahlian Teknik Komputer dan Informatika (TKI).

b. Studi lapangan, dilakukan di SMK Negeri 2 kota Bandung yang menjadi objek penelitian. Pada tahap awal, data-data dan informasi dikumpulkan. Hasil studi pendahuluan ini digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan bahan ajar sistem komputer


(19)

21

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) program studi keahlian Teknik Komputer dan Informatika (TKI).

2. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Mengkaji kurikulum 2013 tentang mata pelajaran sistem komputer b. Mengidentifikasi kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk mata

pelajaran sistem komputer kelas X Semester genap

c. Pencarian dan pengolahan data mengenai silabus dan sumber pustaka bahan ajar sistem komputer

d. Membuat kerangka materi yang dijadikan bahan ajar sistem komputer e. Menyiapkan materi pembelajaran dan penyusunan draft bahan ajar

sistem komputer

3. Tahap Studi Pengembangan

Pada tahap ini pengembangan bahan ajar dibagi dalam dua tahap, yaitu : a. Tahap uji kelayakan produk bahan ajar, tahap uji kelayakan produk

dilakukan dengan cara penyebaran angket / kuisoner kepada dosen ahli dari Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Setelah dilaksanakan validasi produk, dilakukan penyempurnaan produk tahap I.

b. Tahap uji kelayakan produk bahan ajar untuk pengguna, dilaksanakan di SMK Negeri 2 kota Bandung yaitu guru mata pelajaran produktif dengan 3 responden .

c. Tahap evaluasi, dilakukan dengan analisis penyempurnaan produk tahap II. Setelah itu baru finalisasi produk.


(20)

22

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun alur penelitian diperlihatkan pada gambar 3.1 berikut :

(Diadaptasi dari Suprananto, 2012, hlm.165)

Gambar 3.1 Alur Penelitian R & D

3.3Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian

Suatu batasan penelitian yang harus ada dan ditemui adalah berkaitan dengan populasi penelitian, hal ini dikarenakan data yang menjawab pemecahan masalah (pertanyaan penelitian) serta untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Sejalan dengan hal tersebut, Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian (Sukardi, 2010, hlm.53).

Berdasarkan penjelasan tersebut maka populasi dalam penelitian ini yaitu guru-guru mata pelajaran produktif di Sekolah Mengengah Kejuruan (SMK) program studi keahlian Teknik Komputer dan Informatika (TKI) SMK Negeri 2 kota Bandung.


(21)

23

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang peneliti sampel (Arikunto, 2006, hlm.13). Dari populasi yang telah ditentukan di atas maka sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu guru mata pelajaran sistem komputer di SMK Negeri 2 kota Bandung. Adapun alasan dari pemilihan sekolah berdasarkan ketersediaan jurusan atau program studi keahlian teknik komputer dan informatika (TKI) yang ada di SMK kota Bandung. Selain itu peneliti sedang melaksanakan PPL di SMK Negeri 2 kota Bandung tersebut, sehingga akses untuk administrasi penelitian relatif mudah.

3.4Uji Coba Produk

Bagian yang sangat penting dalam penelitian dan pengembangan (R&D) adalah uji coba produk, karena bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang telah dibuat layak digunakan atau tidak dalam mencapai sasaran dan tujuan serta kesesuaian dengan pengguna untuk menyelesaikan masalah pembelajaran. Dua kriteria pada produk yang baik adalah kriteria pembelajaran (instructional

criteria) dan kriteria penampilan (presentation criteria).

Uji coba ini dilakukan dua kali : (1) Uji ahli (2) Uji pengguna. Dengan uji coba kualitas produk yang dikembangkan betul-betul teruji secara empiris. Adapun secara tahapan uji coba secara terinci telihat pada Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Sampel Penelitian Uji Coba Produk

Tahapan Uji Coba Jumlah Sampel Karateristik Sampel Proses dan Hasil Uji Coba

Uji Ahli 3

orang Tenaga ahli bidang studi, dosen jurusan pendidikan teknik elektro UPI

 Kualitatif (Expert

Judgement), kuisioner dan

presentase kelayakan secara kuantitatif ;

 Draft awal produk bahan ajar; Kelayakan isi bahan ajar, kelayakan struktur penyajian bahan ajar;

 Draft perbaikan produk bahan ajar (Revisi Produk I).


(22)

24

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahapan Uji Coba Jumlah Sampel Karateristik Sampel Proses dan Hasil Uji Coba

Ujicoba

Pengguna 3 orang

Pemakai produk : guru mata pelajaran sistem komputer di SMK

Negeri 2 kota Bandung

 Kualitatif, kuisioner dan presentase kelayakan secara kuantitatif ;

 Kelayakan isi bahan ajar,

kelayakan struktur

penyajian bahan ajar;

 Draft perbaikan produk bahan ajar (Revisi Produk II) ;

 Produk akhir bahan ajar. 3.5Definisi Operasional

Pada bagian ini menjelaskan beberapa definisi yang digunakan dalam menjelaskan penelitian. Pertama, yaitu bahan ajar, maksud bahan ajar dalam penelitian ini adalah buku sistem komputer kelas X semester genap untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Teknik Komputer dan Informatika. Kedua, kurikulum, kurikulum yang dimaksud pada penelitian ini yaitu kurikulum 2013.

3.6Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiono, 2012, hlm.147).

3.6.1 Instrumen Angket/Kuisioner

Angket atau disebut juga kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis pada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012, hlm.199). Penyebaran angket ini digunakan untuk memperoleh informasi yang mengarah pada dua aspek berikut:

1. Aspek Studi Pendahuluan, meliputi : format wawancara guru mengenai analisis ketersediaan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013.

2. Aspek Evaluasi, meliputi format kuisioner kelayakan isi materi bahan ajar dan kelayakan penyajian struktur bahan ajar .


(23)

25

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model angket/kuisoner pada studi pendahuluan yang digunakan berupa essai, adapun poin-poin yang terdapat pada instrumen studi pendahuluan diperlihatkan pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Poin-Poin Istrumen Studi Pendahuluan

Poin umum Jumlah Butir Soal

Analisis kebutuhan berdasarkan data riil

di SMK 2

Analisis ketersediaan silabus dan RPP 2

Analisis kondisi ketersedaan alat dan

bahan ajar pendukung 2

Analisis pemahaman guru terhadap

kurikulum 2013 3

Analisis kebutuhan guru terhadap pengunaan media bahan ajar dalam pembelajaran

2

Sedangkan model angket/kuisoner pada aspek penilaian yang digunakan instrumen berdasarkan skala likert (kuantitatif) yang dilengkapi dengan expert

judgment berupa essay (kualitatif), adapun poin-poin yang terdapat pada

instrumen penilaian uji kelayakan produk diperlihatkan pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Poin Poin Instrumen Penilaian Produk

Poin umum Jumlah Butir Soal

Kelayakan isi bahan ajar sistem komputer 23 Kelayakan penyajian struktur bahan ajar

sistem komputer 19

Sebanyak 42 butir soal yang digunakan merupakan butir-butir soal yang diadaptasi dari instrumen penelitian buku teks yang diterbitkan oleh BSNP dan pusat perbukuan kurikulum kementrian pendidikan dan kebudayaan (Puskurbuk Kemendikbud).


(24)

26

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model angket/kuisioner yang digunakan adalah skala Likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban, yaitu sangat setuju (5), setuju (4), ragu-ragu (3), tidak setuju (2)dan sangat tidak setuju (1).

3.6.2 Bahan Ajar

Bahan ajar yang dikembangan hanya menggunakan pendekatan saintifik. Bahan ajar ini mengembangkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ada pada silabus kurikulum 2013 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Bahan ajar juga dikembangkan dan disesuaikan dengan karakteristik dan tahapan pembelajaran pendekatan saintifik.

3.7Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:

a. Studi pendahuluan. Pada kondisi ini, peneliti mencari silabus Kurikulum 2013 sistem komputer dan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar (KIKD) sistem komputer kelas X Semester 2. Dari silabus itu, peneliti mendapatkan data mengenai komponen materi apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan bahan ajar.

b. Studi Pustaka. Pada kondisi ini, peneliti mulai mengumpulkan buku-buku teks serta sumber bahan ajar lainnya untuk kemudian dikembangkan menggunakan metode Compilation atau Wrap Around Text. Selain itu, peneliti mulai mencari informasi mengenai metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.

c. Kuisioner (angket). Kuisioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung yang menjelaskan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari


(25)

27

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006,hlm.151).

d. Wawancara. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin, 2007, hlm.2).

3.8Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan disesuaikan dengan jenis instrumen yang dikumpulkan. Analisis data ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis reflektif dalam menelaah hasil kuisioner studi pendahuluan dan kuisioner validasi produk. Data yang diperoleh melalui kuisioner dengan analisis deskriptif akan diuraikan secara naratif, sedangkan data yang diperoleh melalui kuisioner dengan analisis reflektif akan diolah dengan menggunakan teknik deskriptif presentase. Jenis data yang diperoleh dari hasil uji kelayakan (validasi) oleh ahli (dosen) dan uji coba oleh guru mata pelajaran sistem komputer, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif berupa komentar dan saran yang ada pada lembar angket uji coba. Sedangkan data kuantitatif berupa angka-angka yaitu 1,2,3,4 dan 5 berdasarkan skala Likert yang kemudian dirata-rata dan dipresentasekan. Kemudian hasil produk akhir di uji coba lebih luas kepada guru dan siswa dengan data yang diolah berupa hasil presentase.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil penilaian kelayakan adalah dengan teknik analisis deskriptif. Adapun teknik deskriptif presentase yang akan digunakan, dapat dituliskan sebagai berikut:

Keterangan :

∑ : Jumlah


(26)

28

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jenjang kualifikasi kriteria kelayakan untuk menyimpulkan hasil validasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Konversi tingkat pencapaian Tingkat

Ketercapaian Kualifikasi Keterangan 90-100% Sangat Layak Tidak perlu direvisi

75% - 89% Layak Tidak perlu direvisi

65% - 74% Cukup Layak Direvisi

55% - 64% Kurang Layak Direvisi

0% - 54% Tidak Layak Direvisi


(27)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai desain pengembangan bahan ajar sistem komputer, dapat disimpulkan bahwa :

1. Desain bahan ajar yang telah dikembangkan terdiri dari tiga bagian, yakni (1) bagian pendahuluan, (2) bagian isi, dan (3) bagian penutup. Bagian pendahuluan terdiri dari sampul luar, sampul dalam, halaman hak cipta atau copyrigt, kata pengantar, deskripsi kompetensi inti dan kompetensi dasar (KI dan KD), dan daftar isi. Bagian isi terdiri dari peta konsep, deskripsi kegiatan pembelajaran, isi materi, teka-teki silang, rangkuman dan uji kompetensi dengan mengadopsi aktivtas pembelajaran saintifik yang sesuai dengan kurikulum 2013. Adapun, bagian penutup bahan ajar yang dikembangkan diantaranya uji kenaikan kelas (UKK), lampiran lembar laporanpraktikum, lembar penilaian, glosarium, daftar pustaka dan index.

2. Respon guru mata pelajaran produktif terhadap bahan ajar yang dikembangkan memberikan hasil yang positif, untuk kategori kelayakan isi dinyatakan layak dengan rata-rata persentase penilaian 82 %, sedangkan kategori kelayakan struktur penyajian bahan ajar diperoleh hasil layak dengan rata-rata persentase penilaian 85 %.


(28)

52

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dideskripsikan, maka didapatkan saran, sebagai berikut:

1. Penelitian pengembangan bahan ajar ini hanya terbatas untuk mata pelajaran sistem komputer kelas X – Semester genap, sehingga perlu ada penelitian lebih lanjut untuk penelitian pengembangan bahan ajar untuk kelas X – Semester ganjil dan kelas XI, karena mata pelajaran sistem komputer ini merupakan mata pelajaran baru yang ada pada kurikulum 2013, sehingga bahan ajar yang tersedia dari pemerintah belum ada ;

2. Penelitian dan pengembangan bahan ajar ini hanya terbatas pada uji kelayakan produk, sehingga disarankan ada penelitian lebih lanjut dengan uji lapangan yang bertujuan untuk mengetahui validitas instrumen berupa soal-soal terkait materi yang terdapat pada bahan ajar tersebut ;

3. Produk yang dihasilkan penelitian ini berupa bahan ajar cetak yang dikhususkan untuk siswa (peserta didik) , sehingga disarankan pada penelitian selanjutnya terdapat bahan ajar yang dikhususkan untuk guru ; 4. Para ahli pendidikan baik itu guru atau dosen disarankan supaya terus

mengkaji dan meneliti pengembangan perangkat pembelajaran, baik itu bahan ajar ataupun multimedia interaktif yang bercirikan kurikulum 2013, khususnya untuk pendidikan menengah tingkat kejuruan, karena sampai saat ini perangkat pembelajaran kurikulum 2013 resmi dari pemerintah masih jarang tersedia.


(29)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aji Nugraha, D., Binadja, A., & Supartono. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi Sets, Berorientasi Konstruktivistik. Journal Science

Education, Vol. 2, No. 1.

Arikuto, S. (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Astawan, K., Santyasa, I., & Tegeh, I. (2013). Pengembangan Modul Berbasis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada Mata Pelajaran Server Jaringan di SMK Ti Bali Global Singaraja, e-Journal Program Pascasarjana

Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3.

Borg, Walter R, dan Meredith D. Gall. (1983). Educational Research An

Introduction. New York: Longman.

Brown, J. D. (1995). The Elements of Language Curriculum Development. Boston: An International Thomson Publishing Company

Departemen Pendidikan Nasional (2004). Pedoman Umum Pemilihan dan

Pemanfaatan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikdasmenum.

Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Standar Isi 2006. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Dick, Walter dan Lou Carey. (1996). The Systematic Design of Instruction. New York: Longman

Dikti. (2013). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Ditjen DIKTI

Dominika, M. (2009). Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.

Eva Marliana, M. (2013). Kurikulum 2013 yang Berkarakter, Journal

JUPIIS-UNIMED, Vol. 5, No.2, Desember.

Kemendikbud. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


(30)

54

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Linda, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Menulis Petunjuk Bagi Pembelajaran

dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa SMP. (Skripsi). Jurusan Bahasa

dan Sastra Indonesia, Fakultas bahasa dan Seni, Universitas negeri semarang. Made-Suryana, I., Suharsono, N., & Made-Kirna, I. (2014). Pengembangan Bahan

Ajar Cetak Memggunakan Model Hannafin & Peck Untuk Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya. e-Journal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran, Vol. 4.

Mercedes, A. (2009). Evaluation of A Proposed Set of Modules In Principles and Methods of Teaching, E-International Scientific Research Journal, Vol.1, No.1, 1-88.

Mundilarto. (2013). Keefektifan Pendekatan Inquiry Based Learning Untuk

Peningkatan Karakter Siswa Sma Pada Pembelajaran Fisika, Cakrawala

Pendidikan, Th. XXXII, No.2, Juni.

Muslich, M. (2010). Text Book Writting: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku teks. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Özdilek, Z., & Özkan, M. (2009). The Effect of Applying Elements of Instructional Design On Teaching Material For The Subject of Classification of Matter, The

Turkish Online Journal of Educational Technology. Vol. 8, No.1, 84-96.

Permendikbud. (2013). Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rita C. Klein. (2007). Design and Development Research.London: Lawrence Erlbaum Associates Inc.

Sanjaya, W. (2011). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Setyosari, P. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Sriwijayanti. (2012) Model Penyusunan Bahan Ajar Membaca Berbasis Pendidikan

Multikultural dan E-Learning. (Skripsi). Program Sarjana Pendidikan,

Universitas Negeri Malang.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


(31)

55

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pengembangan. Bandung: Alfabeta.

Suhardjono. (2008). Menyusun Bahan Ajar Agar Tujuan Perkuliahan Tercapai Lebih Menyenangkan. Malang: Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Sujadi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sungkono.(2011). Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul Dalam Proses Pembelajaran. Journal Education, Vol.3.No.4

Suparmin, & Pujiastuti, D. (2010). Pengembangan Bahan Ajar. Jambi: Program Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Jambi.

Suprananto,Kusaeri. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung :Remaja Rosda Karya Suswondo, F., Natalia, M., & Vivi, T. (2014). Persepsi Guru Biologi Menghadapi

Kurikulum 2013 pada Tingkat Satuan Sekolah Menengah Negeri di Kota Pekanbaru. Jurnal Biogenesis, Vol. 10, No. 2, Februari.

Syamsi, K., Swatika Sari, S., & Pujiono, S. (2013). Pengembangan Model Buku Ajar Membaca Berdasarkan Pendekatan Proses Bagi Siswa SMP, Jurnal Cakrawala

Pendidikan, Th. XXXII, No.1, Februari.

Tri-Priyatna, E., & Susili-Wahono, A. (2012). Model Penyusunan Bahan Ajar Membaca Berbasis Pendidikan Multikultural dan E-Learning, Jurnal LITERA, Vol. 11, No.1, April.


(1)

28

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jenjang kualifikasi kriteria kelayakan untuk menyimpulkan hasil validasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Konversi tingkat pencapaian

Tingkat

Ketercapaian Kualifikasi Keterangan

90-100% Sangat Layak Tidak perlu direvisi

75% - 89% Layak Tidak perlu direvisi

65% - 74% Cukup Layak Direvisi

55% - 64% Kurang Layak Direvisi

0% - 54% Tidak Layak Direvisi


(2)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai desain pengembangan bahan ajar sistem komputer, dapat disimpulkan bahwa :

1. Desain bahan ajar yang telah dikembangkan terdiri dari tiga bagian, yakni

(1) bagian pendahuluan, (2) bagian isi, dan (3) bagian penutup. Bagian pendahuluan terdiri dari sampul luar, sampul dalam, halaman hak cipta atau copyrigt, kata pengantar, deskripsi kompetensi inti dan kompetensi dasar (KI dan KD), dan daftar isi. Bagian isi terdiri dari peta konsep, deskripsi kegiatan pembelajaran, isi materi, teka-teki silang, rangkuman dan uji kompetensi dengan mengadopsi aktivtas pembelajaran saintifik yang sesuai dengan kurikulum 2013. Adapun, bagian penutup bahan ajar yang dikembangkan diantaranya uji kenaikan kelas (UKK), lampiran lembar laporanpraktikum, lembar penilaian, glosarium, daftar pustaka dan index.

2. Respon guru mata pelajaran produktif terhadap bahan ajar yang

dikembangkan memberikan hasil yang positif, untuk kategori kelayakan isi dinyatakan layak dengan rata-rata persentase penilaian 82 %, sedangkan kategori kelayakan struktur penyajian bahan ajar diperoleh hasil layak dengan rata-rata persentase penilaian 85 %.


(3)

52

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dideskripsikan, maka didapatkan saran, sebagai berikut:

1. Penelitian pengembangan bahan ajar ini hanya terbatas untuk mata pelajaran

sistem komputer kelas X – Semester genap, sehingga perlu ada penelitian

lebih lanjut untuk penelitian pengembangan bahan ajar untuk kelas X –

Semester ganjil dan kelas XI, karena mata pelajaran sistem komputer ini merupakan mata pelajaran baru yang ada pada kurikulum 2013, sehingga bahan ajar yang tersedia dari pemerintah belum ada ;

2. Penelitian dan pengembangan bahan ajar ini hanya terbatas pada uji

kelayakan produk, sehingga disarankan ada penelitian lebih lanjut dengan uji lapangan yang bertujuan untuk mengetahui validitas instrumen berupa soal-soal terkait materi yang terdapat pada bahan ajar tersebut ;

3. Produk yang dihasilkan penelitian ini berupa bahan ajar cetak yang

dikhususkan untuk siswa (peserta didik) , sehingga disarankan pada penelitian selanjutnya terdapat bahan ajar yang dikhususkan untuk guru ;

4. Para ahli pendidikan baik itu guru atau dosen disarankan supaya terus

mengkaji dan meneliti pengembangan perangkat pembelajaran, baik itu bahan ajar ataupun multimedia interaktif yang bercirikan kurikulum 2013, khususnya untuk pendidikan menengah tingkat kejuruan, karena sampai saat ini perangkat pembelajaran kurikulum 2013 resmi dari pemerintah masih jarang tersedia.


(4)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aji Nugraha, D., Binadja, A., & Supartono. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi Sets, Berorientasi Konstruktivistik. Journal Science Education, Vol. 2, No. 1.

Arikuto, S. (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Astawan, K., Santyasa, I., & Tegeh, I. (2013). Pengembangan Modul Berbasis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada Mata Pelajaran Server Jaringan di SMK Ti Bali Global Singaraja, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3.

Borg, Walter R, dan Meredith D. Gall. (1983). Educational Research An Introduction. New York: Longman.

Brown, J. D. (1995). The Elements of Language Curriculum Development. Boston: An International Thomson Publishing Company

Departemen Pendidikan Nasional (2004). Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikdasmenum.

Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Standar Isi 2006. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Dick, Walter dan Lou Carey. (1996). The Systematic Design of Instruction. New York: Longman

Dikti. (2013). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Ditjen DIKTI

Dominika, M. (2009). Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.

Eva Marliana, M. (2013). Kurikulum 2013 yang Berkarakter, Journal JUPIIS-UNIMED, Vol. 5, No.2, Desember.

Kemendikbud. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


(5)

54

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Linda, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Menulis Petunjuk Bagi Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa SMP. (Skripsi). Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas bahasa dan Seni, Universitas negeri semarang. Made-Suryana, I., Suharsono, N., & Made-Kirna, I. (2014). Pengembangan Bahan

Ajar Cetak Memggunakan Model Hannafin & Peck Untuk Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran, Vol. 4.

Mercedes, A. (2009). Evaluation of A Proposed Set of Modules In Principles and Methods of Teaching, E-International Scientific Research Journal, Vol.1, No.1, 1-88.

Mundilarto. (2013). Keefektifan Pendekatan Inquiry Based Learning Untuk Peningkatan Karakter Siswa Sma Pada Pembelajaran Fisika, Cakrawala Pendidikan, Th. XXXII, No.2, Juni.

Muslich, M. (2010). Text Book Writting: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku teks. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Özdilek, Z., & Özkan, M. (2009). The Effect of Applying Elements of Instructional Design On Teaching Material For The Subject of Classification of Matter, The Turkish Online Journal of Educational Technology. Vol. 8, No.1, 84-96.

Permendikbud. (2013). Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rita C. Klein. (2007). Design and Development Research.London: Lawrence Erlbaum Associates Inc.

Sanjaya, W. (2011). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Setyosari, P. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Sriwijayanti. (2012) Model Penyusunan Bahan Ajar Membaca Berbasis Pendidikan Multikultural dan E-Learning. (Skripsi). Program Sarjana Pendidikan, Universitas Negeri Malang.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


(6)

Ai Fitri Silvia, 2014

Desain Dan Pengembangan Bahan Ajar Sistem Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pengembangan. Bandung: Alfabeta.

Suhardjono. (2008). Menyusun Bahan Ajar Agar Tujuan Perkuliahan Tercapai Lebih Menyenangkan. Malang: Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Sujadi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sungkono.(2011). Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul Dalam Proses Pembelajaran. Journal Education, Vol.3.No.4

Suparmin, & Pujiastuti, D. (2010). Pengembangan Bahan Ajar. Jambi: Program Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Jambi.

Suprananto,Kusaeri. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung :Remaja Rosda Karya Suswondo, F., Natalia, M., & Vivi, T. (2014). Persepsi Guru Biologi Menghadapi

Kurikulum 2013 pada Tingkat Satuan Sekolah Menengah Negeri di Kota Pekanbaru. Jurnal Biogenesis, Vol. 10, No. 2, Februari.

Syamsi, K., Swatika Sari, S., & Pujiono, S. (2013). Pengembangan Model Buku Ajar Membaca Berdasarkan Pendekatan Proses Bagi Siswa SMP, Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXXII, No.1, Februari.

Tri-Priyatna, E., & Susili-Wahono, A. (2012). Model Penyusunan Bahan Ajar Membaca Berbasis Pendidikan Multikultural dan E-Learning, Jurnal LITERA, Vol. 11, No.1, April.