PENDAHULUAN Pengaruh Indeks Massa Tubuh Terhadap Keseimbangan Berdiri Pada Remaja Dengan Wobble Board.

 
 

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam era tahun sekarang banyak perkembangan anak menuju
dewasa tidak diperhatikan oleh orang tuanya sehingga perkembangan
pemikiran anak atau sistem pemikiran seorang anak atau fungi kognitif
dari proses perkembangan otak anak akan menimbulkan perkembangan
keseimbangan tubuh pada anak sehingga mengalami gangguan misalnya
gangguan pada keseimbangan gaya berdiri (center of gravitiy) dikarenakan
perkembangan otak pada anak yang beranjak dewasa tidak mengalami
perkembangan yang penuh secara bersamaan dengan perkembangan usia
remaja mereka.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada
usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam
kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 1124 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi (masa
peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia
tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat
sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan

psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa.
Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang


 


 

sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik (kejiwaan) dan
psikis (mental) (Abdul, hal : 2, 2009).
Salah satu perubahan fisik pada remaja adalah meningkatnya berat
badan dan pertumbuhan tinggi badan. Dalam masa remaja ini merupakan
masa pertumbuhan cepat dan terjadi perubahan dramatis pada komposisi
tubuh yang mempengaruhi aktivitas fisik dan respon terhadap latihan.
Terdapat peningkatan pada ukuran tulang dan massa otot serta terjadi
perubahan pada ukuran dan distribusi dari penyimpanan lemak tubuh.
Salah satu cara penentuan adanya peningkatan berat badan atau obesitas
adalah dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Indeks Massa
Tubuh (IMT) adalah rasio antara berat badan dan tinggi badan yang diukur

dari ujung rambut sampai ujung kaki (Depkes, 2002). IMT dapat dihitung
sebagai berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi badan dalam meter
dikuadratkan (m2) dan tidak terikat pada jenis kelamin. IMT secara
signifikan berhubungan dengan kadar lemak tubuh total sehingga dapat
dengan mudah mewakili kadar lemak tubuh. Saat ini, IMT secara
international diterima sebagai alat untuk mengidentifikasi kelebihan berat
badan dan obesitas (Hill,2005).
Fisioterapi merupakan tenaga kesehatan yang memiliki tugas
pokok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan
fungsi suatu organ tubuh serta berperan penting dalam mencegah dan
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah agar
tercapai suatu kebugaran (physical fitness), yaitu keadaan badan sehat,
 
 


 

mampu melakukan kerja sehari-hari tanpa kelelahan yang berarti dan
masih memiliki sisa tenaga untuk menikmati waktu senggang atau

kesenangan dan kegiatan tambahan yang mendadak (Busse & Blazer,
1999).Menurut Baley et all, (1987) unsur-unsur kebugaran terdiri dari daya
tahan (endurance), kekuatan otot (strength), tenaga ledak (power),
ketangkasan (agility), kelenturan (fleksibilitas) dan keseimbangan
(balance). Diantara unsur-unsur diatas, penulis akan membahas lebih
mendalam mengenai keseimbangan (balance), dimana merupakan
komponen yang paling penting dan mendasar dari aktivitas sehari-hari
seperti berdiri tegak, membaca buku, menata rak dan aktivitas lainnya.
Keseimbangan dan kontrol postural didefinisikan sebagai kemampuan
untuk menjaga equilibrium dalam bidang gravitasi dengan menjaga atau
meningkatkan COM (Center of Mass) diatas BOS (Base of Support)
(Shumway-Cook, 1995). Keseimbangan membutuhkan interaksi yang
kompleks dari sistem muskuloskeletal dan sistem persarafan. Kedua hal
tersebut diproses dengan menerima berbagai informasi sensoris dari sistem
saraf tepi, yang diintegrasikan dan diatur oleh susunan saraf pusat (SSP).
Fungsi utama sensoris dibutuhkan untuk menjaga orientasi vertikal tubuh,
mencakup gravitasi oleh sistem vestibular, permukaan tempat berpijak
oleh sistem somatosensoris dan hubungan antara tubuh ke objek di
lingkungan sekitar oleh sistem visual (Shumway-Cook et all, 1986).
Kemampuan untuk mempertahankan postur diatur oleh kontrol sistem

yang kompleks yaitu oleh sistem visual, vestibular dan somatosensoris.

 
 


 

Perkembangan dari ke tiga sistem ini terjadi pada usia yang berbeda,
sistem somatosensoris yang mencapai fungsinya terlebih dahulu, diikuti
oleh visual dan kemudian sistem vestibular (Hirabayashi et all, 2005).
Keseimbangan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan
stabilitas tubuh pada pusat gravitasi terhadap bidang tumpu (Lewis, 2001).
Keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh
pada pusat grafitasi terhadap bidang tumpu ketika bergerak (Pedro, 2008).
Keseimbangan

postural

(Balance/Stability)


didefinisikan

sebagai

kemampuan tubuh memelihara pusat masa tubuh dengan batasan stabilitas
yang ditentukan dasar penyangga. Batas stabilitas adalah tempat pada
suatu ruangan dimana tubuh dapat menjaga posisi tanpa berubah dari dasar
penyangga, batasan ini dapat berubah sesuai dengan tugas biomekanik
secara individual dan aspek lingkungan (Barker & Jones, 1996). Dalam
keseimbangan postural terdapat komponen-komponen yang saling
berinteraksi yakni 1) Sistem sensoris 2) Central processing 3) Sistem
efektor yang diidalamnya terkait dengan sistem muskuloskeletal yang
meliputi otot, sendi, dan jaringan lunak yang lain ( Gunarto, 2005).
Keseimbangan merupakan salah satu dari 10 komponen-komponen
yang dikelompokan menjadi kelompok yang berhubungan dengan
kesehatan dan ketrampilan tubuh. kebugaran jasmani ini sangat penting
dalam menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai
kebugaran
tugas/profesi


jasmani

tiap-tiap

orang

masing-masing.

Salah

 
 

berbeda-beda
satu

sesuai

dengan


pengukuran

tingkat


 

keseimbangan yaitu memakai wobble board/balance board (papan
wobble) yang merupakan suatu alat dikenal sebagai piring terbang kecil.
Secara luas papan wobble ini digunakan sebagai terapi fisik, pelatih
olahraga, dan atlet diseluruh dunia untuk mengetahui keseimbangan
tubuhnya untuk berdiri. Dikarenakan lama goyangan pada papan wobble
tesebut akan melibatkan otot serta kekekuatan dalam rangka tubuh
sehingga akan terlihat keutungan pada tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan berdiri pada papan wobble tersebut.
Mengingat pentingnya kebugaran jasmani pada remaja cenderung
terhadap meningkatnya prevalensi berat badan di Indonesia perlu
penelitian-penelitian tentang pengaruh indeks massa tubuh terhadap sistem
keseimbangan remaja pada aktivitas sehari-hari. Hal ini tampaknya belum

banyak dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Indeks Massa Tubuh terhadap keseimbangan berdiri pada remaja dengan
wobble board.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam perkembangan masa remaja adalah masa pertumbuhan
cepat dan terjadi perubahan dramatis pada komposisi tubuh yang
mempengaruhi aktivitas fisik dan respon terhadap latihan. Masa remaja
sering kali dihubungkan dengan penyimpangan dan ketidakwajaran. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan yang membahas
ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat

 
 


 

dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan
yang terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan lingkungan, contohnya
terdapat ketidakseimbangan dalam peningkatan pada ukuran tulang dan

massa otot serta terjadi perubahan pada ukuran dan distribusi dari
penyimpanan lemak tubuh (Depkes, 2003).
Ketidakseimbangan tersebut bisa dpengaruhi oleh keseimbangan
berat badan dan tinggi badan yang dhubungkan dengan keseimbangan
antara lain dalam keseimbangan postural. Kesimbangan potural (Balance /
Stability ) merupakan kemampuan tubuh memelihara pusat masa tubuh
dengan batasan stabiltas yang ditentukan dasar penyangga. Batas stabilitas
aalah tempat pada suatu ruangan dimana tubuh dapat menjaga posisi tanpa
berubah dari dasar penyangga, batasan ini dapat berubah sesuai dengan
tugas biomekanik secara individual dan aspek lingkungan (Barker &
Jones, 1996). Dalam kesimbangan postural terdapat komponen-komponen
yang saling berinteraksi yakni 1) Sistem sensoris 2) Central processing 3)
Sistem efektor yang diidalamnya terkait dengan sistem muskuloskeletal
yang meliputi otot, sendi, dan jaringan lunak yang lain. ( Gunarto, 2005).
Keseimbangan postural dibagi menjadi beberapa tipe yaitu keseimbangan
statis dan dinamis. Keseimbangan statis dapat didefinisikan sebagai
kemampuan fisik yang memungkinkan seseorang untuk mempertahankan
posisinya agar tidak berubah (Bass,1939). Sedangkan keseimbangan
dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan selama
melakukan gerakan yang penuh semangat, seperti berjalan diatas


 
 


 

pagar/melompat dari batu untuk melewati anak sungai. Pengelompokan
jenis tersebut pertama kali dilaporkan oleh Bass (1939).
C. BATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini penulis mengalami keterbatasan, maka penulis
hanya meneliti apakah ada pengaruh indeks massa tubuh terhadap
keseimbangan berdiri pada remaja.

D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian tersebut
dapat dirumuskan apakah ada hubungan indeks massa tubuh terhadap
keseimbangan berdiri remaja?

E. TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui ada tidaknya hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap
keseimbangan berdiri pada remaja.

F. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
Untuk menambah pengalaman dalam pendalaman ilmu
sebelum terjun langsung didalam masyarakat dan menambah
 
 


 

wawasan

dalam

mengidentifikasi

suatu

masalah

serta

pemecahanya.
2. Bagi pelayanan kesehatan
Bermanfaat sebagai salah satu metode pelayanan serta
menambah aplikasi dalam pelayanan kesehatan, terutama pada
lingkup remaja.
3. Bagi pembaca
Memberikan pengetahuan lebih dan memahami lebih dalam
tentang ilmu pengetahuan di bidang dan lingkup kesehatan remaja.