Analisis Dinding Geser Gedung 17 Lantai Dengan Beban Gempa Riwayat Waktu.

(1)

ANALISIS DINDING GESER GEDUNG 17 LANTAI

DENGAN BEBAN GEMPA RIWAYAT WAKTU

Iddo Purawisurya NRP : 1021011

Pembimbing : Ir. Daud R. Wiyono M.Sc.

ABSTRAK

Pertumbuhan pembangunan gedung bertingkat di daerah pusat kota cukup banyak. Salah satunya adalah gedung bertingkat yang difungsikan sebagai pusat perbelanjaan (Mall) dan hotel sekaligus.

Tujuan penulisan ini adalah mempelajari analisis dan desain gedung bertingkat gabungan antara pusat perbelanjaan dan hotel yang merupakan loncatan bidang muka dan analisis strukturnya adalah analisis dinamik riwayat waktu. Fokus pembahasan kearah penulangan dinding gesernya.

Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa untuk perpindahan maupun perpindahan antar tingkatnya (story drift) yang terbesar adalah untuk beban Gempa El Centro. Untuk penulangan dipakai beban gempa El Centro dan hasil yang didapatkan dari program ETABS sesudah diperiksa dengan program PCACOL dan Response-2000 menghasilkan tulangan dinding geser minimum. Dapat disarankan untuk memperkecil ketebalan dimensi dinding gesernya

.


(2)

ANALYSIS OF SHEAR WALL 17 FLOOR BUILDING

WITH SEISMIC LOAD TIME HISTORY

Iddo Purawisurya NRP : 1021011

Advisor : Ir. Daud R. Wiyono M.Sc.

ABSTRACT

Growth in the construction of multi-stories buildings in the downtown area quiet much. One of them is a multi-stories building functioned as a shopping center (Mall) and the hotel at once.

The purpose of this writing is to study the multi-stories building analysis and design combined between shopping centers and hotels which is the springboard field advance analysis and structural analysis is a dynamic analysis time history. The main focus of discussion towards to shear wall reinforcement.

From the calculation results showed that for the displacement or movement between levels (story drift) were greatest for the loads Earthquake El Centro. To use seismic reinforcement El Centro and the results obtained from the program ETABS after checked with PCACOL program and Response-2000 produces minimum shear reinforcement wall.

May be advisable to minimize the thickness of the shear wall dimensions.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR NOTASI ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 2

1.4 Sistematika Penulisan ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Struktur Penahan Beban Lateral ... 4

2.2 Dinding Geser (Shear Walls) ... 4

2.2.1 Pengertian Dinding Geser... 4

2.2.2 Analisa Dinding Geser ... 5

2.3 Sistem Ganda (Dual System) ... 11


(4)

2.5 Time History ... 16

2.5.1 Parameter Respons ... 18

2.6 Kombinasi Pembebanan ... 23

2.7 Simpangan Antarlantai (Story Drift) ... 26

2.8 Periode Alami Struktur ... 27

BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN 3.1 Studi Kasus ... 30

3.1.1 Data Struktur ... 30

3.1.2 Data Material ... 33

3.2 Analisis Statik Ekuivalen ... 33

3.3 Analisis Dinamik Riwayat Waktu ... 51

3.3.1 Kurva Respon Spektrum Berdasarkan Data Gempa ... 52

3.3.2 Faktor Skala Gempa ... 53

3.3.3 Pembebanan Gempa Riwayat Waktu ... 56

3.3.4 Beban Gempa Statik Ekuivalen Berdasarkan Gaya Geser dari Analisis Riwayat Waktu ... 57

3.3.5 Perpindahan (Displacement) dan Perpindahan Antar Tingkat (Story Drift) Masing-Masing Gempa ... 62

3.4 Analisis Dinamik Riwayat Waktu dengan Beban Gempa El Centro ... 64

3.4.1 Partisipasi Masa Ragam ... 64

3.4.2 Kontrol Sistem Ganda ... 65

3.4.3 Pemeriksaan Kinerja Batas Ultimit Struktur ... 66

3.5 Desain Penulangan Dinding Geser ... 68

3.5.1 Desain Penulangan Dinding Geser dari ETABS Tanpa Boundary Element ... 68

3.5.2 Desain Penulangan Dinding Geser Secara Manual Tanpa Boundary Element ... 71


(5)

3.5.3 Desain Penulangan Dinding Geser dari ETABS dengan

Boundary Element ... 75

3.5.4 Desain Penulangan Dinding Geser Secara Manual dengan Boundary Element ... 78

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan ... 84

4.2 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Persyaratan Penulangan Badan Dinding Beton Struktural, (Iswandi

dan Fajar, 2010) ... 5

Gambar 2.2 Dinding dengan Bukaan (SNI 2847:2013) ... 7

Gambar 2.3 Panjang Komponen Batas (Iswandi dan Fajar,2010) ... 9

Gambar 2.4 Komponen Batas Khusus (Iswandi dan Fajar, 2010) ... 9

Gambar 2.5 Penulangan untuk Komponen Batas (Iswandi dan Fajar,2010) .. 10

Gambar 2.6 Respon Spektra SB percepatan 0,2 detik (SNI 1726:2012) ... 12

Gambar 2.7 Respon Spektra SB percepatan 1 detik (SNI 1726:2012) ... 12

Gambar 2.8 Spektrum Respons Desain (SNI 1726:2012) ... 16

Gambar 2.9 Penentuan Simpangan Antarlantai Berdasarkan SNI 03-1726-2012 ... 26

Gambar 3.1 Denah Lantai 1 ... 32

Gambar 3.2 Denah Lantai 2 ... 32

Gambar 3.3 Denah Lantai Tipikal (Lantai 7-17) ... 33

Gambar 3.4 Tampilan New Model Initialization ... 34

Gambar 3.5 Tampilan Pembuatan Grid ... 35

Gambar 3.6 Input Plan Grid Secara Manual ... 35

Gambar 3.7 Tampilan Grid Data Sesuai Ukuran ... 36

Gambar 3.8 Mendefinisikan Material ... 36

Gambar 3.9 Input Material Property Data ... 37

Gambar 3.10 Mendefinisikan Jenis Balok dan Kolom... 38

Gambar 3.11 Frame Property Shape Type ... 38

Gambar 3.12 Input Dimensi Balok Induk ... 39

Gambar 3.13 Input Dimensi Balok Anak ... 39

Gambar 3.14 Input Dimensi Balok Atrium ... 40

Gambar 3.15 Input Dimensi Balok Kantilever ... 40

Gambar 3.16 Input Dimensi Kolom Lantai 1-6 ... 41

Gambar 3.17 Input Dimensi Kolom Lantai 1-17 (Hotel) ... 41

Gambar 3.18 Input Dimensi Kolom Lantai 1-17 (Luar Hotel) ... 42


(7)

Gambar 3.20 Reinforcement Data Untuk Kolom ... 43

Gambar 3.21 Reinforcement Data Untuk Balok Induk ... 43

Gambar 3.22 Mendefinisikan Pelat Lantai ... 44

Gambar 3.23 Input Dimensi Ukuran Pelat Lantai ... 44

Gambar 3.24 Mendefinisikan Untuk Dinding ... 45

Gambar 3.25 Input Dimensi Ukuran Dinding ... 45

Gambar 3.26 Model Struktur Gedung Tiga Dimensi ... 46

Gambar 3.27 Potongan Struktur Gedung Portal 1-1 ... 46

Gambar 3.28 Denah Lantai 1-3 Void Lift dan Tangga ... 47

Gambar 3.29 Input Perletakan ... 47

Gambar 3.30 Membuat Rigid Diaphragm Pada Pelat ... 48

Gambar 3.31 Rigid Diaphragm Pada Tiap Lantai ... 48

Gambar 3.32 Mendefinisikan Load Cases ... 49

Gambar 3.33 Input Beban Super Dead Load Pada Pelat ... 49

Gambar 3.34 Input Beban Live Load Pada Pelat ... 50

Gambar 3.35 Input Load Combination... 50

Gambar 3.36 Input File Parameters SeismoSignal ... 52

Gambar 3.37 Accelerogram yang Dihasilkan oleh Seismosignal ... 53

Gambar 3.38 Data Hasil Output Maximum Acceleration ... 53

Gambar 3.39 Akselerogram Gempa El Centro yang Diskalakan ... 54

Gambar 3.40 Akselerogram Gempa Chi Chi yang Diskalakan... 54

Gambar 3.41 Akselerogram Gempa Friuli yang Diskalakan ... 55

Gambar 3.42 Akselerogram Gempa Imperial Valley yang Diskalakan ... 55

Gambar 3.43 Time History Function Definition ... 56

Gambar 3.44 Add New Cases Time History ... 57

Gambar 3.45 Input Time History Case Data ... 57

Gambar 3.46 Gaya Geser Arah x Akibat Gempa El Centro ... 58

Gambar 3.47 Gaya Geser Arah y Akibat Gempa El Centro ... 58

Gambar 3.48 Gaya Geser Arah x Akibat Gempa Chi-Chi ... 59

Gambar 3.49 Gaya Geser Arah y Akibat Gempa Chi-Chi ... 59

Gambar 3.50 Gaya Geser Arah x Akibat Gempa Friuli ... 60


(8)

Gambar 3.52 Gaya Geser Arah x Akibat Gempa Imperial Valley ... 61

Gambar 3.53 Gaya Geser Arah y Akibat Gempa Imperial Valley ... 61

Gambar 3.54 Displacement Akibat Percepatan Gempa Arah x ... 62

Gambar 3.55 Displacement Akibat Percepatan Gempa Arah y ... 62

Gambar 3.56 Story Drift Arah x ... 63

Gambar 3.57 Story Drift Arah y ... 63

Gambar 3.58 Penentuan Waktu Getar Alami Berdasarkan SNI 1726:2012 ... 65

Gambar 3.59 Gaya Geser Tingkat untuk 100% Gempa Untuk Struktur Rangka Dengan Dinding Geser ... 66

Gambar 3.60 Gaya Geser Tingkat untuk 25% Gempa untuk Rangka Tanpa Dinding Geser ... 66

Gambar 3.58 Diagram Interaksi Shearwall dari PCACOL (spColumn) ... 63

Gambar 3.59 Sketsa dan Properti Geometris Dinding Geser (Response-2000) ... 64

Gambar 3.60 Neutral Axis (Respose-2000)... 64

Gambar 3.61 Diagram Interaksi Shearwall dari PCACOL (spColumn) ... 82

Gambar 3.62 Sketsa dan Properti Geometris Dinding Geser (Response-2000) ... 83


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Situs Berdasarkan SNI 03-1726-2012 ... 13

Tabel 2.2 Koefisien Situs, Fa Berdasarkan SNI 03-1726-2012 ... 14

Tabel 2.3 Koefisien Situs, Fv Berdasarkan SNI 03-1726-2012 ... 14

Tabel 2.4 Faktor R, Cd, dan Ω0 untuk Sistem Penahan Gaya Gempa ... 19

Tabel 2.4 Faktor R, Cd, dan Ω0 untuk Sistem Penahan Gaya Gempa (Lanjutan) ... 20

Tabel 2.4 Faktor R, Cd, dan Ω0 untuk Sistem Penahan Gaya Gempa (Lanjutan) ... 21

Tabel 2.4 Faktor R, Cd, dan Ω0 untuk Sistem Penahan Gaya Gempa (Lanjutan) ... 22

Tabel 2.5 Kombinasi Pembebanan untuk ρ = 1 dan SDS = 1 ... 23

Tabel 2.6 Kombinasi Pembebanan untuk ρ = 1,3 dan SDS = 1 ... 24

Tabel 2.7 Simpangan Antarlantai Izin (∆a) ... 27

Tabel 2.8 Nilai Parameter Periode Pendekatan Ct dan x Berdasarkan SNI 1726:2012... 28

Tabel 2.9 Koefisien untuk Batas Atas Pada Periode yang Dihitung Berdasarkan SNI 1726:2012... 29

Tabel 3.1 Percepatan Puncak Akselerogram Gempa... 54

Tabel 3.2 Modal Participating Mass Ratio ... 64

Tabel 3.3 Nilai Cek Persentase antara Rangka dan Shearwall ... 65

Tabel 3.4 Perhitungan Story Drift Kinerja Batas Ultimit Arah x ... 67

Tabel 3.5 Perhitungan Story Drift Kinerja Batas Ultimit Arah y ... 67

Tabel 3.6 Dimensi Baja Tulangan D16 ... 72


(10)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Ac : Luas beton pada penampang yang ditinjau

Aps : Luas tulangan prategang dalam daerah tarik, mm2

As : Luas tulangan yang diperlukan

As min : Luas tulangan minimum, mm2

As max : Luas tulangan maksimum, mm2

Asl : Luas total tulangan longitudinal, mm2

Av : Luas tulangan, mm2

bw : Lebar penampang, mm

Ca : Faktor Respons Gempa dinyatakan dalam percepatan gravitasi yang nilainya bergantung pada waktu getar alami struktur gedung dan kurvanya ditampilkan dalam Spektrum Respons Gempa Rencana.

Cv : Faktor Respons Gempa vertikal untuk mendapatkan beban gempa vertikal nominal statik ekuivalen pada unsure struktur gedung yang memiliki kepekaan yang tinggi terhadap gravitasi.

DL : Beban mati, berat dari semua bagian suatu gedung yang bersifat tetap

Ex : Beban gempa arah x

Ey : Beban gempa arah y

'

c

f : Kuat tekan beton yang disyaratkan, MPa

fy : Kuat leleh tulangan yang disyaratkan, MPa

f’ys : Kuat leleh tulangan tranversal yang disyaratkan, MPa

g : Percepatan gravitasi

h : Tebal total komponen struktur, mm

hi : Ketinggian lantai tingkat ke-i, diukur dari taraf penjepitan lateral

hmin : Tinggi minimum balok, mm

I : Faktor keutamaan gedung

LL : Beban hidup, semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung

Mu : Momen terfaktor pada penampang, Nmm


(11)

np : Jumlah pelat

Pu : Beban aksial terfaktor, N

R : Faktor reduksi gempa

s : Jarak antar sengkang, mm

SDL : Beban mati tambahan

SDS : Parameter percepatan spektrum respons desain pada periode pendek

SD1 : Parameter percepatan spektrum percepatan desain periode 1 detik

SNI : Standar Nasional Indonesia

Ss : Parameter respons spektral percepatan gempa MCER terpetakan pada periode pendek, T = 0,2 detik

T : Waktu getar alami struktur

Ts : Gaya pada tulangan tarik

Vb : Base Shear Struktur

Vc : Kuat geser nominal yang dipikul oleh beton, N

Vs : Gaya geser dasar nominal akibat beban gempa yang dipikul oleh suatu jenis subsistem struktur gedung tertentu di tingkat dasar

Vs max : Gaya geser maksimum

Vu : Gaya geser terfaktor pada penampang, N

W : Berat total gedung, termasuk beban hidup yang sesuai Β : Faktor pelapis

γbeton : Berat jenis beton Ø : Diameter baja tulangan

ξ : Koefisien yang membatasi waktu getar alami fundamental struktur gedung berdasarkan SNI 03-1726-2002

ϕ : Faktor kekuatan


(12)

DAFTAR LAMPIRAN


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini di kota-kota besar mengalami peningkatan penduduk yang pesat hal ini mengakibatkan perlunya menyediakan tempat tinggal bagi penduduk atau hotel bagi pendatang yang beraktivitas di dalam kota tersebut. Meningkatnya permintaan area pemukiman di pusat kota-kota besar dengan tujuan agar dekat dengan tempat kerja, sehingga banyak dibangun apartemen, hotel, dan mal. Sementara itu lahan yang tersedia semakin sempit sehingga seringkali hotel/apartemen, dan mal dibangun menjadi satu kesatuan. Banyak keuntungan yang didapatkan dengan dibangunnya sekaligus apartemen, hotel, dan mal yaitu saling melengkapi kebutuhan sehari-hari penghuninya. Dalam hal ini penghuni hotel/apartemen akan berbelanja di mal sementara itu dengan adanya sarana mal ini maka hotel/apartemen mendapatkan penghuni. Umumnya mal dibangun dengan jumlah lantai yang tidak terlalu banyak, tetapi areanya lebih luas, sementara itu hotel dibangun dengan jumlah lantai yang lebih banyak tetapi luasnya lebih kecil. Kombinasi mal dan hotel ini membentuk loncatan bidang muka yang besar. Adanya loncatan bidang muka mengakibatkan gedung ini termasuk kategori gedung tidak beraturan.

Pada gedung tidak beraturan perlu mendesain dengan analisis dinamik. Pada gedung ini akan memakai analisis dinamik dengan beban gempa riwayat waktu (Time History). Beban gempa riwayat waktu yang dipakai adalah 4 buah yaitu El Centro, Chi-Chi, Friuli dan Imperial Valley. Perilaku struktur yang ditinjau adalah perpindahan antar tingkatnya karena berkaitan dengan gaya dalamnya juga.

Untuk desain penulangannya diambil beban gempa El Centro, karena beban gempa ini memiliki karakteristik yang lebih besar dibanding yang lain.

Sistem penahan gempa untuk gedung bertingkat 17 lantai adalah sistem ganda yang merupakan gabungan antara struktur rangka dengan struktur dinding geser, pedoman gempa yang dipakai adalah SNI 1726 tahun 2012 dan pedoman beban yang dipakai adalah SNI 2847 tahun 2013.


(14)

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis struktur gedung dengan analisis dinamik beban gempa riwayat waktu dan mempelajari perilaku strukturnya.

2. Mendesain penulangan dinding geser dari gaya dalam yang didapatkan dengan program ETABS 2013 dan membandingkannya dengan perhitungan manual.

1.3 Ruang Lingkup Penulisan

Ruang lingkup penulisan yang dibahas dalam laporan ini adalah : 1. Lokasi bangunan berada di Bandung

2. Program analisis struktur yang dipakai adalah ETABS 2013, PCACOL 4.2,

Response-2000

3. Sistem struktur yang dipakai adalah struktur rangka dan dinding (Sistem Ganda) 4. Sistem struktur yang ditinjau adalah struktur atas

5. Analisis struktur yang dipakai analisis dinamik riwayat waktu 6. Untuk penulangan yang ditinjau hanya dinding geser.

7. Pengaruh P-Delta tidak dibahas 8. Eksentrisitas dan Torsi tidak dibahas

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi tentang Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Ruang Lingkup Masalah dan Sistematika Tugas Akhir.

BAB II STUDI PUSTAKA

Bab ini berisi teori mengenai Sistem Struktur Penahan Beban Lateral, Dinding Geser, Sistem Struktur Ganda, Analisis Dinamik Riwayat Waktu, Desain Struktur Dinding Geser.

BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN


(15)

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil perhitungan dan pembahasan dengan program ETABS 2013 dibuat Simpulan dan Saran.


(16)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis dan desain gedung 17 lantai dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pembahasan perilaku strukturnya terhadap beban gempa riwayat waktu didapatkan bahwa gempa El Centro memberikan perpindahan dan story drift yang terbesar.

2. Berdasarkan pengecekan story drift untuk beban gempa El Centro, ternyata masih dalam batas story drift yang diijinkan. Untuk perhitungan mencari penulangan dinding geser memakai beban gempa El Centro.

3. Waktu getar yang didapatkan dari perhitungan adalah T = 2,55 detik itu lebih kecil dari Tmax = 3,101 detik ini menunjukan bahwa dimensi dinding geser dapat dikecilkan sehingga waktu getar yang didapatkan mendekati Tmax.

4. Pada story 7 terjadi titik belok untuk beberapa mode yang dominan sehingga memberikan story drift yang besar

5. Berdasarkan penulangan dinding geser dari ETABS sesudah diperiksa lagi dengan program komputer PCACOL dan Response 2000 ternyata dinding geser hanya memerlukan tulangan minimum baik yang tidak memerlukan boundary element maupun yang memerlukan boundary

element.

4.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan dari hasil analisis dan desain gedung 17 lantai ini adalah menghitung penulangan dinding geser dengan cara manual berdasarkan gaya dalam yang didapatkan dari gempa Imperial Valley.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

1. Acecoms, Ait. Seismic Analysis & Design of 10 Story RC Building (Time History

Analysis) Using ETABS

2. Badan Standarisasi Nasional. 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk

Bangunan Gedung SK SNI 03-2847-2002. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Teknologi Pemukiman, Bandung.

3. Badan Standarisasi Nasional. 2012. Persyaratan beton struktural untuk

bangunan gedung.

4. Budiono, Bambang, Supriatna, Lucky. 2011. Study Komparasi Desain Bangunan

Tahan Gempa dengan menggunakan SNI 03-1726-2002 dan RSNI 03-1726-201x.

Penerbit ITB, Bandung.

5. Iswandi, Imran. Modul Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Untuk Bangunan Gedung, Jakarta.

6. SNI-03-1726-02, 2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung.

7. SNI-03-1726-12, 2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.


(1)

DAFTAR LAMPIRAN


(2)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini di kota-kota besar mengalami peningkatan penduduk yang pesat hal ini mengakibatkan perlunya menyediakan tempat tinggal bagi penduduk atau hotel bagi pendatang yang beraktivitas di dalam kota tersebut. Meningkatnya permintaan area pemukiman di pusat kota-kota besar dengan tujuan agar dekat dengan tempat kerja, sehingga banyak dibangun apartemen, hotel, dan mal. Sementara itu lahan yang tersedia semakin sempit sehingga seringkali hotel/apartemen, dan mal dibangun menjadi satu kesatuan. Banyak keuntungan yang didapatkan dengan dibangunnya sekaligus apartemen, hotel, dan mal yaitu saling melengkapi kebutuhan sehari-hari penghuninya. Dalam hal ini penghuni hotel/apartemen akan berbelanja di mal sementara itu dengan adanya sarana mal ini maka hotel/apartemen mendapatkan penghuni. Umumnya mal dibangun dengan jumlah lantai yang tidak terlalu banyak, tetapi areanya lebih luas, sementara itu hotel dibangun dengan jumlah lantai yang lebih banyak tetapi luasnya lebih kecil. Kombinasi mal dan hotel ini membentuk loncatan bidang muka yang besar. Adanya loncatan bidang muka mengakibatkan gedung ini termasuk kategori gedung tidak beraturan.

Pada gedung tidak beraturan perlu mendesain dengan analisis dinamik. Pada gedung ini akan memakai analisis dinamik dengan beban gempa riwayat waktu (Time History). Beban gempa riwayat waktu yang dipakai adalah 4 buah yaitu El Centro, Chi-Chi, Friuli dan Imperial Valley. Perilaku struktur yang ditinjau adalah perpindahan antar tingkatnya karena berkaitan dengan gaya dalamnya juga.

Untuk desain penulangannya diambil beban gempa El Centro, karena beban gempa ini memiliki karakteristik yang lebih besar dibanding yang lain.

Sistem penahan gempa untuk gedung bertingkat 17 lantai adalah sistem ganda yang merupakan gabungan antara struktur rangka dengan struktur dinding geser, pedoman gempa yang dipakai adalah SNI 1726 tahun 2012 dan pedoman beban yang dipakai adalah SNI 2847 tahun 2013.


(3)

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis struktur gedung dengan analisis dinamik beban gempa riwayat waktu dan mempelajari perilaku strukturnya.

2. Mendesain penulangan dinding geser dari gaya dalam yang didapatkan dengan program ETABS 2013 dan membandingkannya dengan perhitungan manual.

1.3 Ruang Lingkup Penulisan

Ruang lingkup penulisan yang dibahas dalam laporan ini adalah : 1. Lokasi bangunan berada di Bandung

2. Program analisis struktur yang dipakai adalah ETABS 2013, PCACOL 4.2, Response-2000

3. Sistem struktur yang dipakai adalah struktur rangka dan dinding (Sistem Ganda) 4. Sistem struktur yang ditinjau adalah struktur atas

5. Analisis struktur yang dipakai analisis dinamik riwayat waktu 6. Untuk penulangan yang ditinjau hanya dinding geser.

7. Pengaruh P-Delta tidak dibahas 8. Eksentrisitas dan Torsi tidak dibahas

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi tentang Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Ruang Lingkup Masalah dan Sistematika Tugas Akhir.

BAB II STUDI PUSTAKA

Bab ini berisi teori mengenai Sistem Struktur Penahan Beban Lateral, Dinding Geser, Sistem Struktur Ganda, Analisis Dinamik Riwayat Waktu, Desain Struktur Dinding Geser.


(4)

3

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil perhitungan dan pembahasan dengan program ETABS 2013 dibuat Simpulan dan Saran.


(5)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis dan desain gedung 17 lantai dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pembahasan perilaku strukturnya terhadap beban gempa riwayat waktu didapatkan bahwa gempa El Centro memberikan perpindahan dan story drift yang terbesar.

2. Berdasarkan pengecekan story drift untuk beban gempa El Centro, ternyata masih dalam batas story drift yang diijinkan. Untuk perhitungan mencari penulangan dinding geser memakai beban gempa El Centro.

3. Waktu getar yang didapatkan dari perhitungan adalah T = 2,55 detik itu lebih kecil dari Tmax = 3,101 detik ini menunjukan bahwa dimensi dinding geser dapat dikecilkan sehingga waktu getar yang didapatkan mendekati Tmax.

4. Pada story 7 terjadi titik belok untuk beberapa mode yang dominan sehingga memberikan story drift yang besar

5. Berdasarkan penulangan dinding geser dari ETABS sesudah diperiksa lagi dengan program komputer PCACOL dan Response 2000 ternyata dinding geser hanya memerlukan tulangan minimum baik yang tidak memerlukan boundary element maupun yang memerlukan boundary element.

4.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan dari hasil analisis dan desain gedung 17 lantai ini adalah menghitung penulangan dinding geser dengan cara manual berdasarkan gaya dalam yang didapatkan dari gempa Imperial Valley.


(6)

85 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Acecoms, Ait. Seismic Analysis & Design of 10 Story RC Building (Time History Analysis) Using ETABS

2. Badan Standarisasi Nasional. 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK SNI 03-2847-2002. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pemukiman, Bandung.

3. Badan Standarisasi Nasional. 2012. Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung.

4. Budiono, Bambang, Supriatna, Lucky. 2011. Study Komparasi Desain Bangunan Tahan Gempa dengan menggunakan SNI 03-1726-2002 dan RSNI 03-1726-201x. Penerbit ITB, Bandung.

5. Iswandi, Imran. Modul Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Untuk Bangunan Gedung, Jakarta.

6. SNI-03-1726-02, 2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung.

7. SNI-03-1726-12, 2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.