LAKI-LAKI MINANGKABAU YANG TERPINGGIRKAN ANTARA REALITAS DAN IMAGINASI (NOVEL).

LAKI-LAKI MINANGKABAU YANG TERPINGGIRKAN
ANTARA REALITAS DAN IMAGINASI (NOVEL)
Oleh

Armini Arbain, Fitri Wahyuni
No. Kontrak : 089/J.16/PL/DIPA/IV/2005.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana posisi laki-laki Minangkabau dalam realitas
dan imaginasi (novel). Permasalahan dijawab dengan memanfaatkan pendekatan Sosiologi
sastra. Teori mengatakan bahwa karya sastra merupakan refleksi dari realitas masyarakat.
Dengan demikian, apa yang terekspresi dalam karya tidak dapat dilepaskan dari realitas
masyarakat yang melatarinya. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah posisi kehidupan laki-laki
Minangkabau yang ada di Minangkabau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki
Minangkabau baik dalam realitas maupun dalam imaginasi berada dalam posisi yang
terpinggirkan. Dalam realitas, keterpinggiran itu terlihat dari segi kepemilikan harta dan
kekuasaan. Sementara, dalam imaginasi, hal serupa juga terlihat. Namun, yang lebih menonjol
adalah masalah lemahnya kedudukan urang sumando dalam keluarga istri, lemahnya peran
suami terhadap istri, terbatasnya hak dan tanggung jawab ayah terhadap anak, terbatasnya
penguasaan harta seorang mamak dalam keluarga kaumnya, dan terbatasnya hak individu lakilaki dalam menentukan calon istrinya.