Electronic Load Controller pada Sistem Pembangkit Tenaga Mikrohidro.

(1)

ELECTRONIC LOAD CONTROLLER (ELC)

PADA SISTEM

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTM)

Disusun oleh :

Maulana Jayalaksana 0822061

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl.Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia,

Email : maulanayogiee@gmail.com

ABSTRAK

Pada Tugas Akhir ini, dibuat sebuah rancangan rangkaian Electronic Load Controller (ELC) yang berfungsi sebagai rangkaian elektronik yang berfungsi mengontrol beban keluaran generator agar memiliki keluaran frekuensi yang stabil ketika di konsumsi oleh beban konsumen. Tegangan keluaran generator yang kemudian menjadi masukan pada ELC, selanjutnya di proses hingga frekuensinya berada pada frekuensi yang diperbolehkan dengan melakukan pengaturan beban menggunakan teknik ballast load dengan tujuan agar pembangkit listrik beroperasi pada frekuensi konstan.

Dengan memanfaatkan Mikrokontroler ATMEGA32 sebagai pengontrol utama pada ELC yang diaplikasikan sebagai pencacah siklus listrik, mikrokontroler cukup membutuhkan tambahan rangkaian Zero Crossing Detector sebagai pengubah gelombang sinusiodal menjadi persegi, Thyristor sebagai komponen switching bagi ballast load, serta rangkaian catu daya sebagai supply ELC. ELC mampu mengendalikan ballast load sesuai dengan kapasitas sistem PLTM dengan menggunakan komponen switching yang sesuai. Pada Tugas Akhir ini generator yang digunakan adalah generator 1 fasa dengan kapasitas maksimum 3KVA, dan bekerja pada beban konsumen 500Watt, serta menghasilkan frekuensi yang stabil.


(2)

ELECTRONIC LOAD CONTROLLER ON SYSTEM

MICROHYDRO POWER ELECTRIC

Composed by : Maulana Jayalaksana

0822061

Electrical Engineering, Maranatha Christian University Jl.Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia,

Email : maulanayogiee@gmail.com

ABSTRACT

In this final project, was made the Electronic Load Controller (ELC) scheme, which can control the generator current output to make it into stable output frequency. The generator voltage output which being input from ELC, will process until the frequency reach the limit. That process using the ballast load technic, perhaps the power generator can operated in the constant frequency. By using the ATMEGA32 as a main controller in ELC for amounted electric cycle, the microcontroller just need Zero Crossing Dectector scheme for change the sinusoidal wave into square wave. Thyristor as a switching for ballast load,and power supply scheme as the supply for ELC. ELC can control the ballast load as well as the capacity PLTM system using the right switching component. In this final project, has used single phase generator with the maximum voltage capacity is 3kVA and operated in 500 watt consume energy, also produce the stable frequency.


(3)

DAFTAR ISI

Abstrak ...i

Abstract ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar... ix

Daftar Lampiran...x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah………... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 2

1.3. Rumusan Masalah... 2

1.4. Tujuan………...… 2

1.5. Pembatasan Masalah……….2

1.6. Sistematika Penulisan... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro... 4

2.1.1 Forebay Tank... 5

2.1.2 Turbin Air...6

2.1.3 Generator... 7

2.2. Electronic Load Controller...11

2.3 IC Voltage Regulator 78XX & 79XX... 13

2.4 Mikrokontroler AVR ATMega32... 14

2.5 Penguat Operasional... 19


(4)

2.5.2 Karakteristik...20

2.6 Optoisolator/OptoTRIAC MOC3020... 23

2.7 TRIAC (Triode for Alternating Current)...24

2.7.1 Prinsip Kerja TRIAC... 24

2.7.2 Karakteristik TRIAC...26

2.8 LCD (Liquid Crystal Display)... 26

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Switching Electronic Load Controller... 30

3.1.1 Penggunaan IC Optocoupler MOC3020...32

3.1.2 Rangkaian Switching dengan ATMEGA32... 34

3.2 Zero Crossing Detector... 38

3.3 Perancangan Sistem Electronic Load Controller... 40

3.3.1 Panel Sistem Electronic Load Controler... 40

3.3.2 Main Load dan Ballast Load... 42

3.4 Catu Daya...44

3.5 Frekuensi Counter...45

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISA 4.1. Data Pengamatan………... 50

4.1.1.Pengujian Ballast Load Pada Sistem Electronic Load Controller...51

4.1.2 Penggunaan Sistem Electronic Load Controller... 52

4.2. Analisis Data………...54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 56


(5)

DAFTAR PUSTAKA... 57 LAMPIRAN A

LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Dimension Generator...9

Tabel 2.2 Part Name Generator... 10

Tabel 2.3 Spesifikasi generator...11

Tabel 2.4 Data Sheet IC 78XX... 13

Tabel 2.5 Data Sheet IC 79XX... 14

Tabel 2.6 Mikrokontroler AVR... 15

Tabel 2.7 Fungsi Khusus PORT B...18

Tabel 2.8 Fungsi Khusus PORT C...18

Tabel 2.9 Fungsi Khusus PORT D... 19

Tabel 2.10 Spesifikasi Penguat Operasional LM741...22

Tabel 2.11 Spesifikasi IC MOC3020...24

Tabel 2.12 Fungsi PIN LCD... ...28

Tabel 4.1 Pengujian Ballast Load... 51

Tabel 4.2 Pengamatan PLTM tanpa menggunakan ELC...52


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro...4

Gambar 2.2 Forebay Tank... 5

Gambar 2.3 Turbin Cross Flow T-14...6

Gambar 2.4 Rotor dan Stator... 7

Gambar 2.5 Generator Denyo FA-3...8

Gambar 2.6 Dimension generator Denyo FA-3...9

Gambar 2.7 Generator Denyo FA-3 Part... 10

Gambar 2.8 Power Generated... 11

Gambar 2.9 Pin Maping Voltage Regulator 78XX dan 79XX...12

Gambar 2.10 Positive Voltage Regulator 78XX... 13

Gambar 2.11 Negative Voltage Regulator 79XX... 14

Gambar 2.12 Pin Mapping ATMega32... 16

Gambar 2.13 Penguat Operasional... 21

Gambar 2.14 Operasional Amplifier LM741...22

Gambar 2.15 Zero Crossing...23

Gambar 2.16 Optoisolator MOC3020...24

Gambar 2.17 TRIAC...25

Gambar 2.18 Daerah Kerja TRIAC... 26

Gambar 2.19 LCD...28

Gambar 2.20 Tampilan LCD (2X16)...29

Gambar 3.1 Diagram Blok Electronic Load Controller... 30

Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Utama... 31

Gambar 3.3 Switching optocoupler MOC3020... 32

Gambar 3.4 Rangkaian Switching dengan ATMega32...34

Gambar 3.5 Flow Chart Pin Interrupt... 36

Gambar 3.6 Flow Chart Pin Interrupt (INT0)...36


(8)

Gambar 3.8 Flow Chart Timer (Timer1)... 37

Gambar 3.9 Flow Chart Main Program Pada ATMega32... 37

Gambar 3.10 Zero crossing detector menggunakan Op-Amp LM741...38

Gambar 3.11 Perbandingan input dan output ZCD... 39

Gambar 3.12 Skema Sistem Panel ELC... 40

Gambar 3.13 Panel Sistem Electronic Load Controller... 41

Gambar 3.14 Skema Main Load dan Ballast Load...42

Gambar 3.15 Ballast Load dan Main Load...43

Gambar 3.16 Skema Catu Daya ELC... 44

Gambar 3.17 Blok Diagram Frekuensi Counter... 45

Gambar 3.18 Flow Chart Pin Interrupt... 47

Gambar 3.19 Flow Chart Timer1... 47

Gambar 3.20 Flow Chart Tampil...48

Gambar 3.21 Flow Chart Main Program... 48

Gambar 3.22 Konfigurasi Pin Frekuensi Counter Menggunakan ATMega32... 49


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A LIST PROGRAM

ELECTRONIC LOAD CONTROLLER... A – 1 FREKUENSI COUNTER... A –10 LAMPIRAN B

DATA SHEET

VOLTAGE REGULATOR 78XX&79XX ... B – 1 LCM MODUL...B – 3 LAMPIRAN C

ELECTRONIC LOAD CONTROLLER...C – 1 FREKUENSI COUNTER... C – 2 LAMPIRAN D


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, metodologi, dan sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) adalah pembangkit listrik berskala kecil (3KW-100KW), yang memanfaatkan tenaga aliran air sebagai sumber penghasil energi. PLTM pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah debit air perdetik yang berada pada aliran air saluran irigasi, sungai atau air terjun. Aliran air akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi ini selanjutnya menggerakkan generator dan menghasilkan energi listrik.

Sistem tenaga listrik harus mampu menyediakan tenaga listrik bagi pelanggan dengan frekuensi yang konstan yaitu 50 Hz. Penyimpangan frekuensi harus selalu dalam batas toleransi yang diperbolehkan. Pada pembangkit, peralatan kontrol diperlukan untuk mengendalikan frekuensi generator. Sistem kontrol pada PLTM pada dasarnya ada dua macam yaitu, governor sebagai sistem pengaturan debit air dan Electronic Load Controller (ELC) sebagai sistem pengaturan pada bagian elektronik.

Sebagaimana diketahui bahwa governor merupakan peralatan kontrol yang bersifat mekanik, di mana dalam proses pengaturan frekuensi lebih menitik beratkan pada pengaturan jumlah energi primer yang masuk kedalam turbin. Sedangkan ELC merupakan suatu kesatuan alat kontrol yang dapat dikatakan lebih modern dari governor, dalam proses kerjanya lebih menitik beratkan pada berapa daya yang harus dialirkan ke dalam beban komplemen untuk menjaga frekuensi dari generator yang digunakan.


(11)

2

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah utama yang akan diangkat pada Tugas Akhir ini adalah bagaimana pengaturan ELC agar frekuensi yang dihasilkan serta digunakan oleh konsumen selalu dalam batas toleransi yang diperbolehkan.

1.3 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini meliputi : 1. Bagaimana merancang serta merealisasikan ELC pada sistem PLTM ? 2. Bagaimana kinerja yang dihasilkan oleh PLTM sebelum dan setelah

menggunakan ELC ?

1.4 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari Tugas Akhir adalah : 1. Merancang serta merealisasikan ELC pada sistem PLTM.

2. Menganalisa kinerja sistem PLTM sebelum dan setelah menggunakan ELC.

1.5 Pembatasan Masalah

Tugas akhir ini dibatasi sebagai berikut :

1. Model Turbin Air yang digunakan Turbin Cross Flow T-14. 2. Sumber air yang digunakan adalah aliran anak sungai cihanjuang. 3. Model generator yang digunakan adalah Denyo FA-3.

4. Perangkat keras yang digunakan berbasis mikrokontroler AVR

ATMega32.

5. Perangkat keras penghantar arus yang digunakan adalah TRIAC sebagai penghantar arus bolak-balik.


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha 6. Parameter kinerja sistem yang dianalisis adalah seberapa besar perubahan

frekuensi dari energi listrik yang dihasilkan pembangkit.

7. Ballast Load yang digunakan adalah heater empat Step Ballast Load dengan total 3KVA.

8. Main Load yang digunakan merupakan beban lampu penerangan.

1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan Laporan Tugas Akhir terdiri dari lima bab sebagai berikut :

 BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, metodologi dan sistematika penulisan

 BAB II. LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas teori-teori yang akan digunakan untuk merancang PLTM, ELC, rangkaian zero crossing, serta komponen-komponen yang digunakan seperti TRIAC, Mikrokontroller ATMega32, Voltage Regulator, LCD, Ballast Load, dan beberapa komponen elektronik lainnya.

 BAB III. PERANCANGAN DAN REALISASI

Pada bab ini dijelaskan mengenai diagram blok ELC dalam mengontrol beban agar memperoleh frekuensi yang di perbolehkan untuk di konsumsi oleh konsumen, serta perancangan bagian-bagian ELC tersebut.

 BAB IV. DATA PENGAMATAN DAN ANALISA

Pada bab ini berisi tentang hasil pengamatan yang telah dilakukan

terhadap frekuensi yang dihasilkan dari sistem PLTM setelah

menggunakan ELC.

 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dari Tugas Akhir dan saran-saran yang perlu dilakukan untuk perbaikan di masa mendatang.


(13)

56 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis dari Tugas Akhir ini serta saran bagi pihak yang terkait berkenaan dengan pembuatan “Electronic Load Controller (ELC) pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM)”.

5.1 Kesimpulan

1. Perancangan Electronic Load Controller pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro berhasil direalisasikan.

2. Berdasarkan Grafik 4.1, ELC bekerja pada beban maksimal yang terbangkit yaitu 500 watt, serta menghasilkan frekuensi yang stabil pada 50 Hz walaupun terjadi perubahan variasi beban yang digunakan pada sistem PLTM.

3. Penggunaan variasi beban lampu induktif menghasilkan nilai Cos Phi yang kurang baik pada sistem pembangkit.

5.2 Saran

1. Agar terjadi perbaikan nilai Cos Phi sehingga menjadi lebih baik, dapat menggunakan kapasitor kompensasi.

2. Ballast Load yang di gunakan dapat di manfaatkan sebagai pemanas. .


(14)

57 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Andrianto, Heri.2008 ,Mikrokontroler AVR ATMega 16,Informatika Bandung, Bandung.

2. Gunawan, Hanapi, 2011. Diktat Kuliah Elektronika Industri, Bandung. 3. Gunawan, Hanapi, 2011. Diktat Kuliah Penguat Operasional, Bandung. 4. LCM MODULE TC1602A-01T. Tinsharp : Industrial Co., Ltd.

5. Marsudi, Djiteng, ”Pembangkitan Energi Listrik”, Penerbit Erlangga,2005. 6. http://andihasad.wordpress.com/2011/12/05/operasi-dan-aplikasi-triac/diakses 4

desember 2013

7. DATA SHEET ATMEGA32. Atmel : Industrial

Tersedia : www.atmel.com diakses 6 desember 2013-12-06

8. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/operasional-amplifier-op-amp/diakses 6 desember 2013

9. FA Series Generator, DEIN.

Tersedia : http://dein.co.iddiakses 28 juli 2013 10. Galau, Nemo, 2002. Teori Motor Induksi

Tersedia : www.slideshare.net diakses 16 juli 2013 11. TCF (Turbin Cross Flow)

www.hanjuang.co.iddiakses 4 september 2013 12. Technical, Informastion service.Microhydro Power


(1)

LAMPIRAN A

LIST PROGRAM

ELECTRONIC LOAD CONTROLLER... A – 1

FREKUENSI COUNTER... A –10

LAMPIRAN B

DATA SHEET

VOLTAGE REGULATOR 78XX&79XX ... B – 1

LCM MODUL...B – 3

LAMPIRAN C

ELECTRONIC LOAD CONTROLLER...C – 1

FREKUENSI COUNTER... C – 2

LAMPIRAN D


(2)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, metodologi, dan sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) adalah pembangkit listrik berskala kecil (3KW-100KW), yang memanfaatkan tenaga aliran air sebagai sumber penghasil energi. PLTM pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah debit air perdetik yang berada pada aliran air saluran irigasi, sungai atau air terjun. Aliran air akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi ini selanjutnya menggerakkan generator dan menghasilkan energi listrik.

Sistem tenaga listrik harus mampu menyediakan tenaga listrik bagi pelanggan dengan frekuensi yang konstan yaitu 50 Hz. Penyimpangan frekuensi harus selalu dalam batas toleransi yang diperbolehkan. Pada pembangkit, peralatan kontrol diperlukan untuk mengendalikan frekuensi generator. Sistem kontrol pada PLTM pada dasarnya ada dua macam yaitu, governor sebagai sistem pengaturan debit air dan Electronic Load Controller (ELC) sebagai sistem pengaturan pada bagian elektronik.

Sebagaimana diketahui bahwa governor merupakan peralatan kontrol yang bersifat mekanik, di mana dalam proses pengaturan frekuensi lebih menitik beratkan pada pengaturan jumlah energi primer yang masuk kedalam turbin. Sedangkan ELC merupakan suatu kesatuan alat kontrol yang dapat dikatakan lebih modern dari governor, dalam proses kerjanya lebih menitik beratkan pada berapa daya yang harus dialirkan ke dalam beban komplemen untuk menjaga frekuensi dari generator yang digunakan.


(3)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah utama yang akan diangkat pada Tugas Akhir ini adalah bagaimana pengaturan ELC agar frekuensi yang dihasilkan serta digunakan oleh konsumen selalu dalam batas toleransi yang diperbolehkan.

1.3 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini meliputi : 1. Bagaimana merancang serta merealisasikan ELC pada sistem PLTM ? 2. Bagaimana kinerja yang dihasilkan oleh PLTM sebelum dan setelah

menggunakan ELC ?

1.4 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari Tugas Akhir adalah : 1. Merancang serta merealisasikan ELC pada sistem PLTM.

2. Menganalisa kinerja sistem PLTM sebelum dan setelah menggunakan ELC.

1.5 Pembatasan Masalah

Tugas akhir ini dibatasi sebagai berikut :

1. Model Turbin Air yang digunakan Turbin Cross Flow T-14. 2. Sumber air yang digunakan adalah aliran anak sungai cihanjuang. 3. Model generator yang digunakan adalah Denyo FA-3.

4. Perangkat keras yang digunakan berbasis mikrokontroler AVR ATMega32.

5. Perangkat keras penghantar arus yang digunakan adalah TRIAC sebagai penghantar arus bolak-balik.


(4)

3

Universitas Kristen Maranatha 6. Parameter kinerja sistem yang dianalisis adalah seberapa besar perubahan

frekuensi dari energi listrik yang dihasilkan pembangkit.

7. Ballast Load yang digunakan adalah heater empat Step Ballast Load dengan total 3KVA.

8. Main Load yang digunakan merupakan beban lampu penerangan.

1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan Laporan Tugas Akhir terdiri dari lima bab sebagai berikut :  BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, metodologi dan sistematika penulisan

 BAB II. LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas teori-teori yang akan digunakan untuk merancang PLTM, ELC, rangkaian zero crossing, serta komponen-komponen yang digunakan seperti TRIAC, Mikrokontroller ATMega32, Voltage Regulator, LCD, Ballast Load, dan beberapa komponen elektronik lainnya.

 BAB III. PERANCANGAN DAN REALISASI

Pada bab ini dijelaskan mengenai diagram blok ELC dalam mengontrol beban agar memperoleh frekuensi yang di perbolehkan untuk di konsumsi oleh konsumen, serta perancangan bagian-bagian ELC tersebut.

 BAB IV. DATA PENGAMATAN DAN ANALISA

Pada bab ini berisi tentang hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap frekuensi yang dihasilkan dari sistem PLTM setelah menggunakan ELC.

 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dari Tugas Akhir dan saran-saran yang perlu dilakukan untuk perbaikan di masa mendatang.


(5)

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan

analisis dari Tugas Akhir ini serta saran bagi pihak yang terkait berkenaan dengan

pembuatan “Electronic Load Controller (ELC) pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga

Mikrohidro (PLTM)”.

5.1 Kesimpulan

1. Perancangan Electronic Load Controller pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga

Mikrohidro berhasil direalisasikan.

2. Berdasarkan Grafik 4.1, ELC bekerja pada beban maksimal yang terbangkit

yaitu 500 watt, serta menghasilkan frekuensi yang stabil pada 50 Hz walaupun

terjadi perubahan variasi beban yang digunakan pada sistem PLTM.

3. Penggunaan variasi beban lampu induktif menghasilkan nilai Cos Phi yang

kurang baik pada sistem pembangkit.

5.2 Saran

1. Agar terjadi perbaikan nilai Cos Phi sehingga menjadi lebih baik, dapat

menggunakan kapasitor kompensasi.

2. Ballast Load yang di gunakan dapat di manfaatkan sebagai pemanas.

.


(6)

57

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Andrianto, Heri.2008 ,Mikrokontroler AVR ATMega 16,Informatika

Bandung, Bandung.

2. Gunawan, Hanapi, 2011. Diktat Kuliah Elektronika Industri, Bandung.

3. Gunawan, Hanapi, 2011. Diktat Kuliah Penguat Operasional, Bandung.

4. LCM MODULE TC1602A-01T. Tinsharp : Industrial Co., Ltd.

5. Marsudi, Djiteng, ”Pembangkitan Energi Listrik”, Penerbit Erlangga,2005.

6.

http://andihasad.wordpress.com/2011/12/05/operasi-dan-aplikasi-triac/diakses 4

desember 2013

7. DATA SHEET ATMEGA32. Atmel : Industrial

Tersedia : www.atmel.com diakses 6 desember 2013-12-06

8.

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/operasional-amplifier-op-amp/

diakses 6 desember 2013

9. FA Series Generator, DEIN.

Tersedia : http://dein.co.id

diakses 28 juli 2013

10. Galau, Nemo, 2002. Teori Motor Induksi

Tersedia

:

www.slideshare.net diakses 16 juli 2013

11. TCF (Turbin Cross Flow)

www.hanjuang.co.id

diakses 4 september 2013

12. Technical, Informastion service.Microhydro Power

Tersedia : www.practicalaction.org

diakses 14 juni 2013