Penataan Lingkungan Pura Muncaksari, Desa Sangketan Penebel, Tabanan.

PENGANTAR REDAKSI

Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Waca/ Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat-Nya Jurnal Udayana Mengabdi (JUM) Volume 15 Nomor 1 Januari 2016
telah diterbitkan. Edisi ini memuat 25 artikel di bidang pengabdian kepada
masyarakat khususnya dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
berupa implementasi, penyuluhan dan sosialisasi konsep, model/ prototipe, dan
alat, yang merupakan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Desain konsep, model/ prototipe dan alat merupakan hasil pemikiran/ ide ataupun
hasil dari penelitian yang kemudian diimplementasikan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.
Penghargaan setinggi-tingginya kami haturkan kepada Penyunting, Penulis dan
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan JUM edisi ini. Semoga
Jurnal ini dapat menambah wawasan dibidang keilmuan dan teknologi, dan
penerapannya di masyarakat. Untuk meningkatkan mutu baik dari segi isi maupun
tampilan, kami harapkan saran dan kritik untuk perbaikan di edisi berikutnya.

Januari 2016
Redaktur

Jurnal Udayana M engabdi, ISSN: 1412-0925


D A FT A R I S I

PELATIHAN PENGAM AN INSTALASI LISTRIK M ENGGUNAKAN
RCD (RESIDUAL CURRENT DEVICE) DI BR. SAM BIAN UNDAGI,
DS. TIM PAG, KEC. KERAMBITAN-TABANAN

1

C.G.I. Partha, I.G.N. Janardana, A.I. W eking, I.G.D. Arjana

PENATAAN SISTEM PENERANGAN DI PURA BEJI DESA LES,
KECAM ATAN TEJAKULA, BULELENG

7

N. Gunantara, R.S. Hartati, A. Dharma, I.K. W ijaya, W . Sukerayasa, I.M.
Mataram, A.A.G.M. Pemayun, P.K. Sudiarta

INTRODUKSI AGRO-EKOW ISATA PADA SUBAK SIGARAN


12

Sumiyati, I W . Tika, I.P.G. Budisanjaya

SOSIALISASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA BIDANG TANAM AN
PRODUKTIF DI DESA ANTAP KECAM ATAN SELEM ADEG
KABUPATEN TABANAN

18

N.N. W iasti, I.N. Dhana, A.A.B. W irawan, Putu Sukardja

STRATEGI PENGEM BANGAN W EBSITE SEBAGAI M EDIA
INFORM ASI DESA DI KABUPATEN KLUNGKUNG

22

I. M. O. W idyantara, Linawati, I. P. A. Mertasana, W . Setiawan


PEM BERDAYAAN KADER DESA DAN TOKOH M ASYARAKAT
DALAM IM PLEM ENTASI STRATEGI DETEKSI DINI KASUS
M ALNUTRISI ANAK BALITA DI DESA BUKIT KARANGASEM

29

K.T. Adhi, N.W.A Utami, I.M.S Adnyana

PENATARAN PEKERJA ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI DI DESA
PAKRAMAN BEDHA KABUPATEN TABANAN

36

A.A.A.O. Saraswati, I.W . Kastawan, W idiastuti, E.E. Moniaga

STUDI DENDRITE ARM SPACING (DAS) DAN AKUSTIK PADA
PENGECORAN PERUNGGU 20% Sn SEBAGAI BAHAN GAM ELAN

44


I.K.G. Sugita, K. Astawa

PENGOBATAN PENYAKIT DIARE (KOLIBASILOSIS) PADA BABI
DALAM UPAYA M ENINGKATKAN PRODUKIVITAS TERNAK DI
DESA SUDIMARA, TABANAN
I.G.K. Suarjana, K. Tono P.G, N.K. Suwiti, I.A.P. Apsari

Volume 15 Nomor 1, Januari 2016

50

Jurnal Udayana M engabdi, ISSN: 1412-0925

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN GURU SD DALAM
PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENULISAN KARYA TULIS
ILM IAH M ELALUI PELATIHAN

55

D.P.E. Nilakusmawati, K. Sari, N.M. Puspawati


PEM ERIKSAAN GOLONGAN DARAH DAN RHESUS PELAJAR
KELAS 5 DAN 6 SEKOLAH DASAR DI DESA TARO KECAMATAN
TEGALLALANG GIANYAR

64

D.A. Swastini, A. A.W. Lestari, C.I.S. Arisanti, N.P.L. Laksmiani, E.I.
Setyawan

PENGGUNAAN ALAT CETAK UNTUK PRODUKSI JAJA

70

D.N.K.P. Negara, I.M.G. Karohika, I.D.M.K. Muku

PENERAPAN TEKNOLOGI REPRODUKSI UNTUK
M EM PERTAHANKAN KETERSEDIAAN AYAM UPAKARA DI BALI

76


I. N. Suartha, I. W . Bebas, I. G.N.K. Mahardika

ELIM INASI KERA GALAK DAN STERILISASI GUNA
M ENGENDALIKAN POPULASI KERA DI KAW ASAN SUCI PURA
LEM PUYANG LUHUR KARANGASEM

83

N.W . Susari, K.K. Agustina, A.A.G.O. Dharmayudha, L.M. Sudimartini,
I.W .N.F. Gunawan dan I.K. Budiasa

UPAYA M ENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI BALI M ELALUI
PENGENDALIAN PENYAKIT PARASIT DI SEKITAR SENTRA
PEM BIBITAN SAPI BALI DI DESA SOBANGAN

89

I.A.P. Apsari, I.B.N. Swacita, I.B.K. Ardana, G.A.Y. Kencana, I K. Suada


BIOFERM ENTASI LIM BAH TERNAK M ENJADI PUPUK BIORGANIK
DAN BIOPESTISIDA UNTUK M ENDUKUNG PERTANIAN ORGANIK
DI DESA BUAHAN KAJA PAYANGAN GIANYAR

95

N.W . Siti, N.M. W itariadi, N.G.K. Roni dan N.N. Candraasih K.

APLIKASI M ESIN PEM ERAS KELAPA TENAGA HIDROULIS UNTUK
M ENINGKATKAN PRODUKTIVITAS M INYAK KELAPA M URNI
PADA KELOM POK TANI DESA NGIS - KARANGASEM

99

I.G.N. Priambadi, I.K.G. Sugita, I.M. Sudarma, A.A.I.K. Dewi, I.M.
Suartika, N.W .S Aryani

PEM BERDAYAAN POTENSI DESA DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
PENGERING PADA INDUSTRI TENUN PEWARNA ALAM I DAN
KERAJINAN ATE DI DESA SERAYA TIM UR KARANGASEM – BALI

I.K.G Sugita, I.G.N Priambadi, N. Suarnadwipa

Volume 15 Nomor 1, Januari 2016

104

Jurnal Udayana M engabdi, ISSN: 1412-0925

PENINGKATAN KAPASITAS PELAYANAN AIR BERSIH DI BANJAR
TANGKAS KECAM ATAN SUSUT KABUPATEN BANGLI

111

I.K.G. W irawan, M. Sucipta, M. Suarda, I.D.M.K. Muku

PEM BERDAYAAN MASYARAKAT M ELALUI PENGEM BANGAN
KELOM POK USAHA TANI DI DESA PED

115


I.W . Surata, T.G.T. Nindhia

TEKNOLOGI PEM ANFAATAN CAIRAN PULPA HASIL SAM PING
PENGOLAHAN KAKAO DI DESA ANGKAH, KECAM ATAN
SELEM ADEG BARAT, KABUPATEN TABANAN

124

G.P. Ganda-Putra, N.M. W artini, dan I.W .G.S. Yoga

PENGEM BANGAN W IRAUSAHA SANITASI DI W ILAYAH KERJA
PUSKESM AS KUBU II, KECAM ATAN KUBU, KABUPATEN
KARANGASEM, BALI

132`

I.G.H. Purnama, S.G. Purnama, M.A.H. Suryadhi, N.M.U. Dwipayanti,
I.N. Sujaya

KANDUNGAN UNSUR NITROGEN DAN KARBON PADA KOM POS

DARI BAHAN BAKU SAM PAH ORGANIK YANG DICACAH
DENGAN M ESIN PENCACAH

140

I.G.P.A. Suryawan, I.G.A.K. Diafari D. H, C.I.P.K. Kencanawati

PENATAAN LINGKUNGAN PURA M UNCAK SARI DESA
SANGKETAN, PENEBEL, TABANAN

146

I W . Sukerayasa, I. B. A. Swamardika, I W . A. W ijaya, I.N. Surata, I N.
Lanus, I.N. Sutarja

SOSIALISASI SISTEM TIGA STRATA (STS) UNTUK M ENGATASI
M ASALAH HIJAUAN M AKANAN TERNAK PADA PETANI TERNAK
SAPI PERBIBITAN DI DESA SAKTI, NUSA PENIDA
I.W . W irawan, I.A.P. Utami, T.G.O. Susila, I.G.N. Kayana


Volume 15 Nomor 1, Januari 2016

151

JURNAL UDAYANA MENGABDI VOLUME 15 NO. 1, JANUARI 2016 

PENATAAN LINGKUNGAN PURA MUNCAK SARI
DESA SANGKETAN, PENEBEL, TABANAN
I W. Sukerayasa1, I. B. A. Swamardika1, I W. A. Wijaya1
I N. Surata2, I N. Lanus2, I N. Sutarja3

ABSTRAK
Pura Luhur Muncak Sari merupakan salah satu jajar kemiri sisi barat pura Sad Kayangan Batu Karu, yang
berada di desa Sangketan, Penebel, Tabanan. Telah dilakukan perencanaan dan pengawasan perluasan areal
Pura Luhur Muncak Sari terutama di sisi barat utama mandala, dan Pura Dalem Kayangan. Dari hasil
pengukuran utama mandala perluasan maksimum bisa mencapai 122,5 m2 dengan lebar 7 m dan panjang
17,5 m. Perluasan menggunakan plat beton dengan 14 tiang (kolom). Disamping itu juga dilakukan penataan
penerangan diareal pura terutama disisi barat tempat parkir. Hasil perluasan Utama Mandala menunjukkan
peningkatan kenyamanan bagi pemedek yang melakukan persembahyangan. Hal ini bisa dilihat dari
kepadatan kerumunan pemedek yang jauh berkurang pada saat puja wali tanggal 8 Agustus yang lalu.
Kata kunci : pura muncak sari, perluasan, mandala utama, kenyamanan pemedek.

ABSTRACT
Muncak Sari Luhur Temple is one of several temples located in West part of Batu Karu Sad Kahyangan
Temple. The temple is within Sangketan village, district of Penebel, Tabanan region. Recently, it has been
carried out a renovation and an extension of the temple, that cover the west part of “mandala” and around the
Dalem Kahyangan temple. The building extention at west part of “mandala” was as large as 122.5 m2, with a
length of 17.5m and a width of 7m. The designed concrete building is supported by 14 pillars. In addition to
the building extention, an installation of lighting at west part of parking area was also carried out. The
renovation and extension of the temple have incresed the comfortability of the people during the last temple
ceremony.
Keywords: muncak sari luhur temple, renovation, mandala, incresed the comfortability, ceremony.

1. PENDAHULUAN
Secara Geografis Pura Luhur Muncaksari berada di Lereng sebelah selatan Gunung
tepatnya di Wilayah Banjar Anyar, Desa Sangketan, Kecamatan Penebel, Kabupaten
Lokasi tersebut mencapai ketinggian + 725 meter di atas permukaan air laut. Dengan
iklim dengan suhu udara sejuk dan curah hujan yang cukup. Jarak lokasi Pura terletak
arah Utara Desa Sangketan, kurang lebih 25 Km dari kota Tabanan ke arah utara.

1

Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana, [email protected].
Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana.
3 Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana.
2

146 

Batukaru
Tabanan.
demikian
3 Km ke

PENATAAN LINGKUNGAN PURA MUNCAK SARI DESA SANGKETAN, PENEBEL, TABANAN 

Pura ini oleh masyarakat pengempon disebut Pura Luhur Muncaksari. Menurut perjalanan, pada
awalnya Pura Luhur Muncaksari bernama Bedugul Gumi. Yang pada saat itu bangunan itu terdiri
dari bebatuan (berupa bebaturan). Disebut bedugul gumi karena yang distanakan/dimuliakan
ditempat ini adalah manifestasi Ida Sanghyang Widhi Wasa sebagai sedahan Agung, yang
berfungsi sebagai sumber kemakmuran dan kesejahtraan alam semesta beserta isinya. Dalam
perkembangan berikutnya pada saat pengklasiran dilakukan pada zaman Belanda tempat ini
bernama Puncak Sari. Namun dalam keseharian masyarakat menyebut atau memberi sebutan
Muncak Sari. Bunyi Puncak sering diidentikkan dengan muncak yang artinya sama. Sehingga
sampai saat ini nama yang dipakai oleh masyarakat adalah Pura Luhur “ Muncak Sari “.
Pura Luhur Muncak Sari luasnya mencapai 5 hektar yang membentang di lereng selatan Gunung
Batu Karu. Ada empat desa pekraman sebagai pengempon pura ini yaitu: desa adat Puluk-Puluk
dan Tingkuh Kerep di Desa Tengkudak dan desa adat Banjar Anyar serta Kayu Puring di Desa
Sangketan. Dalam pelaksanaan upacara disamping diempon oleh keempat desa adat di atas juga
dibantu oleh Bala Putra seluruh Pulau Bali. Piodalan di Pura Muncaksari jatuh pada Bude Umanis
Medangsia (setiap 210 hari).
Meningkatnya kesadaran umat hindu untuk melakukan persembahyangan di pura-pura kayangan
jagat, sehingga jumlah memedek juga meningkat terutama pada saat puja wali, hal ini juga terjadi
di Pura Luhur Muncak Sari. Peningkatan ini menyebabkan kenyamanan pada saat
persembahyangan berkurang karena halaman/area mandala utama tidak begitu luas. Untuk
meningkatkan kenyamanan pemendek maka dilakukan penataan lingkungan pura terutama
perluasan mandala utama dibagian barat. Karena area sisi barat merupakan tebing yang cukup
curam, maka dalam perluasan ini diperlukan perencanaan yang matang. Untuk itu panitia
pembangunan pura meminta Tim Pengabdian Fakultas Teknik untuk merencanakan penataan
kawasan dan perencanaan serta pengawasan pembangunan perluasan mandala utama.

2. METODE PEMECAHAN MASALAH
Masalah kurangnyamannya pemedek melakukan persembahyangan di Pura Muncak Sari diatasi
dengan melakukan perluasan di sisi barat mandala utama dan menambah pintu keluar dari sisi
barat.
Tahapan pelaksanaan perluasan:
1. Diawali dengan rapat panitia pembangunan dengan pemangku dan penglingsir pura, untuk
mendapatkan dan identifikasi permasalahan.
2. Setelah mendapatkan gambaran umum penyelesaian masalah ketidaknyaman pemedek
dilakukan rapat umum pengempon (empat desa pakraman) untuk mendapatkan persetujuan
perluasan Mandala Utama.
3. Setelah mendapat persetujuan dari pengempon dalam rapat umum dilakukan rapat teknis antara
panitia pembangunan dengan tim dari Fakultas Teknik Universitas Udayana.
4. Dilakukan pengukuran area yang akan diperluas oleh tim Fakultas Teknik Universitas Udayana.
5. Dari hasil survey dan pengukuran yang dilakukan oleh Tim Fakultas Teknik Universitas
Udayana baru direncanakan struktur yang akan dibangun.
6. Hasil perencanaan Tim Fakultas Teknik Universitas Udayana didiskusikan dengan panitia
pembangunan.
7. Pelaksanaan pembangunan diawali dengan upacara mecaru, ngingsir dll.
8. Pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh kontraktor dengan pengawasan dilakukan oleh tim
Fakultas Teknik Universitas Udayana.

VOLUME 15 NO. 1, JANUARI 2016  |  147

I W. Sukerayasa, I. B. A. Swamardika, I W. A. Wijaya, I N. Surata, I N. Lanus, I N. Sutarja 

Alur Pengabdian ini seperti gambar di bawah ini:

Rapat panitia pembangunan dengan
pemangku dan penglingsir pura, untuk
mendapatkan dan identifikasi permasalahan.

Pelaksanaan pembangunan diawali dengan
upacara mecaru, ngingsir dll.

Dilakukan survey dan pengukuran lokasi yang
akan diperluas oleh tim FT Unud

Pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh
kontraktor dengan pengawasan dilakukan oleh
tim FT Unud.

Dari hasil pengukuran direncanakan struktur
yang akan dibangun.

Perluasan area mandala utama disisi bagian
barat, dengan panjang 17,5 m dan lebar 7 m.

Hasil perencanaan Tim FT. Unud didiskusikan
dengan panitia pembangunan.

Perluasan area mandala utama disisi bagian
barat, dengan panjang 17,5 m dan lebar 7 m.

Gambar 2.1. Diagram Alir Pelaksanaan Pengabdian

148  |  JURNAL UDAYANA MENGABDI 

PENATAAN LINGKUNGAN PURA MUNCAK SARI DESA SANGKETAN, PENEBEL, TABANAN 

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil survey dan pengukuran yang telah dilakukan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat
Fakultas Teknik didapatkan luas maksimum perluasan di Mandala Utama Pura Luhur Muncak Sari
seluas 122,5m2 dengan panjang 17,5 meter dan lebar 7 meter, dengan 14 tiang penyangga.

Gambar 3.1. Hasil Perluasan Setelah Ditembok Dilihat Dari Barat Laut

Hasil peluasan ini setelah dilakukan pengamatan pada saat puncak puja wali (buda manis
medangsia) bulan lalu menunjukan bahwa tingkat kenyamanan pemedek sudah meningkat. Hal ini
bisa dilihat dari antrean yang tidak panjang di candi bentar mandala utama (masuk) dan candi
bentar (keluar) mandala utama. Hal ini secara teknis akibat perluasan areal mandala utama
sehingga lebih banyak menampung pemedek sehingga antrean lebih pendek. Setelah selesai
persembahyangan pemedek bisa keluar lewat dua pintu bagi yang berada didepan candi bentar
utama bisa keluar lewat candi bentar timur dan yang berada di sekitar bale penangkilan bisa keluar
lewat candi bentar barat (baru). Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk keluar dari mandala utama
lebih singkat karena pemedek bisa diurai menjadi dua kelompok lewat timur dan barat.

4. KESIMPULAN
4.1. Simpulan
Dari hasil kegiatan pegabdian kepada masyarakat ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
Diperlukan perencanaan yang matang yang berupa masterplan untuk suatu areal pura yang luas,
sehingga pembangunan tidak tumpang tindih. Perluasan areal Mandala Utama Pura Luhur Muncak
Sari dan pembuatan candi bentar di sisi barat dapat meningkatkan kenyamanan pemedek
melakukan persembahyangan.
4.2. Saran
Dalam melakukan intervensi teknologi pada suatu pura yang sangat disucikan diperlukan kehati
hatian dan diperlukan penyerapan yang sangat mendalam terhadap informasi dari masyarakat

VOLUME 15 NO. 1, JANUARI 2016  |  149

I W. Sukerayasa, I. B. A. Swamardika, I W. A. Wijaya, I N. Surata, I N. Lanus, I N. Sutarja 

pengempon terutama penglingsir, pemangku, tokoh adat sehingga tidak menimbulkan perubahan
tatanan yang sudah digunakan turun temurun.

UCAPAN TERIMAKASIH
Pengabdian kepada masyarakat ini dibiayai dari DIPA PNBP Universitas Udayana, Sesuai Dengan Surat
Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian No: 2197/Un14.1.31/Pm.06.07/2015. Penulis mengucapkan terimakasih
dan penghargaan atas pembiayaan pengabdian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Acwin Dwijendra Ngakan Ketut (2008), Arsitektur Rumah Tradisional Bali Berdasarkan Asta Kosala Kosali,
Udayana University Press.
Bali Post (27 Pebruari 2013), Pura Luhur Muncak Sari, http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?
module=detailberita&kid=10&id=74007.
Hakim Rustam (2008), Komponen Perancangan Arsitektur Lanskap, Bumi Aksara.
Laksito Boedhi (2009), Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur, Griya Kreasi.
Paturusi Syamsul Alam (2008), Perencanaan Kawasan Pariwisata, Udayana University Press.

150  |  JURNAL UDAYANA MENGABDI