PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA LOADING TERMINAL PT. PERTAMINA FIELD BUNYU - KALIMANTAN UTARA ASET V.

(1)

PERENCANAAN SISTEMPROTEKSI PETIR EKSTERNAL

PADA AREA LOADING TERMINAL PT. PERTAMINA FIELD

BUNYU - KALIMANTAN UTARA ASET V

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro S1

Oleh:

IRFAN KURNIADI SARIPUDIN E.5051. 1105054

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

ii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Perencanaan sistem proteksi petir eksternal di area Loading Terminal PT. Pertamina Field Bunyu – Kalimantan Utara Aset V”dengan Metode Pemrograman E.F Lightning Protection” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 15 Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,

Materai 6000

Irfan Kurniadi Saripudin E.5051. 1105054


(4)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Sistemproteksipetiradalahsejenisalatsistemproteksi yang berfungsiuntukmelindungiseluruh area

yang dilindungidaribahayanyasambaranpetir yang

bisamerusakdanmembahayakankeselamatanmanusia.

Skripsiinibertujuanuntukmemperolehsistemperencanaanproteksipetirdenganmenggunakanmetode

Early Streameruntukmemperolehpenggunaanalatproteksipetir yang tepat di daerahBunyudalamjumlahpenggunaanalatproteksipetir, dengantetapmemperhatikanaturan PUIPP ( PeraturanUmumProteksiPenyalurPetir) yang sudahbanyak di gunakan di Indonesia. Data yang digunakanadalah data rilberupalaporanAssesment Report Area Loading Terminal PT. Pertamina Field Bunyu – Kalimantan Utara Aset V. Padaperencanaanini, metode yang digunakanadalahmetodeEarly StreamerdimanametodeEarly Streameradalahmetodeterbaru. Metodeinimerupakanmetodedenganmelakukanpendekatansecaramatematikadenganmenggunakan indeks – indeksdari PUIPP (PeraturanUmumInstalasiPenyalurPetir) danjugaperhitungantersendiri.Berdasarkanhasilperhitungandenganmenggunakan excel didapatkanuntukmenentukankebutuhanjumlahproteksipetirbahwametodeEarly

Streamersangattepatuntukdigunakan di daerahtersebut.


(5)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Lightning protection systems is a type of tool protection system that serves to protect the entire area that is protected from the danger of lightning strikes that can damage and endanger human safety. This thesis aims to obtain planning system lightning protection using Early Streamer to obtain the use of appropriate lightning protection tool in Bunyu area in the number of lightning protection used, with due regard to the rules PUIPP (General Rules of Lightning Distribution Installation) which is already used widely in Indonesia. The data used is the real form of Assessment Report in Loading Terminal Area of PT. Pertamina Field Bunyu - North Borneo Asset V which has been installed. At this planning, the method used is the method of Early Streamer, where this method is the latest method. This method uses a mathematical approach by taking into account indexes of PUIPP (General Rules ofLightning Distribution Instalation) and also a separate calculation.Based on calculations uses excel obtained to determine the needs of number of lightning protection that Early Streamer method is more economical and efficient than protective devices already installed.


(6)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ………i

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME………..ii

KATA PENGANTAR………iii

ABSTRAK………..v

ABSTRACT………....vi

DAFTAR ISI………...vii

DAFTAR TABEL….………..viii

DAFTAR GAMBAR………...ix

DAFTAR LAMPIRAN……….xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………...1

1.2 Rumusan Masalah ……….2

1.3 Batasan Masalah……….2

1.4 Tujuan Tugas Akhir Skripsi………...2

1.5 Manfaat Tugas Akhir Skripsi……….2

1.6 Metode Pengumpulan Data………3

1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Skripsi………...3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Petir………..………...4

2.2 Proses terjadinya petir ….. ………4

2.2.1 Pembentukan Awan Bermuatan……….. ……...4

2.2.2 Downward Leader………...5

2.2.3 Upward Leader………...………8

2.2.4 Return Stroke……….….8

2.2.5 Mekanisme Sambaran Petir………. .9

2.3 Parameteer dan Karakteristik Gelombang Petir ………..10


(7)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.2 Arus Puncak Petir……….…….10

2.3.3 Muatan Arus Petir……… 10

2.3.4 Impuls Muatan Arus Petir……….10

2.3.5 Kecuraman Arus Petir……..……… 11

2.3.6 Tegangan Petir………..11

2.3.7 Bentuk Gelombang……….………..12

2.4 Efek Sambaran Petir……….…………12

2.4.1 Terhadap Manusia………...……….………….12

2.4.2 Terhadap Bangunan………..13

2.4.3 Terhadap Jaringan dan Instalasi Listrik………14

2.4.4 Terhadap Peralatan Elektronik dan Listrik………...15

2.4.5 Kerusakan Akibat Sambaran Langsung ………...14

2.4.6 Kerusakan Akibat Sambaran Tidak Langsung………..14

2.5 Perhitungan Berdasarkan Peraturan Umum Instalasi Penyalur Petir...15

2.6 Proteksi Petir………18

2.7. Jenis – jenis Proteksi Petir………...20

2.7.1 Proteksi Petir Pasif………20

2.7.1.1 Franklin rod………...……….20

2.7.1.2 Sangkar Faraday……….21

2.7.1.3 Early Streamer………...…21

2.7.2 Proteksi Petir Aktif………23

2.7.2.1 Ionisasi Corona………...23

2.7.2.2 Radioaktif………...23

2.8 Sistem Proteksi Eksternal………,,…...23 2.8.1 Terminasi Udara ………...…24

2.8.2 Konduktor penyalur arus petir (Down Conductor).……..…30

2.8.3 Pembumian (Grounding) ……….31

2.8.3.1 Disipasi Energi petir……….…………...32

2.8.3.2 Pengurangan Loop Pembumian………..………….33


(8)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.8.3.4 Komposisi Tanah……….………....34

2.8.3.5 Pengaruh Temperatur ……….……….36

2.8.3.6 Jenis Elektroda Pembumian ………..………..36

2.8.3.7 Pemasangan dan susunan elektroda bumi …...……39

2.9Sistem Proteksi Petir Internal……..………....…42

2.10 Hari Guruh………...44

2.10.1 Data Petir di Indonesia………..…..44

2.10.2 Intensitas petir di Indonesia………..…..45

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian…..………...48

3.2Analisis menentukan kebutuhan proteksi Petir………...50

3.2.1 Analisis Terminasi Udara……..……….………..50

3.2.2 Metode Early Streamer……….…51

3.2.3Penghantar Penyalur Ke bawah….……….…………….…..52

3.2.4 Elektroda Pembumian………...54

3.3 Tingkat Kebutuhan Proteksi……….………56

3.4 Data Lokasi Dan sistem proteksi…………...……….………..56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan menentukan kebutuhan proteksi petir……….……57

4.1.1 Analisis Terminasi Udara (Air Terminal)………..…..58

4.1.2 Analisis Penghantar Penyalur ke bawah………60

4. 2 Analisis Elektroda Pembumian………...61

4.1 Evaluasi Penyalur Petir………..………64

4.3 Biaya Harga Material Take Off alat Proteksi Petir untuk area Loading Terminal………..….……65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………..66


(9)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka………68

Lampiran – Lampiran……….69

DAFTAR TABEL Table 2.1 Kaitan parameter arus petir dengan tingkat proteksi……….11 Tabel 2.2 Indeks A : Bahaya Berdasarkan Penggunaan dan Isi………...16

Table 2.3 Indeks B : Bahaya Berdasarkan Kontruksi Bangunan………..16

Table 2.4 Indeks C : Bahaya Berdasarkan Tinggi Bangunan ………..………….17

Tabel 2.5 Indeks D : Bahaya Berdasarkan Situasi Bangunan ………...17

Tabel 2.6Indeks E : Bahaya Berdasarkan Pengaruh Kilat/Hari Guruh………….17

Tabel 2.7 Indeks R : Perkiraan Bahaya Sambaran Petir Berdasarkan PUIPP…...18

Tabel 2.8 Radius proteksi E.F Lightning Protection System…………..………...28

Tabel 2.9 Radius proteksi Skylance Lightning Protection System……...………..30

Tabel 2.10 Dimensi minimum penghantar penyalur untuk bahan SPP………….32

Tabel 2.11 Tahanan Pembumian Tanah………….………..…..35

Tabel 2.12 Tahanan Pembumian Beton……….36

Tabel 2.13 Besar dan ukuran elektroda pembumian………..39

Tabel 2.14 Jenis Bahan untuk Proteksi dan Ukuran Terkecil………40

Tabel 2.15 Data petir di seluruh Indonesia………46

Tabel 3.1 PUIPP………..…………...……51

Tabel 3.2 Jenis Bahan proteksi ………...……….53

Tabel 3.3 Jenis Bahan Elektroda Pembumian………..………..55


(10)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Petir……….………4

Gambar 2.2. Pembentukan awan petir……….5

Gambar 2.3. Pembentukan Badai Petir dan Ionisasi Natural………7

Gambar 2.4. Downward Leader………..………7

Gambar 2.5. Upward Leader ………..………....8

Gambar 2.6. Return Stroke……….9

Gambar 2.7. Distribusi muatan awan petir …………...……….9

Gambar 2.8 Gelombang eksponensial dan sinusioda………...………….12

Gambar 2.9.Efek Sambaran Petir Terhadap Manusia ………..………13

Gambar 2.10. Sambaran petir mengenai tangki bahan bakar…….………...14

Gambar 2.11. Metoda Sangkar Faraday…………...………..21

Gambar 2.12. Metoda Non Konvensional…………...………..22

Gambar 2.13. Zona Proteksi Penyalur Petir Razevig………....23

Gambar 2.14. Zona proteksi Metode Bola Bergulir……….………….25

Gambar 2.15 Daerah Lindung Metode Bola Bergulir dengan r > h………..27

Gambar 2.16.E.F Carrier………..………...29

Gambar 2.17. E.F Lightning Counter………...…..……..…………...29

Gambar 2.18. Skylance Lightning Terminal dan Fibreglass Mounting ...……...30

Gambar 2.19 Skylance Lightning Counter………….…………...30 Gambar 2.20. Eliminate Earth Loops………...……....33

Gambar 2.21. Hubungan antara konsentrasi air dengan tahanan jenis tanah ……34

Gambar 2.22 Pembumian dengan satu batang elektroda……… ………..37


(11)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 2.24 Pengaruh sambaran tidak langsung ………...…..………43

Gambar 2.25. Data petir di Indonesia………....……….………...45

Gambar 3.1. Alur penelitian……….. 46

Gambar 3.2.Metoda Non Konvensional ………...………52

Gambar 3.3.Pembumian dengan satu batang……. ………..55

Gambar 3.4.Gambar Layout lapangan tampak atas...………56

Gambar 3.5. Radius lindung tampak atas…..……. ……….………..57

Gambar 4.1.Radius lindung tampak samping yang direkomendasikan..………..59

Gambar 4.2Proteksi petir yang direkomendasikan…….…………....…………..61

Gambar 4.3 Sistem Grounding rekomendasi………...………..62

Gambar 4.4 Sistem Grounding Tunggal yang sudah terpasang ……...………..63

Gambar 4.5 Sistem Grounding Tunggal yang direkomendasikan.…...………..63


(12)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Sistemproteksipetiradalahalat yang

digunakanuntukmelindungidaerahdarisambaranpetir yang

bisamembuathancurataukerusakanpadadaerah area

tersebutjikaterkenasambaranpetir.

Olehkarenaitusistemproteksisangatdibutuhkandansangatpentinguntukperlindunga nkhususnya diMigas (Minyakdan Gas), karenamempunyaifungsi yang sangatbesaryaituuntukmelindungiperalatan yang vital ( Utama ) yang ada di proyekmigas (minyakdan gas) sepertikilangminyak, diesel, tangki ,pompadll.

Sistemproteksiyang

digunakandalamskripsiiniadalahsistemproteksipetirpetirtipe non konvensional, sistemproteksitipe non konvensionaladalahsistemproteksipetir yang aktifdengancaramengundangpetir yang berada di radius alatproteksipetiritudipasang.

Kelebihandarisistemproteksipetirtipe non

konvensionaladalahlebihluasnyadaerahcakupan area yang dilindungijadilebiheffisisendalampenggunaannyadanjugalebihamanuntuk area

disekitardaribahayanyasambaranpetir yang

bisamerusakdanmembahayakannyawamanusia.

Untukpenentuanperlutidaknya di pasangalatproteksipetir di daerahtersebutituditentukandenganmelakukanperhitungandenganmenggunakan data IKL danPertimbangandariPeraturanUmumInstalasiPenyalurPetir.

Setelahdilakukannyaperhitungandanpertimbangan

,kemudiandilakukanlahperencanaandanpemilihanjenisproteksipetir yang cocok, Dalamsistemperencanaansistemproteksipetiriniharusbenardanjugaharusefisisen,


(13)

2

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

dengancaramemilihperalatan yang pas danperhitungan yang kuatuntukmembuatkeamanandarisambaranpetir

Ada beberapametodeperencanaanproteksipetir yang bisa di

gunakansalahsatunyaadalahmetode Early Streamer,

Makadariitupenulismencobauntukmemperdalamtentangsistemperencanaanproteks ipetirdenganmenggunakanmetodeEarly Streamer.

1.2 RumusanMasalah

Padatugasakhirinipenulisditunjukanterhadapmasalah – masalahdibawahini :

1. Bagaimanacaramerencanakanpengadaanalatproteksipetirdi area Loading Terminal PT. PERTAMINA Field Bunyu – Kalimantan Utara ASET V?

2. Bagaimanacarapemilihanalatproteksipetir yang sesuai di area Loading Terminal PT. PERTAMINA Field Bunyu – Kalimantan Utara ASET V ?

1.3 BatasanMasalah

Batasanmasalahpadatugasakhirskripsiiniadalahsebagaiberikut :

1. Standardanaturan yang digunakanadalahaturan yang sesuaidenganaturan PUIPP untukperencanaanproteksipetir .

2. Penentuantempat di pasangnyasistemproteksipada area Loading Terminal PT. Pertamina field Bunyu – Kalimantan Utara ASET V

3. Perencanaan yang digunakankhususuntuksistemproteksieksternal

4. Sistemgrounding satubatangyang digunakanuntukpembumianpadaproteksipetir area Loading Terminal PT. Pertamina field Bunyu – Kalimantan Utara ASET V

1.4 TujuanTugasAkhirSkripsi

TujuanpenulisanTugasAkhirSkripsiiniadalahsebagaiberikut :

1. Merencanakansistemproteksipetir yang cocokpada area Loading Terminal PT. Pertamina field Bunyu – Kalimantan Utara ASET V denganmetodeE.F Lightning Protection


(14)

3

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

2. Merekomendasikansistemproteksipetiryang sesuaidi area Loading Terminal PT. Pertamina field Bunyu – Kalimantan Utara ASET V denganmenggunakanmetodeE.F Lightning Protection

1.5 ManfaatTugasAkhirSkripsi

Manfaat yang diharapkanTugasAkhirinidiantaranyaadalahsebagaiberikut : 1. BagiPenulis : Dapatmenambahilmupengetahuan, pemahaman, danketerampilan di

dalamduniakelistrikan,

khususnyadalamsistemproteksipetirdanpentanahandalamperlindungankilangminya k di PT. PertaminaBunyu.

2. BagiDuniaIndustri : Diharapkansebagaisalahsatukontribusipositif, denganadanyaperancangansistemproteksipetirdansistempentanahan yang baikdandapatdigunakanuntukmelindungiperalatan yang ada di migas (minyakdan gas)

3. BagiDuniaPendidikan : Diharapkandapatmeningkatkanilmupengetahuan di

dalamduniakelistrikankhususnyametode-metodeuntukperencanaanproteksipetirdalampemilihandanpemasangansistemprote ksipetir

1.6 MetodePengumpulan Data

Penulismenggunakantigametodepada prosespengumpulan data, yaitu : 1. MetodeStudiPustaka

Penulismelakukanpembelajaranterhadapbeberapaliteraturbaikdaripenulisdalamneg erimaupunluarnegri yangberhubungandengansistemproteksipetirpada area perminyakan

2. MetodeAnalisis Data

Penulismelakukanpengolahan data, selanjutnyamenganalisis data yangsudahdidapatkan.


(15)

4

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

1.7 SistematikaPenulisanTugasAkhirSkripsi

Untukmemudahkandanmembacadanmemahamitugasakhirskripsiini, makadisusunsistematikapenulisansebagaiberikut :

BAB I PENDAHULUAN

Memaparkantentanglatarbelakangmasalah, perumusanmasalah, pembatasanmasalah, tujuanmasalah, manfaattugasakhir, dansistematikapenulisan.


(16)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1Alur Penelitian

1. Mulai

Alur penelitian di mulai dengan mecari teori yang berkaitan dengan judul dan metode skripsi selengkap mungkin

2. Studi Teory

Setelah mendapatkan teori di lanjutkan dengan Study Teory yaitu memilih jenis metode dan standar yang akan digunakan dan mempelajari lebih mendalam metode dan standar untuk perencanaan, Dan terpilihlah metode Early Stremer dan standar yang digunakan adalah PUIPP ( Peraturan Umum Instalasi Penyalur Petir ) karena metode Early Streamer

merupakan salah satu metode terbaru dan lebih efisisen daripada metode yang lain selain itu juga standar yang digunakan merupakan standar yang cukup baik dan sudah banyak digunakan instalasi penyalur petir di Indonesia.

3. Pengumpulan Data

Setelah studi teory dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan area Loading Terminal tersebut selengkap mungkin yaitu berupa Assesment Report dari PT. Pertamina Aset V Field Bunyu, Kalimantan Utara.

4. Menentukan perencanaan dengan metode Early Streamer

Setelah studi teory dan sudah menentukan metodeEarly Streamer dan standar yang akan digunakan kemudian di sinkronkan dengan data yang ditelah diperoleh dan dilakukanlah pengolahan data dan perhitungan dengan menggunakan metode Early Streamer sesuai dengan standar PUIPP ( Peraturan Umum Instalasi Penyalur Petir )

5. Hasil perhitungan

Setelah menentukan metode dan aturan PUIPP kemudian dilakukanlah perhitungan dan pertimbangan, kalau sudah sesuai dilanjutkan ke analisis dan kalau belum sesuai di ulangi lagi ke menentukan perencanaan dengan menentukan metode lagi yaitu metode lain seperti metode bola bergulir, franklin rod dll

6. Menganalisis

Setelah Pengolahan data dan telah mendapatkan hasil dari perhitungan maka dilakukanlah pengalisisan dengan cara pengecekan ulang hasil perhitungan dan penempatan nya serta menyertakan biaya untuk pemasangan nya.

7. Hasil dan kesimpulan

Setelah melakukan penganalisisan dari seluruh perhituingan , pengolahan dan perbandingan maka ditentukanlah hasil dan kesimpulan.


(17)

49

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

8. Selesai

Setelah mendapatkan hasil dan kesimpulan kemudian diberikanlah saran dan


(18)

50

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Alur Penelitian

TIDAK

OK Studi Teori

Pengumpulan Data

Apakah hasil perhitungan dengan metode

sudah sesuai Menentukan perencanaan dengan

metode ES

Output Hasil jumlah kebutuhan Mulai

Analisis

Kesimpulan

Dengan metode lain


(19)

51

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu 3.2Perencanaan menentukan kebutuhan proteksi Petir

Proteksi petir dibagi menjadi 3 bagian , yaitu : 1. Terminasi Udara (Air Terminal )

2. Penyalur Konduktor ke bawah (Down Conductor ) 3. Elektroda Pembumian (Grounding System )

3.2.1 Perencanaan sistem Terminasi Udara (Air Terminal )

a. Standar yang digunakan sebagai referensi harus merupakan edisi terbaru.Peraturan Umum Instalasi Listrik – Indonesia (PUIL)

b. Berdasarkan Peraturan Umum Instalasi Penyalur Petir ( PUIPP )

Besarnya kebutuhan tersebut ditentukan berdasarkan penjumlahan indeks-indeks tertentu yang mewakili keadaan bangunan di suatu lokasi dan dituliskan sebagai:

R = A + B + C + D + E (3.1)

dimana :

R = Perkiraan Bahaya Petir

A = Penggunaan dan Isi Bangunan B = Konstruksi Bangunan

C = Tinggi Bangunan D = Situasi Bangunan E = Pengaruh Kilat

Cara Penenentuan besarnya kebutuhan proteksi petir terhadap suatu bangunan menggunakan standard Peraturan Umum Instalasi Penyalur Petir (PUIPP)


(20)

52

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 PUIPP

INDEX KEADAAN

BANGUNAN & LOKASI

KETERANGAN NILAI

A Bahaya berdasarkan penggunaan dan isi

Instalasi gas, minyak atau bensin, dan rumah sakit

5 B Bahaya berdasarkan

kontruksi bangunan

Seluruh bangunan terbuat dari logam dan mudah

menyalurkan listrik

0

C Bahaya berdasarkan tinggi bangunan

12 m 2

D Bahaya berdasarkan situasi bangunan

Di tanah datar pada semua ketinggian

0 E Bahaya berdasarkan hari

guruh

256 / tahun 7

R Perkiraan bahaya

sambaran petir

14 Besar Sangat

dianjurkan

Sumber: Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir untuk Bangunan di Indonesia. Hal 17-19

3.2.2 Metode Early Streamer Emission

Metode ini pertama kali dipatenkan oleh Gusta P Carpart tahun 1931. Sebelumnya seorang ilmuwan Hungaria, Szillard tahun1941 pernah melontarkan gagasan untuk menambahkan bahan radioaktif pada franklin rod guna meningkatkan tarikan pada sambaran petir. Metode ini terdiri atas franklin rod dengan bahan radioaktif radium atau sumber thorium

sebagai penghasl ion yang dihubungkan ke pentanahan melalui penghantar khusus.

Sistem proteksi petir Early Streamer Emission adalah pendekatan relative terbaru dalam penyelesaian masalah kerusakan instalasi petir, yang dilengkapi dengan sistem FR. ESE adalah terminal udara radioaktif non konvensional, tetapi banyak Negara telah melarang hal ini, bahwasannya sumber radioaktif yang posisinya dekat dengan bagian atas terminal membahayakan kesehatan. Peralatan ESE non radioaktif yang banyak digunakan adalah Pulsar


(21)

53

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Prevectron (dikembangkan oleh Indelec, Perancis) dan EF(dikembangkan EF International, Swiss). Radius dari proteksi, Rp dari alat ESE digambarkan pada gambar berikut dari standar perancis NF C 17 – 102. Hal ini tergantung pada alat inisiasi, ∆T dari alat ESE. Radius dari proteksi, Rp di dapat dari :

Rp = ℎ(2� − ℎ+∆� (2�+ ∆�) (3.2) dimana :

Rp = Radius dari proteksi dalam area horizontal dalam jarak vertical h dari ujung tipe ESE dari NCLR

h = Tinggi dari ujung atas terminal elemen yang diproteksi, untuk h ≥5 m D = 20 m untuk tingkat proteksi I

45 m untuk tingkat proteksi II 60 m untuk tingkat proteksi III ∆L(m) = tambahan jarak

Tambahan jarak, ∆L didapat dari :

∆L = V∆T (3.3)

dimana :

V(m/µs) = Rata – rata kecepatan dari tracer yang turun (2x104 m/s)

∆T(µs) = Tambahan dalam waktu spark dari leader yang keatas diukur dalam kondisi lab.

∆T = TFR- TESE (3.4)


(22)

54

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Untuk tinggi terminal yang lebih rendah dari 5 m, nilai dari Rp yang respektif bisa diperoleh dari tabel pembuktian dari standar Perancis NFC. Jadi performa yang unggul dari tipe ini adalah dating dari kemampuan untuk menyebabkan inisiasi yang lebih awal dari streamer secara terus menerus ke atas daripada sebuah FR dalam kondisi yang sama dari sambaran petir.

3.3.3 Penghantar Penyalur ke bawah (Down Conductor )

Penyalur petir atau konduktor ke bawah (down condoctor) harus sesuai dengan standar PUIPP yaitu yang sudah tertera pada tabel dibawah ini, yaitu :

Tabel 3.2 Jenis Bahan Proteksi

No Komponen Jenis Bahan Bentuk Ukuran Kecil

1 Penangkap Petir

Datar Tembaga

Silinder Pajal ɸ 8 mm

Pita Pajal 25 mm x 3 mm Pilin 50 mm2

Baja Glavanis

Silinder Pajal ɸ1 2 in Pita Pajal 25 mm x 3 mm 2. Penghantar

Penyalur Utama Tembaga

Silinder Pajal ɸ 8 mm

Pita Pajal 25 mm x 3 mm Pilin 50 mm2

Baja Glavanis Silinder Pajal ɸ 8 mm

Pita Pajal 25 mm x 3 mm Alumunium

Silinder Pajal ɸ1 2 in Pita Pajal 25mm x 4 mm

Untuk pemilihan Penghantar Penyalur ke bawah (Down Conductor ) itu tidak ada perhitungan khusus melainkan hanya melakukan pertimbangan, dan pertimbangan nya sendiri didapatkan dari data yang sudah ada yaitu dengan menggunakan standar PUIPP ( Peraturan


(23)

55

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Umum Instalasi Penyalur Petir) yang sudah banyak digunakan di Indonesia, Standar PUIPP ( Peraturan Umum Instalasi Penyalur Petir) itu sendiri hamper sama dengan standar penyalur petir di Negara lain dan proteksi petir dengan standar PUIPP ( Peraturan Umum Instalasi Penyalur Petir) juga telah standar internasional dan sudah teruji.

Untuk bahan penghantar penyalur petir ke bawah (Down Conductor) itu sendiri berdasarkan PUIPP ( Peraturan Umum Instalasi Penyalur Petir) terdapat 3 jenis bahan terbaik untuk penghantar yaitu Tembaga , Baja Glavais dan Alumunium. Dan itu semua memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yaitu :

1. Kelebihan

A. Tembaga, karena tembaga selain sangat baik dalam penghantaran nya dan juga tembaga mempunyai ketahanan terhadap korosi , oksidasi . selain mempunyai daya hantar yang tinggi, daya hantar panas nya juga tinggi dan tahan karat jadi bakal lebih awet tahan lama di banding jenis yang lain nya, Titik cair tembaga adalah 1083 0 C, titik didihnya 2593 0 C, massa jenis 8,9, kekuatan Tarik 160 N/mm2 dan sangat cocok dengan area Loading Terminal.

B. Alumunium banyak dipergunakan karena mempunyai berbagai keunggulan yaitu :  Ringan (masa jenisnya 2,4 – 2,7 g/cm3)

 Temperature cairnya yang rendah  Ketahanan korosi

 Sifat melkanik yang bervariasi (kekuatan dan kekerasan )  Mampu bentuk yang baik

 Sifat mampu alir yang baik  Mempunyai harga yang murah C. Baja Glavanis

Pipa baja galvanis memiliki banyak keunggulan yaitu :

 Hemat biaya karena pipa galvanis sebagai pencegah korosi ekonomis  Tahan lama


(24)

56

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

 Memiliki kandungan Sacrifial protection, dimana jidka ada kerusakan pada lapisan pelindung baja akan tetap aman dari korosi.

2. Kelemahan

Untuk kelemahan nya sendiri tembaga lebih mahal di banding dengan logam jenis lain, sedangkan alumunium lebih tipis dari tembaga jadi ketahanan nya pun kurang atau lebih bagus tembaga, dan untuk baja glabis lebih berat disbanding dengan jenis lain jadi dalam pemakaian nya kurang maksimal

3.3.4 Elektroda Pembumian

Sistem pembumian dengan elektroda satu batang adalah suatu sistem pembumian dengan menggunakan batang-batang elektroda yang ditanam tegak lurus dengan permukaan tanah. Banyaknya batang yang ditanam didalam tanah tergantung besar tahanan pembumian yang diinginkan. Makin kecil tahanan pembumian yang diinginkan, makin banyak batang konduktor yang harus ditanam. Batang-batang konduktor ini dihubungkan satu dengan yang lainnya. Dengan menggunakan efek bayangan elektroda terhadap permukaan tanah, maka didapat suatu persamaan :

Gambar 3.3 Pembumian dengan satu batang elektroda

Menurut IEEE std 1243 – 1997 , nilai pentanahan dengan driven rod adalah seperti diberikan persamaan berikut.

R=

4 ℓ x ln 4�2

�ℎ − � (3.5)

Dimana:

R = tahanan pembumian Ω ρ = tahanan jenis tanah Ω


(25)

57

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

h = kedalaman elektroda (m)

d = diameter elektroda (m) (a = 1/2r2) l = panjang elektroda (m)

Q = konstanta (1,2)

Bahan Komponen yang digunakan untuk sistem pembumian ( Grounding System ) harus sesuai dengan standar PUIPP yaitu yang sudah tertera pada tabel 2.24, yaitu :

Tabel 3.3 Jenis Bahan Elektroda Pembumian

No Komponen Jenis Bahan Bentuk Ukuran

1 Elektroda

Pembumian Tembaga

Silinder Pajal ɸ1 2 in Pita Pajal 25mm x 3 mm Baja Glavanis

Silinder Pajal ɸ1 2 in Pita Pajal 25mm x 4 mm

3.3Tingkat Kebutuhan Proteksi

Tingkat kebutuhan proteksi disesuaikan dengan hasil dari perhitungan zona proteksi dan sesuai dengan hasil perhitungan mencari indeks R yaitu prakiraan bahaya sambaran petir dan hasilnya disesuaikan sesuai tabel 2.7

3.4Data Lokasi Pada Area Loading Terminal PT. Pertamina Field Bunyu – Asset V

Data area non-konvensioanal akan dipasang di area loading terminal dengan ukuran daerah dan bangunan sebagai berikut:

Luas lahan : 88812.11 m2

Panjang : 530.57 m

Lebar : 167.39 m


(26)

58

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.4 Layout tampak atas

Lightning Protection Tinggi 27 meter


(27)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

 SetelahmelakukanperhitungandanperencanaandenganmenggunakanmetodeEarly Streamerdenganmenggunakanstandar PUIPP makadihasilkan :

 BerdasarkanhasilperhitungandariPeraturanUmumInstalasiPenyalurPetir (PUIPP) denganmelihat index A – E prakiraanbahayasambaranpetiradalah 14,

dimanadengannilai 14

ituprakiraanbahayanyabesardanitusangatdianjurkanuntukadanyaproteksipetir

 DenganmetodeE.F Lightning Protection

systempenyalurpetireksternaldenganspesifikasitinggi 20 m dan radius 110 m, karenabangunantertinggi di area Loading Terminal adalah 12,5 m.

jadimemilihproteksi yang tingginya 20 m

jugasudahcukupdansesuaidenganaturanmetodeearly streamer yang berlaku,untukmelindungiseluruh area loding terminal seluas 88812,11 m2 maka yang dibutuhkanuntukmelindungiseluruh area loading terminal PT.Pertaminaadalahsebanyak 3 buahsajakarena 1 proteksipetirsajabisamengcover 37994 m2,Jadiitusudahcukupdanbisameng cover seluruh area Loading Terminal  Untukpenghantarpenyalurataukonduktorkebawah yang dibutuhkanadalah 10

buahdenganrincian 7 untukpenyalur tank dan 3

untukalatproteksipetirdenganspesifikasiukuran 70 mm, sudahmemenuhistandarperaturan PUIPP

 Elektrodapembumian, karenahasilpengukuran di tempat area loading terminal yaitu 1 – 3 ohm danhasilperhitunganjuga di bawah 5 ohm jaditeknikpembumiandengan 1 batangsudahcukupbenar


(28)

68

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu 5.2Saran ( Rekomendasi )

1. Metode yang digunakanlebihbaikmenggunakanmetode E.F Lightning

Protectionyaitualatproteksipetir yang tipe non

konvensionaldaripadamenggunakanalatproteksitipekonvensional, karenametodeE.F Lightning Protectionmerupakanmetodeterbaruselainitujugametode E.F Lightning Protection memilikikelebihanbisamelindungi area lebihluasdaripadametode yang lain sepertimetode bola bergulir .

2. DenganmenggunakanmetodeE.F Lightning Protectionuntukmelindungi area loading terminal seluas 88812,11 m2 hanyamembutuhkan 3 buahsajadenganketinggian 20 m dandaerahproteksi 110 m.


(29)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

1. Bandri,sepannur (2014).SISTEM PROTEKSI PETIR INTERNAL DAN EKSTERNAL.Padang : InstitutTeknologi Padang

2. Dadanhermawan,Asep (2010).

OptimalisasiSistemPenangkalPetirEksternalMenggunakanJenis Early Streamer (StudiKasus UPT LAGG BPPT). Jakarta : Universitas Indonesia

3. Hasse, Peter (2000). Overvoltage o/Low Voltage System, London 4. IEC 1024 -1-1 (2011) Protection against lightning

5. National Fire Protection Assciation 780

6. PanitiaRevisi PUIL 2000, PersyaratanUmumInstalasiListrik (PUIP 2000) SNI 04-0225-2000,Yayasan PUIL, Jakarta

7. PT.TigaIntiPilar (2014) .ASSESSMENT REPORT PENGADUAN DAN INSTALASI PENYALUR PETIR PT. PERTAMINA FIELD BUNYU.Jakarta


(1)

56

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Memiliki kandungan Sacrifial protection, dimana jidka ada kerusakan pada lapisan pelindung baja akan tetap aman dari korosi.

2. Kelemahan

Untuk kelemahan nya sendiri tembaga lebih mahal di banding dengan logam jenis lain, sedangkan alumunium lebih tipis dari tembaga jadi ketahanan nya pun kurang atau lebih bagus tembaga, dan untuk baja glabis lebih berat disbanding dengan jenis lain jadi dalam pemakaian nya kurang maksimal

3.3.4 Elektroda Pembumian

Sistem pembumian dengan elektroda satu batang adalah suatu sistem pembumian dengan menggunakan batang-batang elektroda yang ditanam tegak lurus dengan permukaan tanah. Banyaknya batang yang ditanam didalam tanah tergantung besar tahanan pembumian yang diinginkan. Makin kecil tahanan pembumian yang diinginkan, makin banyak batang konduktor yang harus ditanam. Batang-batang konduktor ini dihubungkan satu dengan yang lainnya. Dengan menggunakan efek bayangan elektroda terhadap permukaan tanah, maka didapat suatu persamaan :

Gambar 3.3 Pembumian dengan satu batang elektroda

Menurut IEEE std 1243 – 1997 , nilai pentanahan dengan driven rod adalah seperti diberikan persamaan berikut.

R=

4 ℓ x ln 4�2

�ℎ − � (3.5)

Dimana:

R = tahanan pembumian Ω ρ = tahanan jenis tanah Ω


(2)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu h = kedalaman elektroda (m)

d = diameter elektroda (m) (a = 1/2r2) l = panjang elektroda (m)

Q = konstanta (1,2)

Bahan Komponen yang digunakan untuk sistem pembumian ( Grounding System ) harus sesuai dengan standar PUIPP yaitu yang sudah tertera pada tabel 2.24, yaitu :

Tabel 3.3 Jenis Bahan Elektroda Pembumian

No Komponen Jenis Bahan Bentuk Ukuran

1 Elektroda

Pembumian Tembaga

Silinder Pajal ɸ1 2 in

Pita Pajal 25mm x 3 mm

Baja Glavanis

Silinder Pajal ɸ1 2 in

Pita Pajal 25mm x 4 mm

3.3Tingkat Kebutuhan Proteksi

Tingkat kebutuhan proteksi disesuaikan dengan hasil dari perhitungan zona proteksi dan sesuai dengan hasil perhitungan mencari indeks R yaitu prakiraan bahaya sambaran petir dan hasilnya disesuaikan sesuai tabel 2.7

3.4Data Lokasi Pada Area Loading Terminal PT. Pertamina Field Bunyu – Asset V

Data area non-konvensioanal akan dipasang di area loading terminal dengan ukuran daerah dan bangunan sebagai berikut:

Luas lahan : 88812.11 m2

Panjang : 530.57 m

Lebar : 167.39 m


(3)

58

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.4 Layout tampak atas

Lightning Protection Tinggi 27 meter


(4)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

 SetelahmelakukanperhitungandanperencanaandenganmenggunakanmetodeEarly

Streamerdenganmenggunakanstandar PUIPP makadihasilkan :

 BerdasarkanhasilperhitungandariPeraturanUmumInstalasiPenyalurPetir (PUIPP) denganmelihat index A – E prakiraanbahayasambaranpetiradalah 14,

dimanadengannilai 14

ituprakiraanbahayanyabesardanitusangatdianjurkanuntukadanyaproteksipetir

 DenganmetodeE.F Lightning Protection

systempenyalurpetireksternaldenganspesifikasitinggi 20 m dan radius 110 m, karenabangunantertinggi di area Loading Terminal adalah 12,5 m.

jadimemilihproteksi yang tingginya 20 m

jugasudahcukupdansesuaidenganaturanmetodeearly streamer yang

berlaku,untukmelindungiseluruh area loding terminal seluas 88812,11 m2 maka

yang dibutuhkanuntukmelindungiseluruh area loading terminal

PT.Pertaminaadalahsebanyak 3 buahsajakarena 1 proteksipetirsajabisamengcover 37994 m2,Jadiitusudahcukupdanbisameng cover seluruh area Loading Terminal  Untukpenghantarpenyalurataukonduktorkebawah yang dibutuhkanadalah 10

buahdenganrincian 7 untukpenyalur tank dan 3

untukalatproteksipetirdenganspesifikasiukuran 70 mm,

sudahmemenuhistandarperaturan PUIPP

 Elektrodapembumian, karenahasilpengukuran di tempat area loading terminal

yaitu 1 – 3 ohm danhasilperhitunganjuga di bawah 5 ohm


(5)

68

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2Saran ( Rekomendasi )

1. Metode yang digunakanlebihbaikmenggunakanmetode E.F Lightning

Protectionyaitualatproteksipetir yang tipe non

konvensionaldaripadamenggunakanalatproteksitipekonvensional, karenametodeE.F

Lightning Protectionmerupakanmetodeterbaruselainitujugametode E.F Lightning

Protection memilikikelebihanbisamelindungi area lebihluasdaripadametode yang lain sepertimetode bola bergulir .

2. DenganmenggunakanmetodeE.F Lightning Protectionuntukmelindungi area loading terminal seluas 88812,11 m2 hanyamembutuhkan 3 buahsajadenganketinggian 20 m dandaerahproteksi 110 m.


(6)

Irfan Kurniadi, 2015

PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA AREA. LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

1. Bandri,sepannur (2014).SISTEM PROTEKSI PETIR INTERNAL DAN

EKSTERNAL.Padang : InstitutTeknologi Padang 2. Dadanhermawan,Asep (2010).

OptimalisasiSistemPenangkalPetirEksternalMenggunakanJenis Early Streamer (StudiKasus UPT LAGG BPPT). Jakarta : Universitas Indonesia

3. Hasse, Peter (2000). Overvoltage o/Low Voltage System, London 4. IEC 1024 -1-1 (2011) Protection against lightning

5. National Fire Protection Assciation 780

6. PanitiaRevisi PUIL 2000, PersyaratanUmumInstalasiListrik (PUIP 2000) SNI 04-0225-2000,Yayasan PUIL, Jakarta

7. PT.TigaIntiPilar (2014) .ASSESSMENT REPORT PENGADUAN DAN INSTALASI