PENDAHULUAN Physiotherapy Treatment In Cases Of Medial Part Of Left Femur Refracture E. C Metal Failure In The Orthopedic Hospital Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas struktural tulang. Klasifikasi
fraktur ada dua jenis yaitu fraktur tertutup dan fraktur terbuka. Fraktur
tertutup adalah apabila kulit di atasnya masih utuh. Fraktur terbuka adalah
fraktur kalau kulit atau salah satu dari rongga tubuh tertembus yang
cenderung akan mengalami kontaminasi dan infeksi (Apley & Solomon,
2013).
Fraktur dapat terjadi pada semua bagian tubuh salah satunya adalah
fraktur femur 1/3 medial yaitu suatu patahan yang mengenai 1/3 bagian
tengah tulang paha. Sedangkan refraktur adalah terputusnya kontinuitas
tulang yang kedua kalinya disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor
internal maupun eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari
dalam, seperti metal failure, faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari
luar, seperti trauma (benturan yang keras). Metal Failure adalah patahnya
sebuah plate and screw yang memfiksasi tulang sehingga terjadi refraktur
(patah ulang) pada daerah yang pernah mengalami fraktur, penyebab metal
failure adalah kelelahan dan tekanan yang kuat yang terjadi pada jaringan
yang mengalami fraktur saat melakukan latihan. Disini penulis memfokuskan

pada kasus refraktur femur tengah bagian sinistra e.c metal failure.

1

2

Dari data yang dikumpulkan oleh Unit Pelaksana Teknik Makmal
Terpadu Imunoen dokinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
(FKUI), pada tahun 2006 dari 1690 kasus kecelakaan lalu lintas, ternyata
yang mengalami fraktur femur adalah sebanyak 249 kasus atau 14,7%.
Berdasarkan data dari RSPAD Gatot Soebroto pada tahun 2011 terjadi kasus
fraktur femur sebanyak 178 kasus.
Prinsip penanganan fraktur meliputi: (1) Reduksi yaitu memperbaiki
posisi fragmen yang patah terdiri dari reduksi tertutup yaitu tindakan yang
dilakukan tanpa operasi dan reduksi terbuka yaitu tindakan yang dilakukan
dengan operasi, (2) Immobilisasi yaitu suatu tindakan untuk mencegah
terjadinya pergeseran dengan cara traksi terus-menerus, pembebatan dengan
gips, fiksasi internal dan fiksasi eksternal, (3) Rehabilitasi yaitu memulihkan
fungsi agar pasien dapat kembali ke aktifitas normal (Kisner & colby, 2007).
Dalam kasus ini internal fiksasi yang digunakan adalah plate and screws.

Keluhan yang ditimbulkan saat refraktur femur tengah bagian sinistra
adalah nyeri pada daerah yang mengalami refraktur, keterbatasan gerak,
oedem pada tungkai kiri yang bawah dan knee, atropi pada otot hamstring,
dan quadrisep femur yang kiri, tindakan medis yang diberikan pada kasus
refraktur femur adalah melakukan tindakan operasi dengan pemasangan
kembali plate and screw pada daerah yang mengalami refraktur. Pasca
operasi pemasangan plate and screw pada daerah yang refraktur akan timbul
problem fisioterapi yang meliputi impairment adalah nyeri, oedem,
keterbatasan lingkup gerak sendi paha, serta

penurunan kekuatan otot

3

penggerak sendi paha. Functional limitation adalah ketidakmampuan pasien
untuk memakai celana, berdiri, dan berjalan. Participation restriction/
disability adalah ketidakmampuan pasien untuk melakukan pekerjaanya
kembali dan kegiatan di masyarakat.
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus pasca operasi femur tengah
bagian kiri adalah dengan menggunakan teknologi fisioterapi berupa terapi

latihan yaitu: a) Static Contraction dengan mengkontraksikan otot tanpa
disertai gerakan, bermanfaat untuk mengurangi dan menurunkan oedem
sehingga nyeri akan dapat berkurang, b) Posisioning bermanfaat untuk
menurunkan oedem, c) Latihan Gerak Aktif bermanfaat untuk memelihara
luas gerak sendi (Kisner & Colby, 2007), d) Assisted Active Movement
bermanfaat untuk mempertahankan fungsi sendi dan kekuatan otot setelah
terjadi fraktur, e) Latihan Gerak Pasif bermanfaat untuk mencegah terjadinya
keterbatasan gerak dan memelihara luas gerak sendi (Kisner & Colby, 2007),
f) Latihan Gerak Force Passive Movement dan Latihan Hold Rilex
bermanfaat untuk meningkatkan lingkup gerak sendi, g) Resisted Active
Exercise bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot, h) Latihan Jalan
dengan menggunakan kruk bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan
fungsional jalan.

4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang muncul pada kasus refraktur femur
medial sinistra e.c metal failure, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:

1) Apakah static contraction dapat mengurangi nyeri?
2) Apakah posisioning dan free active exercise dapat mengurangi oedem?
3) Apakah resisted active exercise dapat meningkatkan kekuatan otot?
4) Apakah force pasive movement dan latihan hold rilex dapat meningkatkan
lingkup gerak sendi?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan rumusan masalah tersebut adalah untuk
mengetahui manfaat terapi latihan berupa:
1) Static contraction bermanfaat dalam mengurangi dan menurunkan oedem
sehingga nyeri akan dapat berkurang.
2) Posisioning dan free active exercise bermanfaat dalam mengurangi oedem.
3) Resisted active exercise, bermanfaat dalam meningkatkan kekuatan otot.
4) Latihan gerak force pasif movement dan latihan hold rilex, bermanfaat
dalam meningkatkan lingkup gerak sendi.

Dokumen yang terkait

Left ventricular diastolic dysfunction in chronic renal failure patients on chronic hemodialysis in Dr. Cipto-Mangunkusumo Hospital : the association with left ventricular mass

0 3 4

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS REFRAKTUR FEMUR BAGIAN MEDIAL SINISTRA e.c METAL FAILURE Physiotherapy Treatment In Cases Of Medial Part Of Left Femur Refracture E. C Metal Failure In The Orthopedic Hospital Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

0 3 17

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS REFRAKTUR FEMUR BAGIAN MEDIAL SINISTRA e.c METAL FAILURE Physiotherapy Treatment In Cases Of Medial Part Of Left Femur Refracture E. C Metal Failure In The Orthopedic Hospital Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

0 1 13

THE INFLUENCE OF COMMUNICATION AND LEADERSHIP TO THE PERFORMANCE OF EMPLOYEE AT ORTHOPAEDIC HOSPITAL The Influence Of Communication And Leadership To The Performance Of Employee At Orthopaedic Hospital Prof.Dr.R. Soeharso Of Surakarta.

0 1 16

INTRODUCTION The Influence Of Communication And Leadership To The Performance Of Employee At Orthopaedic Hospital Prof.Dr.R. Soeharso Of Surakarta.

0 1 7

MANUSCRIPT PUBLICATION The Influence Of Communication And Leadership To The Performance Of Employee At Orthopaedic Hospital Prof.Dr.R. Soeharso Of Surakarta.

0 2 13

INTRODUCTION Effect Of An Effective Strategic Planning For Organizational Performance Of Prof.Dr.R. Soeharso Of Orthopaedic Hospital Of Surakarta.

0 0 5

Profile of The Operative Treatment of Intertrochanter Femur Fracture from January 2010 until Desember 2013 in Sanglah General Hospital.

0 1 1

ENHANCING PUBLIC SUPPORT BY MAXIMIZING THE PUBLIC RELATIONS STRATEGIES OF ORTHOPEDIC PROF. DR. R. SOEHARSO HOSPITAL SURAKARTA.

0 0 11

THE EFECTIVENESS OF PUBLIC RELATIONS ACTIVITIES TO SUPPORT PROF. DR. R. SOEHARSO ORTHOPEDIC HOSPITAL REPUTATION.

0 0 11