FUNGSI DAN BENTUK TARI ZAPIN PECAH DUA BELAS DI KECAMATAN KERINCI KABUPATEN PELALAWAN RIAU.

FUNGSI DAN BENTUK TARI ZAPIN PECAH DUA BELAS
DI KECAMATAN KERINCI KABUPATEN PELALAWAN
RIAU

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana
Pada Program Studi Pendidikan Sendratasik

Oleh :

NORA SARTIKA
208342036

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu

Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbit kan oleh orang lain,
kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.

Medan,

April 2014

Nora Sartika
NIM : 208342036

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini diajukan oleh : Nora Sartika, NIM 208342036
Jurusan Sendratasik
Program Studi Pendidikan Seni Tari Strata Satu
Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Medan


Dinyatakan telah memenuhi syarat
untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan

Panitia Ujian

Medan,

April 2014

Panitia Ujian

Ketua,

Dr. Isda Pramuniati, M. Hum
NIP.19641207 199103 2 002
Sekretaris,

Dra. Tuti Rahayu, M. Si
NIP. 19661201 199303 2 002


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang mana beliau
telah memberikan rahmat dan hidayahnya. Tidak lupa penulis haturkan shalawat
dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan ini membahas tentang “Fungsi dan Bentuk
Tari Zapin Pecah Dua Belas di Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) Program Studi Pendidikan Seni Tari
Universitas Negeri Medan.
Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Universitas Negeri Medan.
3. Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku ketua jurusan sendratasik Universitas
Negeri Medan.
4. Nurwani, S.S.T.,M.Hum selaku ketua Prodi Seni Tari dan dosen PA yang
selalu memberikan masukan dalam skripsi ini.
5. Drs. Inggit Prasetyawan, M.Sn selaku pembimbing I yang telah bekerja
keras memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.
6. Dra. Dilinar Adlin, M.Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan
masukan-masukan, motivasi dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
7. Irwansyah, M.Sn selaku narasumber II yang telah memberikan masukan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
i

8. Terima kasih yang teristimewa dan yang tersayang kepada kedua orang tua
saya, Ayahanda H. Syahrir Bayumi dan Ibunda Hj. Kasmawaty yang
selalu memberikan motivasi, nasehat serta dukungan moral dan materil
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
9. Untuk yang tersayang dan teristimewa Kakanda Sari Azanti, S.Pd dan H.
Herman Maskar S.Pd, M.Si yang cerewet memberikan semangat, nasehat
dan membantu saya dalam bentuk apapun tanpa pamrih dari segi moril
maupun materil sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.
10. Terima kasih yang mendalam kepada Bapak Tengku Alfen Fair sebagai
narasumber yang banyak memberikan informasi dan data kepada saya
yang berkaitan dengan judul skripsi ini.
11. Kepada teman-teman tercinta dan seperjuangan Juli Elvina, Maulia
Miranti, Mely, Elly, Chika,Selvi dan Bintang .

12. Dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tidak dapat
disebutkan namanya satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kita semua. Penulis menyadari
skripsi ini belum suatu kesempurnaan. Oleh sebab itu, segala kritik dan saran
penulis harapkan sehingga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Maret 2014
Penulis

( Nora Sartika )

ii

ABSTRAK
Nora Sartika, Nim 208342036, Fungsi Dan Bentuk Tari Zapin Pecah Dua
Belas Di Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan Riau, Skripsi. Medan :
Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Medan 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan fungsi dan
bentuk tari Zapin Pecah Dua Belas di Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan
Riau. Seluruh populasi diangkat menjadi sampel. Penelitian ini memakan waktu

kurang lebih 3 bulan dengan rentang waktu pada bulan Desember tahun 2013
hingga bulan Februari tahun 2014.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tari Zapin Pecah Dua Belas telah
ada sejak berdirinya Kerajaan Pelalawan pada tahun 1811-1945. Dulunya tari ini
dibawa oleh para saudagar dan pemuka agama yang berasal dari Johor, desa
Pelalawan disamping mereka berdagang dan menyebarkan agama Islam, bahkan
setelah kerajaan berakhir tahun 1946, tari ini masih sering ditampilkan pada acaraacara perkawinan, sunat rasul , memperingati hari besar Islam dan festival-festival
tari yang diadakan oleh daerah setempat. Dinamakan tari Zapin Pecah Dua Belas
dikarenakan adanya 12 ragam, dimana ragam pertama dipecah-pecah menjadi
ragam kedua atau berhubungan dengan ragam kedua. Ragam kedua dipecah
menjadi ragam ketiga atau berhubungan dengan ragam ketiga, begitu seterusnya
sampai dengan ragam kedua belas yang ditutup dengan Tahtum atau Sembah.
Tari Zapin Pecah Dua Belas memiliki fungsi utama yaitu sebagai hiburan.
Ini dapat dilihat dari seringnya tari Zapin Pecah Dua Belas dipersembahkan dan
dipertunjukan pada acara perkawinan, sunat rasul, di rumah – rumah penduduk
yang berhajat atau memperingati hari-hari besar Islam dan festival – festival tari
yang diadakan oleh daerah setempat, serta dapat dilihat dari gerakan kakinya yang
lincah, melangkah dengan sopan tanpa mengusik hamparan maupun melentur
lantai yang dipijak tetapi juga cukup menarik dan menghibur hati dengan diiringi
alat musik Gambus dan Marwas yang tidak terlalu kuat tetapi cukup sekedar

memberikan kepuasaan kepada telinga yang mendengar dan iringan kepada
pemain yang menari.
Tari ini ditarikan berpasangan dan maksimal 3 ( tiga ) pasang penari yang
hanya menggunakan pola lantai sederhana dan tidak menggunakan properti. Pada
ragamnya banyak menggunakan gerakan kaki sehingga gerakan tangan akan
mengikuti badan karena tumpuannya hanya pada kaki. Instrumen musik yang
digunakan adalah Gambus dan Marwas. Gambus yang dimainkan hanya satu buah,
gambus mulai dimainkan dari awal pertunjukkan tari Zapin Pecah Dua Belas
hingga akhir pertunjukkan tari tersebut. Gambus terbuat dari batang cempedak,
bagian bawah diberi rongga dan ditutup dengan kulit kambing dan memiliki senar.
Sedangkan Marwas yang dimainkan dalam mengiringi tari Zapin terdiri dari
empat buah marwas, yang dimainkan oleh empat orang pemain. Marwas terbuat
dari batang nangka atau batang kelapa serta dilengkapi dengan kulit kambing
sebagai penutup kedua sisi yang berfungsi untuk dipukul.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................

i


DAFTAR ISI .......................................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................

vi

DAFTAR TABEL ..............................................................................................

vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................
B. Identifikasi Masalah .................................................................................
C. Pembatasan Masalah ................................................................................
D. Rumusan Masalah ....................................................................................
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................


1
3
4
4
5
5

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan Teoritis
1. Pengertian Tari ....................................................................................
2. Pengertian Fungsi ................................................................................
3. Pengertian Bentuk Penyajian ...............................................................
4. Pengertian Zapin Pecah Dua Belas ......................................................
B. Kerangka Konseptual ...............................................................................

7
8
10
10
11


BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian .....................................................................................
Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................
1. Lokasi Penelitian .................................................................................
2. Waktu Penelitian ..................................................................................
Populasi dan Sampel ................................................................................
a. Populasi ...............................................................................................
b. Sampel .................................................................................................
Teknik Pengumpulan Data .......................................................................
1. Observasi .............................................................................................
2. Wawancara ..........................................................................................
3. Dokumentasi ........................................................................................
4. Studi Kepustakaan ...............................................................................
5.Teknik Analisis Data .............................................................................

13
14
14
14

14
14
15
15
15
16
17
17
18

A.
B.

C.

D.

BAB IV PEMBAHASAN
1. Etnografi di Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan .............................
1.1. Adat Istiadat ......................................................................................
iii

20
22

1.2. Kesenian dan Kebudayaan yang ada di Kecamatan Kerinci
Kabupaten Pelalawan ........................................................................

23

1.3. Mata Pencaharian ..............................................................................

26

2. Bentuk Penyajian ......................................................................................
2.1 Gerak .................................................................................................
2.2 Tata Busana dan Tata Rias ................................................................
2.3 Alat Musik Pengiring Tari .................................................................
3. Fungsi Tari Zapin Pecah Dua Belas .........................................................

27
27
49
51
54

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran .........................................................................................................

55
58

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

59

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Sekretariat DKP .............................................................................
Gambar 4.2 : Lambang DKP ................................................................................
Gambar 4.3 : Salah Satu Sanggar Kesenian di Kabupaten Pelaalawan ...............
Gambar 4.4 : Tata Busana dan Tata Rias Penari Wanita .....................................
Gambar 4.5 : Tata Busana dan Tata Rias Penari Pria ..........................................
Gambar 4.6 : Alat Musik Gambus .......................................................................
Gambar 4.7 : Alat Musik Marwas ........................................................................

v

23
23
26
51
52
54
55

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Nama kecamatan dan Ibukota Kecamatan Kabupaten Pelalawan ....
Tabel 4.2 : Ragam Gerak .....................................................................................

vi

20
29

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kecamatan Kerinci adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan ibu
kota Kabupaten Pelalawan yang terletak di Jalan Lintas Timur Sumatera
sehingga Kecamatan Kerinci menjadi pusat kegiatan dari Kabupaten Pelalawan,
yang memiliki luas wilayah 192,5 km2 ( Sumber Data : Kantor Camat
Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan )
Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu Kabupaten di provinsi Riau
yang terdapat berbagai ragam kesenian, mulai dari kesenian tradisi, modern
dan kesenian yang datang dari luar. Setiap daerah memiliki satu bentuk
kesenian yang menjadi identitas daerah tersebut. Masing-masing bentuk
kesenian daerah merupakan ciri khas dan menjadi corak budaya daerah asal
kesenian itu. Kesenian sebagai warisan produk budaya masa lampau yang
dipelihara dan dikembangkan masyarakat. Kesenian tradisional dalam
masyarakat berfungsi sebagai salah satu sarana dalam mencapai tujuan
bersama yakni kebahagiaan, hiburan dan komunikasi. Salah satunya kesenian
tradisional Kabupaten Pelalawan adalah seni tari. Jenis – jenis tari tradisi antara
lain Tari Badewo, Belian, Manumbai, tari Zapin Pecah Dua Belas dan lain
sebagainya.
Penulis akan membahas sebuah pokok bahasan tentang fungsi dan
bentuk Tari Zapin Pecah Dua Belas di Kecamatan Kerinci Kabupaten
Pelalawan. Tari Zapin Pecah Dua Belas telah ada sejak berdirinya Kerajaan

1

2

Pelalawan dan sampai sekarang masih sering ditampilkan . Dulunya tari ini
dibawa oleh para saudagar dan pemuka agama yang berasal dari Johor desa
Pelalawan, disamping mereka berdagang dan menyebarkan agama Islam.
Ketika kerajaan Pelalawan masih berdiri tahun 1811-1945 ( Tenas Efendy,
2010 : 18 ), setidak-tidaknya setiap minggu ada persembahan tari Zapin di
istana rajanya. Bahkan setelah kerajaan itu berakhir tahun 1946, tari ini masih
ditampilkan walaupun tidak sesering masa sebelumnya sampai raja Pelalawan
terakhir, Assyaidissyarif Tengku Said Harun Ibnu Sultan Hasyim, mangkat
pada tahun 1959 ( Tenas Efendy, 2010 : 18 ). Selain di istana, Zapin ini
ditarikan pula di rumah-rumah kediaman orang besar kerajaan atau di tempattempat adanya upacara seperti memperingati hari-hari besar Islam, helat
perkawinan dan sebagainya. Tradisi ini sudah berlangsung lama. Setelah
kerajaan Pelalawan berakhir dan rajanya mangkat, Zapin ini masih tetap
ditarikan sampai sekarang oleh orang untuk memeriahkan acara perkawinan,
sunat rasul, di rumah – rumah penduduk yang berhajat atau memperingati
hari-hari besar Islam dan festival – festival tari yang diadakan oleh daerah
setempat.
Dinamakan Tari Zapin Pecah Dua Belas dikarenakan adanya 12 ragam,
dimana ragam pertama dipecah-pecah menjadi ragam kedua atau berhubungan
dengan ragam kedua. Ragam kedua dipecah menjadi ragam ketiga atau
berhubungan dengan ragam ketiga, begitu seterusnya sampai dengan ragam ke
dua belas yang ditutup dengan Tahtum atau Sembah. Tari Zapin Pecah Dua
Belas ditarikan berpasangan dan maksimal 3 ( tiga ) pasang penari yang hanya

3

menggunakan pola lantai sebaris dan tidak menggunakan properti. Pada
ragamnya banyak menggunakan gerakan kaki sehingga gerakan tangan akan
mengikuti badan karena tumpuannya hanya pada kaki.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik dan ingin
mengangkat tarian tersebut menjadi topik penelitian dengan judul “Fungsi dan
Bentuk Tari Zapin Pecah Dua Belas di Kecamatan Kerinci Kabupaten
Pelalawan”.

B. Identifikasi Masalah
Dalam setiap penelitian sangat perlu diadakannya identifikasi masalah.
Hal ini dilaksanakan, agar penulis yang dilakukan menjadi terarah serta
cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Adapun beberapa yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah Fungsi Tari Zapin Pecah Dua Belas di Kecamatan
Kerinci Kabupaten Pelalawan ?
2. Bagaimanakah Bentuk Penyajian Tari Zapin Pecah Dua Belas di
Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan ?
3. Bagaimanakah Busana Tari Zapin Pecah Dua Belas di Kecamatan
Kerinci Kabupaten Pelalawan ?
4. Bagaimanakah Musik Pengiring Tari Zapin Pecah Dua Belas di
Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan ?
5. Bagaimanakah Makna Tari Zapin Pecah Dua Belas di Kecamatan
Kerinci Kabupaten Pelalawan ?

4

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diambil berdasarkan latar belakang dan juga
identifikasi masalah yang sebelumnya sudah dibahas di atas. Pembatasan
masalah digunakan untuk membatasi ruang pikir penulis dalam meneliti suatu
penelitian. Adapun pembatasan masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Fungsi Tari Zapin Pecah Dua Belas di Kecamatan
Kerinci Kabupaten Pelalawan ?
2. Bagaimanakah Bentuk Penyajian Tari Zapin Pecah Dua Belas di
Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan ?

D. Perumusan Masalah
Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, identifiksai
masalah dan pembatasan masalah, maka diperlukan rumusan masalah dalam
penelitian agar semakin terarah dalam pelaksanaanya. Kaelan (2012:69)
mengatakan, “Rumusan masalah ini memuat suatu pertanyaan singkat yang
harus dijawab dalam penelitian, dengan merinci aspek-aspek apa saja yang
akan dideskripsikan dalam suatu penelitian”.
Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut : ”Bagaimanakah Fungsi dan Bentuk Tari Zapin
Pecah Dua Belas di Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan ”.

5

E. Tujuan Penelitian
Menurut Bruce Chadwick ( 1991:45 ) “Pengertian tujuan penelitian
yaitu menggambarkan bagaimana jawaban atau pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang
dikemukakan akan memberikan informasi yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan administratif, praktis atau teoritis yang sesuai dengan
pertanyaan penelitian”.
Jadi jelas bahwa tujuan penelitian adalah sesuatu yang ingin dicapai
agar arah penelitian dapat mencapai sasaran yang diharapkan dan mendapat
gambaran yang jelas tentang hasil yang akan diperoleh. Sesuai dengan
perumusan masalah, tujuan dari penelitian ini dikembangkan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Fungsi Tari Zapin Pecah
Dua Belas di Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Bentuk Penyajian Tari
Zapin Pecah Dua Belas

di Kecamatan Kerinci Kabupaten

Pelalawan

F. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian pasti akan diperoleh hasil yang sangat bermanfaat.
Dengan adanya tujuan yang tertera di atas, maka terdapat juga beberapa
manfaat yang dapat diuraikan. Adapun manfaat penelitian tersebut adalah
sebagai berikut :

6

1. Sebagai masukkan bagi penulis dalam menambah pengetahuan
mengenai tari yang ada di Riau.
2. Diharapkan dapat menjadi acuan bagi orang yang ingin memperdalam
wawasan secara tulisan dan menambah investasi kebudayaan daerah
dalam tari.
3. Sebagai sumber informasi dan motivasi bagi setiap pembaca,
khususnya di bidang Seni Tari.
4. Sebagai referensi bagi penulis lainnya.
5. Dapat menambah pengetahuan tentang tari yang ada di Riau khususnya
Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan.
6. Menambah kajian pustaka bagi Universitas Negeri Medan khususnya
Kepustakaan Seni Tari.

56

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang dan hasil penulisan yang telah dilakukan,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Tari Zapin Pecah Dua Belas berfungsi sebagai hiburan bagi
masyarakat Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan. Tarian yang
bernafaskan Islam ini memiliki peran penting yang awalnya untuk
menyebarluaskan nilai-nilai Islam dan tunjuk ajar Melayu pada
zaman kerajaan. Setelah kerjaan berakhir, upacara-upacara adat di
kerajaan tidak lagi berlangsung kecuali untuk memeriahkan acara
pernikahan atau peringatan hari-hari besar Islam. Perannya sebagai
menyebarluaskan nilai-nilai Islam dan tunjuk ajar Melayu luntur
sehingga fungsi tari Zapin Pecah Dua Belas hanya untuk hiburan
semata. Ini dapat dilihat dari seringnya tari Zapin Pecah Dua Belas
dipersembahkan dan dipertunjukan pada acara perkawinan, sunat
rasul, di rumah – rumah penduduk yang berhajat

atau

memperingati hari-hari besar Islam dan festival – festival tari yang
diadakan oleh daerah setempat, serta dapat dilihat dari gerakan
kakinya yang lincah, melangkah dengan sopan tanpa mengusik
hamparan maupun melentur lantai yang dipijak tetapi juga cukup
menarik dan menghibur hati dengan diiringi alat musik Gambus dan
Marwas yang tidak terlalu kuat.

56

57

2.

Bentuk penyajian tari Zapin Pecah Dua Belas menyajikan tari yang
bersifat hiburan. Dulunya tarian ini ditarikan oleh penari laki-laki
saja. Dengan perkembangan zaman saat ini, tari Zapin Pecah Dua
Belas dapat ditarikan oleh penari wanita ataupun ditarikan
berpasang-pasangan dengan pola lantai sederhana yang tidak
menggunakan properti. Di dalam geraknya terdapat 12 ragam,
dimana ragam pertama dipecah menjadi ragam kedua atau
berhubungan dengan ragam kedua. Ragam kedua dipecah menjadi
ragam ketiga atau berhubungan dengan ragam ketiga, begitu
seterusnya sampai dengan ragam ke dua belas yang ditutup dengan
Tahtum atau Sembah. Tari Zapin Pecah Dua Belas pada umumnya
banyak menggunakan gerakan kaki, sedangkan gerakan tangan
kurang ditonjolkan. Posisi tangan kiri membentuk siku-siku dan
dirapatkan di sisi dada sebelah kiri serta jari tangan digenggam
sejajar dengan dada. Posisi tangan kanan bergerak sesuai dengan
gerak kaki yang dilangkahkan. Alat musik yang digunakan dalam
tari Zapin Pecah Dua Belas adalah 1 buah Gambus dengan cara
dipetik dan 4 buah Marwas dengan cara dipukul.

B. Saran
Setelah melaksanakan penulisan, penulis mengemukakan saran-saran
bagi pemecahan masalah-masalah yang ditemukan di lapangan, antara lain :

58

1. Diharapkan

kepada

pemerintah

setempat

semakin

mempererat

hubungannya dan saling kerjasama dengan Dewan Kesenian Pelalawan
agar dapat melestarikan dan menyelamatkan kesenian-kesenian daerah
Kabupaten Pelalawan khususnya.
2. Diharapkan bagi Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Kesenian agar
daapat memberikan perhatian dan perkenalan kepada forum yang lebih
luas, sehingga dengan sendirinya kesenian tradisional tersebut selalu
dapat dilestarikan.
3. Perlunya koordinasi yang baik dari pmerintahan Kabupaten Pelalawan
dalam meningkatkan mutu seni budaya tari Zapin Pecah Dua Belas.
4. Untuk penulisan yang lebih lanjut perlu adanya peningkatan yang
intensif agar data yang didapat lebih akurat dan lengkap