PERKEMBANGAN PTPN VI KABUPATEN KERINCI, JAMBI 1996-2013 (Analisis Sejarah Perekonomian).

PERKEMBANGAN PTPN VI KABUPATEN KERINCI, JAMBI 1996-2013
(Analisis Sejarah Perekonomian)

SKRIPSI
Diajukan Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
Ade Ayu Anggraeni Syafrijal
3103121001

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK
Ade Ayu Anggraeni Syafrijal, NIM. 3103121001. “Perkembangan
Perkebunan Teh PTPN VI Kabupaten Kerinci, Jambi 1996-2013 (Analisis
Sejarah Perekonomian)”. Pembimbing Skripsi Dra. Lukitaningsih, M.Hum.
Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah berdirinya Perkebunan Teh PT.
Perkebunan Nusantara VI Kabupaten Kerinci, perkembangannya dalam bidang
produksi, sarana-prasarana, karyawan dan wilayahnya, serta proses Nasionalisasi
Perkebunan Teh PT. Perkebunan Nusantara VI Kabupaten Kerinci.
Untuk memperoleh data-data tersebut, penulis mengadakan penelitian dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data
berupa wawancara, observasi, serta dokumen-dokumen terkait dari perusahaan.
Wawancara dilakukan dengan asisten bagian pengolahan, bagian SDM, mandor
serta karyawan pabrik. Dan data diolah dengan teknik pengolahan data analisis
kualitatif.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di dapatkan bahwa PT. Perkebunan
Nusantara VI terbentuk karena adanya proses nasionalisasi perkebunan di
Indonesia yang terjadi pada tahun 1959. Hingga akhirnya resmi menjadi PTPN VI
pada tahun 1966. Perkembangan Perkebunan Teh PTPN VI Kabupaten Kerinci di
pengaruhi oleh faktor produksi, sarana prasarana, wilayah serta karyawan.hal
inilah yang menjadikan Perkebunan Teh PTPN VI Kabupaten Kerinci mampu
menghasilkan teh yang berkwalitas. Selama masa eksistensinya, Perkebunan Teh
PTPN VI Kabupaten Kerinci ini telah memberikan banyak kontribusi bagi
masyarakat setempat baik dalam bidang ekonomi maupun pendidikan.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa terbentuknya PTPN VI Kabupaten Kerinci

dikarenakan adanya proses nasionalisasi perkebunan di Indonesia. Dan teh
berkwalitas yang dihasilkan oleh PTPN VI Kabupaten Kerinci tidak terlepas dari
perkembangan produksi, sarana prasarana, wilayah serta karyawannya. Serta
dengan adanya Perkebunan Teh PTPN VI Kabupaten Kerinci juga memberikan
pengaruh bagi masyarakat sekitar.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wataala,
karena berkat dan rahmatNya dan karunianyalah penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini dengan berjudul “Perkembangan Perkebunan Teh PTPN VI
Kabupaten Kerinci, Jambi 1996-2013 (Analisis Sejarah Perekonomian)” yang
merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Sarjana pada Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penuliasan Skripsi ini, masih belum sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran bagi siapa saja
yang membaca Sripsi ini, tentunya yang bersifat membangun bagi skripsi ini.
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak menerima masukan dan
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis mengucapakan
terimakasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Dr. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Medan
3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Medan
4. Bapak Drs.Sugiharto, M.Si Selaku pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Medan
5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku pembantu Dekan III Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Medan

6. Ibu Dra. Lukita Ningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing
Skripsi yang banyak memberikan bimbingan, dukungan, petunjuk dan
motivasi serta banyak meluangkan waktunya dalam membimbing penulis.
7. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
8. Bapak Pristi Suhendro Lukitoyo, S.Hum, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan juga Penguji Utama yang telah banyak memberikan petunjuk
dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

9. Bapak Drs. Yushar Tanjung M.Si dan Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku Dosen
Penguji yang telah banyak memberikan petunjuk serta masukan dalam
penyusunan skripsi ini.
10. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Sejarah serta staf pegawai Jurusan
Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
11. Staf pegawai PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro atas kerjasama dan telah
memberikan banyak bantuan dalam penelitian ini.
12. Yang sangat Tercinta dan Teristimewa Kedua Orang tua Penulis yaitu
Ayahanda Syafrijal Kamin, S.Pd dan Ibunda Sri Hastuti, yang senantiasa
mencurahkan kasih sayang, dorongan, semangat, dan dukungan baik moril
maupun materil serta doa yang tiada terkira untuk penulis. Kiranyalah tanpa
mereka, maka penulis tidak akan pernah menjadi seperti sekarang ini.
13. Spesial untuk kakak dan adik penulis yang tersayang, Mbak Cikita Wulandari,
AMd, Keb, Adikku Nurul Asfariza, serta seluruh keluarga besar penulis yang
selalu memberikan dukungan.

14. Saudari-saudari terkasih penulis yang sejak awal sampai saat ini tinggal di
kontrakan yang sama yang selalu mendukung penulis yaitu Ella Sunarti,
Asliyani Siregar, Sri Guswinda Siregar, Shabrina Amalia, Raminah, Adinda
Siti Fatimah Sitepu, Nurjannah Simamora, Purnama Ramadhani dan Khairani

Siregar.
15. Sahabat penulis dalam suka maupun duka yaitu Wak Risa Christina dan Wak
Fatrika Manurung, sista Ayi Dayma serta Abdul Muis. Juga seluruh keluarga
besar kelas B-Reguler 2010, teman-teman PPLT SMA N 1 Talawi dan seluruh
teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terkhusus untuk yang terspesial Tegar Giri Suharseno, terima kasih atas segala
kebersamaan, nasehat, canda, tawa, bantuan, kesabaran

serta semangat yang

diberikan kepada penulis.

Medan,

Agustus 2014

Ade Ayu Anggraeni. S
NIM. 3103121001


DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang ....................................................................................
Identifikasi Masalah ............................................................................
Rumusan Masalah ...............................................................................
Tujuan Penelitian..................................................................................
Manfaat Penelitian................................................................................

1

4
5
5
5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Konsep ................................................................................
1. Perkembangan Perkebunan..............................................................
2. Perkebunan ......................................................................................
3. Tanaman Teh ...................................................................................
B. Kerangka Berpikir ...............................................................................

7
7
8
9
11

BAB III : METODE PENELITIAN
A.

B.
C.
D.
E.

Metode Penelitian ................................................................................
Lokasi Penelitian .................................................................................
Sumber Data ........................................................................................
Teknik Penumpulan Data ....................................................................
Teknik Analisis Data ............................................................................

13
13
14
14
15

BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................................
1. Kabupaten Kerinci ...........................................................................

2. Kecamatan Kayu Aro .......................................................................
B. Perkebunan di Indonesia ......................................................................
1. Perkembangan Perkebunan di Indonesia .........................................
2. Perkembangan Perkebunan Teh di Indonesia ..................................
C. Sejarah Berdirinya Perkebunan Teh PTPN VI Kabupaten Kerinci .....
1. PT. Perkebunan Nusantara VI (PERSERO).....................................
2. PTPN VI Kabupaten Kerinci Unit Usaha Kayu Aro .......................
D. Perkembangan PTPN VI Kabupaten Kerinci .......................................

16
16
22
25
25
32
36
36
45
48


1.
2.
3.
4.

Produksi ...........................................................................................
Sarana Prasarana ..............................................................................
Karyawan .........................................................................................
Wilayah ............................................................................................

48
58
59
62

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................................... 67
B. Saran ..................................................................................................... 68
DAFTAR NARASUMBER ........................................................................... 66
DAFTAR WAWANCARA ............................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Pembagian Kecamatan, Desa dan Kelurahan di Kab. Kerinci.......... 19
Tabel 2 : Wilayah Kerja dan Bidang Usaha ..................................................... 37
Tabel 3 : Data Produksi Teh Ortodox di Pabrik Kayu Aro .............................. 48
Tabel 4 : Data Produksi Teh CTC .................................................................... 55
Tabel 5 : Fasilitas Rumah Karyawan ............................................................... 59
Tabel 6 : Data Jumlah Karyawan di Unit Usaha Kayu Aro ............................. 60
Tabel 7 : Luas Wilayah Unit Usaha Kayu Aro Tahun 2013 ........................... 62
Tabel 8 : Luas Wilayah Unit Usaha Kayu Aro Tahun 1998 ............................ 64
Tabel 9 : Perkembangan Perkebunan Teh PTPN VI Kabupaten Kerinci Unit
Usaha Kayu Aro ................................................................................. 65

.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tanpa tahun. Perkebunan Indonesia Dimasa Depan. Jakarta Pusat:
Yayasan Agro Ekonomika
Arikunto, Suharsimi. 2006. Proposal Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Badan Pusat Statistik, 2013. Kerinci Dalam Angka 2013. BPS Kabupaten Kerinci:
Kerinci. http://www.scribd.com/doc/215862051/Kerinci-Dalam-Angka2013 (29/06/2014)
Hasibuan, S.P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Kanumoyoso, Bondan. 2001. Nasionalisasi Perusahaan Belanda di Indonesia.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Kartodirjo, Sartono dan Djoko Suryo. 1991. Sejarah Perkebunan di Indonesia.
Yogyakarta: Aditya Media
Moedjanto, G. 1988. Indonesia Abad Ke-20 Dari Kebangkitan Nasional sampai
Linggarjati. Yogyakarta: Kanisius
Setiawati, Ita dan Nasikun. 1991. Teh Kajian Sosial – Ekonomi. Yogyakarta:
Aditya Media
Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Soehardjo, dkk. Tanpa tahun. Vademecum Bidang Tanaman Teh. PT. Perkebunan
Nusantara IV (PERSERO)
Soekanto, Soerjono. 1983. Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. Jakarta:
Ghalia Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya, Indonesia telah mengenal sistem kebun sebagai sistem
perekonomian tradisional dengan penanaman tanaman-tanaman seperti kopi, lada,
kapur barus dan rempah-rempah, jauh sebelum bangsa Barat datang ke Indonesia
yang kemudian memperkenalkan sistem perkebunan dengan menanamkan
tanaman-tanaman seperti tembakau, sawit, karet, teh dan tebu, yang diwujudkan
dalam bentuk usaha yang berskala besar, penggunaan lahan yang luas, pembagian
kerja, penggunaan tenaga kerja upahan, teknologi yang modern, serta pemasaran
Internasional.
Di Indonesia, sistem perkebunan berkembang pesat seiring dengan
berakhirnya sistem tanam paksa 1870. Walaupun tanaman-tanaman ekspor seperti
kopi, lada, indigo (pewarna kain), tembakau, dan gula, sudah diusahakan rakyat
dalam sistem tanam paksa (1830-1870). Namun dengan adanya sistem liberal dan
dengan di umumkannya Undang-undang Agraria 1870, benar-benar membuka
lembaran baru bagi sejarah perkebunan Indonesia.
Selama zaman Liberal (1870-1900), kapitalisme swasta memainkan
pengaruh yang sangat menentukan terhadap kebijakan penjajahan. Pemilik modal
Belanda maupun internasional mencari peluang-peluang baru bagi investasi dan
eksploitasi bahan-bahan mentah, khususnya di daerah-daerah luar jawa.

Penaklukan-penaklukan di daerah-daerah luar Jawa telah memperluas
wilayah kekuasaan Belanda dan daerah-daerah tersebut menjadi fokus yang lebih
penting dari pada Jawa dalam pembangunan ekonomi baru.
Di

Sumatera,

para

pengusaha

perkebunan

dari

Belanda

mulai

mengembangkan usahanya sekitar tahun 1863-1870. Perkebunan pertama yang
terbentuk di Sumatera adalah perkebunan tembakau yang di buka di pantai Timur
Sumatera tahun 1863 oleh Jacobus Nienhuys, seorang berkebangsaan Belanda,
yang pada akhirnya disebut sebagai pelopor pertama penanaman tembakau di
Deli. Hal ini juga menarik J.H. Marinus untuk membuka perkebunan teh di sekitar
Siantar pada tahun 1886, disusul dengan dibukanya pula perkebunan teh di
Sumetera Barat dan Sumatera Selatan setelah dibentuknya jalur kereta api dan
hubungan telepon antara tahun 1883-1888.
Teh di Sumatera Barat pertama kali ditanam oleh L. van Warmele, pada
tahun 1903 di perkebunan Akar Gadang. Perluasan perkebunan teh besar-besaran
di Sumatera Barat terjadi sesudah tahun 1927.
Kolonial Belanda melakukan ekspansi ekonomi di Kerinci pada tahun
1925 melalui sebuah perusahaan bernama Namlodse Venotchhaaf Handle
Veriniging Amsterdam (NV. HVA). Mereka melakukan penebangan hutan di kaki
Gunung Kerinci tepatnya di suatu daerah yang bernama Kayu Aro untuk dijadikan
perkebunan teh. Kayu Aro yang pada masa itu masih menjadi bagian dari wilayah
Sumatera Barat juga menjadi salah satu wilayah yang dijadikan perkebunan teh
yang terluas di Sumatera Barat yaitu 2.590 Ha pada tahun 1940 (Setiawati,
Nasikun, 1991: 16).

Perkebunan yang dirintis tahun 1925 ini merupakan perkebunan teh tertua
di Indonesia. Selain itu, kini dengan luas 3.014,60 Ha ini membuat perkebunan
teh ini menjadi perkebunan teh dalam satu hamparan terluas di dunia. Disamping
itu, dengan ketinggian mencapai 1.400-1.600 Mdpl (meter diatas permukaan laut),
kebun teh Kayu Aro merupakan perkebunan teh tertinggi kedua di dunia setelah
perkebunan teh Darjeeling di kaki Gunung Himalaya, India.
Bibit tanaman teh mulai ditanam pada tahun 1929, dan dikarenakan
tanaman teh mulai menghasilkan pucuk-pucuk teh yang berkualitas, maka pada
tahun 1932 perusahaan NV. HVA mendirikan pabrik. Dan mulai sejak itu teh
Kayu Aro menghasilkan jenis teh hitam atau dikenal juga dengan nama teh
Orthodoks.
Dikarenakan
pemeliharaan,

pengawasan

pemetikan,

dengan

pengolahan,

kualitas
pengemasan

tinggi

dimulai

hingga

dari

pengiriman

menjadikan teh ini sebagai teh dengan kualitas terbaik di dunia. Namun, tidak
banyak masyarakat Indonesia yang mengenal teh Kayu Aro ini, apalagi
perkebunannya. Hal ini di karenakan hasil produksinya dengan kualitas terbaik
atau Grade 1 di ekspor keluar negeri seperti Eropa, Russia, Timur Tengah,
Amerika Serikat, Asia Tengah, Pakistan, dan banyak lagi. Sementara di Indonesia
sendiri jarang sekali kita menemui teh ini, jika pun ada maka kita hanya akan
menemukannya di Kerinci dan Sumatera Barat serta beberapa daerah lain namun
dalam jumlah yang tidak banyak dengan kualitas campuran atau Grade II dan
Grade III.

Pada tahun 1959, perkebunan milik Belanda ini diambil alih oleh
Pemerintah Republik Indonesia. Sejak saat itu perkebunan Kayu Aro mengalami
beberapa kali perubahan status dan manajemen, yang hingga pada akhirnya pada
tahun 1996, perkebunan teh Kayu Aro dan beberapa PTP lainnya yang ada di
Sumatera Barat dan Jambi di konsilidasi menjadi PTP Nusantara VI (Persero).
Salah satu alasan yang menarik peneliti untuk melakukan penelitian lebih
lanjut adalah mengenai proses produksi teh ini hingga menjadi teh yang disebutsebut sebagai teh dengan kualitas terbaik yang membuatnya menjadi teh yang di
konsumsi oleh keluarga kerajaan Inggris dan Belanda.
Di samping itu, hal lain yang menarik peneliti adalah mengapa teh dengan
kualitas terbaik yang di ekspor hingga ke negeri Eropa ini tidak dapat dinikmati
oleh masyarakat Indonesia. Dengan ini peneliti akan melakukan penelitian dengan
judul ”Perkembangan Perkebunan Teh Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi,
1996-2013” dengan menggunakan sudut analisis sejarah perekonomian.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di paparkan, maka peneliti
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Sejarah berdirinya Perkebunan Teh PTPN VI Kabupaten Kerinci
2. Perkembangan Perkebunan Teh PTPN VI Kabupaten Kerinci
C. RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya Perkebunan Teh PTPN VI
Kabupaten Kerinci?
2. Bagaimana perkembangan Perkebunan Teh PTPN VI Kabupaten
Kerinci?
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun penelitian yang akan dilakukan oleh penulis ini memiliki beberapa tujuan,
diantaranya:
1. Untuk

mengetahui

bagaimana

sejarah

singkat

terbentuknya

perkebunan teh PTPN VI Kabupaten Kerinci
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan perkebunan PTPN VI
Kabupaten Kerinci
E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun dengan dilaksanakannya penelitian ini, penulis berharap hasil
penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
perkebunan khususnya di Kabupaten Kerinci serta menjadi masukan bagi
peneliti dalam pengembangan mutu pendidikan melalui pengetahuan
tentang sejarah lokal di Indonesia
2. Bagi tenaga pengajar, sebagai bahan reverensi dalam pengajaran sejarah
lokal mengenai perkebunan
3. Bagi masyarakat, sebagai penambah wawasan tentang sejarah lokal
sehingga

dapat

melestarikannya

menimbulkan

kesadaran

untuk

menjaga

dan

4. Bagi perusahaan, diharapkan dapat menjadi masukan untuk peningkatan
atau perbaikan di bagian-bagian yang di perlukan
5. Bagi pembaca, untuk menambah pengetahuan dengan memperkenalkan
perkebunan yang ada di Kabupaten Kerinci
6. Bagi UNIMED, untuk menambah kelengkapan pembendaharaan karya
ilmiah

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan,

maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Perkebunan teh milik PT.Perkebunan Nusantara VI Unit Usaha Kayu Aro
dibuka pada tahun 1925 oleh perusahaan Belanda bernama Namlodse
Venotchaaf Handle Veriniging Amsterdam (NV HVA).
2. Penanaman teh pertama kali dilakukan pada tahun 1929, dan pabriknya
didirikan pada tahun 1932.
3. PT. Perkebunan Nusantara VI merupakan BUMN yang mengalami proses
Nasionalisasi pada tahun 1959 dan resmi menjadi PTPN VI (PERSERO)
pada tahun 1996.
4. PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro sejak awal di buka hingga tahun 2010
memproduksi Teh Hitam dengan Sistem Pengolahan Orthodox. Dan mulai
tahun 2011 hingga sekarang perusahaan telah menambah sistem baru
dalam pengolahannya yaitu Sistem Pengolahan CTC.
5. Perkebunan Unit Usaha Kayu Aro mampu menghasilkan bubuk-bubuk teh
kwalitas terbaik dan di ekspor hingga ke Mancanegara. PTPN VI Unit
Usaha Kayu Aro memiliki sarana dan prasarana yang sangat lengkap dan
mandiri dalam proses produksinya.

6. PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro meningkatkan kesejahteraan karyawannya
dengan cara memberikan fasilitas dalam segala bidang seperti Perumahan,
Jaminan Kesehatan, Pendidikan, dan Tunjangan Hari Tua.
7. Semakin tahun luas wilayah milik PTPN VI Unit Usaha Kayu Aro
Semakin berkurang hal ini dikarenakan kontribusi dan pelayanan
Perusahaan terhadap masyarakat dalam bentuk pembangunan Sekolah,
Rumah Ibadah, Pemancar Televisi, Kantor Pos, Bank, dsb.

B.

SARAN

1. Diharapkan agar dapat memperluas wilayah pemasaran dalam negeri agar
seluruh masyarakat Indonesia juga dapat menikmati bubuk teh yang
dihasilkan Perkebunan Unit Usaha Kayu Aro.
2. Diusulkan agar PT. Perkebunan Nusantara VI mempertimbangkan untuk
pemasaran di dalam negeri bagi bubuk-bubuk teh dengan kwalitas terbaik
agar teh dengan kwalitas tinggi yang di hasilkan juga dapat dinikmati oleh
masyarakat Indonesia
3. Untuk semua masyarakat Kerinci agar turut menjaga dan melestarikan
Perkebunan Teh Unit Usaha Kayu Aro karena selain sebagai lahan
perekonomian perkebunan ini juga penuh dengan nilai-nilai historis dan
nilai wisata.