Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Group Facebook HIMPPAR(Studi Deskriptif Penggunaan Group Facebook Himpunan Mahasiswa Papua Barat di UKSW Salatiga) T1 362010041 BAB II

BAB II
KAJIAN TEORI
Di dalam bab ini akan dibahas beberapa teori yang menjadi landasan dari
analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Teori tersebut adalah Media
Baru dan Komunikasi Kelompok dan Antropologi Budaya
2.1.

Media Baru untuk Komunikasi Termediasi Internet(CMC)
Para pemikir second media age berpendapat bahwa pertumbuhan internet

adalah reaksi terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terbatasi dan tidak setara
bagi broadcast (Holmes, 2012 : 94). Internet dapat diterapkan dalam artian lebih
luas untuk melibatkan kisaran lingkungan yang terbentuk secara teknis dimana
individu-individu mengalami suatu lokasi yang tak bisa direduksi pada sekedar
ruang fisik (Ostwald, 1997:95).
Dengan 2 pernyataan diatas berarti arah pertumbuhan komunikasi dan pola
medianya mulai bergeser. Dari penggunaan media yang broadcast (penyebaran
yang dalam hal ini satu arah) menuju ke internet yang lebih bisa menutup
kebutuhan komunikasi di era sekarang ini. Sisi praktis menggunakan internet
sebagai media komunikasi adalah dapat dijangkau dimanapun, meski tanpa
bertatap muka atau bisa diterjemahkan dalam bahasa Inggris Computer Mediated

Communication (CMC) dimana hal ini didukung oleh ungkapan Shel Holtz pada

1999 dalam bukunya “Public Relation on the Net” yaitu “berbicara atas nama
perusahaan, telah mempertimbangkan penggunaan internet sebagai salah satu
strategi komunikasi public relation karena sifat Internet sebagai media sosial
adalah wadah komunikasi yang memungkinkan informasi cepat sampai ke publik,
siapapun dapat mengakses internet, dan tidak terbatas ruang dan waktu”.
(Holtz,1999:3)
Media baru dengan segala fiturnya mampu berperan dalam menjadi media
komunikasi yang praktis, bahkan dikatakan lebih dari sekedar kemampuan untuk
broadcast. Dalam kondisi seperti ini berarti media baru memiliki suatu peranan.

Komunikasi yang termediasi semacam ini bukan berarti melepaskan diri dari
komunikasi tatap muka (Holmes, David 2012:33). Komunikasi sebagai ritual yang
8

mana terkait dengan istilah berbagi, partisipasi, perkumpulan, persekutuan, dan
memiliki kepercayaan bersama, dengan tujuan kepuasan bersama dan bergantung
pada persaman emosi (James Carey, 1975).


Bahkan tanpa bertatap muka,

komunikasi yang termediasi internet dapat tetap berlangsung.
“Social Media is a group of internet based applications that build on the
ideological and technological foundation of web, and that allow the creation and
exchange. Web is a platform whereby content and applications are no longer
created and published by individuals, but instead are continuously modified by all
users in a participatory and collaborative fashion. User generated content can be
seen as the sum of all the ways in which people make use of Social Media.

(Kaplan & Heinlein, 2012). Kaplan dan Heinlein berpikir lebih jauh tentang
sosial media yaitu untuk membawa perubahan. Penciptaan dan pertukaran dalam
CMC mampu menciptakan perubahan dalam penggunaannya sebagai ‘peranan’

tanpa perlu bertatap muka.
2.2 Jaringan Komunikasi
François Cooren dalam Encyclopedia of communication theory menulis
pandangan yang unik tentang networking, khususnya dari sudut pandang ilmu
komunikasi. “Several key concepts have been developed over the years to account
for the constitution of the hybrid and plural world we live in. One of the most

important is spokesperson, or macroactor, in that it shows how a given (human or
nonhuman) actor can become a network (and vice versa); hence the expression
actor –network. Acting and/ or speaking in the name of, on behalf of, and/or in the
stead of something or someone else, that is, macroacting, is indeed the main way
by which collectives or networks are constituted. Once an agent is recognized and
acknowledged as acting or speaking in the name of others, whether they are a
collection of individuals (a we) or a collective (an it), these others can be said not
only to have an identity—they start to exist as a we or as an entity, an it—but also
to act from a distance, that is, to tele-act or telecommunicate”. Sesuai dengan

batasan penelitian sebelumnya yaitu bagaimana group facebook HIMPPAR
sebagai suatu jaringan komunikasi berperan bagi anggotanya.
9

Dengan pisau teori ini melalui point-pointnya yaitu agent, speaking in the
name of others, whether they are a collection of individuals (a we) or a collective
(an it), these others can be said not only to have an identity—they start to exist as
a we or as an entity, an it—but also to act from a distance, that is, to tele-act or
telecommunicate, akan membantu menjelaskan hubungan dari peran-peran yang


dijalankan oleh group facebook HIMPPAR sebagai suatu jaringan komunikasi
dimana ada aktor dibelakangnya, sehingga mampu menciptakan ataupun merubah
sesuatu bagi anggotanya.
2.3 Komunikasi Kelompok dan Group Facebook
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy
Mulyana, 2005). Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung
antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat,
pertemuan, konferensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon
(dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi
secara tatap muka antara tiga orang tau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui,
seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggotaanggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain
secara tepat. Dalam pengertian komunikasi kelompok menurut para ahli diatas,
terdapat beberapa point penting, yaitu: dilalui menurut tatap muka, memiliki
partisipan lebih dari 3 orang, bekerja dibawah arahan seorang pemimpin,
membagi tujuan atau sasaran bersama, anggota kelompok memiliki pengaruh atas
satu sama lain.
Group dalam Facebook merupakan salah satu fitur yang disediakan untuk
mengirim pesan ke semua anggota kelompok, diskusi, ,mengajukan dan

menjawab pertanyaan, mengundang anggota baru untuk bergabung dengan
percakapan, posting link, posting pekerjaan, menunjukkan keahlian dengan tujuan
untuk membangun semangat anggota, dll. Fitur ini menyediakan fungsi group
sebagaimana mestinya. Memungkinkan untuk membentuk kelompok yang khusus
untuk perusahaan pribadi yang hanya mencakup karyawan atau pelanggan untuk
10

brainstorming ide produk atau pemasaran, misalnya. Sangat memungkinankan
untuk mengumpulkan kelompok dengan topic tertentu.
Dilihat dari fungsinya, group dalam facebook memenuhi poin-poin dari
komunikasi kelompok menurut para ahli kecuali poin pertama, yaitu dilalui
menurut tatap muka. Namun, seperti disebutkan diatas, bahwa komunikasi yang
termediasi semacam ini bukan berarti melepaskan diri dari komunikasi tatap muka
(Holmes, David 2012:33). Komunikasi kelompok melalui internet tetap mampu
melakukan kegiatan berbagi, partisipasi, perkumpulan, persekutuan, dan memiliki
kepercayaan bersama, dengan tujuan kepuasan bersama dan bergantung pada
persaman emosi layaknya group dengan komunikasi yang konvensional.
2.3 Antropologi Budaya
Budaya merupakan hal yang krusial di era ini,seperti menurut Litvin
(1977) bahwa dunia sedang menyusut dan kapasitas untuk memahami

keanekaragaman budaya sangat diperlukan namun tetap pemahaman atas nilainilai budaya sendiri merupakan prasyarat untuk mengidentifikasi dan memahami
nilai-nilai budaya lain. Dengan mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk
berhubungan dengan orang lain, kita memperoleh pemahaman dan penghargan
bagi kebutuhan, aspirasi, perasaan dan masalah manusia.
Antropologi budaya mempelajari segi-segi kebudayaan manusia yang
didalamnya mencakup sikap, tingkah laku manusia, cara berfikir, pandangan
hidup, penilaian tentang baik dan buruk (depdikbud, 1981)
Tujuan dari komunikasi salah satunya adalah pengalaman dan memenuhi
kebutuhan. Antropologi budaya atau pemahaman akan budaya dalam penelitian
ini didasarkan dalam mempelajari peranan dari group facebook HIMPPAR di
UKSW. Peranan yang secara empirik berupa rekam interaksi untuk memenuhi
kebutuhan seorang atau kelompok serta hasil wawancara membawa dampak yaitu
perubahan.
Perubahan dalam konsep antropologi yaitu secara nilai (gagasan kolektif
tentang apa yang dianggap baik, penting, diinginkan, dan dianggap layak,
sekaligus tentang yang tidak baik, tidak penting, tidak diinginkan, dan tidak layak
11

dalam sebuah kebudayaan). Secara Sikap (sebagai pemeran aktif dalam suatu
kedudukan didalam masyarakatnya) dan secara Perilaku.1

2.4

Penelitian Sebelumnya
Penelitian dengan topik serupa pernah dilakukan oleh beberapa peneliti

sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk mempelajari penelitianpenelitian terdahulu agar dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti dalam
melakukan penelitian ini.

Tabel 2.4.
Previous Studies
Researcher

Title

Methods

Result

Critical
discourc

e
analysis

Chinese
immigrants
may
integrate in terms of broad
American behaviors but not
American values and that they
still attach great importance to
native Chinese values by using
Chinese ethnic internet (CEI)

Access to the
Contain
internet in the
Analysis
context of
community
participation and

community
satisfaction

individuals
living
in
communities with access to the
internet are more likely to be
involved in their communities,
and individuals that inhabit
communities with internet
access are also more likely to
be
satisfied
by
their
communities than

Srinivas R.Melkote The role of the
& D.J. Liu (2000):

internet in
forging a
pluralistic
integration

Mohan J. DuttaBergman Purdue
University,USA(200
5)

individuals who live in
communities that are deprived
of internet access.
Joo-Young Jung
University of Tokyo,
Japan.

1

The influence of
social

environment on

Contain
Analysis

ateri ajar a tro diu duh dari ir i aros ita. logspot. o

12

Among the internet-using
adolescents, their internet
connectedness patterns differ
pada

april

5.

Yong-Chan Kim

internet
connectedness
of adolescents in
Seoul,

University of
Alabama, USA.
Wan-Ying Lin
University of
Southern California,
USA. Pauline Hope
Cheong, State
University of New
York, USA.

by the nature of their social
environments.

Singapore and
Taipei

Dhavan V. Shah

Information and
Expression in a
Jaeho Cho
Digital Age
William P. Eveland, Modeling
Internet Effects
JR.
on Civic
Nojin Kwak
Participation

Contain
Analysis

Jay L . Lemke

semiotics Discourse analysis reveals a
complex
system
of
heteroglossic relations among
the various viewpoints within
the organization. processes of
organizational change were
influence by the new medium
of wide scale communication.

CityUniversity
New York

Discourse and
organizational
Of
dynamics:websit
e
communication
and institutional
change

13

Internet as a source of political
information and a sphere for
public
expression.
online
media complement traditional
media to foster political
discussion
and
civic
messaging. These two forms of
political expression, in turn,
influence civic participation.
Other variable orderings are
tested to compare the theorized
model to alternative causal
specifications
the
model
produces
the
best
fit,
empirically and theoretically,
with the influence of the
Internet,
rivaling
the
mobilizing power of traditional
modes of information and
expression.

Barry Welman
Anabel Quan Haase
University of Toronto

James Witte

Does the
Internet
Increase,
Decrease,or
Supplement
Social Capital?

Critical
discourc
e
analysis

Clemson University

Keith Hampton
Massachusetts Institute of
Technology

Social
Networks,
Participation,
and Community
Commitment

The authors find that people’s
interaction online supplements
their
face-to-face
and
telephone
communication
without
increasing
or
decreasing it. Heavy Internet
use is associated with increased
participation
in
voluntary
organizations and politics.
Further support for this effect
is the positive association
between offline and online
participation
in
voluntary
organizations and
politics. The effects of the
Internet are not only positive:
The heaviest users of the
Internet are the least committed
to online community. Taken
together, this evidence suggests
that the Internet is becoming
normalized as it is incorporated
into the routine practices of
everyday life.

Aldon Hynes

The internet
and the large
group :
technological
possibilities in
a new age

Critical
discourc
e
analysis

14

Uses of the internet including
the benefits, challenges to
overcome and issues involved,
then discuss some of the
specific applications that can
be made from a fuller
understanding of a group
process on the internet, with
the aim of focusing on many
new opportunities for growth
in all aspects of group analytic
psychotheraphy.

Penelitian Peranan Group Facebook HIMPPAR (Studi Deskriptif
Penggunaan Group Facebook Himpunan Mahasiswa Papua Barat di UKSW
Salatiga) menjadi berbeda karena unit pengamatan yang unik, yaitu etnis yang
memiliki stereotipe sangat berbeda di Indonesia sementara didalamnya terdapat
pula keberagaman yang tinggi (tidak seperti orang tionghoa di US yang homogen)
namun disatukan dalam group facebook HIMPPAR. Analisa akan peran group
facebook HIMPPAR sebagai suatu jaringan komunikasi yang lalu akan menjawab
teori media baru yang praktis dan membawa perubahan.
2.6

Kerangka Pikir
Model dari peranan penggunan Group Facebook etnis Papua di UKSW
UKSW
Group Facebook Etnis Papua
Deskripsi Penggunaan ( aktifitas dalam kotak = CMC)
Anggota aktif setiap Group Facebook Etnis
a

c

b

Peranan bagi
Adaptasi :
1. Nilai
2. Sikap
3. Perilaku

d
Pembuktian
teori

(Holtz,1999)
dan (Kaplan &
Haenlein,
2012).

Ket: Semua skema dalam kerangka pikir didalam kotak besar UKSW masuk
dalam konsep suatu jaringan Komunikasi.

15

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jurnalisme Warga Salatiga Via Facebook: Studi Diskriptif Peran Jurnalisme Warga dalam Group Facebook Kabar Salatiga T1 362009081 BAB I

0 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jurnalisme Warga Salatiga Via Facebook: Studi Diskriptif Peran Jurnalisme Warga dalam Group Facebook Kabar Salatiga T1 362009081 BAB II

0 2 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jurnalisme Warga Salatiga Via Facebook: Studi Diskriptif Peran Jurnalisme Warga dalam Group Facebook Kabar Salatiga T1 362009081 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Group Facebook HIMPPAR(Studi Deskriptif Penggunaan Group Facebook Himpunan Mahasiswa Papua Barat di UKSW Salatiga)

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Group Facebook HIMPPAR(Studi Deskriptif Penggunaan Group Facebook Himpunan Mahasiswa Papua Barat di UKSW Salatiga) T1 362010041 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Group Facebook HIMPPAR(Studi Deskriptif Penggunaan Group Facebook Himpunan Mahasiswa Papua Barat di UKSW Salatiga) T1 362010041 BAB IV

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Group Facebook HIMPPAR(Studi Deskriptif Penggunaan Group Facebook Himpunan Mahasiswa Papua Barat di UKSW Salatiga) T1 362010041 BAB V

0 0 40

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Group Facebook HIMPPAR(Studi Deskriptif Penggunaan Group Facebook Himpunan Mahasiswa Papua Barat di UKSW Salatiga) T1 362010041 BAB VI

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Group Facebook HIMPPAR(Studi Deskriptif Penggunaan Group Facebook Himpunan Mahasiswa Papua Barat di UKSW Salatiga)

0 1 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Group Facebook HIMPPAR(Studi Deskriptif Penggunaan Group Facebook Himpunan Mahasiswa Papua Barat di UKSW Salatiga)

0 0 5