Persentil, Semua Soal SNMPTN Harus Diisi.
h:~:"~~)Pikiran
345
19
.
OPeb 'OM-;;;
Persentil,
o Rabu
SeJas3
20
Rakyat
6
21
7
22
o Apr 0
C
8
23
0
Ki1mis
9
1C
24
Jumat
--o
11
12
25
26
M;j- ilrJ~-;- 0 J-;;j-c5 "Ags
Adang Surahman dalam jumpa pers di
Rektorat ITB, Senin (29/6).
Dengan sistem penilaian sebelumnya
pun, mata pelajaran yang terkesan sulit seperti fisika, raihan nilai siswa cenderung
rendah. Penyebabnya bisajadi siswa "kurang berminat" mengeIjakannya. "Padahal
setiap mata pelajaran itu sarna pentingnya
untuk diujikan. Tidak mungkin kami
mengujikan mata pelajaran yang tidak penting," katanya.
Untuk itu, dengan sistem persentil ini setiap mata pelajaran akan mendapat porsi
yang sarna dalam penilaian. Pa~alnya, skor
yang diperoleh siswa tidak langsung dijumlahkan, tetapi diperingkat dahulu dengan
penghitungan "persentil= 100 x (1-peringkat siswa/peserta)". Artinya, lolosnya siswa
tergantung dari jumlah skor setiap mata
pelajaran, peringkat skornya secara nasional, dan jumlah peserta.
Mereka dengan nilai tinggi di salah satu
mata pelajaran, belum tentu lolos jika lemah di pelajaran lain. "Intinya, mereka
yang lolos adalah yang nilainya bagus di setiap mata uji. Ini juga akan mengurangi
DUDI
27
OSep
---
Humas
Unpad
--
-
OOkl
15
16
~? _~
ONov
31
OCes
angka drop out," katanya.
Berbeda dengan sistem penilaian sebelumnya, sistem persentil menyebabkan para siswa tidak bisa menghitung peluang 10los mereka berdasarkan perhitimgan skor.
"Karena dari rumus tadi kan siswa tidak tahu posisi kompetitor mereka sehingga tidak
bisa mengetahui peringkat nilainya," katanya.
Kendati demikian, sistem persentil pun
mempunyai kelemahan meski tidak begitu
besar. Kelemahannya yaitu dua siswa dengan selisih nilai yang tidak begitu besar,
hasil skor yang telah diperingkat tidak akan
berbeda.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif SNMPTN 2009 Panitia Lokal (Panlok) Bandung Asep Gana Suganda menuturkan,
SNMPTN di Bandung pada 1-2 Juli 2009
akan diikuti 25.378 peserta di sera~s sublokasi yang tersebar dari Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi, Bandung hingga Jalan Buahbatu, Bandung.
"Sementara itu, yang ditolak karena tidak
memeni.1hisyarat administrasi ada lima belas orang," tuturnya. (A-167) ***
SUGANDI/"PR"
2009
28
Harus Diisi
GALON peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2009 melakukan
daftar ulang di ruang serbaguna ITB, pekan lalu. Akibat hasil Ujian Nasional (UN) yang belum
selesai hingga hari terakhir pendaftaran SNMPTN, 59 siswa di Jawa Barat (Jabar) tidak bisa'mengikuti SNMPT!! ~9. *_
.'0 .
KJiping
14
13
Semua Soal SNMPTN
BANDUNG, (PR).Dengan sistem penilaian persentil, siswa
harus mengeIjakan semua mata pelajaran
yang diujikan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
2009. Pasalnya, pengosongan satu mata
pelajaran saja menyebabkan peserta tidak
lolos seleksi.
Seperti diketahui, sistem persentil mulai
diberlakukan dalam penilaian SNMPTN tahun ini. Pada tahun sebelumnya, dengan
skor 4 jika jawaban benar, 0 jika tidak diisi,
dan minus 1jika salah, skor tersebut langsung dijumlahkan dan. menjadi nilai akhir
peserta SNMPTN. Ketika siswa tidak
mengisi salah satu mata pelajaran dan
mengisi mata pelajaran lain yang dia kuasa~, nilainya tertutup oleh nilai mata pelajaran yang dia kuasai tadi.
"Oleh karena itu, saya pernah dapat laporan ada anak IPS yang masuk fakultas
kedokteran karena nilai bahasa Indonesia
dan bahasa Inggrisnya bagus sementara
IPA-nya jelek," ujar Penanggung Jawab
Penjamin Mutudalam Tim Informasi dan
Komunikasi Panitia SNMPTN 2009 Pusat
o Minggu
Sabtu
345
19
.
OPeb 'OM-;;;
Persentil,
o Rabu
SeJas3
20
Rakyat
6
21
7
22
o Apr 0
C
8
23
0
Ki1mis
9
1C
24
Jumat
--o
11
12
25
26
M;j- ilrJ~-;- 0 J-;;j-c5 "Ags
Adang Surahman dalam jumpa pers di
Rektorat ITB, Senin (29/6).
Dengan sistem penilaian sebelumnya
pun, mata pelajaran yang terkesan sulit seperti fisika, raihan nilai siswa cenderung
rendah. Penyebabnya bisajadi siswa "kurang berminat" mengeIjakannya. "Padahal
setiap mata pelajaran itu sarna pentingnya
untuk diujikan. Tidak mungkin kami
mengujikan mata pelajaran yang tidak penting," katanya.
Untuk itu, dengan sistem persentil ini setiap mata pelajaran akan mendapat porsi
yang sarna dalam penilaian. Pa~alnya, skor
yang diperoleh siswa tidak langsung dijumlahkan, tetapi diperingkat dahulu dengan
penghitungan "persentil= 100 x (1-peringkat siswa/peserta)". Artinya, lolosnya siswa
tergantung dari jumlah skor setiap mata
pelajaran, peringkat skornya secara nasional, dan jumlah peserta.
Mereka dengan nilai tinggi di salah satu
mata pelajaran, belum tentu lolos jika lemah di pelajaran lain. "Intinya, mereka
yang lolos adalah yang nilainya bagus di setiap mata uji. Ini juga akan mengurangi
DUDI
27
OSep
---
Humas
Unpad
--
-
OOkl
15
16
~? _~
ONov
31
OCes
angka drop out," katanya.
Berbeda dengan sistem penilaian sebelumnya, sistem persentil menyebabkan para siswa tidak bisa menghitung peluang 10los mereka berdasarkan perhitimgan skor.
"Karena dari rumus tadi kan siswa tidak tahu posisi kompetitor mereka sehingga tidak
bisa mengetahui peringkat nilainya," katanya.
Kendati demikian, sistem persentil pun
mempunyai kelemahan meski tidak begitu
besar. Kelemahannya yaitu dua siswa dengan selisih nilai yang tidak begitu besar,
hasil skor yang telah diperingkat tidak akan
berbeda.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif SNMPTN 2009 Panitia Lokal (Panlok) Bandung Asep Gana Suganda menuturkan,
SNMPTN di Bandung pada 1-2 Juli 2009
akan diikuti 25.378 peserta di sera~s sublokasi yang tersebar dari Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi, Bandung hingga Jalan Buahbatu, Bandung.
"Sementara itu, yang ditolak karena tidak
memeni.1hisyarat administrasi ada lima belas orang," tuturnya. (A-167) ***
SUGANDI/"PR"
2009
28
Harus Diisi
GALON peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2009 melakukan
daftar ulang di ruang serbaguna ITB, pekan lalu. Akibat hasil Ujian Nasional (UN) yang belum
selesai hingga hari terakhir pendaftaran SNMPTN, 59 siswa di Jawa Barat (Jabar) tidak bisa'mengikuti SNMPT!! ~9. *_
.'0 .
KJiping
14
13
Semua Soal SNMPTN
BANDUNG, (PR).Dengan sistem penilaian persentil, siswa
harus mengeIjakan semua mata pelajaran
yang diujikan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
2009. Pasalnya, pengosongan satu mata
pelajaran saja menyebabkan peserta tidak
lolos seleksi.
Seperti diketahui, sistem persentil mulai
diberlakukan dalam penilaian SNMPTN tahun ini. Pada tahun sebelumnya, dengan
skor 4 jika jawaban benar, 0 jika tidak diisi,
dan minus 1jika salah, skor tersebut langsung dijumlahkan dan. menjadi nilai akhir
peserta SNMPTN. Ketika siswa tidak
mengisi salah satu mata pelajaran dan
mengisi mata pelajaran lain yang dia kuasa~, nilainya tertutup oleh nilai mata pelajaran yang dia kuasai tadi.
"Oleh karena itu, saya pernah dapat laporan ada anak IPS yang masuk fakultas
kedokteran karena nilai bahasa Indonesia
dan bahasa Inggrisnya bagus sementara
IPA-nya jelek," ujar Penanggung Jawab
Penjamin Mutudalam Tim Informasi dan
Komunikasi Panitia SNMPTN 2009 Pusat
o Minggu
Sabtu