Masalah Hari Jadi Garut.

-.cUNPAu
)
6(Nij'NU1,PAii)

Pikiran Rakyat

.

-4

o Rabu-

Selasa
5

20
.Mar

6
21


OApr
M..~

7
22

0
8
23

0

Kanis

o Sabtu

Jumat

~_._9
24


~

12

11
25

26

OMei OJlln o Jill 0 Ags
H.

_._.__...._._..........__..____________

0

13
27


o Sep

L
Minggu
14

28

0

Okt

15
29

0

16
3~


-Nov

31

() Des

Masalah Ban Jadi Garut
Oleh A. SOBANA HARDJASAPUTRA

Seperti telah dikemukakan-melalui koran
ini-beberapa waktu
lalu bahwa sebagian
besar kabupaten di
Jawa Barat, yaitu Galuh (Ciamis),Sumedang, Bandung, Sukapura (Tasikmalaya),
Kuningan, Majalengka, Bogor, dan lainlain, berdirijauh sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Tanggal harijadi kabupaten-kabupaten
itu baru dicari beberapa puluh tahun setelah proklamasi kemerdekaan.

--


D

ARI perspektif ~arah, pencarian harijadi kabupaten-kabupaten tersebut merupakan bagian
dari rekonstruksi peristiwa berdirinya kabupaten yang bersangkutan. Tanggal
yang ditetapkan sebagai Rari Jadi kabupaten, jelas harns mengacu pada atau sesuai dengan fakta kuat mengenai berdirinya kabupaten yang bersangkutan. Dalam merekonstruksi peristiwa sejarah
yang kejadiannya sangat jauh dari waktu
penelitian, ada kalanya terjadi kesalahan
verifikasi (pembuktian), atau kesalahan
interpretasi terhadap data. Kesalahan itu
'pada dasarnya terjadi akibat ketidaktuntasan pencarlan sumber, kurang teliti,
dan pendeknya waktu penelitian, atau sikap subjektif emosional peneliti.
Berdasarkan penelaahan terhadap
tanggal-tanggal yang dianggap hari jadi
kabupaten-kabupaten tersebut, tanggaltanggal itu ternyata tidak mengacu kepada fakta sejarah, tidak mengacu pada
konteks peristiwa berdirinya atau peresmian berdirinya kabupaten yang bersangkutan. Contoh, 12 Juni 1642 dianggap Rari Jadi Kabupaten Ciamis, 21
Agustus 1111dianggap Rari Jadi Kabupaten Tasikmalaya, 22 April 1578 dianggap
Rari Jadi Kabupaten Sumedang.
Sumber sejarah menunjukkan, 12 Juni 1642 adalah tanggal pindahnya ibu
kota Kabupaten Galuh dari Cineam ke
Imbanagara, bukan berdirinya Kabupaten Galuh (sekarang Ciamis). Lalu, 21

Agustus 1111adalah tanggal Prasasti Geger Ranjuang. Prasasti itu menyatakan
keberadaan Kebataraan (kerajaan) Galunggung, bukan berdirinya Kabupaten
Sukapura (Tasikmalaya). Pada abad ke12 di Jawa Barat belum ada kabupaten.
Tahun 1578 belum ada Kabupaten Sumedang. Kabupaten ini berdiri akibat

Kerajaan Sumedang Larang berubah status menjadi Kabupaten Sumedang, tahun 1620. Berarti, tanggal-tanggal tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan
sebagai hari jadi kabupaten yang bersangkutan, baik secara metodologi (ilmiah) maupun secara rasional.
Bagaimana halnya dengan Hari Jadi
Garut? Sampai saat ini, tanggal17 Maret
1813 biasa diperingati sebagai Rari Jadi Garut. Benarkah tanggal itu adalah
Hari Jadi Garut?
Hasilpenafsiran
Menurut informasi dalam Lembaran
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Garut, Nomor 3 Tahun 1981Seri D, tahun 1963 dibentuk panitia untuk mencarl Rari Jadi Garut (panitia 1963). Hasil kerja panitia itu adalah mendapatkan
data berupa tanggal, yaitu 15September
1813.Data itu diperoleh berdasarkan in~
formasi lisan dari seorang tokoh Garut,
yang menyatakan bahwa tanggal itu
adalah titimangsa (tanggal pendiri~

an/pembuatan) Jembatan Leuwidaun.
Meskipun tidakjelas kaitannya dengan
pendirian Kota Garut, dalam sumber
tersebut (Lembaran Daerah Kabupaten
Garut, NO.3, 1981,halaman 12) dinyatakan bahwa 15 September 1813 merupakan tonggak Hari Jadi Kota Garut.
Tahun 1972 dibentuk lagi Panitia Sejarah Garut (Panitia 1972). Panitia itu
bertugas mencari tanggal munculnya
kata "garut" yang kemudian digunakan
menjadi nama kota. Dalam mencari
tanggal itu, data titimangsa pembangunan Jembatan Leuwidaun (15 September 1813) dihubungkan dengan 16
Februari 1813, tanggal pengangkatan
Adiwijaya menjadi Bupati Limbangan.
Waktu itu Kabupaten Limbangan beribu kota di Suci. Panitia 1972 beranggapan, munculnya kata "garut" tentu
antara 16 Februari 1813 dan 15 Septem-

" ---.

---KI iring

H urnos

-

Unpod
-

---

2009---------

.- -.-----

ber 1813.Katanya, waktu itulah berlangsung ngabaladah (merintis) pembangunan Kota Garut. Dalam kegiatan itu,
para pekeIja kagarut (tergores) duri tanaman perdu yang disebut Kigarut.
Berdasarkan tradisi clan perhitungan
waktu secara tradisional yang mengacu
kepada budaya Islam, diperkirakan kata
"garut" muncul dalam proses ngabaladah pembangunan Kota Garut, tanggal
14 Mulud (Rabiul Awal) 1228 Hijriah.
Tanggal itu ditafsirkan bertepatan dengan 17Maret 1813.Tanggal yang disebut terakhir diusulkan menjadi Hari Jadi Kabupaten Garut (Lembaran Daerah
Kabupaten Garut, NO.3, 1981,halaman

16). Namt,m, Perda Kabupaten Daerah
Tingkat II Garut, Nomor 11Tahun 1981,
menetapkan 17 Maret (1813) sebagai
Hari Jadi Garut.
Dalam kaitan dengan penetapan Hari
Jadi Kota Garut atau Hari Jadi Kabupaten Garut atau Hari Jadi Garut, dari segi metodologi (metode sejarah), kedua
tanggal tersebut merupakan data lemah.
Tanggal15 September 1813 (basil Panitia 1963) berdasarkan informasi lisan seorang tokoh. Tanggal17 Maret 1813(basil Panitia 1972) diperoleh dari perkiraan. Perkiraan mungkin benar mungkin
salah. Dalam hal ini, penetapan 17 Maret 1813 sebagai Hari Jadi Garut, tidak
berdasarkan atau mengacu pada fakta
sejarah (fakta kuat), melainkan sikap
subjektif (perkiraanf dugaan).
Bila komentar terhadap hal-hal tersebut dianggap kritik, kritik itu bukan untuk mendiskreditkan atau melecehkan pihak-pihak yang berperan atau terkait
pencarian clanpenetapan Hari Jadi Garut, melainkan kritik konstruktif untuk
kebenaran sejarah. Komentar itu merupakan bentuk kepedulian penulis terhadap masalah sejarah daerah, khususnya
sejarah kabupaten clankota.
Untuk kebenaran
- - sejarah,
--- penetapan


- - - ..

Hari Jadi Garut perlu dikaji ulang melalui penelitian secara saksama. Pengkajian ulang itu harus didahului oleh seminar. Seminar dimaksudkan untuk dua
halo Pertama, menegaskan bahwa Hari
Jadi Garut perlu dikaji ulang secara saksarna. Kedua, menegaskan atau memutuskan, Garut dalam pengertian apa
yang akan ditetapkan harijadinya, apakah dalam pengertian kota atau dalam
pengertian kabupaten?
Dengan kata lain, putusan seminar itu
harus ditindaklanjuti oleh penelitian.
Maksud dan tujpan penelitian mencakup tiga haloPertama, untuk membuktikan 17 Maret (1813) tidak tepat dianggap sebagai Hari Jadi Garut, baik Garut
dalam pengertian kota maupun kabupaten. Kedua, untuk mencari tanggal yang
tepat atau mendekati kebenaran sebagai
Hari Jadi Garut. Ketiga, menghasilkan
tulisan sejarah (Kabupaten) Garut secara komprehensif dan menyeluruh. Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten
Garut akan memiliki dokumen kesejarahan Garut yang cukup lengkap.
Mudah-mudahan hal itu menjadi
pendorong timbulnya perhatian clankesadaran pemerintah kabupaten lain,
yang penetapan hari jadi kabupatennya
perlu dikaji ulang. Harijadi adalah tonggakjati diri. Bila penetapan harijadi salah, pemahaman akanjati diri pun akan
salah. Membiarkan hari jadi kabupaten

atau kota dengan tanggal yang salah,
berarti mewariskan sejarah yang salah
pada generasi sekarang clangenerasi penerus. Oleh karena itu, "sejarah adalah
obor kebenaran" jangan hanya dipahami sebagai slogan, melainkan harus dipahami dalam kenyataan. Semoga!***

Penulis, Guru Besar Ilmu Seja-

. rahjKetua

Pusat Penelitian Kemasya-"

rakatan dan Kebudayaan Universitas
Padjadjaran. ----