Jangan Sepelekan Hipertensi.

_..

[(OMPAS
o

.

5
20
Mar

6
21

UNPAD

o

Selasa-

4


~ ~
C

,.

UNPAD

nKilmis
(' -.---Jumat
--- Rabu
7
8
9
10
11
22
23
24
25

26

Apr -- C1Mei
- (j._--

( )JIIII nJIII

nAgs

() Scp

()Okt

() Nov

KESEHATAN

Jangan Sepelekan Hipertensi
BAN DUNG, KOMPf~S- Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggipada awalnyasering kali
belum terasa mengganggu. Namun, hipertensi tidak boleh disepelekan karena darnpak lanjutannya berbahaya.

Demikian penekanan dalarn
Simposium Awam "Mengenal Hipertensi dengan Berbagai Aspeknya" yang digelar Bagian Ilmu Penyakit Dalarn Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan
Rumah Sakit Hasan Sadikindi Hotel Grand Preanger, Bandung,Sabtu (14/3).
Pembicara, Afiatin SpPD, mengatakan, pada tahap awal, tubuh
akan beradaptasi. "Karena beradaptasi, mungkin tubuh terasa
baik-baik saja. Narnun, dalarn tubuh sudah berlangsung proses perusakan organ,"paparnya.
Jika tak segera ditangani, kondisi itu berakipat pada kerusakan
organ tubuh. Penyakit yang erat
hubungannya dengan hipertensi
antara lain jantung koroner, gagal
ginjal,dan stroke.
"Penderita sering baru ke rumah sakit ketika organ tubuh sudah rusak. Pada kondisi ini, penanganan pasienjadi lebih kompleks
dan lebih mahal,"kataAfiatin.
Pembicara lain, Rudi Supriyadi
MKes SpPD, berpendapat, hipertensi bisa diketali.uidengan pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter. Untukmendapatkan hasil tepat, waktu dan kondisi
saat pengukuran harus diperhatikan. "Pengukuran sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah ba-

".
Karena beradaptasi,
mungkin tubuh terasa

baik-baik saja. Namun,
dalam tubuh sudah
berlangsung proses
perusakan organ.
Afiatin SpPD

ngun tidur. Pengukuran dilakukan
tiga kali dengan interval sekitar 15
menit. Pengukuran bisa saja dilakukan di puskesmas, tet{lpipasien
harus dalarn kondisi tenang," kata
Rudi.
Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia,tekanan darah
digolongkan normal pada angka
120/80. Jika pengukuran menunjukkan angka lebih tinggi atau rendah, seseorang harus waspada.
Perlu diperhatikan, meski ada
standar acuan, batas arnan setiap
orangtak sarna.
Ria BandiaraSpPD-KGH, pembicara, menekankan, kunci pencegahan hipertensi secara individual
adalah pe~erapan gaya hidup sehat antara lain dengan mengonsumsi makanan bergizi, olahraga
teratur, dan menghindari stres.

"Masyarakat perlu tahu risiko hipertensi agar dapat saling mendukung untuk mencegah dan menanggulanginya,"ujarnya. (LSD)

----_.K lip i n 9 Hum QsUn

p Qd 1 0 0 9'-- --

--_._---