Unpad Tolak Lulusan Ujian Nasional Ulang.

MEDIA I~D.gNESIA
:) S=nin
1
17
OJan

2
18

3
19

OP=b

.

4

20

o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o


Selasa

5

6
21

7
22

8
23

9

o Mar OApr OMei 8Jun

Minggu


14
15
12
13
10
11
31
29
30
27
28
25
26
OJul o Ags OSep OOkt ONov ODes

24

Unpad TolakLulu'san
Ujian Nasional Ulang
REKTOR Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Ganjar Kurnia menegaskan tidak mengikutsertakan

siswa sekolah menengah atas
(SMA) sederajat yang lulus
ujian nasional (UN) ulang dalam seleksi masuk Universitas
Padjadjaran (SMUP).
IIlni yang dikhawatirkan.
Karena, siswa yang lulus UN
susulan telah melakukan kecurangan dan kebohongan.
Untuk itu, kita harus bicara
ke depan sekaligus memikirkan apa yang akan terjadi di
kemudian had," ujarnya di
Bandung, kemarin.
Penegasan Ganjar tersebut
terkait dengan tidak lulusnya
seluruh siswa SMA Negeri II
dan SMA Pasundan II Kota Cimahi karena mereka menjawab.
soal UN dengan lembaran
jawaban yang salah.
Menurutnya, bisa saja siswa yang lulus UN ulang...:;.. di--

ikutsertakan dalam SMUP jika

ada jaminan dari Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP)
dan dinas pendidikan setempat
bahwa ketidaklulusan mereka
bukan karena kecurangan. "Itu
pun kedl kemungkinannya
karena siswa y..ang ikut UN
ulang secara langsung terlibat
kecurangan," tandasnya.
Sebaliknya, Sekretaris Eksekutif Panitia Lokasi Bandung
Seleksi Nasional Mahasiswa
Perguruan TInggi Negeri (SNMPTN) Asep Gana Suganda
menjelaskan pihaknya membolehkan siswa SMA yang lulus
UN ulang ikut SNMPTN.
Menurutnya, selama siswa
memenuhi syarat kelulusan
dan bisa mengikuti seleksi sesuai dengan jadwal pad a 27
Juni, tidak akan dipersoalkan.
"PTN hanya menerima siswa
yang lulus UN. Baik itu UN pertama atau ulang. Yang penting

bisa mengikuti jadwal seleksi
-..............

Kliping

Humos

Unpod

yang telah ditentukan."
Sementara itu, kemarin, sejumlah siswa Nusa Tenggara
TImur (NIT) mengadu ke dinas
pendidikan pemuda dan olahraga (PPO) daerah itu karena
tidak lulus UN, padahal mereka sudah diterima di perguruan
tinggi negeri (PTN).
"Kami bHang kepada mereka, tidak bisa lagi mengubah
hasiI UN yang sudah ada. Mau
bagaimana lagi?" tutur Ketua
Panitia UN Dinas PPO NIT I
Nyoman Mertayasa di Kupang.

Menurut Nyoman, siswa
yang mengadu di antaranya
lulus di Sekolah Polisi Negara
(SPN) dan sejumlah perguruan
tinggi ternama di Jawa dan
Kupang. "Bahkan, ada orang
tua yang mendatangi saya biI'ang sudah menjual rumah dan
barang-barang berharga agar
anaknya bisa masuk ke perguruan tinggi bermutu," katanya.
(EM/ AX/PO/N-I)

2009