ANALISIS Z-SCORE DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK PERIODE 2008-2012.

ANALISIS Z-SCORE DALAM MENILAI KINERJ A KEUANGAN
PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK
PERIODE 2008-2012

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan memperoleh gelar sarjana
Ilmu Administrasi Bisnis Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Diajukan Oleh :
RENWI NOVIANTINI
NPM. 1042010047

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLTIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
SURABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS Z-SCORE DALAM MENILAI KINERJ A KEUANGAN PADA
PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK PERIODE 2008-2012

Disusun Oleh :
RENWI NOVIANTINI
1042010047
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 30 April 2014
PEMBIMBING

TIM PENGUJ I :
1. Ketua

Dra. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195507181983022001


Dra. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195507181983022001
2. Sekretaris

Dra. Lia Nirawati M.Si
NIP.196009241993032001
3. Anggota

Dra. Siti Ning Farida M.Si
NIP.196407291990032001
Mengetahui,
DEKAN

Dra. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195507181983022001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS Z-SCORE DALAM MENILAI KINERJ A KEUANGAN PADA

PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK PERIODE 2008-2012

Disusun Oleh :

RENWI NOVIANTINI
NPM 1042010047

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,
PEMBIMBING

Dra. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195507181983022001

Mengetahui,
DEKAN

Dra. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195507181983022001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa serta
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Z-Scor e Dalam Menilai Kinerja pada PT. Semen Indonesia
(Persero), Tbk periode 2008-2012”.
Pelaksanaan penelitian yang telah dilalui oleh penulis kurang lebih selama
dua minggu yang dimulai pada tanggal 20 Januari sampai dengan 04 Pebruari
2014 di PT. Semen Indonesia, Tbk. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
skripsi ini, tidak akan berjalan lancar dan berwujud baik tanpa adanya dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Hj. Suparwati, Dra, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan sehingga terselesaikannya skripsi
ini. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan dengan sepenuh hati rasa
penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Dra. Lia Nirawati, M.Si selaku ketua Program Studi Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Ibu Dra. Siti Ning Farida, M.Si selaku sekretaris Program Studi Ilmu
Adminstrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Adminstrasi Bisnis Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
5. Bapak Ir. Aris Sunarsono, MM selaku kepala Biro Pendidikan dan Pelatihan
PT. Semen Indonesia (PERSERO), Tbk yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan penelitian.
6. Bapak Dwi selaku staf Biro Pendidikan dan Pelatihan PT. Semen Indonesia
(PERSERO), Tbk yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

7. Bapak J.B Trijono Ari Purnawan, SE selaku kepala Biro Akuntansi dan
Pelaporan dan selaku pembimbing pada waktu melaksanakan penelitian PT.
Semen Indonesia (PERSERO), Tbk.
8. Ibu Fitriana selaku staf Seksi Akuntansi Umum Biro Akuntansi dan Pelaporan
PT. Semen Indonesia (PERSERO), Tbk yang telah memberikan penulis
informasi tentang laporan keuangan perusahaan.
9. Seluruh staf Seksi Akuntansi Umum Biro Akuntansi dan Pelaporan PT.
Semen Indonesia (PERSERO), Tbk yang telah memberikan penulis informasi
tentang laporan keuangan perusahaan.
10. Kepada papa, mama, kakak tercinta dan seluruh keluarga penulis yang
selalu memberi dukungan, semangat dan sebagainya kepada penulis.

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf bila ada salah pengetikan,
bahasa, dan sebagainya. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan demi kebaikan skripsi ini.

Surabaya,

April 2014

Penulis

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….

iv

DAFTAR TABEL………………………………………………………. vi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………

vii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………

viii

ABSTRAKSI……………………………………………………………. ix
ABSTRACT……………………………………………………………... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang……………………………………………………… 1

1.2

Rumusan Masalah………………………………………………….. 4

1.3


Tujuan Penelitian…………………………………………………… 4

1.4

Manfaat Penelitian….………………………………………………. 5

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1

Penelitian Terdahulu……………………………………………….. 6

2.2

Landasan Teori

2.2.1 Manajemen Keuangan…………………………………………. 7
2.2.2 Kinerja Keuangan………………………………………………. 11
2.2.3 Laporan Keuangan……………………………………………… 16
2.2.4 Rasio Keuangan………………………………………………… 22

2.2.5 Kebangkrutan…………………………………………………… 34
2.3

Kerangka Berpikir………………………………………………….

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

44

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel……………………. 46

3.2

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel……………….. 48


3.3

Teknik Pengumpulan Data…………………………………………. 50

3.4

Teknik Analisis Data……………………………………………….. 51

3.5

Waktu Penelitian……………………………………………………. 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum Perusahaan……………………………………… 53

4.2

Hasil Penelitian……………………………………………………… 71

4.3

Pembahasan Penelitian……………………………………………… 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan………………………………………………………….. 84

5.2

Saran………………………………………………………………… 85

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Inflasi dan BI Rate periode 2008-2012………………………. 2

Tabel 2

Persentase Rasio Keuangan PT. Semen Indonesia (Persero),
Tbk periode 2008-2012………………………………………

Tabel 3

Laporan keuangan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk
periode 2008-2012 (dalam miliar rupiah)……………….

Tabel 4

4

71

Hasil Perhitungan Nilai X1-X5 dan Nilai Z-Score PT. Semen
Indonesia (Persero), Tbk periode 2008-2012………………… 77

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Kerangka Berpikir………………………………………….

Gambar 2

Struktur Organisasi………………………………………… 56

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

44

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Ikhtisar

Keuangan

PT.

Semen

Indonesia

(Persero),

Tbk

PT.

Semen

Indonesia

(Persero),

Tbk

Tahun 2010-2012
Lampiran 2

Ikhtisar

Keuangan

Tahun 2007-2011
Lampiran 3

Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Semen Indonesia (Persero),
Tbk tahun 2011-2012

Lampiran 4

Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Semen Indonesia (Persero),
Tbk tahun 2009-2010

Lampiran 5

Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Semen Indonesia (Persero),
Tbk tahun 2007-2008

Lampiran 6

Company Report PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS Z-SCORE DALAM MENILAI KINERJ A KEUANGAN PADA
PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK PERIODE 2008-2012
RENWI NOVIANTINI
1042010047
ABSTRAKSI
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menunjukkan posisi
keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan. Analisis laporan keuangan yang sering
digunakan adalah analisis rasio keuangan. Apabila analisis laporan keuangan yang
hanya menekankan pada satu aspek keuangan dapat menyebabkan kelemahan dari
analisis laporan keuangan, maka diperlukan suatu alat analisis untuk menggabungkan
berbagai aspek keuangan tersebut. Alat tersebut dinamakan analisis kebangkrutan.
Analisis kebangkrutan yang sering digunakan adalah analisis Z-Score.
PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk adalah salah satu industri semen tertua dan
terkemuka di Indonesia. PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk merupakan perusahaan
yang dapat bertahan ditengah persaingan yang sangat ketat karena dapat
memanajemen keuangan perusahaan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk
pada periode 2008-2012 dengan menggunakan analisis Z-Score.
Metode yang diterapkan berupa pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk
menggambarkan kondisi PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk dengan menerapkan
rumus dari teori yang telah ada yaitu menggunakan teori Altman yaitu Analisis ZScore. Analisis Z-Score diukur dengan menggunakan lima variabel.Hasil penelitian
berdasarkan analisis data yang didapatkan dari data sekunder yaitu berupa dokumen
laporan keuangan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk periode 2008-2012.
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang diperoleh, maka dapat
diketahui kinerja keuangan yang dilakukan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk yaitu
kinerja perusahaan menurun mulai dari tahun 2009-2012 dan perusahaan dalam
keadaan sehat atau tidak bangkrut.

Kata Kunci : Total Aktiva, Modal Kerja, Laba Ditahan, EBIT, Nilai Pasar Modal,
Total Hutang, Penjualan

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS Z-SCORE DALAM MENILAI KINERJ A KEUANGAN PADA
PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK PERIODE 2008-2012
RENWI NOVIANTINI
1042010047
ABSTRACT
The financial report is one of information indicating a company's financial
position and performance of the company. Financial statement analysis which
frequently used is financial ratio analysis. If the financial statement analysis focuses
on just one aspect of finance caused weakness of the analysis of financial statements,
it would require an analysis tool to combine various financial aspects. The tools called
the bankruptcy analysis. Bankruptcy analysis which often used is the analysis of the ZScore.
PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk is one of the oldest and leading cement
industry in Indonesia. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk is one of the company that
can survive amid fierce competition to managing thecompany’s financial. This study
aims to identify and analyze the financial performance of PT. Semen Indonesia
(Persero), Tbk in 2008-2012 by using the Z-Score analysis.
The method is applied in the form of a quantitative approach with the aim to
describe the condition of PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk by applying the formula
of the existing theories, the theory of Altman called Z-Score Analysis. Analysis of the
Z-Score is measured using five variables. The results based on the analysis of data
obtained from secondary data in the form documents, it is the financial statements of
PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk 2008-2012 periods.
Based on the results obtained and a discussion of the research, it could be seen
that the financial performance of PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk is in the
performance of the company declined from 2009-2012 and the company is healthy or
didn’t bankrupt.

Keyword : Total Assets, Working Capital, Retained Earnings, EBIT, Value Capital
Markets, Total Debt, Sales.

xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia mengalami krisis pertama kali pada tahun 1997. Sejak
bergulirnya reformasi pada tahun 1998 akibat krisis kepemimpinan
diindonesia membuat krisis ekonomi sangat berkepanjangan. Reformasi
yang meluaskan paham demokrasi ternyata merubah tatanan kehidupan dan
perilaku masyarakat. Regenerasi kepemimpinan selalu menimbulkan konfik
atau gangguan keamanan dan selalu menimbulkan krisis ekonomi yang
dimulai dengan melemahnya nilai rupiah.
Kemudian naiknya BBM dan munculnya tuntutan kaum buruh untuk
meningkatan kesejahteraan kehidupannya adalah momen rutin tahunan yang
juga sangat berdampak pada dunia industri. Upah buruh sebagai komponen
biaya produksi pada beberapa tahun ini persentase kenaikannya sangat tinggi
diatas inflasi dan ini sangat membahayakan bagi industri padat karya sebab
kenaikan upah yang tinggi tidak diimbangi dengan produktivitas yang tinggi
sebab kualitas Sumber Daya Manusia pada industri padat karya umumnya
sangat rendah. Pada sisi lain dunia usaha Indonesia masih menghadapi
berbagai persoalan seperti : produktivitas tenaga kerja yang rendah,
Birokrasi pemerintah, biaya transportasi yang tinggi serta daya beli
masyarakat yang masih rendah, maka banyak industri yang ada gulung tikar
atau tutup karena bangkrut.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Tabel 1
Inflasi dan BI Rate Periode 2008-2012
Uraian

Tahun
2008

Tahun
2009

Tahun
2010

Tahun
2011

Tahun
2012

Inflasi

11,06%

2,78%

6,96%

3,79%

4,3%

BI Rate

9,25%

6,5%

6,5%

6%

5,75%

Sumber : Bps dan BI (2014)

Berdasarkan data diatas bahwa inflasi tahun 2012 adalah 4,3% dan
pada tahun 2013 mencapai 8,38%, sedangkan tingkat suku bunga BI Rate
pada tahun 2012 adalah 5,75% dan tahun 2013 mencapai 7,5%. Naiknya
inflasi dan tingkat suku bunga sehingga biaya produksi dan operasional
perusahaan membengkak akan mengakibatkan harga jual produk meningkat.
Sedangkan turunnya inflasi dan suku bunga dapat mendorong pertumbuhan
perekonomian yang lebih baik yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan
meningkatkan investasi. Oleh karena itu manajemen keuangan harus mampu
menangkap semua gejolak yang ada untuk dijadikan suatu indikator –
indikator yang dapat segera dibaca dan dianalisis dalam laporan keuangan
sebuah perusahaan. Di dalam laporan keuangan dapat diketahui apakah
kondisi perusahaan baik atau tidak. Sebagian besar perusahaan tidak ingin
menginformasikan laporan keuangan kepada publik, padahal perusahaan
harus memberi informasi tentang laporan keuangan kepada pajak, kreditur
dan investor.
Analisis laporan keuangan yang cepat, tepat dan akurat tentu sangat
diperlukan dalam dunia usaha. Analisis laporan keuangan digunakan untuk
memahami laporan keuangan dan digunakan sebagai bahan pengambilan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

keputusan. Analisis laporan keuangan yang sering digunakan adalah analisis
rasio keuangan.
Apabila analisis laporan keuangan hanya menekankan pada satu aspek
keuangan dapat menyebabkan kelemahan dari analisis laporan keuangan,
maka diperlukan suatu alat analisis untuk menggabungkan berbagai aspek
keuangan tersebut. Alat tersebut dinamakan analisis kebangkrutan. Analisis
kebangkrutan sangat penting dilakukan bagi perusahaan terbuka (go public)
untuk memprediksi dan mengetahui kondisi suatu perusahaan, apabila
kondisi perusahaan kritis atau hampir bangkrut maka akan merugikan
banyak pihak antara lain : investor yang berinvestasi dalam bentuk saham
dan obligasi, kreditur yang dirugikan karena terjadinya gagal bayar,
karyawan perusahaan karena terjadinya pemutusan hubungan kerja dan
manajemen itu sendiri. Analisis kebangkrutan yang sering digunakan adalah
analisis z-score. Analisis tersebut digunakan karena caranya mudah dan
keakuratan dalam memprediksi kebangkrutan sangat akurat sebesar 95%.
Salah satu tujuan didirikan perusahaan BUMN untuk pemenuhan hajat
hidup orang banyak, apabila terjadi monopoli pasar atas barang maupun jasa
maka dapat dipastikan rakyat yang akan menjadi korban sebagai akibat dari
tingkat harga yang cenderung naik turun. Pasca krisis moneter 1998
pemerintah membuat kebijakan tentang persaingan usaha yang sehat (UU no
5 tahun 1999) dan mencegah adanya monopoli pasar atas barang maupun
jasa. Sebagai akibatnya banyak BUMN yang gulur tikar, tetapi beberapa
BUMN lainnya berhasil memperkokoh bisnisnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk merupakan perusahan BUMN.
PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk merupakan perusahan BUMN pertama
yang go public dan pada tanggal 8 Juli 1991 saham Perseroan tercatat di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini menjadi Bursa Efek
Indonesia).
PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk adalah salah satu industri semen
tertua dan terkemuka di Indonesia. PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk
merupakan perusahaan yang dapat bertahan ditengah persaingan yang sangat
ketat dan inflasi yang semakin meningkat karena memajemen keuangan
perusahaan keuangan yang baik.
Tabel 2
Persentase Rasio Keuangan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk
Periode 2008-2012
Rasio Keuangan
Modal Kerja dibagi Total Aktiva
Laba dibagi Total Aktiva
EBITDA dibagi Total Aktiva

Tahun
tahun
Tahun Tahun Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
47,11% 45,77% 31,03% 24,19% 12,82%
23,8% 25,7% 23,3%
20%
18,2%
36,47% 36,85% 31,93% 27,48% 25,84%

Sumber : Laporan Keuangan PT. Semen Indonesia (2014)

Berdasarkan data diatas bahwa terjadi penurunan persentase seluruh
rasio keuangan pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui dan
menganalisis kinerja keuangan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk periode
2008-2012. Apakah PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk periode 2008-2012
sedang mengalami masalah keuangan atau tidak. Untuk menganalisis kinerja
keuangannya penulis menggunakan analisis Z-Score.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di depan maka rumusan masalah dalam
penelitian sebagai berikut : Bagaimana kinerja keuangan PT. Semen
Indonesia (Persero), Tbk pada periode 2008-2012 dengan menggunakan
analisis Z-Score?

1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan PT. Semen Indonesia
(Persero), Tbk pada periode 2008-2012 dengan menggunakan analisis ZScore.

1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dilakukan antara lain :
1. Sebagai masukan bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya serta
sebagai referensi dalam mengambil keputusan bisnis.
2. Untuk memberikan informasi tentang kondisi perusahaan bagi investor,
kreditur dan pihak-pihak lain.
3. Untuk memberikan kontribusi pada bidang akademik khususnya ilmu
administrasi bisnis.
4. Sebagai referensi peneliti selanjutnya khususnya Ilmu Administrasi
Bisnis yang terkait dengan sektor formal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Hasil Penelitian Terdahulu
Intan Ayu Kurnia (2010) dengan penelitian yang berjudul “Analisis
Economic Value Added untuk Mengukur Kinerja Keuangan pada PT.
Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)”.
1. Bagaimana tingkat kinerja keuangan pada PT. Telekomunikasi Indonesia
(TELKOM) yang diukur menggunakan Economic Value Added.
2. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi
yang berupa dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat,
memfotocopy dan mendownload laporan-laporan, arsip-arsip dan
dokumen-dokumen perusahaan dari situs internet.
3. Dalam rangka mempertahankan eksistensinya PT. Telekomunikasi
Indonesia,

tbk

(TELKOM)

maka

perusahaan

harus

mampu

meningkatkan kinerja keuangannya karena hal ini berkaitan dengan
penjualan sahamnya di Bursa Efek Indonesia agar dapat mengetahui
hasil yang diharapkan dari modal yang diinventasikan dari para investor.
Oleh karena itu peneliti dalam penelitiannya memfokuskan bagaimana
kinerja keuangan TELKOM pada tahun 2008.
4. Kesimpulan Penelitian tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia,
tbk (TELKOM) pada tahun 2008 mempunyai kinerja keuangan yang

6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

kurang baik atau buruk karena tidak terjadi proses nilai tambah untuk
pemegang saham.

2.2

Landasan Teori

2.2.1 Manajemen Keuangan
2.2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian
dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau
perusahaan.
Menurut Lukas (2003:2) Manajemen Keuangan adalah
bidang keuangan yang berhubungan dengan operasi suatu
perusahaan dari sudut pandang yang berhubungan dengan operasi
suatu perusahaan dari sudut pandang perusahaan tersebut.
Menurut Sartono (2001:8) Manajemen kuangan merupakan
manajemen dana baik secara efektif maupun usaha pengumpulan
dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.
Menurut Sudana (2009:13) Manajemen Keuangan adalah
salah satu bidang fungsional yang mempelajari tentang investasi,
pendanaan, dan pengolahan laba bersih perusahaan, apakah
dibayarkan sebagai deviden atau diinvesatasikan kembali ke dalam
perusahaan. Bidang fungsional manajemen keuangan mempelajari
tiga aktivitas antara lain sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1. Aktivitas

penggunaan

dana

yaitu

aktivitas

untuk

menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
2. Aktivitas perolehan dana yaitu aktivitas untuk mendapatkan
sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber
dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva yaitu setelah dana diperoleh dan
dialokasikan dalam bentuk aktiva harus dikelola secara efisien.
Menurut Van Horne (2000:2) Manajemen Keuangan adalah
segala aktivitas yang berhubungan sengan perolehan, pendanaan
dan pengolahan aktivitas dengan beberapa tujuan menyeluruh.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa Manajemen Keuangan adalah segala kegiatan manajemen
yang berkaitan dengan aktivitas mencari dana dengan biaya
seefisien mungkin dan aktivitas menggunakan dana seefektif
mungkin.

2.2.1.2 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
Ruang lingkup manajemen keuangan perusahaan meliputi :
manajemen

keuangan

perusahaan

(corporate

financial

management) baik untuk perusahaan domestik maupun perusahaan
multinasional, manajemen investasi (investment management) dan
pasar keuangan (financial market) yang meliputi pasar uang dan
pasar modal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2.2.1.3 Fungsi Manajemen Keuangan
Para pakar dibidang keuangan sepakat bahwa ada tiga fungsi
keuangan yang pokok dan berkaitan dengan keputusan manajemen
keuangan diantaranya sebagai berikut (Sudana, 2009:05) :
1. Keputusan investasi
Keputusan ini berkaitan dengan proses pemilihan satu atau
lebih alternatif investasi yang dinilai menguntungkan dari
sejumlah alternatif investasi yang tersedia bagi perusahaan.
Hasil dari keputusan investasi yang diambil oleh manajemen
perusahaan akan tampak di neraca sebelah debet yaitu berupa
aktiva lancar dan aktiva tetap.
2. Keputusan pendanaan
Keputusan ini berkaitan dengan proses pemilihan sumber dana
yang dipakai untuk membelanjani investasi yang direncanakan
dari berbagai alternatif sumber dana yang tersedia sehingga
diperoleh suatu kombinasi pembelanjaan yang paling efisien.
Hasil dari keputusan pembelanjaan tampak pada neraca sebelah
kredit yaitu berupa utang lancar, utang jangka panjang dan
modal.
3. Keputusan deviden
Keputusan ini berkaitan dengan penentuan berapa besar bagian
laba stelah pajak yang diperoleh perusahaan akan dibagikan
sebagai deviden kepada pemegang saham. Hasil dari keputusan
deviden dapat dilihat pada laporan rugi laba yaitu pada laba

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

setalah pajak dan neraca disebelah kredit yaitu pada pos laba
ditahan. Keputusan deviden ini sering dianggap sebagai bagian
dari keputusan pembelanjaan karena besar kecilnya deviden
yang dibagikan mempengaruhi sumber dana intern yang
tersedia bagi perusahaan yang bersangkutan.
Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta kegiatankegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat
detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana
yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk
operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana
tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem
keuangan pada perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

7. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada
agar tidak terjadi penyimpangan.
Fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan atas biaya
2. Menetapkan kebijaksanaan harga
3. Meramalkan laba yang akan datang
4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja

2.2.1.4 Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan
nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan
dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.
Memaksimalkan

nilai

perusahaan

tidak

sama

dengan

memaksimalkan laba perusahaan.

2.2.2 Kinerja Keuangan
2.2.2.1 Pengertian Kinerja Keuangan
Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan
tertentu untuk menunjukkan yang

ingin dilakukan dalam

memenuhi kepentingan anggotanya untuk menilai tujuan yang
telah ditetapkan tersebut tercapai langkah yang harus ditetapkan
adalah menilai kinerja operasionalnya. Selain masalah pengukuran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

kinerja terlebih dahulu harus memahami maksud dari kinerja itu
sendiri.
Menurut

Fahmi (2011:2)

mengatakan bahwa Kinerja

keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat
sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan
benar.
Menurut Fauzi (2000:207) mengatakan bahwa kinerja adalah
suatu istilah umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh
aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode, sering dengan
referensi pada jumlah standar, seperti : biaya-biaya masa lalu atau
yang diproyeksikan, suatu dasar efisiensi, pertanggungjawaban
atau akuntabilitas manajemen dan sejenisnya.
Menurut Tunggal (2002:35) mengatakan bahwa kinerja
merupakan suatu hasil nyata yang dapat dicapai dan dipergunakan
untuk menunjang dicapainya hasil positif.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kinerja keuangan adalah suatu hasil yang dicapai
perusahaan dalam satu periode tertentu dan diukur berdasarkan
rasio-rasio

keuangan

maupun

alat

ukur

lainnya

berpedoman pada laporan keuangan perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dengan

13

2.2.2.2 Tujuan Kinerja Keuangan
Pengukuran

kinerja

keuangan

perusahaan

mempunyai

peranan penting dalam perencanaan dan pengendalian organisasi
sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak manajemen
perusahaan untuk mengetahui kebijaksanaan yang akan ditetapkan
perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan merupakan suatu hal
yang penting Dallam proses perencanaan, pengendalian dan proses
transaksi, seperti : merger, akuisisi dan saham.
Menurut Munawir (2001:31-33) mengatakan bahwa tujuan
pengukuran kinerja keuangan antara lain sebagai berikut :
1. Untuk

mengetahui

kemampuan

tingkat

perusahaan

likuiditas
untuk

perusahaan

memenuhi

yaitu

kewajiban

keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya pada saat ditagih.
2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas perusahaan yaitu
kemampuan

perusahaan

untuk

memenuhi

kewajiban

keuangannya apabila perusahaan tersebut likuiditas.
3. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas perusahaan yaitu
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu.
4. Untuk

mengetahui

stabilitas

usaha

yaitu

kemampuan

perusahaan dalam membayar beban bunga atas hutanghutangnya termasuk pembayaran pokok pinjaman yang tepat
pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

deviden secara teratur kepada para pemegang saham tanpa
mengalami hambatan atau krisis keuangan.
Salah satu tujuan terpenting dalam melakukan penilaian kinerja
keuangan adalah untuk menilai apakah tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan sebagai suatu organisasi yang mampu
memenuhi kepentingan anggotanya. Terdapat pihak yang berbeda
berkepentingan atas keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan
tertentu. Pandangan pihak-pihak tersebut terhadap hal kinerja
keuangan sangatlah berbeda yaitu sudut pandang manajemen
mempunyai kepentingan ganda dalam menganalisis kinerja
keuangan, menilai efisiensi dan profitabilitas operasi serta seberapa
efektif penggunaan sumber daya perusahaan. Disisi lain, pemilik
adalah investor dalam hal ini pihak manajemen harus bertanggung
jawab dalam menentukan waktu yang tepat dalam pelaksanaan dan
penilaian hasil operasi perusahaan.

2.2.2.3 Tahap-tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan
Penilaian kinerja setiap perusahaan adalah berbeda-beda
karena itu tergantung kepada ruang lingkup bisnis yang
dijalankannya. Jika perusahaan tersebut bergerak pada sector bisnis
pertambangan maka itu berbeda dengan perusahaan yang bergerak
pada bisnis pertanian serta perikanan. Perusahaan dengan sector
keuangan, seperti : perbankan yang jelas memiliki ruang lingkup
bisnis berbeda dengan ruang lingkup bisnis lainnya, karena itu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

perbankan adalah mediasi yang menghubungkan mereka yang
memiliki kelebihan dana (surplus financial) dengan mereka yang
memiliki kekurangan dana (deficit financial) dan bank bertugas
untuk menjembatani keduanya.
Menurut Fahmi (2011:3) ada 5 tahapan dalam menganalisis
kinerja keuangan suatu perusahaan antara lain :
1. Melakukan review terhadap data laporan keuangan
Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan
keuangan yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan
kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia akuntansi
sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut
dapat dipertanggungjawabkan.
2. Melakukan perhitungan
Penerapan metode perhitungan disini adalah disesuaikan
dengan kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan
sehingga hasil dari perhitungan tersebut akan memberikan
suatu kesimpulan sesuai analisis yang diinginkan.
3. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah
diperoleh
Dari hasil perhitungan yang sudah diperoleh tersebut
kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil perhitungan
dari berbagai perusahaan lainnya ataupun beberapa periode
tertentu. Dari hasil tersebut nantinya akan dibuat kesimpulan
yang menyatakan posisi perusahaan tersebut berada dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

kondisi sangat baik, baik, sedang/normal, tidak baik dan sangat
tidak baik.
4. Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai
permasalahan yang telah ditemukan
Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan
perusahaan adalah setelah dilakukan ketiga tahap tersebut
selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihat apa-apa saja
permasalahan-permasalahan dan kendala-kendala yang dialami
oleh perusahaan.
5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution)
terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan
Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai
permasalahan yang dihadapi maka akan dicarikan solusi guna
memberikan suatu input atau masukan agar apa yang menjadi
kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan.

2.2.3 Laporan Keuangan
2.2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Fahmi (2011:22) Laporan Keuangan adalah suatu
informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan,
selanjutnya akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan
tentang kinerja suatu perusahaan.
Menurut Farid yang dikutip oleh Fahmi dalam bukunya yang
berjudul “Analisis Kinerja Keuangan” (2011:22) yang mengatakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

bahwa Laporan Keuangan merupakan informasi yang diharapkan
mampu memberikan bantuan pengguna untuk membuat keputusan
ekonomi yang bersifat financial.
Menurut Gill (2003: 2) Laporan Keuangan adalah sarana
utama dalam membuat laporan tentang informasi tentang keuangan
kepada orang-orang dalam perusahaan (manajemen dan karyawan)
dan orang-orang diluar perusahaan (bank, investor, pemasok dan
sebagainya).
Menurut Kasmir (2011:7) Laporan keuangan adalah suatu
laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat
ini atau dalam periode tertentu.
Menurut Munawir (2001:2) Laporan keuangan adalah hasil
dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi

antara

data

keuangan

atau

aktifitas

suatu

perusahaan dengan pihak-pihak berkepentingan dengan data atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak berkepentingan
dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Menurut Zaki (2004:17) Laporan keuangan adalah ringkasan
dari suatu proses pencatatan, dan ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa Laporan
Keuangan merupakan laporan prestasi historis dari suatu
perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis
dan ekonomi untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

depan. Sedangkan Laporan tahunan merupakan dokumen yang
memberikan informasi kepada pemegang saham dan diaudit sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.

2.2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Fahmi (2011:26) Tujuan Laporan Keuangan adalah
untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan
tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam
satuan moneter.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikutip
oleh Fahmi dalam bukunya yang berjudul “Analisis Kinerja
Keuangan” (2011:22) yang mengatakan bahwa Tujuan Laporan
Keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.
Tujuan umum

laporan keuangan adalah

memberikan

informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan
yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa Tujuan
Laporan Keuangan adalah untuk memberikan informasi informasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

keuangan yang mencakup perubahan dari unsure-unsur laporan
keuangan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam
menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan disamping pihak
manajemen perusahaan.

2.2.3.3 Macam-macam Laporan Keuangan
Pada Umumnya Laporan Keuangan perusahaan terdiri dari :
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan
modal, dan suplemen laporan keuangan yang berisi penjelasan dari
akun-akun yang terdapat pada laporan keuangan.
Menurut Lyn M. Fraser yang dikutip oleh Fahmi dalam
bukunya yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan” (2011:24)
Suatu laporan tahunan terdiri dari empat laporan keuangan yaitu :
1. Neraca
Neraca menunjukkan posisi keuangan yang berisi aktiva,
hutang, dan ekuitas pemegang saham suatu perusahaan pada
tanggal tertentu, seperti pada akhir triwulan, akhir tahun.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi menyajikan hasil usaha yang berisi
pendapatan, beban, laba atau rugi untuk periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan Perubahan modal merekonsiliasi saldo awal dan akhir
dari semua akun yang berada dalam modal pada neraca.
Beberapa perusahaan menyajikan laporan saldo laba, sering

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

kali

dikombinasikan

dengan

laporan

laba

rugi

yang

merekonsiliasi saldo awal dan akhir akun saldo laba.
4. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas memberikan informasi tentang arus kas
masuk dan keluar dari segala kegiatan operasi, pendanaan, dan
investasi selama suatu periode akuntansi.
Menurut

Lesmana

(2004:11)

secara

umum

Laporan

Keuangan Perusahaan terdiri atas :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan perubahan Modal
4. Laporan Arus kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Menurut Sudana (2009:16) Laporan Keuangan terdiri dari :
1. Neraca
Neraca

menggambarkan

posisi

keuangan

suatu

perusahaan pada saat atau tanggal tertentu. Pada neraca
memperlihatkan aktiva yang merupakan hasil keputusan
investasi yang diambil oleh manajemen perusahaan (meliputi:
aktiva lancar dan aktiva tetap) dan pasiva yang merupakan
sumber-sumber keuangan untuk mendanai investasi pada aktiva
tersebut pada suatu waktu tertentu (meliputi: utang lancar,
utang jangka panjang dan modal sendiri pemegang saham).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang
memperlihatkan penghasilan, biaya dan pendapatan bersih dari
suatu perusahaan selama satu periode waktu.
3. Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang
memperlihatkan penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu
perusahaan selama satu periode waktu. Arus kas dari aktiva
perusahaan merupakan jumlah arus kas untuk kreditur dan arus
kas untuk pemegang saham. Arus kas ada dua macam yaitu :
a. Arus kas dari aktiva, meliputi : arus kas operasi, arus kas
investasi dan perubahan modal kerja bersih.
b. Arus kas untuk kreditur dan pemegang saham.

2.2.3.4 Cara Menganalisis Laporan Keuangan
Menurut Sudana (2009:28) menganalisis laporan keuangan
ada beberapa cara diantaranya sebagai berikut :
1. Crossection analysis
Crossection analysis yaitu menganalisis laporan keuangan
dengan membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan
dengan rasio keuangan perusahaan lainnya yang sejenis pada
satu periode waktu yang sama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

2. Time series analysis
Time series analysis yaitu menganalisis laporan keuangan
dengan membandingkan dan mengevaluasi kecenderungan
(trend) rasio keuangan satu perusahaan dari waktu ke waktu.
Menurut Harahap (2007:124) mengatakan bahwa hasil analisa
laporan keuangan akan bisa membuka tabir :
1. Kesalahan proses akuntansi
Kesalahan proses akuntansi, seperti : kesalahan pencatatan,
kesalahan pembukuan, kesalahan jumlah, kesalahan perkiraan,
kesalahan posting dan kesalahan jurnal.
2. Kesalahan lain yang disengaja
Kesalahan lain yang disengaja, seperti : tidak mencatat,
pencatatan harga tidak wajar, menghilangkan data, income
smoothing dan lain sebagainya.

2.2.4 Rasio Keuangan
2.2.4.1 Definisi Rasio Keuangan
Menurut Siegel yang dikutip oleh Fahmi dalam bukunya
yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan” (2011:44) yang
mengatakan bahwa Rasio Keuangan adalah Perbandingan antara
variabel satu dengan lainnya yang dapat memberikan gambaran
relative tentang kondisi keuangan dan prestasi peusahaan.
Rasio keuangan kegunaannya untuk melakukan analisa
terhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor jangka

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

pendek dan menengah pada umumnya lebih banyak tertarik kepada
kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan
untuk membayar deviden yang memadai. Sedangkan jangka
panjang

rasio

keuangan

digunakan

sebagai

acuan

dalam

menganalisis kondisi kinerja perusahaan.
Analisis rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan
keuangan dasar yaitu dari neraca (balancesheet), perhitungan laba
(income statement) dan laporan arus kas (cash flow statement).
Perhitungan rasio keuangan akan menjadi lebih jelas jika
dihubungkan antara lain dengan menggunakan pola historis
perusahaan dan perhitungan pada sejumlah tahun guna menentukan
kondisi

perusahaan

membaik

atau

memburuk,

melakukan

perbandingan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

2.2.4.2 Macam-macam Rasio keuangan
Menurut

Sudana

(2009:22)

Rasio

Keuangan

penting

dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu
perusahaan. Rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan
menjadi lima jenis yaitu :
1. Leverage Ratio (Rasio Leverage)
Rasio ini mengukur berapa besar penggunaan utang dalam
pembelanjaan perusahaan. Besar kecilnya Leverage ratio dapat
diukur dengan cara :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

a. Debt Ratio
Rasio ini mengukur proposi dana yang bersumber dari
utang untuk membiayai aktiva perusahaan.
Rumus :
Debt Ratio =

Total Debt
Total Assets

b. Time Interest Earned Ratio
Rasio

ini

mengukur

kemampuan perusahaan untuk

membayar beban tetap berupa bunga dengan menggunakan
EBIT (Earning Before Interest and Taxes).
Rumus :
Time Interest Earned Ratio =

EBIT
Inter est

c. Cash Coverage Ratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dengan
menggunakan EBIT ditambah dana dari depresiasi untuk
membayar bunga.
Rumus :
Cash Coverage Ratio =

EBIT + Depr eciation
Inter est

d. Long-term Debt to Equity Ratio
Rasio ini mengukur besar kecilnya penggunaan utang
jangka panjang dibandingkan dengan modal sendiri
perusahaan.
Rumus :

Long-term Debt to Equity Ratio =

Long – ter m Debt

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Equity

25

2. Liquidity Ratio (Rasio Likuiditas)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendek. Besar kecilnya liquidity
ratio dapat diukur dengan cara :
a. Current Ratio
Rasio

ini

mengukur

kemampuan perusahaan untuk

membayar utang lancar dengan menggunakan kativa lancar
yang dimiliki.
Rumus :
Current Ratio =

Cur r ent Assets
Cur r ent Liabilities

b. Qick Ratio or Acid Test Ratio
Rasio ini seperti Current ratio tetapi persediaan tidak
diperhitungkan.
Rumus :
Qick or Acid Test Ratio =

Cur r ent Assets - Inventor y
Cur rent Liabilities

c. Cash Ratio
Rasio ini mengukur kemampuan kas dan surat berharga
yang dimiliki perusahaan.
Rumus :
Cash Ratio =

Cash + Mar ketable Secur ities
Curr ent Liabilities

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

3. Activity Ratio (Rasio Aktivitas)
Rasio ini mengukur efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam
mengelola aktiva yang dimiliki perusahaan. Besar kecilnya
activity ratio dapat diukur dengan cara :
a. Inventory Turn Over
Rasio

ini

mengukur

perputaran

persediaan

dalam

menghasilkan penjualan.
Rumus :
Inventory Turn Over =

Sales
Inventor y

b. Average Days in Inventory
Rasio ini mengukur berapa hari rata-rata dana terikat dalam
persediaan.
Rumus :
Average Days in Inventory =

360
Inventor y Tur nover

c. Receivable Turn Over
Rasio

ini

mengukur

perputaran

piutang

dalam

menghasilkan penjualan.
Rumus :
Receivable Turn Over =

Sales
Receivable

d. Days Sales Out Standing
Rasio ini mengukur rata-rata waktu yang diperlukan untuk
menerima kas dari penjualan.
Rumus :
Days Sales Out Standing =

360
Receivable Tur nover

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

e. Fixed Assets Turn Over
Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan aktiva tetap
dalam menghasilkan penjualan bagi perusahaan.
Rumus :
Fixed Assets Turn Over =

Sales
Total Fixed Assets

f. Total Assets Turn Over
Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan seluruh aktiva
dalam menghasilkan penjualan.
Rumus :
Total Assets Turn Over =

Sales
Total Assets

4. Profitability Ratio (Rasio Profitabilitas)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dengan

menggunakan

sumber-sumber

yang

dimiliki

perusahaan, seperti : aktiva, modal dan penjualan perusahaan.
Besar kecilnya profitability ratio dapat diukur dengan cara :
a. Return on Assets (ROA)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dengan
menggunakan

seluruh

aktiva

yang

dimiliki

menghasilkan laba setelah pajak.
Rumus :
ROA =

Ear ning After Taxes
Total Assets

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

untuk

28

b. Return on Equity (ROE)
Rasio

ini

mengukur

kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan
modal sendiri yang dimiliki perusahaan.
Rumus :
ROE =

Ear ning After Taxes
Total Equity

c. Profit Margin Ratio
Rasio

ini

mengukur

kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dengan menggunakan penjualan yang
dicapai perusahaan. Profit Margin Ratio dibedakan
menjadi:
1) Net Profit Margin
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba bersih dari penjualan yang dilakukan
perusahaan.
Rumus :
Net Profit Margin =

Ear ning After Taxes
Sales

2) Operating Profit Margin
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba kotor dengan penjualan yang
dilakukan perusahaan.
Rumus :
Operating Profit Margin =

EBIT
Sales

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

3) Gross Profit Margin
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba kotor dengan penjualan yang
dilakukan perusahaan.
Rumus :

Gr oss Pr ofit

Gr oss Profit Margin =

Sales

d. Basic Earning Power
Rasio

ini

mengukur

kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak dengan
menggunakan total aktiva yang dimiliki perusahaan.
Rumus :
Basic Earning Power =

EBIT
Total Assets

5. Market Value Ratio (Rasio Penilaian)
Rasio ini mengukur penilaian kinerja saham perusahaan yang
telah di perdagangkan di pasar m