UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi di SD Negeri II Bangsri Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/2013).

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
(Studi di SD Negeri II Bangsri Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri
Tahun Pelajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Tugas Dan Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Disusun Oleh:
NUR WAHYUNINGSIH
G 000 090 019

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ABSTRAK
Motivasi merupakan suatu hal yang penting dibutuhkan oleh setiap orang
dalam melakukan suatu kegiatan, demikian juga dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus bisa memotivasi anak didiknya
agar tertarik dengan pelajaran yang diajari. Di SD Negeri II Bangsri banyak siswasiswinya yang kurang tertarik dengan mata pelajaran pendidikan agama Islam, hal ini
disebabkan karena kurangnya motivasi belajar siswa. Maka dari itu diperlukan upaya
guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar kepada siswasiswinya agar mereka lebih giat belajarnya sehingga memperoleh hasil belajar yang
baik sesuai dengan harapan guru dan orang tua.
Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana upaya guru pendidikan agama
Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SD Negeri II Bangsri. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan upaya guru pendidikan agama Islam
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SD Negeri II Bangsri. Sehingga
nantinya dapat berguna bagi sekolah, guru dan peserta didik.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yaitu penelitian yang
didasarkan atas data-data yang dikumpulkan dari lapangan secara langsung, dalam hal
ini lembaga formal yang menjadi tempat penelitian adalah SD Negeri II Bangsri.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu data yang berwujud kata-katabukan
angka-angka. Sumber data sekaligus informan adalah pihak-pihak yang terkait
dengan penelitian ini yaitu guru pendidikan agama Islam. Kemudian analisis
pendekatan dengan berfikir secara induktif. Adapun metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah upaya guru pendidikan agama Islam
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sudah dilaksanakan di SD Negeri II

Bangsri dengan baik, hal ini dapat dilihat dari peran guru pendidikan agama Islam
yang terlibat langsung memotivasi belajar siswa di SD Negeri II Bangsri. Maka dari
itu peniliti berkesimpulan bahwa motivasi belajar yang diberikan guru pendidikan
agama Islam di SD Negeri II Bangsri dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik terdiri dari menumbuhkan minat
dan menjelaskan tujuan. Sedangkan motivasi ekstrinsik terdiri dari memberi nilai,
memberi hadiah, mengadakan kompetisi, memberi ulangan, memberi pujian dan
memberi hukuman. Faktor internal adalah kesadaran para siswa, kemampuan dan
bakat siswa, dan perhatian siswa. Sedangkan faktor eksternal adalah perhatian orang
tua, latar belakang ekonomi orang tua, guru yang profesional, kebersamaan dan
dukungan antara kepala sekolah, guru PAI dan guru umum, sarana dan prasarana
yang memadai dan lingkungan masyarakat yang mendukung.
Kata kunci: Pendidikan Agama Islam dan Motivasi Belajar

1

keterampilannya,

PENDAHULUAN
Pendidikan


dipenuhi,

demi

Guru pendidikan agama Islam
adalah seseorang yang mengajar dan

tercapainya

kesejahteraan dan kebahagiaan dunia

mendidik

dan

membimbing,

akherat.


Tanpa

dapat

dimanfaatkan dalam kehidupannya.

merupakan

kebutuhan hidup manusia mutlak yang
harus

sehingga

pendidikan

agama

Islam

menuntun,


dengan
memberi

untuk

tauladan dan membantu mengantarkan

menyesuaikan diri dengan masyarakat

anak didiknya ke arah kedewasaan

yang

dan

jasmani dan rohani. Hal ini sesuai

dapat


dengan tujuan pendidikan agama yang

permasalahan-

hendak di capai yaitu membimbing

permasalahan hidup yang semakin

anak agar menjadi seorang muslim

beragam (Zakiah Daradjat, 1992: 8).

yang sejati, beriman, teguh, beramal

seseorang

akan

ada


di

kemungkinan

sulit

sekitarnya

besar

menghadapi

tidak

Belajar adalah suatu proses yang

sholeh dan berakhlak mulia, serta

ditandai dengan adanya perubahan


berguna bagi masyarakat, agama dan

pada diri seseorang (Sudjana, 2000:

negara (Zuhairini, 1994: 45).
Usman (1990: 4) menjelaskan

28). Perubahan sebagai hasil proses
belajar

dapat

berbagai

bentuk

pengetahuannya,
sikap

dalam


tugas dan peran guru pendidikan

berubah

agama Islam tidaklah terbatas di dalam

pemahamannya,

masyarakat, bahkan guru pendidikan

ditunjukkan

dan

seperti

tingkah

agama


lakunya,

Islam

pada

hakikatnya

dan

merupakan komponen strategis yang

kemampuannya, daya reaksinya, daya

memiliki tugas dan peran yang penting

penerimanya dan aspek-aspek lain

dalam


yang ada pada individu. Dengan

kehidupan bangsa. Dalam kehidupan

belajar seseorang diharapkan dapat

masyarakat, kehidupan guru harus

bertambah

“ing ngarsa sung tulada, ing madya

keterampilannya,

kecakapan

pengetahuan

dan

menentukan

gerak

maju

mangun karsa, tut wuri handayani”
2

yang artinya di depan memberi suri

SD Negeri II Bangsri merupakan

teladan, di tengah-tengah membangun,

tempat pendidikan formal di bawah

dan di belakang memberikan dorongan

naungan

dan motivasi.

kebudayaan dengan jam pelajaran

Dinas

Pendidikan

dan

Menurut Mc. Donald (dalam

untuk Pendidikan Agama Islam tiga

Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 148)

jam per minggu. Guru Pendidikan

motivasi

adalah perubahan

Agama

didalam

pribadi

energi

Islam

memiliki

tanggung

yang

jawab yang besar untuk memperbaiki

ditandai dengan timbulnya efektif

akhlak anak didiknya. Seorang guru

(perasaan) dan reaksi untuk mencapai

pendidikan agama Islam diharapkan

tujuan. Dalam proses belajar, motivasi

mampu

sangat diperlukan, sebab siswa tidak

berperilaku yang baik agar dapat

mempunyai motivasi dalam belajar,

dianut, diteladani dan dicontoh oleh

tidak

anak

akan

seseorang

mungkin

melakukan

memberikan

didiknya.

ilmunya dan

Guru

pendidikan

agama Islam dituntut tidak hanya

aktivitas belajar.
tersebut

mengajarkan ilmu pengetahuan saja,

motivasi

tetapi lebih itu yaitu membentuk watak

merupakan suatu hal yang sangat

dan pribadi anak didiknya dengan

dibutuhkan oleh setiap orang dalam

akhlak dan ajaran Islam.

Pernyataan
menunjukkan

bahwa

melakukan suatu kegiatan, demikian

Dalam proses belajar mengajar

juga dalam kegiatan belajar mengajar.

seorang guru harus bisa memotivasi

Kegiatan

juga

anak didiknya agar tertarik dengan

membutuhkan adanya motivasi, karena

pelajaran yang diajari. Di SD Negeri II

motivasi dapat mempengaruhi hasil

Bangsri banyak siswa-siswinya kurang

belajar siswa. Apabila motivasi belajar

tertarik

yang diberikan guru kepada siswa

pendidikan agama Islam,

tepat, maka siswa akan memperoleh

disebabkan karena kurangnya motivasi

hasil belajar yang optimal.

belajar dari siswa. Berdasarkan dari

belajar

siswa

3

dengan

mata

pelajaran
hal ini

pernyataan

diatas

penulis

Berdasarkan uraian di atas,

tertarik

untuk mengadakan penelitian tentang

maka

upaya guru PAI dalam meningkatkan

pendidikan agama Islam adalah usaha

motivasi

sadar untuk menyiapkan siswa dalam

belajar

siswinya

agar

belajarnya.

kepada

mereka

Sehingga

siswa-

lebih

dapat

meyakini,

giat

dan

memperoleh

disimpulkan

memahami,

mengamalkan

hasil belajar yang baik dan sesuai

melalui

kegiatan

dengan harapan guru dan orang tua.

pengajaran.
Menurut

Untuk itu penulis memberi judul

guru

menghayati,

agama

Islam

bimbingan

Westy

dan

Soemanto

“Upaya Guru Pendidikan Agama

(1998: 206) “motivasi adalah kondisi-

Islam

kondisi

Dalam

Meningkatkan

atau

keadaan

yang

Motivasi Belajar Siswa di Sekolah

mengaktifkan atau memberi dorongan

Dasar Negeri II Bangsri Kecamatan

kepada makhluk untuk bertingkah laku

Purwantoro Kabupaten Wonogiri

mencapai tujuan yang ditimbulkan

Tahun Pelajaran 2012/2013.

oleh motivasi tersebut”. Sedangkan
Menurut Djamarah (2011: 12) belajar

LANDASAAN TEORI

adalah serangkaian kegiatan jiwa raga

Menurut Purwanto (2000: 126)
guru

adalah

memberikan
kepandaian

orang

yang

telah

suatu

ilmu

atau

kepada

yang

untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah

Sedangkan

Menurut

sebagai

hasil

dari

pengalaman individu dalam interaksi

tertentu

dengan

kepada seseorang atau sekelompok
orang.

laku

lingkungannya

menyangkut

Tafsir

kognitif,

yang

efektif

dan

psikomotor.

(2008: 28) pendidikan agama Islam

motivasi

adalah bimbingan yang diberikan oleh

serangkaian

seseorang kepada seseorang agar ia

dorongan

berkembang secara maksimal sesuai

belajar
usaha

yang

merupakan

yang
dilakukan

bersifat
oleh

pendidik atau guru yang dilakukan

dengan ajaran Islam.

secara sadar kepada anak didik, baik
4

dorongan dari dalam (intrinsik) anak

yang di amati (Moleong, 2000:

didik maupun dari luar (ekstrinsik)

35).
2. Subyek Penelitian

yang menyebabkan anak didik belajar
untuk

mencapai

tujuan

Subyek

yang

sumber

dikehendaki.

motivasi

yang

belajar

memperoleh

dari seseorang atau sesuatu yang

mempengaruhi

banyak

tempat

adalah

informasi yang dapat diperoleh

Menurut Slameto (2003: 54)
faktor-faktor

penelitian

mengenainya

jenisnya,

ingin

diperoleh

tetapi dapat digolongkan menjadi dua,

keterangan. Dalam penelitian ini

yaitu:

sumber

faktor

internal

dan

faktor

data

yang

digunakan

eksternal adalah faktor yang ada dalam

berupa sumber data primer dan

diri individu yang sedang belajar,

sekunder (Sugiyono, 2007: 62).
Sumber data primer yaitu

sedangkan faktor ekstern adalah faktor

sumber

yang ada di luar individu.

data

memberikan
METODE PENELITIAN

pengumpul

1. Jenis penelitian
Ditinjau dari segi penilitian,
maka

penelitian

penelitian

ini

termasuk

berupa

langsung.

penelitian

Sedangkan

sumber

data

sekunder

sumber

yang

tidak

langsung

data

kepada

Metode

yaitu

yang

digunakan

dalam mengumpulkan data dalam

Penelitian ini bersifat kualitatif,
yaitu

kepada

3. Metode Pengumpulan Data

data-data yang dikumpulkan dari
secara

data

pengumpul data.

research) karena didasarkan atas

lapangan

langsung

data.

memberikan

(field

lapangan

yang

penelitian ini adalah:

yang

1) Wawancara (Interview)

prosedurnya menghasilkan data

Andi prastowo (2010:

deskriptif berupa kata-kata atau

146)

lisan dari orang-orang dan pelaku

menyatakan

bahwa

wawancara merupakan suatu
5

metode pengumpulan data yang

peraturan, notulen rapat dan

berupa

pertemuan

catatan harian (Arikunto, 2006:

orang

atau

langsung

2

(dua)

lebih

untuk

158).

secara

4) Analisis Data

bertukar

informasi dan ide dengan tanya

Data yang telah peniliti

jawab secara lisan sehingga

dapatkan akan dianalisis dengan

dapat dibangun makna dalam

menggunakan metode diskriptif

suatu topik tertentu.

kualitatif terdiri dari tiga alur
kegiatan yaitu pengumpulan data

2) Observasi
Observasi
mengumpulkan
jalan

adalah
data

mengamati

terhadap

objek

sekaligus reduksi data, penyajian

cara

data

dengan

Hiberman, 2002: 16).

diteliti

Pertama,

(Rubino Rubiyanto, 2009: 75).
Observasi

diartikan

pengamatan

dan

menarik

kesimpulan/verifikasi (Meles dan

langsung

yang

dan

setelah

pengumpulan data selesai maka

sebagai

tahap

pencatatan

selanjutnya

adalah

secara sistematik terhadap gejala

melakukan reduksi data yaitu

yang

menggolonkan,

tampak

pada

objek

mangarahkan,

membuang yang tidak perlu dan

penelitian (Margono, 2004: 158).

pengorganisasian sehingga data

3) Dokumentasi
Dokumentasi dari asal

terpilah-pilah. Kedua, data yang

katanya dokumen, yang artinya

telah direduksi akan disajikan

barang-barang

dalam

tertulis.

Di

menyelidiki
tertulis

seperti

narasi

telah

disajikan pada tahap kedua.

dalam melaksanakan metode
dokumentasi,

bentuk

Dalam menganalisis data

peneliti

digunakan

benda-benda

secara

buku-buku,

metode

induktif

yaitu

deskriptif
berfikir

secara induktif yaitu cara berfikir

majalah, dokumen, peraturan6

yang berangkat dari fakta-fakta

yang

utama

yang

dapat

khusus, peristiwa-peristiwa yang

membangkitkan

gairah

belajar

konkrit kemudian digeneralisasi

siswa.

yang

mempunyai

sifat

2. Menjelaskan tujuan

umum

Rumusan

(Sutrisno, 2006: 47).

diterima
HASIL PENELITIAN

dalam

agama

Negeri II Bangsri.

pembelajaran

belajar

siswa,

jelas yang ditulis guru pendidikan

Motivasi Belajar Siswa di SD

motivasi

oleh

baik

sangat penting yaitu tujuan yang

Meningkatkan

Berdasarkan

yang

merupakan alat motivasi yang

A. Upaya Guru Pendidikan Agama
Islam

tujuan

Islam

pada

awal

disampaikan

pada

jenis

terlebih dahulu kepada siswa akan

tersebut

dapat

sangat

berguna

dan

dikatagorikan menjadi dua (2) jenis

menguntungkan,

yaitu:

menimbulkan gairah untuk terus

a. Motivasi Intrinsik

belajar.
Data

Motivasi intrinsik dimaksudkan
siswa
dalam

yang

mempunyai

dirinya

sendiri

sehingga

ini

didukung

pendapat Sardiman A.M (2001:

kemauan

88)

untuk

contoh

motivasi

mempelajari materi pendidikan agama

adalah

Islam tidak perlu dorongan dari luar.

melakukan belajar, karena betulbetul

Adapun upaya guru pendidikan

seorang

intrinsik

siswa

ingin

itu

mendapat

agama Islam dalam meningkatkan

pengetahuan,

nilai

atau

motivasi belajar siswa yang memilki

keterampilan tidak karena tujuan

motivasi intrinsik adalah:

yang lain.
b. Motivasi Ekstrinsik

1. Menumbuhkan minat
kepada

Motivasi ekstrinsik dimaksudkan

siswa merupakan alat motivasi

pada dasarnya setiap siswa sudah ada

Menumbuhkan

minat

7

dorongan untuk mempelajari mata

dikaitkan dengan values yang

pelajaran pendidikan agama Islam

terkandung

akan tetapi siswa tersebut perlu adanya

pengetahuan

dorongan dari luar.

kepada para siswa sehingga tidak

di

dalam
yang

setiap

diajarkan

sekedar kognitif saja tetapi juga

Adapun upaya guru pendidikan

keterampilan dan afeksinya.

agama Islam dalam meningkatkan

2. Memberi hadiah

motivasi belajar siswa yang memiliki

Hadiah

motivasi ekstrinsik adalah:

dapat

dijadikan

pendorong bagi siswa agar lebih

1. Memberi nilai
Memberi

motivasi

giat

yang

belajar

yang

sebelumnya,

berupa hadiah dalam bentuk nilai,

hadiah merupakan alat pendidikan

pemberian

anak

yang menyenangkan bagi siswa,

pembangkitan

memberikan hadiah kepada siswa

anak

atas prestasi atau kemajuan yang

adalah

nilai

bentuk

motivasi

agar

bersemangat,

kepada

karena

lebih

diperoleh

dengan

dapat

menumbuhkan

anak menjadi

motivasi siswa untuk lebih giat

senang dan akan meningkatkan

belajar dan lebih berprestasi, sebab

semangat belajar yang lebih gigih

secara psikologis pemberian hadiah

lagi. Namun semua itu harus

dapat menumbuhkan semangat baru

diingat

bagi siswa akan berlomba-lomba

pemberian nilai

oleh

guru

pendidikan

agama Islam bahwa pencapaian

untuk mendapat hadiah tersebut.

nilai-nilai yang diperoleh belum

3. Mengadakan saingan/kompetisi

merupakan hasil belajar
bermakna.

Oleh

karena

langkah

selanjutnya

Kompetisi

yang
dapat

itu

atau

digunakan

persaingan

sebagai

alat

yang

motivasi untuk mendorong belajar

ditempuh oleh guru pendidikan

siswa. Persaingan, baik persaingan

agama Islam adalah bagaimana

individual

cara memberikan nilai-nilai dapat

kelompok yang sehat, jujur dan
8

maupun

persaingan

Pujian

sportif dapat meningkatkan prestasi

dapat

dijadikan

unsur

motivasi bagi siswa agar lebih giat

persaingan ini banyak dimanfaatkan

belajar. Pujian merupakan motivasi

di

yang

belajar

siswa.

dalam

Memang

dunia

industri

atau

baik.

Memberikan pujian

perdagangan, tetapi juga sangat

kepada siswa atas keberhasilan

baik

yang

digunakan

meningkatkan

kegiatan

untuk

diperoleh

menumbuhkan

belajar

dapat

motivasi

belajar

siswa untuk lebih giat belajar.

siswa.

Sebab secara psikologis pujian akan

4. Memberi ulangan
Materi

ulangan

memupuk

yang

suasana

yang

diberikan untuk siswa merupakan

menyenangkan,

mempertinggi

salah satu usaha guru pendidikan

motivasi

agama Islam untuk menumbuhkan

membangkitkan harga diri siswa.

motivasi siswa untuk lebih giat

Selain itu, siswa yang menerima

belajar. Oleh karena itu, materi

pujian

ulangan dapat berfungsi sebagai

diperhatikan oleh gurunya.

belajar

akan

dan

merasa

dirinya

6. Memberi hukuman

alat untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa. Tetapi yang harus

Hukuman diberikan kepada

diingat oleh guru pendidikan agama

siswa yang berbuat kesalahan saat

Islam, adalah jangan terlalu sering

proses belajar mengajar. Hukuman

(misalnya setiap hari) karena bisa

diberikan guru pendidikan agama

membosankan dan bersifat rutinitas.

Islam bersifat mendidik dengan

Dalam hal ini guru pendidikan

harapan agar siswa mau merubah

agama Islam harus juga terbuka

diri,

maksudnya, kalau akan ulangan

berusaha

harus

belajarnya.

diberitahukan

kepada

memperbaiki
memacu

sikap

dan

motivasi

Data ini didukung pendapat

siswanya.

Winkel (2009: 195) bahwa motivasi

5. Memberi pujian
9

ekstrinsik meliputi siswa belajar

meningkatkan motivasi belajar

supaya mendapat angka yang baik,

siswa.

belajar karena takut hukuman guru

b. Faktor Eksternal

atau

orang

tua,

belajar

1) Adanya perhatian dari orang

untuk

tua.

mendapat hadiah, belajar untuk

2) Latar belakang ekonomi orang

mendapat pujian dan sebagainya.

tua yang memadai.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi

3) Guru yang profesional dalam

motivasi belajar siswa di SD Negeri

mengajar.

II Bangsri

4) Kebersamaan, dukungan dan

Setiap pelaksanaan mengenai
upaya guru pendidikan agama Islam

komunikasi

dalam

sekolah, guru PAI dan guru

meningkatkan

motivasi

antara

belajar siswa tidak lepas dari faktor

umum

yang

motivasi belajar siswa.

mempengaruhi

motivasi

belajar anatara lain:

untuk

kepala

meningkatkan

5) Sarana dan prasarana yang

a. Faktor Internal

memadai

1) Adanya kesadaran para siswa

untuk

kegiatan

menunjang

belajar,

seperti

yang tumbuh dalam diri siswa

mushola, tempat wudhu dan

untuk meningkatkan motivasi

lain-lain.

belajar siswa.

6) Lingkungan masyarakat yang
mendukung siswa untuk giat

2) Kemampuan dan bakat yang
dimiliki

oleh

siswa

belajar.

untuk

meningkatkan motivasi belajar
SIMPULAN

siswa.

Berdasarkan

3) Adanya perhatian para siswa
dalam
pelajaran

mempelajari
PAI

penelitian

mata

mengenai

analisis

data

upaya

guru

pendidikan agama Islam di SD Negeri

untuk

II

Bangsri,

maka

kesimpulan bahwa:
10

dapat

diambil

sekolah, guru PAI dan guru

1. Upaya guru pendidikan agama
meningkatkan

umum, sarana dan prasarana

motivasi belajar siswa di SD

yang memadai dan lingkungan

Negeri II Bangsri antara lain:

masyarakat yang mendukung.

Islam

dalam

a. Motivasi

intrinsik

yaitu:
SARAN

pertama, menumbuhkan minat,

Dari

dengan cara tadabur alam, studi

Islam dalam meningkatkan motivasi

Kedua, menjelaskan tujuan.

belajar

b. Motivasi ekstrinsik terdiri dari
nilai,

hadiah,

1.

memberi

memberikan

guru

2.

a. Faktor internal yang meliputi

yang

Kepada guru pendidikan agama

bersemangat dalam belajar.
3.

profesional,

antar

meningkatkan

kepada siswanya untuk selalu

latar

Kepada orang tua
Diharapkan orang tua dapat

kebersamaan, dukungan dan
komunikasi

untuk

bosannya memberikan motivasi

belakang ekonomi orang tua,
guru

dan

agama Islam agar tidak bosan-

b. Faktor eksternal yang meliputi
tua,

dorongan

Diharapkan guru pendidikan

serta perhatian siswa.

orang

sekolah

Islam

siswa,

kemampuan dan bakat siswa

perhatian

kepala

motivasi belajar siswa.

Negeri II Bangsri, antara lain:

para

akhir

pelatihan-pelatihan kepada guru-

mempengaruhi

motivasi belajar siswa di SD

kesadaran

pada

Kepada kepala sekolah
Diharapkan

memberi hukuman.
yang

maka

saran-saran sebagai berikut:

mengadakan

ulangan, memberi pujian dan

2. Faktor

siswa,

penulisan ini peneliti menyampaikan

memberi

saingan/kompetisi,

penelitian

tentang upaya guru pendidikan agama

lapangan dan belajar kelompok.

memberi

kesimpulan

kepala
11

memperhatikan

dan

memantau

putra-putrinya

serta

memberi

Prastowo, Andi. 2010. Menguasai
Teknik-Teknik Koleksi Data
Penelitian Kualitatif. Jogjakarta:
Diva Press.

dorongan, dukungan dan motivasi
agar bersemangat dalam belajar.
4.

Kepada siswa
Diharapkan siswa bersungguh-

Rubiyanto, Rubino, 2011. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Surakarta:
FKIP UMS.

sungguh dalam belajar, sehingga
mengantarkan siswa untuk meraih
prestasi dan ilmu yang dimilikinya
itu

bisa

dipraktekkan

Sardiman A.M, 2001. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.

dalam

kehidupan sehari-hari.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktorfaktor yang mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.
Jakarta:
Andi
Mahasatya.
Daradjat,
Zakiah.
1992.
Pendidikan
Agama
Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung: Sinar Baru.

Ilmu
Islam.

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alvabeta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011.
Psikologi
Belajar.
Jakarta:
Rineka Cipta.

Tafsir, Ahmad, 2008. Ilmu Pendidikan
dalam
Perspektif
Islam.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sutrisno. 2006. Metodologi
Research. Yogyakarta: Andi
Offiset.

Usman, Uzer. 1990. Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Huberman dan Meles. 2002. Analisis
Data Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta.

Zuharini, 1994. Sejarah Pendidikan
Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Hadi,

Moleong, Lexy. J. 2000. Metedologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
12

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di MAN 4 Jakarta

4 25 148

Hubungan Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMP Islam Al-Mukhlisin Ciseeng Bogor

0 3 81

Hubungan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Di Sma Negeri 46 Jakarta)

6 25 142

View of UPAYA PENGAWAS PENDAIS DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 0 10

Metode Umpan Balikuntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI) di Kelas III SD Negeri 45 Pulau Karam Kecamatan Koto Xi Tarusan

0 0 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Strategi Guru dalam Pembelajaran 1. Pengertian Strategi Guru dalam Pembelajaran - STRATEGI GURU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMAN 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015

0 0 55

A. Profesionalitas guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Kauman Tulungagung - UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 14

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIKULTURAL; Tinjauan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam

0 0 21

Kata Kunci: Strategi Guru dalam Proses pembelajaran, peningkatan Minat Belajar Siswa, Mata Pelajaran PAI. Abstract - Strategi Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

1 2 12