ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN MASALAH UTAMA DIABETES MELITUS KHUSUSNYA Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S Dengan Masalah Utama Diabetes Melitus Khususnya Pada Ny. P Di Desa Kebon Baru RT 03 RW 10 Pucangan Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN
MASALAH UTAMA DIABETES MELITUS KHUSUSNYA
PADA Ny. P DI DESA KEBON BARU RT 03 RW 10 PUCANGAN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA
NASKAH PUBLIKASI
s
Disusun Oleh:
TRI RAHAYU SETIORINI
J 200 100 064
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
(2)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. A. Yani Tromol Pos 1-Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102
SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing tugas akhir:
Nama : Dian Nur wulanningirum, S.Kep., Ns
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi Ilmiah yang merupakan eingkasan tugas akhir dari mahasiswa
Nama : TRI RAHAYU SETIORINI
NIM : J200100064
Peogram Studi : D III Keperawatan
Judul : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN
MASALAH UTAMA DIABETES MELITUS KHUSUSNYA PADA Ny. P DI DESA KEBON BARU RT 03 RW 10 PUCANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA
Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 23 Juli 2013 Pembimbing
(3)
TIALAMAI\I PENGESAIIAN
Dipertahankan
di
depan Dosen Penguji Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan diterima untuk mplengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan progrcm pendidikan DiplomaIII
Keperawatan.Tanda Tangan
r
CIffi-l
."-*,
Hari
Tanggal
: Sabtu
: 20 Juli 2013
Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Nama Terang
Penguji
I
: Dian Nur Wulanningrum S.Kep., Ns PengujiII
: Agus Sudaryanto, S.Kep., Ns., M.KesDisahkan oleh
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
I
(Arif
Widodo A,Kep M.Kes)(4)
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN MASALAH UTAMA DIABETES MELITUS KHUSUSNYA PADA Ny P DI DESA
KEBON BARU RT 03 RW 10 PUCANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA
(Tri Rahayu Setiorini. J200100064. 60 Halaman)
Katar Belakang: Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin, dimana tidak dapat di sembuhkan tetapi dapat di kontrol. Diabetes Melitus sendiri di karakteristikan dengan hiperglikemi dan dapat menimbulkan berbagai penyakit komplikasi. Penyakit Diabetes Melitus sendiri juga merupakan penyakit terbanyak yang ditemukan di masyarakat. Data di Puskesmas Kartasura menunjukkan terjadi peningkatan kasus Diabetes Melitus dari tahun 2012, yakni 34 kasus dengan penyebab terbanyak karena lingkungan yang kurang pengetahuan dan terjadi pada usia 50 tahun keatas.
Tujuan: mampu mengetahui pengkajian pasa pasien Diabetes Melitus, mengetahui diagnosa keperawatan pada pasien Diabetes Melitus, mengetahui tindakan pada pasien Diabetes Melitus, mengetahui evaluasi tindakan yang telah dilakukan pada pasien Diabetes Melitus.
Hasil: Berdasarkan studi kasus di keluarga Tn. S khususnya pada Ny. P ditemukan kurangnya pengetahuan tentang penyakit Diabetes Melitus dan pasien mengatakan tidak mengetahui tentang Diabetes Melitus serta belum mengerti komplikasi dari Diabetes Melitus tesebut. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 4x kunjungan didapatkan tingkat pengetahuan mengenal penyakit Diabetes Melitus pada pasien meningkat. Kesimpulan: dari hasil pengkajian asuhan keperawatan kesimpulan yang dapat di ambil yaitu pasien dan keluarga agar dapat mengerti tentang penyakit, komplikasi, beserta cara pencegahan resiko komplikasi diabetes melitus.
Kata kunci: Diabetes Melitus, sistem endokrin, kurangnya pengetahuan, resiko
tinggi komplikasi.
(5)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO, Indonesia diperkirakan akan menempati peringkat ke5 sedunia dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 12,4 juta orang pada tahun 2025mendatang. Menurut penelitian Epidemilogi yang sampai saat ini dilaksanakan di Indonesia kekerapan diabetes di Indonesia berkisar antara 1,4% sampai dengan 1,6%. kecuali dua tempat yaitu Pekajangan, suatu desa di daerah Semarang 2,3% dan di Manado 6% (Suroyo, 2007).
Angka kejadian Diabetes Melitus khususnya di Puskesmas Kartasura mengalami peningkatan sekitar 20% dari tahun ke tahun. Pada bulan Januari - April pada tahun 2013 penderita Diabetes Melitus adalah sebanyak 34 kasus dan penderita pada wilayah tersebut sebagian besar berumur 50 keatas.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama diabetes Melitus pada keluarga Tn. S di wilayah kerja Puskesmas Kartasura sukoharjo.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada keluarga Tn. S khususnya pada
Ny. P
b. Merumuskan dan menegakkan diagnose keperawatan pada
(6)
c. Menyusun intervensi sesuai dengan diagnose pada keluarga Tn. S khususnya Ny. P
d. Melakukan implementasi keperawatan pada keluarga Tn. S
(7)
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Menurut Saputra (2009), pengertian dari Diabetes Melitus adalah gangguan siskemik kronik yang ditandai oleh abnormalitas metabolisme karboidrat lemak dan protein (hiperglikemia glukosuria dan hiperlipidemia) sering disertai dengan kelainan-kelainan. Disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolut biasanya terdapat poliuria dan rasa haus.
2. Klasifikasi
Menurut Natadidjaja (2002), terdapat beberapa tipe diabetes melitus yang berbeda, penyakit ini dibedakan berdasarkan penyebab, perjalanan klinik dan terapinya Klasifikasi yang utama adalah:
a. Tipe I: Diabetes melittus tergantung insulin (insulin dependent
diabetes melitus/ IIDMU).
b. Tipe II: Diabetes melitus tidak tergantung insulin (non-insulin
independent diabetes melitus/ NIDDM).
1) Penderita biasanya gemuk
2) Fungsi sel beta menurun sedikit demi sedikit
3) Respos perifer terhadap insulin terdapat dalam berbagai tingkat c. diabetes melitus yang berubungan dengan keadaan atau sindrom
(8)
d. diabetes melitus gastrointestinal (gestasional diabetes melitus/
GDM).
3. Etiologi
Menurut Saputra (2009), penyebab dari penyakit Diabetes Melitus tipe 1 dan 2 antara lain:
a. Diabetes tipe I 1) Faktor Genetik
Faktor genetik penting karena dijumpai hubungan dengan antigen histokompatibilitas tertentu. Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri tetapi mewarisi semua predisposisi atau kecenderungan genetik kearah terjadinya diabetes tipe I. Kecenderungan ini ditemukan pada individu yang mewakili memiliki antigen HLA (Human Leucocyte Antigen) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen transplantasi dan prosesnya. 2) Imunologi
Faktor Imunologi sangat penting karena terdapat hubungan antara diabetes dan anemia pernisiosa atau gangguan tiroid, dan antibodi sel pulau dan penemuan pada autopsi dari kasus-kasus menunjukkan respon autoimun seluler.
3) Faktor Lingkungan
Penderita diabetes tinggal disekitar organ-organ yang dalam kesehariannya sering mengkonsumsi minuman dan
(9)
makanan dengan kadar gula yang tinggi. Sehingga sangat memicu kenaikan kadar gula dalam darah pada penderita diabetes khususnya apabila tidak diperhatikan.
4) Usia
Penderita diabetes kebanyakan pada usia 40 keatas. Selain itu dari sisi faktor keturunan, usia menjelang tua jarang sekali, memperhatikan kontrol pola makan dengan glukosa yang tinggi. Dan juga organ-organ dalam tubuh yang berperan dalam proses pengabsorbsian.
5) Obesitas
Orang-orang dengan berat badan melebihi standart normal atau over weight cenderung mudah terkena diabetes, dikarenakan orang gemuk sedikit aktifitasnya dan lebih banyak bermalas-malasan, dan sebagian besar mereka apabila kelelahan, dilimpahkan pada makanan yang tinggi karbohidrat yang mudan menelan kenaikan kadar gula dalam darah.
6) Gaya Hidup
Pola kebiasaan minum-minuman dan makan-makanan yang manis, membuat kadar gula tinggi sehingga menambah beban bagi para penderita diabetes.
b. Diabetes tipe II
Menurut Misnadiarly (2006), mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada
(10)
diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resitensi insulin:
1) Usia (resitensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun)
2) Obesitas
(11)
METODE PENELITIAN
Pada pembahasan laporan ini dalam pengkajian penulis menggunakan metode wawancara dan pengamatan atau observasi. Kekuatan dari metode wawancara adalah dilakukan secara langsung face to face. Kelemahan dari metode tersebut jika dalam pembicaraan tidak terarah maka akan membutuhkan waktu yang lama. Kekuatan pada metode pengamatan adalah kriteria yang diamati jelas, sedangkan kelemahannya membutuhkan banyak waktu.
HASIL PENELITIAN
Setelah dilakukan asuhan keperawatan dan melakukan baik secara teoritis maupun secara tinjauan kasus didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Diagnosa keperawatan menurut Doengoes. M. E, et. al (2010), terdiri dari empat diagnosa. Setelah dilakukan pengkajian dan analisa kasus diagnosa yang muncul yaitu, Kurangnya pengetahuan (Doengoes. M. E, et. al, 2010), Ny. P dengan masalah diabetes melitus berhubungan dengan Kurangnya informasi keluarga tentang penyakit Diabetes Melitus dan cara perawatan penyakit DM. Friedman, (2010). Kemudian Resiko tinggi terjadinya komplikasi penyakit Diabetes Melitus pada Ny. P berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
(12)
59
Intervensi yang muncul menurut Doengoes. M. E, et. al (2010), tidak mahir dijadikan intervensi oleh penulis pada pengelolaan klien dan keluarga karena situasi dan kondisi klien serta situasi kebijakan dari pihak terkait.
Hampir seluruh intervensi mampu diselesaikan sampai klien mengerti. Implementasi juga dilaksanakan sampai klien mengerti dan melaksanakannya.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan siskemi kronik yang ditandai oleh abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein (hiperglikemia, glukosuria dan hiperlipidemia). Disebabkan oleh insulin relative atau absolute. Biasanya terdapat poliuria dan rasa haus (Saputra, 2009).
Setelah dilakukan asuhan keperawatan dan melakukan baik secara teoritis maupun secara tinjauan kasus didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Diagnosa keperawatan menurut Doengoes. M. E, et. al (2010), terdiri dari empat diagnosa. Setelah dilakukan pengkajian dan analisa kasus diagnosa yang muncul yaitu, Kurangnya pengetahuan (Doengoes. M. E, et. al, 2010), Ny. P dengan masalah diabetes melitus berhubungan dengan Kurangnya
(13)
informasi keluarga tentang penyakit Diabetes Melitus dan cara perawatan penyakit DM. Friedman, (2010). Kemudian Resiko tinggi terjadinya komplikasi penyakit Diabetes Melitus pada Ny. P berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
Intervensi yang muncul menurut Doengoes. M. E, et. al (2010), tidak mahir dijadikan intervensi oleh penulis pada pengelolaan klien dan keluarga karena situasi dan kondisi klien serta situasi kebijakan dari pihak terkait.
Hampir seluruh intervensi mampu diselesaikan sampai klien mengerti. Implementasi juga dilaksanakan sampai klien mengerti dan melaksanakannya.
B. Saran
Setelah penulis melakukan studi kasus, penulis mengalami
beberapa hambatan dalam penulisan ini. Namun, dengan bantuan berbagai pihak penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Demi kemajuan selanjutnya maka penulis menyarankan:
1. Klien dan Keluarga
Peran keluarga sangat penting dalam mendukung perawatan pada anggota keluarga yang sakit Diabetes Melitus. Keluarga agar mampu menciptakan lingkungan yang oprasional, mendukung perawatan serta saling mengingatkan dalam hal perawatan dan pengobatan
(14)
Petugas kesehatan supaya tidak hanya memberikan pengobatan bagi penderita, pada saat periksa saja, melainkan juga memberikan pelayanan home care yang berkelanjutan bagi anggota keluarga guna mencegah masalah kesehatan agar didapat pelayanan yang profesional dan klien mendapat asuhan keperawatan yang sesuai standar.
3. Intitusi Pendidikan
Penulis Karya Tulis Ilmia yang benar-benar ilmiah dalam pengkajian maupun pendokumentasian agar lebih ditingkatkan. Penyediaan lahan praktek yang memadai memudakan penulis untuk mendapatkan data secara akurat serta pemahaman persepsi dari berbagai pihak perlu dikaji kembali, seingga ketika penulis melaporkan hasil pengkajian tidak terjadi ketimpangan.
4. Peneliti
Untuk penulis selanjutnya yang tertarik dengan kasus Diabetes Melitus pada asuan keperawatan keluarga mampu melakukan pengkajian yang lebih spesifik dan mendekati sempurna sehingga semua masalah klien bisa terlihat dan tertangani. Selain itu, diharapkan pemberian asuhan keperawatan bisa semaksimal mungkin atau bahkan klien terpantau untuk mengetaui perkembangan klien sepenuhnya sehingga perawatan klien akan terlaksana seoptimal mungkin.
(15)
DAFTAR PUSTAKA
Bruner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi : 8 Volume 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
Carpenito, Lynda Jual. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10. Jakarta: EGC
Effendi, F & Makhfudli (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.
Doengoes. M. E, et. al. (2010). Nursing Care Plans guidelines for planning and
Documenting Patient care, Edisi 3.Alih bahasa; I Made Kariasa, Et. All.
Jakarta: EGC
Friedman. (2010). Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke-5. Jakarta: EGC
Gleadle, Jonathan. (2008). Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik. Penerbit Erlangga. Jakarta
Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Penerbit: pustaka Pelajar. Yogyakarta
Mansjoer, Arif. (2007). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aeusculapius Maulana. (2007). Tanda Gejala Diabetes Melitus. Jakarta : EGC
Misnadiarly. (2006). Diabetes Militus, Gangren, Ulkus, Infeksi. Penerbit Pustaka Populer Obat : Jakarta.
Mubarak, C. & Bambang. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas, Konsep dan
Aplikasi. Penerbit: Salemba Medika. Jakarta
Nanda. (2012). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan NANDA Nort
American Nursing Diagnosis Association NIC-NOC. Yogyakarta : Media
Hardy
Natadidjaja, Hendarto. (2002). Kapital Selekta Kedokteran. FK Universitas Trisakti : Jakarta-Indonesia.
Saputra, Lyndon . (2009). Kapita Selekta. Kedokteran Klinik Binarupa Aksara : Jakarta.
(16)
Suprajitno. (2003). Asuhan Keperawatan Keluarga. penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC
Suroyo. (2007). http://www.Penyakit Interna.FK.ui.ac.id. Konsensus Pengelolaan
(1)
METODE PENELITIAN
Pada pembahasan laporan ini dalam pengkajian penulis menggunakan metode wawancara dan pengamatan atau observasi. Kekuatan dari metode wawancara adalah dilakukan secara langsung face to face. Kelemahan dari metode tersebut jika dalam pembicaraan tidak terarah maka akan membutuhkan waktu yang lama. Kekuatan pada metode pengamatan adalah kriteria yang diamati jelas, sedangkan kelemahannya membutuhkan banyak waktu.
HASIL PENELITIAN
Setelah dilakukan asuhan keperawatan dan melakukan baik secara teoritis maupun secara tinjauan kasus didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Diagnosa keperawatan menurut Doengoes. M. E, et. al (2010), terdiri dari empat diagnosa. Setelah dilakukan pengkajian dan analisa kasus diagnosa yang muncul yaitu, Kurangnya pengetahuan (Doengoes. M. E, et. al, 2010), Ny. P dengan masalah diabetes melitus berhubungan dengan Kurangnya informasi keluarga tentang penyakit Diabetes Melitus dan cara perawatan penyakit DM. Friedman, (2010). Kemudian Resiko tinggi terjadinya komplikasi penyakit Diabetes Melitus pada Ny. P berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
(2)
59
Intervensi yang muncul menurut Doengoes. M. E, et. al (2010), tidak mahir dijadikan intervensi oleh penulis pada pengelolaan klien dan keluarga karena situasi dan kondisi klien serta situasi kebijakan dari pihak terkait.
Hampir seluruh intervensi mampu diselesaikan sampai klien mengerti. Implementasi juga dilaksanakan sampai klien mengerti dan melaksanakannya.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan siskemi kronik yang ditandai oleh abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein (hiperglikemia, glukosuria dan hiperlipidemia). Disebabkan oleh insulin relative atau absolute. Biasanya terdapat poliuria dan rasa haus (Saputra, 2009).
Setelah dilakukan asuhan keperawatan dan melakukan baik secara teoritis maupun secara tinjauan kasus didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Diagnosa keperawatan menurut Doengoes. M. E, et. al (2010), terdiri dari empat diagnosa. Setelah dilakukan pengkajian dan analisa kasus diagnosa yang muncul yaitu, Kurangnya pengetahuan (Doengoes. M. E, et. al, 2010),
(3)
informasi keluarga tentang penyakit Diabetes Melitus dan cara perawatan penyakit DM. Friedman, (2010). Kemudian Resiko tinggi terjadinya komplikasi penyakit Diabetes Melitus pada Ny. P berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
Intervensi yang muncul menurut Doengoes. M. E, et. al (2010), tidak mahir dijadikan intervensi oleh penulis pada pengelolaan klien dan keluarga karena situasi dan kondisi klien serta situasi kebijakan dari pihak terkait.
Hampir seluruh intervensi mampu diselesaikan sampai klien mengerti. Implementasi juga dilaksanakan sampai klien mengerti dan melaksanakannya.
B. Saran
Setelah penulis melakukan studi kasus, penulis mengalami beberapa hambatan dalam penulisan ini. Namun, dengan bantuan berbagai pihak penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Demi kemajuan selanjutnya maka penulis menyarankan:
1. Klien dan Keluarga
Peran keluarga sangat penting dalam mendukung perawatan pada anggota keluarga yang sakit Diabetes Melitus. Keluarga agar mampu menciptakan lingkungan yang oprasional, mendukung perawatan serta saling mengingatkan dalam hal perawatan dan pengobatan
(4)
Petugas kesehatan supaya tidak hanya memberikan pengobatan bagi penderita, pada saat periksa saja, melainkan juga memberikan pelayanan home care yang berkelanjutan bagi anggota keluarga guna mencegah masalah kesehatan agar didapat pelayanan yang profesional dan klien mendapat asuhan keperawatan yang sesuai standar.
3. Intitusi Pendidikan
Penulis Karya Tulis Ilmia yang benar-benar ilmiah dalam pengkajian maupun pendokumentasian agar lebih ditingkatkan. Penyediaan lahan praktek yang memadai memudakan penulis untuk mendapatkan data secara akurat serta pemahaman persepsi dari berbagai pihak perlu dikaji kembali, seingga ketika penulis melaporkan hasil pengkajian tidak terjadi ketimpangan.
4. Peneliti
Untuk penulis selanjutnya yang tertarik dengan kasus Diabetes Melitus pada asuan keperawatan keluarga mampu melakukan pengkajian yang lebih spesifik dan mendekati sempurna sehingga semua masalah klien bisa terlihat dan tertangani. Selain itu, diharapkan pemberian asuhan keperawatan bisa semaksimal mungkin atau bahkan klien terpantau untuk mengetaui perkembangan klien sepenuhnya sehingga perawatan klien akan terlaksana seoptimal mungkin.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Bruner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi : 8 Volume 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
Carpenito, Lynda Jual. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10. Jakarta: EGC
Effendi, F & Makhfudli (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.
Doengoes. M. E, et. al. (2010). Nursing Care Plans guidelines for planning and Documenting Patient care, Edisi 3.Alih bahasa; I Made Kariasa, Et. All. Jakarta: EGC
Friedman. (2010). Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke-5. Jakarta: EGC
Gleadle, Jonathan. (2008). Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik. Penerbit Erlangga. Jakarta
Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Penerbit: pustaka Pelajar. Yogyakarta
Mansjoer, Arif. (2007). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aeusculapius Maulana. (2007). Tanda Gejala Diabetes Melitus. Jakarta : EGC
Misnadiarly. (2006). Diabetes Militus, Gangren, Ulkus, Infeksi. Penerbit Pustaka Populer Obat : Jakarta.
Mubarak, C. & Bambang. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas, Konsep dan Aplikasi. Penerbit: Salemba Medika. Jakarta
Nanda. (2012). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan NANDA Nort American Nursing Diagnosis Association NIC-NOC. Yogyakarta : Media Hardy
Natadidjaja, Hendarto. (2002). Kapital Selekta Kedokteran. FK Universitas Trisakti : Jakarta-Indonesia.
Saputra, Lyndon . (2009). Kapita Selekta. Kedokteran Klinik Binarupa Aksara : Jakarta.
(6)
Suprajitno. (2003). Asuhan Keperawatan Keluarga. penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC
Suroyo. (2007). http://www.Penyakit Interna.FK.ui.ac.id. Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia. Universitas Indonesia. Jakarta