Dikti Akan Menaikkan Besaran Beasiswa Mahasiswa.

Pikiran Rakyat
o Sen;n
123
17
OJan

18

19
8Peb

o Selasa 0
4

20

5

o Mar

21


6

OApr

.

Rabu

7

22

OMel

8

23

Kam;s


9

OJun

24

10
OJul

0

Jumat

o Sabtu 0 M;nggu

@ 26

12


25

13
27

0 Ags OSep

14
28

OOkt

15
29
ONov

16
30

31


ODes

Dil~ti' Akan Menaikkan
Besaran Beasiswa Mahasiswa
Setiap Penerima Mendapat
BANDUNG,(PR).Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional akan meningkatkan besaran beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM)
serta beasiswa Peningkatan
Prestasi Akademik (PPA) di
tabun 2010 ini menjadi Rp 400
ribu per bulan per mahasiswa,
atau menjadi Rp 4,8 juta per
tabun. Sebelumnya, setiap mahasiswa penerima beasiswa
PPA dan BBM menerima beasiswa sebesar Rp 250 ribu per
bulan atau Rp 3 juta per taboo.
Hal tersebut diungkapkan
Direktur Kelembagaan Dikti,
Hendarman, yang ditemui seusai menjadi pembicara dalam
Seminar "Scholarship for a Better Future" yang merupakan
bagian dari kegiatan Education

Festival yang digelar Badan EksekutifMahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran di Aula
Unpad, Jln. Dipati Ukur Bandung, Rabu (10/2).
Menurut Hendarman, jumlah penerima beasiswa tahun
ini mencapai 311.997 maha-

Rp 4,8 Juta /Tahun

siswa dari berbagai p(!rguruan
tinggi di Indonesia. Sementara
untuk jumlah penerima per
universitas akan sangat tergantung dari usulan yang disampaikan masing-masing perguruan tinggi. "Nanti perguruan
tinggi yang mengusulkan ke kita, selanjutnya akan kita sesuaikan dengan kuota yang tersedia. Namun kita upayakan agar
semua perguruan tinggi bisa
dapat beasiswa ini. Yang pasti
kita akan tambah besarannya.
Ini adalah program dari Pak
Menteri agar disesuaikan dengan kebutuhan sekarang. Sudah diusulkan di APBN perubahan dan akan dibahas. Jadi nanti yang menerima beasiswa di tahoo ini akan ditambah Rp 150 ribu," ujarnya.
yang terpenting, kata Hendarman, setiap perguruan tinggi harus memiliki database
yang lengkap terkait kondisi
mahasiswanya. Berapa jumlah

mahasiswa tidak mampu yang
berhak menerima beasiswa ini.
"Apalagi ke depan, sesuai dengan peraturan yang berlaku,

setiap perguruan tinggi wajib
menyediakan kuota 20 persen
untuk mahasiswa tidak mampu," ucapnya.
Dialihkan
Hendarman menambahkan,
khusus untuk beasiswa Peningkatan
Prestasi
Ekstrakurikuler, mulai tahun ini
akan dikurangi. Kalaupunperguruan tinggi masih mengajukan, alokasinya akan dialihkan ke beasiswa PP A clan BBM.

"Jadi kita akan fokus ke PPA
clan BBM dulu, ootuk ekstrakulikuler untuk sementara dialihkan dulu ke dua beasiswa ini,"
ucapnya.
Sementara itu, terkait beasiswabagi dosen untuk melanjutkan pendidikan S-2 atau S-3
di luar negeri, Hendarman
mengakui bahwa permasalahan bahasa masih menjadi

kendala
yang
membuat
keterserapan dari beasiswa studi di luar negeri ini tidak optimal. Akibatnya, setiap tahun
selalu ada beasiswa studi di luar bagi dosen yang tidak terpakai.

~...

----

Kliping Humas Unpad 2010

"Ada juga kasus lain walaupun sangat sedikit, yakni
dosen yang enggan meninggalkan pekeIjaannya di sini.
Karena jika dia haJ+ls sekolah
ke luar, artinya pekeIjaan yang
selama ini dia keIjakan di sini
harns ditinggalkan. Sementara
jika dia sekolah di luar belum
tentu bisa memperoleh pekerjaan serupa."

Oleh karena itu, pihaknya
terus berupaya memacu agar
dosen mau sekolah lagi. "Kita
juga terus mengupayakan agar
nama-nama dosen luta yang selama ini masuk di jurnal internasional tetapi rnenggunakan
nama pribadi, mau mernasukkan nama institusi pendidikannya di Indonesia ," tuturnya.
Sementara itu, Staf Ahli Kantor KeIja Sarna Unpad, Urip
Purwono mengatakan, salah
satu kunci utama untuk bisa
rneraih beasiswa Iuar negeri
adalah kesiapan pada saat
wawancara. Apalagi jika beasiswa tersebut bersifat kompetisi. (A-157)***