PUBLIKASI KARYA ILMIAH Hubungan Asupan Lemak Dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul(Rlpp) Dengan Kadar Low Density Lipoprotein (Ldl) Pada Wanita Menopause Di Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta.
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL
(RLPP) DENGAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA
WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU NGUDI WALUYO SURAKARTA
Disusun Oleh:
NESTI RAHMAWATI
J310110007
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
Donsty
Ljpqtuh
GDL)
pda waib
kn@MedifuyaiduNldlw5[F
EiaeFdak@sl30Nam&r
,"L-q
L/'\
q
HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL
(RLPP) DENGAN KADARLOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA
WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU NGUDI WALUYO SURAKARTA
Nesti Rahmawati (J310 110 007)
Pembimbing:Setyaningrum Rahmawaty,A.,M.Kes.,PhD
Elida Soviana,S.Gz.,M.Gizi
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102
Email :Nestir@ymail.com
ABSTRAK
NESTI RAHMAWATI J 310 110 007
HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL
(RLPP) DENGAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA
WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU NGUDI WALUYO SURAKARTA.
Pendahuluan : Disamping faktor hormonal tingginya asupan lemak dan rasio
lingkar pinggang panggul (RLPP) diakui sebagai faktor pencetus peningkatan
kadar LDL pada wanita menopause.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan lemak dan
RLPP dengan kadar LDL pada wanita menopause.
Metode Penelitian : Penelitian ini termasuk studi crossectional yang melibatkan
33 wanita menopause usia 45-65 tahun dengan teknik simple random sampling
di Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta. Asupan lemak dihitung dari rata-rata food
recall 24 jam selama 3 hari dengan menggunakan Nutrisurvey. Rasio lingkar
pinggang panggul diukur menggunakan metlin dan dilakukan sebanyak 2 kali.
Kadar LDL diukur dengan pengambilan darah vena menggunakan metode
Enzimatik.
Hasil : Tujuh belas (51,5%) responden memiliki asupan lemak tergolong tinggi,
26 (78,8%) responden memiliki RLPP tergolong tinggi (≥0,85 cm) dan 15 (45,5%)
responden memilik kadar LDL tergolong tinggi (≥150 mg/dL). Hasil uji korelasi
antara tingkat asupan lemak dengan kadar LDL menunjukkan nilai p=0,261
sedangkan untuk rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar LDL
menunjukkan nilai p=0,67.
Kesimpulan : Baik asupan lemak maupun RLPP tidak berhubungan dengan
kadar LDL pada wanita menopause di Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta.
Kata Kunci
: Asupan Lemak, Kadar LDL, Menopause, RLPP
1
ABSTRACT
NESTI RAHMAWATI J 310 110 007
RELATIONSHIP OF FAT INTAKE AND WAIST TO HIP RATIO (WHR) WITH
LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) CONCENTRATION IN MENOPAUSE
WOMEN AT POSYANDU NGUDI WALUYO SURAKARTA.
Introduction: Beside hormonal factors, high intake of fat and waist to hip ratio
(WHR) are predicted as risk factors to the increasing of LDL levels in menopause
women.
Objective: The aim of the present study was to assess association fat intake and
WHR with LDL levels in menopause women.
Methods: A cross sectional study was conducted in a simple random sample of
33 menopause women aged 45-65 years in Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta.
An average of three 24-hour dietary recalls of each woman was analysed using
Nutrysurvey to obtain fat intake. WHR and LDL concentration each respondent
were undertake.
Results: Seventeen (51.5%) participants had high intake of fat, 26 (78.8%)
participants with WHR more than 0,85 cm and 15 (45%) had LDL concetration
above 150 mg/dL. There was no relationship between fat intake and LDL
concentration (p=0.139) as well as WHR and LDL levels (p=0.67).
Conclusion: Both fat intake and WHR appeared not to be the risk factor to the
increasing of LDL level in menopause women at the Posyandu Ngudi Waluyo
Surakarta.
Keywords: Fat Intake, LDL Level, Menopause, Waist to Hip Ratio
2
PENDAHULUAN
Menjadi tua (menua) merupakan
serta menurunkan aktivitas pengambilan
suatu tahapan dimana pertumbuhan dan
LDL oleh reseptor LDL. Reseptor LDL
perkembangan mulai berhenti secara
yang
bertahap,
tubuh
menyebabkan LDL banyak yang tidak
Perubahan
terangkap, akibatnya kadar LDL akan
fungsi tubuh dimulai dari penurunan
meningkat dan akan lebih lama berada
fungsi jaringan otot, penurunan fungsi
dalam
organ tubuh hingga penurunan fungsi
memungkinkan LDL teroksidasi. Low
hormon.
Density Lipoprotein yang teroksidasi
sehingga
mengalami
terjadi
fungsi
perubahan.
Perubahan-perubahan yang
dapat
berdampak
pada
jumlahnya
sistem
sifat
2010).
penumpukan
merupakan
mencukupi
sirkulasi
yang
inilah yang berbahaya karena memiliki
kesehatan lanjut usia (lansia) (Fatmah,
Menopause
tidak
aterogenik
atau
dan
menyebabkan
pengendapan
di
kejadian
pembuluh darah yang meningkatkan
alamiah yang dialami wanita ketika
risiko aterosklerosis (Bull, 2007). Hasil
fungsi
seperti
penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni
telah
(2012), menyatakan bahwa terdapat
berhenti fungsi (Spencer, 2007). Fungsi
hubungan antara kebiasaan konsumsi
hormon
lemak dengan kadar LDL pada dosen
hormon
progesteron
dan
esterogen
penting
esterogen
dan
progesteron
yang menurun mengakibatkan kadar
dan
Low Density Lipoprotein (LDL) menjadi
Sebanyak
tinggi dan sulit untuk dikendalikan. Hal
memiliki kadar LDL tinggi sebagian
tersebut meningkatkan risiko penyakit
besar
jantung dan pembuluh darah pada
mengkonsumsi lemak sedangkan 33,3%
wanita menopause (Khomsan, 2008).
yang
Selain faktor hormonal tinggi rendahnya
sebagian besar jarang mengkonsumsi
kadar LDL dipengaruhi oleh genetik,
lemak.
usia, jenis kelamin, obat-obatan, aktivtas
karyawan
Universitas
66,7%
memiliki
memiliki
Status
Sliwangi.
partisipan
kebiasaan
kadar
gizi
yang
sering
LDL
normal
seseorang
dapat
fisik, kebiasaan merokok, obesitas dan
dipengaruhi oleh konsumsi makanan
asupan makan yang tinggi lemak (Bull
berlemak yang berlebih. Pengukuran
2007, Khomsan 2002 dan Waspadji
status
2010).
pengukuran
gizi
dengan
rasio
menggunakan
lingkar
pinggang
Asupan makan yang tinggi lemak
panggul (RLPP) dapat digunakan untuk
akan menurunkan ekskresi kolesterol
mendeteksi penyebaran lemak pada
3
jaringan
adiposa
(Waspadji,
2003).
degeneratif
Jaringan adiposa terdapat di seluruh
seperti
jantung
koroner
cukup tinggi.
bagian tubuh, salah satunya di perut.
Berdasarkan latar belakang di atas
Lemak yang berada pada dinding perut
maka peneliti akan meneliti tentang
lebih berisiko dibandingkan penimbunan
hubungan tingkat asupan lemak dan
di tempat lain. Sel-sel lemak yang
RLPP dengan kadar LDL pada wanita
berada pada dinding perut memiliki
menopause di Posyandu Ngudi Waluyo
ukuran lebih besar dan didominasi oleh
Surakarta.
LDL. Timbunan lemak yang semakin
METODE PENELITIAN
banyak di dalam rongga perut akan
diikuti dengan tingginya kadar LDL.
Peningkatan
kadar
LDL
Desain penelitian ini cross sectional
akan
dilakukan pada bulan Agustus 2014
menyebabkan terjadinya aterosklerosis
sampai
dan
Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta.
meningkatkan
risiko
terjadinya
bulan
November
2015
di
penyakit jantung dan pembuluh darah
Responden
(Soeharto, 2004).
Sebanyak 33 wanita menopause
Hasil
penelitian
(2013)
terlibat dalam penelitian ini yang direkrut
menunjukkan bahwa seseorang dengan
menggunakan teknik Simple Random
RLPP besar untuk laki-laki > 0,90 cm
Sampling.
dan perempuan > 0,77 cm memiliki 1,76
dengan mengundi semua populasi yang
kali
sesuai
berisiko
dibandingkan
Sunarti
menderita
inklusi
dan
eksklusi
dengan sistem undian. Undian yang
yang
keluar pertama adalah sampel pertama
memiliki pinggang yang besar juga
dan seterusnya sampai diperoleh jumlah
memiliki panggul yang besar karena
30 sampel yang telah ditetapkan.
Rata-rata
yang
kriteria
pengambilannya
RLPP
normal.
dengan
PJK
Cara
seseorang
adanya penumpukan lemak di rongga
Data asupan lemak
perut (Williams, 2007).
Pengumpulan data asupan lemak
Hasil survey pendahuluan yang
dengan cara menanyakan makanan
dilakukan pada bulan Agustus 2015 di
(wawancara
Posyandu Ngudi Waluyo didapatkan
menggunakan food recall 3 x 24 jam
data 60% wanita menopause memiliki
secara tidak berurutan dengan jeda satu
kadar
hingga
LDL
>130mg/dL.
Hal
ini
menunjukkan risiko terjadinya penyakit
dua
langsung)
hari,
yang
dengan
kemudian
dianalisis dengan software Nutrisurvey.
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data RLPP
Data RLPP diperoleh dengan cara
melakukan
pengukuran
Karakteristik Responden
dengan
Sesuai hasil penelitian, diperoleh
menggunakan pita ukur atau metlin
data
dengan ketelitian 0,1 cm yang dilakukan
meliputi distribusi berdasarkan usia,
2 kali ulang. Rata-rata RLPP dari 2 kali
tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan,
pengukuran tersebut digunakan untuk
dapat dilihat pada Tabel 3.
karesteristik
subjek
penelitian
mengetahui banyaknya lemak di rongga
Tabel 3.Karakteristik Responden (n=33)
perut. Kategori RLPP dibagi menjadi
dua kelompok yaitu, RLPP normal jika <
Karakteristik
0,85 cm dan tinggi jika ≥ 0,85 cm
Usia
(WHO,2008).
Kadar LDL darah diperoleh dari
darah
menggunakan
%
45-59 Tahun
23
69,7
60-65 Tahun
10
30,3
Tidak Sekolah
5
15,2
SD
21
63,6
SMP
3
9,1
SMA/SMK
3
9,1
PT
1
2,0
Tingkat Pendidikan
Data kadar LDL
pemeriksaan
N
vena
metode
dengan
Enzimatik.
Kategori kadar LDL dibagi menjadi tiga
Jenis Pekerjaan
kelompok yaitu, kadar LDL optimal jika ≤
Guru
1
3,0
129 mg/dL, garis batas tinggi jika 130-
Tidak bekerja/IRT
21
63,6
149 mg/dL dan tinggi jika ≥ 150 mg/dL.
Karyawan
2
6,1
Swasta
9
27,3
Baik
16
48,5
Tinggi
17
51,5
Analisis data
Asupan Lemak
Analisis data disajikan dalam tabel
distribusi
dari
variabel
yang
diteliti
Rasio Lingkar Pinggang Panggul
meliputi asupan lemak, RLPP dan kadar
LDL, untuk mendeskripsikan data yang
diperoleh
berupa
distribusi
dan
lemak
dan
kadar
LDL
menggunakan uji Sparman’s Coefficient
Correlation
sedangkan
analisis
uji
Pearson
21,2
Tinggi
26
78,8
Optimal
12
36,4
Garis Batas Tinggi
6
18,2
Tinggi
15
45,5
Berdasarkan Tabel 3, diketahui
uji
69,7% berusia 45-59 tahun. Tingkat
statistik antara RLPP dan kadar LDL
menggunakan
7
Kadar Low Density Lipoprotein
persentase. Analisis uji statistik antara
asupan
Normal
pendidikan
Product
responden
diketahui
sebanyak 63,6% responden memiliki
Moment.
5
tingkat pendidikan SD. Menurut Syafiq
sebagian
(2013), bahwa tingkat pendidikan dapat
RLPP yang tinggi yaitu 78,8% (26
mempengaruhi kemampuan menerima
orang) dan sebanyak 21,2% (7 orang)
dan mengolah informasi yang diperoleh
memiliki RLPP yang normal sebanyak
menjadi suatu perlakuan yang dapat
40 orang (95,2%). Pengukuran RLPP
mempengaruhi kesehatan seseorang.
digunakan untuk mengetahui timbunan
Jenis pekerjaan paling banyak yang
lemak dalam rongga perut, penurunan
dimiliki
berat badan dan untuk mengetahui
responden
pekerja/IRT
adalah
tidak
sebanyak
Banyaknya
risiko
penyakit
memiliki
yang
berhubungan dengan kelebihan berat
bekerja/IRT menyebabkan rendahnya
badan seperti penyakit jantung, diabetes
daya beri terhadap bahan makanan, jika
melitus dan stroke (Mueller dan Nicole,
daya beli terhadap makanan rendah
2008).
tidak
menutup
yang
tingkat
responden
tidak
maka
responden
63,6%.
besar
kemungkinan
Sebagian
responden
memiliki
asupan gizi juga menurun (Madanijah,
kadar LDL yang tinggi yaitu 45,5% (15
2004).
orang), sebagian lagi memiliki kadar
Asupan lemak dengan kategori
LDL yang optimal yaitu 36,4% (12
(>30%
sebesar
orang) dan sebanyak 18,2% (6 orang)
51,5% (17 orang) hampir sama dengan
dengan kategori tinggi. Faktor penyebab
asupan lemak dengan kategori baik
kadar LDL tinggi salah satunya adalah
(≤30% total energi) sebesar 48,5% (16
usia. Wanita yang telah memasuki usia
orang). Angka asupan lemak minimal
menopause kadar LDL akan cenderung
pada wanita menopause adalah sebesar
meningkat. Hal ini disebabkan oleh
13% dari total kebutuhan dan asupan
hormon
maksimal
total
sebagai antioksidan (mencegah proses
kebutuhan dengan rata-rata asupan
oksidasi) turun secara drastis sehingga
lemak
menyebabkan LDL dapat menembus
tinggi
total
sebesar
sebesar
energi)
54%
32%
dari
dari
total
esterogen
yang
berfungsi
kebutuhan. Responden yang memiliki
plak
asupan
mengakibatkan penyumbatan pembuluh
lemak
tinggi
lebih
sering
mengkonsumsi makanan dengan cara
sayur dengan campuran santan.
Tabel
3
pembuluh
darah (Khomsan, 2002)
pengolahan digoreng dan memasak
Berdasarkan
di
rasio
lingkar pinggang panggul responden
6
darah
yang
Hubungan
dengan
Asupan
Lemak
Low
Density
Kadar
kolesterol pada lansia di Kelurahan
Serengan Surakarta.
Lipoprotein
Tidak semua wanita menopause
Asupan
lemak
responden
yang mengkonsumsi makanan berlemak
didapatkan dari recall 24 jam yang
memiliki kadar LDL yang tinggi, hal ini
dilakukan selama 3 hari secara tidak
dikarenakan
berurutan. Distribusi asupan lemak dan
responden
kadar LDL dapat dilihat pada Tabel 4.
kesehatan
tingkat
yang
yang
kesadaran
tinggi
dapat
terhadap
dilihat
dari
Tabel 4. Hubungan Asupan Lemak dan Kadar LDL pada Wanita Menopause
Mean
25,77
142,22
Variabel
Asupan Lemak
Kadar LDL
Std.Deviasi
11,34
35,62
Median
22,77
143,44
p-value*
0,261
*Uji Rank Sperman
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan
banyaknya wanita menopause yang
bahwa nilai mean asupan lemak dan
datang ke posyandu serta seringnya
kadar LDL adalah 25,77 dan 142,22.
melakukan
Nilai median asupan lemak dan kadar
senam pagi dan jalan sehat yang
LDL
diselenggarakan pihak posyandu rutin
adalah
22,77
dan
143,44
aktivitas
sedangkan nilai simpang baku (standart
selama
deviation) asupan lemak dan kadar LDL
Kegiatan
adalah 11,34 dan 35,62.
meningkatkan
Uji hubungan antara asupan lemak
sehingga
dua
ringan
kali
tersebut
dalam
seperti
sebulan.
dilakukan
daya
terhindar
tahan
dari
untuk
tubuh
penyakit,
dengan kadar LDL menggunakan uji
meningkatkan
kebugaran
tubuh,
statistik
meningkatkan
kelenturan
tubuh,
korelasi
menunjukukkan
Sperman
0,261
membangun kesetiakawanan sosial dan
(p≥0,05). Hal ini berarti tidak ada
lain sebagainya (Fatma, 2010). Hal lain
hubungan antara asupan lemak dengan
seperti
kadar LDL pada wanita menopause.
makanan dengan sumber lemak tak
Hasil penelitian ini sejalan dengan
jenuh, tidak adanya faktor stress dan
penelitian yang dilakukan oleh Adhiyani
tidak adanya faktor keturunan (Djohan,
(2013), tidak terdapat hubungan antara
2004).
konsumsi
nilai
Rank
lemak
p-value
dengan
kadar
7
lebih
sering
mengkonsumsi
Hubungan Rasio Lingkar Pinggang
tahun. Penelitian tersebut juga sejalan
Panggul dengan Kadar Low Density
dengan
Lipoprotein
Suparjo (2010), tidak terdapat hubungan
Rasio lingkar pinggang panggul
diperoleh
dari
pengukuran
penelitian
yang
dilakukan
rasio lingkar pinggang panggul dengan
lingkar
kadar kolesterol pada pasien jantung di
pinggang dan panggul menggunakan
Poliklinik Jantung RSUD DR.Moewardi
metlin yang dilakukan 2 kali. Distribusi
Surakarta.
RLPP dan kadar LDL dapat dilihat pada
Salah satu faktor yang dapat
Tabel 5.
mempengaruhi kadar LDL yaitu usia.
Tabel 5. Hubungan RLPP dan Kadar LDL pada Wanita Menopause
Mean
0,88
142,22
Variabel
RLPP
Kadar LDL
Std.Deviasi
0,069
35,62
Median
0,89
143,44
p-value*
0,674
*Uji Korelasi Product Moment
Berdasarkan
Tabel
5
Memasuki
usia
menopause,wanita
menunjukkan bahwa nilai mean RLPP
cenderung memiliki kadar LDL yang
dan kadar LDL adalah 0,88 dan 142,22.
tinggi akibat
Nilai median RLPP dan kadar LDL
hormon esterogen, dimana hormon ini
adalah 0,89 dan 143,44 sedangkan nilai
memiliki fungsi menjaga kadar HDL
simpang baku (standart deviation) RLPP
tetap tinggi dan kadar LDL tetap rendah
dan kadar LDL adalah 0,069 dan 35,62.
(Maulana, 2007). Kondisi inilah yang
Uji
hubungan
antara
RLPP
dari penurunan kadar
menyebabkan
wanita
sebelum
dengan kadar LDL menggunakan uji
menopause memiliki tingkat proteksi
statistik
lebih baik dibandingkan ketika telah
korelasi
menunjukkan
nilai
Product
Moment
p-value
0,674
memasuki
usia
menopause.
(p≥0,05). Hal ini berarti tidak ada
Menurunnya hormon esterogen juga
hubungan antara RLPP dengan kadar
menyebabkan
LDL
Hal
meningkat, terutama lemak pada bagian
tersebut sejalan dengan penelitian yang
pinggul, perut dan dada. Jumlah lemak
dilakukan oleh Putri (2014), bahwa tidak
tubuh yang meningkat, laju metabolisme
ada hubungan antara rasio lingkar
menurun serta aktivitas fisik yang juga
pinggang
menurun dapat menyebabkan energi
pada
wanita
panggul
menopause.
dengan
kadar
kolesterol pada wanita usia diatas 40
yang
8
jumlah
seharusnya
lemak
digunakan
tubuh
akan
disimpan dalam bentuk timbunan lemak.
Fatmah. 2010. Gizi
Erlangga. Jakarta.
Timbunan lemak di bagian abdomen
menyebabkan
menopause
(Wirakusumah,
RLPP
pada
cenderung
2004
wanita
Spencer,
Nuraeni D, Hidayati L dan Setiyono A.
2012.
Hubungan
Kebiasaan
Konsumsi Lemak Jenuh dan
Obesitas
Sentral
dengan
Kolesterol Total pada Dosen dan
Karyawan Universitas Siliwangi
Tasikmalaya.
2007).
PENUTUP
Simpulan
Tidak ada hubungan yang bermakna
antara asupan lemak dan RLPP dengan
Putri,
Kadar LDL pada Wanita Menopause di
Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta,
Saran
Perlunya dilakukan penelitian lebih
lanjutdengan memperhatikan
Lanjut.
Khomsan, A. 2003. Pangan dan Gizi
untuk Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta.
meningkat
dan
Usia
semua
A.F. 2014. Hubungan Rasio
Lingkar Pinggang Panggu dengan
Kadar Kolesterol pada Wanita
diatas
Usia
40
Tahun
di
Lingkungan Sawahan Kelurahan
Kepatihan Kecamatan Kaliwates
kabupaten
Jember.
Program
Sarjana
Universitas
Muhammadiyah Jember. Jember.
faktor yang dapat mempengaruhi kadar
Soeharto, I.2004.Serangan Jantung dan
Stroke Hubungannya dengan
Lemak dan Kholestrol . PT
Gramedia
Pustaka
Utama.
Jakarta.
LDL dengan lebih banyak variabel,
seperti riwayat penyakit keluarga dan
faktor stress.
Spencer, R.F dan Brown.P. 2007.
Simple
Guide
Menopause.
Dialihbahasakan oleh Julawita
Surapsari dan Anna Koeswanti.
Erlangga. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Adhiyani, C. 2013. Hubungan Usia dan
Konsumsi
Makanan
Berlemak
dengan Kolesterol Total pada
Lansia di Kelurahan Serengan
Surakarta.Program
Diploma
Akademi
Analisis
Kesehatan
Nasional Surakarta. Surakarta.
Sunarti dan Maryani.E. 2013. Rasio
Lingkar Pinggang dan Pinggul
dengan Penyakit Jantung Koroner
di RSUD Kabupaten Sukoharjo.
16(1): 73-82.
Bull E dan Morrell J. 2007. Simple
Guides Kolestrol. Edisi Ke-1.
Erlangga. Jakarta.
Suparjo, H.P. 2010. Hubungan Rasio
Lingkar Pinggang Panggul dengan
Profil Lipid pada Pasie Penyakit
Jantung Koroner (PJK) di Poliklinik
Jantung RSUD DR.Moewardi
Surakarta.
Program
Sarjana
Djohan TBA. 2004. Penyakit Jantung
Koroner
dan
Hipertensi
Ahli
Penyakit
Jantung.
Fakultas
Kedokteran. Universitas Sumatra
Utara.
9
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta
Williams, L dan Wilkins. 2007. Ilmu Gizi
Menjadi Sangat Mudah, Ed. 2.
Dialihbahasakan oleh Dwijayanthi.
L. EGC. Jakarta.
Waspadji, S, Suyono S, Sukardji K dan
Kresnawan.K.S.A.T.
2010.
Pengkajian Status Gizi Studi
Epidemiologi dan Penelitian di
Rumah Sakit Edisi Kedua. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta.
Wirakusuma, S.E. 2004. Tip & Solusi
Gizi untuk Tetap Sehat, Cantik
dan Bahagia di Masa Menopause
dengan Terapi Esterogen Alami.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
.
10
HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL
(RLPP) DENGAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA
WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU NGUDI WALUYO SURAKARTA
Disusun Oleh:
NESTI RAHMAWATI
J310110007
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
Donsty
Ljpqtuh
GDL)
pda waib
kn@MedifuyaiduNldlw5[F
EiaeFdak@sl30Nam&r
,"L-q
L/'\
q
HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL
(RLPP) DENGAN KADARLOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA
WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU NGUDI WALUYO SURAKARTA
Nesti Rahmawati (J310 110 007)
Pembimbing:Setyaningrum Rahmawaty,A.,M.Kes.,PhD
Elida Soviana,S.Gz.,M.Gizi
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102
Email :Nestir@ymail.com
ABSTRAK
NESTI RAHMAWATI J 310 110 007
HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL
(RLPP) DENGAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA
WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU NGUDI WALUYO SURAKARTA.
Pendahuluan : Disamping faktor hormonal tingginya asupan lemak dan rasio
lingkar pinggang panggul (RLPP) diakui sebagai faktor pencetus peningkatan
kadar LDL pada wanita menopause.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan lemak dan
RLPP dengan kadar LDL pada wanita menopause.
Metode Penelitian : Penelitian ini termasuk studi crossectional yang melibatkan
33 wanita menopause usia 45-65 tahun dengan teknik simple random sampling
di Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta. Asupan lemak dihitung dari rata-rata food
recall 24 jam selama 3 hari dengan menggunakan Nutrisurvey. Rasio lingkar
pinggang panggul diukur menggunakan metlin dan dilakukan sebanyak 2 kali.
Kadar LDL diukur dengan pengambilan darah vena menggunakan metode
Enzimatik.
Hasil : Tujuh belas (51,5%) responden memiliki asupan lemak tergolong tinggi,
26 (78,8%) responden memiliki RLPP tergolong tinggi (≥0,85 cm) dan 15 (45,5%)
responden memilik kadar LDL tergolong tinggi (≥150 mg/dL). Hasil uji korelasi
antara tingkat asupan lemak dengan kadar LDL menunjukkan nilai p=0,261
sedangkan untuk rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar LDL
menunjukkan nilai p=0,67.
Kesimpulan : Baik asupan lemak maupun RLPP tidak berhubungan dengan
kadar LDL pada wanita menopause di Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta.
Kata Kunci
: Asupan Lemak, Kadar LDL, Menopause, RLPP
1
ABSTRACT
NESTI RAHMAWATI J 310 110 007
RELATIONSHIP OF FAT INTAKE AND WAIST TO HIP RATIO (WHR) WITH
LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) CONCENTRATION IN MENOPAUSE
WOMEN AT POSYANDU NGUDI WALUYO SURAKARTA.
Introduction: Beside hormonal factors, high intake of fat and waist to hip ratio
(WHR) are predicted as risk factors to the increasing of LDL levels in menopause
women.
Objective: The aim of the present study was to assess association fat intake and
WHR with LDL levels in menopause women.
Methods: A cross sectional study was conducted in a simple random sample of
33 menopause women aged 45-65 years in Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta.
An average of three 24-hour dietary recalls of each woman was analysed using
Nutrysurvey to obtain fat intake. WHR and LDL concentration each respondent
were undertake.
Results: Seventeen (51.5%) participants had high intake of fat, 26 (78.8%)
participants with WHR more than 0,85 cm and 15 (45%) had LDL concetration
above 150 mg/dL. There was no relationship between fat intake and LDL
concentration (p=0.139) as well as WHR and LDL levels (p=0.67).
Conclusion: Both fat intake and WHR appeared not to be the risk factor to the
increasing of LDL level in menopause women at the Posyandu Ngudi Waluyo
Surakarta.
Keywords: Fat Intake, LDL Level, Menopause, Waist to Hip Ratio
2
PENDAHULUAN
Menjadi tua (menua) merupakan
serta menurunkan aktivitas pengambilan
suatu tahapan dimana pertumbuhan dan
LDL oleh reseptor LDL. Reseptor LDL
perkembangan mulai berhenti secara
yang
bertahap,
tubuh
menyebabkan LDL banyak yang tidak
Perubahan
terangkap, akibatnya kadar LDL akan
fungsi tubuh dimulai dari penurunan
meningkat dan akan lebih lama berada
fungsi jaringan otot, penurunan fungsi
dalam
organ tubuh hingga penurunan fungsi
memungkinkan LDL teroksidasi. Low
hormon.
Density Lipoprotein yang teroksidasi
sehingga
mengalami
terjadi
fungsi
perubahan.
Perubahan-perubahan yang
dapat
berdampak
pada
jumlahnya
sistem
sifat
2010).
penumpukan
merupakan
mencukupi
sirkulasi
yang
inilah yang berbahaya karena memiliki
kesehatan lanjut usia (lansia) (Fatmah,
Menopause
tidak
aterogenik
atau
dan
menyebabkan
pengendapan
di
kejadian
pembuluh darah yang meningkatkan
alamiah yang dialami wanita ketika
risiko aterosklerosis (Bull, 2007). Hasil
fungsi
seperti
penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni
telah
(2012), menyatakan bahwa terdapat
berhenti fungsi (Spencer, 2007). Fungsi
hubungan antara kebiasaan konsumsi
hormon
lemak dengan kadar LDL pada dosen
hormon
progesteron
dan
esterogen
penting
esterogen
dan
progesteron
yang menurun mengakibatkan kadar
dan
Low Density Lipoprotein (LDL) menjadi
Sebanyak
tinggi dan sulit untuk dikendalikan. Hal
memiliki kadar LDL tinggi sebagian
tersebut meningkatkan risiko penyakit
besar
jantung dan pembuluh darah pada
mengkonsumsi lemak sedangkan 33,3%
wanita menopause (Khomsan, 2008).
yang
Selain faktor hormonal tinggi rendahnya
sebagian besar jarang mengkonsumsi
kadar LDL dipengaruhi oleh genetik,
lemak.
usia, jenis kelamin, obat-obatan, aktivtas
karyawan
Universitas
66,7%
memiliki
memiliki
Status
Sliwangi.
partisipan
kebiasaan
kadar
gizi
yang
sering
LDL
normal
seseorang
dapat
fisik, kebiasaan merokok, obesitas dan
dipengaruhi oleh konsumsi makanan
asupan makan yang tinggi lemak (Bull
berlemak yang berlebih. Pengukuran
2007, Khomsan 2002 dan Waspadji
status
2010).
pengukuran
gizi
dengan
rasio
menggunakan
lingkar
pinggang
Asupan makan yang tinggi lemak
panggul (RLPP) dapat digunakan untuk
akan menurunkan ekskresi kolesterol
mendeteksi penyebaran lemak pada
3
jaringan
adiposa
(Waspadji,
2003).
degeneratif
Jaringan adiposa terdapat di seluruh
seperti
jantung
koroner
cukup tinggi.
bagian tubuh, salah satunya di perut.
Berdasarkan latar belakang di atas
Lemak yang berada pada dinding perut
maka peneliti akan meneliti tentang
lebih berisiko dibandingkan penimbunan
hubungan tingkat asupan lemak dan
di tempat lain. Sel-sel lemak yang
RLPP dengan kadar LDL pada wanita
berada pada dinding perut memiliki
menopause di Posyandu Ngudi Waluyo
ukuran lebih besar dan didominasi oleh
Surakarta.
LDL. Timbunan lemak yang semakin
METODE PENELITIAN
banyak di dalam rongga perut akan
diikuti dengan tingginya kadar LDL.
Peningkatan
kadar
LDL
Desain penelitian ini cross sectional
akan
dilakukan pada bulan Agustus 2014
menyebabkan terjadinya aterosklerosis
sampai
dan
Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta.
meningkatkan
risiko
terjadinya
bulan
November
2015
di
penyakit jantung dan pembuluh darah
Responden
(Soeharto, 2004).
Sebanyak 33 wanita menopause
Hasil
penelitian
(2013)
terlibat dalam penelitian ini yang direkrut
menunjukkan bahwa seseorang dengan
menggunakan teknik Simple Random
RLPP besar untuk laki-laki > 0,90 cm
Sampling.
dan perempuan > 0,77 cm memiliki 1,76
dengan mengundi semua populasi yang
kali
sesuai
berisiko
dibandingkan
Sunarti
menderita
inklusi
dan
eksklusi
dengan sistem undian. Undian yang
yang
keluar pertama adalah sampel pertama
memiliki pinggang yang besar juga
dan seterusnya sampai diperoleh jumlah
memiliki panggul yang besar karena
30 sampel yang telah ditetapkan.
Rata-rata
yang
kriteria
pengambilannya
RLPP
normal.
dengan
PJK
Cara
seseorang
adanya penumpukan lemak di rongga
Data asupan lemak
perut (Williams, 2007).
Pengumpulan data asupan lemak
Hasil survey pendahuluan yang
dengan cara menanyakan makanan
dilakukan pada bulan Agustus 2015 di
(wawancara
Posyandu Ngudi Waluyo didapatkan
menggunakan food recall 3 x 24 jam
data 60% wanita menopause memiliki
secara tidak berurutan dengan jeda satu
kadar
hingga
LDL
>130mg/dL.
Hal
ini
menunjukkan risiko terjadinya penyakit
dua
langsung)
hari,
yang
dengan
kemudian
dianalisis dengan software Nutrisurvey.
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data RLPP
Data RLPP diperoleh dengan cara
melakukan
pengukuran
Karakteristik Responden
dengan
Sesuai hasil penelitian, diperoleh
menggunakan pita ukur atau metlin
data
dengan ketelitian 0,1 cm yang dilakukan
meliputi distribusi berdasarkan usia,
2 kali ulang. Rata-rata RLPP dari 2 kali
tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan,
pengukuran tersebut digunakan untuk
dapat dilihat pada Tabel 3.
karesteristik
subjek
penelitian
mengetahui banyaknya lemak di rongga
Tabel 3.Karakteristik Responden (n=33)
perut. Kategori RLPP dibagi menjadi
dua kelompok yaitu, RLPP normal jika <
Karakteristik
0,85 cm dan tinggi jika ≥ 0,85 cm
Usia
(WHO,2008).
Kadar LDL darah diperoleh dari
darah
menggunakan
%
45-59 Tahun
23
69,7
60-65 Tahun
10
30,3
Tidak Sekolah
5
15,2
SD
21
63,6
SMP
3
9,1
SMA/SMK
3
9,1
PT
1
2,0
Tingkat Pendidikan
Data kadar LDL
pemeriksaan
N
vena
metode
dengan
Enzimatik.
Kategori kadar LDL dibagi menjadi tiga
Jenis Pekerjaan
kelompok yaitu, kadar LDL optimal jika ≤
Guru
1
3,0
129 mg/dL, garis batas tinggi jika 130-
Tidak bekerja/IRT
21
63,6
149 mg/dL dan tinggi jika ≥ 150 mg/dL.
Karyawan
2
6,1
Swasta
9
27,3
Baik
16
48,5
Tinggi
17
51,5
Analisis data
Asupan Lemak
Analisis data disajikan dalam tabel
distribusi
dari
variabel
yang
diteliti
Rasio Lingkar Pinggang Panggul
meliputi asupan lemak, RLPP dan kadar
LDL, untuk mendeskripsikan data yang
diperoleh
berupa
distribusi
dan
lemak
dan
kadar
LDL
menggunakan uji Sparman’s Coefficient
Correlation
sedangkan
analisis
uji
Pearson
21,2
Tinggi
26
78,8
Optimal
12
36,4
Garis Batas Tinggi
6
18,2
Tinggi
15
45,5
Berdasarkan Tabel 3, diketahui
uji
69,7% berusia 45-59 tahun. Tingkat
statistik antara RLPP dan kadar LDL
menggunakan
7
Kadar Low Density Lipoprotein
persentase. Analisis uji statistik antara
asupan
Normal
pendidikan
Product
responden
diketahui
sebanyak 63,6% responden memiliki
Moment.
5
tingkat pendidikan SD. Menurut Syafiq
sebagian
(2013), bahwa tingkat pendidikan dapat
RLPP yang tinggi yaitu 78,8% (26
mempengaruhi kemampuan menerima
orang) dan sebanyak 21,2% (7 orang)
dan mengolah informasi yang diperoleh
memiliki RLPP yang normal sebanyak
menjadi suatu perlakuan yang dapat
40 orang (95,2%). Pengukuran RLPP
mempengaruhi kesehatan seseorang.
digunakan untuk mengetahui timbunan
Jenis pekerjaan paling banyak yang
lemak dalam rongga perut, penurunan
dimiliki
berat badan dan untuk mengetahui
responden
pekerja/IRT
adalah
tidak
sebanyak
Banyaknya
risiko
penyakit
memiliki
yang
berhubungan dengan kelebihan berat
bekerja/IRT menyebabkan rendahnya
badan seperti penyakit jantung, diabetes
daya beri terhadap bahan makanan, jika
melitus dan stroke (Mueller dan Nicole,
daya beli terhadap makanan rendah
2008).
tidak
menutup
yang
tingkat
responden
tidak
maka
responden
63,6%.
besar
kemungkinan
Sebagian
responden
memiliki
asupan gizi juga menurun (Madanijah,
kadar LDL yang tinggi yaitu 45,5% (15
2004).
orang), sebagian lagi memiliki kadar
Asupan lemak dengan kategori
LDL yang optimal yaitu 36,4% (12
(>30%
sebesar
orang) dan sebanyak 18,2% (6 orang)
51,5% (17 orang) hampir sama dengan
dengan kategori tinggi. Faktor penyebab
asupan lemak dengan kategori baik
kadar LDL tinggi salah satunya adalah
(≤30% total energi) sebesar 48,5% (16
usia. Wanita yang telah memasuki usia
orang). Angka asupan lemak minimal
menopause kadar LDL akan cenderung
pada wanita menopause adalah sebesar
meningkat. Hal ini disebabkan oleh
13% dari total kebutuhan dan asupan
hormon
maksimal
total
sebagai antioksidan (mencegah proses
kebutuhan dengan rata-rata asupan
oksidasi) turun secara drastis sehingga
lemak
menyebabkan LDL dapat menembus
tinggi
total
sebesar
sebesar
energi)
54%
32%
dari
dari
total
esterogen
yang
berfungsi
kebutuhan. Responden yang memiliki
plak
asupan
mengakibatkan penyumbatan pembuluh
lemak
tinggi
lebih
sering
mengkonsumsi makanan dengan cara
sayur dengan campuran santan.
Tabel
3
pembuluh
darah (Khomsan, 2002)
pengolahan digoreng dan memasak
Berdasarkan
di
rasio
lingkar pinggang panggul responden
6
darah
yang
Hubungan
dengan
Asupan
Lemak
Low
Density
Kadar
kolesterol pada lansia di Kelurahan
Serengan Surakarta.
Lipoprotein
Tidak semua wanita menopause
Asupan
lemak
responden
yang mengkonsumsi makanan berlemak
didapatkan dari recall 24 jam yang
memiliki kadar LDL yang tinggi, hal ini
dilakukan selama 3 hari secara tidak
dikarenakan
berurutan. Distribusi asupan lemak dan
responden
kadar LDL dapat dilihat pada Tabel 4.
kesehatan
tingkat
yang
yang
kesadaran
tinggi
dapat
terhadap
dilihat
dari
Tabel 4. Hubungan Asupan Lemak dan Kadar LDL pada Wanita Menopause
Mean
25,77
142,22
Variabel
Asupan Lemak
Kadar LDL
Std.Deviasi
11,34
35,62
Median
22,77
143,44
p-value*
0,261
*Uji Rank Sperman
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan
banyaknya wanita menopause yang
bahwa nilai mean asupan lemak dan
datang ke posyandu serta seringnya
kadar LDL adalah 25,77 dan 142,22.
melakukan
Nilai median asupan lemak dan kadar
senam pagi dan jalan sehat yang
LDL
diselenggarakan pihak posyandu rutin
adalah
22,77
dan
143,44
aktivitas
sedangkan nilai simpang baku (standart
selama
deviation) asupan lemak dan kadar LDL
Kegiatan
adalah 11,34 dan 35,62.
meningkatkan
Uji hubungan antara asupan lemak
sehingga
dua
ringan
kali
tersebut
dalam
seperti
sebulan.
dilakukan
daya
terhindar
tahan
dari
untuk
tubuh
penyakit,
dengan kadar LDL menggunakan uji
meningkatkan
kebugaran
tubuh,
statistik
meningkatkan
kelenturan
tubuh,
korelasi
menunjukukkan
Sperman
0,261
membangun kesetiakawanan sosial dan
(p≥0,05). Hal ini berarti tidak ada
lain sebagainya (Fatma, 2010). Hal lain
hubungan antara asupan lemak dengan
seperti
kadar LDL pada wanita menopause.
makanan dengan sumber lemak tak
Hasil penelitian ini sejalan dengan
jenuh, tidak adanya faktor stress dan
penelitian yang dilakukan oleh Adhiyani
tidak adanya faktor keturunan (Djohan,
(2013), tidak terdapat hubungan antara
2004).
konsumsi
nilai
Rank
lemak
p-value
dengan
kadar
7
lebih
sering
mengkonsumsi
Hubungan Rasio Lingkar Pinggang
tahun. Penelitian tersebut juga sejalan
Panggul dengan Kadar Low Density
dengan
Lipoprotein
Suparjo (2010), tidak terdapat hubungan
Rasio lingkar pinggang panggul
diperoleh
dari
pengukuran
penelitian
yang
dilakukan
rasio lingkar pinggang panggul dengan
lingkar
kadar kolesterol pada pasien jantung di
pinggang dan panggul menggunakan
Poliklinik Jantung RSUD DR.Moewardi
metlin yang dilakukan 2 kali. Distribusi
Surakarta.
RLPP dan kadar LDL dapat dilihat pada
Salah satu faktor yang dapat
Tabel 5.
mempengaruhi kadar LDL yaitu usia.
Tabel 5. Hubungan RLPP dan Kadar LDL pada Wanita Menopause
Mean
0,88
142,22
Variabel
RLPP
Kadar LDL
Std.Deviasi
0,069
35,62
Median
0,89
143,44
p-value*
0,674
*Uji Korelasi Product Moment
Berdasarkan
Tabel
5
Memasuki
usia
menopause,wanita
menunjukkan bahwa nilai mean RLPP
cenderung memiliki kadar LDL yang
dan kadar LDL adalah 0,88 dan 142,22.
tinggi akibat
Nilai median RLPP dan kadar LDL
hormon esterogen, dimana hormon ini
adalah 0,89 dan 143,44 sedangkan nilai
memiliki fungsi menjaga kadar HDL
simpang baku (standart deviation) RLPP
tetap tinggi dan kadar LDL tetap rendah
dan kadar LDL adalah 0,069 dan 35,62.
(Maulana, 2007). Kondisi inilah yang
Uji
hubungan
antara
RLPP
dari penurunan kadar
menyebabkan
wanita
sebelum
dengan kadar LDL menggunakan uji
menopause memiliki tingkat proteksi
statistik
lebih baik dibandingkan ketika telah
korelasi
menunjukkan
nilai
Product
Moment
p-value
0,674
memasuki
usia
menopause.
(p≥0,05). Hal ini berarti tidak ada
Menurunnya hormon esterogen juga
hubungan antara RLPP dengan kadar
menyebabkan
LDL
Hal
meningkat, terutama lemak pada bagian
tersebut sejalan dengan penelitian yang
pinggul, perut dan dada. Jumlah lemak
dilakukan oleh Putri (2014), bahwa tidak
tubuh yang meningkat, laju metabolisme
ada hubungan antara rasio lingkar
menurun serta aktivitas fisik yang juga
pinggang
menurun dapat menyebabkan energi
pada
wanita
panggul
menopause.
dengan
kadar
kolesterol pada wanita usia diatas 40
yang
8
jumlah
seharusnya
lemak
digunakan
tubuh
akan
disimpan dalam bentuk timbunan lemak.
Fatmah. 2010. Gizi
Erlangga. Jakarta.
Timbunan lemak di bagian abdomen
menyebabkan
menopause
(Wirakusumah,
RLPP
pada
cenderung
2004
wanita
Spencer,
Nuraeni D, Hidayati L dan Setiyono A.
2012.
Hubungan
Kebiasaan
Konsumsi Lemak Jenuh dan
Obesitas
Sentral
dengan
Kolesterol Total pada Dosen dan
Karyawan Universitas Siliwangi
Tasikmalaya.
2007).
PENUTUP
Simpulan
Tidak ada hubungan yang bermakna
antara asupan lemak dan RLPP dengan
Putri,
Kadar LDL pada Wanita Menopause di
Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta,
Saran
Perlunya dilakukan penelitian lebih
lanjutdengan memperhatikan
Lanjut.
Khomsan, A. 2003. Pangan dan Gizi
untuk Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta.
meningkat
dan
Usia
semua
A.F. 2014. Hubungan Rasio
Lingkar Pinggang Panggu dengan
Kadar Kolesterol pada Wanita
diatas
Usia
40
Tahun
di
Lingkungan Sawahan Kelurahan
Kepatihan Kecamatan Kaliwates
kabupaten
Jember.
Program
Sarjana
Universitas
Muhammadiyah Jember. Jember.
faktor yang dapat mempengaruhi kadar
Soeharto, I.2004.Serangan Jantung dan
Stroke Hubungannya dengan
Lemak dan Kholestrol . PT
Gramedia
Pustaka
Utama.
Jakarta.
LDL dengan lebih banyak variabel,
seperti riwayat penyakit keluarga dan
faktor stress.
Spencer, R.F dan Brown.P. 2007.
Simple
Guide
Menopause.
Dialihbahasakan oleh Julawita
Surapsari dan Anna Koeswanti.
Erlangga. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Adhiyani, C. 2013. Hubungan Usia dan
Konsumsi
Makanan
Berlemak
dengan Kolesterol Total pada
Lansia di Kelurahan Serengan
Surakarta.Program
Diploma
Akademi
Analisis
Kesehatan
Nasional Surakarta. Surakarta.
Sunarti dan Maryani.E. 2013. Rasio
Lingkar Pinggang dan Pinggul
dengan Penyakit Jantung Koroner
di RSUD Kabupaten Sukoharjo.
16(1): 73-82.
Bull E dan Morrell J. 2007. Simple
Guides Kolestrol. Edisi Ke-1.
Erlangga. Jakarta.
Suparjo, H.P. 2010. Hubungan Rasio
Lingkar Pinggang Panggul dengan
Profil Lipid pada Pasie Penyakit
Jantung Koroner (PJK) di Poliklinik
Jantung RSUD DR.Moewardi
Surakarta.
Program
Sarjana
Djohan TBA. 2004. Penyakit Jantung
Koroner
dan
Hipertensi
Ahli
Penyakit
Jantung.
Fakultas
Kedokteran. Universitas Sumatra
Utara.
9
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta
Williams, L dan Wilkins. 2007. Ilmu Gizi
Menjadi Sangat Mudah, Ed. 2.
Dialihbahasakan oleh Dwijayanthi.
L. EGC. Jakarta.
Waspadji, S, Suyono S, Sukardji K dan
Kresnawan.K.S.A.T.
2010.
Pengkajian Status Gizi Studi
Epidemiologi dan Penelitian di
Rumah Sakit Edisi Kedua. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta.
Wirakusuma, S.E. 2004. Tip & Solusi
Gizi untuk Tetap Sehat, Cantik
dan Bahagia di Masa Menopause
dengan Terapi Esterogen Alami.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
.
10