PERAN DINAS PENDIDIKAN KOTA MEDAN DALAM MENANGANI ANAK PUTUS SEKOLAH SESUAI DENGAN UU NO. 20 TAHUN 2003 TENTANG SISDIKNAS.

PERAN DINAS PENDIDIKAN KOTA MEDAN
DALAM MENANGANI ANAK PUTUS SEKOLAH
SESUAI DENGAN UU NO. 20 TAHUN 2003
TENTANG SISDIKNAS
Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Helda Anggraini
NIM. 3103111036

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK
Helda Anggraini. NIM. 3103111036. Peran Dinas Pendidikan Kota Medan
Dalam Menangani Anak Putus Sekolah Sesuai Dengan UU No. 20 Tahun

2003 Tentang Sisdiknas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Dinas Pendidikan Kota Medan
dalam menangani anak putus sekolah sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di
Dinas Pendidikan Kota Medan yang berlokasi di Jalan Pelita IV No.77, Kampung
Durian, Medan. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh staf atau pegawai di Dinas Pendidikan Kota Medan yang berjumlah 116
orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan
purposive sampling, yang berarti sampel dipilih sesuai dengan tujuan untuk
memperoleh data yang akurat. Untuk itu sampel dalam penelitian ini memilih
responden yang paling berkompeten dalam memberikan data-data yang berkaitan
dengan peran dinas pendidikan kota Medan dalam menangani anak putus sekolah.
Dengan demikian yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah staf atau
pegawai dinas pendidikan kota Medan yang menangani anak putus sekolah yang
terdiri dari Kabid PPMP (Program Pengembangan Mutu Pendidikan), Kasi dan 3
staff/pegawai PMP (Program Pengembangan Pendidikan), serta Kasi dan 3
staff/pegawai Bina Program PNFI/PAUD, sehingga berjumlah 9 (sembilan)
orang.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan data/verifikasi. Penemuan yang
sangat menarik dalam penelitian ini adalah dinas pendidikan Kota Medan telah
mengupayakan berbagai program untuk menangani anak putus sekolah,
diantaranya melalui program pendidikan non formal, yang berbasis pada
pendidikan keterampilan, kecakapan hidup, kewirausahaan, dan tentunya program
kesetaraan (kejar paket). Adapun kendala yang dihadapi adalah masih kurangnya
kesadaran masyarakat untuk mengikuti program-program tersebut. Didapatkan
hasil juga bahwasanya tingkat putus sekolah di Medan mengalami penurunan,
data ini didapat dari data pokok pendidikan dari tahun 2005 s/d 2012.

ii

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, atas
segala berkat dan karunia-nya yang terus memberikan kesehatan sekaligus
ketenangan bagi penulis untuk melaksanakan serta menyelesaikan dan menyusun
skripsi ini dengan baik, walaupun disisi lain masih banyak kekurangan yang harus
di perbaiki. Tak lupa pula shalawat berangkaikan salam, penulis sanjung sajikan
kepada nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan (PP-Kn FIS Unimed) skripsi ini berjudul
“Peran Dinas Pendidikan Kota Medan Dalam Menangani Anak Putus
Sekolah Sesuai Dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas”.
Judul ini penulis ambil, karena penulis tertarik dengan fenomena maraknya
anak-anak yang putus sekolah, dilain sisi hal ini kontras dengan banyaknya
kebijakan-kebijakan pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan
di negeri ini. Tentunya hal ini menjadi lebih menarik bila kedua fenomena ini
dikolaborasikan dan ditinjau dari sudut pandang UU pendidikan yaitu UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas.
Dalam penyelesain skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan baik
dari segi moril maupun materiil. Penulis banyak diberikan saran, pendapat,
maupun data atau bantuan dari pihak lain, sehingga memperlengkap kualitas
karya ilmiah ini dalam dunia akademis. Ucapan terimakasih yang teristimewa

ii

iii


penulis haturkan kepada kedua orang tua (Bapak Hasyim Ba’ah dan mamak
Juariah) yang telah memberikan bantuan yang luar biasa kepada penulis baik
moril maupun materiil dan juga dengan kasih sayang yang tak terhingga beliau
telah membesarkan penulis hingga seperti saat ini. Terimakasih Pak, Mak.
Selain itu, dengan setulus hati penulis juga menghaturkan rasa terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini,
khususnya penulis persembahkan karya istimewa ini kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan;
2. Bapak Dr. H. Restu, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Unimed,
3. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku Pembantu Dekan III FIS Unimed
sekaligus penguji skripsi, yang telah membantu penulis atas kontribusi
saran-sarannya;
4. Ibunda Dra. Yusna Melianti, M.H selaku Ketua Jurusan Pendididikan,
Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Unimed sekaligus
pembimbing skripsi penulis yang telah sabar dan banyak meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, dan masukan yang sangat
bermanfaat untuk penyelesaian skripsi ini;
5. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum selaku Sekretaris Jurusan PPKn
FIS Unimed;

6. Bapak Drs. Halking, Msi selaku dosen pembimbing akademik penulis
sekaligus penguji skripsi yang telah sabar membimbing penulis selama

iv

masa perkuliahan dan juga telah banyak memberikan saran-saran yang
membangun untuk perbaikan karya ilmiah ini;
7. Ibu Sri Hadiningrum, SH, M.Si selaku dosen penguji skripsi;
8. Bapak/Ibu dosen PP-Kn FIS Unimed lainnya yang telah banyak
memberikan pendidikan yang tak terhingga manfaatnya;
9. Kepada Bapak/Ibu pegawai Dinas Pendidikan Kota Medan, Kabid PPMP,
Kasi dan Staf Program Pengembangan Pendidikan, serta Kasi dan Staf
Bina Program PNFI/PAUD. Terkhusus pada Bu Risma dan Bu Nora yang
telah membantu peneliti dari masa pra penelitian hingga akhir penelitian;
10. Bapak/Ibu pegawai Balitbang Kota Medan yang telah membantu
mengeluarkan surat ijin penelitian ke Dinas Pendidikan Kota Medan;
11. Terkhusus kepada Abangnda tersayang, abang Probo Angga Kusuma yang
telah sangat banyak membantu penulis selama masa perkuliahan ini, baik
dari segi finansial maupun saran dan motivasi yang sangat membangun.
Buat adik-adik terkasih, Prayudi Suganda dan Anggi Sundari, serta kakak

Enda Mustika Handayani, yang telah menemani penulis dalam duka
maupun keceriaan, yang selalu menemani penulis saat jenuh dalam
penyelesaian skripsi ini. Serta buat seseorang yang jauh tapi dekat disuatu
tempat, Babang Ilham Satya Sinatra, terimakasih atas kehadirannya selama
ini;
12. Tak terlupakan kepada Pak Jhon, TU jurusan yang amat sangat baik dan
sabar

dalam

menghadapi

setiap

mahasiswa

yang

membutuhkan


v

pertolongannya. Buat ketikan surat dan bantuan tanda tangannya pak,
terimakasih sekali dari hati ini saya ucapkan;
13. Keluarga besar Pusham Unimed, terkhusus kepada Pak Majda El Muhtaj,
Pak Wahyudi, serta Pak Fahmi Siregar,dkk yang selama ini telah banyak
memberikan motivasi yang sangat membangun, sehingga penulis mampu
menjadi mahasiswa yang lebih kreatif, tidak hanya kenal akan teori di
kelas, akan tetapi juga mengajari penulis untuk bisa menjadi seseorang
yang lebih dari itu;
14. Pihak UPT Perpustakaan Unimed yang telah banyak membantu
meminjamkan buku-buku yang bermanfaat dalam penyelesaian perkuliahan
selama ini;
15. Rekan-rekan senioren dan junioren HmI cabang Deli Serdang, khususnya
Abangnda Quadi Azam, S.Pd., yang telah membantu penulis dalam
berdiskusi masalah-masalah yang diangkat dalam penelitian ini;
16. Teman-teman seperjuanganku, Enam Serangkai, Nurhayati, Febriyantika
Wulandari, Aiiu Kusuma Sari, Mulia Sari, dan Susilawati, serta Duo lelaki
yang selalu menemani kami, M. Taufiq Hidayah Tanjung dan Eka Azwin
Lubis yang telah menemani dari semester awal hingga akhir ini dan hingga

selamanya. Terimakasih buat segala support yang telah diberikan, serta
suka duka yang selama ini kita rasakan bersama. Mudah-mudahan kita
semua menjadi orang-orang yang sukses. Tak lupa pula buat sahabat kami
Yudha Gayo, yang telah gugur terlebih dahulu di medan juang, kami
merindukanmu;

vi

17. Kepada teman-teman PPLT SMP Neg. 1 Tanjung Pura, terkhusus buat
Azzry Supeno, Nisyaa Opeek, dan Rahmayanti Ngelike Tros, serta temanteman PPLT lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu;
18. Tak ketinggalan teman-teman sekelas, Nurul Irwanoviana, Ahmad Sayuti,
Melisa, Desi, Sangkot Mei, Nikmah Batubara,Chepy, dan teman-teman
lainnya di Reguler B PPKn 2010 yang tak bisa disebutkan satu per satu;
19. Keluarga kecil ku di Kos Tuasan Gg. Gultom, mulai dari senioren K JW
dan Ka Serik Mulyani hingga para junioren Almiy, Irawati, Engli, Evi,
Elfri, dan Dani serta penghuni kos baru Susan, yang selalu menyemangati
penulis di rumah untuk segera menyelesaikan skripsi dan secepatnya
wisuda. Tak ketinggalan buat tetangga depan kos, mamak fizah dkk;
20. Serta Saudara/i yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu,penulis
mengucapkan banyak terimakasih atas doa dan dukungannya.

Penulis menyadari skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya.
Demikian pengantar dari penulis. Atas perhatian, dukungan, dan
masukannya penulis mengucapkan banyak terimakasih, semoga Allah SWT
meridhoi kita semua. Yakusa.
Medan,

Juni 2014

Penulis,

Helda Anggraini
Nim. 3103111036

DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL....................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN....................................................................................... x
DAFTAR GRAFIK...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang.................................................................................
Identifikasi Masalah.........................................................................
Batasan Masalah..............................................................................
Rumusan Masalah...........................................................................
Tujuan Penelitian.............................................................................
Manfaat Penelitian...........................................................................

1

5
6
6
6
7

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................... 8
A. Kerangka Teoritis...........................................................................
1. Anak Putus Sekolah..................................................................
2. Jaminan Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Untuk
Setiap Anak Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas....................................................................................
3. Dinas Pendidikan Kota Medan..................................................
4. Peranan Dinas Pendidikan Kota Medan Menurut
UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas...............................
B. Kerangka Berpikir...........................................................................

8
8

14
16
19
20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................... 23
A. Lokasi Penelitian..............................................................................
B. Populasi dan Sampel........................................................................
1. Populasi......................................................................................
2. Sampel.......................................................................................

23
24
24
24

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional..................................
1. Variabel Penelitian.....................................................................
2. Definisi Operasional..................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data..............................................................
E. Teknik Analisis Data.......................................................................

26
26
26
27
28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 30
A. Hasil Penelitian................................................................................
1. Deskripsi Objek Penelitian.......................................................
2. Deskripsi Hasil Penelitian.........................................................
B. Pembahasan Hasil Penelitian............................................................

30
30
36
53

BAB V PENUTUP....................................................................................... 60
A. Kesimpulan....................................................................................... 60
B. Saran................................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 63
LAMPIRAN................................................................................................. 65

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Siswa Putus Sekolah di Kota Medan Tahun 2012 ................... 12
Tabel 2. Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah ................................................ 13
Tabel 3.Staff/Pegawai Dinas Pendidikan Kota Medan yang Menangani Anak
Putus Sekolah......................................................................................... 25
Tabel 4. Kisi-Kisi Penelitian................................................................................ 26
Tabel 5. Jumlah Sekolah yang Dinaungi oleh Dinas Pendidikan Kota Medan
Tahun 2011/2012................................................................................. 32
Tabel 6. Data Pokok Pendidikan Tahun 2005/2006 ......................................... 41
Tabel 7. Data Pokok Pendidikan Tahun 2008/2009.......................................... 42
Tabel 8. Data Pokok Pendidikan Tahun 2009/2010.......................................... 43
Tabel 9. Data Pokok Pendidikan Tahun 2011/2012.......................................... 44
Tabel 10. Tabulasi Data Anak Putus Sekolah di Kota Medan dari Tahun 2005 s/d
2012.................................................................................................... 46

ix

DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kota Medan ..............................18

x

DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Perkembangan Anak Putus Sekolah di Kota Medan dari Tahun 2005 s/d
2012 .................................................................................................... 46

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Wawancara.
Lampiran 2. Dokumentasi Hasil Penelitian (Foto Penelitian)
Lampiran 3. Contoh Angket Dinas Pendidikan Kota Medan yang digunakan
Untuk Mendata Anak Putus Sekolah.
Lampiran 4. Pernyataan Kesediaan Narasumber.
Lampiran 5. Nota Tugas
Lampiran 6. Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran 7. Kartu Mengikuti Seminar Proposal
Lampiran 8. Surat Izin Pengambilan Data Pendahuluan
Lampiran 9. Surat Penerbitan Izin Penelitian dari Jurusan PPKn FIS Unimed
Lampiran 10. Surat Izin Mengadakan Penelitian ke Balitbang Kota Medan
Lampiran 11. Surat Rekomendasi Penelitian dari Balitbang Kota Medan
Ke Dinas Pendidikan Kota Medan
Lampiran 12. Surat Telah Mengadakan Penelitian di Dinas Pendidikan Kota
Medan
Lampiran 13. Surat Keterangan Kepala Laboratorium Jurusan PPKn FIS Unimed
Lampiran 14. Surat Keterangan Kepala UPT Perpustakaan Unimed
Lampiran 15. Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran 16. Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 17. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas)

xii

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak adalah pelita dan harapan bagi suatu masyarakat, bangsa, dan negara
yang kelak akan menjadi motor penggerak kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
Hidup matinya suatu bangsa di masa mendatang berada di pundak mereka. Oleh
karenanya, agar kelak anak mampu memikul beban berat tersebut,sudah
semestinya mereka mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh
dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, sosial, maupun spiritual.
Sebagai generasi muda yang kelak akan meneruskan cita-cita perjuangan
bangsa di masa mendatang, sudah selayaknya anak-anak dibina dan dilindungi
agar kelak mereka mampu tumbuh menjadi manusia pembangunan yang
berkualitas tinggi. Salah satu caranya adalah dengan melindungi dan memenuhi
hak pendidikan mereka. Secara konstitusional, penjaminan untuk memperoleh
pendidikan telah tertuang pada alinea ke-IV UUDNRI Tahun 1945, yakni:
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial...
Berdasarkan hal tersebut, menegaskan bahwa salah satu tujuan dari
pembentukkan negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kecerdasan kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dikatakan berhasil apabila

1

2

pemerataan kesempatan pendidikan telah merata dan disesuaikan dengan
kebutuhan setiap warga negara. Kemudian untuk menjamin perlindungan dan
pemenuhan hak anak atas pendidikan, pemerintah juga telah mengeluarkan
perangkat hukum nasional lainnya yakni UU No. 14 tentang Kesejahteraan Anak,
UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Terkait UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, dalam undang-undang
ini pemerintah memberikan jaminan bagi setiap orang untuk memperoleh
pendidikan. Pasal 34 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas memberikan
ketentuan tentang wajib belajar dan menjadi tanggung jawab pemerintah dalam
penyelenggaraannya. Sebelumnya hal ini juga telah diamanatkan dalam konstitusi
negara Indonesia, UUDNRI Tahun 1945 dalam Pasal 31 ayat (1) dan (2) yang
memberikan perlindungan jaminan kepada setiap warga negara untuk memperoleh
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
Dari beberapa ketentuan di atas dapat dimaknai bahwa negara memiliki
kewajiban memenuhi hak atas pendidikan bagi setiap warga negaranya tanpa
membedakan agama, suku, ras, atau bahkan keadaan sosial dan ekonominya. Hal
ini jugalah yang menjadi dasar bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan
yang layak, guna mengembangkan potensi diri seluas-luasnya. Namun sayangnya,
pada praktiknya pemenuhan hak atas pendidikan menjadi sangat sulit dan
cenderung terlaksana tidak baik.
Pendidikan di Indonesia saat ini masih dapat dikatakan belum berhasil.
Terbukti dengan semakin tingginya angka putus sekolah. Masih tingginya angka

3

putus sekolah di Indonesia menjadi tanda tanya besar dalam pemerataan
kesempatan

pendidikan.

Dilansir

dari

media

massa

online(dalam

http://www.srie.org/2013/02/inilah-peringkat-5-besar-provinsi.html:2013),di tahun
2013 Provinsi Sumatera Utara menduduki peringkat kelima angka putus sekolah
tertinggi untuk jenjang SMP.
Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi anak putus
sekolah. Maraknya kenakalan remaja saat ini menjadi salah satu faktor anak putus
sekolah. Bebasnya pergaulan dan kurangnya pengawasan dari orang tua
menjadikan anak bebas memilih gaya hidup yang disukainya. Konsekuensinya
anak jadi salah pergaulan, tidak fokus akan pendidikan, atau bahkan melakukan
tindakan yang dilarang agama (hamil di luar nikah).
Faktor lain yang menyebabkan anak putus sekolah, diantaranya adalah
anak yang putus sekolah tidak terlepas dari persoalan perekonomian masyarakat
dan kesadaran orangtua si anak. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Muller
dalam Suyanto (2013:355) bahwa,“Kemiskinan dan ketimpangan struktur
institusional adalah variabel utama yang menyebabkan kesempatan masyarakat
khususnya anak-anak untuk memperoleh pendidikan menjadi terhambat”.
Sukmadinata yang pendapatnya dikutip oleh Suyanto (2013:356) juga mengatakan
bahwa, “Faktor utama penyebab anak putus sekolah adalah kesulitan ekonomi
atau karena orang tua tidak mampu menyediakan biaya bagi sekolah anakanaknya”.
Menurut hasil data yang dihimpun oleh Dinas Pendidikan Kota Medan di
tahun 2012 menyebutkan bahwa sekitar 1.967 anak putus sekolah yang tersebar

4

dibeberapa kecamatan di Kota Medan. Dari data tersebut diketahui persentase
siswa yang putus sekolah tertinggi/terbesar berada di tingkat Sekolah Menengah
Atas (SMA). Data ini mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi jenjang
pendidikan yang ditempuh maka semakin tinggi pula tingkat putus sekolah. Hal
ini sesuai dengan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh, maka
semakin tinggi pula dana pendidikan yang dibutuhkan. Fenomena ini tak sejalan
dengan Pasal 46 UU No. 20 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa pemerintah
baik pemerintah pusat maupun daerah bertanggung jawab dalam hal pendanaan,
seperti menyediakan anggaran pendidikan.
Apabila faktor kemiskinan ini masih terus berlanjut tanpa ada usaha yang
dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan, maka hal ini mau tidak mau akan
mengakibatkan terbunuhnya anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa
ini. Kaum muda yang seharusnya menjadi kaum intelektual akan “hilang”. Hal
inilah yang menjadi PR bersama untuk menuntaskan angka buta huruf guna
mencapai keberhasilan dalam kualitas pendidikan demi kemajuan bangsa di masa
mendatang.
Kehadiran UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
tampaknya membawa angin segar dalam memenuhi hak-hak warga negara akan
suatu pendidikan. Seperti yang tertera pada beberapa pasal dalam UU No. 20
Tahun 2003 di atas, bahwasanya pemerintah baik pemerintah pusat maupun
daerah mengambil peran dalam menuntaskan masalah pendidikan. Dinas
Pendidikan Kota Medan, sebagai salah satu instansi pemerintah daerah memiliki
peran dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah dan tentunya dalam

5

mengurangi dan menangani anak putus sekolah, sebagaimana yang telah
diamanatkan dalam Pasal 11 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.
Berdasarkan permasalahan inilah, kemudian penulis tertarik untuk
melakukan penelitian guna mengetahui upaya-upaya Dinas Pendidikan Kota
Medan dalam menyikapi dan menuntaskan angka anak putus sekolah dan
mengetahui kendala yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota Medan serta
mengkajinya ke dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dengan mengambil judul “Peran Dinas Pendidikan Kota Medan
Dalam Menangani Anak Putus Sekolah Sesuai Dengan UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sisdiknas”.
B. Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang yang dikemukakan di atas maka dapat di
identifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Hak atas pendidikan masih sangat sulit dan cenderung tidak terlaksana.
2. Masih tingginya angka putus sekolah.
3. Provinsi Sumatera Utara menduduki peringkat ke-5 angka putus sekolah
tertinggi untuk jenjang SMP.
4. Kurangnya pengawasan dari orang tua.
5. Kesulitan ekonomi.
6. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan dalam menangani
anak putus sekolah.
7. Kendala yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota Medan dalam menangani anak
putus sekolah.

6

C. Batasan Masalah
Untuk kejelasan masalah serta memudahkan dalam pemecahannya, maka
diperlukan adanya gambaran tentang apa yang akan diteliti dan bagaimana
pembatasannya. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan dalam menangani
anak putus sekolah.
2. Kendala yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota Medan dalam menangani anak
putus sekolah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah diberikan, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota
Medan dalam menangani anak putus sekolah?
2. Bagaimanakah kendala-kendala yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota Medan
dalam menangani anak putus sekolah?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan dasar untuk mencapai sasaran penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota
Medan dalam menangani anak putus sekolah.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota
Medan dalam menangani anak putus sekolah.

7

F. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka
adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis sendiri adalah dapat mempertajam kemampuan penulis dalam
penulisan karya ilmiah dan menambah pengetahuan dibidang pelayanan
sosial.
2. Memberikan kontribusi pemikiran dan masukan kepada pemerintah daerah
khususnya Dinas Pendidikan Kota Medan dalam upaya penanganan anak
putus sekolah di kota Medan.
3. Bagi fakultas, untuk memperbanyak referensi ataupun karya ilmiah yang
membahas mengenai anak putus sekolah, serta sebagai bahan bandingan
ataupun referensi bagi peneliti selanjutnya.

60

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab
selanjutnya, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan dalam
menangani anak putus sekolah.
Kinerja Dinas Pendidikan Kota Medan dalam mengani anak putus sekolah
cukup optimal, hal ini terlihat dari penuturan beberapa pegawai dinas pendidikan
Kota Medan, yang menuturkan melalui program pendidikan non formal Dinas
Pendidikan Kota Medan mengarahkan anak-anak yang putus sekolah untuk
mengikuti pendidikan keterampilan, kecakapan hidup, kewirausahaan, dan
tentunya program kesetaraan atau kegiatan belajar paket (disingkat Kejar Paket).
Upaya dinas pendidikan Kota Medan dalam hal pendanaan khususnya
bantuan dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) belum dapat optimal. Hal ini
dapat penulis simpulkan dari penelitian, yang terdapat banyak ketertutupan
informasi dari para informan mengenai hal tersebut. Namun, untuk berbagai
program pendidikan non formal, dinas pendidikan Kota Medan tidak memungut
biaya dalam pelaksanaannya.
Implementasi UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas mengenai
tanggung jawab pemerintah baik pusat maupun daerah dalam menangani anak
putus sekolah sudah diterapkan di Medan. Hal ini terlihat dari program pendidikan

60

61

non formal yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan dan hal ini sesuai
dengan bunyi Pasal 26 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.
2. Kendala-kendala yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota Medan dalam
menangani anak putus sekolah.
Kendala yang dihadapi oleh Dinas Pendidikan Kota Medan selama
menjalankan program ini adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk
mengikuti program-program tersebut. Telah banyak program yang dilakukan oleh
dinas pendidikan Kota Medan dalam menangani anak putus sekolah, namun hal
ini tidak begitu berjalan lancar sebab kurangnya minat dari anak-anak ataupun
masyarakat untuk ikut serta dalam program ini.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan adanya
suatu kecenderungan program-program yang diberikan oleh dinas pendidikan
Kota Medan untuk menangani anak putus sekolah sering kali tidak bersinkronisasi
dengan minat atau kemauan si anak.Untuk itu, ada beberapa saran yang dianggap
penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan tentunya mengurangi serta
meniadakan angka putus sekolah.
1. Selain melalui pendidikan non formal, alangkah baiknya bila pemerintah
daerah, seperti dinas pendidikan memberikan bantuan berupa beasiswa kepada
anak-anak yang kurang mampu tetapi berprestasi. Sehingga upaya penganan
anak putus sekolah juga bisa diarahkan pada pendidikan formal.

62

2. Perlu kiranya dilakukan sosialisasi tentang UU pendidikan kepada
masyarakat, agar masyarakat paham bahwa mereka memiliki hak untuk
mendapatkan pendidikan yang sama seperti orang lain.
3. Dibutuhkan perhatian yang lebih tidak hanya Dinas Pendidikan Kota Medan
tetapi juga masayarakat luas dalam membantu merubah pola pikir masyarakat
awam bahwa “uang lebih penting dari belajar”, menjadi “pendidikan prioritas
utama di samping bekerja”.
4. Dinas Pendidikan Kota Medan juga bisa melakukan kerjasama dengan pihak
Universitas Negeri Medan dengan mewajibkan mahasiswanya

yang

memperoleh beasiswa untuk turut berpartisipasi terjun langsung membantu
Dinas Pendidikan Kota Medan dalam mengajarkan pendidikan non formal
(meliputi pendidikan keterampilan, kecakapan hidup, kewirausahaan, program
buta aksara, dll) yang telah diprogramkan oleh pemerintah.

63

DAFTAR PUSTAKA
Abdi, Supriyanto dkk. 2009. Potret Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dan
Perumahan di Era Otonomi Daerah:Analisis Situasi di Tiga Daerah.
Yogyakarta:PUSHAM UII.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:Rineka Cipta.
Asshiddiqie, Jimly. 2009. Komentar Atas UUDNRI Tahun 1945. Jakarta : Sinar
Grafika.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
El Muhtaj, Majda. 2008. Dimensi-Dimensi HAM Mengurai Hak Ekonomi, Sosial,
dan Budaya. Jakarta: Grafindo Pers.
Hasballah, Fachruddin. 2006. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Banda
Aceh: Yayasan PeNA
Hayunta, Aquino W (Ed). 2005. Anak Jalanan Perempuan. Jakarta: Yayasan
Jurnal Perempuan.
J.Moleong, Lexy.2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Jailani, Muhammad dkk. 2010. Analisis Situasi Hak Anak untuk Isu-isu Tertentu.
Yogyakarta: Yayasan Sekretariat Anak Merdeka Indonesia (SAMIN).
Marlina. 2009. Peradilan Pidana Anak di Indonesia. Bandung : PT. Refika
Aditama
Muladi. 2005. Hak Asasi Manusia:Hakekat, Konsep dan Implikasinya dalam
Perspektif Hukum dan Masyarakat. Bandung: Refika Aditama.
Setiawan, Deny. 2013. Metodologi Penelitian: Teknik Penulisan Skripsi.
Medan:UNIMED.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suyanto, Bagong. 2013. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Syafaruddin,dkk. 2011. Panduan Penulisan Skripsi. Medan: IAIN Sumatera
Utara.

63

64

Syahrum, dan Salim. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Citapustaka Media.
Peraturan Perundang-undangan
UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Jurnal Ilmiah Online
Ajisuksmo, Clara R.P. 2009. “Gambaran Pendidikan Anak yang Membutuhkan
Perlindungan Khusus”, Jurnal Makara,Sosial Humaniora, Vol. 13,No.2
Desember2009:9199,(Online),(http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities
/article/viewFile/237/233,diakses 06 Februari 2014 pukul 17.32 WIB).
Dockery, Donna J. 2012. “Masalah Putus Sekolah (Dropout): Indikator, Tren, dan
Intervensi Bagi konselor Sekolah”, Journal of School Counseling, Volume
10,Number12April2012,(Online),(http://muktizasikin.blogspot.com/2012/0
4/masalah-putus-sekolahdropout-indikator.html, diakses 06 Februari 2014
pukul 17.26 WIB).
Makalah, dan Berita dari Situs Internet
Lestari, Eny Wiji. 2013. Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah, (Online),
(http://eonyhuh.blogspot.com/2013/05/makalah-faktor-penyebab-anak
putus.html, diakses 1 Februari 2014 pukul 20.00 WIB).
Riyadiningsih.2013. Psikologis Anak Putus Sekolah, (Online), (http://jp.fe.unsoed.
ac.id/index. php/sea-1/article/download/214/219, diakses 10 April 2014
pukul 09.00 WIB).
Srie. 2013. Inilah, Peringkat 5 Besar Provinsi Berdasarkan Angka Putus Sekolah,
(Online),(http://www.srie.org/2013/02/inilah-peringkat-5-besar
provinsi.html, diakses 1 Februari 2014 pukul 20.15 WIB).