ANALISIS TEKNIK PADA LUKISAN CECEP PRIYONO.
ANALISIS TEKNIK PADA LUKISAN
CECEP PRIYONO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
ESTY KARISMA PUTRI
NIM : 209151008
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Skripsi Ini Telah Diuji dan Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Medan, April 2014
Tim Penguji,
Nama Tanda Tangan
1.Drs. R. Triyanto, M.Sn. 1. NIP. 19551025 198703 1 006
2. Dr. Agus Priyatno, M.Sn. 2.
NIP. 132052427
3. Drs. Dwi Budiwiwaramulja, M.Sn. 3. NIP. 19600717 198903 1 004
4 Drs. Heru Maryono, M.Sn. 4. NIP. 19580606 198503 1 003
(3)
i
ABSTRAK
Esty Karisma Putri, NIM. 209151008. Analisis Teknik Pada
Lukisan Cecep Priyono.
Cecep Priyono adalah seorang pelukis kelahiran Tanjung Morawa pada tahun 1977, awal karir melukisnya dimulai pada saat menimba ilmu di Sanggar Rowo selama 10 tahun dibawah bimbingan M. Yatim Mustafa yang merupakan seorang pelukis beraliran realis. Pada perjalanannya Cecep memutuskan untuk berkarir secara mandiri dan mengembangkan gayanya sendiri, dan salah satu yang menjadi ciri dari karakter Cecep Priyono adalah teknik sapuan kuasnya (brushstroke) yang dikenal memiliki tarikan-tarikan spontan disetiap alur sapuan kuasnya. Namun demikian, hal-hal tersebut tetap meninggalkan ke-khas-an dari Sanggar Rowo baik itu dari segi warna maupun teknis pengerjaan. Hanya saja Cecep mampu mengembangkan gaya tersendiri pada karya lukisannya, yaitu sapuan kuas miliknya.
Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap proses melukis yang dilakukan oleh Cecep Priyono mulai dari tahapan awal hingga akhir, sehingga peneliti tidak menyertakan populasi pada penelitian ini. Sebagai tambahan informasi, peneliti hanya menampilkan 4 buah karya yang terdahulu milik Cecep Priyono dan 1 buah karya hasil dari yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan nantinya mampu menjadi bahan rujukan teori tahapan melukis mulai dari tahap awal hingga akhir sehingga dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat.
(4)
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR……… vii
DAFTAR TABEL. ... x
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II : KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. KerangkaTeoritis ... 6
1. Pengertian Analisis... 6
2. Pengertian Seni Lukis ... 7
3. Pengertian Lukisan ... 8
4. Pengertian Teknik ... 9
5. Teknik-teknik Dalam Melukis ... 10
6. Teknik Sapuan Kuas Cina ... 16
7. Bahan Dan Alat……… 20
8. Pengertian Warna………. .. 31
B. Kerangka Konseptual ... 37
BAB III : METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian . ... 39
(5)
v
C. Metode Penelitian... 40
D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41
1. Populasi ... 41
2. Sampel ... 42
E. Instrumen Penelitian... 42
F. Teknik Pengumpulan Data ... 43
G. Teknik Analisis Data ... 44
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN……… 47
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 48
A. Hasil Penelitian……… 48
B. Pembahasan………. 49
1. Proses Penenerapan Teknik. ... 49
a. Bahan... 50
b. Alat. ... 50
c. Sketcing. ... 55
d. Blocking... 59
e. Finishing. ... 65
2. Warna-Warna Yang Digunakan.. ... 68
3. Alur Sapuan Kuas. ... 71
4. Karya-Karya Cecep Priyono. ... 78
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN……….. . 87
A. Kesimpulan……….. ... 87
B. Saran.. ... 88
DAFTAR PUSTAKA. ... 89
Lampiran Pertanyaan. ... 91
Biodata Narasumber ... 92
(6)
iv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Cat minyak. ... 21
2. Gambar 2.2 Linseed Oil. ... 22
3. Gambar 2.3 Kanvas. ... 24
4. Gambar 2.4 Berbagai macam jenis kuas. ... 25
5. Gambar 2.5 Kuas berbentuk persegi. ... 26
6. Gambar 2.6 Kuas tipe bright. ... 26
7. Gambar 2.7 Kuas tipe flat. ... 27
8. Gambar 2.8 Kuas tipe round. ... 27
9. Gambar 2.9 Kuas tipe filbert. ... 28
10.Gambar 2.10 Kuas tipe fan blender. ... 28
11.Gambar 2.11 Kuas tipe flat. ... 29
12.Gambar 2.12 Kuas tipe mop. ... 29
13.Gambar 2.13 Kuas tipe rigger. ... 30
14.Gambar 2.14 Palet. ... 31
15.Gambar 2.15 Lingkaran warna. ... 32
16.Gambar 2.16 Warna komplementer. ... 34
17.Gambar 2.17 Warna split komplementer. ... 35
18.Gambar 4.1 Cat minyak yang digunakan oleh Cecep Priyono. ... 50
19.Gambar 4.2 Kuas yang dipakai oleh Cecep Priyono... 51
20.Gambar 4.3 Kuas yang dibuat sendiri oleh Cecep Priyono. ... 51
21.Gambar 4.4 Kuas yang dibuat sendiri oleh Cecep Priyono. ... 51
22.Gambar 4.5 Kuas yang dibuat sendiri oleh Cecep Priyono. ... 52
23.Gambar 4.6 Kuas yang dibuat sendiri oleh Cecep Priyono. ... 52
24.Gambar 4.7 Palet untuk mencampur cat minyak milik Cecep Priyono. 53 25.Gambar 4.8 Proses pembuatan sket pada kanvas oleh Cecep Priyono 54 26.Gambar 4.9 Proses sketching pada kanvas. ... 55
27.Gambar 4.10 Bentuk ketebalan charcoal pada sket. ... 55
28.Gambar 4.11 Proses pemberian outline pada garis sketsa di atas kanvas ... 56
(7)
v
29.Gambar 4.12 Zoom detail pembuatan outline. ... 57
30.Gambar 4.13 Proses pengeblokan dengan menggunakan kuas. ... 58
31.Gambar 4.14 Proses pengeblokan. ... 59
32.Gambar 4.15 Proses pengeblokan pada bagian latar belakang. ... 60
33.Gambar 4.16 Proses pengeblokan bagian latar belakang lukisan. ... 61
34.Gambar 4.17 Pemberian warna pada objek... 62
35.Gambar 4.18 Hasil pengeblokan dan pemberian warna... 63
36.Gambar 4.19 Proses pengerjaan detail pada lukisan. ... 64
37.Gambar 4.20 Proses pengerjaan detail pada lukisa. ... 64
38.Gambar 4.21 Hasil finishing lukisan. ... 65
39.Gambar 4.22 Warna-warna yang ada di dalam lukisan Cecep Priyono 72 40. Gambar 4.23 Lukisan karya Cecep Priyono “Partners” 2011. ... 76
41.Gambar 4.24 Lukisan karya Cecep Priyono “Penari Bali” 2012. ... 77
42.Gambar 4.25 Lukisan karya Cecep Priyono “Sabung Ayam” 2012. ... 78
43. Gambar 4.26 Lukisan karya Cecep Priyono “Semua Mau Makan” 2013. ... 78
44.Gambar 4.27 Lukisan karya Cecep Priyono “Suasana Pasar” 2014. ... 79
45.Gambar 4.28 Lukisan karya Cecep Priyono “LiburanKecil Kaum Kusam”. ... 82
46.Gambar 4.29 Lukisan karya Cecep Priyono Lukisan karya Cecep Priyono “Penjual Lemang”. ... 83
47. Gambar 4.30 Lukisan karya Cecep Priyono “Gerobak Sapi”. ... 83
48. Gambar 4.31 Lukisan karya Cecep Priyono “Kawanan Kerbau”. ... 84
49.Gambar 4.32 Lukisan karya Cecep Priyono “Pasar Tradisional”. ... 84
50. Gambar 4.33 : Lukisan karya Cecep Priyono”Petani Memandikan Sapi”. 51. Gambar 4.34 Lukisan karya Cecep Priyono “Kawanan Sapi”. ... 85
52. Gambar 4.35 : Lukisan karya Cecep Priyono “Anak Sekolah Memanggul Sampah”. ... 86
(8)
vi
DAFTAR TABEL
1. TABEL 4.1 Alur Sapuan Kuas. Cecep Priyono. ... 69 2. TABEL 4.2 Campuran Warna Yang Dipakai Oleh Cecep Priyono. 71
(9)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni lukis merupakan cabang seni rupa yang terdiri dari unsur-unsur pokok berupa bidang, garis, bentuk dan warna yang berwujud karya dua dimensi. Di dalam seni lukis terdapat berbagai macam teknik dan aliran yang digunakan, sehingga bentuk visual dari lukisan pun beragam. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni lukis adalah seni yang manarasikan ide, gagasan maupun pengalaman batin seorang pelukis melalui bentuk visual berupa sebuah lukisan.
Selain unsur visualisasi, teknik sapuan kuas yang ada di atas kanvas juga merupakan faktor pendukung bagi terciptanya sebuah lukisan. Teknik sapuan kuas memegang peranan penting sebagai penunjang dari hasil karya lukisan itu sendiri, karena sapuan kuas juga merupakan wujud dari karakter, dan ciri khas dari sang pelukis.
Salah satu pelukis yang dikenal dengan teknik sapuan kuasnya adalah Cecep Priyono, pria kelahiran Tanjung Morawa pada tahun 1977 ini mengawali debut melukisnya di Sanggar Rowo pada tahun 1997. Sanggar Rowo didirikan oleh M. Yatim yang juga merupakan murid dari seorang pelukis asal Bali bernama Dullah.
Selama 10 tahun Cecep menimba ilmu di Sanggar Rowo, pola belajar yang diterapkan oleh sang guru kepada murid adalah dengan cara melukiskan kembali
(10)
2
lukisan yang pernah ada atau yang dikenal dengan sebutan repro. Lukisan yang dilukiskan kembali kebanyakan beraliran realis, tujuan dari dilakukannya proses
repro ini adalah untuk mengenalkan bentuk, komposisi, dan juga warna kepada
murid. Melalui pola belajar yang seperti ini Cecep mengasah kemampuannya dibidang seni lukis, hingga pada akhirnya ia bisa menjadi pelukis yang diakui kemampuannya.
Pelukis yang paling banyak mempengaruhi Cecep dalam berkarya tentunya adalah M. yatim, karena pengaruh M. Yatim masih dirasa cukup kental meskipun seiring dengan berjalannya waktu Cecep mampu mengembangkan sendiri gayanya.
Selama bergelut di dunia seni lukis, Cecep telah mengikuti pameran di berbagai kesempatan. Diantaranya Cecep pernah mengikuti pameran bersama SIAN (Seniman Indonesia Anti Narkoba) pada tahun 2008, pameran yang di selenggarakan oleh Rowo Art Gallery (Sanggar Rowo) yang mengusung tema
“Painting for Investment” pada tahun 2008, pameran bersama di Galeri Payung
Teduh yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Medan pada tahun 2012.
Selain itu, lukisan karya Cecep Priyono pernah juga di pamerkan di a2
Gallery Penang, Malaysia. Lukisan yang dipamerkan berjudul “Partners” yang dibuat pada tahun 2009 dan merupakan bagian dari koleksi seorang kolektor lukisan bernama Tan Thean Jin. Cecep Priyono mendapatkan art comment :
“Brillian Brushwork!” dari Tan Thean Jin di dalam katalog lukisan yang berjudul
(11)
3
2011. Tan Thean Jin sendiri adalah seorang kolektor lukisan asal Penang, Malaysia yang aktif berperan dalam mendukung dunia seni yang ada di Malaysia.
Meskipun yang ditampilkan Cecep melalui karyanya bukanlah hal yang baru di dunia seni lukis, tapi kemampuannya dalam hal sapuan kuas layak untuk di apresiasi. Selain sapuan kuas, warna adalah faktor pendukung bagi setiap karya Cecep Priyono. Warna merupakan unsur terpenting yang berhubungan erat dengan sapuan kuas, bagaimana pencampuran warna bisa terjadi di kanvas berkat sapuan kuas dan perpaduan harmonisasi gelap terang yang tercipta dari sapuan kuas. Melalui warna juga terlihat kekuatan dan kematangan dari sebuah lukisan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS TEKNIK PADA LUKISAN CECEP PRIYONO.” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui teknik yang dipakai oleh Cecep Priyono pada karya lukisannya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah proses melukis yang dilakukan oleh Cecep Priyono? 2. Seperti apakah cara pemilihan warna dan sapuan kuas yang
diterapkan Cecep Priyono di atas kanvas?
3. Seperti apakah alur sapuan kuas Cecep Priyono pada karya lukisannya?
(12)
4
4. Apakah Cecep Priyono menerapkan semua teknik-teknik dasar melukis pada setiap karya lukisannya?
5. Apakah Cecep memakai gaya tersendiri pada lukisannya? C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis hanya akan fokus kepada permasalahan teknik milik Cecep Priyono saja. Objek penelitian ini berupa proses dan hasil karya dari Cecep Priyono, batasan temporal karya dari tahun 2008 hingga 2014.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bagaimanakah penerapan teknik, pencampuran warna, dan alur sapuan kuas pada lukisan Cecep Priyono?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
Untuk mendeskripsikani proses melukis yang dilakukan Cecep Priyono ke atas kanvas. Untuk mendeskripsikan cara pemilihan warna dan penerapan warna dengan sapuan kuas di kanvas. Untuk mendeskripsikani alur-alur sapuan kuas yang terdapat pada lukisan Cecep Priyono.
(13)
5
F. Manfaat Penelitian
Berikut adalah beberapa manfaat dari dilakukannya penelitian ini :
a) Bagi peneliti :
1. Sebagai sumber informasi mengenai teknik-teknik dalam melukis.
2. Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan mengenai teknik dalam melukis, proses penerapan, hingga hasil karya.
b) Bagi kalangan Institusi :
1. Sebagai sumber informasi bagi kalangan mahasiswa seni rupa khususnya dibidang seni lukis.
2. Sebagai sumber pengetahuan bagi mahasiswa seni rupa mengenai teknik sapuan kuas.
3. Sebagai refrensi bagi mahasiswa seni rupa.
4. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa seni rupa mengenai Cecep Priyono selaku seniman di kota Medan.
c) Bagi kalangan umum :
1. Sebagai sumber informasi mengenai teknik dalam melukis. 2. Sebagai sumber ilmu pengetahuan mengenai teknik dalam
melukis.
3. Sebagai sumber informasi bagi kalangan umum mengenai Cecep Priyono selaku seniman di kota Medan.
(14)
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada proses pengerjaan dan juga teknik yang diterapkan oleh Cecep Priyono, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Cecep Priyono menggabungkan teknik-teknik di dalam melukis, kemudian untuk tahap pembuatan sketsa, proses pengeblokan warna pada objek, hingga pengerjaan detail dan finishing Cecep Priyono mempertimbangkan komposisi penyusunan objek pada kanvas. Cecep Priyono juga mempertimbangkan keteraturan bentuk sehingga secara visual agar terlihat menarik.
Pada saat proses pengeblokan warna pada bagian latar belakang maupun pada objek, Cecep membagi warna menjadi 3 bagian yaitu warna gelap, warna tengah, dan warna terang. Cecep mempertimbangkan dari mana arah datangnya cahaya dan jatuhnya bayangan pada objek.
Dalam penerapan warna, Cecep juga mempertimbangkan warna yang mendominasi secara visual sehingga dapat menjadi centre point pada lukisan. Tarikan-tarikan sapuan kuas yang spontan merupakan ciri yang dimiliki oleh Cecep Priyono.
Pada saat menyapukan kuasnya di atas kanvas, Cecep meninggalkan tekstur yang terbentuk melalui pengaplikasian cat yang tebal. Kebanyakan dari alur sapuan kuas milik CecepPriyono berbentuk gelombang, dengan sapuan kuas yang meninggalkan tekstur cat yang tebal pada kanvas. Alur sapuan kuas
(15)
88
milik Cecep Priyono tidak mengalami banyak perubahan dari karya-karya yang sebelumnya.
B. Saran
Hasil dari penelitian terhadap Cecep Priyono ini diharapkan nantinya mampu menjadi bahan rujukan teori langkah-langkah pengerjaan sebuah lukisan, serta dapat memberi manfaat maupun inspirasi kepada para penikmat seni, mahasiswa seni rupa, maupun masyarakat umum sehingga dapat menjadi sumber informasi mengenai proses pengerjaan sebuah lukisan mulai dari tahap awal hingga akhir.
(1)
lukisan yang pernah ada atau yang dikenal dengan sebutan repro. Lukisan yang dilukiskan kembali kebanyakan beraliran realis, tujuan dari dilakukannya proses repro ini adalah untuk mengenalkan bentuk, komposisi, dan juga warna kepada murid. Melalui pola belajar yang seperti ini Cecep mengasah kemampuannya dibidang seni lukis, hingga pada akhirnya ia bisa menjadi pelukis yang diakui kemampuannya.
Pelukis yang paling banyak mempengaruhi Cecep dalam berkarya tentunya adalah M. yatim, karena pengaruh M. Yatim masih dirasa cukup kental meskipun seiring dengan berjalannya waktu Cecep mampu mengembangkan sendiri gayanya.
Selama bergelut di dunia seni lukis, Cecep telah mengikuti pameran di berbagai kesempatan. Diantaranya Cecep pernah mengikuti pameran bersama SIAN (Seniman Indonesia Anti Narkoba) pada tahun 2008, pameran yang di selenggarakan oleh Rowo Art Gallery (Sanggar Rowo) yang mengusung tema “Painting for Investment” pada tahun 2008, pameran bersama di Galeri Payung Teduh yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Medan pada tahun 2012.
Selain itu, lukisan karya Cecep Priyono pernah juga di pamerkan di a2 Gallery Penang, Malaysia. Lukisan yang dipamerkan berjudul “Partners” yang dibuat pada tahun 2009 dan merupakan bagian dari koleksi seorang kolektor lukisan bernama Tan Thean Jin. Cecep Priyono mendapatkan art comment : “Brillian Brushwork!” dari Tan Thean Jin di dalam katalog lukisan yang berjudul Collector’s Collection Figures dari a2 Gallery Penang, Malaysia pada tahun
(2)
2011. Tan Thean Jin sendiri adalah seorang kolektor lukisan asal Penang, Malaysia yang aktif berperan dalam mendukung dunia seni yang ada di Malaysia.
Meskipun yang ditampilkan Cecep melalui karyanya bukanlah hal yang baru di dunia seni lukis, tapi kemampuannya dalam hal sapuan kuas layak untuk di apresiasi. Selain sapuan kuas, warna adalah faktor pendukung bagi setiap karya Cecep Priyono. Warna merupakan unsur terpenting yang berhubungan erat dengan sapuan kuas, bagaimana pencampuran warna bisa terjadi di kanvas berkat sapuan kuas dan perpaduan harmonisasi gelap terang yang tercipta dari sapuan kuas. Melalui warna juga terlihat kekuatan dan kematangan dari sebuah lukisan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS TEKNIK PADA LUKISAN CECEP PRIYONO.” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui teknik yang dipakai oleh Cecep Priyono pada karya lukisannya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah proses melukis yang dilakukan oleh Cecep Priyono? 2. Seperti apakah cara pemilihan warna dan sapuan kuas yang
diterapkan Cecep Priyono di atas kanvas?
3. Seperti apakah alur sapuan kuas Cecep Priyono pada karya lukisannya?
(3)
4. Apakah Cecep Priyono menerapkan semua teknik-teknik dasar melukis pada setiap karya lukisannya?
5. Apakah Cecep memakai gaya tersendiri pada lukisannya?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis hanya akan fokus kepada permasalahan teknik milik Cecep Priyono saja. Objek penelitian ini berupa proses dan hasil karya dari Cecep Priyono, batasan temporal karya dari tahun 2008 hingga 2014.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bagaimanakah penerapan teknik, pencampuran warna, dan alur sapuan kuas pada lukisan Cecep Priyono?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
Untuk mendeskripsikani proses melukis yang dilakukan Cecep Priyono ke atas kanvas. Untuk mendeskripsikan cara pemilihan warna dan penerapan warna dengan sapuan kuas di kanvas. Untuk mendeskripsikani alur-alur sapuan kuas yang terdapat pada lukisan Cecep Priyono.
(4)
F. Manfaat Penelitian
Berikut adalah beberapa manfaat dari dilakukannya penelitian ini :
a) Bagi peneliti :
1. Sebagai sumber informasi mengenai teknik-teknik dalam melukis.
2. Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan mengenai teknik dalam melukis, proses penerapan, hingga hasil karya.
b) Bagi kalangan Institusi :
1. Sebagai sumber informasi bagi kalangan mahasiswa seni rupa khususnya dibidang seni lukis.
2. Sebagai sumber pengetahuan bagi mahasiswa seni rupa mengenai teknik sapuan kuas.
3. Sebagai refrensi bagi mahasiswa seni rupa.
4. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa seni rupa mengenai Cecep Priyono selaku seniman di kota Medan.
c) Bagi kalangan umum :
1. Sebagai sumber informasi mengenai teknik dalam melukis. 2. Sebagai sumber ilmu pengetahuan mengenai teknik dalam
melukis.
3. Sebagai sumber informasi bagi kalangan umum mengenai Cecep Priyono selaku seniman di kota Medan.
(5)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada proses pengerjaan dan juga teknik yang diterapkan oleh Cecep Priyono, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Cecep Priyono menggabungkan teknik-teknik di dalam melukis, kemudian untuk tahap pembuatan sketsa, proses pengeblokan warna pada objek, hingga pengerjaan detail dan finishing Cecep Priyono mempertimbangkan komposisi penyusunan objek pada kanvas. Cecep Priyono juga mempertimbangkan keteraturan bentuk sehingga secara visual agar terlihat menarik.
Pada saat proses pengeblokan warna pada bagian latar belakang maupun pada objek, Cecep membagi warna menjadi 3 bagian yaitu warna gelap, warna tengah, dan warna terang. Cecep mempertimbangkan dari mana arah datangnya cahaya dan jatuhnya bayangan pada objek.
Dalam penerapan warna, Cecep juga mempertimbangkan warna yang mendominasi secara visual sehingga dapat menjadi centre point pada lukisan. Tarikan-tarikan sapuan kuas yang spontan merupakan ciri yang dimiliki oleh Cecep Priyono.
Pada saat menyapukan kuasnya di atas kanvas, Cecep meninggalkan tekstur yang terbentuk melalui pengaplikasian cat yang tebal. Kebanyakan dari alur sapuan kuas milik CecepPriyono berbentuk gelombang, dengan sapuan kuas yang meninggalkan tekstur cat yang tebal pada kanvas. Alur sapuan kuas
(6)
milik Cecep Priyono tidak mengalami banyak perubahan dari karya-karya yang sebelumnya.
B. Saran
Hasil dari penelitian terhadap Cecep Priyono ini diharapkan nantinya mampu menjadi bahan rujukan teori langkah-langkah pengerjaan sebuah lukisan, serta dapat memberi manfaat maupun inspirasi kepada para penikmat seni, mahasiswa seni rupa, maupun masyarakat umum sehingga dapat menjadi sumber informasi mengenai proses pengerjaan sebuah lukisan mulai dari tahap awal hingga akhir.