Dampak Globalisasi Makanan terhadap Pola Makan Anak-Anak di Surakarta.
(B. Sosial)
Dampak Globalisasi Makanan terhadap
Surakarta
Pola Makan Anak-Anak di
Mugijatna; Habsari, Sri Kusumo; Kusdianto, Yuyun
Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Fundamental,
2012
Penelitian ini menggarap masalah dampak globalisasi makanan terhadap pola
makan anak-anak di Surakarta dengan tujuan, pertama, mendeskripsikan
pengetahuan anak-anak di Surakarta tentang makanan tradisional dan makanan
global; kedua, mendeskripsikan makanan yang disukai dan menjadi pilihan anakanak di Surakarta; ketiga, menjelaskan faktor yang menjadikan anak-anak di
Surakarta menyukai makanan yang menjadi pilihannya.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan strategi penelitian kualitatif berupa studi
kasus di tiga sekolah dasar di Surakarta, yaitu di SD Negri Krajan No. 190, SD Negeri
Mojosongo No 6, dan SD Negeri Cemara Dua No. 13. Informan dipilih secara
purposif, di SD Negri Krajan No. 190 dipilih murid kelas 5, di SD Negri Mojosongo No.
6 dipilih murid-murid kelas 6, dan di SD Negeri Cemara Dua No. 13 dipilih muridmurid kelas 5 SBI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar anak-anak mengetahui
makan global seperti burger, pizza, hotdog, sphagetti , dan fried chicken. Hanya
sphagetti yang tidak semua anak tahu. Untuk makanan tradisional, semua anak
mengetahi srabi, lemper, dan mie ayam, tetapi tidak semua anak mengerti semar
mendem dan cara bikan. Mereka memperoleh pengetahuan mereka tentang
makanan terutama dari orang tua dan dari warung di jalan-jalan. Hanya satu anak
mengatgakan mengetahui makanan global dari t.v. dan buku.
Makanan yang disukai dan dipilih oleh sebagian besar anak-anak ketika jajan adalah
makanan global. Burger, pizza, dan sphagetti merupakan makanan favorit.
Sebagian anak menyukai makanan tradisional. Srabi dan mie ayam merupakan
makanan tradisional yang banyak disukai. Makanan yang tidak disukai semua anak
adalah makanan pahit, yaki pare dan sayur daun pepaya.
Faktor yang menjadikan anak-anak menyukai makanan yang menjadi pilihan
mereka adalah rasa, yaitu rasa manis dan gurih. Rasa kecut dan pedas disukai oleh
sebagian anak, tetapi tidak disukai oleh sebagian yang lain. Rasa yang tidak disukai
oleh semua anak adalah rasa pahit. Selain rasa, faktor yang menjadikan anak-anak
menyukai makanan adalah bahan, yakni makanan yang mengandung daging, sayur,
dan kuah. Tampilan juga menjadi faktor penarik. Yang menjadikan anak-anak lebih
menyukai makanan global daripada makanan tradisional antara lain adalah karena
tampilan makanan global lebih menarik daripada makananan tradisional.
Dampak Globalisasi Makanan terhadap
Surakarta
Pola Makan Anak-Anak di
Mugijatna; Habsari, Sri Kusumo; Kusdianto, Yuyun
Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Fundamental,
2012
Penelitian ini menggarap masalah dampak globalisasi makanan terhadap pola
makan anak-anak di Surakarta dengan tujuan, pertama, mendeskripsikan
pengetahuan anak-anak di Surakarta tentang makanan tradisional dan makanan
global; kedua, mendeskripsikan makanan yang disukai dan menjadi pilihan anakanak di Surakarta; ketiga, menjelaskan faktor yang menjadikan anak-anak di
Surakarta menyukai makanan yang menjadi pilihannya.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan strategi penelitian kualitatif berupa studi
kasus di tiga sekolah dasar di Surakarta, yaitu di SD Negri Krajan No. 190, SD Negeri
Mojosongo No 6, dan SD Negeri Cemara Dua No. 13. Informan dipilih secara
purposif, di SD Negri Krajan No. 190 dipilih murid kelas 5, di SD Negri Mojosongo No.
6 dipilih murid-murid kelas 6, dan di SD Negeri Cemara Dua No. 13 dipilih muridmurid kelas 5 SBI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar anak-anak mengetahui
makan global seperti burger, pizza, hotdog, sphagetti , dan fried chicken. Hanya
sphagetti yang tidak semua anak tahu. Untuk makanan tradisional, semua anak
mengetahi srabi, lemper, dan mie ayam, tetapi tidak semua anak mengerti semar
mendem dan cara bikan. Mereka memperoleh pengetahuan mereka tentang
makanan terutama dari orang tua dan dari warung di jalan-jalan. Hanya satu anak
mengatgakan mengetahui makanan global dari t.v. dan buku.
Makanan yang disukai dan dipilih oleh sebagian besar anak-anak ketika jajan adalah
makanan global. Burger, pizza, dan sphagetti merupakan makanan favorit.
Sebagian anak menyukai makanan tradisional. Srabi dan mie ayam merupakan
makanan tradisional yang banyak disukai. Makanan yang tidak disukai semua anak
adalah makanan pahit, yaki pare dan sayur daun pepaya.
Faktor yang menjadikan anak-anak menyukai makanan yang menjadi pilihan
mereka adalah rasa, yaitu rasa manis dan gurih. Rasa kecut dan pedas disukai oleh
sebagian anak, tetapi tidak disukai oleh sebagian yang lain. Rasa yang tidak disukai
oleh semua anak adalah rasa pahit. Selain rasa, faktor yang menjadikan anak-anak
menyukai makanan adalah bahan, yakni makanan yang mengandung daging, sayur,
dan kuah. Tampilan juga menjadi faktor penarik. Yang menjadikan anak-anak lebih
menyukai makanan global daripada makanan tradisional antara lain adalah karena
tampilan makanan global lebih menarik daripada makananan tradisional.